Perancangan Kampanye Bertutur Kata Positif dalam Media Jejaring Sosial dan Pengenalan UU ITE bagi Anak Muda.
vi
ABSTRAK
PERANCANGAN KAMPANYE BERTUTUR KATA POSITIF DALAM MEDIA JEJARING SOSIAL DAN PENGENALAN
UU ITE BAGI ANAK MUDA
Oleh: Eufrasia Zashana
NRP 1264081
Smartphone sekarang ini sudah sangat menyebar, tidak hanya di kalangan muda namun kini sudah merambah ke orang tua. Seperti yang kita ketahui bahwa smartphone sangat identik dengan media sosial. Keberadaan media sosial sangat membantu para pengguna smartphone dalam berkomunikasi dengan keluarga yang jauh, dan juga menambah pengetahuan.
Keberadaan media sosial tidak hanya memberikan dampak positif , melainkan memberikan dampak negatif juga. Tingkat kejahatan melalui media sosial sudah menjadi masalah yang cukup serius. Melalui media sosial, banyak kasus yang terjadi, seperti kasus pembunuhan, atau bunuh diri, dan kebanyakan terjadi dikalangan muda yang belum matang dalam penguasaan emosi.
Dengan begitu pemerintah membuat sebuah undang-undang yang mengatur tentang media sosial yang bertujuan agar pengguna media sosial tau mengenai sanksi dari tindakan yang dilakukan dalam media sosial, seperti terkena pasal yang menyangkut UU ITE berupa denda dan juga penjara.
Tujuan perancangan kampanye ini adalah untuk mengajak para anak muda agar lebih bijak dalam memilih kata-kata terutama dimedia sosial, dan juga bahaya dari bertutur kata yang dapat menyinggung orang lain. Metode yang digunakan adalah menggunakan media sosial, serta penggunaan illustrasi pada setiap desainnya. Media utama yang digunakan adalah media sosial dan didukung dengan beberapa media promosi seperti X-Banner, Billboard, Koran, Majalah, TVC dan juga Website. Melalui kampanye ini di harapkan agar banyak anak muda yang sadar akan pentingnya bertutur kata di media sosial.
(2)
vii
ABSTRACT
THE CAMPAIGN DESIGN OF POLITE UTTERANCE IN THE USE SOCIAL MEDIA BY TEENAGERS AND THE INTRODUCTION TO THE ITE
BILL TO YOUNGSTERS Submitted by Eufrasia Zashana
NRP 1264081
At the present time, the use of smart phones has spread not only they are used by teenagers but also parents. The use of smart phones helps to broaden our knowledge and to communicate with members of the family in a far distance. Cell phones are also related to social media closely.
The use of smartphones and Internet among youngsters can have a good effect and a bad effect. Social media is to blame for crimes that have been committed by youngsters because they still immature and their mental emotion are not stable yet. A great number of cases like suicide and murder are committed because of the misuse or misapplication of social media and Internet.
Thus there have to be rules of how to use social media well so that there will be sanctions, fines and or even imprisonment for those who have misused the social media that can be categorized as crimes. That is the importance of having ITE bill.
Therefore, the purpose of this design is to make teenagers and youngsters realize and know how to use social media well and positive utterances every time they make use of the Internet or the social media. They must use their words wisely so that everything they write or say on the social media will not offend or even harm other people's lives.
The media that used for this design is through social media, Internet, x-banners, billboard , newspaper, magazines, TVC and websites. It is expected through this design that the social media users especially teenagers can control what they are going to say or write down on the social media or the Internet.
(3)
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……….. i
LEMBAR PENGESAHAN………. ii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN………. iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN………. iv
KATA PENGANTAR………... v
ABSTRAK……… vi
DAFTAR ISI……… viii
DAFTAR GAMBAR………... xi
DAFTAR TABEL……… xiv
DAFTAR LAMPIRAN……….. xv
BAB I : PENDAHULUAN………... 1
1.1 Latar Belakang Masalah……….. 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup………... 3
1.3 Tujuan Perancangan……… 3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data……….. 4
1.5 Skema Perancangan………. 5
BAB II : LANDASAN TEORI……… 7
2.1 Internet……….... 7
2.1.1 Pengertian……… 7
2.1.2 Dampak Positif Jejaring Sosial……… 8
2.1.3 Dampak Negatif Jejaring Sosial………... 9
2.2 Kampanye………... 9
2.2.1 Definisi……… 9
2.2.2 Jenis-Jenis Kampanye………. 10
2.2.3 Tahapan Kampanye………. 12
2.2.4 Media Kampanye……….……… 12
2.3 Komunikasi………...…… 13
(4)
ix
2.3.2 Proses Komunikasi……….. 14
2.4 Undang-Undang No.11 Tahun 2008 “Informasi dan Transaksi Elektronik 16 2.5 Teori Ilustrasi ………. 19
2.6 Teori Segmentasi, Targeting dan Positioning………... 20
2.7 Analisis SWOT……… 20
BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH……… 21
3.1 Data dan Fakta………. 21
3.1.1 Penyelenggara Kampanye……… 21
3.1.2 Institusi Terkait………... 23
3.1.3 Sponsorship……….. 25
3.1.4 Kumpulan Hasil Data……… 26
3.2 Tinjauan Karya Sejenis……… 35
3.2.1 Kampanye Akibat Smartphone………... 35
3.2.2 Kampanye “You Look Disgusting” by Em Ford……… 37
3.3 Contoh Kasus Pelanggaran………... 39
3.3.1 Kasus Deddy Corbuzier……… 39
3.4 Mengidentifikasi Sasaran………. 41
3.4.1 Segmentasi, Targeting dan Positioning……… 41
3.4.2 SWOT Kasus……… 43
3.4.3 SWOT Kampanye………... 44
BAB IV : PEMECAHAN MASALAH……… 45
4.1 Konsep Komunikasi………. 45
4.2 Konsep Kreatif………. 46
4.2.1 KOMENPOSITIF………. 46
4.2.2 Konsep Verbal………... 46
4.2.3 Konsep Visual……… 46
4.3 Konsep Media……… 48
4.3.1 Media Sosial………. 48
4.3.2 TVC (TV Commercial)………. 49
(5)
x
4.3.4 Koran……… 50
4.3.5 X-Banner……….. 50
4.3.6 Gimmick……….. 50
4.3.7 Billboard……….. 51
4.4 Hasil Karya……….. 52
4.4.1 Logo Kampanye……….. 52
4.4.2 Tahapan Kampanye………. 53
4.4.3 Media Koran dan Majalah……… 57
4.4.4 Media X-Banner……….. 58
4.4.5 Media Billboard……… 59
4.4.6 Media Gimmick……… 59
4.4.7 Media Website……….. 60
4.4.8 Media Sosial……….. 61
4.4.9 Media TVC dan Youtube……….. 62
4.5 Budgeting………. 63
4.6 Timeline……… 64
BAB V PENUTUP……… 65
5.1 Simpulan……… 65
5.2 Saran……….. 65
DAFTAR PUSTAKA………... 66
(6)
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Perancangan………... 5
Gambar 3.1 Logo Dinas Komunikasi dan Informatika………. 21
Gambar 3.2 Logo Dinas Pendidikan ……… 23
Gambar 3.3 Logo Telkomsel Indonesia……… 25
Gambar 3.4 Diagram hasil pembagian angket mengenai usia responden ……… 27
Gambar 3.5 Diagram hasil pembagian angket mengenai jumlah pengguna mediasosial……… 28
Gambar 3.6 Diagram hasil pembagian angket mengenai intesitas seseorang membuka sosial media………. 28
Gambar 3.7 Diagram hasil pembagian angket mengenai penggunaan waktu pada media sosial……… 29
Gambar 3.8 Diagram hasil pembagian angket mengenai jumlah pengikut di media sosial………. 29
Gambar 3.9 Diagram hasil pembagian angket mengenai kegiatan yang dilakukan saat membuka media sosial………. 30
Gambar 3.10 Diagram hasil pembagian angket mengenai banyaknya komentar negatif di media sosial……….. 30
Gambar 3.11 Diagram hasil pembagian angket mengenai hal yang terpikirkan saat melihat komentar negatif………. 31
Gambar 3.12 Diagram hasil pembagian angket mengenai jenis komentar yang sering dilihat………. 31
Gambar 3.13 Diagram hasil pembagian angket mengenai pendapat orang banyak mengenai sopan santun……….. 32
Gambar 3.14 Diagram hasil pembagian angket mengenai penyebab seseorang lebih berani berkomentar di media sosial………. 32
(7)
xii Gambar 3.15 Diagram hasil pembagian angket mengenai seberapa
banyak yang mengetahui UU ITE……… 33
Gambar 3.16 Diagram hasil pembagian angket mengenai sosialisasi seputar UU ITE……… 33
Gambar 3.17 Diagram hasil pembagian angket mengenai harapan dari adanya UU ITE……… 34
Gambar 3.18 Diagram hasil pembagian angket mengenai media sosial yang banyak digunakan……… 34
Gambar 3.19 Lain Dunia Lain Cerita by Galih Pakuan………. 36
Gambar 3.20 Diabaikan Gegara Gadget by Galih Pakuan………. 36
Gambar 3.21 Nongkrong Hari Ini by Galih Pakuan……….. 37
Gambar 3.22 Demam Nonton “Bola” by Galih Pakuan……… 37
Gambar 3.23 You Look Disgusting……… 38
Gambar 3.24 You Look Disgusting……… 38
Gambar 3.25 Don’t Judge Challenge………. 39
Gambar 3.26 Deddy Cobuzier tangkap haters……… 40
Gambar 3.27 Komentar haters Deddy……… 40
Gambar 3.28 Pasal yang menjerat pelaku……….. 41
Gambar 4.1 Font Bebas Neue………... 47
Gambar 4.2 Font Larke Sans Bold……… 47
Gambar 4.3 Pallete Warna……… 48
Gambar 4.4 Logo Kampanye………... 52
Gambar 4.5 Tipografi dan Palete warna Logo Kampanye……….. 52
Gambar 4.6 Poster Awareness………. 53
Gambar 4.7 Poster Awareness………. 54
Gambar 4.8 Poster Awareness………. 54
Gambar 4.9 Poster Informing……….. 55
Gambar 4.10 Poster Reminding……… 56
Gambar 4.11 Desain Majalah dan Koran……….. 57
(8)
xiii
Gambar 4.13 Majalah……… 58
Gambar 4.14 X-Banner……….. 58
Gambar 4.15 Billboard………... 59
Gambar 4.16 Gimmick………... 59
Gambar 4.17 Website………. 60
Gambar 4.18 Facebook………... 61
Gambar 4.19 Instagram……….. 61
(9)
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Budgeting……… 63 Tabel 4.2 Timeline Pemasaran……… 64
(10)
xv DAFTAR LAMPIRAN
(11)
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang MasalahSeperti yang diketahui belakangan ini bahwa smartphone sudah menyebar di semua kalangan, baik kalangan anak-anak hingga orang tua pun tidak asing lagi dengan alat pembantu ini. Smartphone merupakan sebuah perangkat telepon yang menyediakan berbagai macam fitur-fitur canggih yang berada diatas kemampuan sebuah telepon genggam biasa. Sepanjang 1990-an berbagai jenis perangkat telepon canggih muncul di pasaran. Berbagai macam model pun mulai banyak dirilis oleh perusahaan-perusahaan telekomunikasi. Banyak fungsi dari desktop yang mulai digantikan oleh smartphone. Jika dahulu telepon genggam hanya memperkuat pada sisi jaringan internet maka saat ini hampir semua kemampuan komputer bisa dilakukan secara mudah pada smartphone misalnya, game, editing gambar dan video, office hingga aplikasi jejaring sosial. Jejaring sosial adalah media bertukar informasi dengan mudah dan cepat dengan menggunakan jaringan internet tanpa ada batasan. Istilah jejaring sosial untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Professor J.A Barnes (1954) jejaring sosial diartikan sebagai sebuah sistem struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individu atau organisasi.
Perkembangan teknologi dalam smartphone ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial, namun juga memberikan dampak negatif pada kehidupan sosial penggunanya. Dampak positif yang dirasakan adalah kita dapat berkomunikasi dengan saudara, keluarga, teman, bahkan berkenalan dengan teman baru, kita bisa saling berhubungan melalui media jejaring sosial seperti Line, Whatsapp, Facebook, Instagram, Path dan banyak media jejaring sosial yang sekarang begitu digemari oleh masyarakat di seluruh dunia. Selain itu dampak positif dari jejaring sosial juga adalah dapat memperluas pertemanan , karena dengan adanya jejaring sosial memudahkan kita untuk berteman dengan orang lain di seluruh dunia. Sosial media juga dapat memotivasi untuk mengembangkan diri. Memudahkan dalam mencari informasi, karena sosial media dapat dijadikan sebagai
(12)
Universitas Kristen Maranatha 2 lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain. Jejaring sosial juga bisa menjadi wadah bagi orang-orang karena melalui internet banyak orang yang bisa berbagi mengenai perasaannya dan pengalaman hidupnya. Melalui media jejaring sosial tersebut kita dapat memberikan komentar atau sekedar menyapa. Pada dasarnya setiap manusia memiliki hak untuk berkomentar dan berkata-kata, namun kebebasan berkomentar jangan disalahartikan yang akhirnya berujung pada perkataan yang kurang sopan. Dampak negatif dari maraknya penggunaan media jejaring sosial tersebut menjadikan media jejaring sosial sebagai ajang atau tempat bagi orang-orang untuk pamer, bercerita bahkan sampai “memaki” atau memberikan kata-kata tidak sopan kepada orang lain, contohnya seperti mengejek, menghina dan membully secara terus menerus, dalam kasus ini banyak terjadi pada kehidupan para public figure yang sering kali mendapatkan respon yang negatif dari para netizen atau biasa disebut Haters, tidak hanya respon yang negatif bahkan sering juga mendapatkan caci maki atau kata-kata tidak senonoh. Dengan mulai banyaknya kasus penyalahgunaan dari jejaring sosial ini, maka pada tahun 2008 pemerintah mengeluarkan Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang didalamnya terdapat aturan informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah. Sehingga, berdasarkan Pasal 5 ayat (1) UU ITE di atas setiap informasi dan/atau dokumen elektronik yang diterima melalui blackberry atau perangkat komunikasi lainnya dapat dijadikan alat bukti hukum yang sah.(Kejaksaan Agung RI Arief Kusuma Adhi)
Maka dari itu penulis menyimpulkan perlu sebuah kampanye dengan visual yang menarik simple serta mudah dimengerti dan juga penggabungan kata-kata yang baik agar mudah dipahami oleh target, mengenai bertutur kata yang baik pada jejaring sosial. Hal itu tentu berkaitan dengan bidang ilmu Desain Komunikasi Visual (DKV). Penulis akan mencoba menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan dengan membuat sebuah “Kampanye” berjudul “Perancangan Kampanye Bertutur Kata Positif Dalam Media Jejaring Sosial dan Pengenalan UU ITE Bagi Anak Muda”, penulis pun akan mencoba membuat visual gambar yang menarik ,dengan
(13)
Universitas Kristen Maranatha 3 kata-kata yang baik agar para pengguna jejaring sosial menjadi lebih bijak dalam memilih kata-kata.
1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup
Dari rumusan masalah di atas dapat disimpulkan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mengingatkan para anak muda agar memilih kata yang lebih positif dalam berkomentar di media sosial?
2. Bagaimana mengajarkan kembali soal menjaga perkataan dalam berbicara di dunia maya?
3. Bagaimana cara memperingatkan tentang sanksi dari bertutur kata yang tidak sopan di media sosial?
Ruang lingkup mencakup perancangan kampanye yang akan disebar di media-media promosi terutama media jejaring sosial yang diharapkan bisa menyadarkan para pengguna media sosial. Dengan visualisasi yang berupa ilustrasi berwarna dan juga konsep yang nantinya akan dibuat sedemikian rupa agar kampanye diterima oleh kalangan muda. Kampanye akan dilakukan di beberapa sekolah ,kampus atau tempat-tempat umum. Dengan targetnya adalah anak muda usia produktif 18-21 tahun.
1.3Tujuan perancangan
Dari pembahasan dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Merancang visual gambar yang dapat memberi informasi agar para muda mau berfikir lebih bijak saat mengeluarkan opini.
2. Mengingatkan kembali melalui visual gambar dan pengaturan kata-kata mengenai pentingnya menjaga perkataan dalam berbicara.
(14)
Universitas Kristen Maranatha 4 3. Memperkenalkan lebih jauh tentang UU ITE yang mencakup Informasi dan
Transaksi Elektronik beserta sanksi-sanksinya.
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Misalnya mengamati beberapa media jejaring sosial yang dimungkinkan dapat menjadi sarana untuk memaki dan mengejek seseorang. Contoh nya seperti pada media jejaring sosial Instagram, Facebook dan lain-lain.
2. Kuesioner
Pada penelitian ini kuesioner akan disebar kepada 100 responden di beberapa sekolah, kampus dan tempat umum di Bandung.
3. Wawancara
Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan secara individual dengan para muda-mudi yang berbeda, Dinas Komunikasi dan Telematika untuk mengetahui seberapa tinggi pengaruh buruk yang diakibatkan dari kata-kata kasar dan tidak sopan pada mental seseorang.
4. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah mendapatkan informasi dengan membaca buku, majalah, koran dan internet untuk mendukung penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis untuk mencari data dan fakta yang berkaitan dengan dampak jejaring sosial.
(15)
Universitas Kristen Maranatha 5 1.5 Skema Perancangan
Perancangan Kampanye Bertutur Kata Positif Dalam Media Jejaring Sosial dan Pengenalan UU ITE Bagi Anak Muda
(16)
Universitas Kristen Maranatha 6 Gambar 1.1 Skema Perancangan
(17)
Universitas Kristen Maranatha 65
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dalam perancangan kampanye bertutur kata yang positif di media jejaring sosial penulis mengambil kesimpulan, bahwa dunia media sosial bukanlah dunia yang baik untuk anak-anak karena cukup banyak memberikan dampak buruk dari segi sosial maupun mental. Dari segi sosial anak-anak menjadi lebih asik dengan gadgetnya, memiliki banyak teman di media sosial tapi pada kehidupan nyata ia tidak memiliki teman, secara mental juga anak-anak muda menjadi lebih berani mengungkapkan sesuatunya melalui media sosial, contohnya, menghina orang lain, berkata-kata yang kurang baik mencurahkan isi hati sehingga hal tersebut bisa saja mengundang hal negatif yang nantinya bisa berbahaya bagi dirinya sendiri. Berkata yang sekiranya dapat menyinggung orang lain dirasa cukup berhaya karena mungkin saja bukan hanya 1 orang yang merasa tersinggung, karena media sosial merupakan sebuah media umum yang bisa dimiliki dan dilihat oleh siapapun. Seperti contohnya tindak kejahatan, sekarang ini sudah semakin banyak kejahatan yang diawali melalui media sosial. Dalam hal sopan santun dalam berbicarapun kini sudah tidak begtu dihiraukan lagi.
5.2 Saran
Saran saya terhadap topic ini adalah diharapkan kepada pemerintah untuk lebih sering mensosialisasikan Undang-Undang ITE kepada masyarakat luas, dengan lebih banyak menyelenggarakan event atau seminar karena jika masyarakat sudah mengetahui keberadaan UU ITE dan kegunaannya, diharapkan angka kriminalitas yang berasal dari media sosial dapat berkurang. Penulis juga berharap kedepannya sopan santun dalam berbicara bisa ditumbuhkan kembali dalam diri setiap anak muda, agar kedepannya sopan santun agar bisa menjadi ciri khas Indonesia
(18)
Universitas Kristen Maranatha 66
DAFTAR PUSTAKA
Asri, Abdul Razak. 2008. “Undang-undang No.11 Tahun 2008”, Hukum Online, (Online),(http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/27912/nprt/1011/uu no-11-tahun-2008-informasi-dan-transaksi-elektronik diakses 18 Februari 2016 pukul 10.07PM)
Dewi, Irra Chrisyanti. 2015. Pengantar Psikologi Media. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Effendy, Onong Uchjana. 2001. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Edisi keempatbelas.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ford, Em. 2015. “You Look Disgusting”, (Online),
(https://www.youtube.com/watch?v=WWTRwj9t-vU diakses 27 Februari 2016 pukul 05.40PM)
Ford, Em. 2015. “You Look Disgusting”, My Pale Skin,
(Online),(http://mypaleskin.blogspot.co.id/2015/07/you-look-disgusting.html#more diakses 27 Februari 2016 pukul 05.40PM)
Pakuan, Galih. 2016. “Komik-Info”, Dinas Komunikasi dan Informatika, (Online), (http://diskominfo.jabarprov.go.id/index.php/category/komik-info/ diakses 27 Februari 2016 pukul 04.36PM)
Putri, Dian.2014. ”Pendidikan Karakter pada Pembentukan Sopan Santun dan Tata
Krama pada
Anak”,Academia,(Online),(http://www.academia.edu/7306439/Pendidikan_K
arakter_pada_Pembentukan_Sopan_Santun_dan_Tata_Krama_pada_Anak diakses 24 Februari 2016 pukul 08.45PM)
Rangkuti, Freddy. 2014. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Edisi kensembilanbelas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Setiawan, Tri Susanto. 2016. “Lagi, Deddy Corbuzier Tangkap “Hater” Tak Sopan di Medsos”,
Kompas.com,(Online),(http://entertainment.kompas.com/read/2016/02/18/164 504910/Lagi.Deddy.Corbuzier.Tangkap.Hater.Tak.Sopan.di.Medsos diakses 29 Februari 2016 pukul 12.35AM)
Venus, Antar. 2012. Manajemen Kampanye: Panduan Teoretis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Edisi keempat. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
(1)
Universitas Kristen Maranatha 3 kata-kata yang baik agar para pengguna jejaring sosial menjadi lebih bijak dalam memilih kata-kata.
1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup
Dari rumusan masalah di atas dapat disimpulkan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana mengingatkan para anak muda agar memilih kata yang lebih
positif dalam berkomentar di media sosial?
2. Bagaimana mengajarkan kembali soal menjaga perkataan dalam berbicara di dunia maya?
3. Bagaimana cara memperingatkan tentang sanksi dari bertutur kata yang tidak sopan di media sosial?
Ruang lingkup mencakup perancangan kampanye yang akan disebar di media-media promosi terutama media jejaring sosial yang diharapkan bisa menyadarkan para pengguna media sosial. Dengan visualisasi yang berupa ilustrasi berwarna dan juga konsep yang nantinya akan dibuat sedemikian rupa agar kampanye diterima oleh kalangan muda. Kampanye akan dilakukan di beberapa sekolah ,kampus atau tempat-tempat umum. Dengan targetnya adalah anak muda usia produktif 18-21 tahun.
1.3Tujuan perancangan
Dari pembahasan dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Merancang visual gambar yang dapat memberi informasi agar para muda mau berfikir lebih bijak saat mengeluarkan opini.
2. Mengingatkan kembali melalui visual gambar dan pengaturan kata-kata mengenai pentingnya menjaga perkataan dalam berbicara.
(2)
Universitas Kristen Maranatha 4 3. Memperkenalkan lebih jauh tentang UU ITE yang mencakup Informasi dan
Transaksi Elektronik beserta sanksi-sanksinya.
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Misalnya mengamati beberapa media jejaring sosial yang dimungkinkan dapat menjadi sarana untuk memaki dan mengejek seseorang. Contoh nya seperti pada media jejaring sosial Instagram, Facebook dan lain-lain.
2. Kuesioner
Pada penelitian ini kuesioner akan disebar kepada 100 responden di beberapa sekolah, kampus dan tempat umum di Bandung.
3. Wawancara
Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan secara individual dengan para muda-mudi yang berbeda, Dinas Komunikasi dan Telematika untuk mengetahui seberapa tinggi pengaruh buruk yang diakibatkan dari kata-kata kasar dan tidak sopan pada mental seseorang.
4. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah mendapatkan informasi dengan membaca buku, majalah, koran dan internet untuk mendukung penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis untuk mencari data dan fakta yang berkaitan dengan dampak jejaring sosial.
(3)
Universitas Kristen Maranatha 5 1.5 Skema Perancangan
Perancangan Kampanye Bertutur Kata Positif Dalam Media Jejaring Sosial dan Pengenalan UU ITE Bagi Anak Muda
(4)
Universitas Kristen Maranatha 6 Gambar 1.1 Skema Perancangan
(5)
Universitas Kristen Maranatha 65
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dalam perancangan kampanye bertutur kata yang positif di media jejaring sosial penulis mengambil kesimpulan, bahwa dunia media sosial bukanlah dunia yang baik untuk anak-anak karena cukup banyak memberikan dampak buruk dari segi sosial maupun mental. Dari segi sosial anak-anak menjadi lebih asik dengan gadgetnya, memiliki banyak teman di media sosial tapi pada kehidupan nyata ia tidak memiliki teman, secara mental juga anak-anak muda menjadi lebih berani mengungkapkan sesuatunya melalui media sosial, contohnya, menghina orang lain, berkata-kata yang kurang baik mencurahkan isi hati sehingga hal tersebut bisa saja mengundang hal negatif yang nantinya bisa berbahaya bagi dirinya sendiri. Berkata yang sekiranya dapat menyinggung orang lain dirasa cukup berhaya karena mungkin saja bukan hanya 1 orang yang merasa tersinggung, karena media sosial merupakan sebuah media umum yang bisa dimiliki dan dilihat oleh siapapun. Seperti contohnya tindak kejahatan, sekarang ini sudah semakin banyak kejahatan yang diawali melalui media sosial. Dalam hal sopan santun dalam berbicarapun kini sudah tidak begtu dihiraukan lagi.
5.2 Saran
Saran saya terhadap topic ini adalah diharapkan kepada pemerintah untuk lebih sering mensosialisasikan Undang-Undang ITE kepada masyarakat luas, dengan lebih banyak menyelenggarakan event atau seminar karena jika masyarakat sudah mengetahui keberadaan UU ITE dan kegunaannya, diharapkan angka kriminalitas yang berasal dari media sosial dapat berkurang. Penulis juga berharap kedepannya sopan santun dalam berbicara bisa ditumbuhkan kembali dalam diri setiap anak muda, agar kedepannya sopan santun agar bisa menjadi ciri khas Indonesia
(6)
Universitas Kristen Maranatha 66
DAFTAR PUSTAKA
Asri, Abdul Razak. 2008. “Undang-undang No.11 Tahun 2008”, Hukum Online, (Online),(http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/27912/nprt/1011/uu no-11-tahun-2008-informasi-dan-transaksi-elektronik diakses 18 Februari 2016 pukul 10.07PM)
Dewi, Irra Chrisyanti. 2015. Pengantar Psikologi Media. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Effendy, Onong Uchjana. 2001. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Edisi keempatbelas.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ford, Em. 2015. “You Look Disgusting”, (Online),
(https://www.youtube.com/watch?v=WWTRwj9t-vU diakses 27 Februari 2016 pukul 05.40PM)
Ford, Em. 2015. “You Look Disgusting”, My Pale Skin,
(Online),(http://mypaleskin.blogspot.co.id/2015/07/you-look-disgusting.html#more diakses 27 Februari 2016 pukul 05.40PM)
Pakuan, Galih. 2016. “Komik-Info”, Dinas Komunikasi dan Informatika, (Online), (http://diskominfo.jabarprov.go.id/index.php/category/komik-info/ diakses 27 Februari 2016 pukul 04.36PM)
Putri, Dian.2014. ”Pendidikan Karakter pada Pembentukan Sopan Santun dan Tata
Krama pada
Anak”,Academia,(Online),(http://www.academia.edu/7306439/Pendidikan_K
arakter_pada_Pembentukan_Sopan_Santun_dan_Tata_Krama_pada_Anak diakses 24 Februari 2016 pukul 08.45PM)
Rangkuti, Freddy. 2014. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Edisi kensembilanbelas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Setiawan, Tri Susanto. 2016. “Lagi, Deddy Corbuzier Tangkap “Hater” Tak Sopan di Medsos”,
Kompas.com,(Online),(http://entertainment.kompas.com/read/2016/02/18/164 504910/Lagi.Deddy.Corbuzier.Tangkap.Hater.Tak.Sopan.di.Medsos diakses 29 Februari 2016 pukul 12.35AM)
Venus, Antar. 2012. Manajemen Kampanye: Panduan Teoretis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Edisi keempat. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.