Perancangan Buku sebagai Media Pengenalan Budaya Tionghoa Semarang Tempo Dulu bagi Anak Muda.

(1)

ABSTRAK

PERANCANGAN BUKU SEBAGAI MEDIA PENGENALAN BUDAYA TIONGHOA SEMARANG TEMPO DULU

BAGI ANAK MUDA

Oleh

Elfina Agnes Setiawan NRP 0764089

Semarang merupakan sebuah kota yang mendapat pengaruh dari berbagai budaya, salah satunya budaya Tionghoa. Budaya Tionghoa yang berakulturasi dengan budaya setempat menarik untuk dipelajari anak muda sebagai generasi penerus bangsa sehingga budaya Tionghoa Semarang tempo dulu bisa dilestarikan.

Berdasarkan survei yang dilakukan kepada 100 anak muda Tionghoa yang berumur 18- 30 tahun masih banyak yang belum mengetahui budaya Tionghoa Semarang tempo dulu namun mereka tertarik mempelajarinya. Maka perlu dirancang sebuah media yang tepat untuk memperkenalkan budaya Tionghoa Semarang tempo dulu.

Konsep perancangan buku ini adalah buku yang santai dan sederhana dengan ilustrasi dan fotografi. Sebagai media pendukung digunakan launching event dan media sosial yaitu poster, x-banner, hanging banner, facebook page, dan facebook ads. Selain itu dibagikan gimmick seperti pembatas buku, mug, pin dan paper bag.

Tujuan dari perancangan ini adalah memperkenalkan kepada anak muda untuk lebih mengetahui keragaman budaya Tionghoa Semarang tempo dulu dengan cara yang santai dan sederhana. Melalui perancangan buku ini diharapkan anak muda Semarang bisa menjaga dan melestarikannya sebagai kekayaan budaya Indonesia.


(2)

ABSTRACT

BOOK DESIGN AS A MEDIA TO INTRODUCE THE CHINESE CULTURE IN SEMARANG IN THE PAST

TO YOUNG PEOPLE

Submitted by Elfina Agnes Setiawan

NRP 0764089

Semarang is a city that influenced by various culture, one of that is Chinese culture. Chinese culture mixed with Semarang culture interesting to know about for young people as future generation to preserve Chinese culture in Semarang in the past.

Based on survey from 100 young people age 18-30 years, a lot of them don’t know about Chinese culture in Semarang in the past but they interesting to learn about. So need to design a precise media to introduce the chinese culture in Semarang in the past

Concept of this book design is relaxing and simple book with illustration and photography. For supported media using launching event and social media such as poster, x-banner, hanging banner, facebook page, facebook advertising. Beside that, there are gimmick such as bookmark, mug, pin and paper bag.

The purpose of this design is for introduce young people to recognizing the various of Chinese culture in Semarang in the past with relaxing and simple method. Through this book design, young people in Semarang can protect and preserve as Indonesia’s wealth.

Keywords : book, illustration, photography


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang.. ... 1

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3Tujuan Perancangan ... 2

1.4Sumber dan Tehnik Pengumpulan Data ... 2

1.5 Skema Perancangan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1Pecinan ... 5

2.2Tionghoa ... 5

2.3Buku ... 5

2.4Ilustrasi ... 8

2.5SWOT ... 9

2.6STP ... 10

2.7Layout ... 12

2.8Warna Merah ... 13

2.9Warna Kuning ... 14

BAB III DATA DAN ANALISIS DATA 3.1Data dan Fakta ... 15

3.1.1 Data Observasi di Kawasan Pecinan Semarang ... 15


(4)

3.1.3 Studi Literatur ... 26

3.1.4 Kuesioner ... 36

3.1.5 Tinjauan terhadap Proyek Sejenis ... 42

3.1.6 Analisis dan Data tentang Dinas Terkait ... 42

3.1.7 Mandatori ... 43

3.2 Analisis terhadap Permasalahan berdasar Data dan Fakta ... 45

BAB IV PEMBAHASAN KARYA 4.1 Konsep Komunikasi ... 47

4.2 Konsep Kreatif ... 47

4.2.1 Gaya Gambar ... 47

4.2.2 Layout ... 48

4.2.3 Tipografi ... 49

4.2.4 Warna ... 49

4.3 Konsep Media ... 50

4.4 Hasil Karya ... 52

4.4.1 Logo ... 52

4.4.2 Buku ... 53

4.4.3 Media Sosial ... 57

4.4.4 Launching Event ... 58

4.4.5 Gimmick ... 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 64

5.2 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema perancangan ... 4

Gambar 2.1 Struktur buku ... 6

Gambar 2.2 Center Axis ... 13

Gambar 3.1 Gerbang Pecinan Semarang ... 15

Gambar 3.2 Suasana Gang Warung ... 16

Gambar 3.3 Rumah di sekitar Gang Warung ... 16

Gambar 3.4 Suasana Warung Semawis ... 17

Gambar 3.5 Klenteng tertua Siu Hok Bio dahulu ... 18

Gambar 3.6 Klenteng tertua Siu Hok Bio sekarang ... 18

Gambar 3.7 Suasana Pasar Gang Baru ... 19

Gambar 3.8 Atap rumah di pecinan Semarang ... 20

Gambar 3.9 Atap rumah model Ngang Shan ... 20

Gambar 3.10 Gerbang kota jaman dahulu ... 21

Gambar 3.11 Gerbang di Gang Tengah ... 21

Gambar 3.12 Rumah di Wotgandul Semarang ... 22

Gambar 3.13 Sam Poo Kong tahun 1930 ... 22

Gambar 3.14 Sam Poo Kong ... 23

Gambar 3.15 Gerbang utara Sam Poo Kong ... 23

Gambar 3.16 Bangunan utama Sam Poo Kong ... 24

Gambar 3.17 Patung Laksamana Cheng Ho ... 24

Gambar 3.18 Sam Poo Kong dikunjungi turis ... 25

Gambar 3.19 Gerbang masuk Sam Poo Kong dahulu ... 25

Gambar 3.20 Gerbang Selatan Sam Poo Kong sekarang ... 26

Gambar 3.21 Cover buku Riwayat Semarang ... 27

Gambar 3.22 Cover Buku Geger Pacinan ... 31

Gambar 3.23 Cover Buku Semarang Riwayatmu Dulu Jilid Pertama . 32 Gambar 3.24 Cover Buku Sejarah Kota Semarang ... 33

Gambar 3.25 Cover Buku Kota Semarang dalam Kenangan ... 33


(6)

Gambar 3.27 Diagram Hasil Kuesioner Pertanyaan 1 ... 37

Gambar 3.28 Diagram Hasil Kuesioner Pertanyaan 2 ... 37

Gambar 3.29 Diagram Hasil Kuesioner Pertanyaan 3 ... 38

Gambar 3.30 Diagram Hasil Kuesioner Pertanyaan 4 ... 39

Gambar 3.31 Diagram Hasil Kuesioner Pertanyaan 5 ... 39

Gambar 3.32 Diagram Hasil Kuesioner Pertanyaan 6 ... 40

Gambar 3.33 Diagram Hasil Kuesioner Pertanyaan 7 ... 40

Gambar 3.34 Diagram Hasil Kuesioner Pertanyaan 8 ... 41

Gambar 3.35 Diagram Hasil Kuesioner Pertanyaan 9 ... 41

Gambar 3.36 Cover Buku Pecinan Semarang ... 42

Gambar 3.37 Logo Pemerintah Kota Semarang ... 43

Gambar 4.1 Gaya Gambar ... 48

Gambar 4.2 Layout Grid ... 49

Gambar 4.3 Tipografi architect daughter ... 49

Gambar 4.4 Warna ... 50

Gambar 4.5 Logo Jejak Pecinan ... 52

Gambar 4.6 Warna Logo ... 53

Gambar 4.7 Font Trash Hand ... 53

Gambar 4.8 Penggunan Logo ... 53

Gambar 4.9 Cover depan buku ... 54

Gambar 4.10 Half Title ... 54

Gambar 4.11 Pictogram ... 55

Gambar 4.12 Daftar isi bagian I ... 55

Gambar 4.13 Daftar isi bagian II ... 56

Gambar 4.14 Desain pembagian antar bab ... 56

Gambar 4.15 Desain buku halaman 6-7 ... 56

Gambar 4.16 Desain buku halaman 8-9 ... 57

Gambar 4.17 Cover belakang buku ... 57

Gambar 4.18 Facebook pages ... 58

Gambar 4.19 Facebook ads ... 58

Gambar 4.20 Poster ... 59


(7)

Gambar 4.22 Hanging Banner I ... 61

Gambar 4.23 Hanging Banner II ... 61

Gambar 4.24 Pembatas Buku ... 62

Gambar 4.25 Pin ... 62

Gambar 4.26 Mug ... 63


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Timeline Media ... 50 Tabel 4.2 Budget ... 51


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Rangkuman Wawancara ... 67 Lampiran B Kuesioner ... 70 Lampiran C Sketsa ... 76  


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dalam sejarahnya, Indonesia merupakan negara yang mendapat pengaruh dari berbagai kebudayaan karena letaknya yang berada di jalur perdagangan dunia. Sejarah mencatat beberapa bangsa yang pernah tinggal di Indonesia diantaranya Arab, Persia, Jepang, Spanyol, Portugis, Inggris, Belanda, dan Cina. Beberapa daerah mendapat pengaruh yang kuat dari budaya Cina yang masih dirasakan hingga sekarang, salah satunya kota Semarang.

Dalam sejarahnya Semarang mendapat pengaruh budaya yang kuat dari Belanda, Melayu, dan Cina. Salah satu yang masih terjaga hingga sekarang adalah budaya Cina. Salah satu daerah yang menjadi persinggahan imigran Cina adalah Semarang karena letaknya di pesisir Jawa. Diawali dari kedatangan Laksamana Cheng Ho yang berlayar dari Tiongkok ke Asia Tenggara dengan tujuan berdagang pada tahun 1412.

Keberadaan etnis Tionghoa di Semarang terlihat dari peninggalan yang ada di daerah Simongan yaitu Sam Poo Kong. Selain itu sejak orang Tionghoa diharuskan tinggal dalam satu wilayah saja, banyak peninggalan klenteng, rumah dengan arsitektur khas, pasar, kuliner, terlihat di kawasan Pecinan Semarang. Kawasan Pecinan ini sudah dipertegas oleh Pemerintah kota Semarang masuk dalam kawasan revitalisasi melalui Surat Keputusan (SK) Walikota No. 650/157 tanggal 28 Juni 2005 mengatur tentang Revitalisasi Kawasan Pecinan dan sebagai pusat wisata budaya Tionghoa di Semarang.

Kota Semarang tempo dulu sudah dibukukan dalam bentuk buku Riwayat Semarang oleh Lien Thian Joe tahun 1930 namun buku terlalu kaku dengan banyak teks dan gambar hitam putih yang kurang jelas. Tren budaya peranakan sedang diminati membuat orang semakin tertarik untuk lebih mengenal budaya


(11)

Tionghoa. Selain itu ada buku Pecinan Semarang oleh Astrid Adrianne dan Anastasia Dwirahmi tahun 2013 yang banyak membahas keadaan Pecinan Semarang sekarang. Untuk membahas budaya Tionghoa Semarang tempo dulu perlu dibuat perancangan dengan gaya yang berbeda bagi anak muda.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Bagaimana cara memperkenalkan budaya Tionghoa Semarang tempo dulu bagi anak muda?

Ruang lingkup permasalahan dibatasi dengan target untuk anak muda berusia 16 – 23 tahun yang merupakan keturunan Tionghoa dan tinggal di Semarang

1.3Tujuan Perancangan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, berikut ini hasil yang ingin diperoleh setelah masalah dibahas dan dipecahkan, yaitu :

Membuat perancangan buku untuk mengkomunikasikan budaya Tionghoa Semarang kepada anak muda secara menarik

1.4Sumber dan Tehnik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan penyusunan laporan tugas akhir untuk keperluan akademik, pasti dilakukan kegiatan yang disebut penelitian, pengamatan langsung, serta pelaksanaan pembuatan karya desain. Untuk keperluan tersebut diperlukan data yang memadai yang dijadikan dasar pemikiran dan arahan konsep rancangan karya. Pengumpulan data dapat dilakukan melalui studi literature, observasi, dan tehnik wawancara.

1) Observasi

Sumber data berupa hasil observasi aktif yaitu mengamati langsung berbagai aktifitas dan keragaman budaya Tionghoa yang ada di Semarang. Observasi dilakukan di Sam Poo Kong yang berada di Simongan dan kawasan Pecinan Semarang. Sam Poo Kong merupakan klenteng di mana dahulu banyak terdapat orang Tionghoa yang tinggal di sekitar tempat ini. Kawasan Pecinan


(12)

Semarang merupakan tempat untuk mengamati perkembangan budaya Tionghoa yang masih ada hingga sekarang

2) Wawancara

Wawancara dilakukan kepada orang yang memahami dan mengetahui tentang orang Tionghoa di Semarang yaitu Jongkie Tio, 73 tahun.

3) Studi Literatur

Sumber data berupa studi literatur yaitu dengan pencarian data dari berbagai sumber buku mengenai budaya Tionghoa di Semarang antara lain buku Semarang Riwayatmu Dulu Jilid Pertama oleh Amen Budiman tahun 1978, Cheng Ho Penyebar Islam dari Cina ke Nusantara oleh Tan Ta Sen diterbitkan tahun 2010, Geger Pacinan oleh Daradjadi tahun 2013, Sejarah Kota Semarang oleh Pemerintah Daerah Kotamadya DATI II Semarang tahun 1979, Riwayat Semarang oleh Liem Thian Joe tahun 1931, Semarang dalam Kenangan oleh Jongkie Tio tahun 2000.

4) Kuesioner

Data berupa kuesioner dilakukan terhadap 100 orang anak muda Tionghoa yang berusia 18 – 30 tahun di Semarang.


(13)

1.5Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber: Data Pribadi)


(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan perancangan yang telah dilakukan didapat simpulan bahwa budaya Tionghoa Semarang tempo dulu bisa diperkenalkan kepada anak muda secara menarik dan sederhana. Melalui buku sebagai media utama dengan pemakaian ilustrasi dan foto bisa menarik minat anak muda untuk melestarikan keragaman budaya, terutama budaya tionghoa Semarang. Selain itu, melalui launching event dan media sosial sebagai media pendukung bisa membantu mempromosikan buku kepada anak muda. Melalui perancangan buku ini, diharapkan anak muda terutama keturunan Tionghoa dan tinggal di Semarang bisa lebih mengetahui budaya Tionghoa Semarang tempo dulu. Dari perancangan ini juga diharapakan anak muda bisa lebih menghargai dan melestarikan budaya ini sebagai salah satu kekayaan bangsa Indonesia.

5.2 Saran

Sehubungan dengan simpulan yang ditegaskan diatas, beberapa saran diberikan untuk perancangan buku diantaranya :

• Buku sebagai media utama bisa didesain lebih menarik • Ilustrasi yang dipakai bisa lebih maksimal

• Ilustrasi yang dipakai bisa ditambah dengan pewarnaan yang menarik • Pemakaian gaya ilustrasi bisa lebih disesuaikan untuk anak muda


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Literatur

1978. Sejarah Kota Semarang. Semarang : Pemerintah Daerah Kotamadya DATI II Budiman, Amen,1978. Semarang Riwayatmu Dulu. Jilid Pertama. Semarang : Satya

Wacana

Daradjadi,2013, Geger Pacinan Persekutuan Tionghoa – Jawa Melawan VOC.

Jakarta : PT Kompas Media Nusantara

David, Fred R., 2006. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh. Jakarta : Salemba Empat Josh Hochuli; Robin Kross, 2007. Designing Books : Practice and Theory. Belanda :

Verlagsgemeinschaft St.Gallen

Jogiyanto, 2005. Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif.

Yogyakarta : Andi Offset

Kindersley, Dorling, 2009. Cina : Sebuah Potret Bangsa, Alam, dan Budaya. Jakarta : Erlangga

Liem, Thian Joe, 2004. Riwayat Semarang. Cetakan Kedua. Jakarta : Hasta Wahana Liliweri, Alo, 2002. Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya.Yogyakarta :

PT. LKis Pelangi Aksara.

May, Don,1942. 101 Roughs.Chicago : Frederick J.Drake & Co

Rustan, Surianto, 2009. Layout, Dasar & Penerapannya. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Rustan, Surianto, 2009. Mendesain Logo. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Tan, Ta Sen, 2010. Cheng Ho Penyebar Islam ke Nusantara. Jakarta : PT.Kompas

Media Nusantara

Tio, Jongkie, 2000. Kota Semarang dalam Kenangan. Cetakan Ketiga. Semarang Widyaatmadja, Josef P. 2005. Kebangsaan dan Globalisasi dalam Diplomasi.

Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Internet

http://kbbi.web.id/buku http://kbbi.web.id/ilustrasi


(16)

http://pecinan.net/

http://www.tempo.co/read/news/2014/01/31/215549967/Makna-Warna-dalam-Budaya-Cina


(1)

Tionghoa. Selain itu ada buku Pecinan Semarang oleh Astrid Adrianne dan Anastasia Dwirahmi tahun 2013 yang banyak membahas keadaan Pecinan Semarang sekarang. Untuk membahas budaya Tionghoa Semarang tempo dulu perlu dibuat perancangan dengan gaya yang berbeda bagi anak muda.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Bagaimana cara memperkenalkan budaya Tionghoa Semarang tempo dulu bagi anak muda?

Ruang lingkup permasalahan dibatasi dengan target untuk anak muda berusia 16 – 23 tahun yang merupakan keturunan Tionghoa dan tinggal di Semarang

1.3Tujuan Perancangan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, berikut ini hasil yang ingin diperoleh setelah masalah dibahas dan dipecahkan, yaitu :

Membuat perancangan buku untuk mengkomunikasikan budaya Tionghoa Semarang kepada anak muda secara menarik

1.4Sumber dan Tehnik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan penyusunan laporan tugas akhir untuk keperluan akademik, pasti dilakukan kegiatan yang disebut penelitian, pengamatan langsung, serta pelaksanaan pembuatan karya desain. Untuk keperluan tersebut diperlukan data yang memadai yang dijadikan dasar pemikiran dan arahan konsep rancangan karya. Pengumpulan data dapat dilakukan melalui studi literature, observasi, dan tehnik wawancara.

1) Observasi

Sumber data berupa hasil observasi aktif yaitu mengamati langsung berbagai aktifitas dan keragaman budaya Tionghoa yang ada di Semarang. Observasi dilakukan di Sam Poo Kong yang berada di Simongan dan kawasan Pecinan Semarang. Sam Poo Kong merupakan klenteng di mana dahulu banyak terdapat orang Tionghoa yang tinggal di sekitar tempat ini. Kawasan Pecinan


(2)

Semarang merupakan tempat untuk mengamati perkembangan budaya Tionghoa yang masih ada hingga sekarang

2) Wawancara

Wawancara dilakukan kepada orang yang memahami dan mengetahui tentang orang Tionghoa di Semarang yaitu Jongkie Tio, 73 tahun.

3) Studi Literatur

Sumber data berupa studi literatur yaitu dengan pencarian data dari berbagai sumber buku mengenai budaya Tionghoa di Semarang antara lain buku Semarang Riwayatmu Dulu Jilid Pertama oleh Amen Budiman tahun 1978, Cheng Ho Penyebar Islam dari Cina ke Nusantara oleh Tan Ta Sen diterbitkan tahun 2010, Geger Pacinan oleh Daradjadi tahun 2013, Sejarah Kota Semarang oleh Pemerintah Daerah Kotamadya DATI II Semarang tahun 1979, Riwayat Semarang oleh Liem Thian Joe tahun 1931, Semarang dalam Kenangan oleh Jongkie Tio tahun 2000.

4) Kuesioner

Data berupa kuesioner dilakukan terhadap 100 orang anak muda Tionghoa yang berusia 18 – 30 tahun di Semarang.


(3)

1.5Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber: Data Pribadi)  


(4)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan perancangan yang telah dilakukan didapat simpulan bahwa budaya Tionghoa Semarang tempo dulu bisa diperkenalkan kepada anak muda secara menarik dan sederhana. Melalui buku sebagai media utama dengan pemakaian ilustrasi dan foto bisa menarik minat anak muda untuk melestarikan keragaman budaya, terutama budaya tionghoa Semarang. Selain itu, melalui launching event dan media sosial sebagai media pendukung bisa membantu mempromosikan buku kepada anak muda. Melalui perancangan buku ini, diharapkan anak muda terutama keturunan Tionghoa dan tinggal di Semarang bisa lebih mengetahui budaya Tionghoa Semarang tempo dulu. Dari perancangan ini juga diharapakan anak muda bisa lebih menghargai dan melestarikan budaya ini sebagai salah satu kekayaan bangsa Indonesia.

5.2 Saran

Sehubungan dengan simpulan yang ditegaskan diatas, beberapa saran diberikan untuk perancangan buku diantaranya :

• Buku sebagai media utama bisa didesain lebih menarik • Ilustrasi yang dipakai bisa lebih maksimal

• Ilustrasi yang dipakai bisa ditambah dengan pewarnaan yang menarik • Pemakaian gaya ilustrasi bisa lebih disesuaikan untuk anak muda


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Literatur

1978. Sejarah Kota Semarang. Semarang : Pemerintah Daerah Kotamadya DATI II Budiman, Amen,1978. Semarang Riwayatmu Dulu. Jilid Pertama. Semarang : Satya

Wacana

Daradjadi,2013, Geger Pacinan Persekutuan Tionghoa – Jawa Melawan VOC.

Jakarta : PT Kompas Media Nusantara

David, Fred R., 2006. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh. Jakarta : Salemba Empat Josh Hochuli; Robin Kross, 2007. Designing Books : Practice and Theory. Belanda :

Verlagsgemeinschaft St.Gallen

Jogiyanto, 2005. Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif.

Yogyakarta : Andi Offset

Kindersley, Dorling, 2009. Cina : Sebuah Potret Bangsa, Alam, dan Budaya. Jakarta : Erlangga

Liem, Thian Joe, 2004. Riwayat Semarang. Cetakan Kedua. Jakarta : Hasta Wahana Liliweri, Alo, 2002. Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya.Yogyakarta :

PT. LKis Pelangi Aksara.

May, Don,1942. 101 Roughs.Chicago : Frederick J.Drake & Co

Rustan, Surianto, 2009. Layout, Dasar & Penerapannya. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Rustan, Surianto, 2009. Mendesain Logo. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Tan, Ta Sen, 2010. Cheng Ho Penyebar Islam ke Nusantara. Jakarta : PT.Kompas

Media Nusantara

Tio, Jongkie, 2000. Kota Semarang dalam Kenangan. Cetakan Ketiga. Semarang Widyaatmadja, Josef P. 2005. Kebangsaan dan Globalisasi dalam Diplomasi.

Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Internet

http://kbbi.web.id/buku http://kbbi.web.id/ilustrasi


(6)

http://pecinan.net/

http://www.tempo.co/read/news/2014/01/31/215549967/Makna-Warna-dalam-Budaya-Cina