Analisis Penerapan Balance Scorecard terhadap Kinerja Perusahaan pada Tribeca Urban Retreat Bandung.

(1)

ABSTRAK

Pengukuran kinerja perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap performa perusahaan dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Berbagai informasi dihimpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan dipertanggungjawabkan. Hal ini dilakukan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pada seluruh proses bisnis perusahaan. Informasi finansial didapatkan dari penyusunan anggaran untuk mengendalikan biaya. Informasi nonfinansial merupakan faktor kunci untuk menetapkan strategi yang dipilih guna melaksanakan tujuan yang telah ditetapkan. Kedua informasi di atas dapat dianalisis menggunakan metode balanced

scorecard.

Melalui penelitian ini, peneliti mencoba meneliti tentang “Analisis Penerapan Balance Scorecard Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Tribeca Urban Retreat)” sebagai objek penelitian yang berjumlah 30 responden. Adapun hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penerapan

Balance Scorecard terhadap kinerja perusahaan pada Tribeca Urban Retreat

Bandung yaitu 84,8%, yang diuji menggunakan analisis regresi linear sederhana. Pengujian dilakukan dengan SPSS versi 20.0.

Usaha untuk meningkatkan keunggulan bersaing dapat dilakukan dengan mengembangkan strategi inovasi dalam mengembangkan produk dan atau jasa yang berbeda dengan pesaing Tribeca Urban Bandung, diawali dengan SDM dalam Tribeca Urban Retreat harus bisa diberdayakan, ditingkatkan kemampuannya untuk kemajuan Tribeca Urban Retreat. Dalam hal ini Tribeca Urban Retreat harus bisa melakukan improvment terhadap faktor-faktor yang menjadikan karyawan lebih inovatif dan kreatif untuk bisa belajar dalam perusahaan. Ini karena karyawan merupakan modal perusahaan untuk mencapai pertumbuhan dalam jangka panjang.


(2)

Universitas Kristen Maranatha ii

ABSTRACT

Company performance measurement had becomes very important for management to evaluating the performance of the company and planning purposes in the future. Various information has been compiled in order to work performed would be controlled and accounted. This is done in order to achieve efficiency and effectiveness in all business processed. Financial information obtained from budgeting to control in costs. Non-financial information is the key factor to define the strategy chosen in order to carry out its intended purpose. Both of the above information can be analyzed using the balanced scorecard method.

Through this study, researchers tried researching on "Analysis of Application of Balance Scorecard on Performance Company (Studies in Tribeca Urban Retreat)" as the research object has 30 respondents.

The results showed the influence of the application of the Balanced Scorecard to company performance in Tribeca Urban Retreat Bandung is 84.8%, which was tested using simple linear regression analysis. Tests were performed with SPSS version 20.0.

Efforts to increase the competitive advantage could it be done by developing innovation strategies in developing products or services are different from competitors Tribeca Urban Bandung, Starts with Human Resources in Tribeca Urban Retreat must be developed, enhanced ability to get progress in Tribeca Urban Retreat. In this case Tribeca Urban Retreat should be able to do the improvment of the factors that make employees more innovative and creative to be able to learn in a company. This is because employees are the capital of the company to achieve long-term growth


(3)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PENELITIAN ... 7

2.1Kajian Pustaka ... 7

2.1.1Pengertian Kinerja Perusahaan ... 7

2.1.1.1 Pengertian Pengukuran dan Penilaian Kinerja ... 7

2.1.1.2 Pengendalian dan Kinerja ... 9

2.1.1.3 Tujuan Pengukuran Kinerja ... 10

2.1.1.4 Tujuan Penilaian Kinerja... 10

2.1.2 Balanced Scorecard ... 11

2.1.2.1 Pengertian Balanced Scorecard ... 11


(4)

vii

Universitas Kristen Maranatha

2.1.2.3Perspektif Balanced Scorecard ... 13

2.1.2.4 Kerangaka Balanced Scorecard... 18

2.2 Penelitian Terdahulu ... 19

2.3 Kerangka Pemikiran ... 22

2.4 Hipotesis ... 24

BAB lll METODOLOGI PENELITIAN ... 25

3.1 Metode Penelitian... 25

3.1.1 Informan ... 25

3.1.2 Fokus Penelitian ... 26

3.1.3 Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.2 Definisi Variabel ... 28

3.2.1 Operasionalisasi Variabel... 28

3.3 Metode Pengujian Data ... 30

3.3.1 Uji Validitas ... 30

3.3.2 Uji Reliabilitas ... 33

3.4 Metode Analisis Data ... 35

3.4.1 Analisis Deskriptif ... 40

3.4.2 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 41

3.5 Koefisien Determinasi ... 42

3.6 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 Hasil Penelitian ... 45


(5)

viii

4.1.2 Deskripsi Objek Penelitian ... 51

4.1.3 Deskripsi Variabel ... 51

4.1.3.1 Perspektif Pelanggan ... 51

4.1.3.2 Perspektif Proses Bisnis Internal ... 57

4.1.3.3 Perspektf Pembelajaran dan Pertumbuhan ... 60

4.1.3.4 Perspektif Keuangan ... 66

4.1.4 Uji Analisis Data ... 70

4.1.4.1 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 70

4.1.4.2 Koefisien Determinasi ... 71

4.1.5 Uji Hipotesis ... 72

4.2 Pembahasan ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 79

5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran ... 80 DAFTAR PUSTAKA


(6)

ix

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Uji Validitas ... 32

Tabel 3.2 Reliabilitas ... 34

Tabel 4.1 Tingkat Kepuasan Pelanggan ... 53

Tabel 4.2 Pengukuran Citra... 56

Tabel 4.3 Perspektif Proses Bisnis Internal... 59

Tabel 4.4 Kepuasan Karyawan ... 62

Tabel 4.5 Model Regrei Linear Sederhana ... 70

Tabel 4.6 Koefisien Determinasi... 71


(7)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Penelitian ... 24 Gambar 3.1 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi ... 44 Gambar 4.1 Logo Tribeca Urban Retreat ... 45 Gambar 4.2 STRUKTUR ORGANISASI TRIBECA URBAN RETREAT ... 49 Gambar 4.3 Uji Signifikansi Hipotesis ... 73


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, pengukuran kinerja perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap performa perusahaan dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Berbagai informasi dihimpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan dipertanggungjawabkan. Hal ini dilakukan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pada seluruh proses bisnis perusahaan. Gambaran mengenai kinerja perusahaan bisa didapatkan dari dua sumber, yakni informasi finansial dan informasi nonfinansial. Informasi finansial didapatkan dari penyusunan anggaran untuk mengendalikan biaya. Sedangkaninformasi nonfinansial merupakan faktor kunci untuk menetapkan strategi yang dipilih guna melaksanakan tujuan yang telah ditetapkan. Kedua informasi di atas dapat dianalisis menggunakan beberapa modelpengukuran kinerja perusahaan, salah satunya dengan menggunakan metode balanced

scorecard. Balanced scorecard hadir untuk menggantikan konsep scorecard

model lama yang hanya mengejar profitabilitas jangka pendek saja.

Balanced scorecard merupakan kerangka kerja komprehensif untuk

menerjemahkan visi dan misi serta strategi perusahaan dalam seperangkat ukuran kinerja yang terpadu, tersusun dalam empat perspektif, yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan (Hardiyanto dkk: 2005).


(9)

2

Peningkatan kinerja suatu perusahaan harus berdampak pada peningkatan kinerja keuangan, maka sudah selayaknya pandangan terhadap kinerja perusahaan dalam jangka panjang bukan saja dipandang dari sisi keuangan saja tetapi juga non keuangan seperti proses bisnis internal, kapabilitas dan komitmen personelnya (Srimindarti, 2004), karena hal tersebut berhubungan langsung dengan hasil akhir yang berkelanjutan. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa pengukuran kinerja yang hanya berdasarkan kinerja keuangan saja memiliki kelemahan, yaitu tidak mampu untuk mempresentasikan kinerja aktiva tak berwujud (intangible asset) dalam laporan keuangan secara memadai, padahal struktur harta/ aset perusahaan di era informasi ini justru didominasi oleh aktiva tak berwujud yang merupakan harta-harta intelektual seperti sistem, teknologi,

skill, enter-preneurship karyawan, loyalitas konsumen, kultur organisasi, dan

kepuasan pelanggan (Sudibyo, 1997). Menurut Kaplan dan Norton (1996) kinerja keuangan saja tidak mampu sepenuhnya menuntun perusahaan ke arah yang lebih baik, karena aktiva tak berwujud memungkinkan perusahaan untuk: (1) Mengembangkan hubungan dengan pelanggan untuk mempertahankan loyalitas dan memungkinkan berbagai segmen pelanggan dan wilayah pasar baru untuk dilayani secara efektif dan efisien. (2) Memperkenalkan produk dan jasa inovatif yang diinginkan oleh segmen yang dituju. (3) Memproduksi produk dan jasa bermutu tinggi sesuai dengan keinginan pelanggan dengan harga yang rendah dan dengan tenggang waktu yang pendek. (4) Memobilisasi kemampuan dan motivasi pekerja bagi peningkatan kemampuan proses, mutu, dan waktu tanggap yang berkesinambungan. (5) Mengembangkan teknologi informasi, database, dan


(10)

3

Universitas Kristen Maranatha sistem. Untuk itu diperlukan metode pengukuran kinerja yang tidak hanyamengukur kinerja keuangan, namun juga aspek-aspek lain yang dinilai penting untuk mempertahankan eksistensi perusahaan.

Kaplan dan Norton (1996) menyatakan bahwa konsep balanced scorecard (BSC) dikembangkan untuk melengkapi pengukuran kinerja keuangan (atau dikenal dengan pengukuran tradisional) dan sebagai alat ukur yang cukup penting bagi organisasi perusahaan untuk merefleksikan pemikiran baru dalam era

competitiveness dan efektivitas organisasi. Konsep ini memperkenalkan suatu

sistem pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu yang merupakan penjabaran dari apa yang menjadi misi dan strategi perusahaan jangka panjang. Kriteria tersebut digolongkan menjadi empat perspektif yaitu: (1) perspektif keuangan, (2) perspektif konsumen, (3) perspektif proses bisnis internal, dan (4) perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Melalui pengukuran keempat perspektif ini, manajemen perusahaan akan lebih mudah untuk mengukur kinerja dari unit bisnis saat ini dengan tetapmempertimbangkan kepentingan masa depan, mengukur apa yang telah diinvestasikan dalam pengembangan sumber daya manusia, sistem dan prosedur demi perbaikan kinerja di masa datang, serta memungkinkan untuk menilai intangible asset seperti kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, dan lain-lain.

Ukuran-ukuran pada masing-masing perspektif harus diseimbangkan antara ukuran output dan ukuran kepastian (penggerak kinerja), antara ukuran-ukuran objektif dan subjektif, antara ukuran-ukuran internal dan eksternal, dan ukuran-ukuran keuangan dan non keuangan (Hansen dan Mowen, 2004). Lebih terfokusnya


(11)

4

target dari keempat perspektif tersebut yang selaras dengan perkembangan baru dalam bidang organisasi seperti learning organization, diharapkan para karyawan dari tingkat atas sampai tingkat bawah mengetahui apa visi dan strategi perusahaannya, karena BSC bukan sebagai pengendali perilaku karyawan tetapi lebih sebagai sarana komunikasi, informasi, dan proses belajar dalam suatu perusahaan, serta mengarahkan upaya pencapaian tujuan perusahaan kepada karyawan. Hal ini dimaksudkan untuk menghadapi pergeseran kekuasaan dalam pasar akibat globalisasi ekonomi, dimana sekarang konsumenlah yang memegang kendali bisnis. Konsumen menjadi sangat pemilih, serta menentukan barang dan jasa apa yang akan didesain oleh produsen untuk memenuhi kebutuhan mereka. BSC memiliki keistimewaan dalam hal cakupan pengukurannya yang cukup komprehensif karena selain tetap mempertimbangkan kinerja keuangan. BSC juga mempertimbangkan kinerja-kinerja non keuangan, yaitu pelanggan, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Di samping itu, BSC tidak hanya mengukur hasil akhir (outcome) tetapi juga mengukur aktivitas-aktivitas penentu akhir (driver). Pengukuran driver tersebut konsisten dengan dan merupakan perwujudan dari pendapat Porter dalam Kaplan dan Norton (1996) yang menyatakan bahwa “only by moving to the level of underlying drivers can

the true sources of competitive advantage be identified”. Menurut survey yang

dilakukan oleh Gartner Group (dalam Monika Kussetya Ciptani, JAK 2000:31), sebanyak 60% dari 1000 perusahaan versi majalah fortune (Agustus, 1999), menerapkan filosofi BSC dalam keseluruhan sistem manajemen mereka pada tahun 2000. Salah satu caranya adalah melalui pelatihan dan pengetahuan kepada


(12)

5

Universitas Kristen Maranatha karyawan yang dikembangkan melalui intranet perusahaan dan juga mensosialisasikan program implementasi BSC melalui acara diskusi dan pertemuan, serta perusahaan berusaha memonitor opini konsumen mengenai produk yang dihasilkan melalui fraternal customer index.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, menarik untuk diteliti sejauh mana tingkat keberhasilan kinerja suatu perusahaan dengan menggunakan konsep BSC. Mengacu pada permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Penerapan Balance Scorecard Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Tribeca Urban Retreat)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah ”Bagaimana kinerja perusahaan Tribeca Urban Retreat berdasarkan konsep balanced scorecard meliputi perspektif keuangan, perspektif customer, perspektif internal bisnis dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui kinerja perusahaan Tribeca Urban Retreat berdasarkan konsep balanced scorecard meliputi perspektif keuangan, perspektif customer, perspektif internal bisnis dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan


(13)

6

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya:

1. Pemerintah

Dengan adanya penerapan balanced scorecard di setiap perusahaan maka akan adanya peningkatan perekonomian. Karena adanya kepercayaan baik konsumen dalam negri maupun luar negri untuk membeli produk yang berkualitas.

2. Perusahaan

Sebagai acuan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan kinerja kualitas perusahaannya melalui penerapan balanced scorecard.

3. Karyawan

Adanya perubahan budaya organisasi yang semakin baik karena adanya perbaikan secara terus menerus dan didukung dengan sistem akuntansi manajemen yang baik.

4. Penelitian berikutnya

Sebagai alat bantu atau bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya


(14)

79

Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dari setiap perspektif Balanced Scorecard yang digunakan untuk mengukur kinerja Tribeca Urban Retreat Bandung sebagai berikut:

1) Perspektif pelanggan pada umumnya merasa puas akan pelayanan yang diberikan perusahaan kepada pelanggan. Dan hal tersebut juga menunjukkan bahwa citra Tribeca Urban Retreat baik bagi para pelanggan.

2) Perspektif Proses Bisnis Internal, Inovasi yang dilakukan Tribeca Urban Retreat baik. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat inovasi yang dilakukan perusahaan yang dapat membuat pelanggan cukup merasa puas.

3) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Umumnya karyawan merasa cukup puas. Indeks pembelajaran dengan peningkatan program-program training yang dilakukan sudah mencapai bahkan melebihi target yang diharapkan.

4) Perspektif Keuangan dari beberpa kajian yang dilakukan untuk mengukur perspektif keuangan semua mengalami peningkatan namun terdapat salah satu peningkatan yang mempengaruhi laba perusahaan.


(15)

80

Secara keseluruhan, kinerja perusahaan dari 4 (empat) perspektif balanced scorecard dapat dikatakan sangat baik karena perusahan dapat mencapai melebihi standar yang telah ditetapkan. Terdapat 11 dari 12 tolok ukur yang digunakan dengan perspektif Balanced Scorecard berhasil memenuhi target.

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan penulis berdasarkan hasil penelitian adalah:

1) Perusahaan harus terus mempertahankan bahkan harus meningkatkan kinerjanya pada tahun-tahun yang akan datang, ini dikarenakan dari 12 tolok ukur yang digunakan hanya 11 yang mampu dicapai bahkan melebihi standar/target.

2) Perusahaan harus dapat menekan biaya yang digunakan dalam menghasilkan layanan jasa. Karena dengan mengefisienkan biaya tanpa mengurangi kualitas dari produk yang ditawarkan sehingga laba yang dihasilkan akan lebih besar.

3) Perusahaan harus terus berusaha mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan bahkan lebih meningkatkan hubungan baik tersebut.

4) Untuk peneliti-peneliti berikutnya yang ingin meneliti mengenai

Balanced Scorecard pada objek penelitian yang sama, disarankan


(16)

81

Universitas Kristen Maranatha penulis, diantaranya: untuk perspektif keuangan dalam melihat kinerja keuangan diharapkan untuk dapat melihat dari segi target anggaran dan realisasinya.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta; Pustaka Pelajar.

Friska Sipayung. 2009. Balanced Scorecard Pengukuran Kinerja Perusahaan dan

Sistem Manajemen Strategis. Medan; Jurnal Universitas Sumatera Utara.

Gaspersz, Vincent. 2005. Total Quality Management. Jakarta; PT Gramedia Pustaka. Utama.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program. SPSS. Semarang; Badan Penerbit Undip.

Hansen dan Mowen., 2004. Management accounting. Jakarta; Salemba Empat. Haryanto dkk. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Pertama. Semarang;

Universitas Diponegoro.

Helfert, Erick A. 2004. Teknik Analisis Keuangan: Petunjuk Praktis unutk

Mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan. Dialihbahasakan oleh Herman Wibowo, Edisi Kedelapan, Jakarta; Erlangga.

Husein Umar. 2010. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan

Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah, Jakarta; PT

Raja Grafindo Persada.

Kaplan R.S. dan Norton D.P., 1996. Balanced Scorecard: Translating Strategy

Into Action, Harvard Business Review.

Kaplan R.S. dan Norton D.P., 2000. Balanced Scorecard Menerapkan Strategi

Aksi, Jakarta; Erlangga.

Kaplan, R.M. dan Saccuzzo, D.P. 1993. Psychological testing: Principles,

application and issue. California; Brooks/Cole Publishing Company.

Lofland, John & Lyn H. Lofland. 1984. Analyzing Social Settings: A Guide to

Qualitative Obsevation and Analysis. Belmont, Call; Wads word

Publishing Company.

Mardiasmo. 2009, Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta; Andi Offset.

Moleong. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja. Rosdakarya.

Monika Kussetya Ciptani. 2000. Balanced Scorecard sebagai Pengukuran

Kinerja Masa Depan: Suatu Pengantar. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.


(18)

Universitas Kristen Maranatha Mulyadi, 2001, Balanced Scorecard : Alat Manajemen Kontemporer Untuk

Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan. Jakarta; Edisi ke-2,

Salemba Empat.

Mulyadi. 2002. Balanced Scorecard : Alat manajemen Kontemporer untuk

Pelipatganda Kinerja keuangan Perusahaan. Jakarta; Salemba Empat.

Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. Yogyakarta; UPP-STIM YKPN

Sony. Yuwono, dkk. 2002. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard:

Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi. Jakarta; PT Gramedia

Pustaka Utama.

Srimindarti, Caecilia. 2004. Balanced Scorecard:Sebagai Alternatif Untuk

Mengukur Kinerja. Fokus Ekonomi.

Sudibyo, Bambang. 1997. Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Balanced

Scorecard: Bentuk, Mekanisme, dan Prospek Aplikasinya pada BUMN.

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol 12,2,35-49

Sugiyono, 2006. Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh, Bandung; CV. Alfabeta.

Sugiyono, 2006. Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh. Bandung; CV. Alfabeta

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.

Alfabeta.

Sugiyono. 2010. MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung; Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung; Alfabeta.

Susanto, Irwan.,Abdullah, Taman.,Sukirno. 2004. Balanced Scorecard sebagai

alat pengukuran kinerja Manajemen (Studi Kasus pada PT SariHusada).Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol.III No.1.

Yogyakarta; Universitas Negeri Yogyakarta.

Tunggal Amin Wijaya. 2001. Memahami Konsep Balanced Scorecard. Jakarta; Harvarindo.


(1)

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya:

1. Pemerintah

Dengan adanya penerapan balanced scorecard di setiap perusahaan maka akan adanya peningkatan perekonomian. Karena adanya kepercayaan baik konsumen dalam negri maupun luar negri untuk membeli produk yang berkualitas.

2. Perusahaan

Sebagai acuan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan kinerja kualitas perusahaannya melalui penerapan balanced scorecard.

3. Karyawan

Adanya perubahan budaya organisasi yang semakin baik karena adanya perbaikan secara terus menerus dan didukung dengan sistem akuntansi manajemen yang baik.

4. Penelitian berikutnya

Sebagai alat bantu atau bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dari setiap perspektif Balanced Scorecard yang digunakan untuk mengukur kinerja Tribeca Urban Retreat Bandung sebagai berikut:

1) Perspektif pelanggan pada umumnya merasa puas akan pelayanan yang diberikan perusahaan kepada pelanggan. Dan hal tersebut juga menunjukkan bahwa citra Tribeca Urban Retreat baik bagi para pelanggan.

2) Perspektif Proses Bisnis Internal, Inovasi yang dilakukan Tribeca Urban Retreat baik. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat inovasi yang dilakukan perusahaan yang dapat membuat pelanggan cukup merasa puas.

3) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Umumnya karyawan merasa cukup puas. Indeks pembelajaran dengan peningkatan program-program training yang dilakukan sudah mencapai bahkan melebihi target yang diharapkan.

4) Perspektif Keuangan dari beberpa kajian yang dilakukan untuk mengukur perspektif keuangan semua mengalami peningkatan namun terdapat salah satu peningkatan yang mempengaruhi laba perusahaan.


(3)

Universitas Kristen Maranatha Secara keseluruhan, kinerja perusahaan dari 4 (empat) perspektif balanced scorecard dapat dikatakan sangat baik karena perusahan dapat mencapai melebihi standar yang telah ditetapkan. Terdapat 11 dari 12 tolok ukur yang digunakan dengan perspektif Balanced Scorecard berhasil memenuhi target.

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan penulis berdasarkan hasil penelitian adalah:

1) Perusahaan harus terus mempertahankan bahkan harus meningkatkan kinerjanya pada tahun-tahun yang akan datang, ini dikarenakan dari 12 tolok ukur yang digunakan hanya 11 yang mampu dicapai bahkan melebihi standar/target.

2) Perusahaan harus dapat menekan biaya yang digunakan dalam menghasilkan layanan jasa. Karena dengan mengefisienkan biaya tanpa mengurangi kualitas dari produk yang ditawarkan sehingga laba yang dihasilkan akan lebih besar.

3) Perusahaan harus terus berusaha mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan bahkan lebih meningkatkan hubungan baik tersebut.

4) Untuk peneliti-peneliti berikutnya yang ingin meneliti mengenai Balanced Scorecard pada objek penelitian yang sama, disarankan untuk juga melihat beberapa tolok ukur yang belum diteliti oleh


(4)

81

penulis, diantaranya: untuk perspektif keuangan dalam melihat kinerja keuangan diharapkan untuk dapat melihat dari segi target anggaran dan realisasinya.


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta; Pustaka Pelajar.

Friska Sipayung. 2009. Balanced Scorecard Pengukuran Kinerja Perusahaan dan Sistem Manajemen Strategis. Medan; Jurnal Universitas Sumatera Utara. Gaspersz, Vincent. 2005. Total Quality Management. Jakarta; PT Gramedia

Pustaka. Utama.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program. SPSS. Semarang; Badan Penerbit Undip.

Hansen dan Mowen., 2004. Management accounting. Jakarta; Salemba Empat. Haryanto dkk. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Pertama. Semarang;

Universitas Diponegoro.

Helfert, Erick A. 2004. Teknik Analisis Keuangan: Petunjuk Praktis unutk Mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan. Dialihbahasakan oleh Herman Wibowo, Edisi Kedelapan, Jakarta; Erlangga.

Husein Umar. 2010. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah, Jakarta; PT Raja Grafindo Persada.

Kaplan R.S. dan Norton D.P., 1996. Balanced Scorecard: Translating Strategy Into Action, Harvard Business Review.

Kaplan R.S. dan Norton D.P., 2000. Balanced Scorecard Menerapkan Strategi Aksi, Jakarta; Erlangga.

Kaplan, R.M. dan Saccuzzo, D.P. 1993. Psychological testing: Principles, application and issue. California; Brooks/Cole Publishing Company. Lofland, John & Lyn H. Lofland. 1984. Analyzing Social Settings: A Guide to

Qualitative Obsevation and Analysis. Belmont, Call; Wads word Publishing Company.

Mardiasmo. 2009, Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta; Andi Offset.

Moleong. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja. Rosdakarya.

Monika Kussetya Ciptani. 2000. Balanced Scorecard sebagai Pengukuran Kinerja Masa Depan: Suatu Pengantar. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 2 No. 1.


(6)

Mulyadi, 2001, Balanced Scorecard : Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan. Jakarta; Edisi ke-2, Salemba Empat.

Mulyadi. 2002. Balanced Scorecard : Alat manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja keuangan Perusahaan. Jakarta; Salemba Empat. Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. Yogyakarta; UPP-STIM YKPN

Sony. Yuwono, dkk. 2002. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard: Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi. Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama.

Srimindarti, Caecilia. 2004. Balanced Scorecard:Sebagai Alternatif Untuk Mengukur Kinerja. Fokus Ekonomi.

Sudibyo, Bambang. 1997. Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Balanced Scorecard: Bentuk, Mekanisme, dan Prospek Aplikasinya pada BUMN. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol 12,2,35-49

Sugiyono, 2006. Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh, Bandung; CV. Alfabeta.

Sugiyono, 2006. Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh. Bandung; CV. Alfabeta

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Sugiyono. 2010. MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung; Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung; Alfabeta.

Susanto, Irwan.,Abdullah, Taman.,Sukirno. 2004. Balanced Scorecard sebagai

alat pengukuran kinerja Manajemen (Studi Kasus pada PT

SariHusada).Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol.III No.1. Yogyakarta; Universitas Negeri Yogyakarta.

Tunggal Amin Wijaya. 2001. Memahami Konsep Balanced Scorecard. Jakarta; Harvarindo.