MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA N 3 PANYABUNGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011 / 2012.

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

ROLE PLAYING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA2SMA N 3 PANYABUNGAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2011 / 2012

Oleh :

Epi Listiana Hasibuan 408141059

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2012


(2)

(3)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

ROLE PLAYING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA2SMA N 3 PANYABUNGAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2011 / 2012 EPI LISTIANA HASIBUAN (NIM 408141059)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada pembelajaran biologi dengan model pembelajaran kooperatif tipe role playing di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 3 Panyabungan Tahun Pembelajaran 2011/2012. Penelitian ini dilaksanakan pada April - Mei 2012.

Metode penelitian mengikuti kaidah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 3 Panyabungan yang berjumlah 39 orang. Penelitian dilakukan dengan 2 siklus, dan setiap siklus terdiri dari 1 kali pertemuan. Pada setiap siklus diadakan tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda berjumlah 20 butir soal.

Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 53,33 dan nilai ketuntasan belajar klasikal 76,92% (tidak tuntas). Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II adalah 75,13 dan nilai ketuntasan klasikal 79,49% (tuntas). Jadi, terjadi peningkatan hasil belajar biologi siswa sebesar 21,8%. Sedangkan aktivitas siswa pada siklus I 68,59% dan pada siklus II 81,59%. Jadi, terjadi peningkatan aktivitas siswa sebesar 13%. Model pembelajaran kooperatif tipe role playing dapat meningkatkan hasil belajar biologi dan aktivitas siswa di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 3 Panyabungan Tahun Pembelajaran 2011/2012.

Kata kunci: hasil belajar, aktivitas siswa, kooperatif tipe role playing, siklus


(4)

UPGRADING OF THE STUDENT ACHIEVEMENT AND ACTIVITY WITH KOOPERATIF MODEL AT ROLE PLAYING TIPE AT

BIOLOGY ACADEMIC IN XI IPA2CLASS OF SMA N 3 PANYABUNGAN IN ACADEMIC

YEAR 2011 / 2012

EPI LISTIANA HASIBUAN (NIM 408141059) ABSTRACT

This study aims to upgrading the students achievement and activity with a model of learning kooperatif at role playing tipe in the classroom XI IPA 2 SMA Negeri 3 Panyabungan Academic Year 2011/2012. The study was conducted in April - May 2012.

Research methods followed the rules of classroom action research. Subject in this research was all student of XI IPA 2 class of SMA Negeri 3 Panyabungan which consisted of 39 student people. The study was conducted with 2 cycles, and each cycle consisted of 1 meeting. At each cycle of learning outcomes tests are held in the form of 20 item multiple-choice questions.

The results showed an increase in student learning outcomes from cycle I to cycle II. Average student learning outcomes in the cycle I was 53.33 and the value of classical learning exhaustiveness 76.92% (not complete). Average student learning outcomes in the second cycle was 75.13 and the value of 79.49% completeness classical (complete). Therefore, there was the upgrading of student achievement until to 21.8%. Meanwhile, student activity upgrade that average value of first cycle was 68.59% and average value of second cycle was 81.59%. Therefore, there was the upgrading of student activity until to 13%. That this model of learning kooperatif at role playing tipe can be applied for improving students biology achievement and activity in XI IPA 2 class of SMA Negeri 3 Panyabungan in Academic Year 2011/2012.


(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel.2.1. Senyawa Kimia yang Dihasilkan Lambung beserta Fungsinya 28 Tabel.2.2. Senyawa Kimia yang Dihasilkan Kelenjar Pankreas beserta

Fungsinya 30 Tabel.2.3. Senyawa Kimia yang Dihasilkan Usus Halus beserta Fungsinya 31 Tabel.3.1. Kisi-Kisi Soal Berdasarkan Indikator 43 Tabel.3.2. Kategori Ketuntasan Penguasaan Materi Pembelajaran 47 Tabel 4.1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I 53 Tabel 4.2. Hasil Penilaian Role Playing dari Tiap-Tiap Kelompok Siklus I 54 Tabel 4.3. Hasil Penilaian Lembar Observasi Siswa yang Tidak

Bermain Peran pada Siklus I 55 Tabel 4.4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II 59 Tabel 4.5. Hasil Penilaian Role Playing dari Tiap-Tiap Kelompok Siklus II 60 Tabel 4.6. Hasil Penilaian Lembar Observasi Siswa yang Tidak

Bermain Peran pada Siklus II 61 Tabel 4.7. Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II 63 Tabel 4.8. Perbandingan Hasil Observasi Siswa Siklus I dan Siklus II 64 Tabel 4.9. Perbandingan Nilai Role Playing Tiap-Tiap Kelompok Siklus I

dan Siklus II 65


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar.2.1. Kemampuan Ranah Kogntif Menurut Taksonomi Bloom 19 Gambar.2.2. Diagram Sistem Pencernaan pada Manusia 24

Gambar.2.3. Gigi Manusia 25

Gambar.2.4. Anatomi Lidah 26

Gambar 2.5. Rongga Mulut 27

Gambar 2.6. Proses Penelanan Makanan 27

Gambar 2.7. Penampang Dinding Lambung 29 Gambar 2.8. Anatomi Usus 29 Gambar.2.9. Penampang Usus Halus Manusia 31 Gambar 2.10. Usus Besar dan Bagiannya 32 Gambar.3.1. Siklus Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Yang Telah

Diterapkan 37

Gambar.4.1. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I 53 Gambar.4.2. Grafik Hasil Penilaian Role Playing dari Tiap-Tiap Kelompok

Siklus I 55

Gambar.4.3. Grafik Hasil Penilaian Lembar Observasi Siswa yang Tidak Bermain Peran pada Siklus I 55 Gambar.4.4. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II 59 Gambar.4.5. Grafik Hasil Penilaian Role Playing dari Tiap-Tiap Kelompok

Siklus II 61

Gambar.4.6. Grafik Hasil Penilaian Lembar Observasi Siswa yang Tidak Bermain Peran pada Siklus II 61 Gambar.4.7. Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan SiklusII 63 Gambar.4.8. Grafik Perbandingan Observasi Siswa Siklus I dan Siklus II 64 Gambar.4.9. Grafik Perbandingan Role Playing Tiap-Tiap Kelompok 65


(7)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Saat ini perbaikan pendidikan dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: perubahan kurikulum, perbaikan mutu atau kualitas guru dan siswa, peningkatan alokasi dana untuk pendidikan, serta peningkatan sarana dan prasarana yang menunjang. Oleh karena itu, guru tidak hanya sebagai penerima pembaharuan, namun ikut bertanggung jawab dan berperan aktif dalam melakukan pembaharuan pendidikan, serta mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, khususnya dalam pengolahan pembelajaran di kelas.

Menurut Sanjaya (2005:29) dalam konteks KTSP, mengajar tidak diartikan sebagai proses penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa, yang menempatkan siswa sebagai objek belajar dan guru sebagai subjek, akan tetapi mengajar harus dipandang sebagai proses pengaturan lingkungan agar siswa belajar. Yang dimaksud belajar itu sendiri bukan hanya sekedar menumpuk pengetahuan akan tetapi merupakan proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman belajar sehingga diharapkan terjadi pengembangan berbagai aspek yang terdapat dalam individu, seperti aspek minat, bakat, kemampuan, potensi dan lain sebagainya.

Sebagai seorang guru, guru harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap tugas-tugas keguruan. Komitmen tinggi itu antara lain ditunjukkan oleh sikap yang selalu ingin menjalankan tugas-tugas pembelajaran dengan baik dan maksimal demi keberhasilan dan kesuksesan anak didik. Hanya dengan sikap yang demikian itulah peran guru dalam dunia pendidikan akan terlihat. Salah satu wujud keinginan untuk menjalankan tugas pembelajaran dengan baik dan maksimal adalah dengan mencermati setiap tindakan pembelajaran yang telah dilakukan.

Dari hasil observasi yaitu melalui wawancara dengan Ibu Meridayati Nasution, selaku guru bidang studi biologi kelas XI IPA2SMA N 3 Panyabungan mengatakan keprihatinannya terhadap anak didiknya. Guru ini merasakan ada


(8)

2

masalah di kelasnya ketika dia mengajar. Adapun masalah mendasar yang dikeluhkan oleh guru tersebut adalah rendahnya hasil belajar dan aktivitas siswa pada pembelajaran biologi. Hal tersebut ditandai; (1) siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep ilmiah biologi. Hal ini diketahui guru dari kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan guru yang pada umumnya tidak didasari pemahaman dan hasil test siswa yang nilainya masih banyak di bawah KKM (≥ 70); (2) siswa tidak terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar biologi, siswa hanya menjadi pendengar dan penerima keinginan guru. Sehingga dalam mempelajari biologi siswa sering merasa bosan, cemas dan jenuh.

Dari hasil test pembelajaran biologi siswa kelas XI IPA2SMA N 3 Panyabungan, ditemukan bahwa penguasaan siswa dalam memahami konsep ilmiah biologi masih tergolong rendah. Siswa belum mampu memahami indikator-indikator materi pembelajaran. Dari hasil observasi diketahui bahwa dari jumlah keseluruhan siswa kelas XI IPA2 SMA N 3 Panyabungan yang berjumlah 40 orang, 4 siswa memperoleh nilai 90 (10%), 7 siswa memperoleh nilai 80 (17,5%), 8 siswa memperoleh nilai 70 (20%), 9 siswa memperoleh nilai 60 (22,5%), 7 siswa memperoleh nilai 50 (17,5%), dan 5 siswa memperoleh nilai 40 (12,5%). Dengan demikian, berdasarkan nilai yang diperoleh siswa, pembelajaran biologi di kelas XI IPA 2 SMA N 3 Panyabungan dapat dikatakam kurang berhasil. Karena dari 40 siswa dinyatakan 21 siswa (52,5%) yang nilai testnya masih di bawah KKM (≥70).

Berdasarkan hasil observasi langsung ke dalam kelas diketahui bahwa faktor penyebab rendahnya hasil belajar biologi siswa adalah faktor dari siswa sendiri dan faktor dari guru bidang studi biologi. Faktor penyebab dari siswa adalah siswa cenderung belum mampu mengembangkan pola pikir formal dan memberdayakan penalarannya dalam memahami konsep ilmiah pembelajaran biologi. Siswa hanya mengandalkan hapalannya dalam menjawab pertanyaan guru dan menyelesaikan soal ujian tanpa menggunakan daya nalar dan tidak mengerti konsep ilmiah biologi. Selain itu, siswa tidak terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar biologi, siswa hanya menjadi pendengar dan penerima keinginan guru dan kegiatan belajar siswa di dalam kelas yang cenderung bersifat individual.


(9)

3

Sedangkan faktor dari guru bidang studi biologi adalah kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan strategi dan metode pengajaran yang lebih efektif untuk diterapkan pada siswa di kelas, guru hanya menggunakan metode konvensional yang kurang diminati siswa selama proses pembelajaran. Sehingga pada akhirnya hal tersebut berdampak negatif terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa.

Dari beberapa masalah yang telah dikemukakan di atas, maka diambil masalah utama yang melatarbelakangi penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar biologi dan aktivitas siswa. Sebelumnya guru bidang studi telah melakukan beberapa upaya dalam mengatasi masalah-masalah tersebut, antara lain memilih media dan sarana pembelajaran yang mendukung contohnya media charta dan meningkatkan pengelolaan dalam kelas agar tercipta situasi pembelajaran yang menyenangkan contohnya mengatur posisi duduk siswa. Namun upaya-upaya tersebut masih kurang berhasil dalam memecahkan masalah pembelajaran biologi siswa di dalam kelas.

Melalui refleksi diri yang telah dilakukan guru tersebut, guru dan peneliti merencanakan akan melakukan perbaikan pada metode pembelajaran dengan tujuan untuk memperbaiki profesinya sebagai guru, sehingga hasil belajar peserta didik terus meningkat. Karena guru merasakan adanya masalah di kelasnya ketika dia mengajar, apalagi masalah tersebut berhubungan dengan keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran maka guru mempunyai kewajiban untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Dalam penelitian ini, guru bidang studi dan peneliti berkolaborasi untuk memperbaiki praktik pembelajaran agar menjadi lebih efektif sehingga tujuan pembelajaran tercapai sesuai yang diharapkan. Dalam pemecahan masalah tersebut, guru bidang studi dan peneliti mencari solusi dengan menerapkan metode dan strategi pembelajaran yang lebih efektif, sesuai dengan bahan pelajaran yang disajikan, dan dapat menciptakan kreativitas pembelajaran yaitu berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe role playing, salah satu pendekatan pembelajaran yang diprediksi mampu memecahkan masalah pembelajaran biologi siswa.

Menurut Prasetyo (2008:76), pembelajaran dengan Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan -bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi


(10)

4

dan penghayatan siswa. Role playing diprediksi mampu meningkatlan hasil belajar dan aktivitas siswa karena pendekatan ini dirancang melalui skenario pembelajaran secara tertulis yang dapat memacu proses berpikir siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan itu dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Metode ini banyak melibatkan siswa dan membuat siswa senang belajar serta metode ini mempunyai nilai tambah yaitu; (1) dapat menjamin partisipasi seluruh siswa dan memberi kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuannya dalam bekerjasama hingga berhasil, dan; (2) permainan merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi siswa agar tidak cepat merasa bosan atau jenuh dalam mengikuti pelajaran di kelas.

Penelitian sebelumnya mengenai “ Penerapan MetodeRole PlayingUntuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Pokok Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia Kelas VIII SMP N 3 Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2008/2009’’ (Naibaho, 2009:40) menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa setelah menerapkan metode role playing dalam proses pengajaran. Berdasarkan hasil penilitian diperoleh bahwa hasil belajar siswa padafree-testsiklus I menunjukkan bahwa dari 38 orang siswa terdapat 6 orang siswa yang skornya masih di bawah KKM. Namun setelah pengajaran dengan metode role playingpada siklus I berkurang menjadi 1 orang. Sedangkan pada siklus II semua siswa sudah mencapai KKM.

Dalam proses pembelajaran kooperatif tipe role playing murid diperlakukan sebagai subyek pembelajaran, secara aktif melakukan praktik-praktik berbahasa bersama teman-temannya pada situasi tertentu dan belajar efektif dimulai dari lingkungan yang berpusat pada diri murid. “Role Playing adalah sejenis permainan gerak yang didalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang’’ (Hadfield, 1986:35). Dalam Role Playing murid dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Selain itu, “Role Playing sering kali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas dimana siswa membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan memainkan peran orang lain’’ (Basri, 2000: 5). Sehingga dalam


(11)

5

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe role playing ini murid menjadi aktif, karena tanpa adanya aktivitas, maka proses pembelajaran tidak mungkin terjadi. Dengan aktifnya siswa di dalam kelas maka akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar biologi siswa.

Mengacu pada latar belakang masalah di atas, demi peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa pada pembelajaran biologi maka dilakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Role Playing Pada Pmbelajaran Biologi Di Kelas XI IPA2 SMA N 3 Panyabungan Tahun Pembelajaran 2011/2012’’.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dikemukakan beberapa identifikasi masalah yaitu:

Analisis Masalah Krusial

Hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA2 SMA Negeri 3 Panyabungan yang masih rendah (di bawah nilai KKM).

Penyebab Terjadinya Masalah

1. Kurangnya semangat belajar, motivasi dan keaktifan siswa pada saat proses belajar mengajar yang berlangsung karena kurangnya keterampilan guru memanfaatkan model-model pembelajaran yang efektif.

2. Metode pembelajaran konvensional yang cenderung monoton yaitu metode ceramah yang kurang diminati oleh siswa sehingga mengakibatkan siswa jenuh dan cepat bosan sehingga tidak mampu menyerap materi pelajaran secara maksimal.

3. Kegiatan belajar siswa yang cenderung individual sehingga mengakibatkan siswa kurang bersosialisasi dengan sesamanya pada saat proses belajar mengajar berlangsung.


(12)

6

Alternatif Pemecahan Masalah

Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe role playing di kelas XI IPA2SMA Negeri 3 Panyabungan .

1.3. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah penelitian di atas, maka dalam penelitian ini masalah dibatasi pada penerapan model pembelajaran kooperatif tiperole playing untuk meningkatkan hasil belajar biologi dan aktivitas siswa di kelas XI IPA2 SMA Negeri 3 Panyabungan Tahun pembelajaran 2011/2012.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe role playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi di kelas XI IPA2SMA Negeri 3 Panyabungan Tahun Pembelajaran 2011/2012?

2. Seberapa besar siswa termotivasi dalam belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tiperole playing?

3. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe role playing dalam meningkatkan aktivitas belajar biologi siswa di kelas XI IPA2SMA Negeri 3 Panyabungan Tahun Pembelajaran 2011/2012?

1.5. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe role playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi di kelas XI IPA2 SMA Negeri 3 Panyabungan Tahun Pembelajaran 2011/2012.


(13)

7

2. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe role playing yang digunakan menarik bagi siswa atau tidak dan membebani bagi siswa atau tidak.

3. Untuk meningkatan aktivitas siswa pada pembelajaran biologi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tiperole playingdi kelas XI IPA2 SMA Negeri 3 Panyabungan Tahun Pembelajaran 2011/2012.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, antara lain:

1. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan motivasi dan semangat belajar serta semakin aktif dalam proses belajar mengajar dan suasana pembelajaran semakin variatif dan tidak monoton sehingga tercapainya tujuan pembelajaran. 2. Bagi siswa, penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa

pada pembelajaran biologi di kelas XI IPA2SMA Negeri 3 Panyabungan Tahun Pembelajaran 2011/2012

3. Bagi guru biologi, penelitian ini dapat memberikan masukan dalam pentingnya penggunaan dan pemanfaatan model ataupun metode - metode mengajar yang efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar sehingga guru dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran biologi.

4. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi penulis sebagai calon guru biologi nantinya dalam memilih dan memanfaatkan model pembelajaran, khusunyarole playingyang efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar. 5. Bagi kepala sekolah, penelitian ini dapat memberikan masukan dalam

memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya penggunaan model pembelajaran dalam rangka peningkatan hasil belajar dalam proses belajar mengajar.

1.7. Defenisi Operasional

1. Hasil belajar biologi siswa adalah hasil yang diperoleh oleh siswa setelah mempelajari biologi dengan metode role playing, yang diukur dengan


(14)

8

menggunakan alat evaluasi yaitu berupa test kognitif berbentuk pilihan berganda (multiple choice) sebanyak 20 butir soal dengan 5 option jawaban. Dan dikatakan siswa berhasil dalam pembelajaran jika siswa mencapai KKM (≥70).

2. Aktivitas siswa adalah perilaku-perilaku siswa di dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung, baik itu menstransformasikan pengetahuan, sikap maupun keterampilan, antara lain mendengarkan/memperhatikan penjelasan yang diberikan guru/siswa, berdiskusi/tanya jawab antar siswa/guru, membaca/mengerjakan soal/materi ajar, bekerjasama dengan siswa lain, keaktifan dalam bermain peran, antusias siswa dalam mengikuti pelajaran, mengamati pementasan, mengungkapkan pendapat tentang kekurangan dan kelebihan bermain peran.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe role playing adalah suatu model pembelajaran yang menekankan adanya kerjasama antar siswa. Siswa dibagi ke dalam kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 6 atau 7 orang siswa. Setiap siswa dalam kelompoknya melakonkan peran yang telah ditentukan oleh guru di depan kelas sedangkan kelompok yang tidak ikut bermain peran bertugas mengamati skenario yang dilakonkan dan mencatat inti materi dari setiap adegan demi adegan. Dalam subjek penelitian ada VI kelompok, kelompok I dan II membahas zat makanan beserta fungsinya (karbohidrat, lemak, protein, garam mineral, vitamin dan air), kelompok III, IV, V membahas sistem pencernaan pada manusia (mulut, kerongkongan, lambung, duodenum, jejunum, ileum, kolon, rektum dan anus), sedangkan kelompok VI membahas kelainan-kelainan pada sistem pencernaan manusia.


(15)

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, beberapa kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe role playing pada pembelajaran biologi dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 3 Panyabungan.

2. Hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi dengan model pembelajaran kooperatif tiperole playingterjadi peningkatan pada nilai rata-rata dari siklus I sebesar 53,33 dengan persentase ketuntasan klasikal 23,08% menjadi 75,13 dengan persentase ketuntasan klasikal 79,49% di siklus II. Jadi, terjadi peningkatan hasil belajar biologi siswa sebesar 21,8%.

3. Aktivitas siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe role playingmengalami peningkatan, terlihat dari persentase hasil kegiatan observasi yaitu siklus I 68,59% dan pada siklus II 81,59%. Jadi, terjadi peningkatan aktivitas siswa sebesar 13%.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, pada kesempatan ini penulis menyampaikan saran yang diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang menggunakan informasi hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi guru biologi yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe role playing, sebaiknya benar-benar memahami dan menguasai metode pembelajaranrole playing.

2. Guru sebagai pendidik harus mampu memilih model/metode pembelajaran yang sesuai dan mampu melibatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dan hasil belajarnya hendaknya guru mengidentifikasi kesulitan siswa sehingga dapat dengan


(16)

72

mudah ditentukan model/metode pembelajaran apa yang tepat untuk digunakan.

3. Untuk melaksanakan pembelajaran dengan metode role playing diharapkan guru/peneliti dapat menggunakan waktu dengan efisien serta mengelola kelas dengan baik, agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sehingga diperoleh hasil belajar yang memuaskan.

4. Bagi peneliti lanjut yang ingin meneliti topik yang sama sebaiknya menyediakan alokasi waktu tambahan agar penerapan model pembelajaran kooperatif tiperole playinglebih optimal.


(17)

73

DAFTAR PUSTAKA

Arend, R. I., (!997), Classroom Instruction and Management (terjemahan), New York, Mc-Graw Hill.

Arif, P., (2010),Biologi 2 SMA kelas XI IPA, Bogor, Yudistira.

Arikunto, S., (2009),Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara. Aunurrahman., (2011),Belajar dan Pembelajaran, Bandung, Alfabeta.

Basri, S., (2000), Teaching Speaking, Jakarta, Makalah Disampaikan Pada Penataran Instruktur Guru Bahasa Inggris SLTP Swasta Tanggal 8-19 Februari 2000.

Davies, (1987), Pengelolaan Belajar (penerjemah: Sudarsono Sudirdjo), Jakarta, Universitas Terbuka Bekerja Sama Dengan CV. Rajawali.

Depdiknas, (2002), Sosialisasi KTSP Rancangan Penilaian Hasil Belajar, Jakarta, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.

Edgen dan Kauchak, (1993), Strategies For Teachers: Information Processing Models In The Classroom (terjemahan), New Jersey, Prentice-Hall, Inc. Hadfield, J., (1986), Harap’s Communication Games (terjemahan), Australia:

Thomas Nelson and Son Ltd, www.http://gooogle/wordpress.com, (diakses tanggal 11 Januari 2012).

Hamalik, O., (2009),Belajar dan Pembelajaran,Jakarta, Bumi Aksara. Riyanto, S.,Sistem Pencernaan pada Manusia,

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaan(diakses tanggal 15 Januari 2012).

Ibrahim, M., Fida, R., Nur, M., Ismono, (2000), Pembelajaran Kooperatif, Surabaya, Universitas Negeri Surabaya University Press.

Imron, S., (2009), Role Playing.http://gooogle/ipank_say.blogspot.com, (diakses tanggal 11 Januari 2012).


(18)

74

Mansyur, (1996), Pemanfaatan Model-Model Pembelajaran: Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka.

Mudairin, (2009),Role Playing : Suatu Alternatif Pembelajaran yang Efektif dan Menyenagkan dalam Meningkatkan Keterampilan Murid.

http://www.infodiknas.com, (diakses tanggal 11 Januari 2012).

Naibaho, R.J., (2009), Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Pokok Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia Kelas VIII SMP N 3 Tanjung Morawa Tahun Pelajaran 2008/2009., Skripsi, Medan, FMIPA Unimed.

Nurkanca, (1980),Evaluasi Pendidikan,Surabaya, Usaha Nasional.

Prasetyo, A., (2008),Inisiasi Pengembangan Pembelajaran Role Playing, Gresik, SMP Negeri 1 Driyorejo.

Pratiwi, D. A, Srikini, Suharno, Bambang, (2007), Biologi Untuk SMA Kelas XI, Jakarta, Erlangga.

Sagala, S., (2010),Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Alfabeta.

Sanjaya, W., (2005), Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,Jakarta, Kencana.

Sudijono, A., (2000), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, PT Raja GrafindoPersada.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.

Sumadi, S., (1998),Psikologi Pendidikan, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada. Syah, M., (2002),Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,Bandung, PT

Remaja Rosdakarya.

Trianto, (2009),Model Pembelajaran Terpadu Dalam teori dan Praktek, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.

Zaki, R., Werdati, S., Sari, F., Dewi, T., (2009), Efektifitas Role Playing Online: Efektifitas Role Play, Penayangan VCD dan Modul Dalam Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Terapeutik Mahasiswa Stikes Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta., Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat Volume 25 Nomor 3 September 2009.


(19)

RIWAYAT HIDUP

Epi Listiana Hasibuan dilahirkan di Mompang Julu, pada tanggal 9 Mei 1990. Ibu bernama Saniroh Lubis dan ayah bernama Almarhum Hasahatan Hasibuan, dan merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SD Inpress Sipolu-polu, di SD ini penulis hanya sekolah sampai kelas IV. Kemudian, pada tahun 2000 penulis pindah ke SD Negeri 142578 Pidoli Lombang karena alasan tertentu dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah di SMP N 2 Panyabungan, dan lulus pada tahun 2005. Setelah itu, pada tahun 2005 penulis melanjutkan sekolah di SMA N 1 Panyabungan dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal 25 Juli 2012.


(1)

menggunakan alat evaluasi yaitu berupa test kognitif berbentuk pilihan berganda (multiple choice) sebanyak 20 butir soal dengan 5 option jawaban. Dan dikatakan siswa berhasil dalam pembelajaran jika siswa mencapai KKM (≥70).

2. Aktivitas siswa adalah perilaku-perilaku siswa di dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung, baik itu menstransformasikan pengetahuan, sikap maupun keterampilan, antara lain mendengarkan/memperhatikan penjelasan yang diberikan guru/siswa, berdiskusi/tanya jawab antar siswa/guru, membaca/mengerjakan soal/materi ajar, bekerjasama dengan siswa lain, keaktifan dalam bermain peran, antusias siswa dalam mengikuti pelajaran, mengamati pementasan, mengungkapkan pendapat tentang kekurangan dan kelebihan bermain peran.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe role playing adalah suatu model pembelajaran yang menekankan adanya kerjasama antar siswa. Siswa dibagi ke dalam kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 6 atau 7 orang siswa. Setiap siswa dalam kelompoknya melakonkan peran yang telah ditentukan oleh guru di depan kelas sedangkan kelompok yang tidak ikut bermain peran bertugas mengamati skenario yang dilakonkan dan mencatat inti materi dari setiap adegan demi adegan. Dalam subjek penelitian ada VI kelompok, kelompok I dan II membahas zat makanan beserta fungsinya (karbohidrat, lemak, protein, garam mineral, vitamin dan air), kelompok III, IV, V membahas sistem pencernaan pada manusia (mulut, kerongkongan, lambung, duodenum, jejunum, ileum, kolon, rektum dan anus), sedangkan kelompok VI membahas kelainan-kelainan pada sistem pencernaan manusia.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, beberapa kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe role playing pada pembelajaran biologi dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 3 Panyabungan.

2. Hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi dengan model pembelajaran kooperatif tiperole playingterjadi peningkatan pada nilai rata-rata dari siklus I sebesar 53,33 dengan persentase ketuntasan klasikal 23,08% menjadi 75,13 dengan persentase ketuntasan klasikal 79,49% di siklus II. Jadi, terjadi peningkatan hasil belajar biologi siswa sebesar 21,8%.

3. Aktivitas siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe role playingmengalami peningkatan, terlihat dari persentase hasil kegiatan observasi yaitu siklus I 68,59% dan pada siklus II 81,59%. Jadi, terjadi peningkatan aktivitas siswa sebesar 13%.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, pada kesempatan ini penulis menyampaikan saran yang diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang menggunakan informasi hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi guru biologi yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe role playing, sebaiknya benar-benar memahami dan menguasai metode pembelajaranrole playing.

2. Guru sebagai pendidik harus mampu memilih model/metode pembelajaran yang sesuai dan mampu melibatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dan hasil belajarnya hendaknya guru mengidentifikasi kesulitan siswa sehingga dapat dengan


(3)

mudah ditentukan model/metode pembelajaran apa yang tepat untuk digunakan.

3. Untuk melaksanakan pembelajaran dengan metode role playing diharapkan guru/peneliti dapat menggunakan waktu dengan efisien serta mengelola kelas dengan baik, agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sehingga diperoleh hasil belajar yang memuaskan.

4. Bagi peneliti lanjut yang ingin meneliti topik yang sama sebaiknya menyediakan alokasi waktu tambahan agar penerapan model pembelajaran kooperatif tiperole playinglebih optimal.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arend, R. I., (!997), Classroom Instruction and Management (terjemahan), New York, Mc-Graw Hill.

Arif, P., (2010),Biologi 2 SMA kelas XI IPA, Bogor, Yudistira.

Arikunto, S., (2009),Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara. Aunurrahman., (2011),Belajar dan Pembelajaran, Bandung, Alfabeta.

Basri, S., (2000), Teaching Speaking, Jakarta, Makalah Disampaikan Pada Penataran Instruktur Guru Bahasa Inggris SLTP Swasta Tanggal 8-19 Februari 2000.

Davies, (1987), Pengelolaan Belajar (penerjemah: Sudarsono Sudirdjo), Jakarta, Universitas Terbuka Bekerja Sama Dengan CV. Rajawali.

Depdiknas, (2002), Sosialisasi KTSP Rancangan Penilaian Hasil Belajar, Jakarta, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.

Edgen dan Kauchak, (1993), Strategies For Teachers: Information Processing Models In The Classroom (terjemahan), New Jersey, Prentice-Hall, Inc. Hadfield, J., (1986), Harap’s Communication Games (terjemahan), Australia:

Thomas Nelson and Son Ltd, www.http://gooogle/wordpress.com, (diakses tanggal 11 Januari 2012).

Hamalik, O., (2009),Belajar dan Pembelajaran,Jakarta, Bumi Aksara. Riyanto, S.,Sistem Pencernaan pada Manusia,

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaan(diakses tanggal 15 Januari 2012).

Ibrahim, M., Fida, R., Nur, M., Ismono, (2000), Pembelajaran Kooperatif, Surabaya, Universitas Negeri Surabaya University Press.

Imron, S., (2009), Role Playing.http://gooogle/ipank_say.blogspot.com, (diakses tanggal 11 Januari 2012).


(5)

Mansyur, (1996), Pemanfaatan Model-Model Pembelajaran: Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka.

Mudairin, (2009),Role Playing : Suatu Alternatif Pembelajaran yang Efektif dan Menyenagkan dalam Meningkatkan Keterampilan Murid. http://www.infodiknas.com, (diakses tanggal 11 Januari 2012).

Naibaho, R.J., (2009), Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Pokok Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia Kelas VIII SMP N 3 Tanjung Morawa Tahun Pelajaran 2008/2009., Skripsi, Medan, FMIPA Unimed.

Nurkanca, (1980),Evaluasi Pendidikan,Surabaya, Usaha Nasional.

Prasetyo, A., (2008),Inisiasi Pengembangan Pembelajaran Role Playing, Gresik, SMP Negeri 1 Driyorejo.

Pratiwi, D. A, Srikini, Suharno, Bambang, (2007), Biologi Untuk SMA Kelas XI, Jakarta, Erlangga.

Sagala, S., (2010),Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Alfabeta.

Sanjaya, W., (2005), Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,Jakarta, Kencana.

Sudijono, A., (2000), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, PT Raja GrafindoPersada.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.

Sumadi, S., (1998),Psikologi Pendidikan, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada. Syah, M., (2002),Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,Bandung, PT

Remaja Rosdakarya.

Trianto, (2009),Model Pembelajaran Terpadu Dalam teori dan Praktek, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.

Zaki, R., Werdati, S., Sari, F., Dewi, T., (2009), Efektifitas Role Playing Online: Efektifitas Role Play, Penayangan VCD dan Modul Dalam Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Terapeutik Mahasiswa Stikes Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta., Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat Volume 25 Nomor 3 September 2009.


(6)

Hasibuan, dan merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SD Inpress Sipolu-polu, di SD ini penulis hanya sekolah sampai kelas IV. Kemudian, pada tahun 2000 penulis pindah ke SD Negeri 142578 Pidoli Lombang karena alasan tertentu dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah di SMP N 2 Panyabungan, dan lulus pada tahun 2005. Setelah itu, pada tahun 2005 penulis melanjutkan sekolah di SMA N 1 Panyabungan dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal 25 Juli 2012.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (Student Team Achievement Division) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DISKUSIKELOMPOK DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 BATU

0 3 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 KARANGAN TRENGGALEK

0 5 24

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SMPN 2 BANDAR LAMPUNG

0 7 15

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS V SD N 2 GEDUNG AIR BANDAR LAMPUNG

0 7 46

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 BOJONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 107

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GUNUNG RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 5 76

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

0 6 88

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK- WRITE PADA SISWA KELAS VIII.5 TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 5 METRO

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD

0 0 8