HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI, DAYA TAHAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN TIM PENDAKI GUNUNG MAPALA UNIMED DALAM MENGHADAPI EXPEDISI RIMBA GUNUNG SUMATERA UTARA TAHUN 2013.

(1)

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI, DAYA TAHAN

TERHADAP TINGKAT KECEMASAN TIM PENDAKI

GUNUNG MAPALA UNIMED DALAM

MENGHADAPI EXPEDISI RIMBA

GUNUNG SUMATERA UTARA

TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH

JANRI NIKO

NIM : 071266210089

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

ii

KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera buat kita semua, semoga cinta dan kasih sayangNya selalu ada disetiap pekerjaan kita. Puji dan syukur sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Pencipta alam semesta yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menikmati dunia, dan segala misteri yang ada didalamnya.

Ucapan terima kasih yang tak sebanding harganya dibandingkan cinta dan pengorbanan yang telah diberikan kepada kedua orangtua penulis, Bapak ( Robert Banjar Nahor ) dan Mamak tercinta ( Sawaty Sihombing). Motivasi luar biasa yang menjadi energi untuk tetap semangat dalam menjalani hari-hari.

Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. Selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay,M.Kes. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs.Zulfan Heri, M.Pd dan Bapak Nono Hardinoto, M.Pd selaku Ketua Jurusan dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Zulfan Heri,M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(3)

iii

5. Seluruh civitas akademika Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

6. Kepada ketiga adik-adikku Ari Andi Eliger Marbun, Anto Nataldo C Marbun, dan Ivan Rivaldo Marbun.

7. Kepada Mapala Unimed, terima kasih atas segala ilmu dan pengalaman yang telah diberikan. Kehangatan dan keakraban yang tak akan pernah terlupakan seumur hidupku. Terima kasih pula karena telah sudi menjadi tempat penulis melakukan penelitian . Merah selalu di dalam hatiku, Lestari, Gemipa, Ok Bung.

8. Terima kasih kepada BARSDem yang telah menjadikan saya sebagai manusia. Dan akan tetap menyuarakan kebenaran sejati, melahirkan kader-kader yang progresif, militant dan revolusioner.

9. Terima kasih kepada GMKI Komisariat FBS atas waktu yang tak terbalaskan.

10. Kepada Seniorku yang telah banyak memberikan banyak masukan dan wejangan, abangda Ridwan Ali Ibrahim, Nazrul S Rambe, Samsudin Tarigan, Ricardo situmorang, Rakhmi S Purba, Edward Keliat, M.Rahmadan Pitopang dan yang lainnya.

11. Kepada Sahabat – sahabat , Nupung, Della dan Marco yang mau meluangkan waktu dan bersusah-susah ria, untuk membantu dalam penyelesaian skripsi.

12. Kepada rekan – rekan susah senang di Mapala Unimed Bancet, Koak, Gambus, Coro, Lobu dan adik-adikku yang hebat Bubar, Tindik, Bilgot,


(4)

iv

Gopul, Batob, Ropa, Atela, serta yang lainnya dari tunas XV (angkatan Tukang-tukang), tunas XVI, tunas XVII, tunas XVIII, tunas XIX, dan tak lupa kepada tunas XX yang mau jadi sampel penelitian walau hanya dibayar dengan sepotong coklat. Kalian luar biasa.

13. Juga kepada para perempuan hebat yang pernah ada dihatiku, dan mengisi waktu-waktuku, yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu. Terima kasih buat motivasinya, terima kasih buat Cintanya.

14. Dan seluruh rekan-rekan lainnya yang tidak dapat disebut satu persatu yang telah menjadi guru dalam setiap perjalanan hidup. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu dengan segala kerendahan diri menerima kritik dan saran guna pengembangan diri penulis kedepannya.

Medan, Juli 2013

Janri Niko


(5)

i ABSTRAK

JANRI NIKO. NIM. 071266210089. Hubungan Kepercayaan Diri, Daya Tahan Terhadap Tingkat Kecemasan Tim Pendaki Gunung Mapala Unimed Dalam Menghadapi Expedisi Rimba Gunung Sumatera Utara tahun 2013”. (Pembimbing : ZULFAN HERI )

Skripsi: Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan, 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan rasa percaya diri, daya tahan dan tingkat kecemasan tim pendaki gunung mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara tahun 2013. Populasi penelitian adalah anggota organisasi mahasiswa pecinta alam Universitas Negeru Medan (Mapala Unimed). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 orang anggota tim pendaki gunung mapala Unimed yang melakukan expedisi rimba gunung Sumatera Utara. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi ganda.

Hasil penelitian dan pengujian hipotesis disimpulkan bahwa: 1) Terdapat hubungan tidak langsung atau pengaruh negatif yang signifikan kepercayaan diri dengan tingkat kecemasan tim pendaki gunung mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara tahun 2013 dengan nilai Pearson Correlation sebesar -0,638 serta nilai -thitung < -ttabel yaitu -3,511 < -2,09

dan nilai sig. 0,002 < 0,05; 2) terdapat hubungan tidak langsung atau pengaruh negatif yang signifikan daya tahan dengan tingkat kecemasan tim pendaki gunung mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara tahun 2013 dengan nilai Pearson Correlation sebesar -0,478 serta -thitung < -ttabel yaitu

-2,312 < -2,09 dan nilai sig. 0,033 < 0,05; 3) terdapat hubungan atau korelasi yang signifikan antara kepercayaan diri dan daya tahan tim pendaki gunung mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara tahun 2013 dengan Pearson Correlation sebesar 0,633 serta thitung > ttabel yaitu 3,417 < 2,09

dan nilai sig. 0,003 < 0,05.

Sebagai tindak lanjut peneliti menyarankan kepada pada anggota tim pendaki gunung Mapala Unimed untuk lebih meningkatkan rasa kepercayaan diri dan melatih daya tahan sehingga tidak akan mengalami kecemasan dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ………. ii

DAFTAR ISI ………. v

DAFTAR TABEL ………. ix

DAFTAR GAMBAR ……….. x

DAFTAR GRAFIK ……….. xi

DAFTAR LAMPIRAN ……… xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……..……….. 1

B. Identifikasi Masalah ……….. 6

C. Pembatasan Masalah ……….. 6

D. Rumusan Masalah ….……….. 7

E. Tujuan Penelitian …..……….. 7

F. Manfaat Penelitian ……….. 8

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kajian Teoritis ……...……… 9

1. Hakekat Kecemasan ……… 9

2.1. Defenisi Kecemasan ……… 9

2.2. Macam-macam Kecemasan ……… 10

2.3. Sumber-sumber Kecemasan ………. 13

2.4. Akibat Kecemasan ……… 19

2. Hakekat Kepercayaan Diri ……… 22

2.1. Definisi Kepercayaan Diri ……… 22

2.2. Dampak Positif Kepercayaan Diri ……….... 24

3. Hakekat Daya Tahan ……… 28

3.1. Kondisi Fisik ………. 28

3.2. Daya Tahan ………... 30

`3.2.1. Pengertian Daya Tahan ………. 30

3.2.2. Mengapa Daya Tahan Dibutuhkan ………... 32


(7)

4.1. Selintas Mendaki Gunung ……… 33

4.2. Pengertian Mendaki Gunung ………. 35

4.3. Klasifikasi Pendakian………. 36

4.4. Sistem Pendakian ………. 39

4.5. Persiapan Ekspedisi ………. 40

4.6. Langkah-langkah Dan Prosedur Ekspedisi ………. 41

B. Kerangka Berfikir ………. 42

C. Hipotesis ……….. 44

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ………. 45

1. Lokasi Penelititan ……….. 45

2. Waktu Penelitian ……….. 45

B. Populasi dan Sampel ……….……….. 45

1. Populasi ……….. 45

2. Sampel ………. 45

C. Variable Penelitian ……….. 47

D. Tehnik Pengumpulan Data ……….. 47

E. Uji Instrument dan Teknik Analisis Data ……… 51

1. Uji Validitas dan Reabilitas ………. 51

1.1. Uji Validitas ……….. 51

1.2. Uji Reabilitas ……… 52

1.3. Uji Normalitas ………. 53

2. Tehnik Analisis Data ……….. 53

2.1. Metode Korelasi Multipel…………...………. 53

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………... 61

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ……….. 61

1.1. Variabel Kepercayaan Diri ………... 61

1.2.Variabel Tingkat Kecemasan ………. 63

2. Analisis Data Penelitian ……… 65


(8)

2.2. Analisis Korelasi ………….………. 70 B. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 71

1. Pengaruh Kepercayaan Diri (X1) Terhadap Tingkat

Kecemasan (Y) Tim Pendaki Gunung Mapala Unimed ……… 73 2. Pengaruh Daya Tahan (X2) Terhadap Tingkat Kecemasan

(Y) Tim Pendaki Gunung Mapala Unimed ………. 74 3. Pengaruh Kepercayaan Diri (X1) dan Daya Tahan (X2) Secara

Simultan Terhadap Tingkat Kecemasan (Y) Tim Pendaki Gunung Mapala Unimed ……….. 74 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……… 76 B. Saran ……….. 77 DAFTAR PUSTAKA ………. 79


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel. Hal

1. Ciri-ciri Kecemasan ……… 20

2. Nama-nama Atlet Pendaki Gunung yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Rimba Gunung ………. 46

3. Distribusi Skala Kepercayaan Diri ………. 48

4. Distribusi Skala Kecemasan ………. 49

5. Penilaian dalam bleep test ………. 50

6. Penilaian Denyut Nadi Recovery ……… 51

7. Validitas Variable Kepercayaan Diri (X1) ……… 59

8. Reliabilitas Variable Kepercayaan Diri (X1) ……… 61

9. Validitas Variable Tingkat Kecemasan (Y) ……… 61

10.Reliabilitas Variable Tingkat Kecemasan (Y) ……… 63

11.Data Variable Kepercayaan Diri……… 64

12.Data Variabel Daya Tahan ……… 64

13.Data Variabel Tingkat Kecemasan………. 65

14.Matrix Korelasi Antar Variabel………. 67

15.Coefficientsa ………. 69


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Pendaki di puncak Gunung Sinabung ……… 38

2. Kerangka Berfikir Penelitian ………. 45

3. Diagram Jalur Analisi Path ……….. 56

4. Gambaran Umum Hubungan Antar Variabel Penelitian…………. 69

5. Tes Fisik (lari 15 Menit) sebelum melakukan expedisi …………... 114

6. Persiapan Keberangkatan ……… 114

7. Perjalan Melewati Sungai ……… 115

8. Perjalanan Melewati Hutan Gunung ……… 115

9. Tim Pendaki Melakukan Istirahat ………. 116

10.Menghitung Denyut Nadi Recovery………. 116

11.Peneliti Memberikan Arahan Dalam Pengisian Angket …………. 117

12.Tim Pendaki Gunung Sedang Mengisi Angket ……… 117

13.Tim Pendaki Melakukan Pendakian ke Puncak Sibayak………….. 118

14.Tim Pendaki di Puncak Sibayak ……….. 118


(11)

DAFTAR GRAFIK

1. Histogram-Dependent variable: Tingkat kecemasan …….. 66 2. Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual …….. 67


(12)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Lembar Pertanyaan Angket Percaya Diri (Uji Coba)………. 80

2. Lembar Pertanyaan Angket Tingkat Kecemacan (Uji Coba)……. 84 3. Lembar Pertanyaan Angket Percaya Diri (Valid)……… 88 4. Lembar Pertanyaan Angket Tingkat Kecemasan (Valid)………… 91 5. Tabulasi Ujicoba Angket Kepercayaan Diri (Variabel X1)………. 94 6. Tabulasi Ujicoba Angket Tingkat Kecemasan (Variabel Y)…... 95 7. Output SPSS (Uji Angket) ………. 96 8. Tabulasi Data Angket Variabel Kepercayaan Diri (X1)………….. 105 9. Tabulasi Data Daya Tahan (X2) ……….. 106 10.Tabulasi Data Angket Variabel Tingkat Kecemasan (Y) ………… 107 11.Rekapitulasi Data Penelitian ……….. 108 12. Dokumentasi Penelitian……… 113


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mendaki gunung adalah suatu kegiatan berpetualang di alam terbuka menuju ke tempat yang lebih tinggi ke puncak gunung. Sesuai dengan pendapat sumitro dkk (1997: 1) : “Mendaki gunung adalah suatu kegiatan yang berorientasi di alam terbuka dan mendaki ke tempat yang lebih tinggi merupakan tujuan utama aktifitas olahraga tersebut.”

Mendaki gunung adalah suatu olahraga keras penuh petualangan dan kegiatan ini membutuhkan keterampilan, kecerdasan, kekuatan dan daya juang yang tinggi. Bahaya dan tantangan seakan hendak mengungguli merupakan daya tarik kegiatan ini. Pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah untuk menguji kemampuan diri dan untuk bias menyatu dengan alam. Keberhasilan suatu pendakian yang sukar berarti keunggulan terhadap rasa takut dan kemenangan terhadap perjuangan melawan diri sendiri.

Faktor pendukung keberhasilan dalam pendakian gunung terdiri dari factor-faktor teknis seperti, persiapan manejerial pendaki gunung yaitu kelengkapan oprasional dan safety procedure, persiapan administrasi. Untuk menjadi seorang pendaki gunung yang handal tidak hanya berdasarkan pada segi teknis semata, namun faktor non teknis seperti aspek mental atau kejiwaan seperti motivasi, rasa percaya diri, faktor emosional serta keperibadian sang pendaki sangat berpegaruh. Aspek kepribadian seorang pendaki seperti sikap kedewasaan,


(14)

2

motivasi dalam berlatih, semangat bertanding, sikap pantang menyerah, percaya diri, keseimbangan emosi dan yang paling penting jiwa sportifitas.

Kemudian, Hendri Agustin (2005:56) mengatakan “Sifat mental seorang pendaki gunung adalah tabah dan berani menghadapi tantangan di alam terbuka. Berani dalam arti sanggup menghadapi tantangan dan mengatasi dengan bijaksana dan juga berani mengakui keterbatasan kemampuan yang dimiliki”

Dalam dunia olahraga khususnya bagi atlet, dari hasil penelitian (Singer, 1986:58) selalau menyarankan emosi yang ideal bagi atlet, tetapi telah di ketahui bahwa para atlet mempunyai sifat yang berbeda. Mereka yang ekstrim adalah yang sangat rendah emosinya.

Yang terjadi dalam mendaki gunung pada dasarnya adalah “ man in movement “ yang berarti bahwa yang bergerak dalam aktivitas olahraga bukanlah semata–mata bagian–bagian tubuh manusia melainkan merupakan wujud proses psikofisik manusia sebagai kebulatan (totalitas). Sebab sebagaimana diketahui bahwa manusia terdiri dari jiwa raga dalam susunan yang unik dan saling mempegaruhi.

Aspek mental adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam perjalanan pendakian gunung. Emosi yang positif pada atlet akan bermanfaat karena akan meningkatkan kepercayaan diri sehingga mampu memotivasi diri mencapai hasil maksimal dalam melakukan aktifitasnya. Hal ini dapat menjadi hal yang baik dalam pendakian gunung karena dengan demikian berarti atlet pendaki dapat menyelesaikan pendaikannya.


(15)

3

Enung Fatimah (2006) mengartikan kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri, tetapi rasa percaya diri hanya merujuk pada adanya perasaan yakin mampu, memiliki kompetens dan percaya bahwa dia bias karena didukung oleh pengalaman, potensi actual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri.

Dan dalam kondisi seperti perjalan pendakian gunung kepercayaan diri ini seakan-akan menjadi obat kuat bagi pendaki gunung, untuk meningkatkan rasa percaya atas kemampuan dirinya dalam melakukan aktifitas pendakian gunung tersebut.

Dan sebaliknya emosi yang negatif akan menjadi masalah untuk pendaki gunung, dan hal itu akan menyebabkan terjadinya kecemasan (Anxiety). Kecemasan adalah suatu perasaan khawatir/takut mengenai ketegangan mental yang mengelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman dan mengeluh bahwa sesuatu yang buruk segera terjadi.

Dalam expedisi pendakian gunung senantiasa penuh dengan kecemasan serta konflik-konflik penuh dengan ketakutan dan kontrol mental. Bagi pendaki keadaan semacam ini justru dapat menjadi suatu tantangan untuk menguji kemampuan diri, namun tidak sedikit pula yang mengalami hal yang sebaliknya, pendaki menjadi putus asa dan keadaan semacam ini membuat seorang atlet tidak


(16)

4

hanya akan gagal menguasai keadaan tetapi akan meningkat timbulnya emosi yang negatif. Dalam pendakian gunung, wajar saja kalau pendaki merasa tengang, bimbang, cemas, terutama menghadapi lawan yang lebih kuat atau seimbang dan kalau situasinya mencekam (Singgih Gunarsa, 1989:62).

Hal-hal yang berkaitan dengan mental diatas baik emosi yang positif seperti rasa percaya diri maupun emosi yang negatif seperti kecemasan, pastinya akan berpengaruh kepada pendakian kondisi fisik pendaki terutama daya tahan.

Daya tahan yang dimaksud adalah keadaan atau kondisi yang mampu untuk bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah meyelesaikan pekerjaan. Tentunya juga menjadi faktor yang diperhatikan dalam pendakian, dikarenakan dalam expedisi pendakian gunung memerlukan waktu yang cukup panjang, ada yang berhari-hari dan bahkan ada pula yang membutuhkan waktu yang berbulan-bulan. Untuk itu faktor daya tahan ini juga menjadi faktor utama dalam pendakian gunung.

Seperti pernyataan diatas percaya diri kadang kala menjadi obat kuat bagi seorang pendaki gunung dalam melakukan pendakian, dikarenakan mampu memotivasi diri untuk tetap bertahan dan kuat dalam melakukan pendakian, seakan-akan daya tahan pendaki gunung terus betambah dan bertambah. Demikian sebaliknya ketika kecemasan datang menghantui pendaki gunung, hal yang terjadi adalah turunnya motivasi diri untuk mengerjakan sesuatu, dan akhirnya berimbas kepada turunnya daya tahan, dan sang pendaki gunungpun tidak mampu melakukan pendakian secara maksimal.


(17)

5

Berkaitan dengan pembahasan di atas ,dalam hal ini organisasi pencinta alam di Unimed yakni Mapala Unimed akan menjalankan program kerjanya yaitu Expedisi Rimba Gunung Sumatera Utara, Medan dari ekspedisi ini sendiri adalah hutan, rawa dan Pilar (puncak gunung) yang berada di kabupaten Tanah Karo dengan target durasi perjalanan adalah selama 5 hari. Sehingga sangat dibutuhkan persiapan maksimal guna keberhasilan ekspedisi. Dan untuk itu diadakan seleksi ketat anggota tim ekspedisi kemudian dilatih fisik, mental dan pengetahuannya kembali.

Karena panjangnya perjalanan yang ditempuh ditambah lagi kondisi alam yang sulit ditebak pasti akan menciptakan suatu kondisi yang mencekam pula, sehingga perlu diketahui bagaimana sifat mental para atlet expedisi rimba gunung Mapala Unimed.

Berdasarkan hasil pemaparan di atas saya tertarik untuk melakukan penelitian sebagai usaha pemecahan masalah dengan memperhatihan aspek-aspek psikologis Tim Pendaki Gunung sehingga saya mengajukan judul yaitu “Hubungan Rasa Percaya Diri, Daya Tahan Terhadap Tingkat Kecemasan pada Tim Pendaki Gunung Mapala Unimed Dalam Menghadapi Expedisi Rimba Gunung Sumatera Utara Tahun 2013.”


(18)

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang erat kaitannya dengan hubungan rasa percaya diri, daya tahan dan tingkat kecemasan yang dialami Tim Pendaki Gunung Mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung sumatera utara, maka di identifikasi permasalahan sebagai berikut :

1) Bagaimanakah rasa percaya diri tim pendaki gunung Mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung sumatera utara tahun 2013? 2) Bagaimanakah daya tahan tim pendaki gunung Mapala Unimed dalam

menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera utara tahun 2013?

3) Bagaimanakah tingkat kecemasan tim pendaki gunung Mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera utara tahun 2013? 4) Apakah ada hubungan rasa percaya diri, daya tahan dan tingkat kecemasan tim pendaki gunung Mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera utara tahun 2013?

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah sangat diperlukan dalam dalam setiap penelitian agar masalah yang diteliti lebih terarah. Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada hubungan rasa percaya diri, daya tahan dan tingkat kecemasan tim pendaki gunung Mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera utara tahun 2013.

D. Rumusan Masalah

Agar terarah pada sasaran maka perlu dirumuskan permasalahan. Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :


(19)

7

1. Apakah Ada hubungan Rasa percaya diri tim pendaki gunung terhadap tingkat kecemasan dalam menghadapi expedisi rimba gunung sumatera utara?

2. Apakah Ada hubungan daya tahan tim pendaki gunung terhadap tingkat kecemasan dalam menghadapi expedisi rimba gunung sumatera utara?

3. Apakah Ada hubungan antara Rasa percaya diri dan daya tahan tim pendaki gunung terhadap tingkat kecemasan dalam menghadapi expedisi rimba gunung sumatera utara?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut di atas tujuan penelitian ini untuk mengetahui informasi yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui ada hubungan rasa percaya diri tim pendaki gunung Mapala Unimed terhadap tingkat kecemasan dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara Tahun 2013.

2. Untuk mengetahui ada hubungan daya tahan tim pendaki gunung Mapala Unimed terhadap tingkat kecemasan dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara Tahun 2013.

3. Untuk Mengetahui ada hubungan antara Rasa percaya diri dan daya tahan tim pendaki gunung Mapala Unimed terhadap tingkat kecemasan dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara Tahun 2013.


(20)

8

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai setelah kegiatan penelitian ini selesai dilakukan yaitu :

1. Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pelatih tim pendaki gunung dalam melatih dan membina atlet pendaki gunung yang merupakan tugas utamanya. Dengan adanya informasi tersebut diharapkan pelatih tidak hanya melatih fisik, tehnik dan taktik namun juga dapat lebih memperhatikan faktor psikologis atlet untuk mencapai keberhasilan.

2. Bahan pertimbangan dan sumber data bagi pelatih dan atlet tentang tingkat kecemasan pendaki gunung, guna perbaikan dan peningkatan perannya dalam proses melatih dan berlatih.

3. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang faktor-faktor kepercayaan diri, daya tahan dan kecemasan yang dominan berpengaruh terhadap keberhasilan pendaki gunung sebagai referensi .


(21)

76 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Terdapat hubungan tidak langsung atau pengaruh negatif yang signifikan kepercayaan diri dengan tingkat kecemasan tim pendaki gunung Mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara tahun 2013 dengan nilai Pearson Correlation sebesar -0,638 serta nilai -thitung < -ttabel

yaitu -3,511 < -2,09 dan nilai sig. 0,002 < 0,05. Artinya, semakin tinggi kepercayaan diri tim pendaki gunung Mapala Unimed maka semakin rendah pula tingkat kecemasannya, demikian sebaliknya semakin rendah tingkat kepercayaan diri maka semakin tinggi pula tingkat kecemasannya.

2. Terdapat hubungan tidak langsung atau pengaruh negatif yang signifikan daya tahan dengan tingkat kecemasan tim pendaki gunung Mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara tahun 2013 dengan nilai Pearson Correlation sebesar -0,478 serta -thitung < -ttabel yaitu -2,312 < -2,09

dan nilai sig. 0,033 < 0,05. Artinya, semakin baik daya tahan tim pendaki gunung Mapala Unimed maka semakin rendah pula tingkat kecemasannya, demikian sebaliknya semakin kurang baik daya tahan maka semakin tinggi pula tingkat kecemasannya.

3. Terdapat hubungan atau korelasi yang signifikan antara kepercayaan diri dan daya tahan tim pendaki gunung Mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara tahun 2013 dengan nilai Pearson Correlation


(22)

77

sebesar 0,633 serta thitung > ttabel yaitu 3,417 < 2,09 dan nilai sig. 0,003 < 0,05.

Artinya, semakin tinggi tingkat kepercayaan diri tim pendaki gunung Mapala Unimed maka semakin baik pula daya tahannya, demikian sebaliknya semakin rendah kepercayaan diri maka semakin kurang baik pula daya tahannya.

B. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kepada pada anggota tim pendaki gunung Mapala Unimed Peneliti menyarankan dalam melakukan pendakian ketika menghadapi expedisi pendaki harus tetap tenang dan dapat mengendalikan kecemasan dan mengolah atau menjadikan kepercayaan dirinya menjadi sebuah kekuatan, sehingga tim pendaki dapat melakukan pendakian sampai puncak sehingga expedisi menjadi maksimal.

2. Kepada Pelatih Mapala Unimed untuk dapat mempersiapkan atlet pendaki gunung dengan memperhatikan aspek fisik dan psikologis dengan melakukan banyak simulasi dan latihan-latihan demi suksesnya aktifitas pendakian gunung yang akan dilakukan selanjutnya.

3. Penulis berharap dalam pembinaan atlet, pelatih dan Pembina bisa menyediakan seorang psikolog dalam mendampingi proses latihan khususnya pada expedisi pendakian gunung maupun penelusuran rimba, agar perkembangan mental atlet lebih bisa diarahkan dengan jelas.


(23)

78

4. Kepada peneliti selanjutnya, karena penelitian ini baru sampai mengangkat hubungan kepercayaan diri dan daya tahan terhadap tingkat kecemasan tim pendaki gunung mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara, maka peneliti berharap adanya penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang kepercayaan diri, daya tahan dan tingkat kecemasan. Peneliti juga menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan memperluas area populasi dan menambah sampel penelitian yang representatif, agar diperoleh hasil penelitian yang lebih luas dan mendalam.


(24)

79

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gunarasa, SD., Satiadarma, M.P., & Soekasah, M.H.R. (1996). Psikologi Olahraga. Jakarta: BPK Gnung Mulia.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: Tambak Kusuma.

Nevid, J.S. (2005). Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga.

Kamtomo, N. (1986). Psikologi Olahraga. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Materi Untuk Sekolah Guru Olahraga.

Waitz, G. (1983). Mengatasi Kecemasan Bersama Grete Waitz. Bandung: Angkasa

Morris, Summers (1995). Sport Psychology: Theory, Application and Issues, digital library Rusia

Jarvis (2006). Sport psychology: A student's handbook, digital Library Rusia.

Setyobroto. (1989). Psikologi Olahraga. Jakarta: Anem Kosong Anem.

Munter, W. (1992). Hiking, Panduan Mendaki Gunung. Semarang: Effhar Offset.

Sastha, H.B. (2007). Montain Climbing For Every Body. Jakarta: Hikmah Kadir, H.A. (2003). Mari Mendaki Gunung, dari Lauser Sampai

Cartenz, Panduan Bagi Orang-orang Berani. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Kurniawan, E. (2004). Panduan Mendaki Gunung, Dalam Infografis. Jakarta: PT Tunas Bola.

Nazrul, S.R., (2007) Buku Panduan Pencinta Alam Mapala Unimed. Bahan Materi Diklat Pencinta Alam Mapala Unimed.


(25)

80

Sitorus, P.O. (2012). Studi Mengenai Kecemasan Pelatih dan Atlet Motocross Sumatera Utara pada Kejuaraan Air Batu Super Grass Track 2012. Medan: Skipsi S1 Unimed.

Aryani, Mela (2010). Hubungan Tingkat Kecemasan Dan Percaya Diri Dengan Hasil Pemanjatan Pada Olahraga Panjat Tebing Kategori Rintisan. Bandung: Skripsi S1 UPI.

Kecemasan (Anxiety).

http://unuikunik.wordpress.com/2009/05/03/psikoanalisis-klasik-sigmund-freud/, 27-10-2011.

Jenis-jenis Gangguan Kecemasan. http://saktiaenda.wordpress.com/, 25-10-2011

Analisa Kebutuhan yang Mendukung Keberhasilan Mendaki Gunung. s_pjkr_0705051_Skripsi.pdf (SECURED). Bandung: Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia

Pengaruh Latihan Cross Country dan Latihan Parflek Terhadap Peningkatan Daya Tahan Pendaki Gunung,

s_ikor_0705039_skripsi.pdf. Bandung: Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia.


(1)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai setelah kegiatan penelitian ini selesai dilakukan yaitu :

1. Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pelatih tim pendaki gunung dalam melatih dan membina atlet pendaki gunung yang merupakan tugas utamanya. Dengan adanya informasi tersebut diharapkan pelatih tidak hanya melatih fisik, tehnik dan taktik namun juga dapat lebih memperhatikan faktor psikologis atlet untuk mencapai keberhasilan.

2. Bahan pertimbangan dan sumber data bagi pelatih dan atlet tentang tingkat kecemasan pendaki gunung, guna perbaikan dan peningkatan perannya dalam proses melatih dan berlatih.

3. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang faktor-faktor kepercayaan diri, daya tahan dan kecemasan yang dominan berpengaruh terhadap keberhasilan pendaki gunung sebagai referensi .


(2)

76 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Terdapat hubungan tidak langsung atau pengaruh negatif yang signifikan kepercayaan diri dengan tingkat kecemasan tim pendaki gunung Mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara tahun 2013 dengan nilai Pearson Correlation sebesar -0,638 serta nilai -thitung < -ttabel yaitu -3,511 < -2,09 dan nilai sig. 0,002 < 0,05. Artinya, semakin tinggi kepercayaan diri tim pendaki gunung Mapala Unimed maka semakin rendah pula tingkat kecemasannya, demikian sebaliknya semakin rendah tingkat kepercayaan diri maka semakin tinggi pula tingkat kecemasannya.

2. Terdapat hubungan tidak langsung atau pengaruh negatif yang signifikan daya tahan dengan tingkat kecemasan tim pendaki gunung Mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara tahun 2013 dengan nilai

Pearson Correlation sebesar -0,478 serta -thitung < -ttabel yaitu -2,312 < -2,09 dan nilai sig. 0,033 < 0,05. Artinya, semakin baik daya tahan tim pendaki gunung Mapala Unimed maka semakin rendah pula tingkat kecemasannya, demikian sebaliknya semakin kurang baik daya tahan maka semakin tinggi pula tingkat kecemasannya.

3. Terdapat hubungan atau korelasi yang signifikan antara kepercayaan diri dan daya tahan tim pendaki gunung Mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara tahun 2013 dengan nilai Pearson Correlation


(3)

sebesar 0,633 serta thitung > ttabel yaitu 3,417 < 2,09 dan nilai sig. 0,003 < 0,05. Artinya, semakin tinggi tingkat kepercayaan diri tim pendaki gunung Mapala Unimed maka semakin baik pula daya tahannya, demikian sebaliknya semakin rendah kepercayaan diri maka semakin kurang baik pula daya tahannya.

B. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kepada pada anggota tim pendaki gunung Mapala Unimed Peneliti menyarankan dalam melakukan pendakian ketika menghadapi expedisi pendaki harus tetap tenang dan dapat mengendalikan kecemasan dan mengolah atau menjadikan kepercayaan dirinya menjadi sebuah kekuatan, sehingga tim pendaki dapat melakukan pendakian sampai puncak sehingga expedisi menjadi maksimal.

2. Kepada Pelatih Mapala Unimed untuk dapat mempersiapkan atlet pendaki gunung dengan memperhatikan aspek fisik dan psikologis dengan melakukan banyak simulasi dan latihan-latihan demi suksesnya aktifitas pendakian gunung yang akan dilakukan selanjutnya.

3. Penulis berharap dalam pembinaan atlet, pelatih dan Pembina bisa menyediakan seorang psikolog dalam mendampingi proses latihan khususnya pada expedisi pendakian gunung maupun penelusuran rimba, agar perkembangan mental atlet lebih bisa diarahkan dengan jelas.


(4)

4. Kepada peneliti selanjutnya, karena penelitian ini baru sampai mengangkat hubungan kepercayaan diri dan daya tahan terhadap tingkat kecemasan tim pendaki gunung mapala Unimed dalam menghadapi expedisi rimba gunung Sumatera Utara, maka peneliti berharap adanya penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang kepercayaan diri, daya tahan dan tingkat kecemasan. Peneliti juga menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan memperluas area populasi dan menambah sampel penelitian yang representatif, agar diperoleh hasil penelitian yang lebih luas dan mendalam.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gunarasa, SD., Satiadarma, M.P., & Soekasah, M.H.R. (1996). Psikologi Olahraga. Jakarta: BPK Gnung Mulia.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: Tambak Kusuma.

Nevid, J.S. (2005). Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga.

Kamtomo, N. (1986). Psikologi Olahraga. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Materi Untuk Sekolah Guru Olahraga.

Waitz, G. (1983). Mengatasi Kecemasan Bersama Grete Waitz. Bandung: Angkasa

Morris, Summers (1995). Sport Psychology: Theory, Application and Issues, digital library Rusia

Jarvis (2006). Sport psychology: A student's handbook, digital Library Rusia.

Setyobroto. (1989). Psikologi Olahraga. Jakarta: Anem Kosong Anem.

Munter, W. (1992). Hiking, Panduan Mendaki Gunung. Semarang: Effhar Offset.

Sastha, H.B. (2007). Montain Climbing For Every Body. Jakarta: Hikmah Kadir, H.A. (2003). Mari Mendaki Gunung, dari Lauser Sampai

Cartenz, Panduan Bagi Orang-orang Berani. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Kurniawan, E. (2004). Panduan Mendaki Gunung, Dalam Infografis. Jakarta: PT Tunas Bola.

Nazrul, S.R., (2007) Buku Panduan Pencinta Alam Mapala Unimed. Bahan Materi Diklat Pencinta Alam Mapala Unimed.


(6)

Sitorus, P.O. (2012). Studi Mengenai Kecemasan Pelatih dan Atlet Motocross Sumatera Utara pada Kejuaraan Air Batu Super Grass Track 2012. Medan: Skipsi S1 Unimed.

Aryani, Mela (2010). Hubungan Tingkat Kecemasan Dan Percaya Diri Dengan Hasil Pemanjatan Pada Olahraga Panjat Tebing Kategori Rintisan. Bandung: Skripsi S1 UPI.

Kecemasan (Anxiety).

http://unuikunik.wordpress.com/2009/05/03/psikoanalisis-klasik-sigmund-freud/, 27-10-2011.

Jenis-jenis Gangguan Kecemasan. http://saktiaenda.wordpress.com/, 25-10-2011

Analisa Kebutuhan yang Mendukung Keberhasilan Mendaki Gunung. s_pjkr_0705051_Skripsi.pdf (SECURED). Bandung: Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia

Pengaruh Latihan Cross Country dan Latihan Parflek Terhadap Peningkatan Daya Tahan Pendaki Gunung,

s_ikor_0705039_skripsi.pdf. Bandung: Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia.