UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INQUIRI PADA PELAJARA IPA KELAS V SD NEGERI 104202 BANDAR SETIA.

UPAY A MENINGKA TKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN INQUIRl PADA PELAJARAN IPA
KELAS V SD NEGERI 104202 BANDAR SETIA

SKRlPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Jurusan PSD~l

Oleh:

Mayank Sari Fitricia
NIM.108113042

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012

KATA PENGANTAR


Alhamdulillahirabbil’alamin….
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Upaya meningkatkan kreativitas belajar peserta didik dengan
menggunakan pendekatan Inquiri

pada pelajaran

IPA kelas V SD Negeri

No.104202 Bandar Setia” yang disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan dengan jurusan PPSD (Pendidikan Pra Sekolah dan
Sekolah Dasar) Program Studi PGSD S-1.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat
bantuan dan bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat :
1. Bapak Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor UNIMED yang telah

memberikan kesempatan pada penulis melaksanakan studi di Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
UNIMED.
3. Bapak Pembantu Dekan I, Bapak Pembantu Dekan II, dan Bapak
Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

4. Bapak Khairul Anwar, M.Pd, selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNIMED
dan Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed, selaku Sekretaris Jurusan PPSD FIP
UNIMED.
5. Bapak Drs. Elizon M.Pd, selaku Dosen Penasehat Akademik (PA).
6. Ibu Dra. Rosliana Sitompul, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan, dukungan, dan arahan kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
7. Ibu Dra. Piti Singarimbun, M. Pd, Ibu Dra. Masta Ginting, M. Pd, dan
Bapak Drs. Daitin Tarigan, M. Pd, selaku Dosen Penyelaras/Penguji yang
telah banyak memberikan bimbingan dan saran dalam perbaikan skripsi
ini.
8. Seluruh dosen-dosen akademik dan seluruh tenaga administrasi FIP
UNIMED.

9. Bapak Sunariadi, S.Pd, selaku kepala sekolah SD Negeri 104202 Bandar
Setia. Dan Ibu Sri Anita A.Ma, selaku wali kelas V-A SD Negeri 104202
Bandar Setia serta Bapak/Ibu guru yang telah banyak membantu penulis
selama penelitian.
10. Teristimewa, tercinta, dan tersayang penulis sampaikan buat ayahanda
(Fakhrizal), Ibunda (Cut Non Indriani) dan abangda Rendy Fadrika
sebagai rasa hormat saya dan terima kasih yang tak terhingga atas semua
pengorbanan, dukungan, dan do’a yang telah diberikan kepada penulis
selama ini sehingga dapat menyelesaikan studi di UNIMED.
11. Buat sahabat-sahabatku yang teristimewa Nanda Melisa, Lara Atika Sari,
dan Yuana Yenita atas semangat, motivasi, do’a dan dukungannya.

12. Buat keluarga besar anak-anak B-1 Reguler Jurusan PPSD stambuk 2008,
buat teman-teman PPL, dan keluarga besar S-1 KKT Pendidikan
Matematika yang sudah membantu dan memberikan motivasi kepada
penulis selama penyelesaikan skripsi ini.
13. Guru-guruku kak Mira, kak Ema, kak Ria, dan kak Nita, teman-teman di
FORSADS SMA 15 Medan, KAMMI UNIMED, dan UKMI ARRAHMAN.
14. Seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan

motivasinya.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima, penulis
tidak dapat membalas kiranya tiada kata lain penulis ucapkan selain berserah ini
kepada Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
kejanggalan baik kata-kata maupun susunan kalimatnya, oleh sebab itu penulis
mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis dengan penuh harapan agar kiranya skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya, penulis
mengucapkan terima kasih.
Medan, Mei 2012
Penulis

Mayank Sari Fitricia
NIM. 108113042

ABSTRAK
Mayank Sari Fitricia. NIM : 108113042. Upaya Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa
dengan Menggunakan Pendekatan Inquiri Pada Pelajara IPA Kelas V SD Negeri 104202

Bandar Setia.
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan
pendekatan inquiri dapat meningkatkan kreativitas belajar peserta didik pada mata
pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 104202 Bandar Setia ?
Subjek dalam penelitian tidakan kelas ini adalah peserta didik kelas V-A yang
berjumlah 36 orang yang terdiri dari 16 peserta didik laki-laki dan 20 peserta didik
perempuan di SD Negeri No. 104202 Bandar Setia. Objek dalam penelitian ini adalah
pengaruh penggunaan pendekatan inquiri dalam meningkatkan kreativitas belajar peserta
didik pada mata pelajaran IPA.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa pada
pelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan inquiri di kelas V SD Negeri 104202
Bandar Setia.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2
siklus, dimana setiap siklus dilakukan 2x pertemuan. Dalam setiap siklus dilakukan
melalui 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Alat pengumpul
data yang digunakan adalah angket dan observasi. Sebelum dilakukan tindakan pada
siklus 1, peneliti terlebih dahulu mengamati proses pembelajaran awal siswa atau
prasiklus yang bertujuan selain untuk mengetahui kreativitas belajar siswa juga untuk
mengetahui kekurangan-kekurangan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi

kreativitas belajar siswa dan angket kreativitas belajar siswa dengan indikator : memiliki
keterampilan berpikir lancar, fleksibel, orisinal, mengelaborasi, menilai, memiliki rasa
ingin tahu, imajinatif, merasa tertantang, berani mengambil resiko, dan memiliki rasa
menghargai.
Berdasarkan analisis data observasi pada kondisi awal diperoleh 7 orang
memiliki kreativitas belajar baik (19,44%), 1 orang memiliki kreativitas belajar cukup
(2,78%), 5 orang memiliki kreativitas belajar kurang (13,89%), 25 orang memiliki
kreativitas belajar sangat kurang (69,44%). Pada siklus I mengalami perubahan yaitu : 6
orang memiliki kreativitas belajar sangat baik (16,67%), 13 orang memiliki kreativitas
belajar baik (36,11%), 15 orang memiliki kreativitas belajar cukup (41,67%), 2 orang
memiliki kreativitas belajar kurang (5,56%). Dan pada siklus II persentase kreativitas
belajar siswa semakin meningkat dan sesuai dengan persentase yang ingin dicapai pada
tingkat kreativitas belajar siswa, yaitu : 10 orang memiliki kreativitas belajar sangat baik
(27,78%), 21 orang memiliki kreativitas belajar baik (58,33%), 3 orang memiliki
kreativitas belajar cukup (8,33%), 2 orang memiliki kreativitas belajar kurang (5,56%).
Sedangkat berdasarkan analisis data yang diperoleh dari angket pada siklus I adalah : 21
orang memiliki kreativitas belajar baik (58,33%), 13 orang memiliki kreativitas belajar
cukup (36,11%), 2 orang memiliki kreativitas belajar kurang(5,56%). Dan pada siklus II
diperoleh : 11 orang memiliki kreativitas belajar sangat baik (30,56%), 21 orang memiliki
kreativitas belajar baik (58,33%), 4 orang memiliki kreativitas belajar cukup (11,11%).

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan
pendekatan inquiri dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa pada pelajaran IPA di
kelas V SD Negeri 104202 Bandar Setia. Oleh karena itu, pendekatan inquiri dapat
diterapkan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatakan kreativitas belajar siswa.

DAFTAR ISI

ATstrak ...................................................................................................

i

Kata Pengatar ........................................................................................

ii

Daftar Isi ................................................................................................

v

Daftar TaTel ...........................................................................................


vii

Daftar GamTar ......................................................................................

xiii

Daftar Lampiran....................................................................................

x

BAB I

PENDAHULUAN ............................................................

1

1.1

Latar Belakang Masalah ...........................................


1

1.2

Identefekase Masalah .................................................

6

1.3

Pemnatasan Masalah ................................................

6

1.4

Rumusan Masalah ....................................................

7


1.5

Tujuan Peneletean .....................................................

7

1.6

Manfaat Peneletean ...................................................

7

BAB II

TINJAUAN TEORITIS ..................................................

10

2.1 Kajean Teoretes.............................................................


10

2.1.1 Hakekat Kreatevetas ............................................

10

2.1.2 Iere-Iere Kreatevetas ...........................................

11

2.1.3 Peranan Kreatevetas dalam Belajar .....................

14

2.1.4 Pendekatan Inquere .............................................

15

2.1.5 Langkah-Langkah Melaksanakan Pendekatan
Inquere ...............................................................

19

2.1.6 Kelenehan dan Kelemahan Pendekatan Inquere ..

21

2.1.7 Pemnelajaran IPA de SD ...................................

22

2.1.8 Matere Pokok Gaya Magnet ..............................

26

2.2 Kerangka Berpeker .......................................................

28

2.3 Hepoteses Tendakan ......................................................

31

v

BAB III

METODE PENELITIAN................................................

32

3.1 Jenes Peneletean ............................................................

32

3.2 Sunjek dan Onjek Peneletean ........................................

32

3.3 Lokase dan Waktu Peneletean .......................................

32

3.4 Operase Vareanel Peneletean .........................................

33

3.5 Prosedur Peneletean ......................................................

33

3.6 Teknek Pengumpulan Data...........................................

39

3.7 Teknek Analeses Data ...................................................

41

3.8 Jadwal Peneletean .........................................................

42

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...............

43

4.1 Hasel Peneletean ...........................................................

43

4.1.1 Deskreptor Keadaan Awal ..................................

43

4.1.2 Deskrepse Seklus I ..............................................

45

4.1.3 Deskreptor Seklus II ...........................................

55

4.2 Pemnahasan Peneletean ................................................

66

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................

68

5.1 Kesempulan .................................................................

68

5.2 Saran ...........................................................................

69

Daftar Pustaka .......................................................................................

71

BAB IV

BAB V

ve

DAFTAR TABEL

Tanel 2.1

Tahap Pemnelajaran Inquere .................................................

19

Tanel 3.1

Kreterea Penelaean.................................................................

41

Tanel 3.2

Jadwal Peneletean .................................................................

42

Tanel 4.1

Persentase Kreatevetas Belajar Seswa Berdasarkan Lemnar
Onservase Kondese Awal ......................................................

Tanel 4.2

44

Persentase Kreatevetas Belajar Seswa Berdasarkan Lemnar
Onservase Seklus I................................................................

51

Tanel 4.3

Hasel Onservase Kegeatan Mengajar Guru Selama Seklus I ...

52

Tanel 4.4

Persentase Kreatevetas Belajar Seswa Berdasarkan Angket
pada Seklus I ........................................................................

Tanel 4.5

53

Persentase Kreatevetas Belajar Seswa Berdasarkan Lemnar
Onservase Seklus II ..............................................................

62

Tanel 4.6

Hasel Onservase Kegeatan Mengajar Guru Selama Seklus II .......

63

Tanel 4.7

Persentase Kreatevetas Belajar Seswa Berdasarkan Angket
pada Seklus II ......................................................................

Tanel 4.8

Tanel 4.9

64

Hasel Keseluruhan Persentase Kreatevetas Belajar Seswa
Berdasarkan Lemnar Onservase ...........................................

66

Rekapetulase Hasel Peneletean ...............................................

67

vee

DAFTAR GAMBAR

Gamnar 1

(a) Gaya Gares Magnet dan (n) Pola Gares yang Denentuk
Sernuk Bese .........................................................................

27

Gamnar 2

Kerangka Berpeker ...............................................................

30

Gamnar 3

Desaen Peneletean Tendakan Kelas Menurut Kemmes dan
Mc. Taggart .........................................................................

Gamnar 4

34

Guru menyampaekan tujuan pemnelajaran dan melakukan
apersepse untuk mengarahkan peserta dedek pada matere
yang akan depelajare.............................................................

Gamnar 5

Guru memnage peserta dedek dalam kelompok kecel yang
terdere dare 4 orang teap kelompok ........................................

Gamnar 6

48

Seswa menyusun langkah-langkah yang sesuae dengan hepoteses
yang akan delakukan ............................................................

Gamnar 9

48

Guru menuleskan hepoteses yang relevan dengan permasalahan
dan menjade preoretas penyeledekan ......................................

Gamnar 8

48

Perwakelan kelompok memnacakan hasel deskusenya
dalam memnentuk hepoteses .................................................

Gamnar 7

47

49

Guru memnemneng peserta dedek mengurutkan
langkah-langkah perconaan .................................................

49

Gamnar 10 Seswa melakukan perconaan untuk memperoleh enformase ..

49

veee

Gamnar 11 Seswa mempersentasekan hasel eksperemen ..........................

50

Gamnar 12 Guru memnemneng peserta dedek dalam memnuat kesempulan.

50

Gamnar 13 Seswa mengese angket kreatevetas .........................................

50

Gamnar 14 Seswa memnuat hepoteses nersama kelompoknya .................

58

Gamnar 15 Guru menuleskan hepoteses yang relevan dengan
Permasalahan dan yang menjade preoretas penyeledekan........

58

Gamnar 16 Guru mengatur tempat duduk peserta dedek ..........................

58

Gamnar 17 Seswa menyusun langkah-langkah yang sesuae dengan
hepoteses yang akan delakukan .............................................

59

Gamnar 18 Guru memnemneng peserta dedek mengurutkan
langkah-langkah perconaan. ................................................

59

Gamnar 19 Alat dan nahan yang akan degunakan untuk melakukan
perconaan ............................................................................ .

59

Gamnar 20 Guru memnemneng peserta dedek mendapatkan enformase
melalue perconaan ...............................................................

60

Gamnar 21 Perwakelan kelompok memnacakan hasel perconaannya ......

60

Gamnar 22 Guru dan seswa memnuktekan hepoteses melalue
perconaan dan memnuat kesempulan ...................................

60

Gamnar 23 Guru memnerekan apresease kepada seswa ............................

61

Gamnar 24 Guru memnemneng seswa untuk mengsese angket .................

61

Gamnar 25 Grafek Rata-Rata Kelas pada Kondese Awal, Seklus I,
dan Seklus II ........................................................................

ex

67

DAFTAR LAMPIRAN

Lamperan 1

Jadwal Peneletean.................................................................... 73

Lamperan 2

Daftar Nama Seswa Kelas V-A SD Negere 104202
Bandar Setea Kecamatan Percut See Tuan Jalan
Bandar Setea Pasar 15............................................................. 74

Lamperan 3

Rencana Pelaksanaan Pemnelajaran Seklus I Pertemuan I ....... 75

Lamperan 4

Rencana Pelaksanaan Pemnelajaran Seklus I Pertemuan II ...... 81

Lamperan 5

Rencana Pelaksanaan Pemnelajaran Seklus II Pertemuan III ... 86

Lamperan 6

Rencana Pelaksanaan Pemnelajaran Seklus II Pertemuan IV ... 92

Lamperan 7

Lemnar Onservase Guru Seklus I ............................................ 97

Lamperan 8

Lemnar Onservase Guru Seklus II ........................................... 98

Lamperan 9

Pedoman Penskoran Onservase Kreatevetas Belajar Seswa ....... 99

Lamperan 10 Lemnar Onservase Seswa Kondese Awal ................................. 103
Lamperan 11 Lemnar Onservase Seswa Seklus I ........................................... 107
Lamperan 12 Lemnar Onservase Seswa Seklus II .......................................... 111
Lamperan 13 Lemnar Angket Kreatevetas Belajar Seswa Seklus I ................. 115
Lamperan 14 Lemnar Angket Kreatevetas Belajar Seswa Seklus II ................ 118
Lamperan 15 Lemnar Laporan Pratekum Seklus I ......................................... 121
Lamperan 16 Lemnar Laporan Pratekum Seklus II........................................ 124

x

Lamperan 17 Data Hasel Onservase Kondese Awal ....................................... 125
Lamperan 18 Data Hasel Onservase Seklus I ................................................. 127
Lamperan 19 Data Hasel Onservase Seklus II ................................................ 129
Lamperan 20 Data Hasel Angket Seklus I ..................................................... 131
Lamperan 21 Data Hasel Angket Seklus II .................................................... 132
Lamperan 22 Surat Izen Peneletean ............................................................... 134
Lamperan 23 Surat Keterangan Telah Melakukan Peneletean ....................... 135

xe

xee

BABBIB
PENDAHULUANB
B
B
1.1 LatarBBelakangBMasalahB
Tujuan pendidikan nasional menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3
tentang Sistem Pendidikan Nasional salah satunya adalah membentuk
karakteristik peserta didik yang kreatif dan mandiri. Oleh karena itu, di dalam
proses pembelajaran di sekolah guru perlu melatih siswa berpikir dan bertindak
kreatif dan mandiri. Hal ini juga diperkuat dengan kurikulum yang digunakan
yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dimana kurikulum ini dikembangkan
dari kurikulum berbasis kompetensi yang dalam kegiatannya siswa tidak hanya
dituntut untuk mampu mengembangkan pengetahuan kognitifnya saja, tetapi juga
dalam aspek afektif dan psikomotorik.
Salah satu kurikulum yang dipelajari di sekolah adalah Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) yang diajarkan di Sekolah Dasar, mulai dari kelas rendah walaupun
dasar-dasarnya saja, sampai di kelas tinggi. IPA adalah serangkaian hasil kegiatan
manusia berupa pengetahuan, gagasan, konsep yang terorganisasi tentang alam
sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara
lain penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan. Dari pengertian
di atas jelaslah bahwa IPA bukan hanya produk tetapi juga proses, IPA diajarkan
sebagai pengetahuan dan cara kerjanya yaitu merupakan proses dan produk.
Pembelajaran IPA bukan hanya menekankan pada banyaknya konsep yang
dihapal, penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-

konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi lebih kepada bagaimana agar peserta didik
berlatih untuk berfikir kreatif menemukan konsep-konsep tersebut. Namun
faktanya di lapangan proses pemikiran kreatif pada pembelajaran IPA jarang
dilatihkan. Dalam pelaksanaannya peserta didik masih menggunakan sistem
menghapal konsep dan mencari jawaban yang benar terhadap soal-soal yang
diberikan.
Ada sebuah kata mutiara yaitu “Guru kreatif-peserta didik mengerti, guru
inovatif-peserta didik senang dan guru antusias-peserta didik semangat”. Mata
pelajaran IPA oleh sebagian besar peserta didik masih merupakan pelajaran
angan-angan, mereka merasa sulit untuk memahami materi-materi IPA sehingga
harus dihafalkan semua dan meringkas semua teori yang ada di buku. Alhasil
peserta didik menjadi tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran yang
diberikan oleh guru. Padahal tujuan utama pembelajaran IPA adalah membantu
peserta didik memperoleh ide, pemahaman, dan keterampilan esensial sebagai
warga negara. Keterampilan esensial yang perlu dimiliki peserta didik adalah
kemampuan

mengamati

benda

dan

lingkungan

sekitar,

kemampuan

mendengarkan, kemampuan berkomunikasi secara efektif, menanggapi dan
memecahkan masalah secara efektif. Agar tujuan pembelajaran IPA di SD
berhasil, guru perlu menciptakan suasana belajar yang dapat menumbuhkan rasa
percaya diri anak, mengembangkan sikap serta perilaku kreatif dan inovatif pada
peserta didik sehingga belajar akan menjadi lebih bermakna. Suasana belajar
seperti tersebut dapat diperoleh melalui belajar penemuan konsep yang ditunjang
dengan adanya strategi yang bervariasi dalam pelaksanaan belajar mengajar di
sekolah.

IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis. Di dalam Ilmu Pengetahuan Alam, peserta didik dituntut memahami
konsep-konsep

Ilmu

Pengetahuan Alam,

melalui

kegiatan-kegiatan dari

mengamati sampai menarik simpulan, sehingga terbentuk sikap kritis dan ilmiah,
sehingga IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Proses pembelajarannya menekankan
pada pemberian pengalaman langsung untuk membangkitkan kompetensi peserta
didik agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Kenyataan yang
ditemukan pada pembelajaran IPA di SD Negeri No.104202 Bandar Setia
pembelajaran IPA selalu disajikan secara verbal melalui kegiatan ceramah dan
text book oriented dengan keterlibatan peserta didik yang minim dan kegiatan
pembelajaran hanya berorientasi kepada guru, sehingga pelajaran IPA kurang
menarik perhatian peserta didik dan terasa sangat membosankan.
Selain itu dalam proses belajar dan mengajar Ilmu Pengetahuan Alam di
sekolah, banyak guru menyampaikan materi secara informatif (klasikal) dengan
ceramah. Pembelajaran klasikal merupakan pembelajaran yang paling disenangi
oleh guru karena cara ini mudah dilaksanakan. Pada pembelajaran klasikal
umumnya komunikasi terjadi searah, yaitu dari guru ke peserta didik, dan hampir
tidak terjadi sebaliknya. Sehingga partisipasi peserta didik menjadi kurang dan
peserta didik kurang aktif dalam mengungkapkan serta mengekspresikan gagasan
dalam kegiatan pembelajaran. Padahal berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), proses pembelajaran yang harus dikembangkan oleh guruguru di sekolah salah satu diantaranya adalah pembelajaran yang menekankan
pada upaya mengembangkan kreativitas peserta didik secara optimal.

Untuk menjelaskan bahwa IPA sebagai produk yang terdiri dari konsep,
prinsip, hukum, dan teori yang sebagian merupakan sesuatu yang abstrak,
diperlukan suatu cara yang dapat mengaplikasikan teori menjadi suatu fakta
sehingga konsep yang dituangkan tidak hanya bersifat teoritis saja. Dimana
strategi yang digunakan tersebut dapat membuat peserta didik menjadi lebih aktif
dan kreatif dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran akan menjadi
lebih bermakna, salah satunya adalah menggunakan pendekatan inquiri.
Pendekatan inquiri merupakan pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan
dasar dan mengembangkan cara berfikir ilmiah yang menempatkan peserta didik
lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan
masalah. Peserta didik betul-betul ditempatkan sebagai subjek belajar. Peranan
guru dalam pendekatan inquiri adalah pembimbing belajar dan fasilisator belajar
sehingga pembelajaran akan menjadi bermakna.
Berlakunya kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi yang telah direvisi
menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan
paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran. Salah satu perubahan paradigma
pembelajaran tersebut adalah orientasi pembelajaran yang semua berpusat pada
guru (teacher centered) beralih berpusat pada murid (student centered),
metodologi yang semua lebih didominasi ekspositori berganti ke partisipatori, dan
pendekatan yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah menjadi
kontekstual. Satu hal lagi bahwa KTSP merupakan suatu pembelajaran yang pada
dasarnya tidak hanya mempelajari tentang konsep, teori dan fakta tetapi juga
aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian materi pembelajaran tidak
hanya tersusun atas hal-hal sederhana yang bersifat hafalan dan pemahaman,

tetapi juga tersusun atas materi yang kompleks yang memerlukan analisis,
aplikasi, dan sintesis. Untuk itu guru harus bijaksana dalam menentukan suatu
model yang sesuai yang dapat menciptakan situasi dan kondisi kelas yang
kondusif agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan yang
diharapkan. Guru harus dapat menciptakan pembelajaran yang lebih variatif,
inovatif, dan konstruktif dalam merekonstruksi wawasan pengetahuan dan
implementasinya sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta
didik.
Kreativitas bukanlah sebuah kualitas istimewa milik beberapa gelintir
orang terpilih. Kreativitas ada pada diri semua orang. Sekolah dan guru perlu
mengadopsi dan mengaplikasikan

sebuah pendekatan

yang mendukung

perkembangan kreativitas jika hendak mendidik peserta didik menjadi anak-anak
kreatif.
Suatu pembelajaran pada umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan
melalui model-model pembelajaran yang termasuk rumpun pemprosesan
informasi. Hal ini dikarenakan model-model pemprosesan informasi menekankan
pada bagaimana seseorang berfikir dan bagaimana dampaknya terhadap cara-cara
mengolah informasi. Apalagi dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa
kesejahteraan masyarakat dan negara bergantung pada sumbang kreatif dari
masyarakat, untuk itu perlulah sikap dan perilaku dipupuk sejak dini pada peserta
didik yang kelak mampu menghasilkan pengetahuan baru.
Untuk mewujudkan hal itu salah satu caranya adalah dengan menggunakan
pendekatan inquiri. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengambil judul
Penelitian Tindakan Kelas ”Upaya meningkatkan kreativitas belajar peserta didik

dengan menggunakan pendekatan Inquiri pada pelajaran IPA kelas V SD Negeri
No.104202 Bandar Setia”

1.2 IdentifikasiBMasalahB
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan oleh peneliti,
maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yaitu :
1. Proses pemikiran kreatif pada pembelajaran IPA jarang dilatihkan.
2. Peserta didik masih menggunakan sistem menghapal konsep dan mencari
jawaban benar terhadap soal-soal yang diberikan.
3. Peserta didik tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran yang diberikan
oleh guru.
4. Pembelajaran disajikan secara verbal dimana proses kegiatan pembelajaran
hanya berorientasi kepada guru.
5. Kurangnya partisipasi peserta didik dalam pembelajaran karena tidak ada
komunikasi timbal balik antara guru dengan peserta didik.
6. Peserta didik tidak aktif dalam mengungkapkan dan mengekspresikan
gagasan dalam kegiatan pembelajaran.

B
1.3 PembatasanBMasalahB
Bertolak dari identifikasi masalah, maka peneliti merasa perlu membatasi
pada satu permasalahan penelitian yang akan didalami. Permasalahan penelitian
itu dibatasi pada meningkatkan kreativitas belajar peserta didik dengan
menggunakan pendekatan inquiri pada pelajaran IPA materi pokok gaya magnet
di kelas V SD Negeri 104202 Bandar Setia.

1.4 RumusanBMasalahB
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah
dikemukakan, diperoleh suatu perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu :
”Apakah dengan menggunakan pendekatan inquiri dapat meningkatkan kreativitas
belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 104202
Bandar Setia ?”

1.5 TujuanBPenelitianB
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan kreativitas belajar peserta didik pada mata pelajaran
IPA.
2. Meningkatkan motivasi guru untuk menggunakan pendekatan inquiri pada
mata pelajaran IPA.
3. Menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan pada
pelajaran IPA.
4. Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dalam mengungkapkan
pendapat.

1.6 ManfaatBPenelitianB
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peserta didik, guru, sekolah dan
peneliti. Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi peserta didik:

a. Untuk meningkatkan kreativitas belajar peserta didik pada mata
pelajaran IPA.
b. Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dalam mengungkapkan
pendapat.
2. Bagi guru :
a. Memberi informasi untuk menyelenggarakan pembelajaran inovatif
dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan dengan
menggunakan pendekatan inquiri dalam kegiatan pembelajaran.
b. Memperbaiki proses belajar mengajar IPA di kelas.
c. Meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan pendekatan
inquiri dalam pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif, dan
menarik peserta didik sehingga peserta didik lebih cepat dan mudah
memahami konsep.
3. Bagi Sekolah
Untuk memberi informasi kepada kepala sekolah mengenai
pentingnya variasi strategi pembelajaran dalam meningkatkan hasil
belajar. Diharapkan pada masa yang akan datang tidak ada guru yang
hanya bisa mengajar dengan metode ceramah.
4. Peneliti
a. Hasil penelitian ini nanti secara teoritis diharapkan dapat
memberikan sumbangan kepada pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam,

umumnya

pada

peningkatan

mutu

pendidikan

Pengetahuan Alam melalui penggunaan pendekatan inquiri.

Ilmu

b. Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai rujukan bagi peneliti
yang akan datang.
c. Secara khusus penelitian ini memberikan kontribusi pada strategi
pembelajaran berupa penggeseran dari paradigma mengajar menuju
ke paradigma belajar yang mementingkan pada proses untuk
mencapai hasil.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INQUIRY PADA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 107405 SEI ROTAN.

0 2 29

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DI KELAS V SD NEGERI 101766 BANDAR SETIA T.A 2014/2015.

0 2 18

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS PADA MATA PELAJARAN SAINS KELAS VA SD NEGERI 104202 BANDAR SETIA.

0 2 23

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA PELAJARA IPA KELAS V SD NEGERI 107415 TANJUNG SARI T.A 2012/2013.

0 1 26

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS V SD NEGERI 104202 BANDAR SETIA TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 2 26

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) PADA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI NO. 106811 BANDAR SETIA.

0 1 23

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 104202 BANDAR SETIA T.A 2011/2012.

0 0 22

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS VA SD NEGERI 104202 BANDAR SETIA TAHUN AJARAN 2011/2012.

1 3 21

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) PADA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 101752 KLAMBIR LIMA.

0 1 2

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) PADA SISWA KELAS V Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Dengan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Karangkendal Kecamatan M

0 1 17