UPAYA MENINGKATKAN SIKAP KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INQUIRY PADA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 107405 SEI ROTAN.

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP KREATIF SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN INQUIRY PADA
PELAJARAN IPA KELAS V SD. NEGERI 107405
SEI ROTAN T.A 2016/2017

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

Oleh :
FIFI ERIANTI PARINDURI
NIM : 1133311001

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Data Diri
a. Nama


: Fifi Erianti Parinduri

b. Tempat / tanggal lahir

: Medan / 04 Januari 1996

c. Agama

: Islam

d. Status

: Belum Menikah

e. Jumlah Bersaudara

: Anak ke-2 dari 3 bersaudara

f. Alamat


: Jl. Persatuan Gg. Wijaya Kesuma 7a No.11

g. Jenjang Pendidikan

: S-1 Fakultas Ilmu Pendidikan

h. Kode Pos

: 20371

i. Nama Ayah

: Samsul Bahri Parinduri

j. Pekerjaan

: wirauswasta

k. Nama Ibu


: Rosita Pulungan

l. Pekerjaan

: Guru

m. Alamat Orang Tua

: Jl. Persatuan Gg. Wijaya Kesuma 7a No.11

2. Riwayat Pendidikan
No. Asal Sekolah

Tahun Masuk

Tahun Tamat

1.


TK Bustanul Athfal

2000

2001

2.

SD Negeri 105292

2002

2007

3.

MTs Al-Hasanah

2008


2010

4.

SMK Negeri 6 Medan

2010

2013

ABSTRAK
Fifi Erianti Parinduri. NIM: 1133311001. Upaya Meningkatkan Sikap
Kreatif Siswa dengan Menggunakan Pendekatan Inquiry Pada Pelajaran
IPA Kelas V SD Negeri 107405 Sei Rotan.
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah apakah dengan
menggunakan pendekatan inquiry dapat meningkatkan sikap kreatif siswa pada
mata pelajaran IPA dikelas V SD 107405 Sei Rotan?
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan sikap kreatif siswa pada
pelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan dikelas V SD Negeri 107405 Sei
Rotan.

Penilitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan
dalam 2 siklus, dimana setiap siklus 2xpertemuan. Dalam setiap siklus dilakukan
melalui 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi. Sebelum dilakukan
tindakan pada siklus I, peneliti terlebih dahulu mengamati proses pembelajaran
awal siswa atau prasikum yang bertujuan selain untuk mengetahui sikap kreatif
siswa juga untuk mengetahui kekurangan-kekurangan dalam proses kegiatan
belajar mengajar.
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas V-B
yang berjumlah 40 orang yang terdiri dari 18 peserta didik laki-laki dan 22 peserta
didik perempuan di SD Negeri 107405 Sei Rotan. Objek dalam penelitian ini
adalah pengaruh penggunaan pendekatan inquiry dalam meningkatkan sikap
kreatif siswa peserta didik pada mata pelajaran IPA.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi
sikap kreatif siswa dan angket sikap kreatif siswa dengan indikator: Terbuka
terhadap pengalaman baru, Mempunyai pendapat sendiri dan tidak terpengaruh
oleh orang, Memiliki gagasan yang orisinal, Senang mengajukan pertanyaan yang
baik, Tekun dan tidak mudah bosan, Kaya akan inisiatif.
Berdasarkan analisis data observasi pada pertemuan I siklus I diperoleh 2
orang memiliki sikap kreatif yang kreatif (5%), dan 38 orang siswa memperoleh
kriteria tidak kreatif yaitu (95%), pertemuan II siklus I diperoleh 13 orang

memiliki sikap kreatif siswa yang kreatif (32,5%), dan 27 orang siswa
memperoleh sikap kreatif siswa yang tidak kreatif (67,5%), pertemuan I siklus II
diperoleh 25 orang memiliki sikap kreatif yang kreatif (62,5%), dan 15 orang
siswa memperoleh sikap kreatif siswa yang tidak kreatif (37,5%), pertemuan II
siklus II diperoleh 35 orang memiliki sikap kreatif yang kreatif (87,5%), dan 5
orang siswa memperoleh sikap kreatif siswa yang tidak kreatif (12,5%).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan
pendekatan inquiry dapat meningkatkan sikap kreatif siswa pada pelajaran IPA
dikelas V SD Negeri 107405 Sei Rotan. Oleh karena itu, pendekatan inquiry dapat
diterapkan sebagai salah satu alternative dalam meningkatkan sikap kreatif siswa.

i

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas kasih,
Karunia dan Penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “ Upaya Meningkatkan Sikap Kreatif Siswa dengan
Menggunakan Pendekatan Inquiry Pada Mata Pelajaran IPA SD Negeri
107405 Sei Rotan T.A 2016/2017” Pada kesempatan ini penulis juga
penyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada kedua orangtua saya

yang tercinta Ayahanda Samsul Bahri Parinduri dan Ibunda tersayang Rosita
Pulungan atas kasih sayang, doa dan pengorbanan baik berupa materil maupun
moril yang mereka berikan. Semua pengorbanan kalian tidak dapat ananda balas
dengan apapun.
Adapun penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebahagian
syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program studi pendidikan guru
sekolah dasar Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis juga banyak memperoleh dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku

rektor Universitas Negeri

Medan
2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku dekan FIP Universitas Negeri Medan
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik FIP,
Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan
Dan Kepegawaian FIP dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil
Dekan Bidang Kemahasiswaan FIP.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, selaku ketua jurusan PGSD FIP Universitas
Negeri Medan dan ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd, selaku seketaris jurusan
PGSD FIP Universitas Negeri Medan
5. Bapak Drs. Wesly Silalahi, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bantuan, bimbingan dan arahan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini.

iii

6. Bapak Drs. Demmu Karo-karo, M.Pd, bapak Dr. Yusnadi, MS, dan bapak Dr.
Wildansyah Lubis,M.Pd, yang telah banyak memberikan masukan dan saran
dalam penyusunan skripsi saya ini, dan peneliti mengucapkan terima kasih
kepada dosen penguji.
7. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan staf pengawai FIP yang sudah membantu penulis
dalam hal adminitrasi.
8. Ibu Pedoman Tugini S.Pd, selaku kepala sekolah SD Negeri 107405 Sei Rotan
yang telah membantu dalam penelitian ini.
9. Teristimewa kepada kedua orangtua tercinta, terhebat, dan terbaik yang tak
pernah henti memberikan do’a, semangat, dukungan baik itu berupa moril
ataupun


materil dan kesabaran dalam membimbing untuk setiap langkah

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan di Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
10. Terima kasih kepada abang saya Syaipul Dani Parinduri dan adek saya
Hasanah Dewi Parinduri yang telah memberi dukungan kepada saya dan
mendo’a kan saya.
11. Teristimewa Habib Nasution yang telah memberi do’a dan bantuan kepada
saya membuat skripsi ini.
12. Sahabat-sahabat saya Annisa Rizki Utami, Nelda Okta Priani, Aisyah
Sihombing, Putri Indaayu, Indah Syasmita, Faradilla Harahap yang setia
dalam suka dan duka dengan memberikan dukungan dan bantuan kepada
penulis.
Dalam penulis skripsi ini, penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa
masih banyak kekurangan baik isi, bahasa maupun tata bahasa untuk itu dengan
segala kerendahan hati

penulis


mengharapkan saran dan kritik

kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan ,

April 2017

Penulis

FIFI ERIANTI PARINDURI
1133311001

iv

demi

DAFTAR ISI
ABSTRAK …………………………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… v
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………. viii
DAFTAR GRAFIK …………………………………………………………………......... ix
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………….... x
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah………………………………………………………… .1
1.2. Identifikasi Masalah …………………………………………………………….. 7
1.3. Batasan Masalah ………………………………………………………………… 8
1.4. Rumusan Masalah ………………………………………………………………. 8
1.5. Tujuan Penelitian ………………………………………………………………... 8
1.6. Manfaat Penelitian ………………………………………………………………. 9
BAB II KAJIAN TEORI
2.1. Kerangka Teoritas …………………………………………………………………. 11
2.1.1 Hakikat Belajar ……………………………………………………………….. 11
2.1.2. Pengertian Sikap …………………………………………………………….. .12
2.1.3. Pengertian Sikap Kreatif …………………………………………………….. 13
2.1.4. Definisi Kreativitas ………………………………………………………….. 14
2.1.5. Ciri Kreativitas ………………………………………………………………. 17
2.1.6. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Kreativitas ……………. 20
2.1.7. Karakteristik Kreativitas …………………………………………………….. 21

v

2.1.8. Sikap Guru dan Orang Tua Mengenai Kreativitas …………………………... 21
2.2.1 Pendekatan Inquir……………………………………………………………. …... 22
2.2.2 Jenis-jenis Inquiry ……………………………………………………............. 23
2.2.3 Tujuan Pendekatan Inquiry …………………………….................................. 23
2.2.4. Prinsip-prinsip Penggunaan Pendekatan Inquiry ……………………………. 23
2.2.5. Karakteristik Pengertian Inquiry …………………………………………… 25
2.2.6 Pengertian Inquiry …………………………………………………………… 25
2.2.7 Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inquiry ……………………....... 27
2.2.8. Keunggulan dan Kelemahan Inquiry ………………………………………… 30
2.3.1 Kerangka Berpikir ………………………………………………………………... 34
2.4.1. Hakekat IPA secara SD ………………………………………………………..... 35
2.5. Gaya Magnet ………………………………………………………………………. 36
2.6. Hipotesis Tindakan ………………………………………………………………... 37
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian ………………………………………………………………. 39
3.2. Subjek dan Objek Peneltian …………………………………………………. 39
3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………………………… 39
3.4. Definisi Operasional Variabel Penelitian ……………………………………. 40
3.5. Desain Penelitian …………………………………………………………….. 40
3.6. Prosedur Penelitian ………………………………………………………….. 41
3.7. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………………... 45
3.8. Teknik Analisis Data ………………………………………………………… 50
3.9. Jadwal Penelitian …………………………………………………………….. 51
vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan I ………………………….. 54
4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan II …………………………... 64
4.1.3. Deskripsi Hasil Pertemuan I siklus II ………………………………………75
4.1.3. Deskripsi Hasil Pertemuan II siklus II …………………………………….. 85
4.2. Pembahasan Penelitian ……………………………………………………… 95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………….... 98
5.2 Saran …………………………………………………………………………. 99
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….. 101

vii

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Perkembangan Sikap Kreatif Siswa …………………........ 46
Tabel 3.2. Kriteria Penilaian Sikap Kreatif Siswa ……………………………... 51
Table 3.3 Jadwal Penelitian ……………………………………………………. 52
Tabel 4.1Persentase Sikap Kreatif Siswa Berdasarkan Lembar Observasi
Pertemuan I Siklus I ………………………………………………… 55
Tabel 4.2 Distribusi Lembar Observasi Siswa Pertemuan I Siklus I ................... 56
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Pertemuan I Siklus I…….. 57
Tabel 4.4 Persentase Sikap Kreatif Siswa Berdasarkan Angket pada Pertemuan I
Siklus I ………………………………………………………………. 59
Tabel 4.5Persentase Sikap Kreatif Siswa Berdasarkan Lembar Observasi
Pertemuan II Siklus I ……………………………………………….. 65
Tabel 4.6 Distribusi Lembar Observasi Pertemuan II Siklus I ............................ 66
Tabel 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Pertemuan Ii Siklus I …... 67
Tabel 4.8 Persentase Sikap Kreatif Siswa Berdasarkan Angket pada Pertemuan II
Siklus I ……………………………………………………………… 68
Tabel 4.9 Lembar Observasi Sikap Kreatif Siswa pada Pertemuan I Siklus II … 74
Tabel 4.10 Distribusi Lembar Observasi Siswa ................................................... 75
Tabel 4.11 Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru pada Pertemuan I
Siklus II ………………………………………………………........ 77
Tabel 4.12 Persentase Sikap Kreatif Siswa Berdasarkan Angket pada Pertemuan I
Siklus II …………………………………………………………… 79
Tabel 4.13 Lembar Observasi Sikap Kreatif Siswa pada Pertemuan II
Siklus II............................................................................................ 83
Tabel 4.14 Distribusi Lembar Observasi Siswa .................................................. 84
Tabel 4.15 Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru pada Pertemuan I
Siklus II............................................................................................ 86
Tabel 4.16 Persentase Sikap Kreatif Siswa Berdasarkan Angket pada Pertemuan II
Siklus II ……………………………………………………………. 88
Tabel 4.17 Hasil Keseluruhan Persentase Sikap Kreatif Siswa Berdasarkan
Lembar Observasi ………………………………………………….. 91
Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Penelitian ……………………………………..... 92

viii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Peneltian
Lampiran 2. Daftar Nama Siswa
Lampiran 3. RPP Pertemuan I Siklus I
Lampiran 4. RPP Pertemuan II Siklus I
Lampiran 5. RPP Pertemuan I Siklus II
Lampiran 6. RPP Pertemuan II Siklus II
Lampiran 7. Lembar Observasi Guru Pertemuan I Siklus I
Lampiran 8. Lembar Observasi Guru Pertemuan II Siklus I
Lampiran 9. Lembar Observasi Guru Pertemuan I Siklus II
Lampiran 10. Lembar Observasi Guru Pertemuan II Siklus II
Lampiran 11. Pedoman Penskoran Observasi Sikap Kreatif Siswa
Lampiran 12. Lembar Observasi Sikap Kreatif Siswa Pertemuan II Siklus I
Lampiran 13. Lembar Observasi Sikap Kreatif Siswa Pertemuan II Siklus II
Lampiran 14. Lembar Observasi Sikap Kreatif Siswa Pertemuan II Siklus I
Lampiran 15. Lembar Observasi Sikap Kreatif Siswa Pertemuan II Siklus II
Lampiran 16. Lembar Angket Sikap Kreatif Siswa Pertemuan II Siklus I
Lampiran 17. Lembar Angket Sikap Kreatif Siswa Pertemuan II Siklus II
Lampiran 18. Lembar Angket Sikap Kreatif Siswa Pertemuan II Siklus I
Lampiran 19. Lembar Angket Sikap Kreatif Siswa Pertemuan II Siklus II
Lampiran 20. Hasil Data Lembar Observasi Sikap Kreatif Siswa Pertemuan I
Siklus I
Lampiran 21. Hasil Data Lembar Observasi Sikap Kreatif Siswa Pertemuan II
Siklus I
Lampiran 22. Hasil Data Lembar Observasi Sikap Kreatif Siswa Pertemuan I
Siklus II
Lampiran 23. Hasil Data Lembar Observasi Sikap Kreatif Siswa Pertemuan II
Siklus II
Lampiran 24. Hasil Data Lembar Angket Sikap Kreatif Siswa Pertemuan I
Siklus I
Lampiran 25. Hasil Data Lembar Angket
Siklus I

xi

Sikap Kreatif Siswa Pertemuan II

Lampiran 26. Hasil Data Lembar Angket Sikap Kreatif Siswa Pertemuan I
Siklus II
Lampiran 27. Hasil Data Lembar Angket Sikap Kreatif Siswa Pertemuan II
Siklus II
Lampiran 28. Lembar Indikator Observasi Sikap Kreatif Siswa
Lampiran 29. Dokumentasi Penelitian

xii

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi
dirinya melalui proses pembelajaran atau dengan cara lain yang dikenal dan diakui
oleh masyarakat. “Sistem pendidikan harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevensi dan efesiensi manajemen
pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntunan perubahan lokal,
nasional dan global sehingga perlu di lakukan pembaharuan pendidikan terencana,
terarah dan bekesinambungan” (UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional).
Rencana strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2010 - 2014
menjelaskan salah satunya kebijakan pokok pembangunan pendidikan nasional
adalah memantapkan pembangunan Indonesia di segala bidang dengan menekankan
upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) termasuk pengembangan
kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian
(Kemdikbud, 2013:1).
UU No 20 Tahun 2003 pasal 17 menjelaskan bahwa “Pendidikan dasar
merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah”.
Dengan demikian Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu lembaga pendidikan
formal yang menyiapkan peserta didik masuk ke jenjang pendidikan menengah yang

1

2

memberi bekal pengetahuan dan keterampilan 2 dasar yang bermanfaat bagi peserta
didik sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Berdasarkan hal tersebut, pendidik sebaiknya mengedepankan visi belajar
abad ke-21 seperti yang dikemukakan oleh Delors (Unesco,1996), seorang pendidik
harus mampu menciptakan teori belajar sepanjang hayat (life long learning) dan
bagaimana belajar (learning how to learn). Teori ini bertumpu pada empat pilar
pendidikan yaitu learning to know (belajar mengetahui), learning to do (belajar
berbuat), learning to be (belajar menjadi dirinya), dan learning to live together
(belajar hidup bersama) (Ingridwati Kurnia,dkk, 2008:1-3).
Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan paling mendasar yang dapat
dilaksanakan sebaik-sebaiknya karena menjadi landasan bagi pendidikan ditingkat
selanjutnya. Pendidikan ditingkat sekolah dasar mampu membekali siswanya dengan
nilai-nilai, sikap dan kemampuan dasar agar mereka bisa berkembang menjadi pribadi
mereka sendiri. Sekolah sebagai tempat mencari ilmu harus mampu melaksanakan
proses belajarnya dengan baik dan dapat mendorong perkembangan kreativitas siswa
dengan berupaya mendorong atau menciptakan lingkungan belajar yang kondutif.
Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang dimiliki semua orang dengan kadar
yang berbeda-beda, jadi orang yang sangat kreatif dan kurang kreatif. Setiap anak
lahir dengan potensi kreatif dan tidak orang yang sama sekali tidak memiliki
kreativitas (Utami Munandar,2013:45 ).
Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan iskpa menentukan bagaimana
individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam
kehidupan. Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek, dan sikap terhadap objek ini

3

disertai dengan perasaan positif atau negatif. Orang mempunyai sikap positif terhadap
suatu objek yang bernilai dalam pandangannya, dan ia akan bersikap negatif terhadap
objek yang dianggapnya tidak bernilai dan atau juga merugikan. Sikap ini kemudian
mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan yang satu sama lainnya
berhubungan. Hal yang menjadi objek sikap dapat bermacam-macam. Sekalipun
demikian, orang hanya dapat mempunyai sikap yang terdapat hal-hal yang
diketahuinya. Jadi harus ada sekedar informasi pada seseorang untuk dapat bersikap
terhadap suatu objek.
Pembelajaran kreatif yang membuat siswa mengembangkan kreativitasnya
itu berarti bahwa pembelajaran kreatif itu membuat siswa aktif membangkitkan
kreativitasnya sendiri. Kreativitas akan muncul pada individu yang memiliki motivasi
tinggi, rasa ingin tahu, dan imajinasi. Seseorang yang kreatif akan selalu mencari dan
menemukan jawaban, dengan kata lain mereka senang memecahkan masalah.
Permasalahan yang muncul selalu dalam menganalisis permasalahan, namun ia dapat
menentukan berbagai alternative jawaban yang benar dan berbagai sudut padang
secara cepat dan benar. Seseorang tidak mungkin dapat melakukannya jika ia bukan
seorang yang cerdas. Pola berpikir seperti ini disebut dengan berpikir divergen.
Dalam kegiatan pembelajaran siswa tidak hanya dituntut keaktifannya saja
tapi juga kekreativitasannya, karena kreativitas dalam pembelajaran dapat
menciptakan situasi yang baru, tidak monoton dan menarik sehingga siswa akan lebih
terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Namun saat ini masih banyak guru yang kurang
mampu untuk mencurahkan ide-idenya, sekaligus menumbuhkan daya kreasi, yang
seharusnya hal tersebut bisa menjadi sarana untuk mengembangkan potensi anak

4

didik yang usianya masih berada pada masa pertumbuhan dan perkembangan.
Meskipun saat ini kurikulum telah membuka peluang selebar-lebarnya agar
pembelajaran mampu menarik daya kreativitas peserta didik, tapi sebagian guru
belum mampu untuk dapat memanfaatkanya, sehinga guru belum mampu melakukan
perubahan sikap dalam mengajar terutama dalam hal pengembangan daya kreasi. Hal
tersebut akan mampu di atasi dengan pengubahan cara pengajaran yang dilakukan
oleh pendidik dengan melihat bagaimana pengajaran yang cocok atau sesuai dengan
pengebangan kreativitas anak.
Kurangnya kreativitas siswa belajar pada pembelajaran IPA disebabkan siswa
kurang peduli dalam pembelajaran tersebut ada pun siswa yang tidak mau tau sama
sekali pembelajaran yang sudah disampaikan oleh guru. Untuk itu guru perlu
menciptakan kondisi pembelajaran IPA yang lebih menarik lagi supaya siswa dapat
terlihat aktif dan ingin tahu lagi

sehingga guru harus menentukan pendekatan

pembelajaran yang tepat .
Dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya sebagai penerima pelajaran
melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan
sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Guru hanya fasilitator dan motivator
dalam belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses Tanya
jawab antara guru dan siswa, sehingga kemampuan guru dalam menggunakan teknik
bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri.
Pembelajaran berbasis inquiry bertujuan untuk mendorong siswa semakin
berani dn kreatif dalam berimajinasi. Dengan imajinasi, siswa dibimbing untuk

5

menciptakan penemuan-penemuan, baik yang berupa penyempurnaan dari apa yang
telah ada, maupun menciptakan ide, gagasan, atau alat yang belum pernah ada
sebelumnya .
Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajari,bukan
hanya mengetahuinya. Dari pengalamannya diharapkan siswa dapat memahami IPA
secara lebih mendalam dan dapat diingat dalam waktu yang relatif lama. Untuk itu
guru perlu menciptakan kondisi pembelajaran IPA di SD yang dapat mendorong
siswa untuk aktif dan ingin tahu,

sehingga guru harus menentukan model

pembelajaran yang tepat.
Dengan demikian, semakin jelaslah bahwa proses belajar mengajar IPA lebih
ditekankan pada pendekatan keterampilan proses, hingga siswa dapat menemukan
fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah siswa itu sendiri
yang akhirnya dapat berpengaruhi positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun
produk pendidikan. Selama ini proses belajar mengajar fisika hanya menghafal fakta,
prinsip atau teori saja. Untuk itu perlu dikembangkan suatu model pembelajaran IPA
yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan
atau menerapkan sendiri ide-idenya. Guru hanya memberi tangga yang membantu
siswa untuk mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi, namun harus
diupayakan agar siswa dapat menaiki tangga tersebut. Menurut Wikandari (dalam
Trianto M.Pd,2011:143)
Dalam kegiatan belajar mengajar IPA dengan melatihkan keterampilan proses
tidak

diharapkan

setiap

siswa

akan

menjadi

saintis,

melainkan

mampu

6

mengemukakan idenya bahwa memahami IPA bergantung pada kemampuan
memandang dan bergaul dengan alam menurut cara-cara yang diperbuat oleh
ilmuwan. Kegiatan belajar mengajar dengan melatihkan keterampilan proses kepada
siswa dapat dilaksanakan dengan kenyakinan bahwa IPA merupakan alat yang sangat
potensial untuk membantu mengembangkan kepribadian siswa. Kepribadian siswa
yang dikembangkan merupakan prasyarat untuk melangkah ke jalur profesi apapun
yang diminatinya. Mengembangkan kreativitas siswa berarti mengakibatkan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil wawancara peneliti dengan guru kelas V SD Negeri 107405 Sei
Rotan, mengatakan bahwa sekolah telah mencatumkan IPA sebagai salah satu mata
pelajaran yang diajarkan kepada siswa kelas V. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran
IPA diajarkan dengan jumlah jam pelajaran sebanyak 2 x 35 menit. Namun
berdasarkan hasil observasi yang dilakukan ditemukan bahwa hasil belajar siswa pada
pelajaran IPA masih tergolong rendah. Tingkat ketuntasan klasikan dari 40 siswa
kelas V, terdapat sebanyak 10 siswa (30%) memperoleh nilai tuntas sedangkan
sisanya sebanyak 30 siswa (70%) belum memperoleh nilai tuntas.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran IPA
adalah pendekatan inquiri. Pendekatan pembelajaran ini menekankan kepada aktivitas
siswa secara maksimal dalam proses mencari dan menemukan sendiri jawaban dari
suatu masalah. Artinya pendekatan inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek
belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima
pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk
menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Guru hanya sebagai

7

fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan
melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa, sehingga kemampuan guru dalam
menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri.
Melihat

permasalahan

di

atas,

maka

perlu

diterapkan

pendekatan

pembelajaran yang tepat. Artinya siswa banyak diberi kesempatan untuk aktif
mengamati sendiri prosesnya serta menuliskan hasil eksperimennya, kemudian hasil
pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Dengan menggunakan
pendekatan inkuiri diharapkan siswa SD Negeri Karanganyar kelas V-B dapat
meningkat keaktifannya dalam belajar IPA.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pada penelitian tindakan kelas ini
menerapkan pendekatan inquiry dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alama
dengan melaksanakan penelitian yang berjudul “Upaya Meningatkan Sikap Kreatif
Siswa Dengan Menggunakana Pendekatan Inquiry dikelas V SDN 107405 Sei Rotan
T.A 2016-2017. “

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH
Pada dasarnya permasalahan yang muncul dikelas V SDN 107405 Sei Rotan
diantara sebagai berikut :
1. Kreativitas belajar siswa kurang antusias dalam belajar dikelas pada pembelajaran
IPA
2. Pembelajaran masih berpusat pada guru, sebab dengan menggunakan metode
ceramah

8

3. Pembelajaran bersifat klasikal
4. Selama pelajaran IPA di kelas guru kurang memberikan kesempatan dan kurang
memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif
1.3. BATASAN MASALAH
Mengingat banyaknya permasalahan seperti dikemukakan pada identifikasi
masalah diatas, peneliti perlu membuat batasan masalahnya. Masalah dalam
penelitian ini dibatasi pada Upaya Meningatkan Sikap Kreatif Siswa Dengan
Menggunakan Pendekatan Inquiry Pelajaran IPA Topik Gaya Magnet dikelas V SDN
107405 Sei Rotan T.A 2016-2017.
1.4. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pembatasan masalah diatas,maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah : “Apakah dengan menggunakan pendekatan inquiry
dapat meningkatkan sikap kreatif siswa pada pelajaran IPA Topik Gaya Magnet
dikelas V SDN 107405 Sei Rotan T.A 2016-2017 ?”
1.5. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini
adalah : Untuk meningkatkan sikap kreatif siswa pada pelajaran IPA Topik Gaya
Magnet dikelas V SDN 107405 Sei Rotan T.A 2016-2017 dengan menggukan
pendekatan inquiry.

9

1.6. MANFAAT PENELITIAN
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, diharapkan hasil penelitian ini
memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat dipergunakan bahan studi
perbandingan bagi peneliti lain yang berkaitan dengan masalah meningkatkan hasil
belajar siswa mata pelajaran IPA melalui pendekatan inkuiri di kelas V.
2. Manfaat Praktis
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai
pihak, diantaranya:
a. Bagi Siswa
Meningkatkan minat siswa dalam belajar dan mempelajari IPA Meningkatkan
motivasi siswa dan prestasi hasil belajar. Adanya kebebasan bagi siswa untuk
menemukan hal-hal baru bagi dirinya dalam pembelajaran IPA Dapat
menghilangkan rasa jenuh pada saat pembelajaran berlangsung
b. Bagi Guru
Memperbaiki pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Sebagai upaya meningkatkan profesionalitas guru, dengan
melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas sehingga akan mengetahui kelemahan
dan kekurangan dalam pembelajaran IPA. Membantu guru yang lain untuk
meningkatkan proses belajar siswa dengan pendekatan inkuiri dalam kegiatan
pembelajaran.

10

c. Bagi Kepala Sekolah
-

Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar dan prestasi siswa di sekolah, di
bidang akademik khususnya mata pelajaran IPA.Sebagai sarana untuk
meningkatkan kreatifitas dalam penggunaan pendekatan selama proses
pembelajaran

-

Sebagai sarana untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

-

Sebagai bahan pertimbangan dan penentu kebijakan dalam usaha penyediaan
sarana pembelajaran yang bervariasi selain dari kreativitas guru sendiri.

d. Bagi Peneliti
- Untuk melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki dan
penyesuaian diri pada lapangan pekerjaan secara nyata dilingkungan pendidikan
da sekolah
e. Bagi peneliti lainnya
- hasil peneliti ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bila ingin
mengadakan penelitian pada masalah yang relevansi.

98

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan dan data penelitian yang dilakukan terhadap
peningkatan sikap kreatif siswa pada pokok bahasan gaya magnet dengan
menggunakan pendekatan inquiry di SD Negeri 107405 Sei Rotan, maka peneliti
membuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inquiry dapat meningkatkan
sikap kreatif siswa dalam mata pelajarana IPA materi pokok gaya magnet
(hipotesis diterima)
2. Pendekatan inquiry merupakan pendekatakan yang mengorientasikan pada
aktivitas siswa pada kadar yang tinggi dalam pembelajaran. Pembelajaran
siswa menjadi lebih aktif dan kreatif, karena pendekatan ini melibatkan siswa
dalam pembelajaran. Siswa sangat berperan dalam kegiatan belajar mengajar
guru hanya menjadi motivator dan fasilitator.
3. Dengan pendekatan inquiry dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan sikap
kreatif siswa. Hal ini dapat di lihat adanya peningkatan pada 6 indikator sikap
kreatif, yaitu : 1) Terbuka terhadap pengalaman baru, 2) Mempunyai pendapat
sendiri dan tidak terpengaruh oleh orang 3) Memiliki gagasan yang orisinal 4)
Senang mengajukan pertanyaan yang baik 5) Tekun dan tidak mudah bosan 6)
Kaya akan inisiatif.
4. Dengan pendekatan inquiry pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan
kualitas proses pembelajaran yang dilakukan guru dan peningkatan kualitas
hasil belajar siswa.
98

99

5. Rata-rata sikap kreatif siswa yang di ajarkan dengan menggunakan pendekatan
inquiry lebih baik dari pada sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari pertemuan I
siklus I hanya 2 orang siswa yang memiliki sikap kreatif siswa atau sekitar 5%
(tidak kreatif), pertemuan II siklus I 13 orang siswa yang memiliki sikap kreatif
siswa kreatif atau sekitar 32,5% (tidak kreatif), pertemuan I siklus II 25 orang
siswa yang memiliki sikap kreatif siswa kreatif atau sekitar 62,5% (tidak
kreatif), pertemuan II siklus II sudah mengalami peningkatan yaitu sudah 35
orang siswa yang memilki sikap kreatif siswa yang kreatif yaitu 87,5%
(kreatif).
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, dapat di kemukakan
beberapa saran, yaitu:
1. Kepala sekolah memberikan pelatihan, menerangkan program-program
pelatihan untuk peningkatan keterampilan guru dalam penerapan pendekatam
inquiry untuk meningkatkan sikap kreatif siswa.
2. Dilihat dari peningkatan sikap kreatif siswa dalam pembelajaran IPA pada
pokok bahasan gaya magnet dikategorikan baik. Diharapkan kepada siswa dan
guru untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan sikap kreatif siswa agar
lebih baik lagi.
3. Hendaknya guru menggunakan pendekatan inquiry dalam pembelajaran dengan
menyesesuaikan dengan materi yang diajarakan.

100

4. Bagi peneliti sendiri, hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan suatu
keterampilan serta pengetahuan untuk menambah wawasan dalam mendidik
siswa SD.

101

DAFTAR PUSTAKA
Beni S. Ambarjaya. Psikologi Pendidikan & Pengajaran. Yogyakarta: CAPS
Haryanto, M.Pd. Sains kelas V.Jakarta: Erlangga
http://www.landasanteori.com/2015/08/pengertian-sikap-menurut-definisi-para.html
http://katakatamanfaat.blogspot.co.id/2016/05/definisi-kreatif-menurut-para-ahli.html
http://psikologikreativitasump.wordpress.com/2011/12/16/ciri-ciri-kreativias
http://aquariuslearning.co.id/rahasia-sukses
Nglimun,MPd, dkk.2013. Perkembangan dan Pengembangan. Yogyakarta: Aswaja
Slameto. 2010.Belajar & Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag. dan Drs. Aswan Zain. 2015. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta
Suharsimi Arikunto,dkk.2010.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT Bumi Aksara
Rosmala Dewi,2015.Penelitian Tindakan Kelas.Unimed Press: Universitas Negeri Medan
Trianto,2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.Surabaya: Kencana
Utami Munandar.2012.Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.Jakarta: Rineka Cipt
Suharsimi Arikunto,dkk.2010.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT Bumi Aksara
Wina Sanjaya,M.Pd.2014. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Khoirul Anam, M.A.2015. Pembelajaran Berbasis Inquiry. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

102

Yeni Rachmawati,S.Pd.,M.Pd dan Euis Kurniati,S.Pd., M.Pd 2010.Strategi Pengembangan
Kreativitas Pada Anak. Jakarta: Kencana
Zainal Aqib,dkk.2010.Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: Rama Widya
Tim Penyusun 2012. Pedoman penilaian Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan. Unimed

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAPPING DALAM PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 107405 SEI ROTAN T.A 2016/2017.

0 2 29

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DI KELS V SD 107405 SEI ROTAN T.A 2016/2017.

0 3 18

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELJARAN SAINS DI KELAS V SD NEGERI 104607 SEI ROTAN.

0 2 17

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI SEI ROTAN.

0 2 28

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRAINSTORMING DI SD NEGERI 104206 SEI ROTAN T.A. 2012/2013.

0 2 15

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INQUIRI PADA PELAJARA IPA KELAS V SD NEGERI 104202 BANDAR SETIA.

0 1 27

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 104202 BANDAR SETIA T.A 2011/2012.

0 0 22

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK PADA MATA PELAJARAN SAINS KELAS V SD NEGERI 101783 SAENTIS.

0 2 24

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) PADA SISWA KELAS V Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Dengan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Karangkendal Kecamatan M

0 1 17

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Inquiry Pada Siswa Kelas V SD Kalibanteng Kidul 01 Semarang.

0 0 1