UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 104202 BANDAR SETIA T.A 2011/2012.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN
PENDEKATAN INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA
KELAS IV SD NEGERI 104202 BANDAR SETIA
T.A 2011/2012
SKRISPI
Oleh
SAMI MANIK
108313312
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SUMATERA UTARA
2012
(2)
(3)
(4)
(5)
i
Abstrak
SAMI MANIK, NIM : 108313312, “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Pendekatan Inquiry Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas IV SD Negeri 104202 Bandar Setia T.A 2011/2012 Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2012.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 104202 Bandar Setia, dengan menggunakan Pendekatan Inquiry dengan sasaran utama untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran ipa di kelas IV SDN 1042020 Bandar Setia.
Rumusan masalah dalam penelitian ini apakah dengan penggunaan pendekatan Inquiry dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA kelas IV SDN 104202 Bandar Setia.
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka peneliti melakukan observasi dan angket. Adapun observasi yang dilakukan meliputi observasi guru dan siswa. Sedangkan angket dilaksanakan pada siklus I dan siklus II. Dari hasil observasi yang diperoleh dari 36orang siswa pada siklus I pertemuan 1 hanya terdapat 7orang siswa yaitu, 3orang siswa laki-laki dan 4orang siswa perempuan ( 19,44% ) yang memiliki motivasi baik, Dari siklus I pertemuan 2 diperoleh hasil 15 orang siswa yaitu, 6orang siswa laki-laki dan 9orang siswa perempuan yang sudah memiliki motivasi yang baik dengan persentase 41,66%. Namun hasil tersebut belum mencapai target yang diharapkan oleh peneliti yaitu siswa yang memiliki motivasi belajar sekitar 80%. Selanjutnya peneliti melakukan siklus II agar hasil yang diperoleh siswa sesuai dengan yang diharapkan. Dari siklus II pertemuan1 diperoleh hasil 29 siswa yaitu, 10 orang siswa laki-laki dan 19orang siswa perempuan yang memiliki motivasi baik dengan persentase 80,55% dan pada Siklus II Pertemuan2 diperoleh 31 orang siswa yaitu, 12 orang siswa laki-laki dan 19orang siswa perempuan dengan persentasi 86,11% Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inquiri dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA pada sub materi Gaya di kelas IV SDN 104202 Bandar Setia.
Dari hasil temuan peneliti diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dengan menggunakan pendekatan inquiri dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA kelas IV SDN 104202 Bandar Setia T.A 2011/2012.
(6)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi masalah ... 4
1.3Pembatasan Masalah ... 5
1.4Rumusan Masalah ... 5
1.5Tujuan Penelitian ... 5
1.6Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KERANGKA TEOTITIS, KERANGKA BERPIKIR, ... HIPOTESIS TINDAKAN ... 8
2.1 Motivasi Belajar ... 8
A. Defenisi Motivasi Belajar ... 8
B. Ciri-Ciri Motivasi Belajar ... 11
2.2 Jenis Motivasi Belajar ... 12
2.3 Manfaat Motivasi Belajar ... 14
2.4 Hakikat Pendekatan Inquiri ... 14
2.4.1 Pengertian Pendekatan ... 14
(7)
vi
2.4.3 Pengertian Pendekatan Inquiri ... 15
2.5 Langkah-Langkah Pendekatan Inquiri ... 17
2.6 Kelemahan Dan Kelebihan Inquiri... 20
2.7 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam ... 22
2.8 Materi Pokok Gaya ... 24
2.9 Kerangka Konseptual ... 26
2.10 Hipotesis Penelitian ... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
3.1 Jenis Penelitian ... 29
3.2 Lokasi Penelitian ... 29
3.3 Jadwal Penelitian ... 29
3.4 Subjek Dan Objek Penelitian ... 30
3.5Defenisi Variabel Penelitian ... 30
3.6 Desain Penelitian ... 31
3.6 Prosedur Penelitian... 32
3.8 Tekhnik Pengumpulan Data ... 38
3.9 Teknik Analisis Data ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...42
(8)
4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal ...42
4.1.2 Deskripsi Siklus I ...45
1. Tahap Perencanaan ...45
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ...46
3. Tahap Pengamatan ...50
4. Tahap Refleksi ...57
4.1.3 Deskripsi Siklus II ...59
1. Tahap Perencanaan ...59
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ...64
3. Tahap Pengamatan ...65
4. Tahap Refleksi ...72
4.2 Pembahasan Penelitian ...73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...78
5.1 Kesimpulan ... 78
5.2 Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 81
(9)
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tahap Pembelajaran InquiriTabel 2 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas Tabel 3 Kriteria Penilaian
Tabel 4 Persentasi Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi Siklus I pertemuan 1
Tabel 5 Persentasi Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi Siklus I Pertemuan 2
Tabel 6 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Selama Siklus I Pertemuan 1 dan Pertemuan 2
Tabel 7 Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket Pada Siklus I
Tabel 8 Persentasi Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi Siklus II Pertemuan 1
Tabel 9 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Selama Siklus I Pertemuan 1 Dan Siklus I pertemuan 2
Tabel 10 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Selama Siklus II pertemuan 1 Dan Pertemuan 2
Tabel 10 Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket Pada Siklus II
Tabel 11 Hasil Keseluruhan Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi
(10)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Skema Penelitian Tindakan KelasGambar 2 Grafik Siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2
Gambar 3 Grafik Siklus II pertemuan 1 dan pertemuan 2
Gambar 4 Grafik Hasil Siklus I Dan Siklus II
Gambar 5 Grafik Siklus I Pertemuan 1,Siklus I Pertemuan 2, Siklus II Pertemuan 1 Dan Siklus II Pertemuan2
(11)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus I ( pertemuan 1 )Lampiran 2 RPP Siklus I ( Pertemuan 2 ) Lampiran RPP Siklus II ( Pertemuan 3 ) Lampiran 4 RPP Siklus II ( Pertemuan 4 )
Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar Di Kelas Siklus I
Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar Di Kelas Siklus II
Lampiran 7 Pedoman Penskoran Observasi Motivasi Belajar Siswa Lampiran 8 Lembar Observasi Siklus I Pertemuan 1
Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 2
Lampiran 10 Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1 Lampiran 11 Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2 Lampiran 11 Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I
Lampiran 13 Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II Lampiran 14 Daftar Nama Siswa Dan Kode Siswa
Lampiran 15 Lembar Laporan Pengamatan Siswa Pada Siklus I Lampiran 16 Lembar Laporan Pengamatan Siswa Pada Siklus II Lampiran 17 Hasil Angket Siklus I
Lampiran 18 Hasil Angket Siklus II
Lampiran 19 Surat Izin Penelitian Dari Universitas Negeri Medan Lampiran 20 Surat Keterangan Dari Kepala Sekolah
(12)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
IPA merupakan salah satu disiplin ilmu yang berhubungan dengan cara mencaritahu tentang alam secara sistematis. Sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, ataupun prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan sehingga dapat membantu peserta didik memproleh pengalaman langsung dan pemahaman untuk membangkitkan motivasi dan kompetensi siswa agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Sejalan dengan itu, kegiatan belajar merupakan suatu kegiatan yang dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran banyak tergantung pada bagaimana proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dialami oleh siswa. Dalam upaya peningkatan motivasi belajar siswa di sekolah, para guru berkewajiban untuk dapat menciptakan kegiatan belajar yang mampu membangun kemampuan siswa dalam memahami pelajaran agar tercapai motivasi belajar yang optimal, oleh karena itu dalam mendesain kegiatan belajar yang optimal diperlukan kecermatan guru dalam memilih teori dan model pengajaran yang akan diterapkan. Tidak semua teori dan model pengajaran cocok untuk semua mata pelajaran yang diajarkan karena setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tersendiri.
Keinginan atau dorongan belajar merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar. Keinginan atau dorongan
(13)
2
untuk belajar inilah yang disebut dengan motivasi. Semakin tinggi motivasi seseorang untuk mengerjakan apa yang dicita-citakan, maka semakin giat ia dalam melakukan usaha untuk mencapai cita-cita tersebut.
Pembelajaran IPA yang baik dapat dikatakan apabila siswa tidak hanya menjadikan pelajaran IPA hanya hafalan saja tetapi dapat secara langsung menemukan/inquiri, dapat memahami konsep IPA dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari dan pembelajarannya, pembelajaran IPA juga harus mengikuti sertakan siswa secara langsung dalam proses pembelajarannya.
Namun pada kenyataannya,berdasarkan hasil observasi siswa dengan seorang Guru SD di kelas IV SD Negeri 104202 Bandar Setia masih banyak siswa yang kurang menunjukkan motivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran IPA, hal tersebut disebabkan karena pembelajarn masih disajikan secara verbal dengan kegiatan ceramah sehingga membuat peserta didik merasa bosan terhadap pembelajaran karena terlalu monoton dengan kegiatan ceramah tersebut sehingga membuat siswa mengantuk. Misalnya siswa hanya belajar menghafal teori dalam konsep IPA dengan maksud untuk mendapatkan nilai, dan tidak berupaya memahami konsep IPA dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, siswa hanya diminta untuk membaca buku pelajaran kemudian mendengarkan penjelasan dari guru, sehingga keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar sangat minim.
Selain itu, guru juga kurang mampu dalam menciptakan situasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi timbal balik dengan siswa, guru kurang terampil dalam mengajukan pertanyaan yang memungkinkan siswa untuk turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
(14)
3
Kurangnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran menjadikan siswa pembelajar yang pasif. Siswa tidak percaya diri dalam mengajukan pertanyaan dan memberi pendapat. Sehingga siswa tidak memiliki pengalaman belajar langsung dalam kegiatan pembelajarannya.
Selain itu siswa menjadikan IPA sebagai pelajaran yang membosankan dan tidak menarik untuk diikuti. Hal ini terlihat dari kurangnya perhatian siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar, banyak siswa yang ribut dan asik bermain sendiri di bangkunya ketika guru menerangkan. Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang dilakukan oleh guru dilakukan dengan metode ceramah tanpa melibatkan siswa secara aktif di dalam pembelajaran. Padahal IPA adalah pelajaran yang membutuhkan interaksi langsung antara siswa dengan apa yang dipelajarinya sehingga siswa lebih memahami dan memaknai pelajaran yang sedang berlangsung.
Selain hal-hal diatas dapat juga dilihat bahwa Guru tidak menggunakan variasi dalam kegiatan pembelajaran, khususnya pada pembelajaran IPA hendaknya guru memberikan variasi pembelajaran kepada siswa, tetapi dari hasil observasi yang telah diteliti selain guru tidak memberikan variasi dalam pembelajaran tetapi juga tidak menggunakan media atau hanya menggunakan media seadanya saja.
Berdasarkan uraian diatas hendaknya guru menggunakan model pembelajaran yang tepat. Supaya materi yang dipelajari dapat dimengerti siswa terutama dalam pokok bahasan Gaya mempengaruhi Gerak benda. Sehingga melalui penelitian ini peneliti berharap dapat melihat perubahan-perubahan yang baik selama proses belajar-mengajar berlangsung, dimana siswa akan semakin
(15)
4
termotivasi dan siswa semakin percaya diri dalam mengajukan pertanyaan maupun memberikan tanggapan dalam mengikuti pembelajaran khususnya pada pelajaran IPA. Dan dilihat dari kondisi di lapangan selama observasi, maka
peneliti tertarik mengadakan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan pendekatan inquiri pada Pelajaran Ipa Kelas IV Sd Negeri No.104202 Bandar Setia”.
1.2Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah diuraikan di dalam latar belakang masalah di atas maka peneliti mengidentifikasi masalah yang ada antara lain :
1. Rendahnya motivasi belajar siswa karena pembelajaran masih disajikan
secara verbal melalui kegiatan ceramah.
2. Siswa merasa bosan terhadap kegiatan pembelajaran karena terlalu monoton
dengan kegiatan ceramah sehingga siswa cenderung mengantuk.
3. Guru kurang mampu menciptakan situasi yang memungkinkan terjadinya
komunikasi timbal balik dengan siswa.
4. Siswa tidak percaya diri dalam mengajukan pertanyaan maupun
mengungkapkan pendapat.
5. Guru tidak menggunakan variasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga
pembelajaran IPA terasa sangat membosankan
6. Guru terkadang hanya memberikan media yang seadanya bahkan tidak
menggunakan media.
(16)
5
1.3 Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya bidang permasalahan dan keterbatasan peneliti, maka penulis membatasi masalah penelitian pada aspek meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan pendekatan inkuiri pada pelajaran IPA pokok
bahasan materi Gaya mempengaruhi Gerak benda di kelas IV SD Negeri
No.104202 Bandar Setia Tahun Ajaran 2011/2012.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah dan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian adalah “ Apakah dengan menggunakan pendekatan inquiri dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA kelas IV SD Negeri No.104202 Bandar Setia?”
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dengan menggunakan pendekatan inquiri pada pelajaran IPA kelas IV SD Negeri No.104202 Bandar Setia Tahun Ajaran 2011/2012.
(17)
6
1.6Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain :
1. Bagi Siswa
a. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan inquiri
b. Meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mengajukan pertanyaan
maupun memberikan tanggapan
c. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran IPA
yang diberikan oleh guru
2. Bagi Guru
a. Sebagai bahan masukan bagi guru bahwa pentingnya pendekatan inquiri bagi siswa dalam menumbuhkan motivasi belajar IPA, serta memiliki keberanian mengajukan pertanyaan maupun memberikan tanggapan di depan kelas
b. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam memperoleh wawasan baru
dalam hal pemberian motivasi serta penggunaan pendekatan pembelajarannya
c. Mengetahui lebih jauh potensi-potensi yang dimiliki oleh siswanya
sehingga dapat mengoptimalkan proses kegiatan belajar mengajar menjadi lebih semangat lagi, sehingga terjadi proses pembelajaran yang aktif antara siswa dan siswa, siswa dan guru sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan.
(18)
7
a. Memberi gambaran dan informasi tentang penggunaan model pendekatan
inquiri untuk meningkatkan pemahaman , mutu dan kualitas pembelajaran IPA di sekolah
b. Bagi Peneliti
a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam melaksanakan
tugas pendidikan di masa yang akan datang
(19)
78
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan dan data penelitian yang dilakukan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada pokok bahasan Gaya dengan menggunakan pendekatan Inquiri di SD Negeri 104202 Bandar Setia, maka peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inquiri dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi pokok Gaya (Hipotesis diterima)
2. Pendekatan inquiri merupakan pendekatan yang mengorientasikan pada aktivitas siswa pada kadar yang tinggi dalam pembelajaran. Pembelajaran siswa menjadi lebih aktif dan kreatif, karena pendekatan ini melibatkan siswa dalam pembelajaran. Siswa sangat berperan dalam kegiatan belajar mengajar dan guru hanya menjadi motivator dan fasilitator.
3. Dengan pendekatan inquiri dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat adanya peningkatan pada 8 indikator motivasi belajar, yaitu : 1.tekun mengerjakan tugas, 2.ulet menghadapi kesulitan, 3.menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, 4.mandiri, 5. Cepat bosan dalam hal yang monoton, 6.teguh mempertahankan pendapat, 7.tidak mudah melepaskan keyakinan, 8.senang memecahkan soal.
(20)
79
4. Dengan pendekatan inquiri pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan guru dan peningkatan kualitas hasil belajar siswa.
5. Rata-rata kelas motivasi belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan inquiri lebih baik daripada sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari kondisi awal hanya 7 orang siswa yang memiliki motivasi belajar baik atau sekitar 19,44% (sangat kurang), siklus I ada 15 orang yang memiliki motivasi belajar baik atau sekitar 41,66% (cukup), siklus II sudah mengalami peningkatan yaitu sudah 31 orang siswa yang memiliki motivasi belajar yang baik yaitu 86,11% (sangat baik).
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, dapat dikemukakan beberapa saran yaitu :
1. Kepala sekolah memberikan pelatihan, menerangkan program-program pelatihan untuk peningkatan keterampilan guru dalam penerapan pendekatan inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Dilihat dari peningkatan motivasi belajar siswa dalanm pembelajaran IPA pada pokok bahasan Gaya dikategorikan baik. Diharapkan kepada siswa dan guru untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan motivasi belajarnya agar lebih baik.
(21)
80
3. Hendaknya guru menggunakan pendekatan inquiri dalam pembelajaran dengan menyesuaikan dengan materi yang diajarkan.
4. Orangtua mendukung siswa untuk kegiatan belajar mengajar dengan cara menyediakan sarana dan prasarana kegiatan belajar mengajar.
5. Bagi peneliti sendiri, sekiranya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan suatu keterampilan untuk menambah wawasan dalam mendidik siswa SD.
(22)
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya Gulo W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Grasindo.
Hamalik Oemar. 2010. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV Pustaka Setia. Jauhar Mohammad. 2011. Implementasi PAIKEM Dari Behavioristik Sampai
Kontruktivisme. Jakarta.
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Sabri Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Ciputat : Quantum Teaching. Sagala S. 2009. Konsep dan makan pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Siregar E. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia. Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kharisma Putra Utama.
(1)
1.6Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain : 1. Bagi Siswa
a. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan inquiri
b. Meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mengajukan pertanyaan maupun memberikan tanggapan
c. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran IPA yang diberikan oleh guru
2. Bagi Guru
a. Sebagai bahan masukan bagi guru bahwa pentingnya pendekatan inquiri bagi siswa dalam menumbuhkan motivasi belajar IPA, serta memiliki keberanian mengajukan pertanyaan maupun memberikan tanggapan di depan kelas
b. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam memperoleh wawasan baru dalam hal pemberian motivasi serta penggunaan pendekatan pembelajarannya
c. Mengetahui lebih jauh potensi-potensi yang dimiliki oleh siswanya sehingga dapat mengoptimalkan proses kegiatan belajar mengajar menjadi lebih semangat lagi, sehingga terjadi proses pembelajaran yang aktif antara siswa dan siswa, siswa dan guru sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan.
(2)
a. Memberi gambaran dan informasi tentang penggunaan model pendekatan inquiri untuk meningkatkan pemahaman , mutu dan kualitas pembelajaran IPA di sekolah
b. Bagi Peneliti
a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam melaksanakan tugas pendidikan di masa yang akan datang
(3)
78
1.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan dan data penelitian yang dilakukan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada pokok bahasan Gaya dengan menggunakan pendekatan Inquiri di SD Negeri 104202 Bandar Setia, maka peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inquiri dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi pokok Gaya (Hipotesis diterima)
2. Pendekatan inquiri merupakan pendekatan yang mengorientasikan pada aktivitas siswa pada kadar yang tinggi dalam pembelajaran. Pembelajaran siswa menjadi lebih aktif dan kreatif, karena pendekatan ini melibatkan siswa dalam pembelajaran. Siswa sangat berperan dalam kegiatan belajar mengajar dan guru hanya menjadi motivator dan fasilitator.
3. Dengan pendekatan inquiri dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat adanya peningkatan pada 8 indikator motivasi belajar, yaitu : 1.tekun mengerjakan tugas, 2.ulet menghadapi kesulitan, 3.menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, 4.mandiri, 5. Cepat bosan dalam hal yang monoton, 6.teguh mempertahankan pendapat, 7.tidak mudah melepaskan keyakinan, 8.senang memecahkan soal.
(4)
4. Dengan pendekatan inquiri pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan guru dan peningkatan kualitas hasil belajar siswa.
5. Rata-rata kelas motivasi belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan inquiri lebih baik daripada sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari kondisi awal hanya 7 orang siswa yang memiliki motivasi belajar baik atau sekitar 19,44% (sangat kurang), siklus I ada 15 orang yang memiliki motivasi belajar baik atau sekitar 41,66% (cukup), siklus II sudah mengalami peningkatan yaitu sudah 31 orang siswa yang memiliki motivasi belajar yang baik yaitu 86,11% (sangat baik).
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, dapat dikemukakan beberapa saran yaitu :
1. Kepala sekolah memberikan pelatihan, menerangkan program-program pelatihan untuk peningkatan keterampilan guru dalam penerapan pendekatan inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Dilihat dari peningkatan motivasi belajar siswa dalanm pembelajaran IPA pada pokok bahasan Gaya dikategorikan baik. Diharapkan kepada siswa dan guru untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan motivasi belajarnya agar lebih baik.
(5)
3. Hendaknya guru menggunakan pendekatan inquiri dalam pembelajaran dengan menyesuaikan dengan materi yang diajarkan.
4. Orangtua mendukung siswa untuk kegiatan belajar mengajar dengan cara menyediakan sarana dan prasarana kegiatan belajar mengajar.
5. Bagi peneliti sendiri, sekiranya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan suatu keterampilan untuk menambah wawasan dalam mendidik siswa SD.
(6)
81
Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya Gulo W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Grasindo.
Hamalik Oemar. 2010. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV Pustaka Setia. Jauhar Mohammad. 2011. Implementasi PAIKEM Dari Behavioristik Sampai
Kontruktivisme. Jakarta.
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Sabri Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Ciputat : Quantum Teaching. Sagala S. 2009. Konsep dan makan pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Siregar E. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia. Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kharisma Putra Utama.