UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) PADA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI NO. 106811 BANDAR SETIA.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin….
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahhat,
taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan
model pengajaran langsung (direct instruction) pada pelajaran IPA kelas V
SD Negeri No.106811 Bandar Setia” yang disusun untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dengan jurusan PPSD (Pendidikan Pra
Sekolah dan Sekolah Dasar) Program Studi PGSD S-1.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat
bantuan dan bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat :
1. Bapak Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor UNIMED yang telah
memberikan kesempatan pada penulis melaksanakan studi di Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
UNIMED.
3. Bapak Pembantu Dekan I, Bapak Pembantu Dekan II, dan Bapak

Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.
4. Bapak Khairul Anwar, M.Pd, selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNIMED
dan selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan

bimbingan, dukungan, dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan.
5. Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed, selaku Sekretaris Jurusan PPSD FIP
UNIMED.
6. Ibu Dra. Herawati Bukit, M. Pd, Bapak Drs. Wesly Silalahi, M. Pd, dan
Bapak Drs. Efendi Manalu, M. Pd, selaku Dosen Penyelaras/Penguji yang
telah banyak memberikan bimbingan dan saran dalam perbaikan skripsi
ini.
7. Seluruh dosen-dosen akademik dan seluruh tenaga administrasi FIP
UNIMED.
8. Ibu Hawaniar Hrp, S.Pd, selaku kepala sekolah SD Negeri 106811 Bandar
Setia. DanBapak Zulkifli S.Pd selaku wali kelas V-A SD Negeri 106811
Bandar Setia serta Bapak/Ibu guru yang telah banyak membantu penulis
selama penelitian.
9. Teristimewa, tercinta, dan tersayang penulis sampaikan buat ayahanda
(Dariono), dan Alm. Ibunda ku tersayang (Sumaidah S.Pd) serta abang dan

kakak saya Maidar Feri Anto dan Milni Mahda Sari sebagai rasa hormat
saya dan terima kasih yang tak terhingga atas semua pengorbanan,
dukungan, dan do’a yang telah diberikan kepada penulis selama ini
sehingga dapat menyelesaikan studi di UNIMED.
10. Untuk yang terkasih suamiku tercinta (Yudo Handoko S.Sos) “everything
is easy now I have u here, I’m shinning lake a candle in the dark because
of you, thank you so much for your pray, your support and your
motivation. I love you so much”.

11. Buat sahabat-sahabatku yang teristimewa Mayang Sari Fitricia, Lara Atika
Sari, dan Yuana Yenita atas semangat, motivasi, do’a dan dukungannya.
12. Buat keluarga besar anak-anak B-1 Reguler Jurusan PPSD stambuk 2008,
buat teman-teman PPL, dan keluarga besar S-1 KKT Pendidikan
Matematika yang sudah membantu dan memberikan motivasi kepada
penulis selama penyelesaikan skripsi ini.
13. Seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan
motivasinya.
Atas segala bentuan dan bimbingan yang telah penulis terima, penulis
tidak dapat membalas kiranya tiada kata lain penulis ucapkan selain berserah ini

kepada Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
kejanggalan baik kata-kata maupun susunan kalimatnya, oleh sebab itu penulis
mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis dengan penuh harapan agar kiranya skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya, penulis
mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2012
Penulis

Nanda Melisa
NIM. 108113045

ABSTRAK
Nanda Melisa. NIM : 108113045. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
dengan Menggunakan Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) Pada Pelajara
IPA Kelas V SD Negeri No. 106811 Bandar Setia.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada

pelajaran IPA dengan menggunakan model pengajaran langsung (direct instruction)
di kelas V SD Negeri 106811 Bandar Setia.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2
siklus, dimana setiap siklus dilakukan 2x pertemuan. Dalam setiap siklus dilakukan
melalui 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Alat pengumpul
data yang digunakan adalah angket dan observasi. Sebelum dilakukan tindakan pada
siklus 1, peneliti terlebih dahulu mengamati proses pembelajaran awal siswa atau
prasiklus yang bertujuan selain untuk mengetahui motivasi belajar siswa juga untuk
mengetahui kekurangan-kekurangan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi motivasi
belajar siswa dan angket motivasi belajar siswa dengan indikator : memiliki perasaan

senang, tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan
perhatian yang tinggi terhadap bermacam-macam masalah, dapat
mempertahankan pendapatnya, bekerja sama dalam mencari dan memecahkan
masalah.

Berdasarkan analisis data angket siswa pada siklus I yaitu : 5 orang memiliki
motivasi belajar sangat baik (16,13%), 12 orang memiliki motivasi belajar baik
(38,70%),9 orang memiliki motivasi belajar cukup (29,03%), 5 orang memiliki motivasi

belajar kurang (16,13%). Dan pada siklus II persentase motivasi belajar siswa sudah
meningkat dan sesuai dengan persentase yang ingin dicapai pada tingkat motivasi belajar
siswa, yaitu : 12 orang memilikimotivasi belajar sangat baik (38,70%), 14 orang
memiliki motivasi belajar baik (45,16%), 4 orang memiliki motivasi belajar cukup
(12,90%), 1 orang memiliki motivasi belajar kurang (3,23%).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pengajaran langsung (direct instruction) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
pada pelajaran IPA di kelas V SD Negeri No.106811 Bandar Setia. Oleh karena itu,
model pengajaran langsung (direct instruction) dapat diterapkan sebagai salah satu
alternative dalam meningkatakan motivasi belajar siswa.

i

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1

Skema Dalam Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis
dan Mc. Taggart ..................................................................


Gambar 2

Grafik Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Kriteria
pada Siklus I………………………………………………..

Gambar 3

45

Grafik Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan
Kriteria pada Siklus II ………………………………………..

Gambar 5

44

Grafik Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Jumlah Siswa yang
Tuntas dan TidakTuntas pada Siklus I .................................


Gambar 4

34

54

Grafik Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Jumlah Siswa
yang Tuntas dan Tidak Tuntas pada Siklus II..........................

55

Gambar 6

Grafik Rata-Rata Kelas pada Siklus I, dan Siklus II…………

62

Gambar 7

Grafik Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan

Kriteria pada Siklus I..............................................................

ix

36

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Jadwal Penelitian

Lampiran 2

Daftar Nama Siswa Kelas P1A SD Negeri 106811
Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan Jalan
Bandar Setia Pasar 15 T.A 2011/12

Lampiran 3


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I

Lampiran 4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II

Lampiran 5

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan III

Lampiran 6

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan IP

Lampiran 7

Bahan Ajar Materi Sifat1Sifat Cahaya

Lampiran 8


Lembar Observasi Guru Siklus I

Lampiran 9

Lembar Observasi Guru Siklus II

Lampiran 10

Kisi1Kisi Motivasi Ekstrinsik Belajar Siswa

Lampiran 11

Lembar Observasi Pelaksanaan Model Pengajaran Langsung
Siklus I

Lampiran 12

Lembar Observasi Pelaksanaan Model Pengajaran Langsung
Siklus II


Lampiran 13

Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I

Lampiran 14

Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II

Lampiran 15

Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan I

Lampiran 16A Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan II
Lampiran 16B Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan II
Lampiran 17

Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan I

Lampiran 18

Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan II
x

Lampiran 19

Data Hasil Angket Siklus I

Lampiran 20

Data Hasil Angket Siklus II

Lampiran 21

Soal Pekerjaan Rumah Pertemuan I

Lampiran 22

Soal Pekerjaan Rumah Pertemuan II

Lampiran 23

Soal Pekerjaan Rumah Pertemuan III

Lampiran 24

Soal Pekerjaan Rumah Pertemuan IP

Lampiran 25

Kunci Jawaban Soal Pekerjaan Rumah

Lampiran 26

Foto Dokumentasi

Lampiran 27

Surat Izin Penelitian

Lampiran 28

Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

xi

1

BABBIB
PENDAHULUANB
B
A. LatarBBelakangBMasalahB
IPA merupakan salah satu uisiplin ilmu yang berhubungan uengan cara
mencaritahu tentang alam secara sistematis. Paua prinsipnya, IPA uiajarkan untuk
membekali siswa agar mempunyai pengetahuan (mengetahui berbagai cara) uan
keterampilan (cara mengerjakan) yang uapat membantu siswa untuk memahami
gejala alam secara menualam. B
Sejatinya, peran penting pembelajaran uan pengembangan potensi uiri
paua pembelajaran IPA aualah siswa akan memperoleh bekal pengetahuan,
keterampilan, uan sikap yang uiperlukan untuk memahami uan menyesuaikan uiri
terhauap fenomena uan perubahan-perubahan ui lingkungan sekitar uirinya,
uisamping memenuhi keperluan untuk melanjutkan penuiuikan ke jenjang yang
lebih tinggi. Pembelajaran uan pengembangan potensi ini merupakan salah satu
kunci keberhasilan peningkatan kompetensi sumber uaya manusia ualam
memasuki uunia teknologi, termasuk teknologi informasi paua era globalisasi.
Sejalan uengan itu, kegiatan belajar merupakan suatu kegiatan yang uapat
menunjang

tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini berarti bahwa berhasil

tiuaknya pencapaian tujuan pembelajaran banyak tergantung paua bagaimana
proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang uialami oleh siswa.
Dalam upaya peningkatan motivasi belajar siswa ui sekolah, para guru
berkewajiban untuk uapat menciptakan kegiatan belajar yang mampu membangun
kemampuan siswa ualam memahami pelajaran agar tercapai motivasi belajar

2

yang optimal, oleh karena itu ualam menuesain kegiatan belajar yang optimal
uiperlukan kecermatan guru ualam memilih teori uan mouel pengajaran yang akan
uiterapkan. Tiuak semua teori uan mouel pengajaran cocok untuk semua mata
pelajaran yang uiajarkan karena setiap mata pelajaran memiliki karakteristik
tersenuiri.
Keinginan atau uorongan belajar merupakan salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan siswa ualam kegiatan belajar. Keinginan atau uorongan
untuk belajar inilah yang uisebut uengan motivasi. Semakin tinggi motivasi
seseorang untuk mengerjakan apa yang uicita-citakan, maka semakin giat ia ualam
melakukan usaha untuk mencapai cita-cita tersebut.
Menurut Sauirman (2009: 83) ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi
uitanuai uengan senang mencari uan memecahkan masalah soal-soal, lebih
senang bekerja manuiri, tekun menghauapi tugas, ulet menghauapi
kesulitan (tiuak lekas putus asa), menunjukkan perhatian yang tinggi
terhauap bermacam-macam masalah, uapat mempertahankan penuapatnya,
uapat bekerjasama ualam mencari uan memecahkan masalah. Oleh
karenanya, suuah menjaui tugas uan tanggung jawab guru agar memotivasi
siswa ualam kegiatan belajarnya, sehingga proses belajar mengajar yang
uilaksanakan uapat berlangsung secara efektif uan efisien.
Motivasi Belajar sangat penting bagi siswa. Monks uan kawan-kawan
(ualam Dimyati uan Moujiono 2006:85) mengemukakan bagi siswa pentingnya
motivasi belajar aualah sebagai berikut :
1) menyauarkan keuuuukan paua awal belajar, proses, uan hasil akhir;
contohnya, setelah seorang siswa membaca suatu bab buku bacaan,
uibanuingkan uengan teman sekelasnya yang juga membaca bab
tersebut; ia kurang berhasil menangkap isi,maka ia teruorong membaca
lagi. 2) menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang
uibanuingkan uengan teman sebaya; sebagai ilustrasi, jika terbukti
usaha belajar seseorang siswa belum memauai, maka ia berusaha
setekuntemannya yang belajar uan berhasil. 3) mengarahkan kegiatan
belajar; sebagai ilustrasi, setelah ia ketahui bahwa uirinya belum
belajar secara serius, terbukti banyak bersenua gurau misalnya, maka
ia akan mengubah perilaku belajarnya. 4) membesarkan semangat
belajar; sebagai ilustrasi, jika ia telah menghabiskan uana belajar uan

3

masih aua auik yang uibiayai orang tua, maka ia berusaha cepat lulus.
5) menyauarkan tentang auanya perjalanan belajar uan kemuuian
bekerja ( uisela-selanya aualah istirahat atau bermain) yang
berkesinambungan; inuiviuu uilatih untuk menggunakan kekuataannya
seuemikian rupa sehingga uapat berhasil.
Namun kenyataannya ui lapangan masih banyak siswa yang kurang
menunjukkan motivasi ualam mengikuti proses belajar mengajar khususnya ualam
mata pelajaran IPA. Dari hasil observasi yang peneliti lakukan ui SD Negeri No.
106811 Banuar Setia, uiperoleh uata motivasi belajar siswa yang renuah, hal
tersebut terlihat uari permasalahan yang terjaui ui lapangan uiantaranya : 1) uua
belas uari 31 siswa siswa kelas 5 SD Negeri No.106811 Banuar Setia tiuak
mengerjakan pekerjaan rumah yang uiberikan guru. 2) sebelas uari 31 siswa kelas
V SD Negeri No. 106811 Banuar Setia sering ribut uan mengganggu teman. 3)
30% siswa kelas 5 SD Negeri No. 106811 Banuar Setia mengobrol uengan teman
sebangku bila guru menerangkan.
Dari permasalahan yang telah uiuraikan ui atas, masalah yang paling
penting aualah kurang termotivasinya siswa ualam belajar paua pelajaran IPA.
Ciri-ciri uari masalah tersebut yaitu : Siswa cenuerung ribut bila guru
menerangkan, auanya siswa yang mengantuk , siswa keluar masuk kelas ,uan
siswa mengganggu teman. Hal-hal tersebut uisebabkan karena guru uominan
menggunakan metoue ceramah ualam kegiatan pembelajarannya, guru tiuak
menggunakan meuia ualam menjelaskan materi khususnya materi sifat-sifat
cahaya paua pelajaran IPA, contoh yang uiberikan hanya uari buku paket. Dari
berbagai persoalan ui atas mengakibatkan siswa menjaui bosan uan kurang
bergairah ualam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA ui kelas.

4

Selain itu, siswa hanya uiminta untuk membaca buku pelajaran kemuuian
menuengarkan penjelasan uari guru, sehingga keterlibatan siswa ualam proses
belajar mengajar sangat minim. Tak jarang pula guru memberikan tugas untuk
uiselesaikan kemuuian meninggalkan siswanya ui kelas tanpa memperuulikan
apakah siswanya telah memahami materi pelajrannya atau belum. Hal ini tentu
akan sangat menyulitkan siswa ualam memahami materi pelajaran IPA, pauahal
IPA aualah pelajaran yang membutuhkan interaksi langsung antara siswa uengan
apa yang uipelajarinya sehingga siswa lebih memahami uan memaknai pelajaran
yang seuang berlangsung.
Guru juga kurang mampu ualam menciptakan situasi yang memungkinkan
terjauinya komunikasi timbal balik uengan siswa, guru kurang terampil ualam
mengajukan pertanyaan yang memungkinkan siswa untuk turut berpartisipasi aktif
ualam kegiatan pembelajaran.
Kurangnya keterlibatan siswa ualam kegiatan pembelajaran menjauikan
siswa pembelajar yang pasif. Siswa kurang aktif ualam mengajukan pertanyaan
uan memberi penuapat. Sehingga siswa tiuak memiliki pengalaman belajar
langsung ualam kegiatan pembelajarannya.
Beruasarkan uraian ui atas henuaknya guru menggunakan mouel
pembelajaran yang tepat. Supaya materi yang uipelajari uapat uimengerti siswa
terutama ualam pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Untuk itu peneliti tertarik untuk
menerapkan mouel pengajaran langsung (direct instruction) ualam kegiatan
pembelajaran IPA khususnya materi sifat-sifat cahaya ui kelas V SD Negeri
No.106811 Banuar Setia.
Menurut Arenus (ualam Khoiru Ahmaui uan Sofan Amri 2011:13) mouel
pengajaran langsung (Direct Instruction)
merupakan salah satu

5

penuekatan mengajar yang uirancang khusus untuk menunjang proses
belajar siswa yang berkaitan uengan pengetahuan ueklaratif uan
pengetahuan proseuural yang terstruktur uengan baik yang uapat uiajarkan
uengan pola kegiatan yang bertahap selangkah uemi selangkah. Auapun
yang uimaksuu uengan pengetahuan ueklaratif (uapat uiungkapkan uengan
kata-kata) aualah pengetahuan tentang sesuatu, seuangkan pengetahuan
proseuural aualah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu.
Auapun pentingnya mouel pengajaran langsung (direct instruction)
menurut Eka (ualam http://ekagurunesama.blogspot.com/2010/07/kekuranganpembelajaran-langsung-uirect.html) aualah sebagai berikut:
1) mengenualikan isi materi uan urutan informasi yang uiterima oleh siswa
sehingga uapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus uicapai
oleh siswa. 2) efektif untuk mengajarkan konsep uan keterampilanketerampilan yang eksplisit kepaua siswa yang berprestasi renuah
sekalipun. 3) memuuahkan guru ualam menunjukan bagaimana suatu
permasalahan uapat uiuekati, bagaimana informasi uianalisis, bagaimana
suatu pengetahuan uihasilkan. 4) menekankan kegiatan menuengarkan
(melalui ceramah) uan kegiatan mengamati (melalui uemonstrasi),
sehingga membantu siswa yang cocok belajar uengan cara-cara ini. 5)
memberikan tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan antara teori
(hal yang seharusnya) uan observasi (kenyataan yang terjaui).
Dengan uemikian melalui mouel pengajaran langsung ( direct instruction)
ini materi sifat-sifat cahaya tiuak hanya uijelaskan melalui kegiatan ceramah
kepaua siswa, melainkan akan uijelaskan melalui kegiatan pemouelan atau
uemonstrasi yang akan uikombinasikan uengan latihan, memberikan kesempatan
paua siswa untuk berlatih menerapkan konsep atau keterampilan yang telah
uipelajari serta memberikan umpan balik. Dengan uemikian uiharapkan siswa
akan memiliki pengalaman belajar langsung ualam kegiatan pembelajarannya.
Beruasarkan penjelasan tersebut ui atas, maka peneliti tertarik untuk
mengangkat juuul “UpayaB MeningkatkanB MotivasiB BelajarB SiswaB DenganB
MenggunakanB ModelB PengajaranB LangsungB (Direct Instruction)B PadaB
PelajaranBBIPABKelasBVBSDBNegeriBNo.106811BBandarBSetia”.

6

B. IdentifikasiBMasalahB
Sebagaimana yang telah uiuraikan ui ualam latar belakang masalah ui atas
maka peneliti mengiuentifikasi masalah yang aua antara lain :
1. Renuahnya motivasi belajar siswa karena pembelajaran masih uisajikan
secara verbal melalui kegiatan ceramah uan text book oriented.
2. Guru kurang mampu menciptakan situasi yang memungkinkan terjauinya
komunikasi timbal balik uengan siswa saat proses pembelajaran.
3. Siswa

tiuak

percaya

uiri

ualam

mengajukan

pertanyaan

maupun

mengungkapkan penuapat.
4. Guru tiuak menggunakan variasi ualam kegiatan pembelajaran sehingga
pembelajaran IPA terasa sangat membosankan

C. PembatasanBMasalahB
Mengingat luasnya biuang permasalahan uan keterbatasan peneliti, maka
penulis membatasi masalah penelitian paua aspek meningkatkan motivasi
ekstrinsik belajar siswa uengan menggunakan mouel pengajaran langsung (direct
instruction) paua pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya khususnya kompetensi
uasar menueskripsikan sifat-sifat cahaya ui kelas V SD Negeri No.106811 Banuar
Setia Tahun Ajaran 2011/2012.

D. RumusanBMasalahB
Beruasarkan batasan masalah yang telah uikemukakan ui atas maka yang
menjaui rumusan masalah paua penelitian aualah “ Apakah uengan menggunakan
mouel pengajaran langsung (direct instruction) uapat meningkatkan motivasi

7

belajar siswa paua pelajaran IPA materi sifat- sifat cahaya kelas V SD Negeri
No.106811 Banuar Setia?”

E. TujuanBPenelitian
Auapun tujuan yang henuak uicapai ualam penelitian ini uiantaranya :
1. Untuk mengungkapkan bagaimana penerapan mouel pengajaran langsung
(direct instruction) ui sekolah.
2. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa uengan menggunakan
mouel pengajaran langsung (direct instruction) paua pelajaran IPA kelas V
SD Negeri No.106811 Banuar Setia.
3. Apakah mouel pengajaran langsung (direct instruction) uapat meningkatkan
motivasi belajar siswa khususya paua materi sifat-sifat cahaya paua pelajaran
IPA kelas V.

F. ManfaatBPenelitianB
Manfaat yang uiharapkan uari hasil penelitian ini antara lain :
1. Bagi Siswa
a. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa paua pelajaran IPA uengan
menggunakan mouel pengajaran langsung (direct instruction)
b. Meningkatkan rasa percaya uiri siswa ualam mengajukan pertanyaan
maupun memberikan tanggapan
c. Meningkatkan kemampuan siswa ualam memahami materi pelajaran IPA
yang uiberikan oleh guru

8

2. Bagi Guru
a. Sebagai bahan masukan bagi guru bahwa pentingnya mouel pengajaran
langsung (direct instruction)

bagi siswa ualam menumbuhkan motivasi

belajar IPA.
b. Sebagai bahan masukan bagi guru ualam memproleh wawasan baru ualam
hal pemberian motivasi serta penggunaan mouel pembelajarannya.
c. Sebagai referensi yang uapat uitiru uan uiaplikasikan ualam pembelajaran
berikutnya.
3. Bagi Peneliti
a. Untuk menambah wawasan uan pengetahuan peneliti ualam melaksanakan
tugas penuiuikan ui masa yang akan uatang.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

63

BABBV
KESIMPULANBDANBSARANB
B

A. KesimpulanB
B

Berdasarkan hasil temuan dan data penelitian yang dilakukan terhadap

peningkatan motivasi belajar siswa pada materi sifat-sifat cahaya dengan
menggunakan model pengajaran langsung (direct instruction) di SD Negeri
106811 Bandar Setia, maka peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut :
1.

Pembelajaran dengan menggunakan model pengajaran langsung (direct
instruction) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran
IPA materi sifat-sifat cahaya (hipotesis diterima).

2.

Dengan model pengajaran langsung (direct instruction) pada pembelajaran
IPA dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan guru
dan peningkatan kualitas hasil belajar siswa.

3.

Rata-rata kelas motivasi belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model pengajaran langsung (direct instruction) lebih baik daripada
sebelumnya. Hal tersebut terlihat pada siklus I ada 17 orang yang memiliki
motivasi belajar baik yaitu 54,83% (cukup), siklus II sudah mengalami
peningkatan yaitu sudah 26 orang siswa yang memiliki motivasi belajar yang
baik yaitu 83,87% (sangat baik).

B. SaranB
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan
beberapa saran, yaitu :

64

1.

Kepala sekolah memberikan pelatihan, menerangkan program-program
pelatihan untuk peningkatan keterampilan guru dalam penerapan model
pengajaran langsung (direct instruction) untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa.

2.

Dilihat dari peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada
materi sifat-sifat cahaya dikatagorikan baik. Diharapkan kepada siswa dan
guru untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan motivasi belajarnya
agar lebih baik lagi.

3.

Hendaknya

guru

menggunakan model

pengajaran

langsung

(direct

instruction) dalam pembelajaran dengan menyesesuaikan dengan materi yang
diajarkan.
4.

Bagi peneliti sendiri, sekiranya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat
dijadikan suatu keterampilan serta pengetahuan untuk menambah wawasan
dalam mendidik siswa SD.

656
6

DAFTAR PUSTAKA

Azmiyawati, dkk. 2008. IPA 5 Salingtemas. Jakarta : Pusat Perbukuan.
Ahmad, K & Amri, S. 2011. Mengembangkan Pembelajran IPS Terpadu. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
Dewi, R. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Pasca Sarjana Unimed.
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamid, A. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Pasca Sarjana
Unimed.
Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas
Ilmu Pendidikan. Medan : UNIMED.
http://ekagurunesama.blogspot.com/2010/07/kekurangan-pembelajaran-langsungdirect.htmlRiduwan.2010. Skala Pengukuran Variable-Variabel Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
http://ekagurunesama.blogspot.com/2010/07/kekurangan-pembelajaran-langsungdirect.html.
http://oke.or.id/wp-content/plugins/downloadmanager/upload/Artikel%20Redokstutor%20sebaya.pdf6
Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variable-Variabel Penelitian. Bandung :
Alfabeta.
Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Samatowa, U. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta : Indeks.
Sardiman. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.
Sudijono, A. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.

666
6

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Trianto. 2011. Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif konsep,
landasan dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta : Kencana
Uno, H. 2011. Teori Motivasi dan Pengukuran. Jakarta : Bumi Aksara.

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SD NEGERI 105292 BANDAR KLIPPA T.P 2016/2017.

0 3 32

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TIPE SCRAMBLE PADA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 060808 MEDAN.

0 2 26

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERBASIS MUSIKAL PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SDN 101766 BANDAR SETIA T.A 2016/2017.

0 1 23

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE (TEBAK PELAJARAN) DI KELAS V SD NEGERI NO.106163 BANDAR KLIPPA DELI SERDANG T.A 2016/2017.

0 2 31

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DI KELAS VI SD NEGERI NO.101766 BANDAR SETIA T. A 2015/2016.

0 4 27

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DI KELAS V SD NEGERI 101766 BANDAR SETIA T.A 2014/2015.

0 2 18

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT INTRUCTION) PADA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 112260 GUNTING SAGA T.A 2012/2013.

0 1 20

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INQUIRI PADA PELAJARA IPA KELAS V SD NEGERI 104202 BANDAR SETIA.

0 1 27

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 104202 BANDAR SETIA T.A 2011/2012.

0 0 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 101765 BANDAR SETIA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 18