OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING PADA RAIHAN BAKERY AND CAKE SHOP.

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Purbabangun desa Rondaman Dolok Kec. Portibi
Kab. PALUTA, pada tanggal 11 April 1990. Ayah bernama Baik Budi Siregar
dan Ibu Nurmasia Harahap, dan merupakan anak pertama dari enam bersaudara.
Pada tahun 1996, penulis masuk SD Negeri 142774 Purbabangun, dan lulus pada
tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah pada SLTP Negeri 3
Gunung Tua, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan
sekolah di SMA Negeri 2 Plus Sipirok , dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun
2008, penulis diterima di Program Studi Matematika Jurusan Matematika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan dan
lulus pada tanggal 4 Maret 2013.

OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGANMENGGUNAKAN
METODE GOAL PROGRAMMING PADARAIHAN BAKERY
AND CAKE SHOP

Efril Maemunah Siregar (082244510004)

ABSTRAK


Metode Goal Programming merupakan
solusi
optimum masalah
meminimumkan biaya produksi dan memaksimalkan pendapatan penjualan. Model
LP agar total memaksimalkan pendapatan penjualan Max Z = 6000 X1 + 31000 X2,
meminimalkan biaya produksi Min Z = 50923065,14 X1 + 13681137,12 X2. Dengan
persamaan ��+ �� − + �� + =� .

Metode Goal Programming menunjukkan bahwa hasil optimasi Goal
Programming ternyata lebih menguntungkan dari yang selama ini diterpakan oleh
perusahaan. Dari hasil penelitaian diperoleh jumlah optimal yang harus diproduksi
pada periode yang akan datang yaitu sebanyak 21000 kotak untuk produk roti
bungkusan dengan harga Rp 6000 (roti abon sapi, roti abon ayam, roti double abon, roti
sosis cup, roti manis, roti dorayaki, roti hot sosis, dan donat abon ) dan 5190 kotak untuk
produk brownis dengan harga Rp 31.000. Keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan selama ini adalah sebesar Rp 150.000.000, sedangkan keuntungan yang
akan diperoleh deangan metode goal programming adalah sebesar Rp 167.520.000.
Jadi selisih keuntungan perusahaan dengan keuntungan yang akan dicapai dengan
menggunakan metode goal programming adalah Rp167.520.000 – Rp 150.000.000 =
Rp 17.520.000.


vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan

i

Daftar riwayat hidup

ii

ABSTRAK

iii

KATA PENGANTAR


iv

Daftar Isi

vii

Daftar Tabel

viii

Daftar Lampiran

ix

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1 Latar Belakang


1

1.2 Rumusan Masalah

4

1.3 Batasan Masalah

5

1.4 Tujuan Penelitian

5

1.5 Manfaat Penelitian

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


6

2.1 Program Linier (LP) dalam Riset Operasi

6

2.2 Goal Programming

7

2.3 Model dan Perumusan Goal Programming

17

2.4 Sistem Produksi

19

2.5 Peramalan


23

2.6 Penjadwalan Mesin

25

2.7 Penjadwalan Tenaga Kerja

25

2.8 Aplikasi Komputer ( Program Lindo)

26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

28

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


28

3.2 Jenis Penelitian

28

vii

3.3 Prosedur Penelitian

28

BAB IV PEMBAHASAN

28

4.1 Pengumpulan Data

30


4.2 Pengolahan Data

38

4.2.1

Perhitungan biaya bahan baku

38

4.2.2

Perhitungan Biaya Overhead Pabrik

40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan


49

5.2 Saran

49

DAFTAR PUSTAKA

50

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 : Pembagian tenaga kerja setiap stasiun

30


Tabel 4.2 : Daftar bahan baku
Tabel 4.3 : Kapasitas maksimalDaftar bahan baku

30
31

Tabel 4.4 : Data waktu proses per adona produk (dalam satuan menit)

32

Tabel 4.5 : Jenis dan jumlah mesin

32

Tabel 4.6 : Kapasitas produksi maksimal tiap mesin
Tabel 4.7 : Data volume penjualan
Tabel 4.8 : Data biaya bahan baku roti bingkusan/hari
Tabel 4.9 : Data biaya bahan baku brownis/hari
Tabel 4.10: Data biaya bahan baku ambon/hari
Tabel 4.11: Biaya overhead

Tabel 4.12: Biaya kualitas roti bungkusan
Tabel 4.13: Biaya kualitas brownis
Tabel 4.14: Total biaya bahan baku roti bungkusan /hari
Tabel 4.15: Total biaya bahan baku brownis/hari
Tabel 4.16: Biaya overhead perunit

33
33
33
34
35
35
36
36
37
38
39

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Pengerjaan persamaan linier menggunakan Lingo

51

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang masalah
Keberhasilan sebuah teknik operasi riset pada akhirnya diukur berdasarkan
penyebaran penggunaannya sebagai sebuah alat pengambilan keputusan (Hamdy
A. Taha 1862). Teori optimasi sangat aplikatif pada permasalahan-permasalahan
yang menyangkut pengoptimalan, baik itu kasus maksimasi atau minimasi. Ada
banyak metode-metode optimasi yang berkembang mengikuti perkembangan
terutama dibidang industri, perdagangan dan bidang

bidang lain yang juga

menggunakan teori optimasi. Di dunia perdagangan, teori optimasi dapat
digunakan untuk memaksimumkan pendapatan atau meminimumkan biaya yang
dikeluarkan.
Pemrograman linier adalah salah satu teknik operasi riset yang paling
banyak digunakan di Amerika menurut penelitian Turban, Russel, Cox, dan lainlain. Disamping itu teknik ini telah menjadi dasar pengembangan teknik operasi
riset yang lain seperti Goal Programming, Binary Integer Programming atau
Zero-one Programming. Juga teknik ini telah digunakan untuk menyelesaikan
operasi riset yang lain seperti Transportation, Markov Analysis dan Dual
Programming (Siswanto, 2007). Pada pemrograman linier terdapat banyak
metode yang sering digunakan dalam penyelesaian model yaitu metode eliminasi
digunakan untuk model dua kendala, substitusi digunakan untuk model dengan
dua kendala, metode grafik digunakan untuk model dengan dua variabel dengan
mencari titik potong, metode pendekatan pembulatan, dan metode simpleks.
Metode simpleks jelas berbeda dengan Goal Programming, simpleks
fungsinya hanya mengandung satu tujuan

sedangkan Goal programming

merupakan cabang ilmu yang dikembangkan dari program liniersemua tujuan
apakah satu atau beberapa digabungkan dalam sebuah fungsi tujuan. Ini dapat
dilakukan dengan mengekspresikan itu dalam bentuk sebuah kendala,
memasukkan suatu variabel simpangan dalam kendala itu untuk mencerminkan

seberapa jauh tujuan itu dicapai dan menggabungkan variabel simpangan dalam
fungsi tujuan (Siswanto 2007).
Pada tahun 1961, A.Charnes dan W.M Cooper mulai mempopulerkan
model Goal Programming. Model ini mampu menyelesaikan kasus-kasus
pemrograman linier yang memiliki lebih dari satu sasaran hendak dicapai dan
fungsi kendala merupakan tujuan. Model Goal Programming merupakan
perluasan model pemrograman linier, sehingga seluruh asumsi, notasi, formulasi
model matematis, prosedur perumusan model dan penyelesaiannya tidak berbeda
hanya saja Goal Programming merupakan bentuk permasalahannya (Siswanto
2007).
Jika dalam pemrograman linier tujuannya adalah memaksimasi atau
meminimasi, maka goal programming tujuannya adalah meminimumkan
penyimpangan-penyimpangan dari tujuan-tujuan tertentu. Ini berarti bahwa semua
masalah Goal Programming adalah masalah minimasi. Karena penyimpanganpenyimpangan dari tujuan-tujuan itu diminimumkan, sebuah model Goal
Programming dapat menangani aneka ragam tujuan dengan dimensi atau satuan
ukuran yang berbeda. Tujuan-tujuan yang bentrok juga dapat diselesaikan. Jika
terdapat banyak tujuan, prioritas atau urutan ordinalnya dapat ditentukan dan
proses penyelesaian Goal Programming itu akan berjalan sedemikian rupa
sehingga tujuan dengan prioritas tertinggi dipenuhi sedekat mungkin sebelum
memikirkan tujuan-tujuan dengan prioritas yang lebih rendah (Sri mulyono,
2002).
Didalam model Goal Programming, Charnes dan Cooper menghadirkan
sepasang variabel yang dinamakan variabel deviasional dan berfungsi untuk
menampun penyimpangan atau deviasi yang akan terjadi pada nilai ruas kiri suatu
persamaan kendala terhadap nilai ruas kanannya. Agar deviasi itu minimum,
artinya nilai ruas kiri suatu persamaan kendala mendekati nilai ruas kanannya
maka variabel deviasional itu harus diminimumkan di dalam fungsi tujuan. Di
dalam model pemrograman linier, kendala-kendala fungsional menjadi pembatas
bagi usaha pemaksimuman atau peminimuman fungsi tujuan, maka pada Goal

Programming kendala-kendala itu merupakan sarana untuk mewujudkan sasaran
yang hendak dicapai.
Sasaran-sasaran itu merupakan dalam hal ini dinyatakan sebagai kendala.
Sebagai contoh, memaksimalkan pendapatan penjualan, meminimalkan biaya
produksi dan memaksimalkan hasil produksi.Mewujudkan suatu sasaran,
mengusahakan agar nilai ruas kiri suatu persamaan kendala sama dengan nilai
ruas kanannya. Keberadaan sebuah kendala sasaran selalu ditandai oleh kehadiran
variabel deviasional sehingga setiap kendala sasaran pasti memiliki variabel
deviasional.Oleh karena itu, model Goal Programming lebih berperan dalam hal
ini dibandingkan metode simpleks karena sasaran yang hendak dicapai dalam
permasalahan ini adalahbanyak tujuan sasaran yang hendak dicapai (multiple
objective) sedangkan simpleks hanya mengandung satu tujuan (single objective).
Dalam menyelesaikan kasus-kasus manajemen yang memiliki lebih dari
satu sasaran hendak dicapai digunakan Goal Programming, sebagai contoh
kasusnya adalah perusahaan roti. Dalam sebuah perusahaan, manajemen operasi
dan produksi secara umum dapat diartikan sebagai pengarahan dan pengendalian
berbagai kegiatan yang mengolah berbagai jenis barang dan jasa tertentu.
Manajemen operasi dan produksi dalam sebuah perusahaan berkaitan erat dengan
sistem operasi dan produksinya. Manajemen produksi adalah kegiatan untuk
mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,
untuk mengelola secara optimal, factor-faktor produksi atau sumber daya
manusia, mesin dan bahan baku yang tersedia.
Selama ini Raihan bakery and cake shop hanya beriorentasi pada produksi
roti yang dikerjakan setiap hari tanpa mempertimbangkan jumlah permintaan
pasar. Hal ini menunjukkan perencanaan produksi yang tidak efesien. Dimana
jumlah produksi yang terlalu banyak dan adanya produksi cacat, meskipun
memenuhi permintaan konsumen namun persediaan barang yang tinggi akan
menimbulkan biaya produksi yang meningkat. Raihan bakery dan cake shop yang
berlokasi di Jalan Denai no. 181 merupakan toko roti yang didirikan oleh bapak
Zulfikri beserta istrinya ibu Hadriatipada tanggal 09 Maret 2009, sedangkan nama
Raihan bakery and cake shop merupakan kesepakatan dari owner. Beberapa jenis

roti yang diproduksi yaitu : cake pisang, bika ambon, roti tawar, spong pandan,
bolu gulung, srikaya, fruit cake, lapis legit, abon, pizza, kelapa coklat, sosis tusuk,
strawberry keju, toping coklat, coklat keju, pisang coklat, kelapa keju, mickey
mouse, blueberry, kelapa kismis, toping ceres, toping jagung, Roti Bungkusan
segitiga, nanas, sosis cup, stick buah, dorayaki, banana spide, skipy, pudding, roll
bread, risol luar, martabak, lemper, kalatak, lapis lonceng, bolu zebra, brownies,
spong coffe, muffin pisang keju, tarcis, cake labu, rainbow cake, tart dan
blackforrest.
Raihan bakery berusaha untuk memaksimalkan volume produksi agar
dapat yang optimal, dari roti yang diproduksi, roti yang banyak diminati
konsumen adalah brownies dan roti bungkusan. Untuk itu agar jumlah produksi
mencapai target, perusahaan harus memikirkan perencanaan produksi untuk
mengurangi produksi cacat tapi tetap mengoptimalkan keuntungan.
Raihan bakery and cake shop memiliki tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
memaksimalkan

pendapatan

penjualan,

meminimalkan

biaya

produksi,

memaksimalkan hasil produksi, memaksimalkan jam kerja regular dengan
memaksimalkan utilitas mesin dalam memenuhi tujuan perusahaan yang
mempunyai aspek-aspek yang berbeda untuk itu diperlukan sebuah metode yang
dapat memberikan solusi optimal dari tujuan-tujuan tersebut. Metode Goal
Programming mampu menyelesaikan masalah optimal dengan tujuan lebih dari
satu, permasalahan-permasalahan itulah yang menjadi tujuan atau sasaran yang
ingin dicapai. Berdasarkan permasalahan diatas penulis mengambil judul
penelitian ini dengan “Optimasi Perencanaan Produksi dengan Metode Goal
Programming (Studi Kasus pada Raihan Bakery And Cake Shop) ”.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana suatu perencanaan produksi agar dapat memenuhi
jumlah permintaan pasar yang optimal?
2. Bagaimana mengoptimalkan keuntungan Raihan Bakery and cake
shop dengen menggunakan metode Goal Programming?

1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Data yang diambil adalah periode Januari 2012 sampai dengan
Desember 2012.
2. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode goal
programming.
3. Jenis roti yang di ambil adalah brownies dan roti bungkusan (roti
abon sapi, roti abon ayam, roti double abon, roti sosis cup, roti
manis, roti dorayaki, roti hot sosis, dan donat abon).

1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaiman suatu perencanaan produksi agar
dapat memenuhi jumlah permintaan pasar yang optimal.
2. Untuk mengetahui bagaimana mengoptimalkan keuntungan di
Raihan Bakery and cake shop dengan menggunakan metode Goal
Programming.

1.5

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian dari pembahasan masalah ini adalah:
1. Bagi perusahaan
Sebagai salah satu bahan masukan dan pertimbangan bagi Raihan bakery
dan cake shop dalam membuat suatu optimasi perencanaan sehingga
didapat hasil produksi dan keuntungan maksimal.

2. Manfaat bagi penulis
Menambah pengetahuan tentang metode goal programming pada
perencanaan produksi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat
diambil keimpulan yaitu:
1. Jumlah optimal produk yang sebaiknya diproduksi untuk periode
mendatang untuk mendapatkan keuntungan maksimal untuk produk Roti
Bungkusan sebanyak 21000 kotak/bulan dan untuk brownis sebanyak
5190 kotak/bulan.
2. Total

kontribusi

berdasarkan

sasaran

memaksimalkan

pendapatan

penjualan, untuk Roti Bungkusan dan brownis adalah sebesar Rp
167.520.000. Dengan selisih perbedaan pendapatan dengan yang
didapatkan perusahaan apabila menggunakan metode goal programming
adalah sebesar Rp17.520.000.
3. Berdasarkan sasaran meminimalkan biaya produksi yaitu sebesar
Rp116.282.426. Dengan selisih perbedaan biaya kualitas dengan
menggunakan metode goal programming sebesar Rp 14.237.574.
4. Berdasarkan sasaran meminimalkan biaya kualitas yaitu sebesar Rp
77.866.680. Dengan selisih perbedaan biaya kualitas dengan menggunakan
metode goal programming sebesar Rp 7.933.320.

5.2 Saran
Dari kesimpulan yang diperoleh, maka disarankan kepada Raihan Bakery
And Cake Shop

agar menggunakan metode Goal Programminguntuk

merencanakan produksi yang optimal untuk memenuhi permintaan namun dengan
biaya minimum.

50

DAFTAR PUSTAKA
A.Taha, Hamdi. 1968. Operations Research. London: Macmillan Publishing
Company.
Aminudin. 2005. Prinsip-prinsip Riset Operasi. Jakarta:Erlangga.
Dimyati Tjuju dan Ahmad Dimyati. 2002. Model-model Pengambilan Keputusan.
Bandung: Sinar Baru Aglesindo.
Ginting, Rosnani. 2007. Sistem produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hiller, Frederick S, dkk. 1990. Pengantar Riset Operasi(Edisi Kelima). Jakarta:
Erlangga.
J. Supranto M.A. 1990. Teknik Riset Pemasaran dan Penjualan. Jakarta: PT.
Meltra Putra.
Kakay, Thomas J. 2008. Pemrograman Linier. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Mulyono, Sri. 2002. Riset Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
UI.
Nasution, Arman Hakim. 1999. Perencaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta:
PT. Candimas Metropole.
Prawirosentono, Suyadi. 2005. Riset Operasi Dan Ekonofisika. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Schroeder, Roger G. 1997. Manajemen Operasi Pengambilan Keputusan dalam
Suatu Fungsi Operasi. Erlangga. Jakarta.
Siswanto. 2007. Operation Research. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Subagyo, Pangestu .1986. Dasar-dasar Operasional Research. Yogyakarta:
Penerbit BPFE Yogyakarta.
Suprapto, Johanes. 2006. Riset Operasi (Untuk Mengambil Keputusan). Jakarta :
Penerbit Universitas Indonesia.
Tampubolon, Dr. Manahan P., 2004, Manajemen Operasional (Operation
Management), Ghalia Indonesia, Jakarta.
Taylor III, Bernard W., 1996. Sains Manajemen Pendekatan Matematika untuk
Bisnis Buku 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.