ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG DI INDONESIA.

(1)

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG

DI INDONESIA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains

Program Studi Ilmu Ekonomi

Oleh:

ISRA HAYATI 8106162009

PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN


(2)

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG

DI INDONESIA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains

Program Studi Ilmu Ekonomi

Oleh:

ISRA HAYATI 8106162009

PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN


(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Isra Hayati. Analisis Permintaan dan Penawaran Uang di Indonesia. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2012.

Permintaan dan penawaran uang memegang peranan penting dalam kebijakan moneter disetiap perekonomian. Dalam perekonomian tertutup, proses permintaan dan penawaran uang dipengaruhi oleh perilaku bank-bank dan masyarakat. Sedang dalam perekonomian terbuka, dipengaruhi oleh besarnya pendapatan, nisbah perdagangan melalui suku bunga dan pengaruh dari kecenderungan meningkatnya tingkat harga umum secara terus menerus sepanjang waktu dari suatu negara.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan riil, tingkat suku bunga, giro wajib minimum dan tingkat harga konsumen terhadap permintaan dan penawaran uang di Indonesia.

Pengolahan data menggunakan data kuantitatif dan deskriptif dengan model permintaan uang secara empiris adalah fungsi dari pendapatan riil, tingkat suku bunga dan tingkat harga umum. Sedangkan model penawaran uang secara empiris adalah fungsi dari high-powered money. Penelitian ini mengkaji mekanisme dan besarnya pengaruh pendapatan riil, tingkat suku bunga, tingkat harga umum, giro wajib minimum, dan stok uang dalam arti luas selama periode tahun 1990 – 2010. Dengan menggunakan persamaan Simultan Two-Stage Least Square (2SLS), menunjukkan bahwa pengaruh tingkat harga umum berpengaruh positif dan signifikan, pendapatan riil berpengaruh positif namun tidak signifikan, tingkat suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap permintaan dan penawaran uang di Indonesia. Sementara itu, stok uang dalam arti penting dan tingkat harga umum berpengaruh positif dan signifikan, giro wajib minimum dan tingkat pendapatan riil berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat suku bunga.

Kata Kunci : Permintaan dan Penawaran Uang, Tingkat Suku Bunga, Giro Wajib Minimum, Pendapatan Riil, Stok Uang Dalam Arti Luas, Tingkat Harga Umum.


(6)

ABSTRACT

Isra Hayati. Analysis of Demand and Supply of Money in Indonesia. Graduate Program, State University of Medan, 2012.

Demand and supply of money plays an important role in monetary policy in every economy. In a closed economy, the demand and supply of money is influenced by the behavior of banks and the public. Being in an open economy, influenced by the amount of income, the ratio of trade through the influence of interest rates and increasing trend in the general price level continuously over time from a country. This study aims to see the effect of real income, interest rate, reserve requirement and the minimum level of consumer prices to the demand and supply of money in Indonesia.

Processing of data using quantitative data and descriptive empirical models of money demand is a function of real income, interest rates and general price level. While the empirical model of the money supply is a function of high-powered money. This study examines the mechanisms and magnitude of the effect of real income, interest rates, general price levels, statutory minimum, and the stock of money in a broad sense over the period 1990 to 2010.

By using simultaneous equations Two-Stage Least Square (2SLS), suggesting that the effect of general price level has positive and significant, real income is positive but not significant effect, the interest rate a negative and significant effect on the demand and supply of money in Indonesia. Meanwhile, the stock of money in the importance and the general price level has positive and significant, and the statutory minimum level of real income a negative and no significant effect on interest rates.

Keywords: Demand and Money Supply, Interest Rate, Statutory Reserves, Real Income, Stock Exchange in the broadest sense, the General Price Level.


(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmad dan karunia yang diberikanNya sehingga penulis dapat menjalani perkuliahan dan menyelesaikan tesis tentang “Analisis Permintaan dan Penawaran Uang di Indonesia” ini dengan baik. Penulis sadar bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku rektor UNIMED.

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M. Pd selaku Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, atas kesempatan yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat melanjutkan pendidikan kejenjang magister. 3. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi

dan sekaligus Pembimbing I yang telah memberikan perhatian dan kesabaran dalam membimbing sejak awal hingga selesainya penulisan tesis ini.

4. Bapak Dr. Parulian Simanjuntak, MA selaku Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan masukan dalam penulisan tesis ini.

5. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, MSi, Bapak Dr. Arwansyah, M. Si dan Ibu Dr. Sri Fajar Ayu MSi, DBA selaku narasumber dan dosen penguji atas arahan, masukan dan perluasan wawasan yang diberikan dalam memberikan nilai tambah terhadap tesis ini.

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama penulis menempuh pendidikan di Program Pascasarjana UNIMED.


(8)

7. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, MSi selaku Sekretaris Prodi dan Adi selaku staf Prodi atas arahan dan petunjuk yang diberikannya demi kelancaran penyelesaian studi penulis.

8. Ayahanda Drs. M. Nasir, SR dan Ibunda Rosminar Lubis, S. Pd yang telah mendidik dan membekali penulis sejak lahir di dunia ini sampai sekarang dengan segalanya yang tak mungkin dapat dibalas dengan apapun.

9. Suami tercinta Ardian Saputra, S. Pd yang senantiasa mendampingi dengan setia, serta memberikan ketenangan di masa-masa sulit dan menjadi sumber energy serta spirit dalam menjalani kehidupan ini.

10. Kakanda Nasrah Gayma, Amk, kakanda Eni Surianti, M. Si dan adinda Ahmad Idrus serta segenap keluarga besarku dan keluarga besar suamiku yang telah memberikan dukungan dan bantuannya selama penulis menjalankan studi ini.

11. Rekan-rekan seangkatan di Prodi Ilmu Ekonomi Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan yang selalu memberi warna diantara hari-hariku yang penat, juga atas kebersamaan, setia kawan dan juga kekompakkannya selama mengikuti studi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan hingga penulisan penelitian ini banyak ditemui berbagai kelemahan, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat konstruktif, demi kesempurnaan tesis ini.

Medan, Agustus 2012 Penulis


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ………. iii

DAFTAR ISI ……… v

DAFTAR TABEL ……… vii

DAFTAR GAMBAR ……….. viii

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ….………. 1

1.2 Rumusan Masalah ……… 7

1.3 Tujuan Penelitian ………. 7

1.4 Manfaat Penelitian …...……… 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……….. 8

2.1 Kerangka Teori ……….. 8

2.1.1 Pengertian, Jenis dan Fungsi uang………. 8

2.1.2 Teori Permintaan Uang Klasik...………... 9

2.1.3 Teori Permintaan Uang Keynes………. 11

2.1.4 Teori Permintaan Uang Friedman ……… 22

2.1.5 Teori Baumol dan Tobin ……….. 24

2.1.6 Teori Penawaran Uang ………. 26

2.1.7 Tingkat Suku Bunga ………. 30

2.1.8 Tingkat Pendapatan ……….. 33

2.1.9 Giro Wajib Minimum ………... 35

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu ……… 37


(10)

2.4 Hipotesis Penelitian ……….. 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...……… 42

3.1 Ruang Lingkup Penelitian………. 42

3.2 Jenis dan Sumber Data ………. 42

3.3 Metode Analisis …... ………. 42

3.3.1 Model Estimasi……….. 44

3.3.1 Uji Ekonometrik..……….. 48

3.4 Definisi Operasional ……….. 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 54

4.1 Hasil Penelitian ………...………... 54

4.1.1 Permintaan dan Penawaran Uang ………. 54

4.1.2 Tingkat Pendapatan Riil ………... 59

4.1.3 Tingkat Suku Bunga ………. 62

4.1.4 Indeks Harga Umum ………. 65

4.1.5 Giro Wajib Minimum ………... 67

4.2 Hasil Estimasi Model Permintaan dan Penawaran Uang di Indonesia ……… 69

4.3 Hasil Uji Asumsi Ekonometrika ………..………. 73

4.4 Analisis Hasil Estimasi dan Pembahasan ………. 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………. 80

5.1 Kesimpulan ………... 80

5.2 Saran ………. 81

DAFTAR PUSTAKA ……….. 82


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Tingkat Pendapatan Riil, Suku Bunga dan Indeks Harga Umum 2

Tabel 3.1 Klasifikasi Variabel Dalam Persamaan Simultan…………. .…. 47

Tabel 3.2 Identifikasi Persamaan Simultan……….. 47

Tabel 3.3 Kaidah Keputusan Durbin-Watson Test………... 50

Tabel 4.1 Perkembangan Uang M1 dan M2 dalam periode 1990-2010 di Indonesia………...…..………... 55

Tabel 4.2 Perkembangan Pertumbuhan Uang M1 dan M2 dalam periode 1990-2010 di Indonesia ……….…………..………. 57

Tabel 4.3 Perkembangan PDB Atas Dasar Harga Konstan dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dalam periode 1990-2010 ……… 61

Tabel 4.4 Suku Bunga Pasar Uang Antar Bank dan SBI dalam periode 1990-2010……….….……… 63

Tabel 4.5 Perkembangan Indeks Harga Umum Indonesia Tahun 1990-2010... 66

Tabel 4.6 Persentase GWM, Deposito Berjangka dan Tabungan dalam periode 1990-2010………… ……… 68

Tabel 4.7 Hasil Estimasi Model Permintaan dan Penawaran Uang... 70

Tabel 4.8 Hasil Estimasi Model Suku Bunga Keseimbangan ……….. 71

Tabel 4.9 Deskriftif Statistik... 73

Tabel 4.10 Matriks Korelasi Variabel Bebas ……….. 75


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Pertumbuhan Uang M1 dan M2 Tahun 1990-2010………. 4

Gambar 1.2 Suku Bunga, Giro Wajib Minimum, Indeks Harga Umum dan Stok Uang Dalam Arti Penting Tahun 1990 – 2010 …………... 6

Gambar 2.1 Grafik Permintaan Uang Untuk Tujuan Transaksi………... 13

Gambar 2.2 Permintaan Uang Untuk Spekulasi ……….….……… 15

Gambar 2.3 Grafik faktor-faktor penentu penawaran uang ……… 29

Gambar 2.4 Keseimbangan Uang Rill...…….……..……… 31

Gambar 2.5 Penurunan Jumlah Uang Beredar..………... 33

Gambar 2.6 Pasar untuk Keseimbangan uang riil dan kurva LM…...………. 34

Gambar 4.1 Perkembangan Uang M1 dan M2 dalam periode 1990-2010 di Indonesia………..………... 58

Gambar 4.2 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dalam periode 1990-2010……….………… 60

Gambar 4.4 Perkembangan Indeks Harga Umum Indonesia dalam periode 1990-2010 ………...……. 65


(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam ilmu ekonomi, keseimbangan pasar (market equilibrium) terjadi ketika orang bersedia untuk membeli (permintaan) sama dengan jumlah orang yang bersedia untuk menjual (penawaran) pada harga tertentu. Dalam pasar uang, keseimbangan tersebut dicapai ketika jumlah uang yang diminta sama dengan jumlah uang yang ditawarkan, disebut sebagai harga keseimbangan atau harga market-clearing. Harga ini disebut sebagai suku bunga keseimbangan atau suku bunga market-clearing. Keseimbangan pasar dan harga atau suku bunga keseimbangan sangat penting, karena ada kecenderungan pasar selalu menuju ke arah kecenderungan tersebut. (Mishkin, 2011;132).

Keseimbangan pasar dan harga atau suku bunga keseimbangan tercapai manakala permintaan dan penawaran uang mencapai titik tertentu yang sama (equilibrium). Permintaan dan penawaran uang memegang peranan penting dalam kebijakan moneter disetiap perekonomian. Uang digunakan sebagai alat pertukaran (medium of exchange) yaitu suatu barang atau bentuk kekayaan riil (tangible asset) yang secara umum diterima sebagai pembayaran. Uang yang dipegang juga dipergunakan sebagai penyimpan nilai walaupun mungkin peran ini kecil didalam suatu perekonomian. Uang bisa dipergunakan sebagai alat pengukur (medium of account), intinya harga biasanya dinyatakan dalam suatu satuan uang. Banyak faktor yang mempengaruhi permintaan akan uang diantaranya adalah tingkat pendapatan riil, suku bunga dan indeks harga umum. Meningkatnya


(14)

2

tingkat pendapatan riil yang merupakan proxy dari PDB atas dasar harga konstan tahun 2000, akan mendorong naiknya permintaan akan uang untuk pemenuhan kebutuhan. Suku bunga yang meningkat akan menurunkan permintaan akan uang. Dengan meningkatnya suku bunga, kecenderungan permintaan uang akan menurun. Orang akan cenderung untuk menyimpan uanganya dalam bank dengan harapan mendapatkan keuntungan dari suku bunga yang tinggi tersebut. Sedangkan indeks harga umum yang tinggi akan meningkatkan permintaan akan uang, harga yang tinggi akan membutuhkan uang yang lebih banyak.

Tabel 1.1. Tingkat Pendapatan Riil, Suku Bunga dan Indeks Harga Umum Tahun Pendapatan Riil Suku Bunga Indeks Harga Umum

1990 948,800.00 14.93 116.98

1991 1,014,700.00 15.32 128.60

1992 1,080,300.00 12.09 135.08

1993 1,150,500.00 8.72 148.83

1994 1,238,400.00 9.87 163.17

1995 1,340,200.00 13.62 177.83

1996 1,445,010.00 14.13 189.62

1997 1,512,800.00 30.52 191.79

1998 1,314,200.00 64.08 198.47

1999 1,324,600.00 24.90 202.45

2000 1,389,769.90 12.33 221.37

2001 1,440,405.70 16.22 249.15

2002 1,505,216.40 12.47 104.44

2003 1,577,171.30 8.27 109.83

2004 1,656,516.80 5.05 116.86

2005 1,750,815.20 10.18 136.86

2006 1,847,126.70 6.49 145.89

2007 1,964,327.30 5.09 155.50

2008 2,082,456.10 9.65 113.86

2009 2,177,741.70 6.34 117.03

2010 2,310,689.80 5.74 125.17

Sumber : Bank Indonesia Tahun 1990-2010

Dari tabel 1.1. menunjukkan bahwa tingkat pendapatan riil dalam kurun waktu tahun 1990-2010 terus mengalami peningkatan. Tahun 1990 tingkat


(15)

3

pendapatan riil sebesar Rp. 948.800,- meningkat dari tahun ketahun hingga akhir tahun 2010 tercatat tingkat pendapatan riil sebesar Rp. 2.310.689,8,-

Suku bunga relatif berfluktuatif setiap tahunnya, dimana dari tahun 1990 hingga tahun 1996 relatif stabil. Namun di akhir tahun 1997 dan tahun 1998 meningkat secara siginifikan hingga mencapai 30,52 persen di tahun 1997 dan 64,08 persen di tahun 1998. Kenaikan yang signifikan ini disebabkan dampak krisis ekonomi yang berimbas pada perekonomian di Indonesia. Tahun 1999 hingga akhir tahun 2010 suku bunga relatif dalam keadaan stabil, dimana pada akhir tahun 2010 tercatat sebesar 5,74 persen.

Sedangkan indeks harga dari tahun 1990 hingga tahun 2001 relatif mengalami kenaikan. Tercatat pada tahun 1990 indeks harga umum sebesar 116,98 poin hingga akhir tahun 2001 tercatat sebesar 249,15 poin. Akhir tahun 2002 terjadi penurunan yang cukup signifikan, dimana indeks harga umum mencapai 104,44 poin, bahkan lebih rendah dari indeks harga umum tahun 1990. Akhir tahun 2003 hingga akhir tahun 2010, indeks harga umum terus mengalami peningkatan dan pada akhir tahun 2010 mecapai 125,17 poin.

Ketiga indikator yang mempengaruhi permintaan uang tersebut, dimana tingkat pendapatan riil yang terus meningkat setiap tahunnya, suku bunga yang relatif menurun setiap tahunnya dan indeks harga umum yang cenderung meningkat menunjukkan bahwa permintaan akan uang terus mengalami peningkatan dari tahun 1990 hingga akhir tahun 2010.

Jumlah uang beredar atau penawaran uang yang terjadi dalam suatu Negara dalam kurun waktu tertentu merupakan variabel ekonomi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang dapat menggeser kondisi perekonomian


(16)

4

dari baik keburuk atau sebaliknya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi naik turunnya jumlah uang beredar di Indonesia baik dalam arti luas (M2) maupun dalam arti sempit (M1), antara lain tingkat suku bunga, giro wajib minimum dan stok uang dalam arti penting. Dalam perkembangannya jumlah uang beredar harus dibatasi, hal ini dilakukan guna membatasi konsumen untuk bersifat konsumtif dan menekan tingkat inflasi.

Jumlah uang beredar (M1) yaitu uang dalam arti sempit yang terdiri dari uang kartal dan uang giral, dan M2 (uang dalam arti luas) yang terdiri dari M1 ditambah uang kuasi (Nilawati, 2000:162). Uang kartal (currencies) adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau bank sentral dalam bentuk uang kertas atau uang logam. Sedangkan uang giral (deposit money) adalah uang yang dikeluarkan oleh suatu bank umum.

Gambar 1.1. Pertumbuhan Uang M1 dan M2 Tahun 1990-2010 Sumber : Bank Indonesia Tahun 1990-2010

Gambar 1.1. menunjukkan pertumbuhan uang M1 dan M2 dari tahun 1990–2010. Pertumbuhan uang M1 relatif stabil dibandingkan dengan

(10,00) -10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 1 9 9 0 1 9 9 1 1 9 9 2 1 9 9 3 1 9 9 4 1 9 9 5 1 9 9 6 1 9 9 7 1 9 9 8 1 9 9 9 2 0 0 0 2 0 0 1 2 0 0 2 2 0 0 3 2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 1 0 M1 M2


(17)

5

pertumbuhan uang M2. Uang M1 tahun 1990 sebesar 10,59 persen berfluktuatif dalam kisaran 10-30 persen selama kurun waktu tersebut. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2000 yang mencapai 30,13 persen, sedangkan pertumbuhan terendah pada tahun 2008 sebesar -0,88 persen. Ini menujukkan bahwa dampak krisis ekonomi juga mempengaruhi peredaran uang M1 di Indonesia.

Sementara pertumbuhan uang M2 tahun 1990 sebesar 17,05 persen, mengalami peningkatan hingga tahun 1998, bahkan di tahun 1998 meningkat cukup signifikan hingga mencapai titik tertinggi yaitu sebesar 62,35 persen. Sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2002 sebesar 4,72 persen. Hingga akhir tahun 2010 pertumbuhan uang M2 sebesar 15,17 persen.

Suku bunga keseimbangan yang terjadi pada titik ekuilibrium antara permintaan dan penawaran uang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah giro wajib minimum, stok uang dalam arti penting, tingkat pendapatan riil, indeks harga umum, dan lain-lain.

Suku bunga keseimbangan akan bergeser menurun bila giro wajib minimum dan tingkat pendapatan riil meningkat dan stok uang dalam arti penting serta indeks harga umum menurun. Sebaliknya jika giro wajib minimum dan tingkat pendapatan riil menurun dan stok uang uang dalam arti penting serta indeks harga umum meningkat, maka suku bunga keseimbangan akan bergeser meningkat.


(18)

6

Gambar 1.2. Suku Bunga, Giro Wajib Minimum, Indeks Harga Umum dan Stok Uang Dalam Arti Penting Tahun 1990 – 2010

Sumber : Bank Indonesia Tahun 1990-2010

Dari gambar 1.2 jelas terlihat bahwa suku bunga keseimbangan meningkat dari tahun 1990 hingga tahun 1998, di tahun 1999 hingga akhir tahun 2007 kembali meningkat kembali menurun di tahun 2008 hingga akhir tahun 2010. Tidak berbeda dengan indeks harga umum dan stok uang dalam arti penting, tahun 1990 hingga tahun 2010 relatif mengalami peningkatan. Sedangkan giro wajib minimum selama kurun waktu tahun 1990 hingga tahun 1995 mengalami penurunan, kembali meningkat pada tahun 1996 hingga akhir tahun 2007. Namun di tahun 2008 giro wajib minimum kembali turun.

Dari uraian yang dikemukakan pada latar belakang diatas, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Permintaan dan Penawaran Uang di Indonesia”.

-50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 1 9 9 0 1 9 9 1 1 9 9 2 1 9 9 3 1 9 9 4 1 9 9 5 1 9 9 6 1 9 9 7 1 9 9 8 1 9 9 9 2 0 0 0 2 0 0 1 2 0 0 2 2 0 0 3 2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 1 0


(19)

7

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukan diatas, yang menjadi rumusan masalah adalah :

1. Apakah pendapatan riil, tingkat suku bunga, dan indeks harga umum sebagai faktor faktor yang mempengaruhi permintaan uang di Indonesia ? 2. Apakah giro wajib minimum, stok uang dalam arti penting, tingkat

pendapatan riil dan indeks harga umum mempengaruhi suku bunga keseimbangan?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitian adalah:

1. Untuk menganalisa pengaruh pendapatan riil, tingkat suku bunga, dan indeks harga umum terhadap permintaan uang di Indonesia.

2. Untuk menganalisa pengaruh giro wajib minimum, stok uang dalam arti penting, tingkat pendapatan riil dan indeks harga umum terhadap suku bunga keseimbangan di Indonesia.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan informasi bagi otoritas moneter di Indonesia (BI) untuk merumuskan kebijakan moneter dalam mencapai kestabilan perekonomian.

2. Sebagai bahan kajian dan informasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya di bidang moneter khususnya di bidang permintaan dan penawaran uang.


(20)

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

1. Dari nilai koefisien determinasi pada hasil estimasi maka model permintaan dan penawaran uang di Indonesia mampu dijelaskan oleh variabel-variabel tingkat pendapatan riil, tingkat suku bunga dan indeks harga umum, Dan model tingkat suku bunga mampu dijelaskan oleh variabel-variabel giro wajib minimum, stok uang dalam arti luas, tingkat pendapatan riil serta indeks harga umum, mampu dijelaskan oleh model yang digunakan.

2. Variabel-variabel yang digunakan menjelaskan model permintaan dan penawaran uang menunjukkan arah pengaruh yang sesuai dengan hipotesis. Tingkat pendapatan riil berpengaruh positif dan tidak signifikan, indeks harga umum berpengaruh positif dan signifikan, tingkat suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap permintaan dan penawaran uang di Indonesia. Sedangkan untuk model tingkat bunga, variabel indeks harga umum berpengaruh positif dan signifikan, variabel tingkat pendapatan riil berpengaruh negatif dan tidak signifikan, variabel stok uang dalam arti penting berpengaruh positif dan signifikan, variabel giro wajib minimum berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat suku bunga di Indonesia.

3. Besarnya nilai koefisien dari koefisien regresi variabel-variabel yang menjelaskan model permintaan dan penawaran uang, yang terbesar adalah variabel indeks harga umum, diikuti berturut-turut oleh variabel tingkat


(21)

82

pendapatan riil dan tingkat suku bunga. Sedangkan model tingkat suku bunga, yang terbesar adalah variabel tingkat pendapatan riil, diikuti berturut-turut oleh variabel indeks harga umum, variabel stok uang dalam arti luas, dan variabel giro wajib minimum.

5.2 Saran

1. Diharapkan dengan peningkatan pendapatan riil dan indeks harga umum dan penurunan tingkat suku bunga akan mempengaruhi permintaan dan penawaran uang di Indonesia. Dengan penurunan tingkat suku bunga akan meningkatkan giro wajib minimum dan pendapatan riil serta menurunkan stok uang dalam arti penting dan indeks harga umum.

2. Diharapkan pemerintah dapat memberikan akses dan fasilitas bagi masyarakat untuk dapat meningkatkan pendapatan. Dengan meningkatnya pendapatan riil masyarakat akan meningkatkan permintaan dan penawaran uang, meningkatkan indeks harga umum serta dapat menurunkan suku bunga. 3. Disamping itu diharapkan pemerintah juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang akan meningkatkan permintaan dan penawaran uang, peningkatan permintaan dan penawaran uang akan meningkatkan stok uang dalam arti penting dan menurunkan tingkat suku bunga.


(22)

83

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. 2008. Laporan Tahunan 2008. Jakarta: Bank Indonesia

Boediono. 1985. Demand For Money In Indonesia, 1975-1984. Bulletin of Indonesian Economic Studies, Vol. XXI. No. 2. Jakarta: Salemba Empat Boediono. 1992. Ekonomi Moneter Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.5.

Yogyakarta: Penerbit BPFE .

Catur, Sugiyanto. 1994. Penyesuaian Nominal dan Penyesuain Riil Permintaan Uang di Indonesia, Jurnal Ekonomi dan bisnis Indonesia NO. 1 Tahun VIII 1993.

Dhani Agung Darmawan. 2005. Analisis Permintaan Uang Kuasi di Indonesia Priode 1983-2005 : Pendekatan Error Corection Model (ECM). Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol. XIII, 2 , Tahun 2005

Dini Hariyanti. 1999. Analisa Variabel yang Mempengerahu Jumlah Uang Beredar, Media Ekonomi, Vol. 7, No. 2, Agustus 1999.

Esther, S A. 2000. Permintaan Berbagai Jenis Uang di Indonesia. Sebelum dan Sesudah Krisis, Media Indonesia dan Bisnis FE UNDIP, Vol. XIV. No.2/12/2002

Lily Prayitno. 2002. Faktor- Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Sebelum dan Sesudah Krisis. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 4, No. 1, Maret 2002. Hal. 46 - 55

Mankiw, Gregory N. 2006. Teori Ekonomi Makro, Seri Terjemahan, Jakarta : Erlangga,

Manurung, J, dan A.H. 2009. Ekonomi Keuangan dan Kebijakan Moneter. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

______________, 2005. Ekonometrika Teori dan Apliksi, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Mishkin, Frederick S. 2001. Economic of Money, Banking, Financial Market, Addison Wesley Longman, Singpura.

Nilawati. 2000. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Angka Pengganda Uang Terhadap Perkembangan Jumlah Uang Beredar Di Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 2. Agustus. Hal 64-72. Nopirin. 1998. Analisis Permintaan Akan Uang Kas di Indonesia 1975-1996.


(23)

84

Nopirin. 2007. Ekonomi Moneter. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Sukirno, Sadono. 2000. Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta: Penerbit PT RajaGrafindo Persada.

Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astuti Purnamawati, Algifari. 1997. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi ke-1, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, April.

Wihana Kirana. 1997. Integrasi Pasar Keungan Indonesia di ASEAN Pendekatan Forward Looking. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (Yogyakarta), Vol. 12, 1, tahun 1997.


(1)

6

Gambar 1.2. Suku Bunga, Giro Wajib Minimum, Indeks Harga Umum dan Stok Uang Dalam Arti Penting Tahun 1990 – 2010

Sumber : Bank Indonesia Tahun 1990-2010

Dari gambar 1.2 jelas terlihat bahwa suku bunga keseimbangan meningkat dari tahun 1990 hingga tahun 1998, di tahun 1999 hingga akhir tahun 2007 kembali meningkat kembali menurun di tahun 2008 hingga akhir tahun 2010. Tidak berbeda dengan indeks harga umum dan stok uang dalam arti penting, tahun 1990 hingga tahun 2010 relatif mengalami peningkatan. Sedangkan giro wajib minimum selama kurun waktu tahun 1990 hingga tahun 1995 mengalami penurunan, kembali meningkat pada tahun 1996 hingga akhir tahun 2007. Namun di tahun 2008 giro wajib minimum kembali turun.

Dari uraian yang dikemukakan pada latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Permintaan dan Penawaran Uang di Indonesia”.

-50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 1 9 9 0 1 9 9 1 1 9 9 2 1 9 9 3 1 9 9 4 1 9 9 5 1 9 9 6 1 9 9 7 1 9 9 8 1 9 9 9 2 0 0 0 2 0 0 1 2 0 0 2 2 0 0 3 2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 1 0


(2)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukan diatas, yang menjadi rumusan masalah adalah :

1. Apakah pendapatan riil, tingkat suku bunga, dan indeks harga umum sebagai faktor faktor yang mempengaruhi permintaan uang di Indonesia ? 2. Apakah giro wajib minimum, stok uang dalam arti penting, tingkat

pendapatan riil dan indeks harga umum mempengaruhi suku bunga keseimbangan?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitian adalah:

1. Untuk menganalisa pengaruh pendapatan riil, tingkat suku bunga, dan indeks harga umum terhadap permintaan uang di Indonesia.

2. Untuk menganalisa pengaruh giro wajib minimum, stok uang dalam arti penting, tingkat pendapatan riil dan indeks harga umum terhadap suku bunga keseimbangan di Indonesia.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan informasi bagi otoritas moneter di Indonesia (BI) untuk merumuskan kebijakan moneter dalam mencapai kestabilan perekonomian.

2. Sebagai bahan kajian dan informasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya di bidang moneter khususnya di bidang permintaan dan penawaran uang.


(3)

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

1. Dari nilai koefisien determinasi pada hasil estimasi maka model permintaan dan penawaran uang di Indonesia mampu dijelaskan oleh variabel-variabel tingkat pendapatan riil, tingkat suku bunga dan indeks harga umum, Dan model tingkat suku bunga mampu dijelaskan oleh variabel-variabel giro wajib minimum, stok uang dalam arti luas, tingkat pendapatan riil serta indeks harga umum, mampu dijelaskan oleh model yang digunakan.

2. Variabel-variabel yang digunakan menjelaskan model permintaan dan penawaran uang menunjukkan arah pengaruh yang sesuai dengan hipotesis. Tingkat pendapatan riil berpengaruh positif dan tidak signifikan, indeks harga umum berpengaruh positif dan signifikan, tingkat suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap permintaan dan penawaran uang di Indonesia. Sedangkan untuk model tingkat bunga, variabel indeks harga umum berpengaruh positif dan signifikan, variabel tingkat pendapatan riil berpengaruh negatif dan tidak signifikan, variabel stok uang dalam arti penting berpengaruh positif dan signifikan, variabel giro wajib minimum berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat suku bunga di Indonesia.

3. Besarnya nilai koefisien dari koefisien regresi variabel-variabel yang menjelaskan model permintaan dan penawaran uang, yang terbesar adalah variabel indeks harga umum, diikuti berturut-turut oleh variabel tingkat


(4)

pendapatan riil dan tingkat suku bunga. Sedangkan model tingkat suku bunga, yang terbesar adalah variabel tingkat pendapatan riil, diikuti berturut-turut oleh variabel indeks harga umum, variabel stok uang dalam arti luas, dan variabel giro wajib minimum.

5.2 Saran

1. Diharapkan dengan peningkatan pendapatan riil dan indeks harga umum dan penurunan tingkat suku bunga akan mempengaruhi permintaan dan penawaran uang di Indonesia. Dengan penurunan tingkat suku bunga akan meningkatkan giro wajib minimum dan pendapatan riil serta menurunkan stok uang dalam arti penting dan indeks harga umum.

2. Diharapkan pemerintah dapat memberikan akses dan fasilitas bagi masyarakat untuk dapat meningkatkan pendapatan. Dengan meningkatnya pendapatan riil masyarakat akan meningkatkan permintaan dan penawaran uang, meningkatkan indeks harga umum serta dapat menurunkan suku bunga. 3. Disamping itu diharapkan pemerintah juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang akan meningkatkan permintaan dan penawaran uang, peningkatan permintaan dan penawaran uang akan meningkatkan stok uang dalam arti penting dan menurunkan tingkat suku bunga.


(5)

83

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. 2008. Laporan Tahunan 2008. Jakarta: Bank Indonesia

Boediono. 1985. Demand For Money In Indonesia, 1975-1984. Bulletin of Indonesian Economic Studies, Vol. XXI. No. 2. Jakarta: Salemba Empat Boediono. 1992. Ekonomi Moneter Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.5.

Yogyakarta: Penerbit BPFE .

Catur, Sugiyanto. 1994. Penyesuaian Nominal dan Penyesuain Riil Permintaan Uang di Indonesia, Jurnal Ekonomi dan bisnis Indonesia NO. 1 Tahun VIII 1993.

Dhani Agung Darmawan. 2005. Analisis Permintaan Uang Kuasi di Indonesia Priode 1983-2005 : Pendekatan Error Corection Model (ECM). Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol. XIII, 2 , Tahun 2005

Dini Hariyanti. 1999. Analisa Variabel yang Mempengerahu Jumlah Uang Beredar, Media Ekonomi, Vol. 7, No. 2, Agustus 1999.

Esther, S A. 2000. Permintaan Berbagai Jenis Uang di Indonesia. Sebelum dan Sesudah Krisis, Media Indonesia dan Bisnis FE UNDIP, Vol. XIV. No.2/12/2002

Lily Prayitno. 2002. Faktor- Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Sebelum dan Sesudah Krisis. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 4, No. 1, Maret 2002. Hal. 46 - 55

Mankiw, Gregory N. 2006. Teori Ekonomi Makro, Seri Terjemahan, Jakarta : Erlangga,

Manurung, J, dan A.H. 2009. Ekonomi Keuangan dan Kebijakan Moneter. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

______________, 2005. Ekonometrika Teori dan Apliksi, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Mishkin, Frederick S. 2001. Economic of Money, Banking, Financial Market, Addison Wesley Longman, Singpura.

Nilawati. 2000. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa Dan Angka Pengganda Uang Terhadap Perkembangan Jumlah Uang Beredar Di Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 2. Agustus. Hal 64-72. Nopirin. 1998. Analisis Permintaan Akan Uang Kas di Indonesia 1975-1996.


(6)

Nopirin. 2007. Ekonomi Moneter. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Sukirno, Sadono. 2000. Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta: Penerbit PT RajaGrafindo Persada.

Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astuti Purnamawati, Algifari. 1997. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi ke-1, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, April.

Wihana Kirana. 1997. Integrasi Pasar Keungan Indonesia di ASEAN Pendekatan Forward Looking. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (Yogyakarta), Vol. 12, 1, tahun 1997.