PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG .

PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG
MATERI
PERMINTAAN UANG
PENAWARAN UANG
PENJELASAN MATERI !!!
1. PERMINTAAN UANG
Permintaan uang merupakan sejumlah uang yang diminta atau yang
diinginkan oleh masyarakat untuk tujuan transaksi, tujuan berjaga-jaga, dan
tujuan spekulasi. Permintaan uang dipengaruhi oleh tiga motif seperti yang
dikemukakan oleh J.M. Keynes, yaitu motif transaksi, berjaga-jaga, dan
spekulasi.

A. Motif Untuk Bertransaksi
Setiap orang mempunyai berbagai macam kebutuhan. Untuk memenuhi
kebutuhannya seseorang membutuhkan uang. Alasan sesorang memegang
uang adalah karena uang dapat digunakan untuk melakukan segala bentuk
transaksi guna memenuhi kebutuhannya. Misalnya, setiap akan berangkat ke
sekolah, pasti kalian meminta uang saku pada orang tua kalian. Uang
tersebut kalian gunakan untuk membayar transportasi, membeli jajanan, dan
kebutuhan lainnya.


Gambar 16. Uang dibutuhkan untuk transaksi sehari-hari

B. Keinginan untuk Berjaga-jaga
Dalam kenyataan, tidak semua uang akan digunakan untuk tujuan transaksi.
Tentu ada sebagian uang yang ditahan dalam bentuk uang kas dengan
tujuan tidak untuk dibelikan barang pada saat itu, tetapi untuk berjaga-jaga.
Kondisi masa depan yang tidak terduga mendorong orang untuk menyimpan
uang kas berdasarkan motif berjaga-jaga. Memegang uang untuk berjagajaga juga dapat digunakan untuk kesejahteraan diri atau keluarga yang lebih
baik. Misalnya, kalian menabung di bank dengan tujuan untuk biaya
melanjutkan sekolah di masa depan.
Motif ini juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan seseorang.
Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka kemampuan menyimpan uang
kas untuk berjaga-jaga semakin tinggi. Hal tersebut akan membawa
kebutuhan yang semakin tinggi akan perlunya uang untuk berjaga-jaga.
Secara keseluruhan, semakin tinggi pendapatan, maka kebutuhan
masyarakat terhadap uang untuk berjaga-jaga juga semakin tinggi.

Gambar 17. Nasabah disebuah bank yang melakukan transaksi
baik penarikan maupun penyetoran


C. Keinginan untuk Berspekulasi
Uang dapat digunakan sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan.
Motivasi menyimpan uang untuk memperoleh keuntungan disebut motif
spekulasi. Motif spekulatif diwujudkan dalam pembelian surat-surat
berharga, seperti saham dan obligasi (surat utang). Motif ini dipengaruhi oleh
tingkat bunga.

Pendapatan dari memegang obligasi adalah pendapatan bunga dan dari
selisih harga penjualan obligasi. Pada tingkat bunga yang terlalu tinggi,
permintaan uang kas menjadi rendah. Bila tingkat bunga yang berlaku
dianggap terlalu rendah, masyarakat menganggap lebih menguntungkan jika
memegang uang kas, sehingga keinginan untuk berspekulasi turun.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan Uang
Anda telah memahami motif-motif permintaan uang, lantas apa saja yang
memengaruhi permintaan uang tersebut? Ya, dua faktor utama yang
memengaruhi permintaan uang adalah pendapatan dan tingkat bunga.
Selain itu, permintaan uang dipengaruhi oleh:
a.


Selera Masyarakat

Selera masyarakat akan memengaruhi permintaan uang. Misalnya,
peningkatan selera masyarakat terhadap barang-barang impor yang mahal
akan meningkatkan permintaan terhadap uang kas untuk tujuan transaksi.
b. Kekayaan dari Masyarakat
Apabila suatu masyarakat semakin kaya, maka permintaan terhadap uang
cenderung meningkat. Namun, tidak selalu bahwa kenaikan kekayaan yang
cukup besar akan secara otomatis meningkatkan permintaan uang kas.
Mungkin, ada sebagian yang diwujudkan dalam bentuk tabungan atau surat
berharga jangka pendek.
c. Tersedianya Fasilitas Kredit
Dengan makin banyak serta mudahnya fasilitas kredit seperti kartu kredit
dan pembayaran angsuran maka permintaan uang kas semakin kecil.
d. Kepastian tentang Pendapatan yang Diharapkan
Apabila masyarakat memiliki kepastian tentang pendapatan yang diharapkan
di masa mendatang maka permintaan uang cenderung turun. Sebaliknya,
apabila masyarakat tidak yakin bahwa pendapatan yang diharapkan
kemungkinan tidak menjadi kenyataan maka permintaan uang kas
cenderung naik.

e. Harapan tentang Harga
Apabila masyarakat menganggap bahwa di kemudian hari harga-harga
barang dan jasa akan turun mereka akan cenderung menahan uang kas dan
menunda pembelian barang. Sebaliknya, apabila diperkirakan harga akan
naik, permintaan uang oleh masyarakat cenderung turun.

f.

Sistem/Cara Pembayaran yang Berlaku

Cara pembayaran ini berhubungan erat dengan sistem atau proses produksi
barang. Apabila proses produksi mulai dari bahan mentah sampai barang
jadi dan distribusinya dilakukan oleh beberapa perusahaan berbeda dengan
pembayaran kontan maka permintaan uang kas semakin besar.

2.

PENAWARAN UANG

Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada dan beredar dalam kegiatan

perekonomian. Kebijakan moneter bertujuan untuk mengatur penawaran
uang atau dengan kata lain mengatur jumlah uang yang beredar. Oleh sebab
itu, boleh dikatakan bahwa penawaran uang merupakan tugas pemerintah
melalui bank Indonesia.
Penawaran uang dinyatakan dalam rumus:
L = M1 + M2 + M3
Keterangan:
L

= Penawaran uang

M1 = Uang logam + uang kartal
M2 = M1 + tabungan yang tidak bisa dicairkan dengan cek + deposito
jangka pendek
M3 = M2 + deposito jangka panjang

A.

M1 (Uang Kartal + Uang Giral) yaitu uang beredar dalam arti sempit.


Uang kartal atau uang tunai merupakan uang yang biasa anda gunakan
setiap hari untuk membeli barang dan jasa. Uang kartal terdiri atas uang
logam dan uang kertas. Tahukah Anda siapa yang menerbitkan uang kartal
tersebut? Ambillah satu keping uang dan perhatikanlah. Anda akan
menemukan tulisan Bank Indonesia di salah satu permukaan uang. Uang
kartal diterbitkan oleh bank sentral, yang dalam hal ini adalah Bank
Indonesia.
Uang giral adalah alat pembayaran berupa surat-surat berharga yang
dikeluarkan oleh bank umum. Contoh uang giral adalah cek dan bilyet giro.
Cek merupakan surat perintah dari pemilik rekening di bank untuk
membayar sejumlah uang kepada pihak lain. Sedangkan bilyet giro adalah
surat perintah dari nasabah kepada bank untuk memindahbukukan sejumlah
uang kepada pihak lain.

B.

M2 (M1 + Uang Kuasi) yaitu uang beredar dalam arti luas.

Anda telah mengetahui jenis-jenis uang apa saja yang tergolong dalam M1.
Definisi tentang uang yang lebih luas sering disebutkan sebagai M2. M2

diperoleh dengan menjumlahkan M1 (uang kartal dan uang giral) dengan
”uang kuasi”. Uang kuasi juga disebut ”near money” atau ”uang dekat”,
yaitu bentuk kekayaan finansialyang dapat segera diuangkan. Meskipun
secara langsung ia tidak berfungsi sebagai media tukar atau alat
pembayaran, tetapi dapat diubah dengan cepat menjadi uang kartal maupun
uang giral. Contoh uang kuasi adalah deposito berjangka pendek (jatuh
temponya kurang dari 1 tahun) dan rekening simpanan/tabungan di bank
umum.

C. M3 (M2 + Deposito Berjangka Panjang)
M3 merupakan penggabungan dari uang kartal, uang giral, uang kuasi, dan
deposito berjangka panjang (lebih dari satu tahun). Apabila perekonomian
suatu negara semakin maju, porsi penggunaan uang kartal (kertas dan
logam) semakin sedikit, digantikan uang giral dan uang kuasi.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Besar Kecilnya Penawaran Uang
Pada dasarnya, jumlah uang yang beredar dalam suatu perekonomian
ditetapkan oleh bank sentral melalui pengaturan kredit perbankan.
Perkembangan jumlah uang yang beredar mencerminkan perkembangan
ekonomi. Apabila perekonomian tumbuh dan berkembang, jumlah uang yang

beredar juga berubah termasuk komposisinya. Beberapa faktor yang
memengaruhi penawaran uang, di antaranya:
a. Tingkat Bunga
Tingkat bunga merupakan faktor utama yang menentukan jumlah uang
beredar. Ketika tingkat bunga tinggi, permintaan uang kas akan turun karena
masyarakat menganggap jika uang disimpan (tidak dibelanjakan) akan lebih
menguntungkan. Akibatnya, permintaan terhadap barang dan jasa pun
mengalami penurunan serta kegiatan perekonomian menjadi lesu. Oleh
karena itu, Bank Indonesia akan menambah jumlah uang beredar melalui
kebijakan moneter (menurunkan suku bunga SBI).
b. Tingkat Inflasi atau Deflasi

Pada kondisi inflasi, bank sentral akan cenderung mengurangi penawaran
uang. Tujuannya adalah untuk mengurangi atau meredam agar inflasi tidak
semakin memburuk. Deflasi pun membawa dampak negatif bagi
perekonomian. Karena penurunan harga secara terus-menerus akan
melemahkan gairah berusaha dan berinvestasi.
c.

Pendapatan


Apabila pendapatan masyarakat semakin tinggi, semakin besar pula jumlah
uang yang beredar. Sebaliknya pendapatan masyarakat yang rendah akan
memengaruhi pendapatan nasional juga ikut rendah, sehingga jumlah uang
yang beredar menjadi kecil. Dengan demikian tidak perlu memperbanyak
jumlah uang yang beredar, dengan tujuan menggairahkan dunia perbankan
dan dunia usaha.
d. Nilai Tukar Rupiah
Pemerintah akan menurunkan jumlah rupiah yang beredar apabila nilai tukar
rupiah menurun. Dengan demikian, sesuai hukum keseimbangan permintaan
dan penawaran, tingkat bunga akan naik sehingga rupiah juga ikut naik.
e.

Fasilitas Kredit

Adanya fasilitas kredit dapat memengaruhi jumlah uang yang beredar di
pasar. Bila masyarakat suka akan penggunaan kredit, dengan sendirinya
penggunaan uang tunai akan berkurang, sehingga jumlah uang yang beredar
di masyarakat menjadi sedikit.
f.


Jumlah penduduk

Semakin banyak jumlah penduduk, semakin banyak dan semakin cepat uang
beredar.

Sumber Bacaan:
1. Indriayu, Mintasih. 2009. BSE Ekonomi: Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Hal. 198 – 201.
2. Ningtyas, Nurcahya. 2009. BSE Ekonomi Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Hal. 271 – 276.
3. S, Alam. 2007. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Hal.
251 – 257.
4. Sukwiyati. Dkk. 2006. Ekonomi SMA Kelas X. Bandung: Yudhistira. Hal. 196
– 200.

5. Supriyanto. Dkk. 2009. BSE Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Hal. 228 – 233.
Tugas di Rumah
1.


Jelaskan pengertian permintaan dan penawaran uang?

2.
Tuliskan 4 faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran
uang?
TUGAS INI DIKUMPULKAN PADA PERTEMUAN SELANJUTNYA !!!
http://peaunsri.blogspot.co.id/2014/03/permintaan-dan-penawaranuang.html

http://ekonomikelasx.blogspot.co.id/2012/03/permintaan-uang.html
http://ekonomikelasx.blogspot.co.id/2012/03/penawaran-uang.html