Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832012008 BAB V

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Pengantar
Kematian selalu menyisakan dukacita dan kehilangan bagi orang-orang
terdekatnya bukan saja karena kematian itu telah memisahkannya dari orang
yang dikasihinya melainkan dalam kondisi itu juga mereka yang ditinggal
kehilangan makna hidupnya secara mendalam (Brennan, 2008). Orang
Toraja melewati proses berduka sebagaimana yang dikatakan Kubler-Ross
(1969), Bowbly (1980) dan Wiryasaputra (2003) yakni penyangkalan
terhadap kematian, air mata kepedihan, stres, penolakan, marah, kekacauan
kognitif dan berbagai respon fisik yang juga nampak pada saat ritual
ma’nenek berlangsung.
Keenam partisipan utama dalam penelitian ini adalah keturunan asli Toraja
yang melakukan ritual ma’nenek sejak mereka kecil. Lahir besar lalu
menikah dan berdomisili di Kecamatan Rinding Allo Toraja Utara. Mereka
dipilih dalam penelitian

karena sesuai dengan karakteristik

dan tujuan


penulisan ini yakni memahami ekspresi dukacita dan kehilangan pada orang
Toraja dalam ritual ma’nenek.
Atal (1981) mempunyai pandangan tentang kedukaan sebagai suatu
kehilangan dan merupakan suatu proses peralihan dari situasi terkejut dan
ketidakmampuan melupakan masa lalu menuju ke situasi sedih yang sangat
dalam atas kehilangan itu, kemudian berusaha memanfaatkan apa yang
berharga sebagai dasar bagi pola hubungan baru yang berguna.
Dilihat dari proses dukacita orang Toraja peneliti sependapat dengan apa
yang dipaparkan Atal ini dimana orang Toraja menggambarkan kedukaan
107

sebagai proses peralihan dari tahap tekejut, tidak dapat menerima kenyataan
dan merasakan duka yang amat dalam sampai mencapai suatu keseimbangan
baru, dimana mereka mampu menerima kenyataan.
B. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian bagi orang Toraja yang melaksanakan ritual
ma’nenek, pada kedelapan partisipan

melalui observasi, keikutsertaan


dalam ritual, wawancara, studi dokumentasi, triangulasi serta perpanjangan
keikutsertaan maka tema-tema yang muncul adalah sebagai berikut:
1. Orang Toraja mengekspresikan dukacita dan kehilangan dalam ritual
ma’nenek melalui perilaku menangis, meratap, menjemur, mengganti
bungkus tulang-tulang jenazah serta membersihkan lingkungan di
sekitar kuburan.
2. Makna ma’nenek bagi orang Toraja adalah ritual yang menyatukan
semua orang baik anak-anak, remaja, pemuda, orang tua, laki-laki
maupun perempuan untuk menyaksikan dan merasakan secara
langsung keterpisahan dari kehidupan sehari-hari dengan orang yang
meninggal. Ma’nenek merupakan dukacita dan kehilangan yang unik,
litani ratapan, ungkapan kasih sayang dan hormat, kesempatan untuk
curhat, reuni keluarga besar untuk menyampaikan harapan bersama,
kerinduan dan attachment behaviour, berakhirnya seluruh proses
dukacita serta merayakan kembali kehidupan setelah kematian orangorang terkasih.

108

C.


Saran-saran

1.

Bagi orang Toraja

Walaupun semua budaya berduka ketika kehilangan orang –orang yang
dicintai, namun ternyata ritual dan kebiasaan yang berkaitan dengan
kematian bervariasi di antara budaya. Setiap budaya mengekspresikan
dukacita dan mengintegrasikan kehilangan ke dalam hidup dengan cara yang
konsisten dengan keyakinan mereka tentang kehidupan, kematian dan
kehidupan akhirat.
Reaksi universal meliputi reaksi awal syok dan disorientasi sosial, mencoba
melanjutkan hubungan dengan yang sudah meninggal, merasa marah
terhadap kematian dan waktu berkabung. Akan tetapi budaya tertentu
mungkin menetapkan cara yang dapat diterima untuk memperlihatkan syok
dan kesedihan, bentuk marah yang dapat diterima atau berapa lama masa
berkabung dapat berlangsung. Ada ritual yang mungkin kelihatan aneh bagi
orang lain namun sesungguhnya setiap budaya telah memiliki perangkat
untuk menolong masyarakatnya menghadapi kematian yang menyebabkan

dukacita dan kehilangan.
Melalui tulisan ini diharapkan ma’nenek tetap terpelihara sebagai sarana
untuk menolong keluarga mengekspresikan dukacita sampai dapat menerima
kenyataan tentang kematian itu untuk bangkit menata hidupnya lagi.
Publikasi Ma’nenek sebagai salah satu tradisi paling langka yang sudah
mulai dikenal secara luas kiranya tidak menjadikan ritual ini menjadi ajang
bisnis yang dikemas sebagai “tujuan wisata unik” sehingga jauh dari tujuan
yang sesungguhnya.

109

2.

Bagi Ilmu Psikologi

Sebagai ilmu yang bertujuan untuk mengkaji manusia dan perilakunya,
sangat penting mengembangkan dan memperdalam penelitian yang bersifat
indigenous mengingat Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan
keanekaragaman dan keunikan budayanya. Perlunya memotivasi para
psikolog agar lebih bersemangat melakukan penelitian indigenous.

Dengan memahami perilaku setiap suku dengan budayanya masing-masing
diharapkan pendekatan-pendekatan sesuai dengan budaya lokal bagi setiap
persoalan akan lebih tepat. Sebab solusi bagi suatu daerah belum tentu sesuai
untuk budaya lain di daerah yang berbeda.

3.

Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini sangat menarik dan menantang. Kiranya ritual ma’nenek tetap
terpelihara seperti saat ini murni sebagai kesempatan untuk mengekspresikan
dukacita dan kehilangan yang tertunda karena beratnya tuntutan kebutuhan
yang harus disiapkan oleh keluarga untuk upacara pemakaman. Bukan
sebagai “komoditi pariwisata” sehingga tujuan utamanya menjadi hilang
mengungat Toraja sebagai daerah tujuan wisata paling terkenal karena
keunikan upacara kematiannya.
Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat mewawancarai orangorang yang tinggal di derah yang sama namun tidak pernah melakukan ritual
ma’nenek.

110


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: suatu analisis psikologi indigenous

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832013008 BAB I

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832013008 BAB II

1 1 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832013008 BAB IV

0 1 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832013008 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous

0 1 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous

0 0 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832012008 BAB I

0 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832012008 BAB II

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832012008 BAB IV

0 3 53