PEMBINGKAIAN BERITA PEMUKULAN TERHADAP PRAMUGARI SRIWIJAYA AIR DI MEDIA ONLINE (Analisis Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki terhadap Berita Pemukulan Pramugari Sriwijaya Air di metrotvnews.com dan inilah.com Edisi 6 Juni – 10 Juni 2013).

PEMBINGKAIAN BERITA PEMUKULAN TERHADAP PRAMUGARI
SRIWIJ AYA AIR DI MEDIA ONLINE
(Analisis Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki terhadap
Berita Pemukulan Pramugari Sriwijaya Air di metrotvnews.com dan
inilah.com Edisi 6 J uni – 10 J uni 2013)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyar atan Untuk Memperoleh Gelar Sar jana
Pada FISIP UPN “VETERAN” J AWA TIMUR

SANDRA ADE KURNIASARI
NPM. 0943010060

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


2

Judul Penelitian

: PEMBINGKAIAN BERITA PEMUKULAN
TERHADAP PRAMUGARI SRIWIJAYA AIR DI
MEDIA ONLINE (Analisis Framing Model Zhongdang
Pan dan Gerald M. Kosicki terhadap Pemberitaan
Pemukulan Terhadap Pramugari Sriwijaya Air di
metronews.com dan inilah.com Edisi 6 Juni – 10 Juni
2013)

Nama Mahasiswa

: Sandra Ade Kurniasari

NPM

: 0943010060


Program Studi

: Ilmu Komunikasi

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Telah disetujui untuk mengikuti Seminar Proposal
Menyetujui,

Pembimbing Utama

JUWITO, S.SOS, M.Si
NPT. 3 6704 95 00361

Mengetahui
Ketua Program Studi


JUWITO, S.SOS, M.Si
NPT. 3 6704 95 00361

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

PEMBINGKAIAN BERITA PEMUKULAN TERHADAP PRAMUGARI
SRIWIJ AYA AIR DI MEDIA ONLINE
(Analisis Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki terhadap Berita
Pemukulan Pramugari Sriwijaya Air di metrotvnews.com dan inilah.com
Edisi 6 J uni – 10 J uni 2013)
Oleh :
SANDRA ADE KURNIASARI
NPM. 0943010060
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi J urusan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 14 November 2013
Pembimbing

Tim Penguji :
1. Ketua

J uwito, S.Sos, M.Si
NPT. 3 7107 94 00361

J uwito, S.Sos, M.Si
NPT. 3 7107 94 00361
2. Sekretaris

Dr. Catur Suratnoaji,M.Si
NPT. 3 6804 94 00281
3. Anggota

Dra. Dyva Claretta, M.Si
NPT. 3 6601 94 00251
Mengetahui :

DEKAN

Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si
NIP. 195507 181 983 022 001

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa nafas hidup pada seluruh
makhluk. Hanya kepadaNya - lah syukur dipanjatkan atas selesainya proposal
skripsi ini. Sejujurnya penulis akui bahwa pendapat sulit ada benarnya, tetapi
faktor kesulitan itu lebih banyak dating dari diri. Karena itu, kebanggaan penulis
bukanlah pada selesainya proposal skripsi ini, melainkan kemenangan atas
berhasilnya menundukkan diri sendiri. Semua kemenangan dicapai tidak lepas
dari bantuan dari berbagai pihak selama proses penyelesaian proposal skripsi ini,

penulis sangat berterima kasih kepada banyak pihak yang akan disebut sebagai
berikut :
1. Kepada kedua orang tua, ibu dan ayah penulis yang selalu memberi semangat
dan nasehat untuk selalu mengejar cita-cita demi masa depan.
2. Prof. Dr. Ir. Teguh Suedarto, MP, selaku rector Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Dra. EC. Hj. Suparwati, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Juwito, S.Sos, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan
juga sebagai pembimbing saya yang telah bersedia meluangkan waktu dan
tenaganya untuk membimbing saya dalam mengerjakan proposal skripsi ini.
5. Bapak/Ibu Dosen serta Staff Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik yang telah member banyak ilmu dan dukungan untuk bisa
menyelesaikan proposal skripsi ini.

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


5

6. Kepada keluarga besar yang ada di Blitar, terima kasih atas bantuan,
dukungan, dan doanya sehingga proposal skripsi dapat terselesaikan.
7. Sahabat-sahabat penulis Icha, Yessicha, Lovina, Marta, Nana, Nandry, mbak
Dian, Winda, serta tim dari PIA Wisata Surabaya, saya ucapkan terima kasih
yang sebanyak-banyaknya telah berperan besar dalam penyelesaian proposal
skripsi ini.
8. Teman dekat penulis M. Arifin yang selalu support dan mendoakan tiada
henti.
Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini belum sempurna dan penuh
keterbatasan. Dengan harapan bahwa proposal skripsi ini dapat berguna untuk
teman-teman mahasiswa di Jurusan Ilmu Komunikasi, maka saran dan kritik yang
membangun sangatlah dibutuhkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6


DAFTAR ISI

J UDUL ..................................................................................................

i

LEMBAR PERSETUJ UAN .................................................................

ii

KATA PENGANTAR ............................................................................

iii

DAFTAR ISI ........................................................................................

v

DAFTAR TABEL ..................................................................................


vi

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................

vii

ABSTRAK .............................................................................................

viii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................

1

1.1. Latar Belakang .....................................................................

1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................


7

1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................

8

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................

9

1. Manfaat Teoritis ..............................................................

9

2. Manfaat Praktis ...............................................................

9

BAB II KAJ IAN PUSTAKA .................................................................


10

2.1. Penelitian Terdahulu .............................................................

10

2.2. Landasan Teori ....................................................................

12

2.2.1. Media Online ............................................................

12

2.2.2. Ideologi Media ..........................................................

15

2.2.3. Teori Konstruksi Realitas Sosial ................................

15

2.2.4. Pengertian Konstruksi Realitas Sosial .......................

16

2.2.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konstruksi Realitas

19

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

2.2.6. Wartawan Sebagai Agen Konstruksi Realitas .............

21

2.2.7. Media Sebagai Agen Konstruksi Realitas ..................

22

2.2.8. Hierarchy Of Influence ..............................................

25

2.2.9. Berita Sebagai Hasil Konstruksi Realitas ...................

27

2.2.10. Dampak Dari Kontruksi Media Massa .......................

28

2.2.11. Analisis Framing ......................................................

29

2.2.12. Analisis Framing Termasuk Paradigma
Konstruksionis ...........................................................

31

2.2.13. Konsep Framing ........................................................

31

2.2.14. Model Analisis Framing .............................................

32

2.2.15. Perangkat Analisis Framing ........................................

35

2.2.16. Efek Framing .............................................................

40

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................

43

3.1. Definisi Operasional ..............................................................

43

3.2. subjek dan obyek penelitian ..................................................

44

3.3. Unit Analisis ..........................................................................

44

3.4. Korpus ..................................................................................

45

3.5. Teknik Pengumpulan Data ....................................................

48

3.6. Teknik Analisis Data .............................................................

48

3.7. Langkah-langkah Analisis Framing ........................................

49

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

DAFTAR TABEL

Berita 1 tabel 4.1 Frame metrotvnews.com ..................................................... 58
Berita 2 tabel 4.2 Frame metrotvnews.com...................................................... 62
Berita 3 tabel 4.3 Frame metrotvnews.com...................................................... 66
Berita 4 tabel 4.4 Frame metrotvnews.com...................................................... 70
Tabel 4.5 Frame metrotvnews.com .................................................................. 72
Berita 5 tabel 4.6 inilah.com ........................................................................... 78
Berita 6 tabel 4.7 inilah.com ........................................................................... 82
Berita 7 tabel 4.8 inilah.com ........................................................................... 85
Berita 8 tabel 4.9 inilah.com ........................................................................... 89
Tabel 4.10 Frame inilah.com ........................................................................... 91
Tabel perbandingan Frame metrotvnews.com dan inilah.com .......................... 95

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

DAFTAR LAMPIRAN

Berita metronews.com tanggal 6 Juni 2013
Berita metronews.com tanggal 6 Juni 2013
Berita metronews.com tanggal 6 Juni 2013
Berita metronews.com tanggal 6 Juni 2013
Berita metronews.com tanggal 7 Juni 2013
Berita metronews.com tanggal 7 Juni 2013
Berita metronews.com tanggal 7 Juni 2013
Berita metronews.com tanggal 10 Juni 2013
Berita metronews.com tanggal 10 Juni 2013
Berita metronews.com tanggal 10 Juni 2013
Berita inilah.com tanggal 7 Juni 2013
Berita inilah.com tanggal 7 Juni 2013
Berita inilah.com tanggal 7 Juni 2013
Berita inilah.com tanggal 7 Juni 2013
Berita inilah.com tanggal 7 Juni 2013
Berita inilah.com tanggal 8 Juni 2013

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

ABSTRAK
SANDRA ADE KURNIASARI, PEMBINGKAIAN BERITA PEMUKULAN
TERHADAP PRAMUGARI SRIWIJ AYA AIR DI MEDIA ONLINE (Analisis
Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki terhadap Berita
Pemukulan Pramugari Sriwijaya Air di metrotvnews.com dan inilah.com Edisi 6
Juni – 10 Juni 2013)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara bagaimana portal berita
online metrotvnews.com dan inilah.com membingkai berita tentang pemukulan
terhadap pramugari Sriwijaya Air yang melibatkan Kepala Dinas Badan
Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Bangka Belitung.
Penelitian ini adalah tipe penelitian kualitatif dengan menggunakan
metode analisis framing. penelitian ini menggunakan analisis framing yang dipilih
model Pan dan Kosicki yang menggunakan empat struktur besar.
Maka hasil penelitian yang diperoleh dalam pembingkaian berita terhadap
pemukulan terhadap pramugari Sriwijaya Air di media online metrotvnews.com
dan inilah.com, yaitu metrotvnews.com cenderung memberitakan efek setelah
terjadi kasus pemukulan hal ini dapat dilihat dari opini-opini dalam pemberitaan
yang diberikan oleh narasumber-narasumber terkait sedangkan inilah.com
cenderung memberitakan kronologi dari awal tentang sebelum terjadi kejadian
pemukulan tersebut, pada saat terjadi kejadian pemukulan tersebut dan setelah
terjadi pemukulan tersebut.
Kata kunci : Framing, Media online, Berita, Pemukulan, Pramugari
ABSTRACT
This study aims to determine how metrotvnews.com online news portals
and news framing inilah.com about beating against Sriwijaya Air flight attendants
involving the Head of the Investment Coordinating Board (BKPMD ) Bangka
Belitung
This research is a type of qualitative research using analytical methods
framing . This study uses framing analysis of the chosen model of Pan and
Kosicki that uses four large structures .
Then the results obtained in the framing of the news of the beating of
Sriwijaya Air flight attendants in online media metrotvnews.com and inilah.com is
metrotvnews.com tended to effect after beating case this can be seen from the
opinions expressed in the news given by the relevant resource persons while
inilah.com tend to preach about the chronology of early events prior to the beating
, at the time of the beating incident and after the beating.
Keywords : Framing , Online Media , News , beatings , flight attendant

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya, peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang
tinggi dalam pemberitaan di media massa. Oleh karenanya, peristiwa konflik
hampir selalu mewarnai tiap halaman media massa cetak, begitu pula dengan
media elektronik. Hal ini tidak bisa dihindari, karena konflik selalu ada di
berbagai lini kehidupan manusia, dan media massa selalu siap mengangkatnya
untuk menjadi konsumsi publik. Konflik atau pertentangan, merupakan sumber
berita yang tak pernah kering dan tak akan pernah habis (Sumadiria, 2005:80).
Begitu banyak peristiwa dan kerusuhan yang menjadi konsumsi
pemberitaan sehari - hari. Mirisnya, kini kebanyakan media massa cenderung
mengeksploitasi aspek dramatik konflik demi penciptaan sensasi. Implikasi yang
berkembang subur justru potensi konfliknya dibandingkan potensi integrasi,
sehingga eskalasi konflik semakin meluas. Walaupun pada dasarnya mengangkat
peristiwa kekerasan menjadi suatu berita merupakan hal yang wajar karena
mengandung realitas yang bernilai berita. Namun, akan menjadi persoalan
manakala kondisi sistem sosial politik Indonesia saat ini sedang mengalami
kerawanan. Artinya, peran strategis pemberitaan media massa yang cenderung
akan menciptakan potensi konflik akan menjadi signifikan untuk dibicarakan.
Secara teoritis, ada tiga posisi media dalam memberitakan konflik.
Pertama, media sebagai issue intensifier dimana media berposisi memunculkan
isu atau konflik dan mempertajamnya. Isu yang diangkat media akan
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

memunculkan dan menampakkan dimensi isu secara tajam. Dengan posisi sebagai
intensifier, media mem blow-up realitas yang menjadi isu sehingga seluruh
dimensi isu menjadi transparan. Kedua, media sebagai konflik diminisher, yakni
media menenggelamkan suatu isu atau konflik. Secara sengaja media meniadakan
isu tersebut, terutama bila menyangkut kepentingan media bersangkutan, entah
kepentingan ideologis atau pragmatis. Ketiga, media juga bisa berfungsi sebagai
pengarah konflik resolution, yakni media menjadi mediator dengan menampilkan
isu dari berbagai perspektif serta mengarahkan pihak yang bertikai pada
penyelesaian konflik (Syahputra: 2006).
Analisis framing (bingkai), yang dalam penelitian ini selanjutnya
menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari
model analisis yang dapat digunakan untuk mengungkapkan rahasia di balik suatu
peristiwa yang diberitakan oleh suatu media. Dengan analisis bingkai dapat
diketahui bagaimana suatu peristiwa atau realitas dibingkai oleh suatu media.
Dengan demikian, realitas sosial dapat dipahami, dimaknai, dan dikonstruksikan
dalam bentuk serta makna tertentu. Elemen-elemen tersebut bukan hanya bagian
dari jurnalistik saja, melainkan menandakan bagaimana suatu peristiwa dimaknai
dan ditampilkan. Inilah sesungguhnya sebuah realitas politik, bagaimana media
membangun, menyuguhkan, mempertahankan, dan mereproduksi suatu peristiwa
kepada pembacanya.
Sebagai satu bentuk teks media, analisis framing mempunyai perbedaan
yang mendasar dibandingkan dengan analisis isi kualitatif. Prinsip analisis
framing menyatakan bahwa terjadi proses seleksi isu dan fakta tertentu yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

diberitakan media. Fakta tidak ditampilkan apa adanya, namun diberi bingkai
(frame) sehingga menghasilkan konstruksi makna yang spesifik. Dalam hal ini
biasanya media menyeleksi sumber berita, memanipulasi pernyataan, dan
mengedepankan perspektif tertentu sehingga suatu saat interpretasi menjadi lebih
mencolok (noticeable) daripada interpretasi yang lain. (Sobur, 2002 : 165).
Melalui analisis bingkai akan diketahui siapa mengendalikan siapa, siapa
lawan siapa, mana kawan mana lawan, mana patron dan mana klien, siapa yang
diuntungkan dan siapa yang dirugikan, siapa menindas dan siapa yang ditindas,
dan seterusnya. Secara sederhana analisis bingkai dapat digambarkan sebagai
analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau
apa saja) yang dibingkai oleh media (Eriyanto, 2007:3). Analisis bingkai (frame
analysis) berusaha menentukan kunci - kunci tema dalam sebuah teks dan
menunjukkan bahwa latar belakang budaya membentuk pemahaman terhadap
suatu peristiwa. Dalam mempelajari media, analisis bingkai menunjukkan
bagaimana aspek-aspek, struktur, dan bahasa berita mempengaruhi aspek-aspek
lainnya (Anonimous, 2004). Analisis bingkai merupakan dasar kognitif yang
memandu presepsi dan representasi realitas (King, 2004). Dengan analisis bingkai
dapat membongkar ideologi dibalik penulisan informasi.
Umumnya kajian dengan menggunakan analisis bingkai dilakukan di
bidang komunikasi, namun pada penelitian ini akan lebih difokuskan pada kajian
kebahasaannya. Salah satu alasan ketertarikan peneliti mengkaji masalah ini
berawal dari keingintahuan akan keberpihakan suatu media terhadap pemberitaan
yang disajikan. Dengan mengunakan media internet atau media online sebagai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

subjeknya, peneliti ingin mengembangkan dan menjelaskan realitas pemberitaan
yang dibuat oleh wartawan melalui analisis bingkai. Kajian ini merupakan sesuatu
yang baru dalam bidang bahasa.
Peranan media massa, dalam penelitian ini tersaji pada pemberitaan
tentang korban pemukulan pramugari Sriwijaya Air yang dilakukan oleh Zakaria
Umar Hadi, Kepala Dinas Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah
(BKPMD) Bangka Belitung disebut-sebut adalah sebagai sosok yang tegas ketika
sedang menjalankan tugasnya.
Penumpang pesawat merupakan pejabat negara sebagai Kepala Dinas
Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Bangka Belitung.
Zakaria Umar Hadi adalah Kepala Dinas Badan Koordinasi Penanaman Modal
Daerah Provinsi Bangka Belitung (Babel). Zakaria memukul pramugari Sriwijaya
Air SJ 078 karena ia diingatkan untuk mematikan telepon genggamnya sebelum
pesawat tinggal landas. Sebagai seorang pejabat negara seharusnya Zakaria bisa
menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dan dapat mengayomi masyarakat.
Insiden kasus pemukulan tersebut bermula saat Nur Febriyani meminta
Zakaria mematikan telepon selular saat duduk dalam pesawat. Permintaan itu
sesuai standar keselamatan penerbangan, Saat itu pesawat bersiap lepas landas
dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bangka-Tengah, Zakaria memang akhirnya
mematikan ponsel tersebut. Sekitar sejam kemudian, Zakaria mendekati Nur yang
berada di dekat pintu keluar pesawat dan memberi salam kepada setiap
penumpang. Zakaria yang termasuk penumpang paling akhir turun dari pesawat
lalu memukulkan gulungan koran ke bagian kepala Nur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Ramainya pemberitaan kasus pemukulan yang dilakukan oleh Kepala
Dinas Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Bangka Belitung
terhadap pramugari Sriwijaya Air ini telah dimuat di berbagai media baik cetak
maupun elektronik yang menjadi konsumsi publik sehingga menimbulkan
berbagai opini dalam masyarakat. Media dalam hubungannya dengan khalayak
dan kekuasaan yang mewarnai di dalamnya tentu saja menempati posisi yang
cukup strategis karena adanya anggapan akan kemampuan media sebagai sumber
pemenuhan kebutuhan akan informasi yag dibutuhkan oleh masyarakat. Media
massa dapat menjadi alat untuk membangun sebuah kultur dan ideologi dominan
bagi kepentingan kelas dominan. Media massa bukanlah sesuatu yang bebas dan
independent melainkan memiliki keterkaitan dengan realitas sosial, ada berbagai
kepentingan yang bermain dalam media massa.
Oleh karena itu, peneliti akan mencoba melihat bagaimana sikap
metrotvnews.com dan inilah.com sebagai salah satu portal berita online dalam
mengkonstruksi atau menampilkan berita mengenai pemukulan yang dilakukan
oleh Kepala Dinas Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD)
Bangka Belitung terhadap pramugari Sriwijaya Air dalam pemberitaannya
terhadap khalayak. Hal tersebut sangat berpengaruh kepada khayalak atau
masyarakat dalam menerima informasi.
Hal inilah yang menjadi menarik, bagaimana peran wartawan dalam hal ini
menjadi agen konstruksi sebuah realitas. Lebih jauh bagaimana media tempat
wartawan bekerja pada akhirnya kita dapat mengetahui seperti apa keberpihakan
masing-masing media terhadap kasus tersebut. Dalam mengkonstruksi insiden

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

pemukulan tersebut yang dipicu peristiwa peneguran kepada pejabat tersebut
menutup kemungkinan media juga akan mencitrakan pejabat pemerintah yang
akan mempengaruhi pandangan atau opini pembaca atau opini publik.
Antara media satu dengan media yang lainnya terdapat perbedaan dalam
membingkai/mengkonstruksi suatu realitas yang sama, seperti halnya portal berita
online metrotvnews.com dengan inilah.com. Kedua portal berita online tersebut
memiliki cara pandang yang berbeda dalam menyeleksi suatu isu atau peristiwa
dan menuliskan berita-berita mengenai kasus pemukulan pramugari Sriwijaya Air,
wartawan metrotvnews.com dan inilah.com memiliki cara pandang sendiri dalam
mempersepsi peristiwa kasus pemukulan pramugari Sriwijaya Air tersebut dan
kemudian membingkainya ke dalam bentuk susunan berita.
Pembingkaian berita oleh media ini dapat dianalisis melalui analisis
framing, yaitu suatu analisis yang dapat dipakai untuk mengetahui bagaimana
media dalam membingkai atau mengkonstruksi suatu realitas tertentu. Secara
teknis, framing dapat dilihat dari cara jurnalis memilih dan memilah bagian dari
realitas dan menjadikannya bagian yang penting dari sebuah teks berita. Jadi
seorang jurnalis tidak mungkin mem-framing seluruh bagian berita, hanya bagianbagian dari suatu peristiwa penting saja yang menjadi obyek framing jurnalis.
(Sobur, 2001:172).
Selanjutnya pemberitaan media lebih diorientasikan untuk mencari inisiatifinisiatif solusi dan rekonsiliasi, sekaligus mencegah terjadinya kekerasan baru di
masyarakat. Di sinilah perlunya kepandaian dan kreativitas kalangan jurnalis. Di
satu sisi mereka tetap mengungkap fakta, namun di sisi lain mereka dituntut arif,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

dengan memberikan bingkai pada fakta itu, bahwa kekerasan hanya akan
memunculkan penderitaan dan kehancuran. Dan kedamaian hanya akan terwujud
bila kekerasan ditiadakan.
Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis framing dengan model
Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Menurut model Zhongdang Pan dan
Gerald M. Kosicki berita dilihat terdiri dari berbagai simbol yang disusun lewat
perangkat simbolik yang dipakai dan akan dikonstruksi dalam memori khalayak.
Dengan kata lain tidak ada pesan atau stimuli yang bersifat objektif, sebaliknya
berita dilihat sebagai seperangkat kode yang membutuhkan interpretasi makna.
Teks berita tidak hadir begitu saja, sebaliknya teks berita dilihat sebagai teks yang
dibentuk lewat struktur dan formasi tertentu, melibatkan proses produksi dan
konsumsi dari suatu teks (Eriyanto, 2002:251). Dalam pendekatan ini perangkat
framing dibagi menjadi empat struktur besar.Pertama, struktur Sintaksis, kedua,
struktur Skrip, ketiga, struktur Tematik, dan keempat, struktur Retoris.

1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut: “Bagaiman portal berita online metrotvnews.com dan inilah.com
membingkai berita tentang pemukulan terhadap pramugari Sriwijaya Air yang
melibatkan Kepala Dinas Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD)
Bangka Belitung?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah

untuk

mengetahui

bagaimana

metrotvnews.com

dan

inilah.com

membingkai berita tentang pemukulan terhadap pramugari Sriwijaya Air yang
melibatkan Kepala Dinas Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD)
Bangka Belitung.

1.4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan teori
pengkonstruksian suatu peristiwa yang diberitakan melalui portal berita online
maupun kejadian - kejadian yang dialami secara langsung dan dapat mendukung
salah satu bahan ajar analisis wacana, khususnya analisis bingkai wacana.

2. Manfaat Praktis
1) Bagi peneliti dapat memberikan gambaran tentang keberpihakan suatu
media massa, terutama portal berita online mertrotvnews.com dan
inilah.com terhadap pemberitaan pemukulan terhadap pramugari
Sriwijaya Air yang melibatkan Kepala Dinas Badan Koordinasi
Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Bangka Belitung.
2) Dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu komunikasi,
khususnya bidang jurnalistik tentang konstruksi realitas sebuah
peristiwa yang akan dilakukan oleh sebuah media massa melalui

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

bingkai wacana atau analisis bingkai.
3) Bagi masyarakat dapat dijadikan tambahan informasi mengenai suatu
pemberitaan yang terkadang menyimpan maksud tersembunyi,
sehingga masyarakat lebih kritis terhadap berita yang dimuat oleh
suatu media massa.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu
Peneliti menggunakan dua penelitian terdahulu untuk digunakan sebagai
referensi pendukung pembuatan penelitian kasus pemukulan yang dilakukan oleh
Kepala Dinas Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Bangka
Belitung terhadap pramugari Sriwijaya Air dalam buku jurnal, yaitu ”Jurnal Ilmu
Komunikasi”.
Dalam penelitian terdahulu yang pertama ”Jurnal Ilmu Komunikasi”
volume 6, nomor 3, September – Desember 2008. Dengan judul Analisis Framing
Terhadap Pemberitaan Poligami di Surat Kabar Harian Nasional Seputar
Indonesia Edisi Desember 2006 – Januari 2007. Berdasarkan hasil penelitian itu
terdapat peran surat kabar Seputar Indonesia dalam memandang permasalahan
mengenai poligami, cenderung semakin mempertajam konflik yang terjadi di
masyarakat, yang mana dengan pola pemberitaan yang didominasi suatu pihak
terjadi perang pemikiran dan statement di media. Kedua belah pihak baik yang
mendukung ataupun yang menentang poligami seakan menjadikan media sebagai
tempat dan sarana pertarungan ideologi, dalam posisi ini media bukan lagi
menjadi sarana sebagai ruang komunikasi politik, akan tetapi lebih menjadi media
corong kepentingan.
Melalui kesan yang ingin disampaikan Seputar Indonesia yang tidak terlalu
berkepentingan dengan adanya peristiwa poligami yang ditunjukkan dengan pola
pemberitaannya, ternyata juga berdampak kepada hal lain, disini masyarakat bisa

10

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

menyampaikan ideologi pemahamannya mengenai poligami dengan jumlah
halaman yang lebih luas, hal ini yang juga dipakai oleh pemerintah sebagai sarana
untuk mengkampanyekan keinginan pemerintah untuk merevisi peraturan
pemerintah mengenai pembatasan poligami.
Penelitian terdahulu yang kedua Jurnal Ilmu Komunikasi Flow (Universitas
Sumatera Utara) volume 1, nomor 2 (2012) dengan judul, Analisis Framing
tentang Konstruksi Konflik Aceh dalam Laporan Jurnalisme Sastrawi ”Sebuah
Kegilaan di Simpang Kraft”. Salah satu bentuk penulisan yang bisa menyajikan
berita mendalam secara lebih menarik adalah jurnalisme narasi atau lazim disebut
jurnalisme sastrawi. Jurnalisme sastrawi sejatinya adalah sebuah gaya penulis. Ia
membungkus berita berat dan mendalam secara naratif dan panjang, lengkap
dengan deskripsi yang mendetail.
Jurnalisme sastrawi memang membutuhkan deskripsi yang kuat. Deskripsi
disini bukan berarti harus mendayu – dayu, tetapi deskripsi yang memang
mendukung cerita supaya cerita lebih hidup. Tetapi bukan hanya deskripsi,
jurnalisme sastrawi juga memerlukan apa yang sebuah karangan sastra perlukan,
seperti penokohan, kronologis, alur yang kuat, konflik, dan antiklimaks serta akhir
yang memikat. Semuanya harus kuat dan terjalin dalam kisah yang utuh.
Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft adalah salah satu contoh tulisan yang
dikemas dengan gaya penulisan sastrawi. Tulisan ini dimuat pada buku
Jurnalisme Sastrawi, Analogi Liputan Mendalam dan Memikat. Buku ini sendiri
pertama kali diterbitkan oleh Yayasan Pantau pada tahun 2005 dan cetakan
keduanya diterbitkan kepustakaan populer Gramedia pada tahun 2008. Tulisan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

sepanjang hampir 12 ribu kata atau delapan puluh ribu karakter ini menceritakan
tentang salah satu kejadian pada konflik Aceh yang menelan banyak korban jiwa.
Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft menggali pemberitaan tentang kejadian
Simpang Kraft dari sisi yang berbeda, dengan pengemasan yang berbeda pula.
Kejadian ini dikisahkan ulang secara rinci dan runtut, juga memiliki penokohan
dan deskripsi yang detail. Tentu saja berita sepanjang ini sangat berbeda dengan
berita yang biasa dikonsumsi masyarakat yang hanya menampilkan sebuah
kejadian secara sepintas. Berbeda dengan tulisan lain dari genre ini yang
terkadang sedikit membosankan dan bertele – tele, tulisan ini benar-benar kuat
dalam alur, konflik cerita, dan mampu membuat pembaca hanyut. Tulisan ini
bahkan dibuat menjadi cerita pertama dalam buku Jurnalisme Sastrawi, Antologi
Liputan Mendalam, dan Memikat. Kuatnya unsur jurnalisme sastrawi yang ada
dalam tulisan ini membuat tulisan ini sangat layak untuk diteliti dibanding
beberapa tulisan lain yang ada di buku tersebut.

2.2

Landasan Teori

2.2.1 Media Online
Media online adalah bagian dari media massa, menurut Syarifudin Yunus
(2010 : 27) media online yaitu media internet, seperti website, blog, dan lainnya
yang terbit atau tayang di dunia maya, dapat dibaca dan dilihat di internet. Media
online, media yang terbit di internet dengan bentuk yang sederhana dan tidak
terbatas pada ruang dan waktu, sehingga masyarakat dapat mengaksesnya kapan
saja dan dimana saja sejauh ada jaringan yang menghubungkan orang tersebut

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

dengan internet.
Media online merupakan salah satu jenis media massa yang popular dan
bersifat khas. Kekhasan media online terletak pada keharusan memiliki jaringan
teknologi

informasi

dan

menggunakan

perangkat

komputer,

disamping

pengetahuan tentang program komputer untuk mengakses informasi atau berita.
Keunggulan media online adalah informasi/berita bersifat up to date, real time,
dan praktis (Yunus, 2010:32) :
1.

Up to date, media online dapat melakukan upgrade (pembaharuan) suatu
informasi atau berita dari waktu ke waktu dan dimana saja, tidak selalu
menggunakan bantuan komputer, tetapi fasilitas teknologi pada handphone
(telepon genggam) atau lebih spesifik dengan kata smartphone (telepon
genggam yang telah memiliki fasilitas internet). Hal ini terjadi karena
media online memilik proses penyajian informasi atau berita yang lebih
mudah dan sederhana.

2.

Real time, cara penyajian berita yang sederhana tersebut menyajikan
media online dapat langsung menyajikan informasi dan berita pada saat
peristiwa berlangsung hal ini yang dimaksud dengan real time. Wartawan
media online dapat mengirimkan informasi langsung ke media redaksi dari
lokasi peristiwa dengan bantuan telepon atau fasilitas internet seperti email
dan lainnya.

3.

Praktis, media online terbilang praktis karena kemudahan untuk
mendapatkan berita dan informasinya, kapan saja bila diinginkan media
online dapat dibuka dan dibaca sejauh didukung oleh fasilitas teknologi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

internet. Handphone yang memiliki koneksi internet, komputer yang
memiliki sambungan internet baik di perkantoran atau di rumah, dan dapat
pula di warung internet (Yunus, 2010:32-33).
Tidak hanya up to date, real time, dan praktis saja, keunggulan lain yaitu
meliputi multimedia, interaktif, dan hyperlink. Menyertakan unsur-unsur media
adalah keunggulan lain media online, yang membuat media ini mampu
menyajikan bentuk dan isi publikasi yang lebih kaya daripada media tradisional.
Keunggulan ini, terutama sekali, berlangsung pada media online yang berjalan di
atas web.
Pendapat yang sama juga dikatakan oleh Setiawan Santana dalam bukunya
yang berjudul Jurnalisme Kontemporer (Santana, 2008:136-137) yaitu :
“Model situs berita secara general yang kebanyakan digunakan oleh media
berita tradisional sekedar merupakan edisi online dari media induknya. Isi
orisinilnya diciptakan kembali oleh internet dengan cara mengintensifkan isi
dengan kapabilitas-kapabilitas teknisi dari cyberpace. Sejumlah fitur interaktif dan
fungsi-fungsi media ditambahkan. Isinya di update lebih sering daripada medium
induknya.”
Semakin jelas bahwa media online dikenal oleh masyarakat bukan hanya
karena kebaruannya saja tetapi dari segi berita yang ditampilkan memiliki gaya
tersendiri dan tidak bisa dilakukan oleh media terdahulu (cetak). Keterbatasan
media lama menjadikan keterhalangan dalam proses penerbitan yang terbatas pada
ruang dan waktu. Konsep jurnalisme online yang paling popular adalah sifatnya
yang real time diimplementasikan ke dalam running news. Berita, kisah-kisah,
peristiwa - peristiwa, bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang
berlangsung.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

2.2.2 Ideologi Media
Produksi berita berhubungan dengan bagaimana rutinitas yang terjadi
dalam pemberitaan yang menentukan bagaimana wartawan dikontrol untuk
memberitakan

peristiwa

dalam

perspektif

tertentu.

Media

berperan

mendefinisikan bagaimana realitas seharusnya dipahami, bagaimana realitas itu
dijelaskan dengan cara tertentu kepada khalayak. Media disini berfungsi menjaga
nilai-nilai kelompok, dan mengontrol bagaimana nilai-nilai kelompok itu
dijalankan. Sebuah media selalu melibatkan pandangan dan ideologi wartawan,
juga kepentingan media itu sendiri. Ideologi ini menentukan aspek fakta yang
dipilih dan membuang apa saja yang dibuang. Artinya jika seorang wartawan
menulis berita dari salah satu sisi, menampilkan sumber dari satu pihak, dan
memasukkan opininya pada suatu berita. Dapat dikatakan media bukanlah
merupakan saran netral dalam menampilkan kekuatan kelompok masyarakat
secara apa adanya tetapi kelompok dan ideologi yang dominan dalam media itulah
yang akan ditampilkan dalam berita - beritanya (Eriyanto, 2005:90).

2.2.3 Teori Konstruksi Realitas Sosial
Istilah konstruksi sosial atas realitas (social construction of reality)
menjadi terkenal ketika diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas
Luckmann. Kedua pemikir ini hanya meneruskan apa yang

digagas oleh

Giambitissta Vico yang kemudian banyak disebut sebagai cikal bakal
konstruktivisme. Kalau kita mau menelaah, gagasan konstruktivisme ada jauh
sebelum Berger yaitu ketika dalam aliran filsafat Socrates menemukan jiwa dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

tubuh manusia, atau sejak Plato menemukan akal budi serta ide (Bungin, 2001 :
10)
Berangkat dari apa yang dikemukakan pemikir komunikasi di atas, dapat
dianalisis lebih dalam bahwa pemikiran konstruksionis dalam konteks media
massa sebagai sumber informasi juga tidak bebas nilai. Artinya, menurut
paradigma konstruksionis, berita-berita yang disajikan kepada khalayak adalah
berita yang sarat dengan muatan nilai-nilai dari pengelolaan medianya.
Masih dalam kerangka asumsi dasar konstruksionis, dapat kita tarik dalam
konteks media massa bahwa pemaknaan terhadap realitas seringkali didasarkan
pada kerangka berpikir dan kerangka pengalaman pembaca yang bersifat
interaktif. Sebagai hasilnya pengetahuan yang dimiliki oleh pengelola media
massa sangat berpengaruh pada hasil karya jurnalistiknya. Interaksi satu orang
pengelola media dengan sebuah realitas sosial tentu akan berbeda dengan interaksi
pengelola media lain terhadap realitas itu.

2.2.4 Pengertian Konstruksi Realitas Sosial
Gagasan teori konstruksi realitas sosial pertama kali diperkenalkan oleh
Peter Berger bersama Thomas Luckmann dalam bukunya yang berjudul The
Social Construction of Reality, atau bila diterjemahkan sebagai “pembentukan
realitas secara sosial”. Berger dan Luckmann menyatakan bahwa pengertian dan
pemahaman kita terhadap sesuatu muncul akibat komunikasi dengan orang lain.
Realitas sosial sesungguhnya tidak lebih dari sekedar hasil konstruksi sosial dalam
komunikasi tertentu artinya, dalam konteks kajian skripsi ini, realitas yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

sesungguhnya mengenai sesuai dengan realitas simbolik yang terdapat dalam isi
pemberitaan media, yang meliput peristiwa tersebut dari hari ke hari. Hal ini
karena sebagai “golongan sosial” tertentu media juga memiliki kepentingan
tersendiri.
Menurut Robyn Penman, pendekatan Konstruksionisme Sosial memiliki
asumsi-asumsi seperti: (1) tindakan komunikatif yang bersifat sukarela; (2)
pengetahuan adalah sebuah produk sosial; (3) pengetahuan bersifat kontekstual;
(4) teori-teori menciptakan dunia; (5) pengetahuan sarat dengan nilai. Selanjutnya
Penman menguraikan empat kualitas komunikasi jika dilihat dari perspektif
konstruksionis. Pertama, komunikasi itu bersifat konstitutif, artinya, komunikasi
itu sendiri yang menciptakan dunia kita. Kedua, komunikasi itu bersifat
kontekstual, artinya, komunikasi hanya dapat dipahami dalam batas - batas waktu
dan tempat tertentu. Ketiga, komunikasi itu bersifat beragam, artinya, komunikasi
itu terjadi dalam bentuk yang berbeda. Keempat, komunikasi itu bersifat tidak
lengkap, artinya, komunikasi itu ada dalam proses, dan oleh karenanya, selalu
berjalan dan berubah.
Pemikiran dasar Konstruksionisme Sosial oleh Berger dilukiskan dengan
latihan para siswa di kelas. Setiap siswa diperintahkan membuat satu objek benda
tertentu yang berasal dari kayu, logam plastik, kain, dan bahan lainnya. Setiap
objek diletakkan di atas meja. Seorang siswa mungkin mengelompokkan benda benda yang terbuat dari kayu dalam satu kelompok, benda - benda plastik dalam
kelompok lain, begitu juga benda - benda logam, benda - benda kain, dan
seterusnya dalam kelompok yang berbeda.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Pendekatan konstruksi sosial atas realitas terjadi secara simultan melalui
tiga proses sosial, yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Proses ini
terjadi antara individu satu dengan lainnya di dalam masyarakat. Bangunan
realitas yang tercipta karena proses sosial tersebut adalah objektif, subjektif, dan
simbolis atau intersubjektif. Realitas objektif adalah realitas yang terbentuk dari
pengalaman di dunia objektif yang berada di luar diri individu, dan realitas ini
dianggap sebagai kenyataan. Realitas simbolis merupakan ekspresi simbolis dari
realitas objektif dalam berbagai bentuk. Sedangkan realitas subjektif adalah
realitas yang terbentuk sebagai proses penyerapan kembali realitas objektif dan
simbolis ke dalam individu melalui proses internalisasi. Burhan, Bungin,(2007).
a. Eksternalisasi (penyesuaian diri), sebagaimana yang dikatakan Berger dan
Luckmann merupakan produk - produk sosial dari eksternalisasi manusia yang
mempunyai suatu sifat yang sui generic dibandingkan dengan konteks
organismus dan konteks lingkungannya, maka penting ditekankan bahwa
eksternalisasi itu sebuah keharusan antropologis yang berakar dalam
perlengkapan

biologis

manusia.

Keberadaan

manusia

tak

mungkin

berlangsung dalam suatu lingkungan interioritas yang tertutup dan tanpa
gerak. Manusia harus terus-menerus mengeksternalisasikan dirinya dalam
aktivitas.
b. Objektivasi.

Tahap

obyektivasi

produk

sosial,

terjadi

dalam

dunia

intersubjektif masyarakat yang dilembagakan. Pada tahap ini sebuah produk
sosial berada pada proses institusionalisasi, sedangkan individu oleh Berger
dan Luckmann, dikatakan memanifestasikan diri dalam produk-produk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

kegiatan manusia yang tersedia, baik bagi produsen-produsennya, maupun
bagi orang lain sebagai unsur dari dunia bersama. Objektivasi ini bertahan
lama sampai melampaui batas tatap muka di mana mereka dapat dipahami
secara langsung.
c. Internalisasi, dalam arti umum internalisasi merupakan dasar bagi
pemahaman mengenai “sesama saya”, yaitu pemahaman individu dan orang
lain serta pemahaman mengenai dunia sebagai sesuatu yang maknawi dari
kenyataan sosial. Individu oleh Berger dan Luckmann dikatakan, mengalami
dua proses sosialisasi, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder.
Sosialisasi primer dialami individu dalam masa kanak-kanak, yang dengan itu,
ia menjadi anggota masyarakat. Sedangkan sosialisasi sekunder adalah proses
lanjutan dari sosialisasi primer yang mengimbas ke individu, yang sudah
disosialisasikan ke dalam sektor-sektor baru di dalam dunia objektif
masyarakatnya.

2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konstruksi Realitas
Dalam mengkonstruk sebuah realita banyak faktor yang mendukung dalam
mengkostruksi realita. Diantaranya adalah faktor Ekonomi, Politik, Ideologi.
(Eriyanto, 2009) :

1. Ekomoni
Tidak bisa dipungkiri bahwa faktor ekonomi sangat mempengaruhi dalam
membentuk suatu realita. Telah kita ketahui bahwa fungsi pers adalah sebagai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

alat edukasi penyaji informasi tapi dengan adanya pers industri fungsi pers
menjadi berubah. Dengan alasan mencari profit akhirnya idealisme pers
menjadi semakin tergeser dengan adanya kepentingan pemodal. Sebagaimana
yang diketahui sekarang banyak sekali media yang bermunculan, tentunya
untuk menutup biaya operasionlanya media harus mendapatkan sponsor atau
biasa disebut dengan iklan. Terkadang pihak sponsor atau iklan tersebut
menjadi nyawa bagi media tersebut, sehingga kalau tidak ingin bangkrut
apapun yang menjadi keinginan pihak sponsor mau tidak mau harus dituruti
oleh pihak media. Lebih lanjut karena adanya kepentingan pemodal inilah
akhirnya berita yang disajikan tidak lagi murni menyajikan informasi
melainkan telah disusupi oleh kepentingan pemodal. Apalagi jika kapitalis
telah menjadi nafas dari pers mau tidak mau pers pun harus tunduk kepada
kapitalis demi kelangsungan hidup medianya.
2. Politik
Kepentingan politik juga sangat dominan dalam pembentukaan realita. Dalam
urusan politik setiap tindakan haruslah menuai suatu keuntungan. Begitu pula
dengan pemberitaan media haruslah ada yang menguntungkan dari segi
politik.
3. Ideologi
Media berperan mendefinisikan bagaimana realita seharusnya dipahami dan
kemudian disajikan kepada khalayak. Dalam sebuah penyajian berita ada yang
pro dengan realita tersebut tapi ada yang tidak sepakat dengan realita tersebut.
Yang tidak sepakat dengan realita tersebut bukan tanpa sebab, tetapi ada faktor

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

yang mempengaruhinya. Realita yang sama bisa dimaknai dan dijelaskan
secara berbeda karena memakai kerangka politik yang berbeda. Masyarakat
atau komunitas dengan ideologi yang berbeda akan menjelaskan dan
meletakkan peristiwa yang sama ke dalam peta yang berbeda, karena ideologi
menempatkan bagaimana nilai - nilai bersama yang dipahami dan diyakini
bersama - sama dipakai untuk menjelaskan berbagai realita yang terjadi setiap
hari. Tak terkecuali ideologi ini juga akan mempengaruhi media dalam
menyajikan suatu realita, ini terkait dengan sudut pandang yang dipakai oleh
media tersebut. Ideologi dalam arti netral bergantung pada isinya kalau isinya
baik, ideologi itu baik, kalau isinya buruk (misalnya membenarkan
kebencian), dia buruk. Ketika media dikendalikan ideologi yang ada
dibaliknya, media sering dituduh sebagai perumus realitas atau dengan kata
lain sebagai pengkonstruk realita Sesuai dengan ideologi yang melandasinya
berita bukan menjadi cermin realitas melainkan gambaran tentang pemaknaan
terhadap realita tersebut. Dalam hal ini, ideologi tersebut menyusup dan
menanamkan pengaruhnya lewat media secara ”tersembunyi” dan mengubah
pandangan setiap orang secara tidak sadar.

2.2.6 Wartawan Sebagai Agen Konstruksi Realitas
Wartawan

tidak

bisa

memnyembunyikan

pilihan

moral

dan

keberpihakannya, karena ia merupakan bagian yang intrinsik dalam pembentukan
berita. Lagipula, berita bukan hanya produksi individual, melainkan juga bagian
dari proses organisasi dan interaksi antara wartawannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Dalam pandangan konstruksionis, wartawan juga dipandang sebagai faktor
atau agen konstruksi. Wartawan bukan hanya melaporkan fakta, melainkan juga
turut

mendefinisikan

peristiwa.

Sebagai

aktor

sosial,

wartawan

turut

mendefinisikan apa yang terjadi, dan secara aktif membentuk peristiwa dalam
pemahaman mereka. (Eriyanto, 2002:28-29)
Tugas dari seorang wartawan adalah membentuk berita : ia menguraikan,
mengurutkan, mengkonstruksi peristiwa demi peristiwa, sumber demi sumber,
serta membentuk cerita, dan berita tertentu. Jadi berita pada dasarnya, adalah hasil
olahan dan konstruksi wartawan, sehingga realitas yang dihasilkan bersifat
subyektif. Berita bukanlah perceminan dari realitas, melainkan representasi dari
realitas yang hadir setelah melalui konstruksi dan pemahaman wartawan atas
suatu fakta. Realitas yang disajikan dalam bentuk berita adalah realitas yang
sudah diolah lewat pandangan dan pemaknaan wartawan itu sendiri. (Eriyanto,
2002:30)

2.2.7 Media Sebagai Agen Konstruksi Realitas
Media dilihat sebgai sarana yang netral. Kalau ada berita yang
menyebutkan kelompok tertentu

atau menggambarkan realitas dengan citra

tertentu, gambaran semacam itu merupakan hasil sumber berita (komunikator)
yang menggunakan media untuk mengemukakan pendapatnya. Pendeknya, media
disini tidak berperan dalam membentuk realitas. Apa yang ditampilkan dalam
pemberitaan

itulah

yang

sebenarnya

terjadi.

Ia

hanya

saluran

menggambarkan realitas, menggambarkan peristiwa.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

untuk

23

Dalam pandangan Konstruksionis, media dilihat sebaliknya. Media
bukanlah sekedar saluran yang bebas, ia juga subjek yang mengkonstruksi
realitas, lengkap dengan pandangan, bias dan pemihakannya. Di sini media
dipandang sebagai agen konstruksi sosial yang mendefinisikan realitas.
Pandangan semacam ini menolak argumen yang menyatakan media seolah-olah
sebagai tempat saluran bebas. Berita yang kita baca bukan menggambarkan
realitas, bukan hanya menunjukkan pendapat sumber berita, tetapi juga konstruksi
dari itu sendiri. Lewat berbagai instrumen yang dimilikinya, media ikut
membentuk realitas yang tersaji dalam pemberitaan. (Eriyanto, 2002 : 22-23)
Kecenderungan atau setiap media dalam memproduksi informasi kepada
khalayak dapat diketahui dari pelapisan - pelapisan yang meliputi institusi media.
Pamela Shoemaker dan Stephen D. R

Dokumen yang terkait

Analisis framing pemberitaan konflik internal partai persatuan pembangunan dalam menentukan koalisi pada pemilu 2014 oleh harian online republika.com

1 4 132

Pembingkaian berita Tim Nasional U-19 : (studi analisis framing model Zhondang Pan dan Gerald M.Konsicki pada Harian Bola dan Top Skor Edisi 19-30 November 2013)

0 27 125

Pembingkaian Berita Penggenangan Waduk Jati Gede Sumedang (Analisis Framing Zhongdang Pan Dan Gerald M. Kosicki Mengenai Berita Penggenangan Waduk Jati Gede Sumedang Pada Harian Umum Pikiran Rakyat dan Harian Pagi Tribun Jabar Edisi 3 September 2015)

0 8 79

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG MUNDURNYA HARY TANOE SOEDIBYO DARI PARTAI HANURA PADA MEDIA ONLINE (Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki Tentang Berita Mundurnya Hary Tanoe dari Partai Hanura di Vivanews.com dan Tempo.com Periode Tanggal 17 s.

0 1 113

BERITA KERUSUHAN SUPORTER DI SURAKARTA (Analisis Framing Media terhadap Penyajian Berita Kerusuhan Suporter di Surat Kabar Joglosemar edisi Juni – September 2013).

0 0 3

Jessica dalam bingkai media online: analisis framing pendekatan Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki pada viva.co.id dan kompas.com.

0 4 115

KONTRUKSI PESAN KEHIDUPAN DALAM SINETRON TUKANG BUBUR NAIK HAJI EPISODE 1861-1865 : ANALISIS FRAMING MODEL ZHONGDANG PAN DAN GERALD M.KOSICKI.

0 4 125

KONSTRUKSI PEMIKIRAN MEDIA BULETIN AL ISLAM : ANALISIS FRAMING ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI EDISI 708-710.

0 2 122

PEMBINGKAIAN BERITA PEMUKULAN TERHADAP PRAMUGARI SRIWIJAYA AIR DI MEDIA ONLINE (Analisis Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki terhadap Berita Pemukulan Pramugari Sriwijaya Air di metrotvnews.com dan inilah.com Edisi 6 Juni – 10 Juni 2013)

0 0 19

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG MUNDURNYA HARY TANOE SOEDIBYO DARI PARTAI HANURA PADA MEDIA ONLINE (Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki Tentang Berita Mundurnya Hary Tanoe dari Partai Hanura di Vivanews.com dan Tempo.com Periode Tanggal 17 s.

0 0 21