TAHAP PERKEMBANGAN BAYI MASA NEONATAL

Masa Neonatal
I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang individu dalam rentang kehidupannya di dunia ini harus melalui
berbagai macam fase atau masa seiring perkembangan usia mereka. Dalam setiap
fase memiliki tugas-tugas perkembangan masing-masing, hal ini berbeda antara
fase satu dengan fase yang lainnya. Masing-masing individu dituntut untuk dapat
menyelesaikan setiap tugas perkembangannya sesuai dengan tahapan fase yang
dilaluinya dan rentang usia yang sudah ditentukan pada tiap fase tersebut.
Seorang individu dapat dikatakan normal atau bahagia apabila ia dapat
menyelesaikan tugas perkembangannya dengan tepat waktu. Apabila individu
tersebut tidak dapat atau mengalami hambatan dalam menyelesaikan tugas
perkembangannya, maka individu tersebut akan mengalami gangguan atau
ketidakbahagiaan baik dalam aspek fisik, kognitif, emosi, sosial, maupun
spiritualnya.
Dari seluruh fase yang terjadi selama rentang kehidupan, salah satu fase yang
memegang peranan penting dalam perkembangan seorang individu adalah masa
bayi neonatal. Masa bayi neonatal disebut sebagai salah satu fase terpenting
karena selama masa ini seorang individu mulai menyesuaikan diri secara radikal

dan merupakan pendahuluan dari perkembangan selanjutnya. Banyak macam
tugas perkembangan yang harus diselesaikan seorang individu pada masa ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian masa neonatal?
2. Apa saja ciri-ciri masa neonatal?
3. Bagaimana tahap penyesuaian bayi neonatal?
4. Bagaimana perkembangan bayi masa infancy (penyesuaian)?

II.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Masa Neonatal
Masa ini adalah periode bayi yang baru lahir atau neonate (berasal dari kata
Yunani “neos” yang berarti “baru” dan kata kerja Latin “nascor” yang berarti
“dilahirkan”. Selama waktu ini, bayi harus menyesuaikan diri dengan lingkungan

1 | Psikologi Perkembangan

Masa Neonatal
yang seluruhnya baru di luar rahim ibu. Masa ini dimulai dari kelahiran dan

berakhir pada saat bayi menjelang dua minggu.
Pada masa ini walaupun singkat pada umumnya dibagi menjadi dua periode,
yaitu periode portunate dan periode neonate. Periode partunate (mulai saat
kelahiran sampai lima belas dan tiga puluh menit sesudah kelahiran). Periode ini
dimulai dari keluarnya janin dan berakhir setelah tali pusar dipotong dan diikat.
Sampai hal ini selesai dilakukan, bayi masih merupakan pascamatur yaitu
lingkungan diluar tubuh ibu. Dan periode neonate (dari pemotongan dan
pengikatan tali pusar sampai hingga akhir minggu kedua dari kehidupan
pascamatur) setelah itu bayi adalah individu yang terpisah.1
Pada masa awal kelahiran, kepala menyusun bagian yang tergolong sangat
besar dibandingkan dari seluruh tubuh, yaitu 1 : 4. Pada masa selanjutnya proporsi
tubuh berubah, dan mengikuti dua pola, yakni pola cephalocaudal dan pola
proximodistal. Pola cephalocaudal merupakan rangkaian dimana pertumbuhan
tercepat selalu terjadi di kepala. Pertumbuhan fisik dalam ukuran, berat badan dan
perbedaan ciri fisik secara bertahap bekerja dari atas ke bawah.2
Pola proximodistal merupakan rangkaian pertumbuhan yang mulai dari pusat
tubuh dan bergerak kearah tangan dan kaki. Contohnya kendali otot tubuh dan
lengan lebih dulu matang sebelum kendali tangan dan jari. Lebih jauh lagi, bayi
menggunakan seluruh tangannya sebagai kesatuan sebelum mereka dapat
mengontrol beberapa jari mereka.3

Adapun beberapa tindakan

pada

bayi

neonatal

adalah

bersegera

mengadzaninya di telinga kanan dan mengiqomati pada telingan kiri sebagai bukti
kasih sayang dan menjaga kesucian agar terpelihara. Dalam hadits Rasul Abu
Rafi' berkata: " Saya melihat Rasulullah SAW beradzan di telinga Hasan bin Ali
waktu dia dilahirkan oleh Fatimah r.a.". (H.R Abu dawud, At-Tarmidzi, hadits
sahih).
Hal lain yang perlu dilakukan adalah memberinya nama yang baik, dan pada
hari ketujuh diwajibkan bagi yang mampu untuk mengadakan akikah untuk si
anak agar tertanam pada diri anak sikap kedermawanan kelak jika dia sudah

1 Elizabeth B. Hurlock, Developmental Psycology A Life-Span Approach, terj. Istimiwidayanti &Soejarwo,
(Jakarta: Penerbit Erlangga, 1980), hlm. 52
2 John W. Santrock, Life-Span Development, terj, Benedictine Widyasinta, (Jakarta: Penerbit Erlangga,
2012), hlm. 126-127
3 Ibid,.

2 | Psikologi Perkembangan

Masa Neonatal
dewasa, Rasul bersabda: "Setiap anak adalah tergadai dengan akikahnya
(terhalang mendapat syafa'at anaknya) yang disembelih di hari ketujuh, diberi
nama dan dicukur rambut kepalanya." (HR Abu Dawud, Al-Nasa'I dan AlTirmidzi). Selain akikah juga disunatkan menghitankan anak, sebagaimana dalam
hadis Nabi riwayat Baihaqi, "Rasulullah berakikah untuk Hasan dan Husain dan
menghitankan keduanya pada hari ketujuh (dari kelahirannya)." (HR Baihaqi,
hadits sahih).
B. Ciri-ciri Masa Neonatal
Setiap periode dalam rentang kehidupan ditandai oleh gejala perkembangan
tertentu yang membedakannya dari periode-periode yang mendahuluinya atau
yang mengikutinya. Menurut Elizabeth B. Hurlock 4, berikut lima ciri penting dari
periode bayi masa neonatal:

1. Masa neonatal merupakan

periode

tersingkat

dari

semua

periode

perkembangan.
Periode ini adalah saat dimana janin harus menyesuaikan dengan
kehidupan di luar rahim ibu, dimana ia telah hidup selama kurang lebih
sembilan bulan. Penyesuaian ini akan berakhir pada saat tali pusar lepas dari
pusarnya. Dibandingkan masa atau fase perkembangan lainnya, masa neonatal
yang berlangsung sekitar 14 hari merupakan masa yang paling singkat.
2. Masa neonatal merupakan masa terjadinya penyesuaian yang radikal.
Kelahiran merupakan suatu gangguan pada pola perkembangan yang

dimulai pada saat pembuahan. Ini adalah suatu peralihan dari lingkungan dalam
ke lingkungan luar. Dikatakan penyesuaian yang radikal karena lingkungan
yang dihadapi setelah dia dilahirkan sangat jauh berbeda dengan lingkungan
sebelumnya.
3. Masa neonatal merupakan masa terhentinya perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi selama periode
prenatal tiba-tiba terhenti pada saat kelahiran. Terhentinya pertumbuhan dan
perkembangan yang merupakan ciri dari periode ini. Saat penyesuaian ini
terjadi, bayi kembali melanjutkan pertumbuhan dan perkembangannya. Pada
masa ini pertumbuhan berhenti untuk sementara karena individu sedang
menghadapi tugas berat yaitu penyesuaian diri.
4. Masa neonatal merupakan awal dari perkembangan selanjutnya.
4 Elizabeth B. Hurlock, Developmental Psycology A Life-Span Approach, hlm. 52-53

3 | Psikologi Perkembangan

Masa Neonatal
Perkembangan bayi yang baru lahir dapat memberi petunjuk tentang apa
yang dapat diharapkan akan terjadi. Ketika baru dilahirkan individu hanya
memiliki kemampuan yang sangat sedikit, yang terbatas pada kemampuan

instinktif. Seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman dalam
berinteraksi dengan lingkungannya, beberapa kemampuan mulai berkembang,
misalnya kemampuan untuk melihat dan mendengar.
5. Periode berbahaya pada masa bayi neonatal.
Masa neonatal merupakan periode yang berbahaya baik secara fisik
maupun psikologis. Penyesuaian diri merupakan pekerjaan berat bagi bayi
neonatal yang kemampuannya masih sangat terbatas, terbukti dengan tingginya
kematian pada masa ini.
C. Tahap Penyesuaian Bayi Neonatal
Empat penyesuaian yang harus dilakukan bayi neonatal sebelum dapat
melanjutkan perkembangan mereka yaitu; 1) perubahan suhu (didalam rahim
suhunya tetap, yaitu 100 F sedangkan dirumah atau dirumah sakit berkisar 60-70
F); 2) bernafas (ketika tali pusar diputus, bayi mulai bernafas secara mandiri), 3)
menghisap dan menelan (refleks ini belum berkembang pada waktu lahir dan bayi
seringkali tidak cukup memperoleh makanan yang diperlukan sehingga berat
badannya menurun); 4) pembuangan (alat pembuangan mulai berfungsi setelah
dilahirkan sebelumnya dilakukan melalui tali pusar).5
Penyesuaian terhadap 4 hal tersebut merupakan tugas yang sangat berat bagi
bayi neonatal, sehingga banyak bayi neonatal yang mengalami kesulitan dalam
hal ini. Kesulitan-kesulitan dalam penyesuaian diri ditandai sebagai berikut.

a. Berkurangnya berat badan.
b. Adanya perilaku yang tidak teratur, misalnya dalam bernapas, sering kencing
dan berak, serta muntah-muntah.
c. Terjadinya kematian pada bayi.
Adapun Faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan dalam penyesuaian diri
menurut Hurlock6 adalah sebagai berikut.
a. Lingkungan pranatal.
b. Jenis persalinan.
c. Pengalaman yang berhubungan dengan persalinan.
d. Lamanya periode kehamilan.
e. Sikap orang tua
5 Ibid., hlm. 54
6 Ibid., 54-59

4 | Psikologi Perkembangan

Masa Neonatal
f. Perawatan pascanatal.
D. Perkembangan Bayi Masa Infancy (Penyesuaian)
1. Perkembangan fisik

Rata-rata bayi Indonesia dilahirkan dengan tinggi badan antara 47 cm
hingga 55 cm, dan berat badan antara 2,7 kilogram hingga 4 kilogram. Dalam
beberapa hari pertama kelahiran biasanya terjadi penurunan 5-7 persen berat
badan, sebagai akibat dari keharusan bayi untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Terdapat empat hal pokok yang harus dilalui bayi dalam
proses penyesuaian ini, yaitu bernapas, menelan atau menghisap, sistem
pembuangan kotoran dan perubahan suhu.7
Seringkali terdapat rambut-rambut halus di kepala dan punggung, namun
rambut halus yang di punggung lambat laun akan hilang dengan sendirinya.
Memiliki proporsi kepala dengan panjang tubuh sebesar 1 : 4, sementara pada
orang dewasa biasanya 1 : 7.
2. Perkembagan Motorik
Gerakan bayi baru lahir selalu bersifat acak dan tidak berhubungan dengan
kejadian-kejadian tertentu dalam lingkungannya. Secara umum gerakan ini
terbagi dalam dua kategori;
a. Gerakan Menyeluruh, gerakan menyeluruh terjadi di seluruh tubuh bila
salah satu bagian tubuh mendapat stimulasi, namun demikian gerakan
yang paling menonjol berada pada bagian tubuh yang mendapat stimulasi
secara langsung.8
b. Gerakan Khusus, gerakan khusus meliputi bagian tubuh-tubuh tertentu,

misalnya menghisap ketika bibirnya disentuh, atau ketika dia lapar.
Gerakan ini termasuk gerak refleks, yang merupakan tanggapan terhadap
rangsangan indera khusus dan yang tidak berubah dengan pengulangan
rangsang yang sama.9 Contoh gerak reflek dari bayi baru lahir antara lain;
1) reflek mencari (rooting reflex); 2) reflek menghisap (sucking reflex); 3)
reflek moro, yaitu respon yang muncul akibat suara atau gerakan yang
mengejutkan; 4) reflek menggenggam (grasping reflex).10
3. Perkembangan Sensorik11
7 John W. Santrock, Life-Span Development, hlm. 127
8 Elizabeth B. Hurlock, Developmental Psycology A Life-Span Approach, hlm. 61
9. Ibid.,
10 John W. Santrock, Life-Span Development, hlm. 143
11 Elizabeth B. Hurlock, Developmental Psycology A Life-Span Approach,. Hlm 63

5 | Psikologi Perkembangan

Masa Neonatal
a. Penglihatan, bayi neonatal tidak buta, tetapi bidang penglihatannya hanya
kira-kira setengah dari bidang penglihatan orang dewasa. Batang mata
belum berkembang kecuali di sekitar fovea. Penglihatan warna sama

sekali tidak ada atau sangat minimal karena sel kerucut mata belum
berkembang.
b. Pendengaran adalah indera yang paling sedikit berkembang setelah
kelahiran. Sebagian disebabkan karena telinga tengah tersumbat oleh
cairan amniotic setelah kelahirannya. Keberadaan cairan dalam telinga ini
tidak memungkinkan gelombang suara untuk dapat masuk ke dalam
telinga dalam, dimana terletak sel-sel pendengaran. Namun setelah 3 atau
4 hari, bayi neonatal akan mulai dapat mendengarkan suara-suara dari luar.
c. Kemampuan penciuman bayi termasuk bagian yang cepat berkembang,
begitu juga kemampuan pengecapannya. Sebagai contoh, bayi neonatal
yang tidak mendapatkan ASI dari ibunya hanya mau mengkonsumsi susu
formula yang memiliki rasa dan aroma yang sama seperti yang pertama
kali dia rasakan. Banyak bayi enggan meminum susu, ketika orang tuanya
berusaha mengganti merk susu yang biasanya dia minum.
d. Bayi memiliki kepekaan organik sehubungan dengan rasa lapar dan haus
yang dia alami. Untuk menunjukkan perasaan ini, biasanya bayi akan
menangis.
e. Kulit bayi juga sudah cukup peka terhadap perbedaan suhu, rabaan dan
tekanan. Kepekaan terhadap rasa dingin lebih berkembang dari pada
kepekaan terhadap panas. Sementara kulit bibir bayi adalah tempat yang
paling peka, dibanding bagian kulit lainnya, respon cepat akan segera
dilakukan bayi apabila dia mendapat sentuhan pada bagian ini. Selain itu
bayi juga sudah memiliki kepekaan terhadap rasa sakit atau nyaman
sehubungan dengan dilakukannya tekanan-tekanan pada bagian tubuhnya.
4. Perkembangan Bahasa12
Bahasa pada masa ini lebih tepat dikatakan sebagai vokalisasi, yang dapat
dibagi menjadi dua kategori yaitu suara tangis dan suara eksplosif.
a. Menangis
Selama masa neonatal dan bulan-bulan pertama masa bayi, tangis
merupakan bentuk suara yang paling menonjol. Menangis pada waktu lahir
12 Ibid,. Hlm. 62

6 | Psikologi Perkembangan

Masa Neonatal
merupakan gerak refleks yang terjadi ketika udara masuk ke dalam tali
suara yang menyebabkan tali suara bergetar. Proses ini berguna untuk
memompa

paru-paru

sehingga

memungkinkan

pernapasan

dan

memberikan oksigen yang cukup untuk darah. Selain itu, tangisan bayi
juga memiliki nilai sosial. Tangis bayi merupakan prilaku pertama yang
menandakan ketergantungan total sang bayi kepada satu makhluk yaitu ibu
yang melahirkannya. Ketergantungan ini berkait erat dengan kemungkinan
berkomunikasi dengan sekelompok manusia dalam suatu lingkungan.
Ostwald (dalam Hurlock, 1980: 62) menguraikan nilai social dan tangisan
bayi sebagai berikut:
Tangisan bayi merupakan perilaku dari ketergantungan total pada
satu makhluk yaitu ibu yang hamil pada kemungkinan berkomunikasi
dengan sekelompok manusia didalam lingkungan kelangsungan hidup
manusia sampai tingkat tertentu bergantung pada kewajaran
keluarnya bayi dan tanggapan ibu yang tepat terhadap tangisan bayi.
Semakin keras tangisnya semakin meluas aktifitasnya dan merupakan
petunjuk bahwa bayi membutuhkan perhatian jadi hal itu merupakan
bentuk bahasa.
b. Suara eksplosit
Bayi neonatal kadang mengeluarkan suara eksplosit seperti napas yang
berat. Suara merupakan ucapan tanpa arti atau tujuan dan terjadi secara
kebetulan kalau otot-otot suara mengerut. Biasanya bunyi-bunyi itu
disebut “dekatan”, “degukan” atau “dengkuran”. Bunyi-bunyi ini
diperkuat dan berkembang menjadi ocehan yang selanjutnya berkembang
menjadi bicara.
5. Perkembangan kesadaran
Karena alat-alat indra yang penting—seperti mata dan telinga—relatif
belum sepenuhnya berkembang, maka secara logis bayi neonatal belum
mampu menyadari dengan teliti apa yang terjadi disekitarnya. Menurut
James (dalam Hurlock, 1980: 64), kesadarannya lebih menyerupai
“Kebingungan yang berkembang dan berdengung”.
6. Kemampuan Belajar
Untuk belajar, individu harus menyadari apa yang diharapkan harus
dilakukan. Lagipula, otak dan syaraf harus cukup berkembang untuk

7 | Psikologi Perkembangan

Masa Neonatal
memungkinkan proses belajar. Kondisi demikian belum terdapat pada bayi
neonatal.13
7. Perkembangan Emosi
Reaksi emosional hanya berkaitan dengan sesuatu hal yang
menyenangkan (ditandai oleh tubuh yang tenang) atau sesuatu hal yang
tidak menyenangkan (ditandai oleh tubuh yang tegang).14
8. Permulaan Kepribadian
Anak-anak yang dilahirkan dengan perbedaan sifat yang karakteristik
yang tercermin dalam tingkat aktivitas dan kepekaan. Dari perbedaan ini
akan berkembang pola kepribadian individual. Perbedaan individual
tampak jelas pada saat kelahiran dan terlihat dalam reaksi terhadap
makanan, dalam menangis, dalam aktivitas motorik, dan terutama dalam
III.

tidur.15
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa neonatal dimulai dari kelahiran dan berakhir pada saat bayi
menjelang dua minggu. Masa neonatal merupakan periode tersingkat dari semua
periode perkembangan dan merupakan masa terjadinya penyesuaian yang radikal.
Terdapat empat hal pokok yang harus dilalui bayi dalam proses penyesuaian pada
masa ini, yaitu bernapas, menelan atau menghisap, sistem pembuangan kotoran
dan perubahan suhu.
Banyak macam tugas perkembangan yang harus diselesaikan seorang
individu pada masa ini, seperti perkembangan fisik, sensorik, motorik, vokalisasi,
kognitif dan afektif.
B. Saran
Menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada banyak
kesalahan dan kekurangan di sana-sini, karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan
penulis. Maka tentu saja penulis memohon maaf dan maklum kepada para
pembaca, serta kritikan dan saran

kami harapkan demi perbaikan dan

penyempurnaan makalah-makalah kami selanjutnya.

13 Ibid., hlm. 64
14 Ibid.,
15 Ibid,. 64

8 | Psikologi Perkembangan

Masa Neonatal

DAFTAR PUSTAKA

Elizabeth B. Hurlock, Developmental Psycology A Life-Span Approach, terj. Istimiwidayanti
&Soejarwo, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1980
John W. Santrock, Life-Span Development, terj, Benedictine Widyasinta, Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2012

9 | Psikologi Perkembangan

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PERUBAHAN LABA DI MASA DATANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

18 254 20

GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN STIMULASI PERKEMBANGAN : KEMANDIRIAN DAN SOSIALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandanwangi Malang Tahun 2015

0 51 18

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA ANGGOTA PENERIMA KREDIT PADA KOPERASI SERBA USAHA KARYA USAHA SEJAHTERA KECAMATAN SEMPU KABUPATEN BANYUWANGI

0 20 6

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

PERKEMBANGAN YAYASAN PERGURUAN ISLAM DARUL HIKMAH DI JATILUHUR BEKASI 1997.2010

0 50 151

SOAL UCUN 2016 TAHAP 1 BInggris 2B

0 35 6

ANALISIS KEMAMPUAN LABA OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA OPERASI, ARUS KAS OPERASI DAN DIVIDEN KAS MASA DEPAN ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2009-2011)

10 68 54

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU HAMIL DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI PUSKESMAS RAWAT INAP KOTA KARANG BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

1 17 54

TINJAUAN HISTORIS GERAKAN SERIKAT BURUH DI SEMARANG PADA MASA KOLONIAL BELANDA TAHUN 1917-1923

0 26 47