Hubungan arus gangguan relai arus lebih
MEKANISME HUBUNGAN ARUS
GANGGUAN, RELAI ARUS LEBIH (OCR)
DAN RELAI GANGGUAN KE BUMI (GFR)
Gambar 2. Rangkaian rele proteksi sekunder
Transformator arus ( CT ) berfungsi sebagai alat pengindera
yang
merasakan apakah keadaan yang diproteksi dalam keadaan
normal atau mendapat gangguan.
CT merasakan apakah keadaan yang diproteksi dalam keadaan normal
atau mendapat gangguan.
Sebagai alat pembanding sekaligus alat pengukur adalah relay, yang
bekerja setelah mendapatkan besaran dari alat pengindera dan
membandingkan dengan besar arus penyetelan dari kerja relay.
Apabila besaran tersebut tidak setimbang atau melebihi besar arus
penyetelannya, maka kumparan relay akan bekerja menarik kontak
dengan cepat atau dengan waktu tunda dan memberikan perintah pada
kumparan penjatuh (trip-coil) untuk bekerja melepas PMT.
Sebagai sumber energi/penggerak adalah sumber arus searah atau
batere.
CARA KERJA OCR
PADA SAAT HUBUNG SINGKAT 3 FASA
TRAFO 6,3/20 KV
PMT
CT
HUBUNG
SINGKAT
3 FASA
ON
OFF
NGR
OCR
OCR
OCR
GFR
Gangguan terjadi pada fasa R,S dan T.
Arus gangguan hubung singkat mengalir di jaringan.
Karena arus tersebut > dari ratio CT pada sekunder CT mengalir arus.
Masuk ke OCR -- OCR memasok arus ke PMT-- PMT trip.
PMT
TRAFO 6,3/20 KV
CT
R
HUBUNG
SINGKAT
1 FASA
3Io
S
T
ON
OFF
NGR
OCR
OCR
OCR
GFR
Gangguan HS terjadi pada fasa T, arus mengalir masuk ke GFR - PMT trip
PENYEBAB GANGGUAN HUBUNG SINGKAT
Pada SUTM
AWAN
AWAN
PETIR
I (DARI SUMBER)
RANTING
POHON
PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT
JARINGAN RADIAL SINGLE
KOORDINASI DENGAN O.C INVERSE
SUMBER
KIT
TRAFO UNIT/
TRAFO DAYA
51
51
51
51
51G
51G
51G
51G
51N
PERHITUNGAN KOORDINASI SELALU DIMULAI DARI RELAI
PALING HILIR, DAN BERGERAK KE HULU
UNTUK : GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 3 FASA
GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 2 FASA
GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 2 FASA KETANAH
GANGGUAN HUBUNG SINGKAT SATU FASA KETANAH
HUKUM OHM
RUMUS DASAR YANG DIGUNAKAN ADALAH
I=
V
Z
I = ARUS GANGGUAN H.S
V = TEGANGAN SUMBER
Z = IMPEDANSI DARI SUMBER
KETITIK GANGGUAN,
IMPEDANSI EKIVALENT
Lanjutan7.13.
DARI KETIGA JENIS GANGGUAN, PERBEDAANNYA ADA PADA
UNTUK GANGGUAN 3 FASA
:IMPEDANSI YANG DIGUNAKAN
ADALAH IMPEDANSI URUTAN
POSITIF
NILAI EKIVALEN Z1
TEGANGANNYA ADALAH E
FASA
UNTUK GANGGUAN 2 FASA
: IMPEDANSI YANG DIGUNAKAN
ADALAH JUMLAH IMPEDANSI
URUTAN POS. + URUTAN NEG.
NILAI EKIVALEN Z1 + Z2
UNTUK GANGGUAN 2 FASA KETANAH
: TEGANGANNYA ADALAH E
FASA-FASA
IMPEDANSI YANG DIGUNAKAN
ADALAH JUMLAH IMPEDANSI
URUTAN POS. + URUTAN NEG. +
URUTAN NOL
NILAI EKIVALEN
Z1 + Z2 * Z0
Z2 + Z 0
UNTUK GANGGUAN 1 FASA KETANAH
: IMPEDANSI YANG DIGUNAKAN
ADALAH JUMLAH IMPEDANSI
URUTAN POS. + URUTAN NEG. +
URUTAN NOL
NILAI EKIVALEN
Z 1 + Z2 + Z 0
TEGANGANNYA ADALAH
E
FASA
HAL-HAL YANG DIPERLUKAN DALAM KOORDINASI
PROTEKSI (OCR DAN GFR)
1. Perhitungan besar Arus Gangguan
- Reaktansi pada Trafo Tenaga di Sumber
- Impedansi Jaringan distribusi
- Perhitungan Koordinasi relai arus lebih
- Setelan Time Multiple Setting (TMS)
2. Besarnya beban puncak
3. Secara umum dapat mempergunakan
Karakteristik Definite atau Invers
KATA KUNCI (PERSYARATAN
PENYETELAN)
Untuk setelan arus dari OCR dihitung berdasarkan arus beban, yang
mengalir di penyulang atau incoming feeder, artinya:
1.
Relai arus lebih yang terpasang di penyulang keluar (outgoing
feeder), dihitung berdasarkan arus beban maksimum(Beban
puncak) yang mengalir dipenyulang
2.
Relai arus lebih yang terpasang di penyulang masuk (incoming
feeder), dihitung berdasarkan arus nominal trafo tenaga
Sesuai
Sesuai British
British Standard
Standard untuk:
untuk:
•• Relai
Relai Invers
Invers Biasa
Biasa diset
diset sebesar
sebesar 1,05
1,05 s/d
s/d 1,3
1,3 ×
× II beban
beban
•• Relai
Relai Definite
Definite diset
diset sebesar
sebesar 1,2
1,2 s/d
s/d 1,3
1,3 ×
× II beban
beban
GANGGUAN, RELAI ARUS LEBIH (OCR)
DAN RELAI GANGGUAN KE BUMI (GFR)
Gambar 2. Rangkaian rele proteksi sekunder
Transformator arus ( CT ) berfungsi sebagai alat pengindera
yang
merasakan apakah keadaan yang diproteksi dalam keadaan
normal atau mendapat gangguan.
CT merasakan apakah keadaan yang diproteksi dalam keadaan normal
atau mendapat gangguan.
Sebagai alat pembanding sekaligus alat pengukur adalah relay, yang
bekerja setelah mendapatkan besaran dari alat pengindera dan
membandingkan dengan besar arus penyetelan dari kerja relay.
Apabila besaran tersebut tidak setimbang atau melebihi besar arus
penyetelannya, maka kumparan relay akan bekerja menarik kontak
dengan cepat atau dengan waktu tunda dan memberikan perintah pada
kumparan penjatuh (trip-coil) untuk bekerja melepas PMT.
Sebagai sumber energi/penggerak adalah sumber arus searah atau
batere.
CARA KERJA OCR
PADA SAAT HUBUNG SINGKAT 3 FASA
TRAFO 6,3/20 KV
PMT
CT
HUBUNG
SINGKAT
3 FASA
ON
OFF
NGR
OCR
OCR
OCR
GFR
Gangguan terjadi pada fasa R,S dan T.
Arus gangguan hubung singkat mengalir di jaringan.
Karena arus tersebut > dari ratio CT pada sekunder CT mengalir arus.
Masuk ke OCR -- OCR memasok arus ke PMT-- PMT trip.
PMT
TRAFO 6,3/20 KV
CT
R
HUBUNG
SINGKAT
1 FASA
3Io
S
T
ON
OFF
NGR
OCR
OCR
OCR
GFR
Gangguan HS terjadi pada fasa T, arus mengalir masuk ke GFR - PMT trip
PENYEBAB GANGGUAN HUBUNG SINGKAT
Pada SUTM
AWAN
AWAN
PETIR
I (DARI SUMBER)
RANTING
POHON
PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT
JARINGAN RADIAL SINGLE
KOORDINASI DENGAN O.C INVERSE
SUMBER
KIT
TRAFO UNIT/
TRAFO DAYA
51
51
51
51
51G
51G
51G
51G
51N
PERHITUNGAN KOORDINASI SELALU DIMULAI DARI RELAI
PALING HILIR, DAN BERGERAK KE HULU
UNTUK : GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 3 FASA
GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 2 FASA
GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 2 FASA KETANAH
GANGGUAN HUBUNG SINGKAT SATU FASA KETANAH
HUKUM OHM
RUMUS DASAR YANG DIGUNAKAN ADALAH
I=
V
Z
I = ARUS GANGGUAN H.S
V = TEGANGAN SUMBER
Z = IMPEDANSI DARI SUMBER
KETITIK GANGGUAN,
IMPEDANSI EKIVALENT
Lanjutan7.13.
DARI KETIGA JENIS GANGGUAN, PERBEDAANNYA ADA PADA
UNTUK GANGGUAN 3 FASA
:IMPEDANSI YANG DIGUNAKAN
ADALAH IMPEDANSI URUTAN
POSITIF
NILAI EKIVALEN Z1
TEGANGANNYA ADALAH E
FASA
UNTUK GANGGUAN 2 FASA
: IMPEDANSI YANG DIGUNAKAN
ADALAH JUMLAH IMPEDANSI
URUTAN POS. + URUTAN NEG.
NILAI EKIVALEN Z1 + Z2
UNTUK GANGGUAN 2 FASA KETANAH
: TEGANGANNYA ADALAH E
FASA-FASA
IMPEDANSI YANG DIGUNAKAN
ADALAH JUMLAH IMPEDANSI
URUTAN POS. + URUTAN NEG. +
URUTAN NOL
NILAI EKIVALEN
Z1 + Z2 * Z0
Z2 + Z 0
UNTUK GANGGUAN 1 FASA KETANAH
: IMPEDANSI YANG DIGUNAKAN
ADALAH JUMLAH IMPEDANSI
URUTAN POS. + URUTAN NEG. +
URUTAN NOL
NILAI EKIVALEN
Z 1 + Z2 + Z 0
TEGANGANNYA ADALAH
E
FASA
HAL-HAL YANG DIPERLUKAN DALAM KOORDINASI
PROTEKSI (OCR DAN GFR)
1. Perhitungan besar Arus Gangguan
- Reaktansi pada Trafo Tenaga di Sumber
- Impedansi Jaringan distribusi
- Perhitungan Koordinasi relai arus lebih
- Setelan Time Multiple Setting (TMS)
2. Besarnya beban puncak
3. Secara umum dapat mempergunakan
Karakteristik Definite atau Invers
KATA KUNCI (PERSYARATAN
PENYETELAN)
Untuk setelan arus dari OCR dihitung berdasarkan arus beban, yang
mengalir di penyulang atau incoming feeder, artinya:
1.
Relai arus lebih yang terpasang di penyulang keluar (outgoing
feeder), dihitung berdasarkan arus beban maksimum(Beban
puncak) yang mengalir dipenyulang
2.
Relai arus lebih yang terpasang di penyulang masuk (incoming
feeder), dihitung berdasarkan arus nominal trafo tenaga
Sesuai
Sesuai British
British Standard
Standard untuk:
untuk:
•• Relai
Relai Invers
Invers Biasa
Biasa diset
diset sebesar
sebesar 1,05
1,05 s/d
s/d 1,3
1,3 ×
× II beban
beban
•• Relai
Relai Definite
Definite diset
diset sebesar
sebesar 1,2
1,2 s/d
s/d 1,3
1,3 ×
× II beban
beban