Aku bukanlah seorang yang terlahir dalam
Aku bukanlah seorang yang terlahir dalam sebuah lingkungan keluarga yang
“agamis”. Aku adalah seorang yang terlahir dalam keadaan yang menuntutku untuk
bekerja keras. Keluarga yang terkadang masih menyepelekan soal agama. Dan
masih kentalnya anggapan-anggapan nenek moyang.
Aku adalah orang yang tertutup di rumahku. Sejak kecil tidak punya banyak waktu
untuk “tumbuh mendewasa” bersama ayah dan ibu. Aku tumbuh menjadi orang
yang cengeng, penakut, dan aku tumbuh dengan penuh ketergantungan.
Namun, seakan sesuatu hal telah merubahku. Telah merubah sisi gelapku menjadi
sisi yang terang,bahkan aku percaya sisi ini bisa menjadi sumber penerang sisi yang
lain.
Al quran. Ya Al quran telah merubah segalanya. Merubah sisi-sisi hidupku menjadi
semakin lebih baik. Kini, aku mulai berusaha mencari siapa diriku di luar sana,
bersama cita rasa, buah pikir dan impianku yang terjangkau amat sederhana. Aku
menyukai dunia luar, aku suka tantangan. Aku belajar al quran
“agamis”. Aku adalah seorang yang terlahir dalam keadaan yang menuntutku untuk
bekerja keras. Keluarga yang terkadang masih menyepelekan soal agama. Dan
masih kentalnya anggapan-anggapan nenek moyang.
Aku adalah orang yang tertutup di rumahku. Sejak kecil tidak punya banyak waktu
untuk “tumbuh mendewasa” bersama ayah dan ibu. Aku tumbuh menjadi orang
yang cengeng, penakut, dan aku tumbuh dengan penuh ketergantungan.
Namun, seakan sesuatu hal telah merubahku. Telah merubah sisi gelapku menjadi
sisi yang terang,bahkan aku percaya sisi ini bisa menjadi sumber penerang sisi yang
lain.
Al quran. Ya Al quran telah merubah segalanya. Merubah sisi-sisi hidupku menjadi
semakin lebih baik. Kini, aku mulai berusaha mencari siapa diriku di luar sana,
bersama cita rasa, buah pikir dan impianku yang terjangkau amat sederhana. Aku
menyukai dunia luar, aku suka tantangan. Aku belajar al quran