PELAKSANAAN PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN SEKOLAH SWASTA DI KOTA BANDAR LAMPUNG

  Universitas Lampung PELAKSANAAN PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN SEKOLAH SWASTA DI KOTA BANDAR LAMPUNG Meitupa Adhipurna, Elman Eddy Patra, S.H., M.H., Satria Prayoga, M.H., M.H.

  Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35154

  ABSTRAK 1007

  Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang di atur dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendirian sekolah swasta segala kebutuhan operasional pendidikan sekolah itu ditanggung yayasan dan sebagai timbal balik yayasan mewajibkan siswa membayar donasi pendidikan yang telah ditentukan. Persoalan dana pendidikan bagi stakeholder sekolah swasta berkategori besar dan mapan tentu tidak lagi menjadi masalah. Permasalahan penelitian adalah Bagaimana pelaksanaan pemberian izin mendirikan sekolah swasta di Kota Bandar Lampung dan apakah faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan pemberian izin mendirikan sekolah swasta di Kota Bandar Lampung. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian yang bersifat sosial adalah analisis secara deskriptif kualitatif. Pengertian deskriptif kualitatif adalah tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan dan perilaku yang nyata. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi anak usia dini yang diakibatkan oleh kelainan melalui satuan pendidikan sekolah swasta, penyelenggara pendidikan (sekolah swasta) harus memenuhi beberapa ketentuan yang berlaku. Salah satunya dengan mempunyai izin operasional penyelenggaraan sekolah swasta. Pada pendirian sekolah swasta segala kebutuhan operasional pendidikan sekolah itu ditanggung yayasan dan sebagai timbal balik yayasan mewajibkan siswa membayar donasi pendidikan yang telah ditentukan. Faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan pemberian izin mendirikan sekolah swasta di Kota Bandar Lampung adalah lamanya pengurusan surat-surat izin yang harus diurus oleh pihak yayasan dalam memenui persyaratan dalam proses pendirian sekolah swasta.

  Universitas Lampung

  Saran dalam penelitian ini 1) sebaiknya melaksanakan penyuluhan akan pentingnya standar operasional prosedur kepada masyarakat tentang pendirian sekolah swasta. Penyuluhan kepada masyarakat ini dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain: Secara langsung, penyampaian secara langsung di sini artinya dilakukan dengan cara tatap muka sehingga terjadi komunikasi dua arah, ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan masyarakat di suatu tempat misal di balai desa. Secara tidak langsung, artinya penyuluhan itu disampaikan melalui media komunikasi yang ada misal radio, koran atau slogan-slogan yang ditempatkan di jalan strategis. 3) Sebaiknya dibentuk koordinasi yang baik antara pihak yayasan dan dinas perizinan dan Instansi yang terkait untuk melakukan pengawasan yang terdiri dan tim-tim ke lokasi-lokasi yang telah ditentukan khususnya tentang tentang pendirian sekolah swasta.

  Kata Kunci: Izin, Pendirian Sekolah Swasta ABSTRACT Education is a way to educate the nation that is set in the opening Act of 1945 4th paragraph and want to achieve national education goals. The establishment of a private school education all the operational needs of the school and as a foundation borne reciprocal foundation of education to require students to pay a pre-determined donation. The issue of educational funding for private schools stakeholders large and well-established category would no longer be a problem. How research problem is the implementation of granting permission to establish private schools in the city of Bandar Lampung and whether factors that become an obstacle in the implementation of granting permission to establish private schools in the city of Bandar Lampung. Analysis of data used in the study of a social nature is descriptive qualitative analysis. The definition is descriptive qualitative research procedures which produce descriptive data that is what is stated by the respondent in writing or verbal and real behavior. Based on the results we concluded that to provide educational services for young children caused by abnormalities of the unit through a private school education, education providers (private schools) have to fulfill some conditions apply. One of them has an operating permit operation of private schools. On the establishment of private schools all operational needs of school education was borne as a foundation and a foundation of reciprocity requires that students pay a predetermined educational donations.

  Universitas Lampung Factors that become an obstacle in the implementation of the provision permits a private school in Bandar Lampung is the length of the documents, permissions must be taken care by the foundation in establishment requirements in the process of establishment of private schools.

  Suggestions in this study 1) the importance of the extension should implement standard operating procedures to the public regarding the establishment of private schools. Outreach to the community can be reached in various ways, among others: Directly, delivery directly here means done by face-to- face two-way communication that occurs, this can be done by collecting societies in such a place in the village hall. Indirectly, that means that education delivered through existing communication media eg radio, newspaper or slogans that are placed in a strategic way. 3) You should set up a good coordination between the foundation and the licensing department and related agencies to conduct surveillance and comprising teams to locations that have been determined in particular on the establishment of private schools.

  Keywords: Permits, Establishment of Private Schools A.

   PENDAHULUAN

  Pendidikan merupakan cara untuk akhlak mulia, serta keterampilan yang mencerdaskan bangsa yang di atur dalam diperlukan dirinya masyarakat, bangsa dan

  1 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Negara.

  alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan nasional. Dan sudah di atur Pendidikan nasional berfungsi dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun mengembangkan kemampuan dan 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional membentuk watak seperti peradaban bangsa artinya pendidikan bagi kehidupan warga yang bermartabat dalam rangka negara indonesia. Pendidikan menurut mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 untuk berkembangnya potensi peserta didik adalah usaha sadar dan terencana untuk agar menjadi manusia yang beriman dan mewujudkan suasana belajar dan proses bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pembelajaran agar peserta didik secara aktif berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mengembangkan potensi dirinya untuk kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara memiliki kekuatan spiritual keagamaan, 1 Sudriamunawar, Haryono. Pengantar Study pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

  Administrasi Pembangunan . Mandar Maju. Bandung.

  Universitas Lampung yang demokratis serta bertanggung jawab.

  Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas tentunya dibutuhkan tenaga pendidikan yang professional, seperti yang tertera dalam UU RI No.20 Tahun 2003 Bab XI Pasal 39 ayat (2) tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa: “Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”.

2 Untuk mendapatkan pendidikan yang layak

  di zaman sekarang khususnya tidak harus memperoleh pendidikan di negeri karena jumlah sekolah negeri terbatas maka di bangunlah sekolah swasta. Ketika pemerintah terbatas pendanaannya dalam bidang pendidikan, sekolah-sekolah swasta berperan untuk ikut ambil bagian dalam penyelenggaraan pendidikan nasional. Anehnya, saat merasa memiliki dana pendidikan yang semakin besar, pemerintah dengan gencar mempromosikan sekolah gratis, keberadaan sekolah-sekolah swasta justru dipinggirkan. Sejarah perkembangan sekolah swasta juga selalu tumbuh dari masyarakat. Bahkan, 2 tidak sedikit sekolah swasta yang kini menjelma menjadi besar dan mapan berasal dari wakaf seseorang yang kemudian dikelola dan dikembangkan dengan baik oleh pengurusnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa eksistensi sekolah swasta sesungguhnya lebih banyak ditentukan oleh militansi perjuangan guru, kepala sekolah, serta para pengurusnya. Perkembangan mutakhir menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi bagian dari bidang yang dapat dikelola secara profit. Fenomena itu dapat diamati melalui beberapa sekolah swasta yang tumbuh dan berkembang dengan dimodali sekelompok orang kaya yang bergabung dalam suatu yayasan pendidikan. Sekolah swasta, juga disebut sebagai sekolah independen tidak dikelola oleh pemerintah daerah serta nasional. Sekolah swasta memperoleh hak untuk menyeleksi siswa dan didanai seluruhnya atau sebagian dengan membebankan biaya sekolah kepada siswa, daripada bergantung pada dana pemerintah, siswa dapat memeroleh beasiswa masuk sekolah swasta yang menjadikan biaya sekolah lebih mudah tergantung bakat siswa, misalnya beasiswa olahraga, beasiswa seni, beasiswa akademik.

  Pada pendirian sekolah swasta segala kebutuhan operasional pendidikan sekolah itu ditanggung yayasan dan sebagai timbal

  Universitas Lampung

  balik yayasan mewajibkan siswa membayar donasi pendidikan yang telah ditentukan. Persoalan donasi pendidikan bagi

  stakeholder sekolah swasta berkategori besar dan mapan tentu tidak lagi menjadi masalah.

  Sebagian besar stakeholder sekolah meyakini bahwa lembaga pendidikan yang berkualitas memang seharusnya dijual dengan harga mahal. Dalam hal ini, masih sangat sedikit sekolah swasta yang berkategori besar dan mapan. Kebanyakan sekolah swasta yang ada saat ini berkategori menengah ke bawah. Mayoritas sekolah swasta berkategori kecil dengan fasilitas seadanya yang biasanya donasi pendidikan sekolah tersebut bersumber dari masyarakat dan pemerintah.

3 Bagi sekolah swasta, jumlah siswa akan

  sangat menentukan besaran dana operasional yang dapat dihimpun. Jika jumlah siswa berlebih, dipastikan pemasukan dana akan cukup untuk membiayai operasional pendidikan. Bahkan, sebagian dana bisa dimanfaatkan untuk berinvestasi guna mengembangkan sekolah jika jumlah siswa berkurang, pengurus harus berusaha mencari kekurangan dana.

  yang menimpa lembaga-lembaga pendidikan 3 Prasetijo Rijadi, Pembangunan Hukum

  Penataan Ruang dalam Konteks Kota Berkelanjutan , Surabaya: Airlangga University Press. 2005, hlm, 75 4

  kita, yang pertama adalah faktor external,yang salah satunya adalah begitu agresifnya sekolah-sekolah negeri dalam menambah bangku siswa baru. Penambahan bangku ini bisa melalui pembukaan sekolah baru, penambahan kelas baru, atau dengan jalan membuka shift baru. Bahkan, tak jarang cara-cara kurang terpiji dilakukan. Misalnya dengan menugaskan siswa-siswa kelas dua melakukan prakerin (praktek kerja industri) selama setahun. Faktor kedua adalah berasal dari internal sekolah-sekolah swasta sendiri. Kebanyakan, para pengelola sekolah swasta tidak memiliki kepercayaan diri yang memadai untuk bersaing dengan sekolah-sekolah negeri.

  Akibat dari ketidakpercayaan diri pada sekolah swasta cukup fatal, dimana strategi penerimaan siswa baru sekolah swasta hanya menunggu limpahan siswa-siswa yang tidak diterima di sekolah negeri. Faktor internal lainnya adalah tidak dimilikinya strategi pemasaran yang handal. Tenaga pengajar guru sangatlah penting sekali karena untuk mencapai pendidikan yang berkualitas tentunya dibutuhkan tenaga pendidikan yang profesional, seperti mencari guru guru yang sudah mempunyai professional tinggi guna untuk melancarkan proses pembelajaran di sekolah. Guru yang mempunyai profesional dan pengalaman tentu juga dapat mengangkat pamor sekolah swasta agar

4 Ada dua faktor penyebab dari nasib buruk

  Universitas Lampung

  masyarakat lebih meminati bersekolah di swasta yang ditunjang dengan guru-guru yang profesional dan berkualitas. Selain tenaga pengajar, sekolah swasta harus memperhatikan seperti fasilitas sekolah. Mengingat sekolah swasta di Kota Bandar Lampung kurang memiliki fasilitas yang baik. Banyak juga sekolah swasta yang kurang layak untuk di jadikan sebagai sarana untuk menuntut ilmu yang tidak di perhatikan oleh dinas pendidikan, lalu faktor pihak yayasan yang dikarenakan minimnya dana untuk sekolah swasta tersebut. Berkenaan dengan pemberian izin mendirikan bangunan di atur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom dan Keputusan

  Dirjen .Dikdasmen Depdikbud No.018/Kep/1983 .

  Berdasarkan dengan isi ketentuan tersebut di atas, dapat diartikan bahwa pemberian izin mendirikan bangunan gedung harus memenuhi ketentuan ketentuan yang berlaku. Keseluruhan maksud dan tujuan pengaturan tersebut dilandasi oleh asas kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan, keserasian, bangunan gedung dengan lingkungannya, bagi kepentingan masyarakat yang berperikemanusiaan dan berkeadilan.

  Sekolah adalah sebagai tempat anak penerus bangsa untuk melakukan kegiatanya, mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembentukan watak, perwujudan produktivitas, dan jati diri anak bangsa. Dalam hal ini pemerintah Kota Bandar Lampung berperan untuk pelaksanaan pemberian izin kepada yayasan swasta yang ingin mendirikan sekolah swasta demi kelangsungan pendidikan anak bangsa karena terbatasnya sekolah negeri yang ada di Kota Bandar Lampung.

  

B.

METODE PENELITIAN

  Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Yuridis Empiris. Menurut Ronny Hanitijo Soemitro, yuridis empiris artinya adalah mengidentifikasikan dan mengkonsepsikan hukum sebagai institusi sosial yang riil dan fungsional dalam sistem kehidupan yang mempola. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu dimana perolehan data penelitian lebih dominan dengan studi kepustakaan/data sekunder (meliputi hukum primer, sekunder dan tersier) metode yang diterapkan lebih tepat analisis kuantitatif, sedangkan data primer hasil pengamatan dan wawancara dikualitatifkan.

  Universitas Lampung C. HASIL PENELITIAN

  Untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi anak usia dini yang diakibatkan oleh kelainan melalui satuan pendidikan sekolah swasta, penyelenggara pendidikan (sekolah swasta) harus memenuhi beberapa ketentuan yang berlaku. Salah satunya dengan mempunyai izin operasional penyelenggaraan sekolah swasta. Setelah permohonan masuk dan diterima di kantor PPTSP Provinsi Lampung, dinyatakan lengkap maka permohonan mendapat tanda bukti penerimaan berkas dari petugas PPTSP. Berkas yang telah diterima dan dinyatakan lengkap PPTSP permohonan tersebut ditindaklanjuti oleh PPTSP dengan membuat surat pengantar untuk disampaikan kepada kepala dari pendidikan Provinsi Lampung melalui Sub Bagian Umum bagian Tata Usaha. Selanjutnya surat permohonan yang telah masuk di sub bagian umum bagian tata usaha Dinas Pendidikan Lampung akan disampaikan kepada Sub Dinas Pendidikan Usia Dini. Subdin Pendidikan Dasar melalui seksi sarana dan prasarana membuat koreksi dan telaahan oleh pemohon dimaksud. Apabila pemohon tersebut dinyatakan lengkap secara administrasi, seksi sarana dan prasarana dengan tim SubDin pendidikan dan PPTSP melakukan peninjauan lapangan ke lokasi rencana pendirian Prosedur Mendirikan sekolah swasta. Apabila berdasarkan verifikasi dari tim dinyatakan layak, maka tim membuat berita acara penugasan lapangan, yang nantinya menyatakan bahwa sekolah swasta dimaksud layak untuk diberikan izin operasional.

  Berkas permohonan yang telah dilengkapi berita acara peninjauan lokasi, selanjutnya oleh seksi sarana prasarana Subdin Pendidikan Dasar akan dibuatkan draf surat keputusan kepala dinas pendidikan Lampung tentang pemberian izin opersional sekolah swasta yang dimaksud. Draf SK, kemudian dijawab oleh Kasi Sarana dan Prasarana, KaSubdin Pendidikan Dasar, Kepala Bagian Tata Usaha dan selanjutnya ditandatangani oleh Kepala Dinas. SK yang telah ditandatangani Kepala Dinas, oleh Sub Bagian Umum, Bagian Tata Usaha dikembalikan kepada Kepala Subdin Pendidikan Dasar. SK yang telah diterima Subdin Pendidikan Dasar, setelah diagenda selanjutnya disampaikan kembali ke kantor PPTSP Provinsi Lampung. SK yang sudah diterima oleh kantor PPTSP selanjutnya akan di beri nomor oleh PPTSP. SK yang telah diberi nomor oleh PPTSP, selanjutnya PPTSP akan membuat surat pemberitahuan kepada pemohon bahwa surat izin operasional sekolah swasta yang dimaksud sudah selesai. Lamanya waktu pemprosesan sejak permohonan dinyatakan lengkap dengan berita acara peninjauan lokai,

  Universitas Lampung

  berdasarkan Pergub, lamanya 14 (empat belas) hari kerja. Pada pendirian sekolah swasta yang belum memiliki gedung atau bangunan diwajibkan juga untuk mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Tahapan- tahapan permohonan diatur dalam Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 02 Tahun 2007 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (RIMB). Tahapan itu meliputi langkah-langkah yang diatur dalam Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 02 Tahun 2007 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (RIMB) Faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan pemberian izin mendirikan sekolah swasta di Kota Bandar Lampung adalah lamanya pengurusan surat-surat izin yang harus diurus oleh pihak yayasan dalam memenui persyaratan dalam proses pendirian sekolah swasta. Selain itu menurut Megalawati masih adanya proses birokrasi yang cukup panjang dalam pengurusan izin mulai dari tingkat kelurahan hingga sampai pemerintah Kota Bandar Lampung, seperti pengurusan izin bangunan sekolah serta operasional sekolah yang lain. Selain itu proses pengurusan izin yang telah disampaikan oleh pihak yayasan tidak langsung diproses oleh pihak-pihak terkait seperti Dinas Pendidikan dan Badan perizinan di kota Bandar Lampung.

  D. PENUTUP

1.

Kesimpulan

  Berdasarkan penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: a.

  Untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi anak usia dini yang melalui satuan pendidikan sekolah swasta, penyelenggara pendidikan (sekolah swasta) harus memenuhi beberapa ketentuan yang berlaku. Salah satunya dengan mempunyai izin operasional penyelenggaraan sekolah swasta.

  b.

  Faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan pemberian izin mendirikan sekolah swasta di Kota Bandar Lampung adalah lamanya pengurusan surat-surat izin yang harus diurus oleh pihak yayasan dalam memenui persyaratan dalam proses pendirian sekolah swasta.

  c.

  Untuk mindirikan sekolah swasta diperlukan surat rekomendasi dari Badan Perizinan dan Penanaman Modal kepada Dinas Pendidikan bahwa yayasan yang bersangkutan telah memenuhi kriteria untuk Izin Mendirikian Bangunan (IMB) .

  

2.

Saran a.

  Sebaiknya melaksanakan penyuluhan akan pentingnya standar operasional prosedur kepada masyarakat tentang

  Universitas Lampung

  J. Supranto, Metode Penelitian Hukum dan

  Administrasi Indonesia . Air Langga

  Jakarta Philipus M. Hadjon; Pengantar Hukum

  Metode Penelitian Riset Sosial . Rineka Cipta.

  421 Notoatmodjo, Soekidjo, 2002.

  Conscience, Religion and Belief, 417-

  Manfred Nowak, 2001. Freedom of Thought,

  Sosial : Edisi Revisi, Bandung, Remaja Rosdakarya.

  Maleong, Lexy J, 2005, Metode Penelitian

  Hukum Administrasi Indonesia . Air Langga Indonesia. Surabaya.

  2004 M. Hadjon, Philipus. 1992. Pengantar

  Statistik , Pradnya Paramitha,. Jakarta,

  Hukum, Pustaka Pelajar, Jogjakarta, 2008

  pendirian sekolah swasta. Penyuluhan kepada masyarakat ini dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain: Secara langsung, penyampaian secara langsung di sini artinya dilakukan dengan cara tatap muka sehingga terjadi komunikasi dua arah, ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan masyarakat di suatu tempat misal di balai desa. Secara tidak langsung, artinya penyuluhan itu disampaikan melalui media komunikasi yang ada misal radio, koran atau slogan- slogan yang ditempatkan di jalan strategis.

  Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Ateng Syaefudin, Mediasi dalam Perseptiktif

  Arikunto, Suharsimi, 1998. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik .

  Administrasi Negara . Ghalia Indonesia. Jakarta.

  Admosudirjo, Prajudi. 1988. Hukum

  Penelitian Hukum , PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

  Maju Abdulkadir Muhammad, 2004. Hukum dan

  Undang-Undang Penataan Ruang (UU No. 24 Tahun 1992) , Bandung: Mandar

  A.P. Parlindungan, 1993, Komentar Atas

  DAFTAR PUSTAKA A. Buku

  Sebaiknya dibentuk koordinasi yang baik antara pihak yayasan dan dinas perizinan dan Instansi yang terkait untuk melakukan pengawasan yang terdiri dan tim-tim ke lokasi-lokasi yang telah ditentukan khususnya tentang tentang pendirian sekolah swasta.

  b.

  Indonesia. Surabaya, 1992

  Universitas Lampung

  Prajudi Atmo Sudirjo, Hukum Administrasi Sudriamunawar, Haryono. 2002. Pengantar

Negara , Ghalia Indonesia, Jakarta, Study Administrasi Pembangunan .

  2008 Mandar Maju. Bandung. Prasetijo Rijadi, 2005, Pembangunan Hukum WF Prins dalam Soetomo, Peradilan Tata

  

Penataan Ruang dalam Konteks Kota Usaha Negara di Indonesia , Usaha

Berkelanjutan , Surabaya: Airlangga Nasional, Surabaya, 2007

  University Press. Purwadarminta, Kamus Besar Bahasa

B.

   Perundang-Undangan

  , Balai Pustaka, Jakarta 1996

  Indonesia

  Ridwan HR dan SF Marbun, Hukum Undang-Undang Dasar (UUD) 1945

  

Administrasi Negara , Jakarta: Rajawali Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2005

  press 2001 tentang Sistem Penddikan Nasional Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992

  Penelitian dan Jurimetri , Ghalia tentang Tata Ruang

  Indonesia, Jakarta, 2004 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Sjachran Basah, Eksistensi dan Tolok Ukur

  tentang Lingkungan hidup

Badan Peradilan Administrasi di Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999

Indonesia , Pustaka Pelajar, Jogjakarta, tentang Otonomi Daerah ,

  1998 Undang-Undang No. 12 Tahun 2005 tentang Soehino, Ilmu Negara, Edisi Ketiga, Liberty, Kewarganegaraan

  Yogyakarta, 1984 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Soerjono Soekamto, Pengantar

  32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan

  

Penelitian Hukum , Cet ke-3. UI Press, dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

  Jakarta: 1986 Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Spelt, N.M dan Ten Berge, SBJM. 1991. Nomor 10 Tahun 2011 Tentang

  . Utrecht. Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun

  Pengantar Hukum Perizinan

  Jakarta. 2011-2030