PENGARUH PELUANG PERTUMBUHAN, MODAL KERJA BERSIH, DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP CASH HOLDING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

  

PENGARUH PELUANG PERTUMBUHAN, MODAL KERJA

BERSIH, DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP CASH

HOLDING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA

EFEK INDONESIA

1 2 2 1)

Azimah Dianah , Hasan Basri , Muhammad Arfan

  Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

  

Abstract: The objective of this research is to examine the determine of growth opportunities,

net working capital, and financial leverage either simultaneously or partially to cash

holdings.The samples are manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange

during the three years (2010-2012). The sample selection is done by applying simple random

sampling method. Data are proceed by using unbalanced panel data. Total samples of 2010

are 82 companies, of 2011 are 86 companies, and of 2012 are 86 companies. To annalyzed the

data this study uses multiple linear regression.The results show that (1) the simultaneous

growth opportunities, net working capital, and financial leverage have effect on cash holdings.

(2) partially, growth opportunities, and net working capital have positive influence toward

cash holdings, whereas financial leverage has negative influence toward cash holdings.

  Keywords : Growth opportunities, net working capital, financial leverage, cash holdings

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh peluang pertumbuhan, modal kerja bersih,

dan financial leverage baik secara bersama-sama atau parsial terhadap cash holding.Sampel pada

penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 3 periode

(2010-2012). Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling.

Data di proses dengan menggunakan unbalanced panel data. Total sampel tahun 2010 sebanyak 82

perusahaan, tahun 2011 sebanyak 86 perusahaan, dan tahun 2012 sebanyak 86 perusahaan. Metode

analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi linier berganda.Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa (1) peluang pertumbuhan, modal kerja bersih, dan financial leverage secara

bersama-sama berpengaruh terhadap cash holding. (2) Secara parsial peluang pertumbuhan, dan modal

kerja bersih berpengaruh positif, sedangkan financial leverage berpengaruh negatif terhadap cash

holding .

  Kata kunci : Peluang pertumbuhan, modal kerja bersih, financial leverage,cash holding

PENDAHULUAN penetapan kebijakan perusahaan adalah kas dan

  Laporan keuangan mempunyai tujuan untuk setara kas. Kas merupakan aset perusahaan paling memberikan informasi tentang posisi keuangan, likuid yang berfungsi sebagai darah perusahaan kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat dalam menggerakkan operasi rutin. Kebijakan bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan perusahaan untuk memegang kas merupakan dalam rangka membuat keputusan-keputusan langkah untuk melindungi perusahaan dari ekonomi (IAI, 2009:7).Salah satu item dari laporan kekurangan kas (cash shortfall). Semakin besar keuangan yang dapat dijadikan dasar pengambilan ketidakpastian atau volatilitas dari cash flow keputusan untuk pengguna laporan keuangan dan perusahaan, maka semakin besar kemungkinan terjadinya kekurangan kas operasional dan perusahaan terdorong untuk memegang kas dalam jumlah yang lebih besar (Dittmar, 2008). Para manajer keuangan perusahaan menahan kas (cash

  holding ) pada porsi yang cukup dengan tujuan

  Costs Model yang menyimpulkan bahwa semakin

  Opler et al., 1999; Mikkelson dan Partch, 2003).

  growth opportunity ) (Kim, Mayer, dan Sherman, 1998;

  mempunyai biaya pendanaan eksternal yang mahal (high external financing cost) dan mempunyai peluang yang besar untuk mengembangkan bisnisnya (large

  underinvestment dalam perusahaan yang

  perusahaan karena dengan memegang kas perusahaan dapat mengurangi masalah

  Cash holding sangat bermanfaat bagi

  yang ditahan dalam kas untuk rencana-rencana atau spekulasi, didepositokan atau ditabung di Bank, dan dibelikan valuta asing atau surat berharga (Gilarso,2008:227).

  Cash Holding Cash holding merupakan sejumlah uang

  kecil kas yang dipegang perusahaan akan mengakibatkan krisis dalam aset likuid yang akan berdampak pada tingginya biaya pendanaan eksternal dalam hal ini adalah utang. Oleh karena biaya yang semakin meningkat dan kemungkinan akan krisis aset likuid, maka akan memaksa perusahaan untuk memegang kas dalam jumlah yang banyak (Opler et al., 1999).

  juga dapat berpengaruh terhadap cash hoding, hal ini sesuai dengan teori the Transaction

  melakukan investasi ulang pada aktiva perusahaan, mendistribusikan kepada investor dan tetap menahannya dalam perusahan. Berdasarkan pada

  leverage

  Faktor modal kerja bersih juga dapat berpengaruh terhadap cash holding, hal ini didasarkan pada teori Miller dan Orr (1966) yang menyatakan bahwa modal kerja bersih dapat bereperan sebagai substitusi kas yaitu ketika jumlah kas mencapai batas atas maka perusahaan membeli surat berharga, dan apabila jumlah kas mencapai batas bawah maka perusahaan akan menjual surat berharga untuk menambah kas. Selain itu, financial

  menyatakan bahwa perusahaan akan menggunakan kas untuk berspekulasi mengamati berbagai kesempatan bisnis baru yang dianggap menguntungkan. Perusahaan yang sedang berkembang dapat melakukan akusisi perusahaan lain sehingga memerlukan kas dalam jumlah besar (Keynes, 1936).

  liquidity preference (preferensi likuiditas) yang

  Faktor peluang pertumbuhan diduga dapat mempengaruhi cash holding, hal ini sesuai dengan motif spekulasi (speculative motive) dalam teori tentang permintaan akan uang yang dikenal dengan

  merupakan kas yang ditahan oleh perusahaan untuk motif berjaga-jaga, transaksi, dan spekulasi (Baker dan Powell, 2005:165). Manfaat perusahaan menahan kasantara lain untuk menghadapi kesulitan keuangan (financial distress), kebijakan investasi yang lebih optimal ketika terjadi kesulitan keuangan dan hal-hal yang berhubungan dengan pendanaan eksternal (Afza dan Adnan, 2007).

  Cash holding

  , perusahaan menyusun kas pada level yang optimal dengan mempertimbangkan biaya dan keuntungan marginal dari memegang kas (Afza dan Adnan, 2007).

  trade off theory

KAJIAN PUSTAKA

  Sementara perusahaan dengan financial distress cost yang tinggi memegang kas untuk mengurangi kemungkinan kesulitan keuangan (John, 1993). Namun, bila perusahaan menahan uang tunai dalam bentuk kas dan setara kas sebagai salah satu asetnya, maka hal ini akan memberikan kemudahan tertentu, yaitu likuiditas yang sewaktu-waktu bisa dipakai untuk kepentingan tertentu. Menyinpan atau menahan kas juga memiliki biaya (opportunity

  cost ), karena uang yang ditahan tersebut tidak

  menghasilkan apa-apa. Dalam masa inflasi nilainya bahkan akan merosot, seandainya kas tersebut didepositokan di bank atau dibelikan surat-surat berharga paling sedikit akan menghasilkan bunga (Gilarso, 2008:228).

  Keynes (1936) mengemukakan mengenai “liquidity preference” sebagai alasan mengapa orang atau perusahaan lebih suka menahan uang dalam bentuk kas karena manfaat menahan kas yaitu perusahaan mampu menghemat biaya transaksi serta tidak perlu melikuiditas aset jika perusahaan memerlukan uang dan sebagai sumber pembiayaan internal ketika sumber pembiayaan eksternal sulit untuk diakses terutama saat terjadi pengetatan kredit.

  Kegunaan cash holding lainnya yaitu untuk menghadapi kesulitan keuangan (financial

  distress ), kebijakan investasi yang lebih optimal

  ketika terjadi kesulitan keuangan dan hal-hal yang berhubungan dengan pendanaan eksternal (Afza dan Adnan, 2007).

  Peluang Pertumbuhan

  Menurut Belkaoi (2000:3) “peluang pertumbuhan adalah nilai aset ditempat dan pilihan investasi perusahaan di masa yang akan datang”.Peluang pertumbuhan mengindikasikan adanya kemampuan perusahaan untuk berkembang di masa depan dengan memanfaatkan peluang investasi sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Indikator pertumbuhan itu sendiri merupakan opsi investasi masa depan yang dapat ditunjukkan atas kemampuan perusahaan untuk mengeksploitasi kesempatan untuk mengambil keuntungan dibandingkan dengan perusahaan lain yang setara dalam satu lingkungan industrinya (Gaver dan Gaver, 1993).

  Modal Kerja Bersih

  Modal kerja bersih merupakan selisih antara aktiva lancar dan kewajiban lancar, menyediakan gambaran yang sangat berguna dalam menentukan kebijaksanaan pembiayaan jangka pendek. Jika modal kerja bersih rendah, keuntungan perusahaan cenderung meningkat, tetapi peningkatan keuntungan ini disaat yang sama juga meningkatkan risiko likuiditas perusahaan (Brealey, Myers, dan Marcus, 2008:139). Modal kerja bersih menurut Van Horne dan

  Wachowicz. (2008:214) adalah “aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Oleh karena itu, Komponen modal kerja bersih dapat meliputi aset lancar (kas, surat berharga, piutang, dan pers ediaan) dan kewajiban lancar”. Manajemen modal kerja bersih meliputi pengelolaan masing-masing pos atau komponen current account perusahaan yang meliputi kas dan setara kas, piutang, persediaan, dan utang lancar (Van Horne dan Wachowicz, 2008:214).

  Financial Leverage

  Menurut Sartono (2010:263),

  “financial leverage merupakan pengunaaan dana yang

  memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham”. rasio financial leverage yang menjadi fokus penelitian ini adalah debt ratio (DAR) atau debt to total assets ratio. Debt

  to total asset ratio merupakan rasio utang yang

  digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva (Kasmir, 2012).

  KERANGKA PEMIKIRAN Pengaruh Peluang Pertumbuhan terhadap Cash Holding

  Lebih jelasnya hubungan antara peluang pertumbuhandengan cash holding dapat ditunjukkan melalui hasil penelitian Opler et.

  a.l , (1999); Ferreira dan Vilela (2004); Ozkan

  dan Ozkan (2004); William dan Fauzi (2013); Jinkar (2013) yang menunjukkan bahwa perusahaan dengan tingkat peluang pertumbuhan yang besar, memegang kas dalam jumlah yang besar. Untuk berjaga-jaga biasanya perusahaan dengan peluang pertumbuhan yang besar akan menahan kas yang cukup besar sampai adanya peluang untuk menggunakan kas yang telah ditahan untuk digunakan pada kesempatan yang akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan (Jinkar, 2013). Oleh karena itu, untuk menjagatingkat likuiditas, perusahaan dengan peluang pertumbuhan yang lebih tinggi diharapkan agar tidak membatasi atau membatalkan proyek investasi yang menguntungkan mereka.

  Namun, hasil penelitian Gill dan Shah (2012) di Kanada dengan menggunakan market

  to book ratio sebagai proksi pengukuran

  peluang pertumbuhan menghasilkan pengaruh yang negatif terhadap cash holding. Perusahaan yang memiliki peluang pertumbuhan yang tinggi akan menahan kas dalam jumlah yang sedikit karena perusahaan cenderung menggunakan pendanaan eksternal untuk mengeksekusi peluang pertumbuhan perusahaan mereka karena jenis perusahaan seperti ini adalah perusahaan yang memiliki akses yang mudah dalam memperoleh pendanaan eksternal tanpa harus menggunakan dana internal dalam bentuk kas yang ditahan. Jadi, perusahaan akan cenderung menahan kas yang rendah dan lebih memilih menggunakan pendanaan eksternal untuk mengeksekusi peluang pertumbuhan yang tinggi (Saddour, 2006; Afza dan Adnan, 2007; Gill dan Shah, 2012).

  Berdasarkan pembahasan tersebut, maka hipotesis penelitian ini adalah: H 1 : Peluang pertumbuhanberpengaruh terhadap cash holding .

  Pengaruh Modal Kerja Bersihterhadap Cash Holding Perusahaan yang memiliki modal kerja bersihyang besar umumnya memegang kas dalam jumlah yang sedikit, dengan kata lain modal kerja bersih memiliki pengaruh yang negatif terhadap cash holding (Opler

  et.al .,1999; Afza dan Adnan, 2007; Ogundipe,

  kemampuan perusahaan dalam menerbitkan utang maka pengaruh

  sisi agency costs of debt dan potensi terjadinya pengaruh financial leverage terhadap cash

  cash holding perusahaan. jika dipandang dari

  Hasil penelitian Ginglinger dan Saddour (2007) menunjukkan bahwa financial leverage memberikan pengaruh yang positif terhadap

  negatif (Ginglinger dan Saddour, 2007; Opler et.al, 1999; Baskin, 1987).

  financial leverage dan cash holding adalah

  negatif. Namun, jika financial leverage yang besar dianggap sebagai potensi kebangkrutan yang terjadi karena tingginya masalah keagenan dari utang maka pengaruh financial levarage terhadap cash holding adalah positif (Wenyao, 2007). Jika financial leverage adalah substitusi melakukan investasi maka hubungan antara

  financial leverage terhadap cash holding adalah

  financial leverage dianggap sebagai

  Ogundipe, dan Ajao, 2012). Modal kerja bersih juga terkadang diperlukan untuk menjaga kelangsungan aktivitas perusahaan tanpa harus menunggu dari pendapatan atau penerimaan utama perusahaan seperti penjualan sehinga jika perusahaan memiliki modal kerja bersih yang tinggi otomatis akan mengurangi saldo kas mereka (Opler et al., 1999). Pada umumnya perusahaan dengan kondisi seperti ini akan menahan kas dalam jumlah yang rendah (Afza dan Adnan, 2007).

  Manajer yang hendak meningkatkan kesejahteraan pemegang saham, harus merancang cash holding perusahaan pada tingkat yang tepat antara keuntungan dan biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan. Jika

  Pengaruh Financial Leverage terhadap Cash Holding

  cash holding .

  Berdasarkan pembahasan tersebut, maka hipotesis penelitian ini adalah: H 2 : Modal kerja bersihberpengaruh terhadap

  Hal ini dapat terjadi dikarenakan dengan adanya kenaikan modal kerja bersih maka nilai aset lancar menjadi tinggi. Hal tersebut juga dikarenakan adanya kenaikan nilai cash holding sebagai salah satu komponen aset lancar. Dengan kata lain, kas merupakan bagian dari modal kerja bersih, sehingga pengaruh antara modal kerja bersih terhadap cash holding adalah positif.

  positif terhadap cash holding juga searah dengan studi yang dilakukan oleh Jinkar (2013).

  holding. Modal kerja bersih yang berpengaruh

  Hasil penelitian William dan Fauzi (2013) yang melakukan penelitiannya di Indonesia menyimpulkan bahwa modal kerja bersihmemiliki pengaruh positif terhadap cash

  holding adalah positif. Perusahaan dengan utang yang besar akan cenderung memiliki cash hasil penelitian terdahulu. 2. Jenis Investigasi.

  

holding yang besar untuk melunasi utang Penelitian ini bersifat kausalitas (causal study),

  tersebut (Couderc, 2005; Saddour, 2006; Wijaya, yaitu dimana peneliti ingin menemukan penyebab Bandi, Hartoko, 2010). dari satu atau lebih masalah.

  Berdasarkan pembahasan tersebut, maka

  3. Intervensi Peneliti. Dalam studi ini peneliti hipotesis penelitian ini adalah: tingkat intervensi adalah minimal.

  Tahun

  4. Situasi Studi. Penelitian dilakukan dalam situasi

  No Kriteria 2010 2011 2012

  1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar 135 137 136 yang tidak diatur. di BEI selambat-lambatnya satu tahun sebelum periode penelitian

  5. Horizon Waktu. Dalam penelitian ini horizon

  2. Dikurangi perusahaan yang memiliki (12) (12) (10) ekuitas negatif

  waktu yang digunakan adalah unbalanced

  3. Dikurangi perusahaan yang (21) (17) (18) menerbitkan laporan keuangan dalam

  panel data. Unbalanced panel data adalah

  satuan Dollar

  4. Perusahaan manufaktur yang menjadi 102 108 108

  setiap periode pengamatan tidak selalu

  populasi penelitian

  5. Perusahaan manufaktur yang menjadi

  82

  86

  86 memiliki jumlah unit analisis yang sama. sampel penelitian (Rumus Slovin dalam Kriyantono, 2006:160) 3

  6. Unit Analisis. Unit analisis dalam penelitian ini H : Financial leverage berpengaruh terhadap adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

  cash holding .

  Bursa Efek Indonesia berupa data laporan keuangan perusahaan tahun 2010-2012.

  METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian

  Desain penelitian melibatkan serangkaian Populasi dalam penelitian ini adalah pilihan yang sangat tergantung seberapa hati-hati perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa peneliti memilih berbagai alternatif desain yang Efek Indonesia (BEI) dengan ketentuan sebagai dapat memenuhi tujuan tertentu dari penelitian beriut: (i) perusahaan manufaktur yang telah tercatat

  (Sekaran, 2006:155). Desain penelitian dijelaskan di BEI selambat-lambatnya satu tahun sebelum sebagai berikut periode pengamatan 2010-2012, (ii) perusahaan

  1. Tujuan Studi. Tujuan penelitian ini adalah untuk manufaktur yang memiliki nilai ekuitas positif dan menguji hipotesis (hypothesis testing) yang telah melaporkan laporan dikembangkan berdasarkan teori-teori dan hasil- keuangan dalam rupiah. Penelitian ini menggunakan 3 variabel

  Teknik pengambilan sampel yang digunakan independen yaitu peluang pertumbuhan, modal yaitu simple random sampling. Kriteria penentuan kerja bersih, dan finnacial leverage serta satu populasi dan sampel penelitian secara ringkas dapat variabel dependen yaitu cash holding . dilihat pada Pengukuran tiap variabel disajikan pada Tabel.

  Tabel 1: Populasi dan Sampel Penelitian Operasionalisasi Variabel

  Tabel 2: Operasionalisasi Variabel

  X 2 it = Modal kerja bersih perusahaan i tahun t X 3 it = Financial leverage perusahaan

  Variabel Pengukuran Sumber

  i tahun t

  Kas da Setara Kas Opler et

  eit = Error

  = -------------------------- x 100% al .(1999) Cash

  Total aset Holding

HASIL PEMBAHASAN

  Market Value of common Equity Booth = ------------------------------------x 100% et.al .(2001)

  Peluang

  Berhubung penelitian ini menggunakan

   Book Value of common Equity Pertumbuhan

  Aktiva Lancar (Ferreira

  • – Utang Lancar sampel maka dilakukan uji asumsi klasik

  = --------------------------------- x 100% dan Vilela, Modal Kerja

  Total aset 2004.)

  terlebih dahulu sebelum dilakukan analisis

  Bersih Teruel,

  regresi linier berganda. Berdasarkan hasil

  Total utang Solaon, & Financial

  = ----------------- x 100% Ballesta

  pengujian asumsi klasik yang telah dilakukan

  Leverage Total aset (2009)

  METODE ANALISIS seperti uji normalitas, multikolinearitas,

  Penelitian ini menggunakan analisis regresi heteroskedastisitas,dan autokorelasi tidak linier berganda dengan model persamaan terdapat masalah dalam pengujian tersebut. sebagai berikut :

  Sehingga hasil analisis regresi linier berganda terhadap variabel-variabel penelitian

  Yit= a + b 1 X 1 it + b 2 X 2 it + b 3 X 3 it + eit menunjukkan hasil sebagai berikut pada Tabel 3.

  Dimana: Yit = Cash holding perusahaan i

  Berdasarkan Tabel 3 dapat dibentuk persamaan tahun t a = Konstanta 1 2 3 regresi sebagai berikut: b , b , b = Koefisien regresi

  Y= 7.51 + 0.43X 1 + 0.27X 2 3 + e

  • – 0.12X

  X 1 it = Peluang pertumbuhan perusahaan i tahun t

  Tabel: 3 Hasil Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients

  R menunjukkan bahwa nilai R² = 0,45 atau 45%. R

  Sig

.

  Square Std. Model B Error t Sig.

  Hal ini bermakna bahwa variabel independen

  1 (Constant) 7.51 1.97 3.80 .00

  yang meliputi peluang pertumbuhan, modal

  Peluang .67 .45 .00 .43 .10 3.97 .00 Pertumbuhan

  kerja bersih, dan financial leverage

  Modal Kerja .27 .02 10.14 .00 mempengaruhi variabel dependen yaitu cash Bersih Financial holding sebesar 45 %. Sisanya sebesar 55%

  • .12 .03 -3.70 .00

  Leverage

  dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian in

  Hasil Pengujian Secara Simultan Hasil Pengujian Secara Parsial

  Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh 1.

   Pengaruh Peluang Pertumbuhan terhadap Cash Holding

  terhadap variabel dependen digunakannilai Berdasarkan hasil analisis yang telah koefisien diterminasi (R²). Hasil penelitian ini dijelaskan sebelumnya menunjukkan bahwa peluang pertumbuhan berpengaruh positif berpengaruh negatif terhadap cash holding terhadap cash holding. Hasil penelitian ini pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di searah dengan hasil penelitian Opler et. a.l, BEI tahun 2010-2012. (1999); Ferreira dan Vilela (2004); Ozkan 4. bersihsecara parsial berpengaruh positif dan Ozkan (2004); William dan Fauzi terhadap cash holding, financial leverage (2013); Jinkar (2013). berpengaruh negatif terhadap cash holding 2.

   Pengaruh Modal Kerja Bersih terhadap pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Cash Holding BEI tahun 2010-2012.

  Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa variabel modal kerja bersih memiliki pengaruh positif yang

  Saran

  signifikan terhadap cash holding. Hal ini

  Saran Operasional

  sejalan dengan hasil penelitian William dan Berdasarkan penelitian yang telah Fauzi (2013) dan Jinkar (2013). dilakukan, maka disarankan pada pihak-pihak 3.

   Pengaruh Financial Leverage terhadap Cash

  pengguna laporan keuangan seperti

  Holding

  investor, calon investor, analis keuangan Berdasarkan hasil analisis yang telah dan para pengguna laporan keuangan lainnya dijelaskan sebelumnya menunjukkan bahwa agar dapat memahami dan menganalisis

  financial leverage berpengaruh negatif

  kebijakan cash holding sebagai acuan dalam

  terhadap cash holding . Hasil penelitian ini pengambilan keputusan dalam berinvestasi.

  searah dengan hasil penelitian Ginglinger Bagi pihak bank disarankan untuk untuk dan Saddour (2007); Opler et.al, (1999); memperhatikan kebutuhan dana investasi Baskin (1987). perusahaan di Indonesia dan memperhatikan

KESIMPULAN DAN SARAN

  jumlah kas yang disediakan oleh perusahaan

  Kesimpulan untuk membayar kembali pinjamannya.

  Berdasarkan hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai Saran Pengembangan Ilmu Berdasarkan hasil penelitian yang berikut:

  1. Peluang pertumbuhan, modal kerja bersih, dan dilakukan, maka disarankan untuk penelitian financial leverage secara bersama-sama selanjutnya sebagai berikut: memiliki pengaruh terhadap cash holding pada

  1. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan

  perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI terhadap seluruh perusahaan yang terdaftar tahun 2010-2012. di BEI atau pada sektor lainnya

  2. Peluang pertumbuhan dan modal kerja

  2. Menguji variabel lain yang diduga

  3. bersihsecara parsial berpengaruh positif berpengaruh terhadap cash holding seperti terhadap cash holding, financial leverage dividend payment, corporate governance , ukuran perusahaan, capital expenditure, profitabilitas, likuiditas, set peluang investasi, dan variabel keuangan lainnya.

  DAFTAR KEPUSTAKAAN Afza, Talat. & Sh. Muhammad Adnan. 2007.

  Kriyantono, Rachmat. 2006. TeknikPraktis Riset Komunikasi: Disertasi Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana.

  Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Mini Economica , 42: 129-146. John, Teresa A. 1993. Accounting Measures of Corporate Liquidity, Leverage, and Costs of

  Financial Distress. Financial Management, 22:91-100. Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Keynes, J.M. 1936. The General Theory of

  Employment, In: Interest & Money . London: Harcourt Brace.

  Kim, Chang Jhin, David. C. Mayer, & Ann. E.

  Sherman. 1998. The Determinants of Corporate Liquidity: Theory And Evidence.

  Journal of Financial & Quantitative Analysis, 33: 335-359.

  Mikkelson, Wayn H. & Partch. 2003. Do Persistent Large Cash Reserves Hinder Performance.

  Science’s de I’Homme et de la societe , 1. (00162404).

  Journal of Financial Quantitative Analysis, 38: 275-294.

  Miller, Merton & Daniel Orr. 1966. A model of the demand for money by firms.

  Quarterly Journal of Economics , (80): 413- 35.

  Myers, Stewarts C. 1984. The Capital Structure Puzzle. Journal of Finance, 39:572- 592. Ogundipe, Lawrencia Olatunde, SundayEmanuel Ogundipe. & Samuel Kehinde Ajao. 2012.

  Cash Holding and Firm Characteristic: Evidence From Nigerian Emerging Market.Journal of Business, Economic & Finance, 1: 45-57. Opler, Tim, Pinkowitz Lee, Rene Stulz.,& Rohan Williamson. 1999. The Determinants and

  Implications Of Corporate Cash Holdings.

  Journal of financial Economics, 52: 3-46.

  Ikatan Akuntan Indonesia. 2009, Standar Akuntansi Indonesia . Jakarta: Salemba Empat. Jinkar, Rebecca Theresia. 2013. Analisa Faktor- Faktor Penentu kebijakan Cash Holding

  Financial Constraint.

  Determinants Of Corporate Cash Holdings: A Case Study Of Pakistan. Proceedings of Singapore Economic Review Conference (SERC) 2007, August 01-04, Organized by Singapore Economics Review & The University of Manchester (Brooks World Poverty Institute) . Singapore.164-165.

  Structure in Developing Countries. The Journalof Finance, LVI(1): 87-130. Couderc, Nicholas. 2005. Corporate Cash holdings: Financial Determinants and

  Baker, H. Kent & Gary E. Powell. 2005.

  Understanding Financial Management :A Practical Guide . United Kingdom: Blackwell Publishing Ltd. Baskin, Jonathan. 1987. Corporate Liquidity in Games of Monopoly Power. Review of

  Economics & Statistics, 64:312-319.

  Bates, T homas, W. Kathleen M. Kahlee & Rene’em Stulz. 2009. Why Do U.S. Firms Hold So Much More Cash than They Used To?. The Journal of Finance, LXIV(5): 1985-2021.

  Belkaoui, Ahmed-Riahi. 2000. Accounting and The Investment Opportunity Set. Greenwood Village , Colorado: An Emprint of Greenwood Publishing Group, Inc. Brealey, Richard A., Stewart C. Myers, & Alan J.

  Marcus. 2008. Principles of Corporate Finance. New York: McGraw-Hill, Inc. Booth, Laurence, Varouj Aivazian, Demirguc- Kunt & Vojislav Maksimovic, 2001. Capital

  Consequences.[Online] Available:

  Canada. International Journal of Economics & Finance, 4(1): 70-79. Ginglinger, Edith, & Khaoula Saddour. 2007. Cash Holding, Corporate Governance and

  Dittmar, Amy.2008. Corporate Cash Policy And How To Manage It With Stock Repurchases.

  Journal of Applied Corporate Finance, 20(3): 22-34.

  Ferreira, Miguel A., &Antonio S Vilela. 2004. Why Do Firms hold Cash? Evidence from EMU Countries. European Financial Management , 10(2):295-319. Gaver, J.J. & Gaver, K. M.. 1993.

  Additionalevidence on the association between the investment opportunity set and corporate financing, dividend, and compensation policies. Journal of

  Accounting and Economics , 16:125-160.

  Gilarso. T. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro.

  Yogyakarta: Kanisius. Gill, Amarjit & Charul Shah. 2012. Determinants of Corporate Cash Holdings: Evidence from

  Ozkan, Aydin,&Neslihan Ozkan. 2004. Corporate Cash Holdings: An Empirical Investigation of UK Companies. Journal of Banking & Finance, 28: 2103-2134.

  Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan; Aplikasi dan Teori . Yogyakarta: BPFE. Sekaran, Uma. 2007. Research Methods for

  Business : A Skill Building Approach. New York: John Wiley & Sons.

  Teruel, Pedro, J. Garcia, Pedro Martinez Solaon, & Juan Pedro Sanchez Ballesta. 2009. Accruals Quality and Corporate Cash Holdings.

  Journal Compilation Accounting & Finance, 49(1): 95-115.

  Van Horne, James C. & John M. Wachowicz. 2008.

  Fundamentals of Financial Management.

  13 th Ed. New Jersey:Prentice Hall.

  Wijaya, Anggita Langgeng, Bandi & Sri Hartoko.

  2010. Pengaruh Kualitas Akrual dan Leverage Terhadap Cash Holding Perusahaan.

  Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 7(2): 70-186.

  William, &Syarief Fauzi. 2013. Analisis Pengaruh Growth Opportunity, Net Working Capital, dan Conversion Cycle terhadap Cash Holding Perusahaan Sektor Pertambangan. Jurnal Ekonomi & Keuangan, 1(2): 72-90.

  Wenyao, Li. 2007. The Determinants of Cash Holdings: Evidence From Chinese Listed Companie

Dokumen yang terkait

PENGARUH TRANSPARANSI, AKUNTABILITAS DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (Studi Pada Pemda Kabupaten Aceh Selatan)

1 2 9

STAIN Malikussaleh Lhokseumawe ABSTRACT - View of PERLAKUAN AKUNTANSI IJARAH PADAPEMBIAYAAN QARDH BERAGUN EMAS (RAHN) DI BANK ACEH SYARIAH CABANG LHOKSEUMAWE

0 0 30

PENGARUH DIVIDEN TUNAI, ARUS KAS BEBAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP UTANG PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 10

NAFKAH ANAK DI LUAR NIKAH KAITANNYA DENGAN LEMBAGA PERADILAN ADAT By: bukhari

0 0 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERUBAHAN ANGGARAN BELANJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (Studi Pada Pemerintah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2010–2014

1 1 12

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2012)

0 2 12

PROBLEMATIKA PENGELOLAAN ZAKAT PADA BAITUL MAL ACEH Zulhamdi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe E-Mail: zoel_hamdiyahoo.co.id ABSTRACT - View of PROBLEMATIKA PENGELOLAAN ZAKAT PADA BAITUL MAL ACEH

0 0 18

PENGARUH INVESTASI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SERTA DAMPAKNYA PADA KEMAMPUAN DAERAH MEMBIAYAI BELANJA PEGAWAI (Studi pada Pemerintah KabupatenKota di Provinsi Aceh)

0 0 9

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN KONSUMTIF DAN PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN BSM KCP LHOKSEUMAWE PADA PERIODE OKTOBER 2012 SAMPAI JUNI 2015 Harjoni Desky, S.SosI.,M.Si Dosen IAIN Malikussaleh Lhokseumawe Email:harjonideskyyahoo.com, Abstrak - View of ANALISIS

0 1 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, FREE CASH FLOW TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 10