PERGANTIAN PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) TURN FEED ON THE GROWTH AND SURVIVAL OF FISH LARVAE CARP (Osphronemus gouramy)

JURNAL RUAYA VOL. 4. NO .1. TH 2016
FPIK UNMUH-PNK

ISSN 2541 - 3155

PERGANTIAN PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy)
TURN FEED ON THE GROWTH AND SURVIVAL OF FISH LARVAE CARP
(Osphronemus gouramy)
Eka Indah Raharjo1, Hastiadi Hasan2 , Darmawan3
1. Staff Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Pontianak
2. Staff Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Pontianak
3. Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Pontianak
eka.raharjo@ymail.com

ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pergantian pakan. penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap
yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan. Susunan perlakuan adalah sebagai berikut : Perlakuan A : eguchi 10 hari
dan infusoria 10 hari, Perlakuan B : infusoria 10 hari dan eguchi 10 hari, Perlakuan C : Eguchi 20 hari, Perlakuan D :
Infusoria 20 hari dan Perlakuan E : campuran eguchi 50% dan Infusoria 50% selama 20 hari. Penelitian ini dilakukan
selama 20 hari untuk mengetahui laju pertumbuhan spesifik bobot, laju pertumbuhan mutlak panjang, kelangsungan

hidup dan kualitas air sebagai data penunjang. Hasil penelitian menunjukkan pergantian pakan alami dengan pakan
buatan menghasilkan respon yang baik dalam pertumbuhan larva ikan gurami. Pergantian pakan buatan (eguchi)
dengan pakan alami (infusoria)(perlakuan A) memberikan hasil terbaik dengan rata – rata laju pertumbuhan spesifik
bobot 5,3256%, rata – rata laju pertumbuhan mutlak panjang 5.70 mm dan rata – rata kelangsungan hidup 78.89%.
Kata Kunci : Infusoria, Eguchi, Larva Ikan Gurami, Laju Pertumbuhan

ABSTRACT
Research was aimed to determine the change of feed. research using completely randomized design consisting of
5 treatments and 3 replications. The composition of the treatment is as follows: Treatment A: Eguchi 10 days and
infusoria 10 days, Treatment B: infusoria 10 days and Eguchi 10 days, Treatment C: Eguchi 20 days, Treatment D:
Infusoria 20 days and Treatment E: a mixture of Eguchi 50% and infusoria 50% for 20 days. This research was
conducted for 20 days to determine the specific growth rate weight, the absolute growth rate of long survival and
quality of water as supporting data. The results showed turnover natural feed with artificial feed to produce a good
response in the growth of larval carp. Substitution of artificial feed (Eguchi) with natural food (infusoria) (treatment A)
gives the best results with the average - average specific growth rate 5.3256% weighted, averageabsolute growth rate,
average length of 5.70 mm and survival rate 78.89% .
Keywords : Infusoria, Eguchi, Fish larvae Gurame, Growth Rate

PENDAHULUAN
Ikan gurami (Osphronemus gouramy) merupakan

ikan asli Indonesia, penyebarannya terdapat di Jawa,

Sumatra dan Kalimantan. Salah satu kendala dalam
budidaya ikan gurami adalah pertumbuhan yang relatif
lambat jika dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya.

13

JURNAL RUAYA VOL. 4. NO .1. TH 2016
FPIK UNMUH-PNK
Pakan adalah salah satu faktor penentu keberhasilan
usaha pembenihan biota perairan. Larva ikan mempunyai
bentuk dan ukuran mulut yang kecil, sehingga sangat
cocok diberikan pakan alami. Hampir semua hewan di
perairan tawar memulai kehidupannya memakan plankton
terutama pada tahap juvenile atau larva (Nontji, 1986
dalam Marjen, 2002). Untuk tahap awal pemeliharaan
larva ikan gurami, pakan yang dapat diberikan adalah
pakan alami jenis Infusoria (Paramaecium). Namun
penggunaan pakan alami yang berkepanjangan selain

tidak praktis, juga tidak ekonomis dan karena beberapa
hal suplai pakan alami dapat terhenti. Kultur pakan alami
secara massal bergantung kepada cuaca (Kurokawa dkk.,
1998 dalam Yusuf, 2014).
Penggunaan pakan buatan dapat menjamin
ketersediaan, memiliki bau dan rasa sehingga lebih
menarik larva untuk memakannya. Sebagai pengganti
pakan alami, pakan buatan dapat diberikan untuk
memacu pertumbuhan tetapi harus diperoleh dahulu
informasi mengenai waktu yang tepat untuk pergantian
pakan yang diberikan. Salah satu pakan yang digunakan
adalah pakan berbentuk tepung, larva yang baru habis
masa kuning telurnya, hanya mampu menggunakan pakan
yang berbentuk tepung halus dan bersifat larut dalam air.
Pakan buatan memiliki kandungan gizi yang cukup
tinggi yaitu protein 42% dan lemak 34%, sehingga
dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk pertumbuhan
dan mendukung kelangsungan hidup ikan (Arli, et.al.,
2014). Salah satu metode untuk mengurangi kebutuhan
pakan hidup atau untuk meningkatkan efisiensi

penggunaannya yaitu mengganti pakan hidup dengan
pakan buatan lebih awal (Watanabe (1986) : Yulintine
(2012) : Suprayudi (2013)).
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
pergantian pakan yang terbaik terhadap pertumbuhan dan
kelangsungan hidup larva ikan gurami.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Perumnas IV Jl.
Sekayam 2 No.9, dilakukan selama ± 30 hari meliputi 10
hari masa persiapan dan 20 hari masa pengamatan.
Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
akurium ukuran 30 x 30 x 30 cm sebanyak 15 buah,
aerator, selang sipon, alat kualitas air (termometer, pH
test, DO test, Amonia test), serok, sendok, timbangan
analiti digital, timbangan, millimeter blok, kain kasa dan
tali rafia.
Bahan–bahan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah larva ikan gurami umur 14 hari sebanyak 450


ISSN 2541 - 3155
ekor, kol/kubis, air sumber infusoria, dan eguchi (pakan
komersil).
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga ulangan.
Perlakuan yang digunakan adalah :
Perlakuan A : eguchi 10 hari dan infusoria 10 hari
Perlakuan B : Infusoria 10 hari dan eguchi 10 hari
Perlakuan C : Eguchi 20 hari
Perlakuan D : Infusoria 20 hari
Perlakuan E : Eguchi 50% dan Infusoria 50% selama 20
hari

Laju Pertumbuhan
Laju pertumbuhan larva ikan gurami dapat
dihitung dengan rumus (Effendi, 1997 dalam Tarigan
2014 ) :
G=

(




)

× 100%

(1)

Keterangan: G= Laju Pertumbuhan Spesifik (%); Wt=
Berat ikan pada akhir penelitian (g); Wo=
Berat ikan pada awal penelitian (g); t=
Waktu pemeliharaan (hari)
Sedangkan untuk mengukur panjang tubuh ikan
gurami dapat menggunakan rumus (Effendi, 1997 dalam
Priyadi, et.al., 2010) :
=

(2)
Keterangan: P= Pertumbuhan mutlak (mm); Pt= Rata –

rata panjang ikan akhir penelitian (mm); Po=
Rata – rata Panjang ikan awal penelitian
(mm)

Kelangsungan Hidup
Parameter kelangsungan hidup memberikan
gambaran mengenai kualitas larva yang digunakan.
Menurut Goddard, (1996) dalam Effendi, (2006), total
Survival Rate (SR) dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
SR =

100%

(3)

Keterangan: SR= Kelangsungan hidup (%); Nt= Jumlah
ikan akhir penelitian (ekor); No= Jumlah ikan awal
penelitian (ekor)


Kualitas Air
Kualitas air merupakan salah satu parameter
penunjang dalam penelitian ini. Pengamatan parameter
kualitas air diperlukan karena sangat berkaitan erat
dengan kelangsungan hidup larva ikan gurami. Parameter
kualitas air yang diamati dalam penelitian ini meliputi

14

JURNAL RUAYA VOL. 4. NO .1. TH 2016
FPIK UNMUH-PNK
suhu, keasaman (pH), oksigen terlarut (DO) dan
ammonia.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Laju Pertumbuhan

ISSN 2541 - 3155
Dari hasil pengamatan selama 20 hari terhadap
larva ikan gurami, mengenai pergantian pakan terhadap

pertumbuhan dan kelangsungan hidup diperoleh data laju
pertumbuhan spesifik berat dan mutlak panjang dapat
dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Pengamatan laju pertumbuhan ika selama masa pemeliharaan
Perlakuan
Hari KeSGR (%)
LPM (%)
0
20
A. Eguchi 10 hari dan infusoria 10 hari
0,0088
0,0266
5,3256a
B. Infusoria 10 hari dan eguchi 10 hari
0,0094
0,0181
3,2772b
5.70a
b

C. Eguchi 20 hari
0,0092
0,0225
4,3216
2.33c
b
D. Infusoria 20 hari
0,0094
0,0207
3,9564
4.40b
a
E. Eguchi 50% dan infusoria 50% selama 20
0.0092
0,0250
5,0075
3.30c
F. hari
4.77b
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P>0.05)

Hasil pengamatan pertumbuhan yang menunjukan
bahwa laju pertumbuhan spesifik bobot pada larva
berkisar antara 3.28035 – 5.32820%. Rata - rata laju
pertumbuhan spesifik bobot larva ikan gurami pada
perlakuan A sebesar 5,3256%, perlakuan E 5,0075%,
pelakuan C sebesar 4,3216%, perlakuan D sebesar
3,9564% dan pelakuan B sebesar 3,2772%. Sedangkan
pertumbuhan panjang larva ikan gurami selama
penelitian,
menunjukkan
bahwa
perlakuan
A
memperlihatkan pertumbuhan panjang mutlak tertinggi
(5,70 mm), diikuti perlakuan E dengan rata-rata panjang
mutlak (4.77 mm), dan perlakuan C dengan hasil rata-rata
(4.40 mm). Pada perlakuan D didapat nilai rata-rata (3.30
mm). Nilai rata-rata terendah terdapat pada perlakuan B
yaitu (2.33 mm).
Peningkatan laju pertumbuhan pada perlakuan A
(eguchi 10 hari dan infusoria 10 hari) diduga karena
ukuran eguchi yang diberikan lebih kecil daripada bukaan
mulut larva gurami dan memiliki kandungan protein yang
tinggi serta bersifat larut dalam air sehingga dapat
dimanfaatkan oleh larva pada 10 hari pertama. Kemudian
10 hari berikutnya diberikan pakan alami berupa infusoria
yang telah sesuai dengan bukaan mulut larva gurami.
Selain telah sesuai dengan bukaan mulut larva gurami,
infusoria ini juga memiliki kandungan protein yang
tinggi, karena ukuran dan umur ikan sangat berkaitan
dengan jenis dan ukuran pakan yang diberikan.
.

Adapun kandungan gizi dari eguchi adalah
41,30% protein dan 32,91% lemak (Hasil Uji Lab).
Eguchi berbentuk tepung halus yang larut dalam air dan
bersifat menyebar sehingga dapat dimanfaatkan oleh
larva ikan gurami. Sedangkan untuk kandungan gizi
infusoria adalah protein 66,8%, lemak 17,2% dan abu
9,2% (Arli et.al, 2014). Ukuran infusoria 0,04 – 0,1 mm
(Untung, 2002), dengan diberikannya infusoria setelah 10
hari diberi eguchi larva ikan gurami dapat
memanfaaatkan
infusoria
untuk
meningkatkan
pertumbuhannya. Pemberian pakan eguchi cukup efektif
karena berbentuk tepung halus dan bila dilarutkan di
dalam air bersifat menyebar, disamping itu kandungan
gizi yang cukup besar yaitu 41,30% protein dan 32,91%
lemak (Hasil Uji Lab). Pada pengamatan hari ke 20 rata –
rata pertumbuhan panjang mutlak sebesar 5.70 mm, ini
disebabkan pemberian infusoria cukup efektif dimana
daya cerna larva ikan sudah berkembang, nilai gizi yang
terkandung cukup tinggi protein 66,8%, lemak 17,2% dan
abu 9,2% (Arli, 2014). Sehingga memenuhi kebutuhan
gizi untuk pertumbuhan larva.
Sesuai dengan hasil penelitian Arli (2014) larva
ikan sepat colisa diberi pakan tepung eguchi selama 20
hari panjang mutlak sebesar 6.54 mm sedangkan pakan
eghuci 10 hari di lanjutkan infusoria 10 hari menambah
panjang mutlak sebesar 10.74 mm dan infusoria 20 hari
sebesar 5.08 mm pada benih sepat colisa

Kelangsungan Hidup

terendah. Selain itu penelitian yang dilakukan Fitriadi
(2014) menyatakan bahwa larva gurami yang dipelihara
selama satu bulan memiliki tingkat kelulushidupan antara
73,67 - 82,67%. Menurut pendapat Handayani (2006)
dalam Nugroho (2015), kelulushidupan merupakan nilai
peluang hidup pada suatu saat tertentu. Besar kecilnya
kelulushidupan dipengaruhi oleh faktor internal yang
meliputi jenis kelamin, keturunan, umur, reproduksi,
ketahanan terhadap penyakit dan faktor eksternal meliputi
kualitas air, padat penebaran, jumlah dan komposisi
kelengkapan asam amino dalam pakan.

Dari Tabel 2 diketahui bahwa kelangsungan hidup
setiap perlakuan adalah perlakuan A (eguchi 10 hari dan
infusoria 10 hari) 78.89%, B (infusoria 10 hari dan eguchi
10 hari) 66.67%, C (eguchi 20 hari) 67.78%, D (infusoria
20 hari) 63.33% dan E (campuran 50% eguchi dan 50%
infusoria 20 hari) 72.22%. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan Lucas et.al., (2015) tingkat kelangsungan
hidup larva gurami yang dipelihara selama 30 hari
mempunyai tingkat kelangsungan hidup antara 1 - 34%,
kelangsungan hidup dengan pemberian pakan buatan

15

JURNAL RUAYA VOL. 4. NO .1. TH 2016
FPIK UNMUH-PNK

ISSN 2541 - 3155

Tabel 2. Kelangsungan hidup ikan gurami selama masa pemeliharaan
Ulangan
Perlakuan
Rata – rata
1
2
3
A

86.67

76.67

73.33

78.89

B
C
D
E

63.33
73.33
66.67
76.67

70.00
70.00
60.00
73.33

66.67
60.00
63.33
66.67

66.67
67.78
63.33
72.22

Kualitas Air
Kualitas air adalah variable yang sangat penting
dalam memelihara ikan, karena dapat mempengaruhi

pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Parameter
kualitas air selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 3
di bawah ini.

Tabel 3. Kualitas air selama masa pemeliharaan ikan gurami
Perlakuan
A.
B.
C.
D.
E.

Suhu o c
27 – 30
26 – 31
27 – 31
26 – 30
27 – 31

Parameter yang diamati
pH
Do (ppm)
7.5 - 8
4-6
7.5 - 8
4-6
7.5 - 8
4-6
7.5 - 8
4-6
7.5 – 8
4-6

Hasil pengukuran kualitas air selama penelitian
(Tabel 3) memperlihatkan bahwa kisaran suhu selama
penelitian masih berada padas batas normal, hal ini
serupa dengan pernyataan menurut Nugroho, 2015 bahwa
suhu yang baik untuk pemeliharaan larva gurami berkisar
antara 28 – 30 ˚C. Derajat keasaman (pH) air selama
penelitian berkisar antara 7 – 8, dimana nilai ini cukup
baik untuk pertumbuhan ikan seperti yang dijelaskan oleh
Rahmad (2013) keasaman air (pH) yang ideal untuk ikan
gurami adalah 6,5 – 7 dengan kesadahan 7 HD.
Hal ini sependapat dengan pernyataan Sarwono
dan Sitanggang (2007), bahwa oksigen terlarut yang
terbaik untuk pertumbuhan adalah 4 - 6 mg/L.
Berdasarkan hasil pengukuran amoniak selama penelitian
berkisar antara 0,00 – 0,5 mg/L. Pertumbuhan ikan
gurami masih baik dimana kadar amoniak dalam air
masih dibawah batas toleransi yang sesuai yaitu 0,50
mg/L, sehingga tidak menyebabkan gangguan serta
kematian pada ikan uji (Haryanti, 1995 dalam Munaya,
2015).

KESIMPULAN
Dari penelitian tentang pergantian pakan alami
terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan
gurami (Osphronemus gouramy) didapatkan kesimpulan
bahwa pergantian pakan memberikan pengaruh yang
berbeda terhadap laju pertumbuhan spesifik bobot, laju
pertumbuhan mutlak panjang, kelangsungan hidup.

Amoniak (ppm)
0 – 0,5
0 – 0,5
0 – 0,5
0 – 0,5
0 – 0,5

DAFTAR PUSTAKA
Arief, M., I. Triasih dan W.P. Lokapirnarsari. 2009.
Pengaruh Pemberian Pakan Alami dan Pakan
Buatan terhadap Pertumbuhan Benih Ikan
Betutu (Oxyeleotris marmorata Bleeker).
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 1
No.1. Unversitas Airlangga. Surabaya.
Arli, Basry. Y. Eriza. M. 2014. Pergantian Pakan
Terhadap
Kelangsungan
Hidup
dan
Pertumbuhan Panjang Larva Ikan Sepat Colisa
(Trichogaster Lalius). Jurnal. Vol 4, no.
1.Universitas Bung Hatta. Padang.
Budiardi, T., T. Nusyams dan Agus O. Sudrajat. 2005.
Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Larva
Ikan Betta (Betta splendens Regan) yang
Diberi Berbagai Jenis Pakan Alami. Jurnal
Akuakultur Indonesia, 4 (1): 13-16 (2005).
Institut Pertanian Bogor.
Darmanto, D. Satyani, A. Putra, Chumaidi dan Mei
Rochjat D. 2000. Budidaya Pakan Alami
untuk Benih Ikan Air Tawar.Karya Ilmiah.
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Pertanian. Instalasi Penelitian dan Pengkajian
Teknologi Pertanian. Jakarta.
Djangkaru, Z., 1995. Pembenihan Ikan Air Tawar di
Berbagai Lingkungan Pemeliharaan. Penebar
Swadaya, Jakarta.

16

JURNAL RUAYA VOL. 4. NO .1. TH 2016
FPIK UNMUH-PNK
Dwirastina, M. dan Husnah. 2014. Inventarisasi JenisJenis Infusoria dengan Media Kangkung
Rawa/Air. Prosiding Seminar Nasional Lahan
Suboptimal.
ISBN
:
979-587-529-9.
Palembang.
Lucas, W. G. F., Ockstan J. Kalesaran dan Cyska
Lumenta.
2015.
Pertumbuhan
Dan
Kelangsungan
Hidup
Larva
Gurame
(Osphronemus gouramy) Dengan Pemberian
Beberapa Jenis Pakan Buatan. Jurnal Budidaya
Perairan Mei 2015. Vol.3 No.2.19.28
Marjen, 2002. Komposisi dan Struktur Komunitas
Zooplankton Di Danau Kerinci Skripsi, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan
Subandiyah, S. Darti S. dan Aliyah. 2003. Pengaruh
Subtitusi Pakan Alami (Tubifex) dan Buatan
Terhadap Pertumbuhan Ikan Tilan Lurik Merah
(Mastacembelus erythrotaenia Bleeker, 1850).
Jurnal Iktiologi Indonesia, Vol.3, No.2. Instalasi
Penelitian Perikanan Air Tawar, Depok.
Suhenda, Ningrum. 2010. Penentuan Awal Pemberian
Pakan Untuk Mendukung Sintasan dan
Pertumbuhan Larva Ikan Baung (Hemibagrus

ISSN 2541 - 3155
nemurus). Prosiding Forum Inovasi Teknologi
Akuakultur. BRPBAT. Bogor
Suprayudi, M. A., Ricky R. dan Dedi J. 2013. Pemberian
Pakan Buatan Larva Ikan Patin Pangasius
monodon Sp. Pada Umur Berbeda. Jurnal
Akuakultur Indonesia 12 (2), 193–200
(2013).Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Standar Nasional Indonesia. SNI : 01 – 6485. 3 – 2000.
Produksi Benih Ikan Gurame Osprhonemus
gouramy. Lac) Kelas Benih Sebar
Taruna. R. I., Iriana. D. dan Herawati. T. 2013. Pengaruh
Pemberian
pakan
Alami
Tubifex.
Sp,
Chironomus sp, Moina sp dan daphnia sp
Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Gurami
Padang (Osprhonemus gouramy Lac). Jurnal
Perikanan dan Kelautan Vol.4. No.3. Universitas
Padjajaran.
Yusuf, J. Y. 2014. Pengaruh Pergantian Pakan Alami
dengan Pakan Buatan Larva Kepiting Bakau
(Scylla olivacea) terhadap Perkembangan Organ
Pencernaan dan Penyimpanan Glikogen Stadia
Zoea sampai Megalopa. Skripsi. Universitas
Hasanuddin. Makassar.

17

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN DI TELEVISI (ANALISIS SEMIOTIK DALAM IKLAN SAMSUNG GALAXY S7 VERSI THE SMARTES7 ALWAYS KNOWS BEST)

132 481 19

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26