ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KNOWLEDGE MANAGEMENT TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUMDA BPR MAJALENGKA

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2017

Vol. 4

Nomor 2

Periode Juli - Desember

ISSN : 2356-3923

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KNOWLEDGE MANAGEMENT
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUMDA BPR MAJALENGKA

Oleh :
DUDUNG ABDULLAH*)
e-mail : [email protected]

ABSTRAK


Permasalahan optimalisasi knowledge management (manajemen pengetahuan)
merupakan masalah yang sering dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini. Perusahaan
seringkali tidak menyadari bahwa kurang optimalnya dalam manajemen pengetahuan akan
berdampak pada kinerja karyawan perusahaan. Hal ini dialami juga oleh Perusahaan
Umum Daerah Bank Perkreditan Rakyat (Perumda BPR) Majalengka dan menyadari
bahwa knowledge management merupakan salah satu tool management yang dapat
diterapkan perusahaan untuk keunggulan bersaing berkelanjutan, karena implementasinya
memberikan manfaat pada bidang operasi dan pelayanan, dapat meningkatkan kompetensi
personal, memelihara ketersediaan pengetahuan dan inovasi produk.
Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Umum Daerah Bank Perkreditan Rakyat
(Perumda BPR) Majalengka, dengan tujuan untuk mengetahui gambaran serta hubungan
faktor-faktor knowledge management (personal knowledge, job prosedure, technology)
dengan kinerja karyawannya. Metode penelitian yang digunakan adalah survey pada
karyawan Perumda BPR Majalengka, dengan jumlah sampel 100 orang responden.
Analisis data dilakukan dengan tiga tahap : Pertama, uji instrumen penelitian, transformasi
data, dan uji normalitas data; kedua, analisis korelasi dan analisis koefisien determinasi;
dan ketiga, pengujian hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan Perumda BPR Majalengka
memiliki personal knowledge termasuk kategori sangat tinggi, job prosedure yang
diterapkan Perumda BPR Majalengka termasuk kategori sangat baik, dan penerapan

Technology pada Perumda BPR Majalengka termasuk kategori baik, serta tingkat kinerja
karyawannya termasuk kategori sangat tinggi. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
personal knowledge, job prosedure, dan Technology berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan.
Kata Kunci : Personal Knowledge, Job Prosedur, Technology, dan Kinerja
Karyawan
*) Dosen Tetap Fakultas Ekonomi UNMA

organisasi dalam kedua hal tadi menjadi
salah satu faktor daya saing yang sangat
penting. Begitu juga dengan Knowledge
Management sangat penting diterapkan
oleh perusahaan maupun organisasi yang

Latar Belakang Penelitian
Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam era globalisasi saat
ini terjadi dengan semakin cepat.
Kemampuan
perusahaan

maupun
68

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2017

Vol. 4

Nomor 2

Periode Juli - Desember

ISSN : 2356-3923

manajemen
sebagaimana
diklaim
beberapa kritikus bahwa Knowledge
Management dinyatakan layak untuk tetap

diimplementasikan, oleh karena itu waktu
yang tepat bagi Knowledge Management
berpindah ke sektor publik (Cong dan
Pandya2) : 2003).
Pemerintah saat ini menyadari
pentingnya
Knowledge
Management
dalam
pembuatan
kebijakan
dan
pelayanan terhadap masyarakat. Hal ini
terbukti dengan dikeluarkannya peraturan
Menpan-RB Nomor 14 Tahun 20117)
tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Manajemen Pengetahuan (Knowledge
Management). Penerapan Knowledge
Management
dimaksudkan

untuk
meningkatkan kemampuan organisasi
dalam mengelola asset intelektualnya
berupa pengetahuan dan pengalaman yang
ada. Tujuannya adalah memanfaatkan
asset tersebut untuk mencapai kinerja
organisasi yang lebih baik untuk
mempercepat
pencapaian
tujuan
pelaksanaan
sehingga
mampu
memenangkan persaingan bisnis.
CIO Council menyebutkan people,
process, dan technology merupakan
elemen
kunci
dari
Knowledge

Management. Menurut Cong dan Padya2)
(2003), fokus Knowledge Management
pada people adalah untuk merangsang dan
memelihara berbagai pengetahuan dan
penggunaan
pengetahuan,
fokus
Knowledge Management pada Process
untuk mencari, dan membuat, menangkap
dan berbagi pengetahuan, sedangkan
fokus Knowledge Management pada
technology untuk menyimpan dan
membuat pengetahuan mudah diakses dan
untuk memungkinkan orang bekerja sama.
Yuniningsih, 2002 (dalam Frisca3),
2014) menyatakan bahwa kesuksesan dan
kinerja perusahaan bisa dilihat dari kinerja
yang telah dicapai oleh karyawannya, oleh
sebab itu perusahaan menuntut agar
karyawannya

mampu
menampilkan
kinerja yang optimal, karena baik

mengharapkan
keunggulan
bersaing
berkelanjutan, karena implementasinya
memberi manfaat pada bidang operasi dan
pelayanan,
dapat
meningkatkan
kompetensi
personal,
memelihara
ketersediaan knowledge dan inovasi serta
produk (Awad1) : 2004). Apabila
pengelolaan
pengetahuan
dilakukan

dengan benar maka sangat bermanfaat
bagi organisasi (Prijono8) : 2008)
diantanya : explicit knowledge berupa
dokumen dan prosedur akan semakin
terdokumentasi dengan baik, pemecahan
masalah akan lebih cepat karena sumbersumber pengetahuan (expert) mudah
diakses, dengan terdokumentasikannya
best practice maka dari waktu ke waktu
setiap proses bisnis akan berubah semakin
efisien, kesalahan yang sama tidak akan
terjadi berulang-ulang, akan berbentuk
budaya kolaborasi sebagai efek dari
budaya sharing sehingga muncul inovasi.
Pengkajian terhadap Knowledge
Management sudah banyak dilakukan
utamanya untuk implementasi terhadap
organisasi-organisasi atau devisi-devisi
pada suatu perusahaan, bahkan untuk
penggunaan perusahaan tersebut secara
umum. Mengelola knowledge berarti

mendayagunakan knowledge yang ada,
baik knowledge dari masing-masing
individu maupun knowledge dari hasil
diskusi kelompok yang digunakan untuk
proses bisnis suatu perusahaan atau
organisasi.
Kebanyakan perusahaan besar di
sektor swasta mengambil inisiatif secara
aktif dalam mengadopsi tool management
baru, teknik dan filsafat, dimana
pemerintah selalu mengikutinya. Contoh
prakteknya seperti Perencanaan Sumber
Daya Perusahaan (ERM), Manajemen
Mutu Terpadu (TQM), dan yang terkini
Knowledge Management (KM). Selama
dekade terakhir praktek Knowledge
Management di perusahaan swasta
membuktikan
bahwa
Knowledge

Management tidak hanya menjadi tren
69

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2017

Vol. 4

Nomor 2

Periode Juli - Desember

ISSN : 2356-3923

Perumda BPR Majalengka, baik secara
parsial maupun simultan.

buruknya kinerja yang dicapai oleh
karyawan akan berpengaruh pada kinerja

dsan keberhasilan perusahaan secara
keseluruhan.
Menurut Frisca3) (2014), faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan diantaranya yaitu pendidikan
dan pelatihan, disiplin, sikap dan aktivitas
kerja, motivasi, masa kerja, gizi dan
kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan
sosial, lingkungannkerja, teknologi dan
sarana produksi, kesempatan kerja, serta
kebutuhan untuk prestasi. Faktor-faktor
tersebut berpengaruh terhadap karyawan
dalam melaksanakan tugas-tugas yang
diberikan, sehingga hasil akhirnya adalah
kinerja karyawan itu sendiri, apakah akan
semakin baik atau semakin buruk. Lebih
lanjut kriteria karyawan akan mencapai
hasil
yang
lebihmaksimal
apabila
didukung dengan knowledge yang
dimiliki. Setiap karyawan diharapkan
dapat menggali pengetahuannya, sehingga
dapat
mempunyai
peran
dalam
meningkatkan kinerja perusahaan.
Termotivasi oleh konsep pemikiran
di atas, maka peneliti ingin melakukan
kajian labih mendalam tentang knowledge
management (personal knowledge, job
prosedure, dan technology) yang dapat
meningkatkan kinerja karyawan. Sasaran
penelitiannya difokuskan pada karyawan
di Perusahaan Umum Daerah Bank
Perkreditan Rakyat (Perumda BPR)
Majalengka.

Tujuan Penelitian
Penelitian
adalah
sarana
fundamental untuk memenuhi pemecahan
masalah secara ilmiah, untuk itu penelitian
ini mempunyai tujuan yaitu untuk
mengetahui deskripsi personal knowledge,
job procedure, technology dan kinerja
kerja karyawan Perumda BPR Majalengka
serta untuk mengetahui pengaruh personal
knowledge, job procedure dan technology
terhadap kinerja karyawan Perumda BPR
Majalengka, baik secara parsial maupun
simultan
Kerangka Pemikiran
Hubungan Personal Knowledge dan
Kinerja Karyawan
Seiring dengan perkembangannya
yang pesat di dunia industri untuk
menghadapi persaingan tersebut, pihak
manajemen harus melakukan berbagai
pengembangan dan perbaikan di bidang
sumber daya manusia. Salah satu upaya
yang dilakukan adalah dengan melakukan
Performance appraisal (evaluasi kerja).
Evaluasi ini bertujuan untuk menilai Job
Performance pegawai / karyawan. Metode
ini akan efektif apabila dilakukan dengan
benar dan dapat menjadi bahan masukan
bagi karyawan itu sendiri.
Agar menghasilkan kinerja yang
baik, maka perusahaan membutuhkan
sistem yang baik pula. Sistem ini bukan
hanya peraturan atau standar yang ada
melainkan melibatkan pihak-pihak yang
terkait langsung yaitu sumber daya
manusianya. Salah satu sistem manajemen
yang menawarkan suatu disiplin yang
memperlakukan intelektual sebagai asset
yang
dikelola
adalah
knowledge
4)
management (Honeycutt , 2002). Untuk
pengembangan kualitas sumber daya
manusia adalah dengan meningkatkan
pengetahuan
karyawan
(personal
knowledge)
terhadap
penerapan

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar
belakang, masalah penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana personal knowledge, job
procedure,
technology dan kinerja
karyawan
pada
Perumda
BPR
Majalengka.
2. Bagaimana
pengaruh
personal
knowledge,
job
procedure
dan
technology terhadap kinerja karyawan

70

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2017

Vol. 4

Nomor 2

Periode Juli - Desember

ISSN : 2356-3923

berfungsi sebagai pendukung kerja dan
Fidelio untuk menyimpan data dan
memberikan informasi antar bagian.
Walaupun technology merupakan faktor
yang besar pengaruhnya terhadap kinerja
karyawan, aspek sumber daya manusia
juga perlu diperhatikan. Dengan demikian
dapat dikemukakan hipotesis :
H3 : “Technology berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan”.

knowledge management di perusahaan.
Dengan demikian dapat dikemukakan
hipotesis :
H1 : “Personal knowledge berpengaruh
positif dan siginifikan terhadap kinerja
karyawan”.
Hubungan Job Prosedure dan Kinerja
Karyawan
Job Prosedure adalah tanggung
jawab formal atau perintah resmi dalam
melakukan sesuatu (Khan5). 2011)
Standard Oprational Procedure (SOP)
dibuat untuk mempertahankan kualitas
dan hasil kerja dimana tugas-tugas akan
semakin mudah dikerjakan. Pengetahuan
ini dapat dengan mudah ditransformasikan
antar individu sehingga lebih mudah
dideskripsikan ke dalam dokumen,
praktik, pelatihan,dll. Sedangkan kinerja
karyawan adalah hasil kerja atau karya
yang dihasilkan oleh masing-masing
karyawan untuk perusahaan dalam
mencapai tujuan yang diharapkan atau
diinginkan perusahaan. Pada dasarnya
kinerja dari karyawan adalah hal yang
bersifat individu karena setiap karyawan
memiliki tingkat kemampuan yang
berbeda-beda. Dengan adanya serta
pemahaman yang baik oleh karyawan
terhadap SOP dapat berpengaruh fositif
terhadap kinerja karyawan itu sendiri
(Natalia Kosasih6), 2007). Dengan
demikian dapat dikemukakan hipotesis :
H2 : “Job prosedure berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan”.

Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
adalah survei pada 100 karyawan yang
bekerja pada Perusahaan Umum Daerah
Bank Perkreditan Rakyat (Perumda BPR)
Majalengka.
Analisis data dilakukan dengan tiga
tahap. Pertama, uji validitas dan
reliabilitas instrumen penelitian, dengan
menggunakan korelasi product moment
dari Pearson dan alfha crombach. Kedua,
uji hipotesis mensyaratkan data minimal
berskala interval, untuk itu dilakukan
transformasi data dengan menggunakan
MSI (Method of Successive Interval).
Tahap ketiga, difokuskan untuk menjawab
semua masalah penelitian yang diajukan.
Untuk maksud tersebut digunakan teknik
statistika deskriptif dan verifikatif, dengan
tahapan : Uji normalitas data, analisis
deskriptif, analisis
korelasi, analisis
koefisien determinasi, dan uji hipotesis.
Proses analisis data dilakukan dengan
bantuan program SPSS Versi 21.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Analisis Data
Dari hasil analisis data secara
deskriptif
berdasarkan
tanggapan
responden (karyawan), variabel personal
knowledge diperoleh total skor sebesar
2.148. Dengan nilai indeks minimum 500,
nilai indeks maksimum 2.500, dan interval
400, total skor tersebut di atas berada pada
kategori sangat tinggi. Job prosedure
diperoleh total skor sebesar 2.117. Dengan
nilai indeks minimum 500, nilai indeks

Hubungan
Technology
Terhadap
Kinerja Karyawan
Faktor yang banyak berpengaruh
terhadap kinerja karyawan adalah
technology (Shinta10). 2011). Technology
yang dimaksud adalah media penyebaran
informasi melalui sarana internet yang
digunakan untuk mendukung setiap
kegiatan kerja di dalam perusahaan.
Technology menjadi faktor yang dominan
bagi kinerja karyawan. Technology
71

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2017

Vol. 4

Nomor 2

Periode Juli - Desember

keempat variabel penelitian tersebut lebih
besar dari nilai α (0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa data keempat variabel
yang diteliti semuanya berdistribusi
normal.

maksimum 2.500, dan interval 400, total
skor tersebut di atas berada pada kategori
sangat baik. Technology diperoleh total
skor sebesar 2.018. Dengan nilai indeks
minimum 500, nilai indeks maksimum
2.500, dan interval 400, total skor tersebut
di atas berada pada kategori baik. Dan
kinerja karyawan diperoleh total skor
sebesar 2.596. Dengan nilai indeks
minimum 600, nilai indeks maksimum
3.000, dan interval 400, total skor tersebut
di atas berada pada kategori sangat tinggi.
Hal ini menunjukan bahwa Perumda BPR
Majalengka
secara
mayoritas
karyawannya
memiliki
personal
knowledge sangat tinggi, job prosedure
yang yang sangat baik, dan telah
menerapkan
technology
(khususnya
teknologi informasi) dengan baik, serta
tingkat kinerja karyawannya termasuk
kategori sangat tinggi.

Analisis Korelasi
Korelasi parsial digunakan untuk
menganalisis bila peneliti bermaksud
mengetahui pengaruh atau hubungan antar
variabel independen dan dependen,
dimana salah satu variabel independennya
dibuat tetap atau dikendalikan (Sugiyono
2014:228)11).
Berdasarkan data variabel yang
diteliti, untuk memudahkan dalam
menganalisis maka terlebih dahulu
dihitung koefisien korelasi antar-variabel.
Hasilnya diperoleh sebagaimana yang
disusun dalam tabel di bawah ini.
Tabel Correlations

Analisis Verifikatif
Uji Normalitas Data
Berdasarkan hasil uji normalitas
data dengan pengujian KolmogorovSmirnov diperoleh hasil sebagai berikut :

Kinerja
Karyawan
Pears Personal
on
Knowledge
Corre
lation Job
Prosedure
Technology
Kinerja
Karyawan
Sig.
Personal
(2Knowledge
tailed
Job
)
Prosedure
Technology
Kinerja
Karyawan
Personal
Knowledge
N
Job
Prosedure
Technology

Tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N
Normal
Paramet
ersa,b

Mean
Std.
Deviatio
n
Absolute
Positive

Personal
Knowled
ge
100
49.9947
10.07972

Most
.134
Extreme
.107
Differen
-.134
Negative
ces
Kolmogorov1.345
Smirnov Z
Asymp. Sig. (2.154
tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Job
Prosedur
e
100
49.8381
10.28109

Technolo
gy
100
49.9999
10.07579

Kinerja
Karyaw
an
100
50.9142
9.81677

.086
.086
-.059

.135
.135
-.121

.129
.073
-.129

.858

1.350

1.291

.453

.152

.071

ISSN : 2356-3923

Kinerja
Karyawan
1.000

Personal
Knowledge
.391

Job
Prosedure
.392

Techn
ology
.287

.391

1.000

.209

.288

.392

.209

1.000

.142

.287
.

.288
.000

.142
.000

1.000
.002

.000

.

.019

.002

.000

.019

.

.080

.002
100

.002
100

.080
100

.
100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Berdasarkan analisis korelasi dengan
program SPSS versi 21, diperoleh nilai
koefisien korelasi antara variabel personal
knowledge dan kinerja karyawan (ryx1) =
0,391; koefisien korelasi antara variabel
job prosedure dan kinerja karyawan (ryx2)
= 0,392; koefisien korelasi antara variabel
Technology dan kinerja karyawan (ryx3) =
0,287. Dengan demikian maka dapat
disimpulkan bahwa : Pertama, tingkat

Berdasarkan
tabel
di
atas,
diketahui bahwa nilai asymp. sig untuk
variabel Personal Knowledge adalah
0,154; variabel Job Prosedure adalah
0,453; variabel Technology adalah 0,152
dan variabel kinerja karyawan adalah
0,071. Karena nilai Asymp. Sig untuk
72

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2017

Vol. 4

Nomor 2

Periode Juli - Desember

keeratan hubungan antara personal
knowledge dan kinerja karyawan termasuk
kategori lemah, dengan arah hubungannya
adalah positif atau searah, artinya semakin
tinggi personal knowledge akan dapat
meningkatkan kinerja karyawan. Kedua,
tingkat keeratan hubungan antara job
prosedure dan kinerja karyawan termasuk
kategori lemah, dengan arah hubungannya
adalah positif atau searah, artinya semakin
baik penerapan job prosedure akan dapat
meningkatkan kinerja karyawan. Ketiga,
tingkat
keeratan
hubungan
antara
technology dan kinerja karyawan termasuk
kategori lemah, dengan arah hubungannya
adalah positif atau searah, artinya semakin
baik penerapan technology akan dapat
meningkatkan kinerja karyawan.

ISSN : 2356-3923

Uji Hipotesis Secara Parsial
Untuk menguji hipotesis hipotesis
secara parsial menggunakan uji t dengan
hasil dapat dilihat sebagaimana tabel di
bawah ini.
Tabel Uji t
Model

(Constant)
Personal
Knowledge
1
Job
Prosedure
Technology

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std.
Beta
Error
14.637 6.147
.273
.090
.280

T

Sig.

2.381
3.041

.019
.003

.296

.085

.310

3.483

.001

.158

.089

.162

2.780

.008

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Hasil pengujian hipotesis secara
parsial dengan uji t, dimana jumlah
responden (n) = 100 orang, tingkat
signifikansi (α) = 5 %, maka diperoleh
niali ttabel = 1,983, kesimpulannya adalah
sebagai berikut : Pertama, untuk
knowledge management diperoleh nilai
thitung = 3,041 dan nilai Sig = 0,003, karena
thitung (3,041) > ttabel (1,983) dan nilai Sig
(0,003) < nilai α (0,05) maka Ho ditolak,
artinya personal knowledge berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan
Perumda BPR Majalengka. Dengan
demikian
hipotesis
pertama
dapat
dibuktikan kebenarannya. Kedua, untuk
job prosedure diperoleh nilai thitung =
3,483 dan nilai Sig = 0,001, karena thitung
(3,483) > ttabel (1,983) dan nilai Sig
(0,001) < nilai α (0,05) maka Ho ditolak,
artinya job prosedure berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan
Perumda BPR Majalengka. Dengan
demikian hipotesis kedua dapat dibuktikan
kebenarannya. Ketiga, untuk technology
diperoleh nilai thitung = 2,780 dan nilai Sig
= 0,008, karena thitung (2,780) > ttabel
(1,983) dan nilai Sig (0,008) < nilai α
(0,05) maka Ho ditolak, artinya
technology
berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja karyawan Perumda BPR
Majalengka. Dengan demikian hipotesis
ketiga dapat dibuktikan kebenarannya.

Analisis Koefisien Detrminasi
Analisis
koefisien
determinasi
dilakukan untuk mengetahui besarnya
pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen, baik parsial maupun
simultan. Rumus yang digunakan adalah :
Kd = r2 x 100%
Berdasarkan nilai-nilai koefisien
korelasi diatas dapat ditentukan besarnya
konstribusi dari personal knowledge, job
prosedure, dan technology terhadap
kinerja karyawan secara parsial sebagai
berikut : Pengaruh personal knowledge
terhadap kinerja karyawan Perumda BPR
Majalengka adalah 15,29 %; pengaruh job
prosedure terhadap kinerja karyawan
Perumda BPR Majalengka adalah 15,37
%; dan pengaruh technbology terhadap
kinerja
karyawan
Perumda
BPR
Majalengka adalah 8,24 %. Selanjutnya,
besarnya pengaruh personal knowledge,
job prosedure dan technology terhadap
kinerja
karyawan
Perumda
BPR
Majalengka secara simultan adalah 27,77
%, dan sisanya 72,23 % dipengaruhi oleh
faktor lain di luar variabel yang diteliti.

73

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2017

Vol. 4

Nomor 2

Periode Juli - Desember

ISSN : 2356-3923

semakin baik atau semakin buruk. Lebih
lanjut kriteria karyawan akan mencapai
hasil yang lebih maksimal apabila
didukung dengan knowledge yang
dimiliki. Setiap karyawan diharapkan
dapat menggali pengetahuannya, sehingga
dapat
mempunyai
peran
dalam
meningkatkan
kinerja
perusahaan
(Frisca3), 2014).
Berdasarkan hasil penelitian tentang
personal knowledge, job prosedure,
technology, dan kinerja karyawan
Perumda BPR Majalengka diketahui
bahwa : Personal knowledge pada
perusahaan ini sudah termasuk sangat
tinggi, kemudian job prosedure yang
diterapkan termasuk kategori sangat baik,
dan technology yang diterapkannya pun
termasuk kategori baik, serta kinerja
karyawan Perumda BPR Majalengka
termasuk kategori sangat tinggi. Hal ini
menunjukkan
bahwa
manajemen
perusahaan ini khususnya manajemen
sumber daya manusianya sudah baik.
Namun walaupun demikian, masih
terdapat kelemahan-kelemahan yang harus
mendapat
perhatian
dari
pihak
mamanajemen, antara lain : Untuk
variabel personal knowledge, mayoritas
karyawan mengakui bahwa pengalaman
kerja yang mereka miliki tidak seluruhnya
sesuai dengan standar perusahaan, dan
mereka masih kurang berpengalaman
dalam
mencarikan
solusi
apabila
mengahadapi masalah pekerjaan yang
dianggap berat. Untuk variabel job
prosedure, sebagian besar karyawan
merasa bahwa Standar Operasional
Prosedur (SOP) perusahaan belum
sepenuhnya dijadikan sebagai acuan
dalam pelaksanaan pelatihan karyawan.
Selanjutnya untuk variabel technology,
sebagian besar karyawan mengakui bahwa
dalam melakukan pekerjaannya tidak
selalu menggunakan intranet, selain itu
mereka merasa bahwa kenyamanan
ruangan yang ada dalam penempatan
intranet masih perlu ditingkatkan, dan

Uji Hipotesis Secara Simultan
Untuk mengetahui apakah variabel
independen
secara simultan dapat
memengaruhi
variabel
dependen
digunakan uji F. Hasil pengujian dapat
dilihat sebagaimana tabel di bawah ini.
Tabel Uji F
ANOVAa
Sum of
Df
Mean
F
Sig.
Squares
Square
Regression
2646.562
3 882.187 12.285 .000b
Residual
6893.966
96
71.812
Total
9540.527
99
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Technology, Job Prosedure,
Personal Knowledge
Model

Dari tabel di atas diketahui bahwa
hasil pengujian hipotesis secara simultan
dengan uji F, dimana jumlah responden
(n) = 100 orang, tingkat signifikansi (α) =
5 %, maka diperoleh niali Ftabel = 3,09.
Dari hasil analisis diperoleh nilai Fhitung =
12,285 dan nilai Sig = 0,00. Karena Fhitung
(12,285) > Ftabel (3,09) dan nilai Sig
(0,00) < nilai α (0,05) maka Ho ditolak,
artinya personal knowledge, job prosedure
dan technology (faktor-faktor Knowledge
Management)
secara
simultan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan Perumda BPR Majalengka.
Dengan demikian hipotesis keempat dapat
dibuktikan kebenarannya.
Pembahasan
Sebagaimana telah dikemukakan
pada kajian teori, faktor-faktor yang
mempengaruhi
kinerja
karyawan
diantaranya
yaitu
pendidikan
dan
pelatihan, disiplin, sikap dan aktivitas
kerja, motivasi, masa kerja, gizi dan
kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan
sosial, lingkungan kerja, teknologi dan
sarana produksi, kesempatan kerja, serta
kebutuhan untuk prestasi. Faktor-faktor
tersebut berpengaruh terhadap karyawan
dalam melaksanakan tugas-tugas yang
diberikan, sehingga hasil akhirnya adalah
kinerja karyawan itu sendiri, apakah akan
74

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2017

Vol. 4

Nomor 2

Periode Juli - Desember

ISSN : 2356-3923

technology secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja individu.

tingkat kelancaran sistem intranetnya pun
perlu lebih ditingkatkan lagi. Kemudian
untuk variabel kinerja karyawan, sebagian
besar karyawan masih merasa perlu
pengawasan dari supervisor dalam
mengerjakan pekerjannya.
Selanjutnya hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Personal Knowledge,
Job
Prosedure,
dan
technology
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan Perumda BPR Majalengka baik
sedcara parsial maupun simultan. Dalam
hal ini sudah jelas bahwa knowledge
management merupakan salah satu
alternatif dalam membanngun sumber
daya manusia untuk dapat bersaing di
jaman era globalisasi seperti sekarang ini.
Dengan personal knowledge yang tinggi,
penerpan job prosedure yang baik, dan
penerapan
technology
yang
baik,
karyawan akan dapat meningkatkan
kinerjanya, sehingga diharapkan akan
mampu meningkatkan kinerja perusahaan.
Secara keilmuan khususnya ilmu
manajemen sumber daya manusia,
penelitian ini sejalan dengan teori-teori
dan hasil penelitian terdahulu. Setidaknya
penelitian ini memperkuat hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh Natalia Kosasih
(2007)6), yang menyimpulkan bahwa
knowledge
management
(personal
knowledge,
job
procedure,
dan
technology) secara siginfikan dapat
mempengaruhi
kinerja
karyawan,
perbedaannya adalah hasil penelitian
Natalia Kosasih dari ketiga variabel
knowledge
management,
variabel
technology
yang
paling
dominan
mempengaruhi
kinerja
karyawan,
sementara hasil peneliti adalah variabel
personal knowledge dan job prosedure
yang paling dominan mempengaruhi
kinerja karyawan. Hasil penelitian ini pun
memperkuat hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Setiorini, Djabir Hamzah,
dan Yansor9) (2009), yang menyimpulkan
bahwa
personal
knowledge,
job
procedure, learning organization dan

Simpulan Dan Rekomendasi
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah
diuraikan sebelumnya, maka peneliti dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
Pertama, Personal knowledge, job
prosedure, technology, dan kinerja
karyawan Perumda BPR Majalengka
diketahui bahwa : Personal knowledge
pada perusahaan ini sudah termasuk
sangat tinggi, kemudian job prosedure
yang diterapkan termasuk kategori sangat
baik, dan technology yang diterapkannya
pun termasuk kategori baik, serta kinerja
karyawan Perumda BPR Majalengka
termasuk kategori sangat tinggi. Hal ini
menunjukkan
bahwa
manajemen
perusahaan ini khususnya manajemen
sumber daya manusianya sudah baik.
Namun walaupun demikian, masih
terdapat kelemahan-kelemahan yang harus
mendapat
perhatian
dari
pihak
mamanajemen, antara lain : Untuk
variabel personal knowledge, mayoritas
karyawan mengakui bahwa pengalaman
kerja yang mereka miliki tidak seluruhnya
sesuai dengan standar perusahaan, dan
mereka masih kurang berpengalaman
dalam
mencarikan
solusi
apabila
mengahadapi masalah pekerjaan yang
dianggap berat. Untuk variabel job
prosedure, sebagian besar karyawan
merasa bahwa Standar Operasional
Prosedur (SOP) perusahaan belum
sepenuhnya dijadikan sebagai acuan
dalam pelaksanaan pelatihan karyawan.
Selanjutnya untuk variabel technology,
sebagian besar karyawan mengakui bahwa
dalam melakukan pekerjaannya tidak
selalu menggunakan intranet, selain itu
mereka merasa bahwa kenyamanan
ruangan yang ada dalam penempatan
intranet masih perlu ditingkatkan, dan
tingkat kelancaran sistem intranet-nya pun
perlu lebih ditingkatkan lagi. Kemudian
75

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2017

Vol. 4

Nomor 2

Periode Juli - Desember

untuk variabel kinerja karyawan, sebagian
besar karyawan masih merasa perlu
pengawasan dari supervisor dalam
mengerjakan pekerjannya.
Kedua, Personal Knowledge, Job
Prosedure dan technology berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan
Perumda BPR Majalengka baik secara
parsial maupun simultan. Dalam hal ini
sudah jelas bahwa knowledge management
merupakan salah satu alternatif dalam
membanngun sumber daya manusia untuk
dapat bersaing di jaman era globalisasi
seperti sekarang ini. Dengan personal
knowledge yang tinggi, penerpan job
prosedure yang baik, dan penerapan
technology yang baik, karyawan akan
dapat meningkatkan kinerjanya, sehingga
diharapkan akan mampu meningkatkan
kinerja perusahaan.

ISSN : 2356-3923

Kedua,
Standar
Operasional
Prosedur
(SOP)
perusahaan
agar
sepenuhnya dijadikan sebagai acuan
dalam pelaksanaan pelatihan karyawan.
Ketiga, perlu memberikan penekanan
kepada karyawan agar dalam melakukan
pekerjaannya
selalu
menggunakan
intranet, perusahaan perlu meningkatkan
kenyamanan ruangan yang ada dalam
penempatan
intranet,
dan
tingkat
kelancaran sistem intranet-nya pun perlu
lebih
ditingkatkan
lagi.
Keempat
manajemen
perlu
meningkatkan
pengawasan kepada karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya agar kinerja
mereka lebih meningkat lagi.
Selanjutnya,
peneliti
sangat
menyadari bahwa penelitian ini masih
tergolong sederhana dan masih banyak
kekurangan baik penulisan maupun dalam
pengambilan literatur, oleh karena itu akan
lebih baik jika penelitian selanjutnya lebih
mengembangkan teori dan memperluas
variabel penelitian. Selain itu, bisa terjadi
dalam
praktek
bahwa
perbedaan
lingkungan atau besaran objek penelitian
akan menghasilkan penelitian yang
berbeda. Sehingga peneliti menyarankan
agar penelitian selanjutnya melakukan
penelitian pada beberapa objek yang
berbeda agar dapat memberikan kontribusi
yang besar bagi penguat teori knowledge
management dan kerja karyawan.

Rekomendasi
Beradasarkan hasil analisis dan
pembahasan yang didukung oleh hasil
kajian teoritis maka peneliti dapat
merekomendasikan beberapa hal, antara
lain sebagai berikut :
Untuk manajemen Perumda BPR
Majalengka
:
Pertama,
perlu
meningkatkan kemampuan karyawan agar
mereka memiliki pengalaman kerja yang
sesuai dengan standar perusahaan, dan
mereka lebih memiliki kemampuan dalam
mencarikan solusi apabila mengahadapi
masalah pekerjaan yang dianggap berat.

DAFTAR PUSTAKA
1. Awad, Elias M & Hassan M Ghaziri. Knowledge Management, 2004, New
Jersey:Pearson Education, Inc
2. Cong X., dan Pandya K.V. 2003. Issues of Knowledge Management in the Public
Sector. Electronic Journal of Knowledge Management Volume 1 Issues 2 (2003) 25-33.
Academic Conferences Limited.

76

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2017

Vol. 4

Nomor 2

Periode Juli - Desember

ISSN : 2356-3923

3. Frisca Devi Choirina, 2014, Analisis Pengaruh Praktek Knowledge Management dalam
Memediasi Hubungan Information Technology terhadap Kinerja Karyawan,
Universitas Dipenogoro, Semarang.
4. Honeycutt, Earl D. Ford, John B. and Rao, C.P. 2002. Sales Training : Executives
Research Needs. Journal of Personal Selling & Sales Management. Vol XV. No 4.
5. Khan, R.A. (2012). Knowledge Management: A Framework for Competitive
Advantage. Global Journal for Information Technology and Computer Science, vol. 1
(1).
6. Natalia Kosasih dan Budiani S., 2007. Pengaruh Knowledge Management Terhadap
Kinerja Karyawan : Studi Kasus Departemen Front Office Surabaya Plaza Hotel.
Journal Manajemen Perhotelan, Vol.3, No.2, September 2007:80-88
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 14 Tahun 2011. Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Pengetahuan
(Knowledge Management). Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi.
8. Prijono K. 2008. Perancangan Knowledge Management (KM) Readiness Tool. eIndonesia Initiatif. Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan
Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008.
9. Setiorini, Hamzah, Djabir, dan Djaya, Yanson. (2012). Faktor – Faktor
Knowledge
Management yang
Berpengaruh
Terhadap
Kinerja
Tenaga
Kependidikan Universitas Hasanudin. Universitas Hassanudin. 1-13
10. Shinta Mardhotillah. 2011. Analisis Perancangan Knowledge Management System
Berbasis WEB dan WAP : Studi Kasus SMAN 4 Tangerang Selatan. Teknik
Informatika.UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
11. Sugiyono. 2014. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung.

77

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26