3 Strategi Menetapkan Harga Jual Produk

3 Strategi Menetapkan Harga Jual Produk Anda
Joko Susilo | Comments (184) | Trackbacks (0)

4 Strategi Bisnis yang Wajib Diketahui Pengusaha seperti Anda. Pertanyaan lengkapnya begini:
Salam kenal Pak Joko.. Saya baru buka usaha spare part motor.. Tapi bingung dengan masalah mau jualnya dgn
mengambil keuntungan berapa persen.. Takutnya kemahalan ntar gak laku.. Trus kemurahan ntar untungnya ga
balance sama pengeluaran uang sehari2..gimana solusinya donk Pak Joko??? Tq before..
Permasalahan yang dialami Hayabhusa ini mungkin sering juga dialami oleh anda yang hendak membuka usaha
atau mulai bisnis. Kira-kira berapa harga jual yang pantas untuk produk anda. Bagaimana strategi harga jual produk
Anda?
Banyak strategi sebenarnya untuk menentukan harga produk yang sedang anda jual. Di sini saya akan bagikan tiga
pendekatan yang sering dipakai untuk menentukan harga jual sebuah barang.

3 Strategi Menentukan Harga Jual
1) Harga jual berdasar biaya

Menetapkan harga jual berdasar biaya merupakan yang paling banyak digunakan. Caranya simpel, berapa total
biaya yang dikeluarkan ditambahkan dengan margin keuntungan yang diinginkan, maka itulah harga jual produk
tersebut.
Contoh, misalkan pedagang sparepart motor di atas kulakan suatu sparepart seharga Rp 8.400/unit. Ditambah
dengan biaya transporttasi dan biaya lain yang jika dihitung per unit, total biayanya misal Rp 1.000. Plus ditambah

dengan margin keuntungan yang diinginkan misal 20 persen, maka harga jual produk tersebut Rp 8.400 + Rp 1.000
+ Rp 1680 (20 persen keuntungan dari harga produk) = Rp 11.080

2) Harga jual berdasar kompetisi
Cara menetapkan harga jual berdasar kompetisi ini biasa dipakai oleh pendatang baru. Karena dia “pemain” baru
untuk berjualan produk sejenis yang lebih dulu ada, maka dia akan mengecek berapa harga jual kompetitor
sebelum memutuskan untuk menetapkan harga jual bagi produknya.
Biasanya harga jualnya lebih murah dari produk yang lebih dulu ada. Meski lebih murah, biasanya tetap sedikit
mendapat keuntungan. Bedanya, mungkin margin keuntungan yang didapat lebih sedikit dibanding
kompetitor.Dalam beberapa kasus, ada juga yang berani rugi saat menerapkan strategi harga jual berdasar
kompetisi ini. Biasanya, hal itu dilakukan oleh pemodal besar. Prinsipnya, tak mengapa rugi di awal-awal, yang
penting selanjutnya bisa untung terus. Pertimbangan lain menggunakan strategi harga jual berdasar kompetisi ini
demi mempercepat penetrasi pasar dan memperbesar market share konsumen.

3) Harga jual berdasar tujuan khusus

Strategi ketiga untuk menetapkan harga jual produk menggunakan pendekatan tujuan khusus. Tujuan apa yang
ingin anda capai dari harga jual tersebut. Tujuannya, bisa untuk meningkatkan jumlah penjualan, mendongkrak
image produk, atau tujuan khusus lainnya. Misalkan, karena akan datang produk baru, maka untuk menghabiskan


stok lama digelarlah cuci gudang. Misalkan lagi, karena mendekati lebaran, maka digelarlah promo lebaran untuk
memanfaatkan momen. Contoh kasus yang juga saya alami sendiri mengenai pentingnya penetapan harga jual ini
juga saya bagikan di produk InstanX. Silahkan anda pelajari kembali diproduk InstanX.com tersebut.
Mengenai soal margin keuntungan itu sendiri, tiap niche bisa beda. Jual bahan bangunan margin untungnya
berbeda dengan jual makanan atau jual buah-buahan. Tiap jenis produk dalam satu niche pun kadang juga bisa
beda. Belum lagi, kalau anda terapkan strategi penjualan lainnya, misal cross-selling, harganya bisa beda lagi.
Tapi yang terpenting, apapun strategi harga jual yang anda pakai, sebaiknya:


Selalu ukur hasil penjualan anda. Karena itu bukan hanya berkait dengan strategi pricing yang
sedang anda lakukan, tapi juga strategi marketing anda.



Kreatif. Jangan terpaku dengan satu cara. Selalu coba pikirkan cara baru untuk menjual produk anda
lebih banyak dan lebih luas.



Amati selalu situasi pasar terkini.


Semoga posting ini bisa membantu rekan Hayabhusa dan rekan-rekan lainnya yang kesulitan untuk menentukan
harga jual produknya.
Tetap semangat dan salam ACTION!