Kesejahteraan Sosial bagi penderta cacat

KESEJAHTERAAN SOSIAL
MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
UHAMKA
DIAMBIL DARI BUKU:
PERUNDANG-UNDANGAN SOSIAL DAN PEKERJAAN SOSIAL
DR. SUGENG PUJILEKSONO M.SI

A. ARTI KESEJAHTERAAN


Dalam kamus Bahasa Indonesia, kata “kesejahteraan”
berasal dari kata dasar “sejahtera” yang artinya aman,
sentosa dan makmur, selamat (terlepas dari segala macam
gangguan), Sedangkan kesejahteraan berarti hal atau
keadaan sejahtera, keamanan, keselamatan, ketenteraman.



Istilah kesejahteraan memiliki banyak dimensi , diantaranya
dimensi ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum dan teologis.




Dalam Bahasa Inggris, kesejahteraaan berarti wellbeing
(kondisi sejahtera) biasanya mengacu pada kata
kesejahteraan (welfare) yaitu terpenuhinya kebutuhan fisik
dan non fisik. Welfare : well (dengan baik) dan fare
(biaya/tarif) yang berati biaya yang baik.

Pengertian Kesejahteraan


Ahli ekonomi, seperti Adam Smith sering mengaitkan
kesejahteraan dengan aspek ekonomi, menyebutnya
dengan “kesejahteraan ekonomi”, karena pembahasannya
mencakup barang dan jasa tanpa menyinggung masalahmasalah sosial yang lebih luas.



Kata wealth (kekayaan) dipergunakan Adam Smith dalam

bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and
Causes of the Wealth of Nations (1776) yang populer
dengan judul Wealth of Nations. Dalam menjelaskan
sumber kemakmuran/kesejahteraan, Smith memandang
tenaga kerja dan pembagian kerja sebagai sumber
kemakmuran.

Tanggungjawab Negara terhadap Kesejahteraan


Dalam Undang-undang Dasar 1945 hasil amandemen,
tanggungjawab negara atas warga negaranya yang
miskin, tertuang pada:
Pasal 33 ayat (1), (2), (3), (4) dan (5)
Pasal 34 ayat (1), (2), (3) dan (4)

Kedua pasal tersebut merupakan realisasi penjabaran sila
ke
lima Pancasila, yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia


Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan bagi sistem ekonomi Pancasila, yang
lebih dikenal dengan demokrasi ekonomi. konstitusi ekonomi tersebut terlihat pada materi,
yang berbunyi:
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
3) Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4) perekonomian Indonesia diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5) ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.



Undang-undang Dasar 1945, Pasal 34 tentang Kesejahteraan Sosial:

(1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan

memberdayakan masyarakat yang lemah dan ticlak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan.
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undangundang.

B. ARTI KESEJAHTERAAN SOSIAL


Istilah Kesejahteraan sosial memiliki makna beragam, apalgi
kata “sosial” terkadang sering digantikan atau disepadankan
dengan kata “rakyat”, “masyarakat”, “publik” dan “umum”.



Kesejahteraan rakyat (politis), kesejahteraan masyarakat
(sosiologis) atau kesejahteraan umum (kebijakan publik).
Istilah-itilah ini disesuaikan dengan konteksnya. Namun,
ketiganya memiliki arti yang sama dengan Kesejahteraan
Sosial.




PBB mendefinisikan kesejahteraan sosial sebagai fungsi
terorganisasi dari kumpulan kegiatan yang bermaksud agar
individu, keluarga, kelompok dan komunitas mengatasi
masalah sosial yang diakibatkan oleh perubahan kondisikondisi.



Harold L Wilensky dan Charles N Lebeaux mendefinisikan
kesejahteraan sosial sebagai suatu sistem yang terorganisir
dari usaha-usaha pelyanan sosial dan lembaga-lembaga
sosial, untuk membantu individu-individu dan kelompokkelompok dalam mencapai tingkat hidup dan kesehatan.



Menurut Wilensky dan Lebaux, kesejahteraan sosial memiliki
lima tampilan :


a.

Organisasi, yaitu kesejahteraan disampaikan melalui
organisasi (pemerintah dan LSM).

b.

Dukungan sosial dan akuntabilitas yaitu penyedia layanan
bertanggungjawab kepada sumber pendanaan (pemerintah
dan sumbangan) untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas.

c. Motif non profit, yaitu tidak adanya motif mencari keuntungan,
meskipun kadang-kadang ada penarikan biaya.
d. Generalisasi fungsional, yaitu untuk memenuhi berbagai aspek
kebutuhan masyarakat.
e. Fokus langsung, pada konsumsi manusia (misalnya pendidikan,
perumahan, pelayanana medis dll).
Menurut Gertrude Wilson, kesejahteraan sosial merupakan usaha dari
semua untuk semua (social welfare is an organised concern of all for

all).
Menurut Walter Friedlander, kesejahteraan sosial merupakan sistem
yang terorganisir dari institusi dan pelayanan sosial yang dirancang
untuk membantu individu ataupun kelompok agar mencapai standar
hidup dan kesehatan yang lebih memuaskan.

Sistem Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial


Sistem Kesejahteraan Sosial adalah program-program yang
memberikan bantuan kepada individu dan keluarga yang
membutuhkan. Jenis dan jumlah kesejahteraan yang tersedia
bagi individu bervariasi untuk negara atau wilayah.



Keterlibatan pekerja sosial adalah menentukan dan
mengonfirmasi kebutuhan individu tahu keluarga yang
mengajukan bantuan sementara.




Contoh, di Amerika Serikat, pemerintah federal menyediakan
hibah untuk “keluarga yang membutuhkan bantuan sementara”
(TANF Programs). Bantuan berupa perawatan kesehatan,
pemberian kupon makan, kompensasi pengangguran, bantuan
perwawatan anak, penampungan/tempat tinggal.

...bersambung


Tentang negara kesejahteraan.

Click icon to add picture