PDF ini PENGARUH KEPEMIMPINAN , IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN | Junaidi | 1 PB

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL,
IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP
KEPUASAN KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL

Oleh :
APRI JUNAIDI
NPM. 1110018212052

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUNG HATTA

2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL,
IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP
KEPUASAN KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN PESISIR SELATAN
1


Apri Junaidi¹, Dwi Fitri Puspa¹, Ice Kamela¹
Program Studi Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta
email: apri7unaidi@gmail.com
ABSTRACT

The aims of this study was to analyze the effect of transformational leadership, organizational
climate and motivation to job satisfaction in Regional Secretary Office, Soutern Pesisir
Regency. The population of the study is civil servents who are currently working for Regional
Secretary Office, Soutern Pesisir Regency. This study used all population members as
respondent that accounted for 135 employess. In order to test hypotheses, this study
conducted multiple regression analysis by using SPSS version 21. The results of analysis
revealed that a) There was positive and significant effect of transformational leadership on job
satisfaction, b) Organizational climate was found to have positive but not significant effect on
job satisfaction, c) Motivation positive and significant influenced job satisfaction. The
findings of this study provided practical recommendation, in terms of enhancing job
satisfaction, it is needed to develop transformational leadership, organizational climate, and
motivation.
Keywords: Transformational Leadership, Organizational Climate, motivation, Job
satisfaction.


kebijakan

PENDAHULUAN
Berdasarkan

Peraturan

Daerah

pembinaan

Pemerintahan
administrasi

dan

Daerah,
aparatur


Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 10

Pemerintahan Daerah, serta pelaksanaan

Tahun

Pembentukan

tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat

Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan

Berbagai kompleksitas pekerjaan

Rakyat Daerah Kabupaten Pesisir Selatan,


dan kegiatan yang ada menuntut pegawai

Sekretariat

Pesisir

pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pesisir

Selatan mempunyai tugas dan fungsi

Selatan harus mampu, cakap, dan terampil

membantu

dalam

agar mencapai hasil kerja yang optimal,

penyusunan kebijakan Pemerintah Daerah,


efektif dan efisien, akan tetapi hal tersebut

pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas

tidak akan berarti jika pegawai tidak

daerah

daerah,

memiliki kepuasan kerja yang tinggi

pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

sehingga dapat mempengaruhi tujuan dan

2010

dan


Tentang

Daerah

Kabupaten

Kepala

lembaga

Daerah

teknis

keberhasilan yang ingin dicapai organisasi

tidak

secara keseluruhan.


sendiri demi organisasi.

Kepuasan kerja adalah perasaan

mendahulukan

Singh

dkk

kepentingan

(2011)

diri

mengatakan

yang dimiliki oleh pegawai terhadap


bahwa iklim organisasi juga berdampak

pekerjaannya baik secara keseluruhannya

disetiap aktivitas dalam suatu organisasi

maupun terhadap aspek dalam pekerjaan

secara langsung atau tidak langsung dan

sebagai hasil pengetahuan dan penilaian

dipengaruhi oleh hampir segala sesuatu

terhadap pekerjaan yang pada akhirnya

yang terjadi dalam organisasi, dikatakan

akan mengarahkan pegawai pada tingkah


pula

laku tertentu (Luthans, 2006). Menurut

pendorong utama yang bertanggungjawab

Robbins dan Judge (2008: 107) kepuasan

untuk

kerja sebagai perasaan positif tentang

karyawan. Selanjutnya, Wirawan (2007)

pekerjaan seseorang yang merupakan hasil

menyatakan bahwa iklim organisasi adalah

dari sebuah evaluasi karakteristiknya.


persepsi anggota organisasi baik secara

Mengelola sumber daya manusia

iklim

organisasi

kepuasan

dan

sebagai

faktor

ketidakpuasan

individual ataupun kelompok yang secara


organisasi bukanlah hal yang mudah untuk

tetap

dilakukan karena sumber daya manusia

mengenai apa yang ada atau terjadi di

sangat sulit untuk diprediksi. Mereka

lingkungan internal organisasi secara rutin

memiliki

yang mempengaruhi sikap dan prilaku

kebutuhan,

ambisi,

sikap,

kehendak, tanggungjawab, serta potensi

berhubungan

dengan

organisasi

organisasi.

yang berbeda-beda. Untuk itu diperlukan

Pegawai

yang

memperoleh

peran seorang pemimpin dalam mencapai

kepuasan kerja akan termotivasi untuk

tujuan

Kepemimpin

bekerja lebih lebih baik dibandingkan

transformasional diyakini lebih mampu

dengan pegawai yang tidak memiliki

menginspirasi para pengikutnya untuk

motivasi.

mengenyampingkan kepentingan pribadi

motivasi adalah pemberian daya penggerak

demi kebaikan organisasi dan mampu

yang

memiliki pengaruh yang luar biasa pada

seseorang agar mereka mau bekerjasama,

diri pengikutnya (Robbins dan Judge

bekerja efektif, dan terintegrasi dengan

(2008). Yukl (2010: 320) mengemukakan

segala

bahwa para pemimpin transformasional

kepuasan. Sementara itu, Siagian dalam

membuat para pengikutnya menjadi lebih

Sutrisno (2009), menyatakan bahwa motif

menyadari kepentingan dan nilai dari

adalah keadaan kejiwaan yang mendorong,

pekerjaan dan membujuk pengikut untuk

mengaktifkan atau mengerakan dan motif

yang

sama.

Menurut

menciptakan

upayanya

Hasibuan

(2007)

kegairahan

untuk

kerja

mencapai

itulah yang mengarahkan dan menyalurkan

kepemimpinan transformasional terhadap

perilaku,

kepuasan kerja pegawai Sekretariat Daerah

sikap

dan

tindak

tanduk

seseorang yang selalu dikaitkan dengan

Kabupaten

pencapaian tujuan baik tujuan organisasi

menganalisis secara empiris pengaruh

maupun tujuan pribadi masing-masing

iklim organisasi terhadap kepuasan kerja

anggota organisasi.

pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten

Sekretariat

Daerah

Pesisir

Selatan,

untuk

Kabupaten

Pesisir Selatan, dan untuk menganalisis

Pesisir Selatan memiliki karyawan yang

secara empiris pengaruh motivasi kerja

cukup banyak dan struktur organisasi yang

terhadap

cukup kompleks. Hal ini terlihat dari

Sekretariat

adanya sembilan Bagian serta karyawan

Selatan.

yang menunjang di dalamnya. Setiap
karyawan

memiliki

kemampuan

kepuasan

kerja

Daerah

Kabupaten

Dengan

demikian

pegawai
Pesisir

kerangka

dan

pemikiran penelitian ini berdasarkan pada

keterampilan yang berbeda antara satu

hasil telaah teoritis seperti yang telah

dengan yang lainnya dengan berbagai

diuraikan

macam latar belakang pendidikan, usia,

sebagai berikut:

diatas,

dapat

digambarkan

dan kepribadian. Berdasarkan hasil survey

Gambar 1.

pra penelitian yang dilakukan terhadap 15

Kerangka Pemikiran Penelitian

orang pegawai pada Sekretariat Daerah
Kabupaten

Pesisir

Selatan

mengenai

Kepemimpinan
Transformasional
(X1)

H1

kepuasan kerja, diketahui bahwa indeks
rata-rata persepsi responden dari seluruh
total indikator yang digunakan untuk

Iklim Organisasi
(X2)

H2

Kepuasan
Kerja
(Y)

mengukur kepuasan kerja adalah sebesar
61,87%.

Hasil

tersebut

menunjukkan

persepsi responden terhadap kepuasan

H3

Motivasi
(X3)

kerja di Sekretariat Daerah Kabupaten
Pesisir Selatan masuk kategori sedang,
dengan artian dari setiap item pertanyaan

Metode Penelitian
Populasi

dalam

penelitian

ini

yang diajukan untuk mengukur indikator-

adalah seluruh pegawai negeri sipil di

indikator

lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten

tersebut

menurut

persepsi

Pesisir Selatan yang berjumlah 135 orang.

responden masih belum terpenuhi.
untuk

Pemilihan responden secara purposive

menganalisis secara empiris pengaruh

dilakukan karena responden yang dipilih

Penelitian

ini

bertujuan

adalah orang yang benar-benar mengetahui

Sekretariat

atau terlibat langsung serta fokus terhadap

Selatan mengenyampingkan kepentingan

permasalahan yang akan diteliti. Dalam

pribadi untuk mencapai tujuan bersama

penelitian ini jumlah anggota populasi

dan kebaikan organisasi yang diukur

hanya 135 orang, maka pengambilan

dengan menggunakan indikator sebagai

sampel menggunakan teknik sensus, yaitu

berikut dilihat dari (Behling, Orlando dan

semua anggota populasi dijadikan obyek

James M. McFillen dalam Mas’ud, 2004):

penelitian.

1) Inspirasi,

Data yang digunakan adalah data

Daerah

Kabupaten

Pesisir

2) Kekaguman,

primer. Data primer ini dikumpulkan

3) Pemberdayaan,

dengan metode questioner. Questioner

4) Menunjukkan Empati,

yang telah terstruktur dibagikan secara

5) Menjelaskan Misi dengan Menarik,

langsung kepada responden yaitu pegawai

6) Menunjukkan Keyakinan Diri,

negeri sipil di lingkungan Sekretariat

7) Meningkatkan Image,

Daerah Kabupaten Pesisir Selatan untuk

8) Yakin dengan Kemampuan Pengikut,

diisi.

9) Memberikan Peluang untuk Sukses.
Kepuasan kerja (Y) adalah suatu

Iklim

organisasi

(X2)

adalah

Sekretariat

Daerah

perasaan positif seorang pegawai dalam

persepsi

melaksanakan pekerjaannya di Sekretariat

Kabupaten Pesisir Selatan baik secara

Daerah Kabupaten Pesisir Selatan yang

individual ataupun kelompok mengenai

diukur dengan menggunakan indikator

apa yang ada atau terjadi di lingkungan

sebagaimana

oleh

internal organisasi secara rutin yang

(Celluci, Antoni J dan David L. DeVries

mempengaruhi prilaku organisasi secara

dalam Mas’ud, 2004), antara lain:

keseluruhan, diukur dengan menggunakan

1) Kepuasan dengan gaji,

indikator sebagai berikut dilihat dari (A.

2) Kepuasan dengan promosi,

Gani dan Farooq A. Shah, dalam Mas’ud,

3) Kepuasan dengan rekan sekerja,

2004):

4) Kepuasan dengan Supervisor, dan

1) Hubungan antar personal,

5) Kepuasan dengan pekerjaan itu sendiri.

2) Manajemen partisipatif,

yang

dikemukakan

Kepemimpinan

pegawai

transformasional

3) Formalisasi dan standardisasi,

(X1) adalah gaya kepemimpinan yang

4) Pelatihan dan pengembangan,

diimplementasikan dan dianggap mampu

5) Tunjangan finansial,

memiliki pengaruh yang luar biasa serta

6) Obyektivitas dan rasionalitas,

mampu

7) Cakupan kemajuan,

menginspirasi

pegawai

di

8) Supervisi (pimpinan),

Dari

135

questioner

yang

9) Perhatian terhadap kesejahteraan, dan

disebarkan, terdapat 120 questioner yang

10) Keselamatan dan keamanan.

diterima, dan sebanyak 5 questioner tidak

Motivasi

(X3)

suatu

dapat diikutsertakan dalam analisis karena

yang menciptakan

pengisian yang tidak lengkap. Oleh karena

kegairahan kerja pegawai di Sekretariat

itu jumlah data yang bisa diolah untuk

Daerah Kabupaten Pesisir Selatan agar

analisis adalah sebanyak 115 questioner

mereka mau bekerjasama, bekerja efektif

dengan tingkat respon rate sebesar 85%.

dorongan kejiwaan

adalah

dan optimal untuk mewujudkan tujuan

Mayoritas

responden

berjenis

baik tujuan organisasi maupun tujuan

kelamin pria 56,5%, berusia 31-40 tahun

pribadi masing-masing anggota organisasi

59,1%,

diukur dengan menggunakan indikator-

S1/Sederajat 57,4%, dan memiliki masa

indikator sebagai berikut (Mitchell, Vance

kerja lebih dari 6 tahun 77,4%.

dengan

tingkat

pendidikan

F. dan Pravin Moudgill dalam Mas’ud,
2004):

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

1) Kebutuhan keamanan,

Uji validitas dalam penelitian ini

2) Kebutuhan sosial,

yaitu dengan melakukan korelasi bilvariate

3) Kebutuhan harga diri,

antara

4) Kebutuhan otonomi, dan

dengan total skor konstruk. Hasil analisis

5) Kebutuhan aktualisasi diri.

korelasi bilvariate dengan melihat output

Data

masing-masing

skor

indikator

yang berhasil dikumpulkan

Pearson Correlation

jawaban

yang

Suatu item pertanyaan dikatakan valid jika

disebarkan ke responden, dianalisis secara

signifikansi p < 0,01 atau p < 0,05.

kuantitatif dengan menggunakan program

Sedangkan

paket statistik SPSS ver 21. Adapun

dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu

metode pengukuran yang digunakan untuk

variabel atau konstruk dikatakan reliabel

mengukur tanggapan responden adalah

apabila nilai Cronbach Alpha masing-

dengan menggunakan “Skala Likert”, cara

masing variabel > 0,60 (Ghozali, 2005).

pengukurannya yaitu responden diminta

Ringkasan

untuk memilih salah satu jawaban dari

reliabilitas dapat dilihat pada tabel 1

lima (5) pilihan jawaban yang telah

sebagai berikut:

dari

hasil

questioner

disediakan di setiap pertanyaan. Jawabanjawaban ini diberi skor 1 sampai 5.
HASIL DAN PEMBAHASAN

uji

hasil

(Ghozali, 2005).

reliabilitas

uji

dilakukan

validitas

dan

Tabel 1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Tidak
Valid

Valid

Kepuasan Kerja (Y)

Jumlah
item
20

-

20

Cronbach’s
Alpha
0.861

Kepemimpinan Transformasional (X1)

33

-

33

0.936

Reliabel

Iklim Organisasi (X2)

40

-

40

0.977

Reliabel

Motivasi (X3)

21

-

21

0.942

Reliabel

Variabel

Ket
Reliabel

Sumber: Data Primer yang diolah, 2014

Dari table 1 diatas dapat terlihat

∑ = Sigma (jumlah)

bahwa masing-masing item pertanyaan

n = Bobot jawaban responden

dalam variabel penelitian ini dinyatakan

f = Frekuensi

valid. Disamping itu tabel di atas juga

r = Jumlah pilihan jawaban (5)

menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha

N = Jumlah responden

> 0,60 untuk masing-masing variabel

Dari

hasil

perhitungan

indeks

dalam penelitian ini. Hal ini berarti bahwa

tersebut digunakan kriteria three box

variabel kepemimpinan transformasional,

method, maka interpretasi angka indeks

iklim organisasi, motivasi dan kepuasan

persepsi responden dikategorikan dalam

kerja adalah reliabel.

tiga kelompok, yaitu:
10.00 – 40.00 = Rendah
40.01 – 70.00 = Sedang

Hasil Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif ini digunakan
untuk

memberikan

deskripsi

empiris

gambaran
atas

data

70.01 – 100.00 = Tinggi

atau
yang

Berdasarkan

hasil

analisis

dikumpulkan dalam penelitian (Ferdinand,

deskriptif

2006). Penelitian ini menggunakan teknik

persepsi responden dari seluruh total

analisis

menggambarkan

indikator yang digunakan untuk mengukur

atas

variabel kepuasan kerja adalah sebesar

indeks

persepsi

yang

responden

item-item

ditemukan

indeks

rata-rata

pertanyaan dalam questioner. Adapun

66,50%.

perhitungan indeks persepsi responden

persepsi responden terhadap kepuasan

dapat dilakukan dengan rumus sebagai

kerja di Sekretariat Daerah Kabupaten

berikut (Ferdinand, 2006):

Pesisir Selatan masuk kategori sedang.

Hasil

tersebut

menunjukkan

Artinya dari semua item pertanyaan yang
I=
Dimana:
I = Indeks

x 100

diajukan

untuk

mengukur

indikator

tersebut menurut persepsi responden di
Sekretariat

Daerah

Kabupaten

Pesisir

Selatan masih belum terpenuhi. Hasil ini

sedang.

juga

pertanyaan yang diajukan untuk mengukur

sejalan

dengan

temuan

yang

Artinya

didapatkan dari pra-survey yang dilakukan

indikator

tersebut

diawal penelitian.

responden

di

Indeks rata-rata persepsi responden
dari seluruh total indikator yang digunakan

dari

semua

item

menurut

persepsi

Sekretariat

Daerah

Kabupaten Pesisir Selatan masih belum
terpenuhi.

untuk mengukur variabel kepemimpinan
transformasional adalah sebesar 72,10%.

Hasil Pengujian Asumsi Klasik

Hasil

1. Hasil Uji Normalitas

tersebut

responden

menunjukkan

terhadap

persepsi

kepemimpinan

Salah satu cara termudah untuk

transformasional di Sekretariat Daerah

melihat normalitas adalah dengan melihat

Kabupaten Pesisir Selatan masuk kategori

histogram yang menggambarkan variabel

tinggi. Artinya dari setiap item pertanyaan

dependent

yang diajukan untuk mengukur indikator

sedangkan nilai residual terstandarisasi

tersebut menurut persepsi responden telah

digambarkan sebagai sumbu horizontal.

terpenuhi.

Jika Histogram Standardized Regression

sebagai

sumbu

vertikal

Indeks rata-rata persepsi responden

Residual membentuk kurva seperti lonceng

dari seluruh total indikator yang digunakan

(bell-shaped curve) dimana kedua sisinya

untuk mengukur variabel iklim organisasi

melebar sampai tidak terhingga maka nilai

adalah sebesar 72,29%. Hasil tersebut

residual tersebut dinyatakan normal.

menunjukkan persepsi responden terhadap

Berdasarkan hasil pengujian SPSS,

iklim organisasi di Sekretariat Daerah

Histogram yang terbentuk dapat dilihat

Kabupaten Pesisir Selatan masuk kategori

pada gambar berikut ini:

tinggi. Artinya dari setiap item pertanyaan

Gambar 2

yang diajukan untuk mengukur indikator

Hasil Uji Normalitas

tersebut menurut persepsi responden telah
terpenuhi.
Sedangkan indeks rata-rata persepsi
responden dari seluruh total indikator yang
digunakan

untuk

mengukur

variabel

motivasi adalah sebesar 69,47%. Hasil
tersebut menunjukkan persepsi responden
terhadap motivasi di Sekretariat Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan masuk kategori

Cara

lainnya

dengan

normal

probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu

Tampilan grafik histogram dan

garis lurus diagonal. Jika distribusi normal,

normal probability plot pada gambar diatas

maka garis yang menggambarkan dan

menunjukkan bahwa model-model regresi

sesungguhnya

dalam penelitian ini memenuhi asumsi

akan

mengikuti

garis

normalitas.

diagonalnya (Ghozali, 2005).
Berdasarkan hasil pengujian SPSS,
Normal Probability Plot yang terbentuk

2. Hasil Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas dapat

dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 3

dilakukan dengan melihat nilai tolerance

Hasil Uji Normalitas

dan nilai variance inflation factor (VIF).
Adanya multikolinieritas dapat diketahui
jika nilai tolerance < 0,1 atau sama dengan
nilai VIF > 10. Hasil uji multikolinieritas
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2. Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients

a

Unstandardized
Coefficients
B
Std.
Error

Model
1

(Constant)

,710

,222

KT

,457

,110

IO

,061

MK

,215

Standardized
Coefficients
Beta

Collinearity Statistics
T

Sig.

Tolerance

VIF

3,200

,002

,465

4,140

,000

,287

3,487

,094

,085

,646

,519

,209

4,784

,083

,277

2,575

,011

,313

3,191

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: data primer yang diolah, Oktober 2014

Berdasarkan

uji

10. maka dapat disimpulkan bahwa tidak

multikolinieritas di atas, hasil perhitungan

ada multikolinieritas antar variabel bebas

nilai tolerance menunjukkan tidak ada

dalam model regresi tersebut.

variabel
tolerance

bebas

tabel

yang

kurang

hasil

memiliki

dari

0,1.

nilai
Hasil

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

perhitungan nilai VIF juga menunjukkan

Pendeteksian ada atau tidaknya

hal yang sama tidak ada satu variabel

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari

melihat ada tidaknya pola tertentu pada

Sumber: hasil output SPSS, Oktober 2014

grafik scatterpolt antara nilai prediksi

Tampilan

variabel terikat (ZPRED) dengan nilai

seperti

titik-titik

yang

mengindikasikan

telah

uji

bahwa titik-titik menyebar secara acak

ada

serta tesebar di atas maupun di bawah

membentuk pola tertentu yang teratur
maka

hasil

heteroskedastisitas diatas memperlihatkan

residualnya (SRESID). Jika ada pola
tertentu,

gambar

angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat

terjadi

disimpulkan

heteroskedastisitas. Namun jika tidak ada

bahwa

tidak

terjadi

heteroskedastisitas sehingga model regresi

pola yang jelas serta titik-titik menyebar di

layak untuk digunakan.

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Hasil Pengujian Hipotesis

Gambar 4
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian hipotesis pada penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan uji
regresi

berganda

pengaruh

variabel

untuk
X

mengetahui

(kepemimpinan

transformasional, iklim organisasi dan
motivasi) terhadap variabel Y (kepuasan
kerja). Hasil analisis regresi dapat dilihat
pada tabel 3 berikut:
Tabel 3. Hasil Uji Regresi (Uji t)
Coefficients

a

Model
1

Unstandardized
Coefficients

Standardized
Coefficients

B

Beta

Std. Error

(Constant)

,710

,222

KT
IO
MK

,457
,061
,215

,110
,094
,083

t
,465
,085
,277

Sig.
3,200

,002

4,140
,646
2,575

,000
,519
,011

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: data primer yang diolah, Oktober 2014

1. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
Dari Tabel 3 diatas diketahui
bahwa

kepemimpinan

signifikansi 0,05. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

transformasional

positif dan signifikan antara kepemimpinan

berpengaruh positif sebesar 0,457 terhadap

transformasional terhadap kepuasan kerja

kepuasan kerja, dengan nilai t hitung 4,140

pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten

pada tingkat signifikansi 0,000 yang berarti

Pesisir Selatan, jadi hipotesis pertama

signifikan karena berada dibawah nilai

(H1) diterima.

Hasil pengujian hipotesis pertama
(H1) menjelaskan bahwa kepemimpinan
transformasional

2 . Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
Dari Tabel 3 diketahui bahwa iklim
organisasi berpengaruh positif sebesar
0,061 terhadap kepuasan kerja, dengan
nilai

t

hitung

0,646

pada

tingkat

signifikansi 0,519 yang berarti tidak
signifikan karena berada diatas nilai
signifikansi 0,05. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
positif namun tidak signifikan antara iklim
organisasi

terhadap

kepuasan

kerja

pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten
Pesisir Selatan, jadi hipotesis kedua (H2)

positif

sebesar 0,457 terhadap kepuasan kerja
pegawai, dengan artian apabila semakin
tinggi

kepemimpinan

transformasional

yang diimplementasikan di Sekretariat
Daerah Kabupaten Pesisir Selatan maka
diharapkan kepuasan kerja pegawai akan
ikut meningkat. Disamping itu pengaruh
kepemimpinan transformasional terhadap
kepuasan kerja pegawai menunjukkan hasil
yang signifikan dengan nilai t hitung
4,140 pada tingkat signifikansi 0,000
karena berada dibawah nilai signifikansi
0,05.

ditolak.

berpengaruh

Hal

ini

berarti

kepemimpinan

transformasional berpengaruh signifikan
3. Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga
Dari Tabel 3 diketahui bahwa
motivasi berpengaruh positif sebesar 0,215
terhadap kepuasan kerja, dengan nilai t
hitung 2,575 pada tingkat signifikansi
0,011 yang berarti signifikan karena
berada dibawah nilai signifikansi 0,05.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

terhadap
Sekretariat
Selatan.

antara

motivasi

terhadap

kepuasan kerja pegawai Sekretariat Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan, jadi hipotesis
ketiga (H3) diterima.

kerja

Daerah

Kabupaten

Dari

hasil

pegawai

tersebut

Pesisir
dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara kepemimpinan
transformasional terhadap kepuasan kerja
pegawai

yang

bekerja

di

Sekretariat

Daerah Kabupaten Pesisir Selatan.
Secara

bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan

kepuasan

konseptual,

temuan

penelitian ini mendukung teori yang
disampaikan oleh Robbins dan Judge
(2008)

dan

kepemimpin

Yukl

(2010)

bahwa

transformasional

adalah

kepemimpinan yang mampu menginspirasi
Pembahasan

para pengikutnya untuk bekerja keras,
mengenyampingkan kepentingan pribadi

guna mencapai tujuan-tujuan bersama dan

bekerja di Sekretariat Daerah Kabupaten

kebaikan organisasi.

Pesisir Selatan.

Secara empirikal, temuan penelitian

Argumen yang diajukan dalam

ini selaras dengan penelitian sebelumnya

penelitian

yang dilakukan oleh Sukertiasih (2009),

karakteristik internal yaitu terdiri dari

Djazari dkk (2009), dan Dewi (2013) yang

kondisi dalam organisasi yang diatur dan

menunjukkan

telah ditetapkan dalam mencapai tujuan

bahwa

transformasional

kepemimpinan

berpengaruh

positif

terhadap kepuasan kerja.

ini

dapat

dilihat

dari

organisasi (Lussier, 2005). Berdasarkan
Peraturan

Daerah

Kabupaten

Pesisir

Hasil pengujian hipotesis kedua

Selatan Nomor 10 Tahun 2010 Tentang

(H2) menjelaskan bahwa iklim organisasi

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

berpengaruh positif sebesar 0,061 terhadap

Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan

kepuasan kerja pegawai, dengan artian

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten

apabila semakin kondusif iklim organisasi

Pesisir

maka diharapkan kepuasan kerja pegawai

Kabupaten Pesisir Selatan memiliki empat

Sekretariat

Pesisir

tingkatan struktur hierarkis organisasi yang

Selatan akan ikut meningkat. Namun

terdiri dari Sekretaris Daerah (Eselon II.a),

pengaruh

terhadap

Asisten (Eselon II.b), Kepala Bagian

kepuasan kerja pegawai menunjukkan hasil

(Eselon III.a) dan Kepala Sub Bagian

yang tidak signifikan dengan nilai t hitung

(Eselon IV.a) yang dalam melaksanakan

0,646 pada tingkat signifikansi 0,519

tugas dan kewajibannya diatur melalui

karena berada diatas nilai signifikansi 0,05.

tugas pokok dan fungsi yang jelas yang

Hal ini berarti iklim organisasi tidak

dibatasi melalui pembagian uraian tugas

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

masing-masing bagian dan sub bagian

kerja

yang ada di Sekretariat Daerah Kabupaten

Daerah

iklim

pegawai

Kabupaten

organisasi

Sekretariat

Daerah

Kabupaten Pesisir Selatan. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat

Selatan,

Sekretariat

Daerah

Pesisir Selatan.
Bila

dilihat

dari

dimensi

pengaruh positif namun tidak signifikan

karakteristik internal yang ada, maka

antara iklim organisasi terhadap kepuasan

Sekretariat

kerja

Selatan memiliki 1) Formalisasi, yaitu

pegawai

Kabupaten

Pesisir

Sekretariat
Selatan.

Daerah
Hal

Daerah

Kabupaten

Pesisir

ini

tingkat penggunaan dokumentasi tertulis

menunjukan bahwa iklim organisasi belum

yang berjenjang dan tinggi. 2) Spesialisasi,

cukup mampu menjelaskan pengaruhnya

derajat pembagian tugas yang jelas. 3)

terhadap kepuasan kerja pegawai yang

Sentralisasi, pembagian kekuasaan dan

proses

pengambilan

keputusan

yang

terpusat. 4) Otoritas, pembagian tugas dan

tidak berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja pegawai.
Secara

pengambilan keputusan yang juga terpusat

konseptual,

temuan

5)

penelitian ini mendukung teori yang

Profesionalisme mayoritas tinggi terlihat

disampaikan oleh Lussier (2005) dan

dari karakteristik responden bahwa 66

Wirawan (2007) yang menyatakan bahwa

orang responden dari total 115 orang

iklim organisasi adalah persepsi anggota

memiliki tingkat pendidikan Strata-1. dan

organisasi baik secara individual ataupun

6) Konfigurasi, pengelompokkan atau

kelompok

pembagian karyawan kedalam bagian-

organisasi mengenai apa yang ada atau

bagian yang ada di Sekretariat Daerah

terjadi di lingkungan internal organisasi

Kabupaten Pesisir Selatan

secara rutin yang mempengaruhi sikap dan

pada

salah

Dari

satu

pimpinan.

uraian

diatas

dapat

susunan

Pesisir
dan

Selatan

tata

memiliki

kerja

dengan

berhubungan

dengan

prilaku organisasi secara keseluruhan.

disimpulkan bahwa Sekretariat Daerah
Kabupaten

yang

Secara empirikal, temuan penelitian
ini

tidak

sebelumnya

sejalan

dengan

yang

penelitian

dilakukan

oleh

penstrukturan yang cukup tinggi dimana

Rismayani dan Hartuti (2006), Sari (2009),

dalam

dan

dan Ayudiarini (2011) yang menunjukkan

kewajibannya diatur melalui tugas pokok

adanya pengaruh signifikan antara iklim

dan fungsi yang jelas dan dibatasi melalui

organisasi terhadap kepuasan kerja.

menyelenggarakan

pembagian

uraian

tugas

tugasnya

masing-

Hasil pengujian hipotesis ketiga

masing. Steers (2005) menjelaskan bahwa

(H3)

semakin

suatu

berpengaruh positif sebesar 0,215 terhadap

organisasi, lingkungannya akan terasa

kepuasan kerja pegawai, dengan artian

makin kaku, tertutup, dan penuh ancaman.

apabila semakin tinggi motivasi maka

tinggi

“penstrukturan”

menjelaskan

bahwa

motivasi

Dari kesimpulan diatas peneliti

diharapkan

berasumsi bahwa iklim organisasi yang

Sekretariat

ada di Sekretariat Daerah Kabupaten

Selatan akan ikut meningkat. Disamping

Pesisir

persepsi

itu pengaruh motivasi terhadap kepuasan

pegawainya mengenai kualitas lingkungan

kerja pegawai menunjukkan hasil yang

internal organisasi yang secara relatif

signifikan dengan nilai t hitung 2,575 pada

mereka rasakan sudah menjadi suatu

tingkat signifikansi 0,011 karena berada

kewajaran atau hal yang biasa sehingga

dibawah nilai signifikansi 0,05. Hal ini

Selatan

menurut

kepuasan
Daerah

kerja

Kabupaten

pegawai
Pesisir

berarti motivasi berpengaruh signifikan

terhadap
Sekretariat
Selatan.

kepuasan

kerja

Daerah

Kabupaten

Dari

hasil

pegawai
Pesisir

tersebut

dapat

Selatan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kepemimpinan

transformasional

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

berpengaruh

positif dan signifikan antara motivasi

terhadap

terhadap kepuasan kerja pegawai yang

Sekretariat Daerah Kabupaten Pesisir

bekerja di Sekretariat Daerah Kabupaten

Selatan.

Pesisir Selatan.

positif

kepuasan

dan
kerja

signifikan
pegawai

2. Iklim organisasi berpengaruh positif

Secara

konseptual,

temuan

namun tidak signifikan terhadap kepuasan

penelitian ini mendukung teori yang

kerja

disampaikan oleh Hasibuan (2007) dan

Kabupaten Pesisir Selatan.

Siagian dalam

Sutrisno (2009)

yang

pegawai

3. Motivasi

Sekretariat

berpengaruh

positif

signifikan

dorongan kejiwaan

pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten

kegairahan

kerja

pegawai

agar

mau

kepuasan

dan

menyatakan bahwa motivasi adalah suatu
yang menciptakan

terhadap

Daerah

kerja

Pesisir Selatan.

bekerjasama, bekerja efektif dan optimal
untuk mewujudkan tujuan baik tujuan

DAFTAR PUSTAKA

organisasi maupun tujuan pribadi masing-

Alhempi.
2012.
Kepemimpinan,
Kompensasi, dan Motivasi serta
Pengaruhnya terhadap Kepuasan
Kerja, Media Riset Bisnis &
Manajemen, Vol. 12, No. 1, pp. 58-80.
Ayudiarini.
2011.
Pengaruh
Iklim
Organisasi dan Pengembangan Karir
Terhadap
Kepuasan
Kerja.
Universitas Gunadarma.
Dewi.
2013.
Pengaruh
Gaya
Kepemimpinan
Transformasional
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
dan Komitmen Organisasi pada PT.
KPM, Jurnal Manajemen, Strategi
Bisnis, dan Kewirausahaan, Vol.7, No.
2.
Djazari,
M.,
dkk.
2009.
Peran
Kepemimpinan Transformasional dan
Sarana Prasarana terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan Universitas Negeri
Yogyakarta,
Universitas
Negeri
Yogyakarta.
Ferdinand, A. 2006. Metode Penelitian
Manajemen: Pedoman Penelitian
Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan

masing anggota organisasi.
Secara empirikal, temuan penelitian
ini selaras dengan penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh

Siregar (2011),

Nugroho dan Kunartinah (2012), dan
Alhempi (2012) yang menjelaskan adanya
pengaruh yang signifikan antara motivasi
terhadap kepuasan kerja.

KESIMPULAN
Sesuai
hipotesis
mengenai

dengan

yang

telah

pengaruh

hasil

pengujian

dibahas

diatas

kepemimpinan

transformasional, iklim organisasi, dan
motivasi terhadap kepuasan kerja pegawai
Sekretariat

Daerah

Kabupaten

Pesisir

Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang:
Badan
Penerbit
Universitas
Diponegoro.
Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hasibuan, S.P. Malayu. 2007. Manajemen
Sumber Daya Manusia, cetakan
kesembilan, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi,
(Alih Bahasa V.A Yuwono, dkk), Edisi
Bahasa Indonesia, Yogyakarta: Andi.
Lussier, N Robert. 2005. Human Relations
in Organization Applications and Skill
Building, New York: Mc Graw Hill.
Nugroho, dan Kunartinah. 2012. Analisis
Pengaruh
Kompensasi
dan
Pengembangan
Karir
terhadap
Kepuasan Kerja dengan mediasi
Motivasi Kerja (Studi pada PNS di
Sekretariat
Daerah
Kabupaten
Pekalongan), Jurnal Bisnis dan
Ekonomi (JBE), Vol. 19, No. 2, Hal.
153-169.
Mas’ud, F. 2004. Survai Diagnosis
Organisasional. Konsep dan Aplikasi,
Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Rismayani, dan Hartuti. 2006. Pengaruh
Iklim Organisasi terhadap Kepuasan
Kerja
Pegawai
Biro
Pusat
Administrasi Universitas Sumatera
Utara, Medan. Jurnal Komunikasi
Penelitian, Vol. 18, No.1.
Robbins. S. P. 2006. Perilaku Organisasi.
Edisi 10 Bahasa Indonesia, Jakarta:
PT. INDEKS Gramedia.
Robbins, S.P., and Judge, T.A. 2008.
Perilaku Organisasi, Edisi Kedua
belas, Jakarta: Salemba Empat.
Sari. 2009. Pengaruh Kompensasi dan
Iklim Organisasi terhadap Kepuasan
Kerja. Jurnal Ilmu Administrasi dan
Organisasi, Vol. 16, No. 1, hlm. 1824.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:
STEI YKPN.

Singh, S., Dube, R., dan Singh, S.R., 2011.
Production Model with Selling Price
Dependent Demand and Partial
Backlogging
Under
Inflation,
Mathematical
Modelling
and
Computation, 1 (1), hal. 1-7.
Siregar. 2011. Pengaruh Motivasi Kerja,
Kinerja Individual dan Sistem
Kompensasi
Finansial
terhadap
Kepuasan Kerja. Penelitian ini
dilakukan di tujuh sekolah, SMPK 1-7
BPK PENABUR Jakarta. Jurnal
Pendidikan Penabur, No. 16 Tahun ke10.
Steers, Richard M. 2005. Efektifitas
Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Sukertiasih.
2009.
Pengaruh
Kepemimpinan
Transformasional
yang otentik Terhadap Kepuasan
Kerja Guru SMA Saraswati Mataram,
Jurnal GaneC Swara, Vol. 3, No. 3.
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Edisi Pertama,
Cetakan Pertama, Jakarta: Kencana.
Wirawan. 2007. Budaya dan Iklim
Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Yukl, G. 2010. Kepemimpinan Dalam
Organisasi. Edisi Indonesia, Jakarta:
PT. Indeks.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25