Makalah PKN Menyibak Kasus Pelanggaran

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ketika membicarakan hak dan kewajiban warga negara maka itu akan
mengandung tiga hal yaitu hak, kewajiban dan warga negara, tentu saja ketiga hal itu
memiliki arti sendiri-sendiri. Hak yang dimiliki oleh warga negara merupakan
seperangkat hak yag melekat dalam diri manusia dalam kedudukannya sebagi anggota
dari sebuah negara. Berbicara mengenai hak warga negara, kerap kali dihubungkan
dengan Hak Asasi Manusia (HAM), akan tetapi dalam kenyataannya kedua hal tersebut
berbeda. Hak Asasi Manusia bersifat unversal dan tidak terikat dengan status
kewarganegaraan. Dengan demikian tidak semua HAM adalah hak warga negara, akan
tetapi semua hak warga negara termausk ke dalam HAM.
Seiring dengan adanya hak, maka dapat dipastikan akan terdapat kewajiban yang
harus dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab oleh seluruh warga negara,
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang – undangan.
Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan, dan seorang warga negara hendaknya mendahulukan kewajiban daripada
menuntut haknya.
Akan tetapi seiring dengan proses pelaksanaannya, sering kali terjadi
ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban. Sehingga hal tersebut akan
menimbulkan terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

Terjadinya hal tersebut juga dipengaruhi oleh adanya beberapa faktor.
Oleh karena itu berdasarkan penjelasan tersebut diatas, maka disusunlah makalah
yang berjudul “Menyibak Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara”.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana hakikat hak dan kewajiban warga negara Indonesia ?
1.2.2. Bagaimana kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
yang terjadi di Indonesia ?
1.3. Tujuan
1.3.1. Mengetahui hakikat hak dan kewajiban warga negara Indonesia.
1.3.2. Mengetahui kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
yang terjadi di Indonesia.

1

BAB II
ISI
2.1. Hakikat Hak dan Kewajiban Warga Negara
Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain di
hadapan hukum tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi

untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai
permasalahan. Hal ini telah diatur secara lengkap oleh hukum yang berlaku. Hukum itu
mengatur hubungan antar tiap orang, tiap masyarakat, tiap lembaga, bahkan tiap
negara.
2.1.1. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan kewajiban memiliki hubungan yang saling terkait, adapun
pengertian antar keduanya yaitu:
a. Menurut Prof. Dr. Notonegoro, hak adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan suatu yang semestinya diterima atau hanya dilakukan oleh pihak
tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain manapun juga yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Dengan kata lain, dapat
dikatakan jika hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik seorang
individu dan penggunaannya juga hendak dilakukan sesuai dengan aturan
yang berlak, serta tidak dapat diwakilan oleh orang lain. Jadi, hak warga
negara adalah suatu yang semestinya diterima oleh seluruh warga negara
berdasarkan peraturan perundang – undangan yang ada.
b. Kewajiban berasal dari kata wajib, menurut Prof. Dr. Notonegoro wajib
adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau
diberikan hanya oleh pihak tertentu dan tidak dapat diwakilkan oleh pihak
lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang

berkepentingan. Dengan kata lain, kewajiban berarti suatu keharusan yang
harus dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab dan tanpa ada
alasan. Jadi, kewajiban warga negara adalah sebuah tanggung jawab yang
menjadi tugas dari setiap warga negara untuk melaksanakannya tanpa ada
alasan, sesuai dengan yang tertulis pada peraturan perundang – undangan.

2.1.2. Hak Warga Negara Indonesia
Warga Negara hakikatnya adalah warga yang menjadi anggota dari suatu
himpunan yang disebut sebagai Negara, serta memiliki kedudukan khusus
terhadap negaranya. Dengan demikian setiap warga negara berhak mendapatkan
adanya hak, diantara adalah sebagai berikut:
a. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat,
berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undangundang yang berlaku. Misalnya : dalam masalah kenaikan BBM
masyarakat berhak mengeluarkan pendapat, menyetujui dan tidaknya.
b. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan
Indonesia atau NKRI dari serangan musuh. Misalnya : masyarakat
c. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan
agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai. Misalnya :
masyarakat berhak memilih agamanya dan menjalankan agamanya tanpa
menganggu agama lainnya.


2

d.

e.

f.
g.
h.

i.

Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di
dalam pemerintahan. Semua masyarakat mempunyai hak yang sama tanpa
adanya batasan.
Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama di depan hukum yang tercantum pasal 28D
ayat 1.
Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

yang tercantum pada pasal 27 ayat 2.
Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah yang tercantum pada pasal 28 B ayat 1.
Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi
kesejahteraan hidup manusia yang tercantum pasal 28C ayat 1.
Hak untuk mempunyai hak milik pribadi seperti, hak untuk hidup, hak
untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, dan hak untuk tidak diperbudak.

2.1.3. Kewajiban Warga Negara Indonesia
Disamping adanya hak warga negara, seorang warga negara selayaknya
mendahulukan untuk menjalankan kewajiban sebagai warga negara. Adapun
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh warga negara adalah sebagai berikut:
a. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam
membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan
musuh.
b. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara,
hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaikbaiknya.

c. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala
hukum yang berlaku di wilayah negara Indonesia.
d. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk
membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah
yang lebih baik.
e. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah
ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
2.2. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
2.2.1. Pengertian
Pelanggaran hak warga negara adalah pelanggaran terhadap hak – hak
warga negara yang telah tertulis pada undang – undang yang ada, baik itu dalam
hal menghambat, melarang, mengganggu hak orang lain, dan lain – lain. .
Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat perhatian
khusus dari negara sebagai jaminan dijunjung tingginya sila ke-5 yaitu
“keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia” . Namun seperti yang kita
ketahui dan kita rasakan hingga saat ini masih banyak perilaku yang dianggap
merupakan pelanggaran terhadap warga negara, baik oleh negara maupun warga
negara lainnya.
Pengingkaran merupakan proses, cara, atau perbuatan mengingkari.
Pengingkaran juga bisa diartikan sebagai pelanggaran. Sehingga pengingkaran

kewajiban warga negara merupakan pelanggaran warga negara terhadap
3

kewajiban-kewajibannya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam undangundang.

2.2.2. Penyebab
Hak dan kewajiban adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, karena
bagaimanapun juga dari adanya kewajiban akan muncul hak – hak dan
sebaliknya. Sebagai warga negara, dapat dipastikan jika setiap warga negara
akan mendapatkan hak dan kewajiban. Akan tetapi, tidak jarang terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban yang tidak seimbang dan akhirnya akan
menimbulkan terjadinya pelanggaran dan pengingkaran kewajiban warga
negara.
Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pelanggaran
hak dan pengingkaran kewajiban oleh warga negara:
a. Sikap terlalu mementingkan diri sendiri
Adanya sikap yang terlalu egois dapat mengakibatkan seorang warga
negara akan lebih menuntu hak – haknya dan mengabaikan hal yang
menjadi kewajibannya. Hal tersebut dapat mendorong untuk melakukan
berbagai cara agar haknya dapat terpenuhi, meskipun dengna melanggar

hak orang lain.
b. Rendahnya kesadaran akan berbangsa dan bernegara
Hal ini dapat menyebabkan seseorang bertindak tanpa menghormati hak
dari orang lain dan berbuat seenaknya. Sikap demikian dapat menimbulkan
tindakan penyimpangan terhadap hak dan kewajiban warga negara.
c. Rendahnya sikap toleransi
Sikap ini akan menyebabkan munculnya perilaku tidak saling menghargai
dan tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap
ini pada akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan diskriminasi
kepada orang lain.
d. Penyalahgunaan kekuasaan
Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat berbagai macam kekuasaan yang
berlaku. Adanya seorang pemimpin yang bersikap tidak baik dalam
menggunakan kekuasaannya dapat memici adanya pelanggaran hak dan
kewajiban warga negara. Seperti sikap pemimpin yang tidak mau
memperhatikan dan menghargai hak dari bawahannya.
e. Aparat penegak hukum yang kurang tegas
Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap
pelanggaran hak dan kewajiban warga negara, tentu saja akan mendorong
timbulnya pelanggaran lainnya. Para pelaku yang tidak merasa jera

dikarenakan sanksi yang tidak tegas akan menimbulkan pelanggaran hak
yang berkelanjutan. Selain hal tersebut, aparat penegak hukum yang
bertindak sewenang-wenang juga merupakan bentuk pelanggaran hak
warga negara.
f. Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi juga dapat memberikan pengaruh yang negatif, bahkan
dapat memicu timbulnya tindak kejahatan. Misalnya seperti kasus
penipuan, penculikan, pencurian, dll.

4

2.2.3. Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara
A. Bentuk Pelanggaran Hak Warga Negara
Terdapat berbagai macam bentuk pelanggaran hak, yaitu:
a. Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa
berdasarkan hukum;
b. Pengeterapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat
yang dianggap ekstrim yang dinilai oleh pemerintah mengganggu
stabilitas keamanan yang akan membahayakan kelangsungan
pembangunan;

c. Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP,
khususnya terhadap pers yang dinilai mengkritisi kebijakan
pemerintah,dengan dalih mengganggu stabilitas keamanan;
d. Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap pemerintah,
karena takut dicurigai sebagai oknum pengganggu stabilitas atau
oposan pemerintah (ekstrim), hilangnya rasa aman demikian ini
merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak asasi warga negara.
B. Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara
Berikut adalah beberapa kasus pelanggaran hak warga negara yang pernah
terjadi di Indonesia:
a. Tragedi Trisakti
Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan, pada 12 Mei 1998,
terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Soeharto turun
dari jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa
Universitas Trisakti di Jakarta, Indonesia (Elang Mulia Lesmana, Heri
Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie) serta puluhan lainnya
luka. Tragedi ini jelas merupakan pelanggaran HAM dan hak warga
negara khususnya.
b. Email Berakhir Bui
Kasus yang menimpah Prita Mulyasari ini bermula dari dari kejadian

”Curhat” dan bersifat pribadi dari korban ( pasien ) di RS Omni
Internasional atas dampak pengobatan yang mengakibatkan korban
mengalami luka tambahan dari luka lama. Curhat tersebut dia
ungkapkan kepada sahabatnya via email. Penegakan hukum terhadap
Prita telah melanggar haknya sebagai warga negara.
2.2.4. Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
Pada saat ini banyak terjadi pengingkaran terhadap kewajiban warga
negara. Dengan kata lain, kebanyakan warga negara lebih menuntut haknya
daripada kewajibannya, sebagaimana telah ditetapkan oleh undang – undang.
Pengingkaran tersebut biasanya disebakan oleh tingginya sikap egoisme yang
dimiliki oleh setiap warga negara.
Pengingkaran kewajiban warga negara banyak sekali bentuknya, mulai dari
sederhana sampai yang berat, diantaranya adalah:
a. Membuang sampah sembarangan;
b. Melanggar aturan lalu lintas, seperti tidak menggunakan perlengkapan
standart dalam berkendara dan tidak mematuhi rambu – rambu lalu lintas;
5

c.
d.
e.

Merusak fasilitas negara, seperti mencorat – coret bangunan milik negara;
Tidak membayar pajak kepada negara, seperti Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB), Pajak Kendaraan Bermotor, retribusi parkir, dsb.
Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, seperti
tidak turut berpartisipasi dalam siskamling.

2.2.5. Upaya Pemerintah dalam Penanganan Kasus Pelanggaran Hak dan
Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
a. Penegakan supremasi hukum dan demokrasi
Penegakan hukum di suatu negara sangatlah penting, karena sangat
pentingnya hukum di suatu negara akan menciptakan masyarakat yang
kondusif dan tenang bagi warganya dan sekaligus warga akan sangat
menghormati hukum itu sendiri
b. Mengoptimalkan peran lembaga penegak HAM, seperti Komnas HAM,
pengadilan HAM, Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Komisi Kebenaran
dan Rekonsiliasi (KKR), Komisi Perlindungan Anak Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan publik, untuk mencegah terjadinya
berbagai bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara oleh pemerintah.
d. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik
terhadap setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.
e. Menyebarluaskan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada masyarakat
melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun
non-formal (kegiatankegiatan keagamaan dan kursuskursus).
f. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
g. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antar kelompok atau golongan
dalam masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati
keyakinan dan pendapat masing masing.

6

BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
3.1.1. Hakikat hak dan kewajiban warga negara adalah dua hal yang saling
berhubungan antar satu sama lain. Hak warga negara adalah seperangkat kuasa
yang dimiliki oleh warga negara untuk menerima atau melakukan suatu yang
semestinya diterima atau hanya dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat
dilakukan oleh pihak lain manapun. Sedangkan kewajiban adalah sebuah beban
atau tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh warga negara dengan penuh
tanggung jawab dan tanpa ada alasan apapun, sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
3.1.2. Seiring dengan proses pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara, kerap kali
terdapat penyimpangan – penyimpangan yang dilakukan oleh warga negara, hal
ini didorong dengna sikap yang lebih menuntut pemenuhan hak daripada
pelaksanaan kewajiban. Hal ini tentu akan menimbulkan terjadinya pelanggaran
hak dan pengingkaran kewajiban oleh warga negara. Timbulnya hal demikian
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sikap terlalu mementingkan diri
sendiri; rendahnya kesadaran akan berbangsa dan bernegara; rendahnya sikap
toleransi; penyalahgunaan kekuasaan; aparat penegak hukum yang kurang
tegas; dan penyalahgunaan teknologi. Oleh karena itu, beberapa upaya
dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi terjadinya kasus pelanggaran hak
dan pengingakaran kewajiban oleh warga negara.

7

DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Yusnawan, dkk.
2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Yaziz, Odd. 2015. Hakikat Hak dan Kewajiban Warga Negara, (Online)
(http://oddyazis.blogspot.co.id/2015/04/hakikat-hak-dan-kewajiban-warganegara.html), diakses 09 Januari 2016.
Ayu.

2015. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara,
(Online) (http://materikuayu.blogspot.co.id/2015/04/kasus-peanggaran-hak-danpengingkaran.html), diakses 09 Januari 2016.

MKU.

2013. Hak dan Kewajiban Warga Negara, (Online) (http://mku-pknutm.blogspot.co.id/2013/04/makalah-pendidikan-pancasila-dan.html), diakses 09
Januari 2016.

8