gizi dalam makanan golongan sangat

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengolahan makanan adalah kumpulan metode dan teknik yang digunakan
untuk mengubah bahan mentah menjadi makanan atau mengubah makanan
menjadi bentuk lain untuk konsumsi oleh manusia atau hewan di rumah atau
oleh industri pengolahan makanan. Pengolahan makanan membutuhkan
ladang bersih dan telah panen atau produk hewan yang disembelih dan
penjual daging danmenggunakannya untuk memproduksi produk makanan
menarik, dapat dipasarkan dan tahan lama. Proses yang sama digunakan
untuk membuat pakan hewan. Contoh ekstrem pengolahan makanan meliputi
penyiapan ikan fugu mati atau konsumsi dibawah gravitasi nol.
Manusia untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya umumnya selalu
mengolah makanan dan bahan pangan menjadi minuman dan makanan.
Pengolahan tersebut ditujukan untuk memperoleh masakan yang masak
dengan citarasa yang enak, tekstur yang empuk dan penampilan yang
dikehendaki. Untuk memperoleh minuman/ makanan tersebut manusia
dengan menggunakan teknologi yang dikuasai,

juga menginginkan


minuman/ makanan yang diperoleh : aman, awet dan mempunyai mutu yang
baik.
Keadaan tersebut dapat diperoleh salah satunya dengan memilih bahan
pangan yang berkuallitas baik dan tidak tercemar serta menambahkan
beberapa Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang sesuai dengan tujuan
pengolahan. Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus juga
layak konsumsi, sehingga aman bagi kesehatan. Makanan yang aman adalah
makanan yang bebas dari kuman dan bahan kimia berbahaya, serta tidak
bertentangan

dengan

keyakinan

masyarakat.

Makanan

yang


tidak

bertentangan dengan keyakinan atau norma agama dikenal dengan istilah
halal.

1

Makanan yang sehat adalah makanan yang memenuhi syarat-syarat baik
dari pengolahan maupun penyajiannya. Banyak sekali masyarakat yang tidak
memperdulikan akan hal tersebut, masyarakat cenderung lebih mementingkan
jumlah dan jenis yang dimasak dari pada bagaimana mendapatkan bahan
makanan itu, dari mana bahan makanan itu bahkan cara mengolahnya. Dalam
pengolahan makanan masyarakat tidak pernah memperhatikan proses akan
tetapi lebih cenderung memperhatikan hasilnya. Apabila kita salah dalam
pengolahan makanan tersebut maka akan mengakibatkan berkurangnya
kandungan vitamin, serta semua zat-zat yang terkandung dalam makanan
tersebut bahkan akan dapat menghilangkan semua kandungan dalam zat
makanan tersebut.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya
sebagai berikut :
1. Pengertian Mengolah Makanan
2. Tujuan serta Tahap Pengolahan Bahan Makanan
3. Prinsip-Prinsip Mengolah Makanan
4. Cara Mengolah Beberapa Jenis Makanan
5. Pengaruh Pengolahan Makanan Terhadap Zat Gizi
6. Kesalahan dalam Mengolah Makanan
C. Tujuan Penulisan
Dalam rumusan masalah di atas terdapat beberapa tujuan dan manfaat
diantaranya:
a. Tujan umum:
 Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Gizi dalam Kesehan
reproduksi.
 Untuk menambah wawasan
b. Tujuan khusus:
 Untuk mengetahui pengertian mengolah makanan.
 Untuk mengetahui tahap dalam pengolahan bahan makanan.
 Untuk mengetahi prinsip-prinsip dalam mengolah makanan.
 Untuk mengetahui cara mengelah beberapa jenis makanan.

 Untuk mengetahui pengaryh pengolahan makanan terhadap zat gizi.
 Untuk mengetahui kesalahan-kesalahan dalam mengolah makanan
D. Metode Penulisan

2

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan
menggunakan metode studi teks (studi kepustakaan) dimana dalam penulisan
makalah ini, penulis melakukan kegiatan penelusuran dan penelaahan literatur
dari hasil data-data yang diperoleh dari buku-buku, internet, maupun majalah
sehingga metode ini sangat menuntut ketekunan dan kecermatan pemahaman
penulis.
E. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan makalah yang berjudul “Mengolah Bahan Makanan”,
penulis menyusun sistematika pembahasannya sebagai berikut :
Bab Satu merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah
masalah dan identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab Dua merupakan isi yang membahas tentang Pengertian Mengolah
Makanan, Tujuan serta Tahap Pengolahan Bahan Makanan, Prinsip-Prinsip

Mengolah Makanan, Cara Mengolah Beberapa Jenis makanan, Pengarjuh
Pengolahan Bahan Makanan Terhadap zat Gizi, serta Kesalahan dalam
Mengolah Makanan.
Bab Tiga merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan yang
memuat tentang pokok-pokok hasil pembahasan mulai bab dua dan berisi
saran-saran, baik dari penulis itu sendiri maupun kepada pembaca.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mengolah Makanan
Mengolah makanan adalah suatu proses menangani bahan mentah menjadi
bahan makanan siap saji yang dalam prosesnya bisa terjadi penerapan panas
maupun tidak. Dalam uraian ini bisa disimpulkan bahwa tidak semua
mengolah itu memerlukan panas, sebagai contohnya kalau kita mengolah
sayuran dalam bentuk terancam atau salad, mengolah buah-buahan menjadi
rujak.
3

Pengolahan makanan harus bervariasi. Disetup, tim, goreng, tumis, cah,
panggang, bakar, rebus. Proses pengolahan yang bervariasi akan berpengaruh

terhadap aroma, penampilan, warna dan terkstur masakan. Ini akan
berdampak terhadap selera makan seseorang.
a. Merebus
Merbus adalah memetangkan bahan makanan dalam cairan yang sedang
mendidih (1000c) dengan tujuan agar bahan makanan itu menjadi lunak.
Dalam proses ini kematangan juga harus ditentukan, tidak boleh terlalu
lunak aaupun masih keras. Karena hal ini akan membuat nilai gizinya
berkurang.
b. Mengukus
Mengukus adalah memasak bahan makanan dengan uap air panas. Bahan
makanan diletakkan dalam suatu tempat, lalu uap air disalurkan
disekeliling bahan makanan yang dikukus.
c. Membakar
membakar adalah memasak bahan makanan diatas lempengan besi panas
yang diletakkan di atas perapian.
d. Menumis
Menumis adalah mengolah bahan makanan dengan miyaksedikit sambil
diaduk dan dilakukan secara cepat. Teknik ini banyak dilakukan pada
masakan cina, dan dipakai sebagai teknik menyelesaikan pada masakan
continental.

e. Menggoreng
Menggoreng adalah memasak bahan makanan dengan minyak banyak
hingga memperoleh hasil yang crispy atau kering dan berwarna
kecoklatan.
B. Tujuan serta Tahap Pengolahan Bahan Makanan
Tujuan memasak ialah membuat makan yang mudah dicerna oleh tubuh
kita, membuat makanan untuk aman dimakan, meningkatkan rasa dan aroma
pada makanan, meningkatkan penampilan dan warna pada makanan tersebut,

4

serta melengkapi atau menyeimbangkan kandungan gizi jika dicampur
dengan

bahan makanan lain. Sebelum memasak kita juga

harus

mempersiapkan diri, dan juga menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan .
Tahapan ini bisa saja tidak terlewati semua atau bahkan berhenti pada tahap

tertentu. Adapun tahap-tahap persiapan memasak, yaitu :
a. Penimbangan
b. Pencucian
c. Pengupasan atau penyiangan
d. Pemotongan
e. Memeras
f. Menyaring
g. Mengocok
h. Mencampur
i. Merendam dengan bumbu
Untuk mendapatkan hasil yang sempurna dalam mengolah makanan
menjadi asupan yang berguna untuk kesehatan tubuh, diperlukan pengetahuan
mendasar tentang baik buruknya ragam metode pengolahan pada makanan.
Bahan terbaik untuk sayuran dan buah adalah yang ditanam secara organik
(tanpa pestisida). Buah dan sayuran semacam ini sudah bisa didapatkan
secara mudah di beberapa pasar swalayan. Pilihlah daging yang paling segar.
Hindari daging yang sudah berwarna kebiru-biruan, apalagi yang sudah
mengeluarkan aroma sedikit busuk. Untuk pemilihan ikan, pilihlah ikan yang
paling segar, begitu juga dengan daging ayam. Walau tidak menjadi jaminan,
daging yang lebih segar bebas dari bakteri dan kuman, dengan pengolahan

yang tepat, volume bakteri dan kuman pada daging bisa dikurangi. Setidaktidaknya belum ada proses pembusukkan yang mengandung kuman serta
bakteri yang jauh lebih berbahaya bagi kesehatan. Sebelum melakukan
pengolahan bahan makanan, hendaknya kita tahu bagaimana ciri-ciri bahan
makanan yang baik itu. Ciri-ciri bahan makanan itu diantaranya :
1. Sayuran :
a. Warna masih segar
b. Tekstur masih kokoh
c. Tidak memar (cacat)
d. Tidak ada tanda-tanda dimakan serangga
e. Untuk biji dan polong pilih yang padat berisi
f. Harus bersih dari kotoran
2. Daging Unggas

5

a.
b.
c.
d.
e.

f.
g.
h.
i.

Dagingnya kenyal
Dagingnya tidak pucat
Tidak berlendir
Kaki bersih
Tidak patah tulang atau biru memar
Kulit tidak sobek
Bersih dari bulu
Bila ayam potong bebas dari jerohan, dan tanpa kepala leher serta kaki
Berbau segar dan dalam keadaan bersih.

3. Ikan :
a. Dagingnya padat (bila ditekan tidak eninggalkan bekas)
b. Insang masih merah dan segar
c. Matanya bening, menonjol keluar, dan penuh
d. Sisiknya mengkilap dan tidak mudah lepas

e. Kondisi umum perut tidak kembung, serta daging tidak tercabik
f. Baunya segar
g. Tidak berlendir berlebihan atau bahkan kering
4. Daging
a. berbau khas dan tidak busuk
b. tekstur daging lembut dan berserat halus
c. apabila dipegang tidak lengket di tangan
d. warna daging cerah
C. Prinsip-prinsip Mengolah Makanan
1. Menjaga kebersihan.
Menjaga kebersihan tercakup pada : Mencuci tangan sebelum
mengolah makanan sesering mungkin selama memasak. Pastikan anda
mencuci tangan sebelum menyentuh bahan makanan. Mencuci dan
membersihkan peralatan. Peralatan dapur seperti wajan, sendok, garpu,
panci harus lebih dahulu dicuci sebelum digunakan sebagai tempat
mengolah bahan makanan. Walaupun anda sudah mencuci sebelumnya,
namun adanya rentang waktu peralatan dapur tersebut tergantung, tetap
ada kemungkinan telah terjangkit bakteri dan kuman. Jaga area dapur dan
bahan makanan kering dari serangga , hama dan binatang lainnya.
Letakkan bahan makanan kering di tempat tertutup yang tidak gampang
dimasuki oleh serangga. Periksa berkala apakah bahan makanan kering

6

tersebut masih layak digunakan dan tidak rusak oleh serangan serangga
ataupun hama lainnya.
2. Memisahkan bahan makanan mentah dengan bahan makanan matang
Yaitu mencakup pada : Memisahkan daging sapi, unggas dan hasil
laut dari bahan makanan lainnya. Pemisahan ini untuk memperkecil
penyebaran kuman dan bakteri antara bahan makanan mentah tersebut.
Menggunakan peralatan terpisah untuk daging dengan bahan makanan
lainnya saat mengolah makanan. Menyimpan bahan makanan pada
wadah tertutup agar bahan makanan yang mentah dengan yang sudah
matang tidak tercampur baik rasa dan baunya.Memisahkan daging
dengan yang lainnya agar tidak mencemari bahan makanan lain selama
pengolahan dan penyimpanan.

3. Memasak bahan makanan dengan benar dan baik
Yaitu memasak bahan makanan seperti daging, unggas, telur dan
hasil laut dengan benar, baik itu di goreng, di rebus, di tim, di panggang.
Pastikan anda telah mengolahnya dengan baik. Akan lebih baik jika
memasak dengan suhu internal 70 derajat celcius untuk memastikan
aman dikonsumsi. Mengolah sayuran dengan tidak terlalu lama, sehingga
kandungan nutrisi yang ada di dalam sayur tidak menguap karena terlalu
lama diolah.

4. Menjaga makanan pada suhu yang aman
Hal ini mencakup : tidak membiarkan makanan matang berada di
suhu ruangan lebih dari dua jam. Jika sudah lebih dari dua jam, ada
baiknya anda menyimpan di lemari pendingin. Menyimpan makanan
7

yang cepat rusak atau tidak dimakan di lemari pendingin dengan suhu
dibawah 5 derajat celcius. Mempertahankan suhu makanan lebih dari 60
derajat celcius sebelum disajikan. Anda bisa menghangatkan dengan api
kecil sesaat setelah mendidih. Jangan menyimpan makanan terlalu lama
di dalam lemari pendingin, karena mikroba bisa lambat dan terhenti
perkembangbiakannya pada suhu dibawah 5 derajat celcius dan diatas 60
derajat celcius , dan akan berkembang cepat pada suhu ruangan.

5. Gunakan air dan bahan baku yang segar
Jangan sembarangan memilih bahan makanan, pilihlah bahan
makanan yang bermutu dan segar. Mencuci semua bahan makanan di air
mengalir sangat dianjurkan terlebih jika anda ingin menyantapnya
sebagai lalapan. Dan jangan mamakai bahan makanan yang sudah
kadaluarsa atau tidak segar lagi.

D. Cara Mengolah Beberapa Jenis Makanan
1. Mengolah dan Memasak Beras
Baiknya beras jangan terlalu lama dicuci, cukup dua atau tiga kali
ganti air saja. dan ingat, selama mencuci beras jangan terlalu keras
meremas-remasnya, sebab dikhawatirkan zat-zat penting yang ada di
permukaan beras itu akan lenyap. beras banyak mengandung Vitamin B
yang mudah sekali larut dalam air.
2. Mengolah dan memasak daging

8

Untuk mendapatkan hasil masakan yang lezat maka :
 Pilihlah daging yang baru dan segar, kemudian cuci bersih.
 Mencuci daging jangan terlalu keras, cukup seperlunya saja sambil
menghilangkan bekas-bekas darah, dan sebaiknya daging di cuci
sebelum dipotong-potong kecil.


Protein pada daging justru harus dimasak dengan baik. Namun agar
zat besi zat besi tdak terbuang, daging jangan dimasak kelewat lama.
Sebaiknya ditim atau ditumis, karena itu potong-potong tipis-tipis atau
dicincang.

 Dalam merebus daging agar cepat empuk berikan dalam air rebusan
tersebut “Bodrex”, 1 kg cukup 1 Bodrex.
3. Mengolah dan memasak sayur-sayuran.
 Sebaiknya sayur dicuci sebelum dipotong bukan sebaliknya, dan
jangan direndam karena jika hal tersebut dilakukan zat-zat pentingnya
akan hilang.
 Jika ingin direbus, tunggu airnya mendidih dahulu baru masukkan
sayurannya, dan sebaiknya mengodok dalam keadaan panci tertutup.
 Khusus untuk bayam, harus langsung dimakan setelah dimasak.
Jangan tunda lebih dari dua jam. Selain vitaminnya rusak,
dikhawatirkan ada reaksi kimia yang menyebabkan sayur tidak layak
dimakan.
 Untuk sayur yang mengandung vitamin A,D,E,K seperti bayam,
wortel, daun singkong, kangkung, kacang panjang, katuk, sawi dan
jagung, jika dimasak bersama minyak goreng, seperti ditumis, jangan

9

terlalu lama sebab vitaminnya akan habis. Karena vitamin A,D,E,K
adalah vitamin yang larut dalam lemak.
 Untuk sayur yang mengandung vitamin C, B1, B2, B5, B12 seperti
daun singkong, katuk, melinjo, sawi, kentang, seledri, kacang panjang,
kol dan tomat, jika direbus atau disup, jangan terlalu lama sebab
vitamin akan habis. Karena vitamin C, B1, B2, B5, B12 adalah
vitamin yang larut dalam air.
4. Mengolah dan memasak bumbu-bumbu
Bawang Putih atau Bawang Merah, cucilah sebelum dikupas dan di
iris kecil-kecil. bumbu-bumbu seperti Lengkuas, Jahe, Kunir, dls nya
kalau tidak ditumbuk sebaiknya jangan diiris-iris tetapi dibiarkan utuh
hanya perlu digecek (dikoprok). karena jika diiris-iris kecil akan
menghilangkan cita rasanya yang khas. jika terlalu panjang atau tidak
cukup masuk panci, cukup dipotong jadi dua atau tiga.
5. Mengolah buah
 Agar vitamin utuh sebaiknya buah dimakan langsung. Jika dijus,
seratnya akan hilang, jika disetup, vitamin berkurang saat dipanaskan.
Diolah menjadi es buah baik, tetapi kadar gula menjadi tinggi.
 Beberapa buah akan lebih banyak vitaminnya jika dimakan dengan
kulitnya, seperti apel, pir dan anggur. Tetapi jika Anda khawatir
terhadap sisa pestisida pada kulit apel, sebaiknya dikupas saja.
E. Pengaruh Pengolahan Makanan Terhadap Zat Gizi
1. Protein
Dapat dihasilkan senyawa kompeks yang berwarna coklat yang
dikenal dengan reaksi Maillard, yakni reaksi antara asam amino dengan
10

karbohidrat (gula pereduksi, misalnya : glukosa). Pada pembuatan roti,
reaksi maillard dapat menyebabkan kehilangan lysin 10-15%. Pemanasan
yang terlalu lama dan tinggi dapat menyebabkan protein dalam bahan
makanan rusak.
Protein bisa didapat dari berbagai makanan: daging-dagingan,
ikan-ikanan, hati, udang, kerang, tempe dan tahu. Pilih sumber protein
yang mudah, murah, enak maupun berkualitas tinggi adalah telur.
Cara memasak:
 Telur. Ketika menggoreng jangan sampai warnanya kecokelatan
karena kadar gizinya akan berkurang. Yang terbaik, telur direbus
sampai matang (7-8 menit) atau masak cepat, menggunakan sedikit
minak dan bisa dicampur dengan sayuran yang diiris halus.
 Ayam. Cara terbaik, adalah dikukus untuk campuran soto, ditumis
sebagai campuran cap cay, disup, digoreng sebentar setelah dibumbui
(diungkep) atau digoreng sejenak menjadi ayam pop. Jangan lupa,
buang kulit ayam karena mengandung minyak jenuh.
 Daging-dagingan. Protein pada daging justru harus dimasak dengan
baik. Namun agar zat besi zat besi tdak terbuang, daging jangan
dimasak kelewat lama. Sebaiknya ditim atau ditumis, karena itu
potong-potong tipis-tipis atau dicincang. Berbagai olahan daging
seperti bakso dan sosis, proteinnya tidak sebaik daging segar. Selain
itu juga mengandung zat aditif sehingga jangan terlalu sering
dikonsumsi. Memasak bakso dan sosis sebaiknya ditumis, disup atau
sebagai campuran cap cay dan bihun goring. Jangan digoreng karena
akan menambah kadar lemak yang sudah tinggi.
2. Lemak

11

Pemanasan lemak dengan suhu yang terlalu tinggi dan dalam
jangka waktu yang lama (>180 derajat Celcius) dapat menyebabkan
perubahan warna hitam. Pada kondisi perubahan warna ini, asam lemak
tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap dapat menghasilkan peroksida
yang bersifat karsinogenik (pemicu sel kanker).
3. Vitamin dan Mineral
Pada vitamin yang larut air, kehilangan juga dapat terjadi saat
perendaman pangan (karena terbawa air pada saat pencucian atau
perendaman). Vitamin yang sensitif terhadap panas adalah vitamin C,
asam folat dan thiamin (jika vitamin ini terpapar pada suhu panas maka
vitamin ini akan hilang dari bahan makanan atau terurai, disamping itu
vitamin ini juga rentan terhadap cahaya matahari karena cahaya matahari
juga mengandung panas). Mineral Umumnya stabil oleh panas (pada
pemaparan panas yang ekstrim >100 derajat celcius mineral ini juga
dapat rusak), tetapi dapat hilang karena larut saat proses pencucian
(karena mineral juga mudah larut dalam air).
Vitamin dan mineral Banyak terdapat pada sayuran dan buahbuahan. Semakin hijau waran sayuran, makin banyak vitaminya.
Semakin kuning, merah, atau biru warna daging buah, vitaminya semakin
kaya.
Cara memasak sayur:
 Vitamin A,D,E,K (terdapat pada bayam, wortel, daun singkong,
kangkung, kacang panjang, katuk, sawi, jagung) larut dalam lemak.
Jika dimasak bersama minyak goreng, seperti ditumis, jangan terlalu
lama sebab vitaminnya akan habis.
 Vitamin C, B1, B2, B5, B12 (terdapat pada daun singkong, katuk,
melinjo, sawi, kentang, seledri, kucai, kacang panjang, kol. Tomat)

12

larut dalam air, karena itu jika direbus atau disup, jangan terlalu lama
sebab vitamin akan habis.
 Rahasia merebus sayuran: masukkan sayur saat air sudah mendidih,
bubuhi garam, angkat.
 Direbus maupun ditumis, pastikan sayur masih berwarna hijau, segar
dan batangnya masih renyah.
 Hampir semua sayuran, khususnya bayam, harus langsung dimakan
setelah dimasak. Jangan tunda lebih dari dua jam. Selain vitaminnya
rusak, dikhawatirkan ada reaksi kimia yang menyebabkan sayur tidak
layak dimakan.
Cara mengolah buah:
 Agar vitamin utuh sebaiknya buah dimakan langsung. Jika dijus,
seratnya akan hilang, jika disetup, vitamin berkurang saat dipanaskan.
Diolah menjadi es buah baik, tetapi kadar gula menjadi tinggi.
 Beberapa buah akan lebih banyak vitaminnya jika dimakan dengan
kulitnya, seperti apel, pir dan anggur. Tetapi jika Anda khawatir
terhadap sisa pestisida pada kulit apel, sebaiknya dikupas saja.
4. Karbohidrat
Jangan cuma terpaku pada nasi putih saja! Biasakan anak
mengonsumsi beragam sumber karbohidarat, seperti beras merah,
kentang, ubi, singkong, mi, bihun maupun jagung. Cara memasak:
 Beras putih, ditanak atau ditim, yang penting, beras dimasak sampai
matang dengan air secukuppnya agar tergelatinasi sempurna (pulen).

13

 Beras merah sebaiknya dicampur dengan beras putih agar pulen, karen
aberas merah lebih keras.
 Jagung direbus dengan sedikit air sekiar sepuluh menit, kemudian di
olesi mentega, garam dan gula.
 Ubi, dikukus dan dibuat pure (dihaluskan).
F. Kesalahan dalam Mengolah Makanan
a. Membiarkan makanan yang telah siap saji pada suhu yang baik bagi
bakteri untuk tumbuh.
b. Kesalahan memasak atau menghangatkan kembali makanan.
c. Kontaminasi silang
d. Kontaminasi oleh tangan pengolah makanan (koki)

BAB III

14

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tujuan dari pengolahan makanan adalah membuat makanan lebih
mudah dicerna dalam tubuh kita, membuat makanan aman untuk dimakan,
meningkatkan aroma dan rasa pada makanan, meningkatkan penampilan
dan warna pada makanan serta yang tak kalah pentingnya adalah
menyeimbangkan kandungan gizi jika dicampur dengan bahan makanan
lain. Sebelum memesak kita juga harus mengetahui caracara memasak,
tujuan serta tahapan pengolahan makanan proses pengolahannya serta
pengaruh pengolahan makan terhadap nilai gizi. Sebelum memasak kita
juga harus mengetahui karakteristik dari bahan makanan yang akan kita
olah, apakah bahan itu masih bagus untuk diolah ataukah sudah tidak
layak lagi untuk diolah. Kebersihan dapur dan peralatan memasak juga
sangat penting. Karena apabila tempat masak kurang bersih maka
makanan yang akan dihasilkan juga menjadi kurang higienis.
Tahapan memasak juga tidak kalah pentingnya, karena apabila kita
salah dalam melakukannya maka mengakibatkan kandungan gizi akan
berkurang atau bahkan hilang semuanya. Pengolah masakan atau koko jug
harus mempunyai kondisi badan yang prima karena apabila kondisi koki
tidak bagus akan muah menularkan penyakit lewat masakannya.
B. Saran
Dalam pengolahan suatu bahan makanan harus mengetahui cara
atau teknik dalam mengolahnya terlebih dahulu, karena antara satu bahan
makanan dengan bahan makanan yang lain tidak sama tekstur dan
kandungan gizinya sehingga diperlukan perlakuan yang berbeda dari
setiap pengolahannya. Pengolahan yang salah dapat menyebabkan suatu

15

makanan sulit dicerna, tidak aman untuk dimakan, buruk dalam rasa dan
penampilan serta yang terpenting adalah hilang nilai gizinya. Itulah
sebabnya pengetahuan dan teknik tentang gizi makanan dan cara mengolah
suatu bahan makanan sangat diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA

16

www.ayahbunda.co.id
www.wikipedia.com//mengolah-bahan-makanan-yang-baik-untuk-anak.htm
www.google.com//gizi-mengolah-makanan/article.php.htm
www.kompas.com
www.wikipedia.com//Pengolahan_makanan.htm
www.bagusjuga.com//
www.okezone.com//panduan-memilih-mengolah-bahan-makanan.htm
http:\\sspraptiblogger.com

17