ANALISIS KEMAMPUAN MATEMATIKA ANTARA SIS

ANALISIS KEMAMPUAN MATEMATIKA ANTARA SISWA
YANG HANYA BELAJAR MATEMATIKA DENGAN SISWA
YANG BELAJAR MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kualitas atau mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan
pendidikan sekarang ini semakin tidak nyata. Hal ini merupakan salah satu
dari

permasalahan

pendidikan

yang

sedang

dihadapi

oleh


Bangsa

Indonesia.Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu
pendidikan diantaranya dengan melakukan pengembangan kurikulum,
peningkatan kemampuan guru dalam belajar mengajar, serta adanya sarana
prasarana yang layak.
Kurangnya keikutsertaan warga sekolah dalam mengembangkan
mutu pendidikan menjadi lebih baik, misalnya guru-guru yang tidak peduli
pada program-program sekolah merupakan hal yang dapat membuat
perubahan sebuah sekolah menjadi lebih baik atau lebih buruk.Sekolah yang
baik dan berkualitas sangat tergantung pada warga sekolahnya, khususnya
para guru.Oleh karena itu, guru dan masyarakat harus mempunyai tanggung
jawab dan berpartisipasi penuh dalam melaksanakan semua kegiatan sekolah
serta saling mendukung antara satu dengan yang lainnya. Seorang guru perlu
mengetahui bagaimana cara yang terbaik untuk mengajar di dalam kelas,
mempersiapkan segala sesuatu dengan baik, berinteraksi dengan siswa,

membantu memotivasi siswa betapa pentingnya pendidikan sehingga dengan
demikian dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan.

Selain guru dan masyarakat, siswa juga ikut berperan penting
dalam meningkatkan mutu pendidikan,diantaranya dengan rajin belajar. Proses
belajar pada siswa merupakan sesuatu yang penting karena dengan belajar
siswa mampu mengenal segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Dengan belajar
juga akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri siswa. Siswa mampu
mengetahui sejauh mana kemampuan yang dimiikinya.
Menurut Soelaiman (2007:112) mengemukakan bahwa
“Kemampuan adalah sifat yang dibawa lahir atau dipelajari yang
memungkinkan seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya, baik
secara mental ataupun fisik.Karyawan dalam suatu organisasi,
meskipun dimotivasi dengan baik, tetapi tidak semua memiliki
kemampuan

untuk

bekerja

dengan

baik.Kemampuan


dan

keterampilan memainkan peranan utama dalam perilaku dan
kinerja individu.Keterampilan adalah kecakapan yang berhubungan
dengan tugas yang dimiliki dan dipergunakan oleh seseorang pada
waktu yang tepat”.
Terkait dengan proses pembelajaran, yang perlu menjadi perhatian
bahwa antara satu individu dengan individu lainnya pada dasarnya memiliki
kemampuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu guru seyogyanya dapat
memahami dan mengembangkan kemampuan individu sesuai dengan
kapasitasnya masing-masing.
Pembelajaran matematika merupakan pengembangan pikiran yang
rasional bagaimana kita dapat merefleksikan dalam kehidupan seharihari.Matematika

juga

berperan

dalam


pengembangan

sumber

daya

manusia.Belajar matematika melatih kita menjadi manusia yang lebih teliti,
cermat, dan tidak ceroboh dalam bertindak.Maka seringkali kita mendengar

bahwa matematika itu sulit, padahal kesulitan itu bisa diatasi apabila
didukung dengan banyaknya latihan di rumah, di tempat-tempat bimbingan
belajar, mengambil prifat, dan sebagainya.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta
didik dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan
dalam berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta dapat
membentuk kemampuan bekerja sama. Kompetensi ini diperlukan agar
peserta didik memiliki kemampuan untuk dapat memperoleh, mengelola, dan
memanfaatkan sumber informasi untuk melakukan bertahan hidup pada
keadaan yang selalu tidak menentu, berubah-ubah, tidak pasti, dan kompetitif.

Belajar matematika akan efektif jika pembelajaran matematika
yang diberikan memperhatikan dan sesuai dengan kesiapan kemampuan
siswa. Dengan belajar matematika dapat melatih otak seseorang untuk
berfikir

dan

bernalar,

yang

pada

akhirnya

dapat

meningkatkan

kemampuannya.Jenis kemampuan yang dimiliki siswa merupakan salah satu

faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar.
Selain kemampuan matematika, siswa perlu melatih kemampuan
berbahasa/linguistik.Bahasa adalah sistem dari komunikasi, dimana kata-kata
dan berbagai bentuk kombinasi simbol tertulis lainnya, yang teratur sehingga
menghasilkan sejumlah pesan (Parke, 1999).
Bahasa merupakan sarana komunikasi, maka segala yang berkaitan
dengan komunikasi tidak lepas dari bahasa, seperti berpikir sistematis dalam
menggapai ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, tanpa memiliki kemampuan
berbahasa, seseorang tidak dapat melakukan kegiatan berpikir secara
sistematis dan teratur (Setiawan, 2007)

Siswa melakukan percakapan untuk melatih fungsi bicaranya
sekaligus melatih diri dan kepribadiannya, karena didorong oleh hasrat yang
kuat untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Siswa mampu untuk
membuat kata-kata atau suara-suara yang dikombinasikan menjadi suatu
ucapan/suatu kesatuan kalimat yang utuh yang dapat dimengerti oleh dirinya
sendiri dan orang lain. Dimana siswa dapat mengerti ucapan/bahasa yang
disampaikanorang lain dan mampu menunjukan/mengucapkan bahasa pada
orang lain.
Kemampuan bahasa yang dimaksud adalah kemampuan berbahasa

Inggris.Sekarang ini, pendidikan formal di lingkunga sekolah dari jenjang
prasekolah sampai tingkat tinggi memuat pelajaran bahasa Inggris.Bahasa
Inggris merupakan bahasa universal, sehingga bahasa ini yang domain atau
banyak digunakan oleh masyarakat dunia.
Oleh karena begitu pentingnya belajar matematika pada diri siswa
sebagai salah satu faktor untuk pengembangan kemampuan siswa
menggunakan matematika dalam penyelesaiaan masalah sehari-hari, ikut
serta secara aktif dan ceras dalam masyarakat, serta mampu mempersiapkan
siswa terjun dalam dunia kerja, maka dalam penyusunan proposal ini penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :
“Analisis Kemampuan Matematika Antara Siswa Yang Hanya Belajar
Matematika Dengan Siswa Yang Belajar Matematika Dan Bahasa Inggris”

1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasikan masalah yang timbul antara lain :
1. Kemampuan matematika yang minim pada siswa yang belajar
matematika.

2. Kemampuan matematika yang minim pada siswa yang belajar

matematika dan bahasa Inggris.
3. Hubungan kemampuan matematika pada siswa yang balajar hanya
matematika dengan siswa yang belajar matematika dan bahasa inggris
sekaligus yang belum diketahui.
1.3 Pembatasan Masalah
Adanya pembatasan masalah berguna

untuk

menghindari

suatu

kesalahpahaman yang timbul dari penafsiran yang berbeda-beda.Hal tersebut
dapat mengakibatkan penyimpangan terhadap judul tersebut di atas.
Berdasarkan permasalahan yang ada, yang menjadi batasan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Kemampuan

matematika


yang

dimaksud

adalah

pemahaman/penyerapan siswa dalam mengerti konsep materi pelajaran
matematika itu sendiri.
2. Kemampuan matematika siswa dari anak yang hanya belajar
matematika dengan anak yang belajar matematika dan bahasa Inggris
dilihat dari data kenaikan level 3 sampai 5 atau lebih di atas tingkatan
kelas pada Juni 2016.
1.4 Perumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah
yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah :
1. Apakah yang dimaksudkan dengan kemampuan matematika?
2. Apakah hubungan antara belajar matematika dan belajar bahasa
Inggris?

3. Bagaimana hubungan kemampuan matematika pada siswa yang hanya
belajar matematika dengan siswa yang belajar matematika dan bahasa
Inggris?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu kemampuan matematika.
2. Untuk mengetahui hubungan antara belajar matematika dan belajar
bahasa Inggris.

3. Untuk mengetahui hubungan kemampuan matematika pada siswa yang
hanya belajar matematika dengan siswa yang belajar matematika dan
bahasa Inggris sekaligus.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak
yang terkait :
1. Bagi Penulis
Sebagai media untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan,
mendapat pengalaman belajar langsung dalam penelitian sehingga
dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan,dan dapat

menumbuhkan kemampuan yang ada dalam diri penulis untuk terus
belajar dan jangan mudah menyerah demi masa depan yang lebih baik.
2. Bagi Mahasiswa
Untuk mengetahui bahwa matematika sangat bermanfaat bagi
kehidupan sehari-hari dan dunia kerja nantinya. Mahasiswa mampu
mengetahui

sejauh

mana

kemampuan

yang

dimiliki

memahami/menyerap konsep-konsep matematika
3. Bagi Pengajar
Untuk memberikan informasi tentang pentingnya

dalam

mengetahui

kemampuan matematika siswa, serta diharapkan pengajar Bimbel
Kumon dapat membantu siswa dalam upaya membimbing dan
mengembangkan kemampuan matematika siswa.
1.7 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah langkah sistematik yang ditempuh untuk
mencapai tujuan dari penelitian yang akan dibahas. Metode penelitian
yang digunakan dalam penulisan ini adalah :
1. Melakukan studi pustaka yang merupakan tahap perencanaan
mengetahui pokok bahasan materi dengan mencari data-data yang akan
digunakan dan mempelajari buku-buku atau petunjuk yang berguna

dan relevan. Serta ada pula pembelajaran yang bersumber dari media
internet.
2. Melakukan penelitian untuk pengumpulan data yang digunakan.
1.8 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini disajikan dalam lima bab. Adapun sistematika
penulisan proposal ini adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi: Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah,
Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi : Kemampuan Matematika, Hubungan matematika dan
Bahasa Inggris, Hubungan Kemampuan Matematika pada anak yang
hanya belajar Matematika dengan anak yang belajar Matematika dan
Bahasa Inggris, Analisis Regresi, Kerangka Pemikiran, Hipotesis.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini berisi : Jenis dan Strategi Penelitian, Objek Penelitian,
Populasi, Sampel, Waktu Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen
Penelitian, Teknik Analisis Pengolahan Data, Uji t, Uji F.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang hasil angket kecerdasan emosional,hasil angket
tingkat kecerdasan emosional, data penelitian, analisis regresi linear
sederhana, analisis regresi linear berganda, analisis korelasi.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.