Cara Menjadi Tour Guide di Indonesia
Cara Menjadi Tour Guide di Indonesia
(8 Langkah)
Ahmad Rosyidi Syahid
Lihatlah bilik kamar Anda.
Tertutup. Persegi.
Tentu sangat membosankan bagi sebagian orang untuk berada
di dalam kotak persegi yang kita sebut kamar ini.
Sekarang, coba tutup mata Anda (tapi minimal baca dulu
paragraf ini sampai selesai
) dan bayangkan sebuah
tempat eksotis yang indah, dikelilingi oleh pepohonan yang
rindang serta masyarakat yang ramah tamah.
Bayangkan tempat tersebut merupakan “kantor” tempat Anda
bekerja setiap harinya. Menyenangkan bukan? Jika jawabannya
iya, maka sekarang Anda sudah mengetahui bagaimana
rasanya menjadi tour guide atau Pemandu Wisata!
Pada artikel ini kami akan memberikan cara agar Anda bisa
bekerja menjadi tour guide di Indonesia sehingga Anda bisa
bekerja di tempat-tempat yang indah sesuai keinginan Anda.
Cara Menjadi Tour Guide di Indonesia
1. Tentukan di mana Anda ingin bekerja
Tentukan di mana Anda ingin bekerja
(gambar: wikihow.com)
Sebelum Anda memikirkan tentang persyaratan menjadi tour
guide, sebaiknya tentukan dulu di mana Anda ingin bekerja.
Tour guide memiliki spesialisasi dan lisensi untuk tempattempat tertentu saja sesuai dengan kapasitasnya.
Seorang tour guide yang memiliki lisensi untuk memandu
wisatawan di Pulau Alor, belum tentu bisa menjadi pemandu di
tempat lain, misalnya di Candi Borobudur.
Oleh karenanya, sangat penting untuk menentukan terlebih
dahulu destinasi wisata mana yang paling Anda sukai agar bisa
memaksimalkan usaha untuk mempelajari destinasi tersebut
serta mencari lowongan kerja tour guide di destinasi tersebut.
Tentu lebih menyenangkan jika bekerja di destinasi yang
menjadi favorit kita bukan?
2. Cari institusi pendidikan untuk tour guide
Cari institusi pendidikan untuk tour guide
(gambar: wikihow.com)
Menjadi seorang tour guide haruslah memiliki wawasan serta
pendidikan yang mendukung kemampuan memandu
wisatawan.
Seorang tour guide tidak hanya dituntut untuk menyampaikan
penjelasan mengenai suatu destinasi secara menyenangkan,
tetapi juga harus menguasai cara memandu serta standar
dalam pemanduan wisatawan agar pengalaman yang dirasakan
oleh wisatawan dapat lebih maksimal.
Tour guide juga merupakan salah satu “ujung tombak” dari
kepariwisataan Indonesia. Jika apa yang disampaikan oleh tour
guide tidak benar atau membuat wisatawan bosan bahkan
jengkel, maka bisa-bisa destinasi tersebut akan mendapat citra
buruk dari para wisatawan.
Baca juga : Diskusi WCED : Mencari Keseimbangan Pembangunan
Ekonomi dengan Lingkungan Hidup*
Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk terlebih
dahulu mengikuti pendidikan tour guide baik dalam institusi
pendidikan tinggi seperti di perguruan tinggi Jurusan Usaha
Perjalanan Wisata maupun lembaga pelatihan tour guide
seperti Himpunan Pramuwisata Indonesia.
3. Pelajari terus destinasi favorit Anda
Sembari belajar di institusi pendidikan maupun pelatihan tour
guide yang Anda pilih, Anda tetap bisa memfokuskan diri untuk
terus menambah informasi mengenai destinasi wisata favorit
yang sudah Anda tentukan sebelumnya.
Kuasai dengan penuh segala informasi yang berhubungan
dengan kepariwisata dari destinasi wisata favorit Anda
tersebut, bahkan tambahkan juga sedikit informasi umum
karena tidak jarang wisatawan menanyakan hal-hal yang diluar
dari kepariwisataan seperti tingkat pendapatan masyarakat
lokal di destinasi tersebut dan lain sebagainya.
Selain itu, kuasai juga bahasa asli dari destinasi tersebut agar
dapat memudahkan komunikasi Anda dengan masyarakat
lokal.
Terlebih jika Anda bukanlah warga asli dari destinasi wisata
yang Anda senangi tersebut.
4. Ikuti program Escorting dengan baik
Escorting merupakan istilah yang digunakan untuk kerja praktik
di bidang pemanduan wisata.
Biasanya lembaga pendidikan maupun pelatihan tour guide
sudah melakukan kerjasama dalam program escorting ini
dengan beberapa agen perjalanan maupun biro pariwisata.
Anda bisa melakukan escorting di berbagai biro perjalanan
wisata yang menerima tambahan pemandu wisata.
Escorting terbagi menjadi 3 tahap. Pada tahapan pertama,
Anda hanya diperbolehkan untuk melihat dan mengamati
pemandu wisata senior sembari mencatat apa-apa saja yang
menurut Anda penting.
Pada tahap selanjutnya, Anda diizinkan untuk memandu
sebagian perjalanan wisata yang Anda ikuti. Jika dirasa Anda
sudah cukup mampu untuk memadu wisatawan secara baik,
maka Anda diizinkan untuk melakukan pemanduan wisata
secara mandiri.
5. Dapatkan lisensi tour guide / Pemandu Wisata
Setelah lulus dari pendidikan atau pelatihan pariwisata, langkah
selanjutnya adalah mendapatkan lisensi pramuwisata
dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi yang tepatnya
dilaksanakan Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata.
Lisensi ini akan berguna sebagai kartu identitas Anda. Tanpa
lisensi Anda tidak diizinkan memandu wisatawan.
Persyaratan untuk mendapatkan lisensi dapat berbeda-beda di
masing-masing provinsi. Namun secara umum persyaratannya
adalah:
1. Pernah mengikuti program escorting di agen perjalanan
atau biro pariwisata
2. Usia minimal 22 Tahun (bisa berbeda di masing-masing
provinsi)
3. Menguasai setidaknya 1 bahasa asing
4. Menguasai bahasa daerah (di destinasi tempat bekerja)
5. Paham dengan budaya daerah (di destinasi tempat
bekerja)
6. Persyaratan lain sesuai dengan peraturan daerah masingmasing provinsi
Baca juga : 3 Perbedaan Tour Leader dan Tour Guide
Lisensi pramuwisata ini memiliki masa berlaku selama 1 tahun.
Ini berarti Anda harus mendaftar ulang setiap 1 tahun sekali.
Perlu Anda ketahui, tour guide yang tidak berlisensi atau
lisensinya sudah habis masa berlakunya namun tetap
memaksakan diri melakukan pemanduan wisata akan
dikenakan sanksi berupa hukuman kurungan penjara.
6. Kenali perbedaan Freelance Guide dan Staff Guide
Ada dua jenis pemandu wisata yang perlu Anda ketahui, yaitu
pemandu wisata lepas / freelance guide dan pemandu wisata
staf / staf guide.
Seperti namanya pemandu wisata lepas tidak terikat oleh satu
biro perjalanan sehingga Anda bisa memilih kapan dan dengan
biro perjalanan mana Anda ingin bekerja.
Namun, sayangnya pemandu wisata lepas tidak memiliki gaji
tetap, sehingga akan sangat sulit untuk mendapat pemasukan
dari pekerjaan pemanduan wisata pada saat sedang musim
sepi.
Beda halnya dengan pemandu wisata staf yang memiliki gaji
tetap baik ketika sedang musim ramai maupun musim sepi.
Pemandu wisata staf terikat oleh satu biro perjalanan dan
Anda juga dituntut untuk selalu siaga di biro tersebut.
Sebagian besar pekerjaan pemanduan wisata diisi oleh
pemandu wisata lepas.
Hal ini tidak hanya karena profesi pemandu wisata dijadikan
kebanyakan orang sebagai pekerjaan sampingan, tetapi juga
berhubungan dengan strategi finansial dari agen perjalanan
atau biro pariwisata.
7. Saatnya melamar pekerjaan!
Saatnya melamar pekerjaan!
(gambar: wikihow.com)
Setelah anda mendapatkan pemahaman dan persiapan yang
mumpuni dibidang pemanduan wisata, kini saatnya Anda
melamar pekerjaan.
Seperti yang telah disinggung pada poin sebelumnya, anda bisa
melamar menjadi freelance guide maupun staf guide.
Jika Anda diterima bekerja menjadi freelance guide, maka ini
merupakan kesempatan Anda untuk membangun jaringan
dengan berbagai agen perjalanan maupun biro pariwisata dan
meningkatkan citra positif Anda agar dikenal sebagai pemandu
wisata yang handal.
8. Tingkatkan terus kualitas Anda
Seorang pemandu wisata yang handal tidak akan pernah
berhenti untuk belajar. Ini juga berhubungan dengan pekerjaan
pemandu wisata yang tidak kaku.
Baca juga : Definisi Pembangunan Pariiisata Berkelanjutan oleh
UNWTO
Meskipun destinasi wisata tempat Anda memandu wisatawan
tidak berubah banyak setiap waktunya, namun tentu materi
yang Anda sampaikan kepada wisatawan akan mengalami
perubahan.
Ini dikarenakan Anda harus mengkombinasikan antara
menyampaikan penjelasan tentang destinasi wisata dengan
memberikan hiburan kepada wisatawan.
Agar wisatawan dan Anda sendiri tidak bosan dengan
penyampaian yang Anda berikan, tidak ada salahnya untuk
terus meningkatkan kualitas diri Anda dengan terus belajar
informasi baru baik informasi umum maupun informasi
mengenai destinasi tempat Anda memandu wisatawan.
Bisa saja suatu saat di destinasi Anda akan diadakan
pembangunan ataupun perombakan, ini tentu dapat menjadi
pengetahuan tersendiri bagi wisatawan jika Anda
menyampaikannya.
Dengan menyampaikan informasi yang selalu diperbaharui,
Anda bisa memaksimalkan pengalaman yang didapat oleh
wisatawan.
Kesimpulan
Untuk menjadi seorang tour guide atau pemandu wisata, Anda
perlu membekali diri dengan pengetahuan, keterampilan serta
persyaratan administrasi dengan lengkap.
Pekerjaan menjadi tour guide atau pemandu wisata sangat
dinamis sehingga Anda sebaiknya selalu meningkatkan kualitas
diri agar bisa menjadi pemandu wisata yang handal.
Sebagai seorang tour guide atau pemandu wisata, Anda
merupakan bagian terpenting dari citra Indonesia di mata
dunia.
Maka tidak terlalu berlebihan jika tour guide disebut dengan
ujung tombak pariwisata di Indonesia.
Apakah Anda benar-benar berminat untuk menjadi pemandu
wisata? Jika iya, tuliskan alasan mengapa Anda ingin menjadi
pemandu wisata di kolom komentar di bawah ini.
Kami akan sangat senang untuk mengetahui cerita Anda.
Salam #WonderfulIndonesia
(8 Langkah)
Ahmad Rosyidi Syahid
Lihatlah bilik kamar Anda.
Tertutup. Persegi.
Tentu sangat membosankan bagi sebagian orang untuk berada
di dalam kotak persegi yang kita sebut kamar ini.
Sekarang, coba tutup mata Anda (tapi minimal baca dulu
paragraf ini sampai selesai
) dan bayangkan sebuah
tempat eksotis yang indah, dikelilingi oleh pepohonan yang
rindang serta masyarakat yang ramah tamah.
Bayangkan tempat tersebut merupakan “kantor” tempat Anda
bekerja setiap harinya. Menyenangkan bukan? Jika jawabannya
iya, maka sekarang Anda sudah mengetahui bagaimana
rasanya menjadi tour guide atau Pemandu Wisata!
Pada artikel ini kami akan memberikan cara agar Anda bisa
bekerja menjadi tour guide di Indonesia sehingga Anda bisa
bekerja di tempat-tempat yang indah sesuai keinginan Anda.
Cara Menjadi Tour Guide di Indonesia
1. Tentukan di mana Anda ingin bekerja
Tentukan di mana Anda ingin bekerja
(gambar: wikihow.com)
Sebelum Anda memikirkan tentang persyaratan menjadi tour
guide, sebaiknya tentukan dulu di mana Anda ingin bekerja.
Tour guide memiliki spesialisasi dan lisensi untuk tempattempat tertentu saja sesuai dengan kapasitasnya.
Seorang tour guide yang memiliki lisensi untuk memandu
wisatawan di Pulau Alor, belum tentu bisa menjadi pemandu di
tempat lain, misalnya di Candi Borobudur.
Oleh karenanya, sangat penting untuk menentukan terlebih
dahulu destinasi wisata mana yang paling Anda sukai agar bisa
memaksimalkan usaha untuk mempelajari destinasi tersebut
serta mencari lowongan kerja tour guide di destinasi tersebut.
Tentu lebih menyenangkan jika bekerja di destinasi yang
menjadi favorit kita bukan?
2. Cari institusi pendidikan untuk tour guide
Cari institusi pendidikan untuk tour guide
(gambar: wikihow.com)
Menjadi seorang tour guide haruslah memiliki wawasan serta
pendidikan yang mendukung kemampuan memandu
wisatawan.
Seorang tour guide tidak hanya dituntut untuk menyampaikan
penjelasan mengenai suatu destinasi secara menyenangkan,
tetapi juga harus menguasai cara memandu serta standar
dalam pemanduan wisatawan agar pengalaman yang dirasakan
oleh wisatawan dapat lebih maksimal.
Tour guide juga merupakan salah satu “ujung tombak” dari
kepariwisataan Indonesia. Jika apa yang disampaikan oleh tour
guide tidak benar atau membuat wisatawan bosan bahkan
jengkel, maka bisa-bisa destinasi tersebut akan mendapat citra
buruk dari para wisatawan.
Baca juga : Diskusi WCED : Mencari Keseimbangan Pembangunan
Ekonomi dengan Lingkungan Hidup*
Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk terlebih
dahulu mengikuti pendidikan tour guide baik dalam institusi
pendidikan tinggi seperti di perguruan tinggi Jurusan Usaha
Perjalanan Wisata maupun lembaga pelatihan tour guide
seperti Himpunan Pramuwisata Indonesia.
3. Pelajari terus destinasi favorit Anda
Sembari belajar di institusi pendidikan maupun pelatihan tour
guide yang Anda pilih, Anda tetap bisa memfokuskan diri untuk
terus menambah informasi mengenai destinasi wisata favorit
yang sudah Anda tentukan sebelumnya.
Kuasai dengan penuh segala informasi yang berhubungan
dengan kepariwisata dari destinasi wisata favorit Anda
tersebut, bahkan tambahkan juga sedikit informasi umum
karena tidak jarang wisatawan menanyakan hal-hal yang diluar
dari kepariwisataan seperti tingkat pendapatan masyarakat
lokal di destinasi tersebut dan lain sebagainya.
Selain itu, kuasai juga bahasa asli dari destinasi tersebut agar
dapat memudahkan komunikasi Anda dengan masyarakat
lokal.
Terlebih jika Anda bukanlah warga asli dari destinasi wisata
yang Anda senangi tersebut.
4. Ikuti program Escorting dengan baik
Escorting merupakan istilah yang digunakan untuk kerja praktik
di bidang pemanduan wisata.
Biasanya lembaga pendidikan maupun pelatihan tour guide
sudah melakukan kerjasama dalam program escorting ini
dengan beberapa agen perjalanan maupun biro pariwisata.
Anda bisa melakukan escorting di berbagai biro perjalanan
wisata yang menerima tambahan pemandu wisata.
Escorting terbagi menjadi 3 tahap. Pada tahapan pertama,
Anda hanya diperbolehkan untuk melihat dan mengamati
pemandu wisata senior sembari mencatat apa-apa saja yang
menurut Anda penting.
Pada tahap selanjutnya, Anda diizinkan untuk memandu
sebagian perjalanan wisata yang Anda ikuti. Jika dirasa Anda
sudah cukup mampu untuk memadu wisatawan secara baik,
maka Anda diizinkan untuk melakukan pemanduan wisata
secara mandiri.
5. Dapatkan lisensi tour guide / Pemandu Wisata
Setelah lulus dari pendidikan atau pelatihan pariwisata, langkah
selanjutnya adalah mendapatkan lisensi pramuwisata
dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi yang tepatnya
dilaksanakan Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata.
Lisensi ini akan berguna sebagai kartu identitas Anda. Tanpa
lisensi Anda tidak diizinkan memandu wisatawan.
Persyaratan untuk mendapatkan lisensi dapat berbeda-beda di
masing-masing provinsi. Namun secara umum persyaratannya
adalah:
1. Pernah mengikuti program escorting di agen perjalanan
atau biro pariwisata
2. Usia minimal 22 Tahun (bisa berbeda di masing-masing
provinsi)
3. Menguasai setidaknya 1 bahasa asing
4. Menguasai bahasa daerah (di destinasi tempat bekerja)
5. Paham dengan budaya daerah (di destinasi tempat
bekerja)
6. Persyaratan lain sesuai dengan peraturan daerah masingmasing provinsi
Baca juga : 3 Perbedaan Tour Leader dan Tour Guide
Lisensi pramuwisata ini memiliki masa berlaku selama 1 tahun.
Ini berarti Anda harus mendaftar ulang setiap 1 tahun sekali.
Perlu Anda ketahui, tour guide yang tidak berlisensi atau
lisensinya sudah habis masa berlakunya namun tetap
memaksakan diri melakukan pemanduan wisata akan
dikenakan sanksi berupa hukuman kurungan penjara.
6. Kenali perbedaan Freelance Guide dan Staff Guide
Ada dua jenis pemandu wisata yang perlu Anda ketahui, yaitu
pemandu wisata lepas / freelance guide dan pemandu wisata
staf / staf guide.
Seperti namanya pemandu wisata lepas tidak terikat oleh satu
biro perjalanan sehingga Anda bisa memilih kapan dan dengan
biro perjalanan mana Anda ingin bekerja.
Namun, sayangnya pemandu wisata lepas tidak memiliki gaji
tetap, sehingga akan sangat sulit untuk mendapat pemasukan
dari pekerjaan pemanduan wisata pada saat sedang musim
sepi.
Beda halnya dengan pemandu wisata staf yang memiliki gaji
tetap baik ketika sedang musim ramai maupun musim sepi.
Pemandu wisata staf terikat oleh satu biro perjalanan dan
Anda juga dituntut untuk selalu siaga di biro tersebut.
Sebagian besar pekerjaan pemanduan wisata diisi oleh
pemandu wisata lepas.
Hal ini tidak hanya karena profesi pemandu wisata dijadikan
kebanyakan orang sebagai pekerjaan sampingan, tetapi juga
berhubungan dengan strategi finansial dari agen perjalanan
atau biro pariwisata.
7. Saatnya melamar pekerjaan!
Saatnya melamar pekerjaan!
(gambar: wikihow.com)
Setelah anda mendapatkan pemahaman dan persiapan yang
mumpuni dibidang pemanduan wisata, kini saatnya Anda
melamar pekerjaan.
Seperti yang telah disinggung pada poin sebelumnya, anda bisa
melamar menjadi freelance guide maupun staf guide.
Jika Anda diterima bekerja menjadi freelance guide, maka ini
merupakan kesempatan Anda untuk membangun jaringan
dengan berbagai agen perjalanan maupun biro pariwisata dan
meningkatkan citra positif Anda agar dikenal sebagai pemandu
wisata yang handal.
8. Tingkatkan terus kualitas Anda
Seorang pemandu wisata yang handal tidak akan pernah
berhenti untuk belajar. Ini juga berhubungan dengan pekerjaan
pemandu wisata yang tidak kaku.
Baca juga : Definisi Pembangunan Pariiisata Berkelanjutan oleh
UNWTO
Meskipun destinasi wisata tempat Anda memandu wisatawan
tidak berubah banyak setiap waktunya, namun tentu materi
yang Anda sampaikan kepada wisatawan akan mengalami
perubahan.
Ini dikarenakan Anda harus mengkombinasikan antara
menyampaikan penjelasan tentang destinasi wisata dengan
memberikan hiburan kepada wisatawan.
Agar wisatawan dan Anda sendiri tidak bosan dengan
penyampaian yang Anda berikan, tidak ada salahnya untuk
terus meningkatkan kualitas diri Anda dengan terus belajar
informasi baru baik informasi umum maupun informasi
mengenai destinasi tempat Anda memandu wisatawan.
Bisa saja suatu saat di destinasi Anda akan diadakan
pembangunan ataupun perombakan, ini tentu dapat menjadi
pengetahuan tersendiri bagi wisatawan jika Anda
menyampaikannya.
Dengan menyampaikan informasi yang selalu diperbaharui,
Anda bisa memaksimalkan pengalaman yang didapat oleh
wisatawan.
Kesimpulan
Untuk menjadi seorang tour guide atau pemandu wisata, Anda
perlu membekali diri dengan pengetahuan, keterampilan serta
persyaratan administrasi dengan lengkap.
Pekerjaan menjadi tour guide atau pemandu wisata sangat
dinamis sehingga Anda sebaiknya selalu meningkatkan kualitas
diri agar bisa menjadi pemandu wisata yang handal.
Sebagai seorang tour guide atau pemandu wisata, Anda
merupakan bagian terpenting dari citra Indonesia di mata
dunia.
Maka tidak terlalu berlebihan jika tour guide disebut dengan
ujung tombak pariwisata di Indonesia.
Apakah Anda benar-benar berminat untuk menjadi pemandu
wisata? Jika iya, tuliskan alasan mengapa Anda ingin menjadi
pemandu wisata di kolom komentar di bawah ini.
Kami akan sangat senang untuk mengetahui cerita Anda.
Salam #WonderfulIndonesia