Hadis tentang Menuntut Ilmu Pengetahuan (1)

Hadis tentang Menuntut Ilmu Pengetahuan
“Ditujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Hadis Tarbawi”

Di susun Oleh
Kelompok 2 ( Dua )
- Ainul Mardiah
- Novia Riana
- Nur Asiyah
- Siti Sahara
Fakultas Tabiyah
Jurusan : PAI ( III-B)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM JAM’IYAH
MAHMUDIYAH TANJUNG PURA - LANGKAT
TAHUN PERIODE : 2016- 2017

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan
salam semoga dilimpahkan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW yang diutus
sebagai rahmat bagi sekalian alam, berserta keluarga dan para sahabatnya serta

para pengikutnya yang setia sampai hari kemudian.

Makalah ini kami buat dengan maksud untuk menunaikan tugas kami
mengenai Hadis tentang Menuntut Ilmu Pengetahuan

Semoga makalah ini

memberi banyak manfaat dan memperluas ilmu pengetahuan.

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT kami mohon, semoga usaha ini
merupakan usaha yang murni bagi-Nya dan berguna bagi kita sekalian sampai hari
kemudian.

Dan tak lain yang kami harapkan adalah syafaat, berkah darimu ya
Muhammad. Semoga kita selalu dalam lindungan Illahi Rabbil Izzati, dan mampu
meneladani kemuliaan akhlaqmu yang teruntai di dalam sunnah-nabawiyahmu.
Aamiin Ya Rabbal Aalamiin.

1


Tanjung Pura, Oktober 2016

Penyusun

( Kelompok 2 (Dua)

DAFTAR IS

2

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Hadis-Hadis Tentang Perintah Menuntut Ilmu.............................................2

B. Hadis Tentang Keutamaan Menuntut Ilmu...................................................4
C. Hadis Tentang Keutamaan Mengajarkan Ilmu..............................................8
D. Hadis Tentang Urgensi Ilmu.........................................................................8
E. Hadis Tentang Ancaman Untuk yang Menyembunyikan Ilmu..................10
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................13
B. Saran............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14

3

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Hadis adalah sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an. Fungsi hadis itu
sendiri ialah sebagai penjelas apa yang ada dalam al-Qur’an. Jadi, kedudukan
Hadis dalam bidang studi keislaman ialah menjelaskan secara terperinci apa yang
ada di dalam al-Qur’an. Merupakan fungsi hadis lainnya ialah sebaga bukti atas

ke-Rasulan Nabi Muhammad SAW .

Dalam kehidupan beragama, ilmu pengetahuan adalah sesutau yang wajib
dimiliki, karena tidak akan mungkin seseorang mampu melakukan ibadah yang
merupakan tujuan diciptakannya manusia oleh Allah, tanpa didasari ilmu.
Minimal, ilmu pengetahuan yang akan memberikan kemampuan kepada dirinya,
untuk berusaha agar ibadah yang dilakukan tetap berada dalam aturan-aturan yang
telah ditentukan. Dalam agama, ilmu pengetahuan, adalah kunci menuju
keselamatan dan kebahagiaan akhirat selama-lamanya.
Uraian di atas hanyalah uraian singkat betapa pentingnya ilmu
pengetahuan bagi manusia, baik untuk kehidupan dirinya pribadi, maupun dalam
hubungan dirinya dengan benda-benda di sekitarnya. Baik bagi kehidupan dunia
maupun kehidupan akhirat. Ada banyak hadits, firman Allah, dan pendapat para
ulama tentang pentingnya ilmu pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
1. Hadis apa saja yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan?
2. Apa keutamaan menuntut ilmu

1


C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hadis apa saja yang berhubungan dengan ilmu
pengetahuan?
2. Untuk mengetahui apa keutamaan menuntut ilmu?

2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Hadis-Hadis Tentang Perintah Menuntut Ilmu

‫سو ل‬
‫سلعود د رقا ر‬
‫موا‬
‫» ت ع ع‬: -‫صلى الله عليه وسلم‬- ‫ل الل لهه‬
‫ل هلى رر ل‬
‫م س‬
‫عل ل م‬
‫ن ر‬

‫عن اب س ل‬
‫موا ال و ع‬
، ‫س‬
‫و ع‬
‫و ع‬
‫ال و ئ‬
‫ تع ع‬، ‫س‬
‫عل ل م‬
‫عل ل م‬
‫عل ل م‬
‫عل و ع‬
‫وهم اللنا ع‬
‫فعرائ ئ ع‬
‫وهم اللنا ع‬
‫م و‬
‫ض ع‬
‫م و‬
‫م ع‬
‫م و‬
‫ ع‬،‫س‬

‫موا ال و م‬
‫ممر ض‬
‫م‬
‫و ع‬
‫وال و ئ‬
‫قورآ ع‬
‫تع ع‬
‫عل و م‬
‫ؤ ع‬
‫فإ ئلنى ا و‬
‫عل ل م‬
‫عل ل م‬
‫قمبو ض‬
‫وهم اللنا ع‬
‫ ع‬،‫ض‬
‫م و‬
‫ن ع‬
‫ة لع‬
‫فى ع‬
‫سي من وت ع ع‬

‫حلتى ي ع و‬
‫ن ئ‬
‫خت عل ئ ع‬
‫همر ال و ئ‬
‫ري ع‬
‫ض ة‬
‫ن ع‬
‫وت عظو ع‬
‫ع‬
‫فت ع م‬
‫ق م‬
‫ف اث وعنا ئ‬
‫ص ع‬
‫ف ئ‬
‫ع‬
‫حدا ا ي ع و‬
‫ص م‬
‫ رواه الدارمى والدارقطنى‬.‫ما‬
‫ف ئ‬
‫نأ ع‬

‫ج ع‬
‫ل ب عي ون ع م‬
‫ه ع‬
‫يع ئ‬
‫دا ئ‬
Terjemahan
Ibnu Mas’ud meriwayatkan, “Rasulullah saw. berkata kepadaku ‘Tuntutlah
ilmu pengetahuan dan ajarkanlah kepada orang lain. Tuntutlah ilmu kewarisan
dan ajarkanlah kepada orang lain. Pelajarilah Alquran dan ajarkanlah kepada
orang lain. Saya ini akan mati. Ilmu akan berkurang dan cobaan akan semakin
banyak, sehingga terjadi perbedaan pendapat antara dua orang tentang suatu
kewajiban,

mereka

tidak

menemukan

seorang


pun

yang

dapat

menyelesaikannya.’
Hadist ini telah diteliti dan tel;ah ditelusuri ke dalam mu’jam alhadits
dengan menggunakan potongan lafal ‫م‬
‫ ئ‬setelah ditelusuri diperoleh imformasi
‫عل و ع‬
sebagai berikut
Dari imformasi mu’jam tersebut penulis merujuk ke kitab hadis dan
didapatkan imformasi dari kitab sunan addarimi kitab mukadimah hadis no 24.1
1 Al-Darimiy, Sunan ad-Darimi, jilid 1, (Beirut: Dar al-Fikr, t.th.), h. 252.

3

Dalam hadis ini, ada tiga perintah belajar, yaitu perintah mempelajari

‘al-‘ilm’, ‘al-faraid’ dan ‘al-Qur’an’. Menurut Ibnu Mas’ud, ilmu yang dimaksud
di sini adalah ilmu syariat dan segala jenisnya. Al-Fara’id adalah ketentuanketentuan baik ketentuan Islam secara umum maupun ketentuan tentang harta
warisan. Mempelajari Alquran mencakup menghafalya. Setelah dipelajari ajarkan
pula kepada orang lain supaya lebih sempurna. Beliau memerintahkan agar
sahabat mempelajari ilmu karena beliau sendiri adalah manusia seperti manusia
pada umumnya. Pada suatu saat, beliau akan wafat. Dengan adanya orang
mempelajari ilmu, ilmu pengetahuan itu tidak akan hilang.

Mengingat pentingnya ilmu pengetahuan, dalam hadis di atas, setelah
dipelajari, ia harus diajarkan kepada orang lain. Rasulullah saw. mengkhawatirkan
bila beliau telah wafat dan orang-orang tidak peduli dengan ilmu pengetahuan,
tidak ada lagi orang yang mengerti dengan agama sehingga orang akan
kebingungan.

Selain perintah menuntut ilmu pengetahuan dalam hadis di atas, ada lagi
hadis yang lebih tegas tentang kewajiban menuntut ilmu pengetahuan.

‫ب ال لمعل لمم‬
‫ » ط لل ل ب‬: ‫ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم‬: ‫عن حسين بن علي قال‬
‫ل بملسل ممم « رواه والبيهقى الطبرانى وأبو يعلى والقضاعى و أبو نعين‬
‫عللى بك ل م‬
‫لفمريللضةة ل‬
‫الصبهاني‬
Husain bin Ali meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Menuntut ilmu
pengetahuan wajib bagi setiap orang Islam.(H.R.Bukhari)

Dalam menyuruh manusia mencari ilmu pengetahuan, Allah menggunakan
ungkapan yang bervariasi. Kadang-kadang Allah menggunakan perintah agar
manusia membaca. Kegiatan membaca akan menghasilkan ilmu pengetahuan. Hal
ini terlihat dalam QS Al-'Alaq/96: 1-5. Kadang-kadang Allah memakai perintah
mengamati fenomena alam semsesta. Pengamatan ini akan melahirkan ilmu

4

pengetahuan pula. Ungkapan ini ditemukan antara lain dalam QS AlGhâsyiyah/88: 17-20. Di tempat lain, Allah menggunakan motivasi dengan
ungkapan mengangkat derajat orang yang berilmu pengetahuan yang beriman.
Motivasi ini akan mendorong orang untuk belajar. Pernyataan ini dapat dilihat
antara lain dalam QS Al-Mujadilah/58: 11.2

Perintah menuntut ilmu yang disampaikan oleh Rasulullah saw. sejalan
dengan perintah Allah dalam Alquran. Dalam Alquran ditemukan ayat-ayat yang
bermaksud perintah menuntut ilmu pengetahuan dan petunjuk-petunjuk tentang
urgensi ilmu pengetahuan itu. Di ataranya:

،‫عل للم مبال لقلل لمم‬
‫ ل‬،‫خل للق‬
‫اقللرأ ل مبالسمم لرملبلك ال لمذي ل‬
‫ ال لمذي ل‬،‫ اقللرأ ل لولرلببلك ال لأ للكلربم‬،‫عل لمق‬
‫خل للق الم لن للسالن مملن ل‬
[5-1 :96\‫عل للم ال لإمن للسالن لما ل للم يللعل للم ]العلق‬
‫ل‬
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Ayat ini dapat dijadikan sebagai alasan bahwa ilmu pengetahuan itu penting
dalam kehidupan manusia. Allah memerintahkan agar manusia membaca sebelum
memerintahkan melakukan pekerjaan dan ibadah yang lain. Ayat ini juga
menunjukkan karunia Allah SWT. kepada manusia sebab ia dapat menemukan
kemampuan belajar bahasa. Tambahan lagi, manusia juga dapat mempelajari baca
tulis, ilmu pengetahuan, keterampilan yang beragam, petunjuk dan keimanan,
serta hal-hal yang tidak diketahui oleh manusia sebelum diajarkan kepadanya.

B. Hadis Tentang Keutamaan Menuntut Ilmu

2 Djamari arifin zainal. Islam, aqidah dansyari,ah (Jakarta: PT.Grafindo persada .1996.)
hlm,102.

5

‫عل مي يهه مومسل ل ممم لملن لسل للك ط لمريمقا ي لل لتلممبس مفيمه م‬
‫عل لمما لس لهلل الل لبه‬
‫عين أ مهبي ههمري يمرمة مقامل مقامل مرهسوهل الل ل مهه مص ل ملى الل ل مهه م‬
‫م‬
‫[ رواه مسلم والترمذى وأحمد والبيهقى‬.‫ل لبه ط لمريمقا إمللى ال للجن لمة‬

Terjemahan

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Siapa yang
menempuh jalan menuntut ilmu, akan dimudahkan Allah jalan untuknya ke
sorga.3

Hadist ini telah diteliti dan tel;ah ditelusuri ke dalam mu’jam alhadits
dengan

menggunakan

potongan

‫ م‬setelah
lafal ‫عللم‬

ditelusuri

diperoleh

imformasinya dalam mu’jam jilid 3 halaman 5 sebagai berikut
Dari imformasi mu’jam tersebut penulis merujuk ke kitab hadis dan
didapatkan imformasi dari kitab sunan addarimi kitab mukadimah hadis no 24.4

Menurut Ibn Hajar, kata ‫ ط لمري لمقا‬diungkapkan dalam bentuknakirah (indefinit),
begitu juga dengan kata ilmu yang berarti mencakup semua jalan atau cara untuk
mendapatkan ilmu agama, baik sedikit maupun banyak.
Jadi apabila dikaitkan dengan ayat yang pertama turun yaitu surat al’alaq, “
‫“ اقلرأ ل‬artinya baca, jadi untuk mendapatkan ilmu itu harus dengan banyak
‫ل‬
membaca. Contohnya allah menciptakan tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi,
seluruhnya mengandung ilmu pengetahuan.

‫( لس لهلل الل لبه ل لبه ط لمريمقا‬Allah memudahkan baginya jalan) Yaitu Allah
memudahkan baginya jalan di akhirat kelak, atau memudahkan baginya jalan di
dunia dengan cara memberi hidayah kepadanya untuk melakukan perbuatan yang
baik yang dapat menghantarkannya menuju surga. Hal ini mengandung berita
gembira bagi orang yang menuntut ilmu, bahwa Allah memudahkan mereka untuk

3 Salim Bahreisy.Tarjamah Riadus Shalihin.(Bandung: PT Alma’arif.1983)hlm316
4 Al-Darimiy, Sunan ad-Darimi, jilid 1, (Beirut: Dar al-Fikr, t.th.1987.), h. 255.

6

mencari dan mendapatkannya, karena menuntut ilmu adalah salah satu jalan
menuju surga.

Anjuran yang terdapat dalam hadis ini sejalan dengan pernyataan Allah
dalam

Alquran.

Firman

Allah

(QS

Fathir/35:

28)

yang

terjemahannya: Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun.
Al-Marâghi menjelaskan bahwa sesungguhnya yang takut kepada Allah dan
bertakwa kepada-Nya dan mematuhi hukuman-Nya hanyalah orang-orang yang
mengetahui tentang kebesaran dan kekuasaan Allah atas hal-hal apa saja yang Dia
kehendaki, dan bahwa Dia melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Karena orang
yang mengetahui hal itu, dia yakin tentang hukuman Allah atas siapa pun yang
bermaksiat kepada-Nya. Maka dia merasa takut dan ngeri kepada Allah karena
khawatir mendapat hukuman-Nya tersebut.5
Sehubungan dengan ayat di atas, Rasulullah saw. bersabda:
‫ لشيلمئا لفلر ل‬- ‫ صلى ال عليه وسلم‬- ‫ لصن للع الن لمب لبى‬:‫ت‬
‫عن لبه قللوةم لفلبل للغ لذل ملك‬
‫عائملشبة لقال ل ل‬
‫خلص مفيمه لفتلن لزلله ل‬
‫علن ل‬
‫ل‬
‫عمن ال لشلىمء‬
‫ لف ل‬- ‫ صلى ال عليه وسلم‬- ‫الن لمب لى‬
‫ب لفلحمملد الل لله بث لم لقالل » لما لبابل أ لقللوامم ي لتلن لزلبهولن ل‬
‫خط ل ل‬
‫ رواه البخارى‬.‫خلشيلمة‬
‫عل لبمبهلم مبالل لمه لوأ للش لبدبهلم ل لبه ل‬
‫ لفلوالل لمه إمملنى ل ل ل‬، ‫أ للصن لبعبه‬
“Rasulullah saw. melakukan sesuatu lalu beliau memberi rukhsah(keringanan)
mengenai sesuatu itu. Namun ada suatu kaum yang menghindarinya. Ketika hal
itu didengar oleh Nabi saw. Lalu beliau pun berkhutbah. Beliau memuji Allah lalu
bersabda, ‘Kenapakah ada kaum yang menghindari sesuatu yang aku perbuat.
Demi Allah sesungguhnya aku adalah yang paling tahu tentang Allah dan paling
takut kepada-Nya di antara mereka.” (H. R. Al-Bukhari dan Muslim).

Ada dasar yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Hasan Al-Basri. Menurut
Ibn Abbas, “Orang yang berilmu tentang Allah Yang Maha Pencipta di antara
hamba-hamba-Nya ialah orang yang tidak menyekutukan Dia dengan sesuatu pun,
5, Ahmad Muastafa Al-Maragi Tafsir Al-Maraghy. Terj. Hery Noer Ali, dkk. (Semarang : Toha
Putra. 1974)Hlm.304

7

menghalalkan apa yang dihalalkan Allah dan mengharamkan apa yang
diharamkan-Nya, memelihara wasiat-Nya dan yakin bahwa dia akan bertemu
dengan-Nya dan memperhitungkan amalnya.” Hasan Al-Basri berkata, “Orang
yang berilmu ialah orang yang takut kepada Allah Yang Maha Pengasih, sekalipun
dia tidak mengetahui-Nya, menyukai apa yang disukai oleh Allah dan
menghindari apa yang dimurkai Allah.’ Kemudian Al-Basri membaca QS
Fathir/35: 28.

Dari ayat, hadis dan atsar di atas dapat dipahami dengan jelas bahwa ilmu
pengetahuan itu memudahkan orang menuju sorga. Hal itu mudah dipahami
karena dengan ilmu, seseorang mengetahui akidah yang benar, cara-cara
beribadah dengan benar, dan bentuk-bentuk akhlak yang mulia. Selain itu, orang
berilmu mengetahui pula hal-hal yang dapat merusak akidah tauhid, perkaraperkara yang merusak pahala ibadah, dan memahami pula sifat dan akhlak-akhlak
jelek yang perlu dihindarinya. Semuanya itu akan membawanya ke sorga di
akhirat, bahkan kesejahteraan di dunia ini.
Selain hadis di atas, terdapat pula hadis semakna yaitu:6
‫عل مي يهه مومسل ل ممم ي مهقوهل لملن لسل للك ط لمريمقا ي للبتلمغي مفيمه م‬
‫عل لمما‬
‫عن أبى دردائ قال مسهميع ه‬
‫ت مرهسومل الل ل مهه مص ل ملى الل ل مهه م‬
‫لسل للك الل لبه مبمه ط لمريمقا إمللى ال للجن لمة لوإم لن ال للمل لئمك للة ل لتللضبع أ للجنملحتللها مرلضامء ل م ل‬
‫ب ال لمعل لمم لوإم لن ال للعال ملم ل ليللستللغمفبر‬
‫طال م م‬

‫ل لبه لملن مفي ال لسلملوا م‬
‫ل ال لقللممر‬
‫عللى ال للعامبمد لكفللض م‬
‫ح لتى ال لمحيلتابن مفي ال للمامء لولفلضبل ال للعال ممم ل‬
‫ت لولملن مفي ال لأ للرمض ل‬
‫ب إم لن ال لبعل للمالء لولرلثبة ال لأ لن لمبليامء إم لن ال لأ لن لمبليالء ل للم ي بلوملربثوا مديلنامرا لول ل مدلرلهمما إمن للما لو لربثوا ال لمعل للم‬
‫عللى لسائممر ال لك للواكم م‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ رواه الترمذى وأحمد والبيهقى وأبو داود والدارمى‬.‫خلذ مبلح مظ ل لوامفمر‬
‫خلذ مبمه أ ل‬
‫لفلملن أ ل‬
Abu Dada’ berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Siapa yang
menempuh jalan mencari ilmu, akan dimudahkan Allah jalan untuknya ke sorga.
Seungguhnya Malaikat menghamparkan sayapnya karena senang kepada pencari
ilmu. Sesungguhnya pencari ilmu dimintakan ampun oleh orang yang ada di
langit dan bumi, bahkan ikan yang ada dalam air. Keutamaan orang berilmu dari
orang yang beribadah adalah bagaikan kelebihan bulan malam purnama dari
semua bintang. Sesungguhnya ulama adalah pewaris Nabi. Nabi tidak

6 Salim Bahreisy.Tarjamah Riadus Shalihin.(Bandung: PT Alma’arif.1983)hlm319

8

mewariskan emas dan perak, tetapi ilmu. Siapa yang mencari ilmu hendaklah ia
cari sebanyak-banyaknya.

Dalam hadis di atas terdapat lima keutamaan orang menuntut ilmu, yaitu:

(1) Mendapat kemudahan untuk menuju sorga,

(2) Disenangi oleh para malaikat,

(3) Dimohonkan ampun oleh makhluk Allah yang lain,

(4) Lebih utama daripada ahli ibadah, dan

(5) Menjadi pewaris Nabi.

Menuntut ilmu yang dimaksud di sini, menurut pengarang Tuhfat
al-Ahwazi adalah mencari ilmu sedikit atau banyak yang menempuh jalan dekat
atau jauh.

Yang dimaksud dengan dimudahkan Allah baginya jalan menuju sorga
adalah ilmunya itu akan memberikan kemudahan kepadanya untuk melakukan
perbuatan-perbuatan yang dapat menyebabkannya masuk sorga. Karena ilmunya,
seseorang itu mengetahui kewajiban yang harus dikerjakannya dan laranganlarangan yang harus dijauhinya. Ia memahami hal-hal yang dapat merusak akidah
dan ibadahnya. Ilmu yang dimilikinya membuat ia dapat membedakan yang halal
dari yang haram. Dengan demikian, orang yang memiliki ilmu pengetahuan itu
tidak merasa kesulitan untuk mengerjakan hal-hal yang dapat membawanya ke
dalam sorga.

9

C. Hadis Tentang Keutamaan Mengajarkan Ilmu

‫عممل ههه‬
‫ت الهن يمساهن ان يمقمطمع م‬
‫عل مييهه مومسل لممم مقامل هإمذا مما م‬
‫عين أ مهبي ههمرييمرمة أ م لمن مرهسومل الل لمهه مص لملى الل لمهه م‬
‫م‬
‫ رواه مسلم وأحمد‬.‫عو ل مهه‬
‫هإل لم همين ثمل مثمةة همين مصمدمقةة مجاهريمةة أ ميوهعل يةم يهن يتممفهع هبهه أ ميومول مةد مصالهةح يميد ه‬
‫النسائي والترمذى والبيهقى‬
Terjemahan

Abu Hurairah meriwatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Apabila manusia
telah meninggal dunia terputuslah amalannya kecuali tiga hal, yaitu: sedekah
jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakannya.7
Hadist ini telah diteliti dan tel;ah ditelusuri ke dalam mu’jam alhadits
dengan

menggunakan

potongan

lafal ‫ مصالهةح‬setelah

ditelusuri

diperoleh

imformasinya dalam mu’jam jilid 3 halaman 336 sebagai berikut

Dari imformasi mu’jam tersebut penulis merujuk ke kitab hadis dan
didapatkan imformasi dari kitab sunan addarimi kitab mukadimah hadis no 24

Dalam hadis di atas terdapat informasi bahwa ada tiga hal yang selalu diberi
pahala oleh Allah pada seseorang kendatipun ia sudah meninggal dunia. Yaitu; (1)
sedekah jariyah (wakaf yang lama kegunaannya), (2) ilmu yang bermanfaat, dan
(3) doa yang dimohonkan oleh anak yang saleh untuk orang tuanya. Sehubungan
dengan pembahasan ini adalah ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang diajarkan
oleh seseorang ('âlim) kepada orang lain dan tulisan (karangan) yang
dimaksudkan oleh penulis untuk dimanfaatkan orang lain.8

7 Ibid.319
8 Al-Darimiy, Sunan ad-Darimi, jilid 1, (Beirut: Dar al-Fikr, t.th..), h. 260

10

D. Hadis Tentang Urgensi Ilmu
‫عل مي يهه مومسل ل ممم ي مهقوهل إم لن الل لله ل ل ي لقلمببض‬
‫عيمهرو بيهن ال يمعاهص مقامل مسهميع ه‬
‫ت مرهسومل الل ل مهه مص ل ملى الل ل مهه م‬
‫عبيهد الل ل مهه بيهن م‬
‫عين م‬
‫م‬
‫خلذ‬
‫عال ممما ات ل ل‬
‫عا ي لن لتلمز ب‬
‫ال لمعل للم ان لمتلزا م‬
‫ح لتى إملذا ل للم ي بلبمق ل‬
‫عبه مملن ال لمعلبامد لول لكملن ي لقلمببض ال لمعل للم مبقللبمض ال لبعل للمامء ل‬
‫ال لنابس بربءو مسا بج لهال م لف بسئمبلوا لفأ للفتللوا مبلغ يلمر م‬
‫[ رواه البخاري ومسلم وأحمد والترمذى‬12].‫ع ل لمم لف لض لبلوا لوأ للض لبلوا‬
‫والنسائى والدارمى والبيهقى والطبرانى‬

Terjemahan

Abdullah bin Amru bin al-Ash meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu secara langsung dari semua
hamba. Ia mengambil ilmu dengan cara mewafatkan para ulama, sehingga
apabila ulama habis, manusia akan mengangkat orang bodoh menjadi pemimpin.
Mereka ditanya (oleh umat) lalu berfatwa tanpa ilmu. Akibatnya, mereka sesat
dan menyesatkan (umat).

Hadist ini telah diteliti dan tel;ah ditelusuri ke dalam mu’jam alhadits
dengan

menggunakan

potongan

‫ م‬setelah
lafal ‫عل للم‬

ditelusuri

diperoleh

imformasinya dalam mu’jam jilid 4 halaman 336

Dari imformasi mu’jam tersebut penulis merujuk ke kitab hadis dan
didapatkan imformasi dari kitab sunan turmizi kitab ‘allama hadis no 5 halaman
296 yaitu :9

Hadis di atas memberikan paling tidak empat Informasi: (1) Allah akan
mencabut ilmu dari hamba-Nya dengan cara mewafatkan ulama, (2) Setelah
ulama tidak ada lagi, orang akan mengangkat si bodoh menjadi pemimpin, (3)
Pemimpin yang bodoh akan berfatwa tanpa ilmu, dan (4) Fatwa pemimpin yang
bodoh akan membawa kepada kesesatan.
9 Sunan al-Tirmiziy wa Huwa al-Jâmi’ al-Shahîh, Juz 1, (Indonesia: Dahlan , t.th.).hlm.296

11

Ahmad dan Thabrani meriwayatkan dari Abu Umamah bahwa saat haji
Wada’ Nabi SAW bersabda, “Pelajarilah ilmu sebelum datang masa punahnya
ilmu tersebut.” Arabi berkata, “Bagaimanakah cara ilmu diangkat atau
dipunahkan? Beliau bersabda, “Punahnya ilmu itu dengan punahnya para ulama
(orang yang menguasai ilmu tersebut.”

Menurut Ibnu Hajar, hadis ini berisi anjuran menjaga ilmu, peringatan bagi
pemimpin yang bodoh, peringatan bahwa yang berhak mengeluarkan fatwa adalah
pemimpin yang benar-benar mengetahui, dan larangan bagi orang yang berani
mengeluarkan fatwa tanpa berdasarkan ilmu pengetahuan. Dengan demikian,
ilmu pengetahuan merupakan syarat mutlak bagi seorang pemimpin dan ulama.
Tanpa ilmu pengetahuan, seseorang tidak berhak menjadi pemimpin dan tidak
boleh memberikan fatwa tentang apa pun. Bila hal itu terjadi juga, maka
pemimpin dan rakyat banyak akan mengalami kesesatan.

Dalam hadis di atas, Rasulullah SAW. tidak menggunakan kata perintah
untuk mencari ilmu tetapi menjelaskan urgensi ilmu itu sendiri. Ungkapan ini
berisi motivasi yang sangat keras agar umatnya menuntut ilmu sebanyakbanyaknya. Memang kadang-kadang, motivasi seperti itu lebih efektif dari
penggunaan kata perintah. Dengan demikian, Rasulullah SAW. menggunakan
motivasi untuk menimbulkan semangat para sahabat dalam belajar.

Dari hadis diatas rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya , agar
menuntut ilmu, terutama sekali adalah ilmu agama kepada orang yang menguasai
ilmu tersebut, dan dalam hal ini yang disebut ulama, sebab ada hadis lain yang
mengatakan bahwa rasulullah itu wafat beliau seolah- olah beliau berkata kepada
para ulama, hai para ulama, aku meninggalkan kalian semua, aku tidak tinggalkan
emas, berlian, kepada kalian semua tapi aku tinggalkan ilmu kepada kalian, kalian
lah pewarisku, maka orang yang telah mengambilnya berarti ia telah mengambil
keuntungan yang banyak.(HR.Abu daud, tarmizi, ibnu majah, dan ibnu hibban
dalam sahihnya dan baihaki dari abu darda)

12

Dalam hadis pembahasan ini dijelaskan bahwasanya allah akan mencabut
ilmu dengan mewafatkan ulama, sehingga makin banyak ulama wafat maka ilmu
semakin banyak ditarik,sehinggga kalau bukan generasi muda kita yang akan
bangkit mempelajari ilmu itu, maka akan celakanya umat nantinya akibatnya umat
akan mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh, yang akan memberikan
fatwa menyesatkan.

E. Hadis Tentang Ancaman Untuk yang Menyembunyikan Ilmu

‫عين هعل يةم مفك متمممهه‬
‫ » ممين هسهئمل م‬-‫صلى الله عليه وسلم‬- ‫معين أ مهبى ههمرييمرمة مقامل مقامل مرهسوهل الل لمهه‬
‫ رواه أبو داود وأحمد‬.« ‫جاةم همين مناةر يميومم ال يهقمياممهة‬
‫جممهه الل لمهه هبله م‬
‫أ مل ي م‬
Terjemahan

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang
ditanya tentang suatu ilmu, lalu ia menyembunyikannya (tidak menjawabnya),
Allah akan mengekangnya dengan kekangan api neraka pada hari kiamat nanti.
Hadist ini telah diteliti dan tel;ah ditelusuri ke dalam mu’jam alhadits
dengan

menggunakan

potongan

‫ ه‬setelah
lafal ‫عل يةم‬

ditelusuri

diperoleh

imformasinya dalam mu’jam jilid 4 halaman 317 sebagai berikut

Dari imformasi mu’jam tersebut penulis merujuk ke kitab hadis dan
didapatkan imformasi dari kitab sunan turmizi kitab ‘allama hadis no 5 halaman
296 yaitu :10

‫علهممهه‬
‫عين هعل يةم م‬
‫ » ممين هسهئمل م‬-‫صلى الله عليه وسلم‬- ‫عين أ مهبى ههمرييمرمة مقامل مقامل مرهسوهل الل لمهه‬
‫م‬
‫ رواه الترمذى‬.« ‫جاةم همين مناةر‬
‫ثهلمم ك متمممهه أ هل يهجمم يميومم ال يهقمياممهة هبله م‬

10 Ibid.hlm .296

13

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang
ditanya tentang suatu ilmu yang ia ketahui, lalu ia menyembunyikannya (tidak
menjawabnya), ia akan dikekang pada hari kiamat dengan kekangan api neraka.

Siapa yang ditanya tentang suatu ilmu yang dibutuhkan oleh penanya dalam
masalah agamanya, lalu ia sembunyikan dengan cara tidak menjawab atau tidak
menulis, maka Allah akan memasukkan kekangan api neraka ke dalam mulutnya
karena ia telah menahan dirinya untuk berbicara. Menurut Al-Khaththabiy, orang
yang menahan diri dari berbicara disamakan dengan mengekang dirinya. Apabila
ia mengekang lidahnya dari berbicara tentang kebenaran, menginformasikan ilmu
dan menjelaskannya diazab di akhirat dengan kekangan api neraka. Hal ini
berlaku pada ilmu yang jelas baginya kefarduannya. Misalnya: seseorang yang
melihat/mengetahui seorang kafir yang mau masuk Islam dan berkata: ajarilah aku
tentang Islam, apakah agama Islam itu? Bagaimana aku mengerjakan salat?
Begitu juga masalah halal dan haram. Tidak termasuk ke dalam hal itu urusan
yang tidak dharuriy(sangat dibutuhkan oleh manusia).

Dari penjelasan di atas terlihat bahwa dari segi urgensinya, ilmu itu terbagi
kepada yang dharuri dan tidak dharuri. Ilmu yang termasuk kategori dharuri ini
sama sekali tidak boleh disembunyikan. Artinya bila orang yang memiliki ilmu
tersebut ditanya oelh orang yang membutuhkannya, ia wajib menjawab baik lisan
atau tulisan. Akan tetapi bila ilmu kategori kedua (tidak dharuri), seperti ilmu
tentang teknologi, ekonomi dan sebagainya, maka orang yang ditanya itu tidak
wajib menjawabnya.

Orang yang menyembunyikan ilmu terutama ilmu syari'at seperti yang
dikemukakan di atas diancam oleh Allah dengan laknat-Nya dan laknat mahlukNya sebagaimana ditegaskan dalam ayat berikut:
‫هإ لمن ال ل مهذيمن ي مك يتههمومن مما أ من يمزل يمنا هممن ال يبم هي لمنا ه‬
‫ب هأول مهئمك ي مل يمعن ههههم الل ل مهه‬
‫ت موال يههمدى همين بميعهد مما بمي لم لمناهه هلل لمناهس هفي ال يهكمتا ه‬
(159 :2\‫موي مل يمعن ههههم الل ل مهعهنومن )البقرة‬

14

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami
turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami
menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan
dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati.

Menurut Fakhr al-Dîn al-Râziy, ketentuan ayat ini berlaku bagi semua yang
menyembunyikan agama kendatipun ia turun dalam kasus orang Yahudi dan
Nasrani yang menyembunyikan isi Taurat ketika ditanya oleh orang-orang Anshar
tentang sifat-sifat Nabi. Mereka tidak mau menjawab dan menjelaskan sifat Nabi
yang sudah dijelaskan oleh Allah dalam kitab Taurat.

M. Quraish Shihab mengemukakan bahwa ayat ini, walaupun turun dalam
konteks kecaman terhadap orang-orang Yahudi, namun redaksinya yang bersifat
umum menjadikannya kecaman terhadap setiap orang yang menyembunyikan
apapun yang diperintahkan agama untuk disampaikan, baik ajaran agama maupun
ilmu pengetahuan atau hak manusia.11 Memang tidak semua yang kita ketahui
harus disampaikan kepada orang lain karena tergantung kepada keadaan dan tidak
juga semua pertanyaan harus dijawab.

11 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran, Volume 1, Cet.
ke-1,( Jakarta: Lentara Hati,2000)hlm.98

15

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan hadis yang telah pemakalah paparkan di atas maka, secara
umum dapat disimpulkan, bahwa agama islam merupakan agama yang universal,
yang tidak hanya mengajarkan kepada kita untuk sholat, puasa, baca al-quran,
tetapi islam juga mewajibkan kepada kita untuk berilmu pengetahuan dan
berteknologi.

Dalam kehidupan beragama, ilmu pengetahuan adalah sesutau yang wajib
dimiliki, karena tidak akan mungkin seseorang mampu melakukan ibadah yang
merupakan tujuan diciptakannya manusia oleh Allah, tanpa didasari ilmu.
Minimal, ilmu pengetahuan yang akan memberikan kemampuan kepada dirinya,
untuk berusaha agar ibadah yang dilakukan tetap berada dalam aturan-aturan yang
telah ditentukan. Dalam agama, ilmu pengetahuan, adalah kunci menuju
keselamatan dan kebahagiaan akhirat selama-lamanya.

B. Saran
Dilihat dari isi kandungan hadits yang pemakalah bahas, pemakalah
mearasa bahwa pembahasan ini sangat bermanfaat bagi kita semua, kususnya bagi
kami sebagai pemakalah, sebab pemakalah yakin kalau kita mempunyai sedikit
banyaknya ilmu pengetahuan , maka seseorang itu akan sangat mudah untuk
mencapai hidup bahagia di dunia dan di ahirat.

16

17

DAFTAR PUSTAKA
Salim Bahreisy. 1983Tarjamah Riadus Shalihin.Bandung: PT Alma’arif.

Arifin Zainal, Djamari. 1996.Islam, aqidah dan syari,ah I.(Jakarta: PT.Grafindo
persada)

Al-Darimiy, Sunan ad-Darimi, jilid 1.Beirut: Dar al-Fikr,

Al-Maragi, Ahmad Muastafa, 1974.Tafsir Al-Maraghy. Terj. Hery Noer Ali, dkk.
Semarang : Toha Putra.

Sunan al-Tirmiziy wa Huwa al-Jâmi’ al-Shahîh, Juz 1, Indonesia: Dahlan , t.th.

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian AlQuran, Volume 1, Cet. ke-1, Jakarta: Lentara Hati,2000

18

Dokumen yang terkait

FAKTOR–FAKTOR YANG MENJADI DAYA TARIK PENYIAR RADIO MAKOBU FM (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2003 UMM)

0 72 2

Konstruksi Media tentang Kontroversi Penerimaan Siswa Baru di Kota Malang (Analisis Framing pada Surat Kabar Radar Malang Periode 30 Juni – 3 Juli 2012)

0 72 56

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN PEMBENTUKAN CITRA POSITIF RUMAH SAKIT Studi pada Keluarga Pasien Rawat Jalan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tentang Pelayanan Poliklinik

2 56 65

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisa studi komparatif tentang penerapan traditional costing concept dengan activity based costing : studi kasus pada Rumah Sakit Prikasih

56 889 147

Makna Kekerasan Pada Film Jagal (The Act Of Killing) (Analisis Semiotika Roland Barthes pada Film Dokumenter "Jagal (The Act of Killing)" tentang Pembunuhan Anti-PKI pada Tahun 1965-1966, Karya Joshua Oppenheimer)

17 109 98

Rancangan media informasi tentang makanan tradisional Peyeum Bandung

5 77 1

Pengantar Ilmu Jurnalistik

4 44 113

Politik Hukum Pembaharuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Kajian Pasal 74 beserta Penjelasannya)

0 1 22