Pentingnya Peran Seorang Pemimpin Hebat

Tugas Karya Ilmiah Entrepreneurship
Tema : Pengusaha dan Kepemimpinan
“ Pentingnya Peran Seorang Pemimpin Hebat Dalam
Memajukan Sebuah Perusahaan Menjadi Sukses “
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kewirausahaan

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto

Di susun oleh
Nama

:

Dena Purnama

NIM

:

10114073


Kelas

:

Kewirausahaan-10

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2017

ABSTRAK
Kepemimpinan sejak lama telah ada dan merupakan elemen penting dalam
suatu organisasi / kelompok, baik formal maupun informal. Pemimpin perlu
melakukan fungsinya secara proporsional agar pencapaian tujuan kelompok
terjamin baik serta menghindari perilaku-perilaku non fungsional, karena dapat
menghambat tercapainya tujuan. Tulisan ini mencoba memaparkan tentang
berbagai hal mengenai kepemimpinan, seperti definisi, teori, gaya dan fungsi

kepemimpinan.
Kesimpulannya menyatakan pemahaman terhadap berbagai aspek
kepemimpinan serta kebutuhan karyawan, penting sekali bagi seorang pemimpin,
karena hal tersebut berkaitan sekali dengan motivasi. Dengan memahami
kebutuhan karyawan, maka seorang pemimpin akan dapat menentukan cara yang
tepat untuk dipakai dalam memotivasi pengikutnya untuk mencapai tujuan
perusahaan, sehingga akhirnya harus disadari bahwa peranan kepemimpinan dalam
suatu perusahaan sangatlah penting.

I

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
1.1

Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1


1.2

Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

1.3

Manfaat Penelitian ............................................................................................ 2

BAB II ................................................................................................................................ 3
2.1

Pengusaha .......................................................................................................... 3

2.2

Kepemimpinan .................................................................................................. 4

2.3

Teori Kepeminpinan ......................................................................................... 5


2.4

Tipe Kepeminpinan .......................................................................................... 6

2.5

Pemimpin Kreatif dan Reaktif......................................................................... 7

2.6

Memotivasi Karyawan...................................................................................... 9

2.7

Teori Motivasi ................................................................................................. 10

2.8

Strategi Memotivasi Karyawan ..................................................................... 10


2.9

Memberikan Value Kepada Karyawan ........................................................ 12

2.10

Mengelola Sumber Daya Manusia................................................................. 13

2.11

Perencanaan Sumber Daya Manusia ............................................................ 13

2.12

Rekrutmen Pegawai ........................................................................................ 14

BAB III............................................................................................................................. 15
3.1


Proses ............................................................................................................... 15

3.1.1 Melatih Diri .................................................................................................... 15
3.1.2 Memotivasi Karyawan ................................................................................... 16
3.1.2 Mengelola Sumber Daya Manusia................................................................ 18
3.2

Hasil.................................................................................................................. 20

BAB IV ............................................................................................................................. 21
BAB V .............................................................................................................................. 22

II

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil
tentunya mempunya seorang pemimpin. Untuk menuntun karyawan dalam
sebuah perusahaan dibutuhkan seorang pemimpin yang baik agar perusahaan
menuju target yang ditentukan. Tetapi tidak jarang dalam sebuah perusahaan
terdapat pemimpin yang kurang kompetn dibidangnya. Hal tersebut bukan
masalah yang bisa dianggap masalah kecil. Karena tolak ukur dari maju atau
tidaknya sebuah perusahaan dapat dilihat dari pemimpin perusahaan tersebut.
Dalam perusahaan ketika seorang pemimpin berurusan dengan produk
bisa dikatakan mudah ditangani, tetapi sangat berbeda dengan menangani
karyawannya. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Karena karyawan dalam
perusahaan berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Baik dari kelebihan,
kekurangan,

sifat

dan

sebagainya.

Berperan


sebagai

pemimpin,

mencari/merekrut karyawan kedalam perusahaan adalah hal bisa dikatakan
sulit. Untuk mendapatkan karyawan yang tidak istimewa saja adalah hal yang
sulit, apalagi mendapatkan karyawan yang sangat kompeten dibidangnya. Jika
seorang pemimpin merekrut karyawan yang tidak sesuai dengan ekspektasi
karyawan maka dampak bagi perusahaan bisa menyebabkan kekacauan.
Maka dari itu, memilih pemimpin dalam sebuah perusahaan baik
perusahaan besar maupun perusahaan kecil harus dipikirkan secara baik-baik.
oleh sebab itu dibuat karya ilmiah tentang “Pentingnya Peran Seorang
Pemimpin Hebat Dalam Memajukan Sebuah Perusahaan Menjadi Sukses”.

1

1.2 Rumusan Masalah
Pentingnya peran seorang pemimpin hebat dalam memajukan sebuah
perusahaan menjadi sukses.

1.3 Manfaat Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan kali ini diharapkan dapat
memberikan manfaat pada saya sendiri, khusunya pembaca yaitu masyarakat.
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memperdalam pengetahuan dan
pemahaman masyarakat untuk menjadi seorang pemimpin dalam proses
memabangun sebuah usaha.

2

BAB II
LANDASAN TEORITIS

2.1 Pengusaha

Eddy Soeryanto Soegoto (2014:26) mendefinisikan bahwa pengusaha
adalah orang yang dapat dikategorikan sebagai Wiraswasta atau Wirausaha
(teori ekonimo modern). Bila usahanya stagnan atau tidak berkembang maka
pengusaha tersebut disebut sebagai wiraswasta sedangkan bila usahanya
tumbuh, berkembang dan maju maka pengusaha tersebut disebut Wirausaha.
Seorang pengusaha mempunyai ciri dan sifat sebagai berikut ini :

1. Percaya diri.
Keyakinan, kemandrian, individualitas dan optimisme.
2. Berorientasi tugas dan hasil.
Bekerja keras untuk hasil terbaik.
3. Pengambil resiko.
Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
4. Kepemimpinan
Berjiwa pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap
saran atau kritik yang membangun.
5. Keorsinilan
Memiliki inovasi dan kreatifitas tinggi, fleksibel, serbabisa dan
memiliki jaringan bisnis yang luas.
6. Berorientasi ke masa depan
Presepsi dan memiliki cara pandang/cara pikir berorientasi pada masa
depan.
7. Jujur dan tekun
Mengutamakan

kejujuran


dalam

menyelesaikan pekerjaan.

3

bekerja

dan

tekun

dalam

2.2 Kepemimpinan
Kepemimpinan (Leadership) menurut Eddy Soeryanto Soegoto

(2014:346) adalah proses mengarahkan, menginstruksikan atau memengaruhi
orang lain atau organisasi untuk melaksanakan suatu tugas atau tujuan
organisasi.
Kepempinan menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014:346) merupakan :


Sifat yang melekat pada diri seorang pemimpin seperti : keperibadian,



kemapuan dan kesanggupan.



situasi.



Bentuk persuasi dan inspirasi.



Tindakan dan perilaku.



Hubungan kekuatan/kekuasaan.



Hasil dari interaksi.

Proses anatarhubungan atau interaksi antara pemimpin, bawahan dan



Seni untuk menciptakan kesesuaian paham.



Keperibadian yang mempunyai pengaruh.



Titik sentral proses kegiatan kelompok.



Sarana pencapain tujuan.



Peranan yang dipolakan.
Inisasi struktur.

Pempin sesuai yang dikatakan Eddy Soeryanto Soegoto (2014:347) harus :
 Purposeful – memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai : tujuan yang
sesungguhnya.

 Responsible – tanggung jawab : keandalan yang sejati.
 Integrity – integritas : nilai yang sejati.

 Coureqeius – keberanian : kekuatan yang sejati.

 Patience – kesabaran : hubungan yang sesungguhnya.

 Listen – mendengarkan : pasar yang sesungguhnya.

 Enthusiasm – antusiame : komunikasi yang sesugguhnya.

 Service – layanan : tindakan yang sesungguhnya.

4

Fungsi kepempinan sesuai yang dijelaskan Eddy Soeryanto Soegoto (2014:347):
1. Pemimpin sebagai eksekutif (Excecutive Leader)
Seringkali disebut sebagai administrator atau manajer. Fungsinya adalah
menerjemahkan kebijaksanaan menjadi suatu kegiatan, dia mempin dan
mengawasi tindakan orang-orang yang menjadi bawahannya dan membuat
keputusan-keputusan

yang

kemudian

memerintahkannya

untuk

dilaksanakan.kepemimipina ini banyak ditenukan didalam masyarakat dan
biasanya bersifat kepemerintahan, mulai dari pusat sampai ke daerah-daerah
memerlukan fungsi tersebut.
2. Pemimpin sebagai Penengah
Dalam masyarakat modern, tanggung jawab keadilan terletak ditangan
pemimpin dengan keahliannya yang khas ddan ditunjuk secara khusus. Ini
dikenal dengan pengadilan, dan bidang lainnya, umpanya dalam bidang
olahraga, terdapat wasit yang mempunyai tugas sebagai penengah.
3. Pemimpin sebagai Penganjur
Memberikan anjuran kepada karyawan untuk mengerjakan pekerjaan yang
diambil.
4. Pemipin sebagai Ahli
Seorang ahli dibidangnya. Dapat memberikan arahan kepada karyawan
dengan keahliannya.
5. Pemimpin Diskusi
Pemimpin yang melakukan diskusi setiap ada apapun yang melibatkan
perusahaan. Tidak mengambil keputusan secara sepihak.

2.3 Teori Kepeminpinan
Teori sifat menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014:349) adalah

sebagai berikut :
 Teori Sifat

Teori ini menyatakan bahwa keberhasilan seorang pemipin ditentukan
oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu.
Untuk menjadi seoragn pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh

5

kemampuan pribadi pempin yakni kualitas seseorang dengan berbagai
sifat, perangai atau ciri-ciri didalmanya.

 Teori Perilaku

Kepemimpinan merupakan sebuah perilaku dari individu dalam
melakukan setiap aktifitas untuk memproleh tujuan.

 Teori Situasional

Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan
oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan
dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang
dihadapi dengan memperhitungkan factor waktu dan ruang.

2.4 Tipe Kepeminpinan
Teori kepemiminan menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014:351)

yaitu :
1) Tipe otoritas
Ciri-cirinya antara lain :
a. Mengandalkan kepada kekuatan/kekuasaan
b. Menganggap dirinya paling berkuasa
c. Keras dalam memertahankan prinsip
d. Jauh dari para bawahan
e. Perintah diberikan secara paksa
2) Tipe laissez Faire
Ciri-cirinya antara lain :
a. Memberi kebebasan kepada para bawahan
b. Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan
c. Semua pekerjaan dan tanggung jawab dilimpahkan kepda
bawahan
d. Tidak mempunyai wibawa
e. Tidak ada kooridinasi dan pengawasan yang baik
3) Tipe Paternalistik
Ciri-cirinya antara lain :
a. Pemimpin bertindak sebagai bapak

6

b. Memperlakukan bawahan sebagai orang yang belum
dewasa
c. Selalu memberikan perlindungan
d. Keputusan ada ditangan pemimpin
4) Tipe Militeristik
Ciri-cirinya natara lain :
a. Dalam komunikasi menggunakan saluran formal
b. Menggunakan system komando/perintah
c. Segala sesuatu bersifat formal
d. Disiplin yang tinggi, kadang bersifat kaku
5) Tipe demokratis
Ciri-cirinya antara lain :
a. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi
b. Bersifat terbuka
c. Karyawan diberikan kesempatan dalam mengemukaan
pendapat.
d. Dalam pengambilan keputusan utamakan musyawarah
untuk mufakat
e. Menghargai potensi individu
6) Tipe Open Leadership
Tipe ini hamper sama dengan tipe demokratis. Perbedaanya
terletak dalam hal pengambilan keputusan. Dalam tipe ini
keputusan ada ditangan pemimpin.

2.5 Pemimpin Kreatif dan Reaktif
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014:358) bahwa

pemimpin kreatif yaitu pemimpin yang dapat mengendalikan
agresvitasnya

dalam

bentuk

komunikasi

yang

teratur

dan

membangkitkan semngat kerja. Ia ccenderung proaktif mencari solusi
atas setiap masalah.

7

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014:358) bahwa

pemimpin reaktif terlalu cepat bereaksi pada setiap hal, mudah
tersinggung, dan cenderung menutup diri terhadap alternative solusi.
Ciri-ciri orang yang reaktif dikutip dari Eddy Soeryanto Soegoto
(2014:358):


Respon terhadap stimulus merupakan fungsi dari pengondisian dan
kondisi mereka. Jadi responyya merupakan produk darikondisi



mereka, berdasarkna perasaan.



perilaku mereka.

Seringkali menyalahkan keadaaan, kondisi dan pengondisian untuk

Dipengaruhi oleh lingkungan social mereka. Jika lingkungan social
menurut mereka menyenangkan, merekapun akan senang, begitupun





sebaliknya.
Digerakan oleh perasaaan, keadaan,kondisi dan lingkungan.
Bahsa-bahsa reaktif : “tidak ada yang dapat saya lakukan”,
“Memang sudah begitulah saya”,”Saya terpaksa melakukan
itu”,”Seandainya saja”.

Ciri-ciri orang Kreatif dikutip dari Eddy Soeryanto Soegoto (2014:358)
:


Respons terhdap stimulus merupakan produk atau hasil dari pilihan



sadar mereka, berdasarkan nilai.



perilaku mereka.

Tidak menyalahkan keadaan, kondisi dan pengondisian untuk

Tetap dipengaruhi oleh stimulus luar, namun respons mereka
terhadap stimulus tersebut, sdar atau tidak sadar, didasarkan pada



pilihan atau respons yang berdasarkan nilai tertentu.
Dapat bergerak karena nilai-nilai yang sudah dipikirkan dengan
matang dan bersunggunh-sungguh.

8



Bahsa-bahsa proaktif:”Mari kita lihat alternative yang kita
miliki”,”Saya dapat memilih pendekatan yang berbeda”,”Saya akan
memilih respons yang sesuai”.

2.6 Memotivasi Karyawan
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014 : 366) setiap karyawan
suatu perusahaan selalu memiliki pengharapan atas apa yang akan mereka
berikan ke organisasi dan apa yang akan organisasi berikan kepada mereka.
Kontribusi karyawan terhadap organisasi dan insentif yang diberikan
organisasi atas prestasi karyawannya akan berdampak terhdap kepuasan dan
semngat kerja karyawan.
Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah tingkatan kenikmatan yang
diterima seorang dalam melaksanakan pekerjaannya. Orang akan puas
apabila dia menikmati pekerjaanya dan kurang puas bila ia tidak semangat
kerja yang tinggi, demikian pula sebaliknya.
Kepuasan kerja menurut yaitu bagaimana seseorang merasa puasa
akan kinerja yang sudah dilakukannya.
Ada 9 kepuasan kerja menurut Spector. Diantaranya yaitu :
1. Bayar
Tentu setiap pekerjaan yang sudah dilakukan ingin mendapatkan
bayaran akan kerjanya.
2. Promosi
Apresiasi yang diberikan kepada karyawan yang bekerja lebih baik
dari yang lain untuk mamajukan perusahaan.
3. Supervisi
Jabatan yang tingakatnya berada diatas karyawan lain.
4. Manfaat
Manfaat yang didaatkan dari pekerjaan yang sudah dikerjakan.

9

5. Hadiah kontingen
Hadiah yang diberikan pada kontingen karena kinerja nya lebih baik
dari kontingen yang lain.
6. Operasi Kondisi
Aturan atau prosedur dalam perusahaan.
7. Teman Kerja
Teman kerja yang dapat diandalkan satu sama lainnya.
8. Sifat kerja
Menikmati setiap pekerjaan yang ada.
9. Komunikasi
Saling memberikan informasi didalam perusahaan itu sendiri.

Semangat kerja (morale) mencerminkan keseluruhan sikap
karyawan terhadap lingkungan kerja mereka. Semngat kerja dipengaruhi
oleh berbagai factor, seperti : upah, tunjangan, lingkungan kerja, rekan kerja
dan kesempatan promosi.
Semangat kerja ialah sikap individu dan kelompok terhdapa seluruh
lingkungan kerja yang akan mendorong mereka untuk bekerja sama dan
mengerahkan kemapuan dalam mencapai tujuan organisasi.
2.7 Teori Motivasi
Motivasi menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014 : 366) adalah
serangkain kekuatan yang menyebabkan orang berperilaku dalam cara tertentu.
Motivasi karyawan merupakan factor yang penting bagi kemajuan perusahaan.
Karyawan dengan motivasi tinggi akan mengahasilkan kinerja terbauk dan
produktif, sebaliknya karyawan dengan motivasi rendah akan rendah kinerja
dan produktivitasnya.

2.8 Strategi Memotivasi Karyawan
Untuk meningkatkan kepuasan dan semngat kerja serta memotivasi karyawan
dalam berprestasi diktakan Eddy Soeryanto Soegoto (2014 : 378) dapat
dilakukan dengan beberapa metode berikut :


Modifikasi perilaku (behavior modification)

10

Modifikasi perilaku merupakan peneran sistematis atas penghargaanpenghargaan dan hukuman-hukuman (reward and punishment) untuk


mengubah perilaku karyawan.
Meentukan sasaran (setting goals)
Menentukan sasaran bias merupakan suatu cara yang efektif untuk



memotivasi karyawan.
Partisipasi dan pemberdayaan karyawan
Karyawan dilibatkan dalam suatu proyek dengan partisipasi aktif dan
diberdayakan untuk mengambil tanggung jawab yang lebi besar atas
kinerja mereka sendiri. Parisipasi dan pemberdayaan membuat
karyawan lebih berkomitmen terhadap sasaran organisasi, karena



mereka sendirilah yang membantu membentuknya.
Program perancangan ulang pekerjaan (Job Redesign)
Merestrukturisasi pekerjaan untuk mencapai kecocokan yang lebih
memuaskan antara para pekerja dan pekerjaan mereka, perancangan
ulang pekerjaan dapat memotivasi individu yang sangat menginginkan



pertumbuhan karier dan presatasi.
Rotasi pekerjaan (job rotation)
Pergantian periodic seorang karyawan dari satu tugas ke tugas yang lain.
Apabila karyawan mengalami rutinitas berlebih dari pekerjaan mereka,



besar kemungkinan mereka akan merasa jenuh dengan pekerjaannya.
Program pengayaan pekerjaan (job enrichment)
Program pengayaan pekerjaan seperti rotasi kerja ke berbagai posisi
didalam perusahaan yang sama akan mengembangkan peluang
pertumbuhan untuk menambah satu atau lebih factor motivasi bagi
karyawan. Hal ini karena disamping para karyawan memproleh
keahlian-keahlian baru, ia juga memproleh wawasan yang lebih luas



akan pekerjaan dan organisai mereka.
Perluasan pekerjaan (job enlargement)
Peningkatan pekerjaannya yang berbeda-beda. Contohnya, pekerjaan
sebagai koki bias jadi sangat membosankan apabila si koki hanya berdiri
didepan kompor dan memasak setiap hari. Akan lebih baik apabila si

11

koki

tadi

juga

membeli

sendiri

bahan-bahan

yang

dibutuhkannya(berbelanja sendiri).

2.9 Memberikan Value Kepada Karyawan
Pemimpin yang hebat harus bisa membuat mengapresiasi
karyawannya. Kehadiran pemimpin akan sangat terasa bermanfaat jika bisa
memberikan manfaat kepada orang disekitarnya. Beberapa diantaranya
yaitu :
1) Apresiasi
Beri pujian terhadap hal-hal positif yang dilakukan karyawan anda.
Pujian dan kehangatan secara personal akan membangkitkan semngat
berprestasi karyawan.
Studi menunjukan bahwa pengakuan memiliki dampak positif pada
kinerja, baik sendiri maupun dikombinasikan dengan penghargaan
keuangan.
Antara penghargaan keuangan dan bukan pengahragaan keuangan
bila digabungkan akan sangat efektif.
Hasil studi atas pengakuan, para responden menyatakan bahwa
mereka sangat menghargai pengakuan ssehari-hari dari penyelia, rekan
kerja maupun anggota tim lainnya. Lebih dari dua pertiga menyatakan
penting bagi mereka untuk memiliki kyakinan bahwa orang lain mengahrgai
hasil kerja mereka.
2) Harapan dan Optimisme
Pemimpin bijak akan mewariskan perubahan dengan penuh semngat.
Berikan harapan dan optimism bahwa hari esok akan lebih baik lagi.
3) Berikan Pengetahuan dan Cara-cara Baru
Berikan pengetahuan dan cara-cara baru kepada karyawan anda agar mereka
dapat mengatasi masalah pekerjaannya dan bekerja dengan lebih baik lagi.
Jadikan kehadiran anda membantu karyawan lebih percaya diri.
4) Keteladanan
Sikap anda yang rendah hati, kepemimpinan anda yang kuat dan tegas
namun “cool” bias menjadi teldan yang baik.

12

5) Inspirasi
Pemimpin tidak harus melakukan perubahan sampai hal-hal yang kecil.
Cukup memberikan inspirasi maka staf anda akan menjabarkan dan
melaksanakan lebih lanjut.

2.10

Mengelola Sumber Daya Manusia
Eddy Soeryanto Soegoto (2014 : 306) Manajemen sumber daya
manusia adalah rangakain aktivitas organisasi yang ditujukan untuk
menarik, mengembangkan dan mempertahankan karyawan yang ada guna
mencapai tujuan perusahaan.
Eddy Soeryanto Soegoto (2014 : 307)

Keterampilan SDM

berkualitas yang dibutuhkanm yaitu :
1.

Keterampilan Konseptual

2.

Keterampilan Manusianya

3.

Keterampilan Teknis

Eddy Soeryanto Soegoto (2014 : 307) Tanggung jawab MSDM
adalah sebagai berikut:

2.11

1.

Desain organisasi

2.

Manajemen penilaian kinerja tenaga kerja

3.

Pengaturan staff/pekerja

4.

Pengaturan system penghargaan, asas manfaat dan kepatuhan

5.

Pengembangan organisasi dan karyawan.

Perencanaan Sumber Daya Manusia
Eddy Soeryanto Soegoto (2014 : 308) Perencanaan sumber daya
manusia adalah kegiatan yang secara sistematis memprediksi jumlah dan
kualitas pekerja yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.

13

Dikutip dari Eddy Soeryanto Soegoto (2014 : 308) prediksi sumber
daya manusia yang dibutuhkan dapat dilakukan job analysis, yang meliputi
:


Deskripsi pekerjaan
Yaitu deskripsi tentang, tempat pekerjaan, alat-alat pekerjaan dan



berbagai aspek yang mendukung pekerjan.
Spesifikasi pekerjaan
Merinci keterampilan, kemampuan dan pengalaman yang dibutuhkan
untuk melakukan suatu pekerjaan secara efektif.

2.12

Rekrutmen Pegawai
Eddy Soeryanto Soegoto (2014 : 309) Rekrutmen atau penarikan
tenaga kerja adalah proses merekrut calon tenaga kerja baru atau
berpengalaman sesuai spesifikasi yang dibutuhkan, baik dari kalangan
internal atau eksternal perusahaan untuk mengisi bidang-bidang atau posisiposisi pekerjaan lowong/belum terisi atau untuk melengkapi tenaga ahli
disatu posisi atau bagian guna memperkuat teamwork atau staff ahli di
perusahaan tersebut.
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam rekrutmen
karyawan baru seperti dijelaskan Eddy Soeryanto Soegoto (2014 : 309)
adalah sebagai berikut :
1.

Kapabilitas

2.

Kapasitas

3.

Karakter

4.

Kredibilitas

5.

Kreatif

6.

Kompetibel

7.

Komitmen

14

BAB III
PROSES DAN HASIL

3.1 Proses
3.1.1 Melatih Diri
Setiap pemimpin, antara perusaahan satu dengan perusahaan lain
tentunya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dalam memimpin
perusahaan. Hal tersebut juga yang menjadikan perusahaan sukses atau
tidaknya menjalani persaingan.
Agar dapat menjadi seorang pengusaha dengan jiwa kepemimpinan
yang hebat, tentu tidak datang dengan sendirinya. Ada beberapa hal yang
harus dilakukan. Salah satunya dengan melatih diri sendiri. Berikut ini
beberapa cara untuk melatih diri agar dapat menjadi seorang pengusaha
dengan jiwa kepemimpinan habat, dianaranya :
1. Tidak Pernah Sekalipun Takut Akan Kegagalan, Baik Kegagalan
Kecil Maupun Kegagalan Besar.
Menjadi pemimpin hebat dalam perusahaan tidak boleh ada
rasa takut dari sisi manapun. Baik dalam hal mengambil keputusan
dan sebagainya. Jika seorang pemimpin takut akan kegagalan berarti
pemimpin tersebut tidak memililki rasa untuk maju menjadi lebih
sukses, karena terhalang oleh tembok yang dinamakan ketakutan.

2. Buang Jauh-Jauh Rasa Keraguan Dalam Hati.
Sama halnya seperti diatas, jika kita memiliki rasa keraguan
dalam hati kita, maka akan susah untuk maju. Jika kita kuat tanpa
rasa sedikitpun keraguan dalam diri kita, maka karyawan yang
bekerja kepada kita pun akan memiliki rasa yang sama dalam
menjalankan perusahaan menuju lebih sukses.

15

3. Tidak Puas Dengan Solusi Yang Biasa-Biasa Saja.
Dalam perusahaan tentunya banyak sekali rintangan. Baik
dari persaingan dengan perusahaan lain ataupun lain sebagainya.
Sebagai seorang pemimpin, kita dituntut untuk menambil
keputusan. Untuk mengambil keputusan ambilah keputusan dengan
matang, alangkah lebih baik libatkan bawahan.

4. Hanya Fokus Kepada Hasil, Bukan Fokus Terhadap Hal-Hal Lain.
Fokus lah hanya kepda hasil. Tidak perlu fokus kepada hal
lain terlebih dahulu. Hasil yang paling penting dalam memajukan
sebuah perusahaan.

5. Mempertahankan Apa Yang Sudah Ada.
Pemimpin yang hebat harus bisa mempertahankan apa yang
sudah ada sebelumnya. Tidak terpengaruh sedikitpun oleh tren yang
ada. Kecuali hal tersebut dapat menjadikan perusahaan lebih baik
lagi kedepannya.

6. Rendah Hati.
Salah satu yang paling pening untuk menjadi pemimpin
hebat adalah rendah hati. Meskipun menjadi pemimpin kita tetap
harus rendah hati kepada karyawan kita agar lngkungan dalam
pekerjaan menjadi harmnis.

3.1.2 Memotivasi Karyawan
Memotivasi karyawan oleh seorang pemimpin sangat penting.
Seorang pemimpin yang hebat harus bisa memotivasi karyawan agar lebih
bak dan maju dalam membantu menjalankan perusahaan. Ada beberapa
langkah untuk memotivasi karyawan. Berikut ini adalah diantarnanya.

16

1.

Pertimbangkan Apa Yang Karyawan Berikan Seperti Ide Dan
Sebagainya.
Semua

orang

ingin

didengarkan,

tanpa

terkecuali

karyawan. Sebagai calon pemimpin hebat, dengarkan dan
pertimbangkan apa yang diinginkan. Karena kita tidak tahu,
mingkin saja ide dari kayawan dapat memajukan perusahaan lebih
hebat lagi untuk kedepannya.
2. Tumbuhkan Keharmonisan Dengan Karyawan.
Dengan menumbuhkan keharmonisan dengan karyawan,
maka lingkungan dalam perusahaan akan dapat lebih nyaman. Baik
untuk kita maupun karyawan.

3. Ikut Serta Dalam Pengembangan Karier Karyawan.
Karyawan

di

perusahaan

manapun

tentunya

ingin

mempunyai jenjang karier yang lebih baik. Maka dari itu kita
sebagai pemimpin cobalah untuk membantu karier karyawan untuk
menjadi lebih baik lagi. Salah satunya ikut sertakan dalam seminar,
pelatihan dan lain sebagainya.

4. Berikan Pengarahan Karyawan Perannya Kepada Perusahaan.
Berikan pengarahan secara rinci kepada karyawan.
Contohnya seperti visi dan tujuan perusahaan. Dengan begitu
karyawan akan merasa bahwa visi dan tujuan perusahaan juga
merupakan visi dan tujuaanya juga.
5. Berikan Apresiasi Atas Pencapaian Karyawan.
Meski kecil, berikanlah apresiasi berupa apapun. Dengan
begitu karyawan akan merasa bahwa kinerja yang dia berikan
diakui oleh kita. Hal tersebut dapat memacu karyawan lain untuk
bekeja lebih baik lagi.

17

6. Sering Melakukan Pengawasan Saat Bekerja.
Karyawan akan merasa semngat jika kita sebagai pemimpin
hadir ditengah-tengah mereka saat bekrja. Selain itu karyawan yang
malas pun akan bersungguh-sungguh jiak adaada pengawasan dari
pemimpinnya.
7. Tumbuhkan Rasa Kepercayaan
Dalam lingkungan pekerjaan, rasa kepercayaan antara atasan
dan bawahan sangat penting. Buat komunikasi dengn karyawan apa
yang disukai dan tidak disukai. Jangan membicarakan satu sama
lain.
8. Tumbuhkan Suasana Yang Menyenangkan.
Semakin tinggi rasa nyaman akan kesenangan karyawan,
semakin tinggi uga produktivitas karyawan tersebut. Maka kita
sebgai pemimpin harus mempunyai karkter positif untuk dapat
menciptakan suasana kerja yang menyenangkan.
9. Berikan Dorongan Kepada Karyawan Untuk Maju.
Berikan arahan kepada karyawan untuk maju dengan terus
belajar. Jangan pernah ada batasan antara bawahan dan atasan.

10. Mempunyai Waktu Liburan Bersama.
Terus bekerja akan menimbulkan kepenatan. Maka dari itu,
rencanakan

waktu

liburan

bersama

karyawan.

Selain

menghilangkan kepenatan, hal ini dapat meningkatkan kedekatan
dengan karyawan.
3.1.2 Mengelola Sumber Daya Manusia
Seorang pemimpin hebat harus bisa mengelola sumber daya
manusia di perusahaanya. Karena sumber daya manuia adalah bagian
terpenting untuk memajukan perusahaan. Ada beberapa hal penting untuk
dapat mengelola sumber daya manusia, yaitu :

18

1. Perencanaan Yang Matang.
Dalam perusahaan ada bagian-bagiannya. Setiap
orang mempunyai keahlian yang berbeda. Untuk itu,
tempatkan

karyawan

sesuai

dengan

bidang

yang

dikuasainya.

2. Selektif Dalam Rekrut Karyawan.
Selektif sangat diperlukan dalam rekrut karyawan.
Rekrut karyawan yang mempunyai kemampuan/skill yang
sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam perusahaan.

3. Berikan Pelatihan Untuk Pengembangan Karyawan Dan
Apresiasi.
Penting

sekali

memberikan

pelatihan

untuk

karyawan. Hal tersebut berguna untuk pengembangan
karyawan untuk lebih baik lagi.

4. Berikan Promosi Pada Karyawan Dengan Kinerja Maksimal.
Mmberikan promosi merupakan sebuah penghargaan
tertinggi bagi karyawan. Itu merupakan bukti bahwa kerja
kerasnya untuk memajukan perusahaan tidak sia-sia.

19

3.2 Hasil
Untuk menjadi seorang pengusaha yang baik dan benar (sukses)
bukanlah hal yang dapat dianggap mudah begitu saja. Tentunya
kepemimpinan menjadi sebuah dasar. Untuk memproleh kepemimpinan
yang baik dan benar tidak datang dengan sendirinya, tentu harus dilatih dan
membutuhkan banyak pengalaman dalam sebuah perusahaan.
Hal yang membuat sebuah pengusaha dapat menjalankan bisnis
yang sukses tentunya dalam mengatur setiap aspek yang ada didalam
perusaahan. Contohnya dalam mengatur sumber daya manusia. Seorang
pemimpin yang baik tentu mengetahui setiap potensi dan karakteristik
bawahannya. Dengan begitu pekerjaan yang sulitpun akan dapat sangat
mudah dijalankan secara efektif.

20

BAB IV
KESIMPULAN

Pengusaha dan kepemimpinan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Karena untuk menjadi seorang pengusaha dibutuhkan jiwa kepemimpinan . Karena
dalam sebuah perusahaan kepemimpinan dapat menjadi acuan setiap karyawan
yang berada dibawahnya. Pemimpin bukan sekedar gelar maupun jabatan, tetapi
sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri sendiri yang kemudian
berkembang dan dapat bermanfaat untuk prusahaan. Maka dari itu memilih
pemimpin harus berdasarkan penilaian yang tepat. Mulai dari sifat kemudian visi
dan strategi untuk memimpin perusahaan. Pemimpin yang hebat dapat membawa
karyawan dan perusahaan menjadi hebat juga.

21

BAB V
BIBLIOGRAFI
Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, Edisi Revisi,
Elexmedia Komputindo, 2014, Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto;

22