amerika serikat dalam nafta (1)

Akhir zaman
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bagian dari seri

Eskatologi

Antaragama[tampilkan]
Eskatologi Hindu[tampilkan]
Eskatologi Islam[tampilkan]
Eskatologi Kristen[tampilkan]
Eskatologi Yahudi[tampilkan]
Eskatologi Zoroastrian[tampilkan]



l



b




s

Akhir zaman (atau sering disebut hari akhir, kiamat) adalah periode waktu yang dijelaskan
dalam eskatologi dari agama-agama dunia yang dominan, baik Abrahamik maupun nonAbrahamik.
Agama-agama Ibrahim mempertahankan kosmologi linear, dengan skenario akhir zaman
yang mengandung tema transformasi dan penebusan. Dalam Yudaisme, istilah "hari akhir"
membuat referensi ke Zaman Mesianik, dan termasuk dalam pertemuan para diaspora yang

diasingkan, kedatangan mashiach, olam haba, dan kebangkitan Tsadikim. Kekristenan secara
tradisional menggambarkan akhir zaman sebagai periode kesengsaraan yang mendahului
kedatangan Kristus yang kedua, yang akan menghadapi munculnya Antikristus dan
mengantar ke Kerajaan Allah. Namun, beberapa orang Kristen percaya bahwa akhir zaman
merupakan kesusahan pribadi yang dialami sebelum mereka tercerahkan dengan Firman
Tuhan.[1] Dalam Islam, Yaumul Qiyamah atau Yawm ad-Din, hari kiamat, didahului oleh
munculnya Imam Mahdi di atas kuda putih. Dengan bantuan dari Isa (Yesus), Mahdi akan
menang atas Dajal (mesias palsu).
Agama non-Ibrahimi memiliki pandangan dunia yang lebih siklus, dengan eskatologi akhir
zaman ditandai dengan kerusakan, penebusan dan kelahiran kembali. Dalam agama Hindu,

waktu akhir diramalkan[oleh siapa?] seperti ketika Kalki, inkarnasi terakhir dari Wisnu, turun di
atas kuda putih dan membawa untuk mengakhiri Kaliyuga. Dalam ajaran Buddha, Sang
Buddha meramalkan bahwa ajaran-ajarannya akan dilupakan setelah 5.000 tahun, diikuti oleh
kekacauan. Sebuah Bodhisatwa bernama Maitreya akan muncul dan menemukan kembali
ajaran dharma. Kehancuran terakhir dunia maka akan datang melalui munculnya tujuh
matahari.
Sejak penemuan waktu dalam dan usia Bumi, wacana ilmiah tentang waktu akhir telah
berpusat pada nasib akhir alam semesta. Teori ini termasuk Big Rip, Big Crunch, Big
Bounce, dan Big Freeze.

Daftar isi


1 Agama-agama Abrahamik
o 1.1 Yudaisme


1.1.1 Kesengsaraan yang dicatat dalam Perjanjian Lama

o 1.2 Talmud

o 1.3 Kekristenan


1.3.1 Penderitaan menurut Perjanjian Baru

o 1.4 Ajaran Katolik
o 1.5 Gereja-gereja Protestan


1.5.1 Preterisme



1.5.2 Nubuat-nubuat Dispensasionalis



1.5.3 Gerakan-gerakan kenabian yang spesifik




1.5.4 Orang-orang Suci Zaman Akhir dan Mormonisme



1.5.5 Kaum Rastafari



1.5.6 Saksi-Saksi Yehuwa

o 1.6 Islam





1.6.1 Islam Syi’ah




1.6.2 Islam Sunni

2 Tradisi-tradisi agama lainnya
o 2.1 Zoroastrianisme
o 2.2 Buddhisme
o 2.3 Hinduisme
o 2.4 Agama Bahá'í
o 2.5 Indian


2.5.1 Hopi



2.5.2 Lakota



2.5.3 Maya


o 2.6 Mitologi Yunani
o 2.7 MItologi Norse
o 2.8 Fiksi dan literatur
o 2.9 Televisi
o 2.10 Permainan video


3 Rujukan



4 Lihat pula
o 4.1 Film



5 Sumber-sumber buku




6 Bibliografi

o 6.1 Buku-buku Dispensasionalis


6.1.1 Buku-buku Dave Hunt



6.1.2 Buku-buku John F. Walvoord

o 6.2 Umum


7 Pranala luar

Agama-agama Abrahamik
Yudaisme
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Eskatologi Yahudi

Dalam Yudaisme, akhir zaman biasanya disebut akhir hari-hari (aharit ha-yamim, ‫אחרית‬
‫)הימים‬, sebuah ungkapan yang beberapa kali muncul dalam Tanakh. Meskipun gagasan
tentang bencana mesianik memiliki tempat yang menonjol dalam pemikiran Yahudi, gagasan
ini bukanlah suatu proses yang tak dapat berubah yang berdiri sendirian, melainkan
ditemukan bersama-sama dengan gagasan tentang penebusan tanpa penderitaan. Kedua
gambaran ini kadang-kadang dilihat sebagai dua kemungkinan yang berbeda untuk masa
depan Israel.
Akhir zaman dalam eskatologi Yahudi meliputi sejumlah tema yang saling terkait:


Mesianisme Yahudi
o Pengumpulan kembali orang-orang yang hidup di pembuangan
o Pembangunan kembali Bait Suci
o Kurban binatang atau Korban[2] [3] [4]



Dunia yang Akan Datang (Olam ha-Ba), sebuah istilah yang ambigu yang mungkin
merujuk kepada kehidupan setelah kematian, dunia mesianik, atau kehidupan setelah
kebangkitan


Kesengsaraan yang dicatat dalam Perjanjian Lama
Kejadian-kejadian penuh bencana akan menjungkirbalikkan tatanan dunia yang lama, seperti
yang dicatat dalam contoh-contoh ayat berikut ini dalam Alkitab Perjanjian Lama:
Ulangan 4:29-39: Dan baru di sana engkau mencari Tuhan, Allahmu, dan menemukan-Nya,
asal engkau menanyakan Dia dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. Apabila
engkau dalam keadaan terdesak dan segala hal ini menimpa engkau di kemudian hari, maka
engkau akan kembali kepada Tuhan, Allahmu, dan mendengarkan suara-Nya. Sebab Tuhan,
Allahmu, adalah Allah Penyayang, Ia tidak akan meninggalkan atau memusnahkan engkau

dan Ia tidak akan melupakan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek
moyangmu. Sebab cobalah tanyakan, dari ujung langit ke ujung langit, tentang zaman dahulu,
yang ada sebelum engkau, sejak waktu Allah menciptakan manusia di atas bumi, apakah ada
pernah terjadi sesuatu hal yang demikian besar atau apakah ada pernah terdengar sesuatu
seperti itu. Pernahkah suatu bangsa mendengar suara ilahi, yang berbicara dari tengah-tengah
api, seperti yang kaudengar dan tetap hidup? Atau pernahkah suatu allah mencoba datang
untuk mengambil baginya suatu bangsa dari tengah-tengah bangsa yang lain, dengan cobaancobaan, tanda-tanda serta mujizat-mujizat dan peperangan, dengan tangan yang kuat dan
lengan yang teracung dan dengan kedahsyatan-kedahsyatan yang besar, seperti yang
dilakukan Tuhan, Allahmu, bagimu di Mesir, di depan matamu? Engkau diberi melihatnya
untuk mengetahui, bahwa Tuhan Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia. Dari langit Ia

membiarkan engkau mendengar suara-Nya untuk mengajari engkau, di bumi Ia membiarkan
engkau melihat api-Nya yang besar, dan segala perkataan-Nya kaudengar dari tengah-tengah
api. Karena Ia mengasihi nenek moyangmu dan memilih keturunan mereka, maka Ia sendiri
telah membawa engkau keluar dari Mesir dengan kekuatan-Nya yang besar, untuk menghalau
dari hadapanmu bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari padamu, untuk
membawa engkau masuk ke dalam negeri mereka dan memberikannya kepadamu menjadi
milik pusakamu, seperti yang terjadi sekarang ini. Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan
camkanlah, bahwa TUHANlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada
yang lain.
Yesaya 2:1-5: Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan
Yerusalem. Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah Tuhan akan
berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa
akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita
naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalanNya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan
firman Tuhan dari Yerusalem." Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan
menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya
menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi
mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang. Hai kaum
keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!
Mikha 4:1-5: Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung rumah Tuhan akan berdiri

tegak mengatasi gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; bangsa-bangsa
akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita
naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalanNya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan
firman Tuhan dari Yerusalem." Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan
menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan
menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau
pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak
akan lagi belajar perang. Tetapi mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon
anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan, sebab mulut
TUHAN semesta alam yang mengatakannya. Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing
demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama Tuhan Allah kita untuk selamanya
dan seterusnya.
Kejadian-kejadian ini menciptakan suatu tatanan baru di saat Allah secara universal diakui
sebagai penguasa atas seluruh ciptaan-Nya, termasuk setiap orang dan segala sesuatu.

Talmud
Dalam tulisan-tulisan lain, salah seorang guru hikmat Talmud berkata:
"Biarkanlah hari-hari terakhir itu datang, tetapi mudah-mudahan aku tidak akan hidup
melihatnya", karena hari-hari itu akan penuh dengan konflik dan penderitaan."
Talmud, dalam risalat Avodah Zarah, pada halaman 9A, menyatakan bahwa dunia ini seperti
yang kita kenal hanya akan ada selama enam ribu tahun. Kalender Ibrani (luach) sepenuhnya
berfungsi berdasarkan asumsi bahwa waktu dimulai pada penciptaan Adam, manusia
primordial. Banyak orang (khususnya Yahudi Konservatif dan Reformasi dan beberapa orang
Kristen) beranggapan bahwa tahun-tahun dalam Torah, atau Alkitab Yahudi, bersifat
simbolik. Menurut ajaran-ajaran Yahudi kuno yang diteruskan sekarang ini oleh orang-orang
Yahudi Ortodoks, tahun-tahun ini bersifat harafiah dan konsisten sepanjang masa, dengan
setiap hari panjangnya 24 jam dan rata-rata per tahunnya dan 365 hari. Penyesuaianpenyesuaian tentu saja dilakukan, sesuai dengan tahun kabisat, untuk memperhitungkan
perbedaan antara kalender komariah dan kalender syamsiah, karena kalender Yahudi
didasarkan pada keduanya. Jadi, tahun 2007 sama dengan 5767 tahun sejak penciptaan
manusia dalam kalender Yahudi yang sekarang. Menurut perhitungan ini, akhir zaman akan
terjadi pada atau sebelum tahun 2240 (tahun 6000 dalam kalender Ibrani).
Menurut tradisi Yahudi, mereka yang hidup pada akhir zaman akan menyaksikan:
1. Dikumpulkannya orang-orang Yahudi di pembuangan ke Israel yang ada secara

geografis,
2. Dikalahkannya semua musuh Israel,
3. Pembangunan (atau penempatan oleh Allah) kenisah di Yerusalem dan dipulihkannya

kembali persembahan kurban dan ibadah di Kenisah,
4. Kebangkitan orang mati (techiat hameitim), atau Kebangkitan,
5. Pada suatu saat, Mesias Yahudi akan menjadi Raja Israel. Ia akan memisah-misahkan

orang-orang Yahudi di Israel menurut bagian-bagian wilayah sukunya yang asli di
negeri Israel. Pada masa ini, Gog, raja Magog, akan menyerang Israel. Siapa Gog dan
negara Magog itu tidak diketahui. Magog akan bertempur dalam suatu pertempuran
hebat, yang mengakibatkan jauh korban yang besar di kedua belah pihak, tetapi Allah
akan ikut campur dan menyelamatkan orang-orang Yahudi. Ini adalah pertempuran
yang dirujuk sebagai Harmagedon. Setelah memusnahkan musuh-musuh terakhir ini
untuk selama-lamanya, Allah akan mengenyahkan semua kejahatan dari keberadaan
manusia. Setelah tahun 6000 (dalam kalender Yahudi), milenium ketujuh adalah masa
kesucian, ketenangan, kehidupan rohani, dan perdamaian di seluruh dunia, yang
disebut sebagai Olam Haba ("Dunia Masa Depan"), di mana semua orang akan
mengenal Allah secara langsung."
"Seluruh Israel akan memiliki bagian di dunia yang akan datang." (Talmud Sanhedrin 10:1)
Ramban (Nachmanades) menafsirkan dunia yang akan datang itu sebagai kebaikan tertinggi
dan maksud dari penciptaan. Karena itu ia berpendapat bahwa dunia yang akan datang
sesungguhnya merujuk kepada kebangkitan orang-orang yang telah meninggal. Suatu

peristiwa yang akan terjadi setelah dimulainya zaman mesianik. Ramban berpendapat bahwa
seluruh Israel, bahkan orang-orang berdosa, mempunyai bagian dari zaman kebangkitan ini.
(The Tzemach Tzedek, Derech Mitzvosecha, Law of Tzitzis).[butuh rujukan]

Kekristenan
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Eskatologi Kristen, Harmagedon, dan
Apokaliptisisme
Beberapa orang Kristen pada abad pertama Masehi percaya bahwa Yesus mungkin akan
datang kembali pada masa hidup mereka, karena Yesus pernah berkata kepada para
pengikutnya agar mereka waspada atau bersiaga setiap saat. Dari keyakinan ini muncullah
bukti pertama tentang doktrin Iminensi (kedatangan kembali dalam waktu dekat). Ketika
orang-orang yang baru dikristenkan oleh Paulus di Tesalonika dianiaya oleh Kekaisaran
Romawi, mereka percaya bahwa akhir zaman sudah dekat (lihat 2 Tesalonika pasal 2).
Keyakinan ini pada umumnya telah pudar pada sekitar tahun 90 M, ketika orang-orang
Kristen berkata, "Kami sudah mendengar tentang hal-hal ini [mengenai akhir zaman] bahkan
pada masa bapak-bapak kami, dan tengoklah, kami pun sekarang telah menjadi tua dan tak
satupun dari semua itu yang telah terjadi atas kami ".[5]
Wahyu kepada Yohanes dan Injil Yohanes diyakini oleh kebanyakan pakar Kristen pada masa
kini telah ditulis sekurang-kurangnya satu dasawarsa setelah runtuhnya Yerusalem pada tahun
70 M, dan khususnya sekitar 90-95 M bagi mereka yang mendukung aliran pemikiran
Dispensasionalisme. Klaim ini telah ditantang (Lihat Preterisme), dan telah banyak
perdebatan yang muncul setelah diterbitkannya buku karya Kenneth Gentry, “Before
Jerusalem Fell”, yang argumennya didasarkan pada arkeologi dan teks-teks kuno (termasuk
Kitab Wahyu sendiri) bahwa Kitab Wahyu ditulis pada masa pemerintahan kaisar Romawi
Nero pada tahun 60-an M.
Kaum Konservatif biasanya menganggap bahwa injil-injil sinoptik ditulis pada masa sebelum
jatuhnya Yerusalem. Orang-orang Kristen Liberal memperkirakan ketiga Injil lainnya
(sinoptik) ditulis pada masa setelah jatuhnya Yerusalem. Seorang teolog Australia terkemuka
dari Sydney, Paul Barnett, membantah hal ini dan menyatakan bahwa injil Yohanes ditulis
pada masa yang lebih awal.
Penderitaan menurut Perjanjian Baru
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Penderitaan
Tema kenabian Perjajian Baru juga mencerminkan Perjanjian Lama, yakni, Penderitaan.
Dalam Perjanjian Baru, Yesus merujuk kepadanya sebagai “Penderitaan Besar”,
“Penyiksaan”, dan “hari-hari pembalasan.”
Matius 24:15-22: "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus,
menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah
memperhatikannya -- maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke
pegunungan. Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk
mengambil barang-barang dari rumahnya, dan orang yang sedang di ladang janganlah ia
kembali untuk mengambil pakaiannya. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang

menyusukan bayi pada masa itu. Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan
jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat. Sebab pada masa itu akan terjadi
siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan
yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala
yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu
itu akan dipersingkat.
Markus 13:14-20: "Apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat yang tidak
sepatutnya -- para pembaca hendaklah memperhatikannya -- maka orang-orang yang di
Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan. Orang yang sedang di peranginan di atas
rumah janganlah ia turun dan masuk untuk mengambil sesuatu dari rumahnya, dan orang
yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya. Celakalah ibu-ibu
yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu. Berdoalah, supaya semuanya
itu jangan terjadi pada musim dingin. Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan seperti yang
belum pernah terjadi sejak awal dunia, yang diciptakan Allah, sampai sekarang dan yang
tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya Tuhan tidak mempersingkat waktunya, maka dari
segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan
yang telah dipilih-Nya, Tuhan mempersingkat waktunya.
Lukas 21:20-33: "Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah,
bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus
melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi,
dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota, sebab itulah
masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis. Celakalah ibu-ibu yang
sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang
dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas oleh mata
pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu." "Dan
akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsabangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan
karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa
langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan
dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah
dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat." Lalu Yesus mengatakan
perumpamaan ini kepada mereka: "Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila
kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim
panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa
Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan
berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak
akan berlalu."

Ajaran Katolik

Penghakiman Terakhir - Fresco di Kapel Sistine oleh Michelangelo.
Gereja Katolik Roma pada umumnya menganut aliran pemikiran Amilenial, yang
dikemukakan oleh Augustinus dari Hippo dalam karyanya "Kota Allah". Augustinus
mengklaim sebuah penggenapan nubuat yang tidak harafiah. Umat Katolik dapat pula
merujuk kepada Injil Matius 24:36; di sini Kristus dilaporkan mengatakan:
"Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga
tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri."
Sementara sebagian yang percaya akan penafsiran harafiah terhadap Alkitab menegaskan
bahwa ramalan tentang tanggal-tanggal atau waktu itu sia-sia, dan sebagian penulis lainnya
percaya bahwa Yesus meramalkan tanda-tanda yang akan menunjukkan bahwa “akhir zaman”
sudah dekat. Sebagian dari tanda-tanda ini adalah gempa bumi, bencana alam, masalahmasalah di masyarakat, 'peperangan dan kabar burung tentang perang', dan bencana-bencana
lain. Namun tentang kapan persisnya semua itu akan terjadi, ia akan datang “seperti pencuri
di malam hari”.
Menurut Katekismus Gereja Katolik, iman Katolik mengenai "akhir zaman" dibahas dalam
Pengakuan Iman.[6]

Gereja-gereja Protestan

Antikristus, oleh Lucas Cranach Senior (1521) Di sini Antikristus diperlihatkan mengenakan
mahkota tiga lapis dari Paus di Poma.
Kaum Milenialis memusatkan perhatian pada apakah orang-orang yang percaya sejati akan
menyaksikan penderitaan atau disingkirkan dari padanya dalam apa yang disebut sebagai
Pengangkatan Pra-Penderitaan, suatu persoalan yang terus-menerus menghasilkan
perpecahan di kalangan kaum evangelikal. Kaum Amilenialis percaya bahwa akhir zaman
mencakup waktu dari kenaikan Kristus ke surga hingga Hari Kiamat dan menegaskan bahwa
sebutan “seribu tahun” dalam Kitab Wahyu dimaksudkan untuk ditafsirkan secara metaforis
(artinya, tidak secara harafiah, atau ‘secara rohani’).
Keyakinan-keyakinan tentang akhir zaman di kalangan Kekristenan Protestan sangat
berbeda-beda. Kaum Kristen pra-milenialis yang percaya bahwa akhir zaman sedang terjadi
saat ini, biasanya spesifik tentang garis waktu yang berpuncak pada hancurnya dunia. Bagi
sebagian orang, Israel, Uni Eropa, atau Perserikatan Bangsa-Bangsa dipandang sebagai
pemain-pemain utama yang peranannya telah diramalkan dalam Kitab Suci. Di antara para
penulis pra-milenial dispensasional, ada orang-orang yang percaya bahwa orang Kristen
secara adikodrati akan dikumpulkan ke surga oleh Yesus dalam suatu peristiwa yang disebut
Pengangkatan, yang terjadi sebelum “Penderitaan Besar” yang dinubuatkan dalam Matius 2425; Markus 13 dan Lukas 21. Penderitaan Besar ini juga disebutkan dalam kitab terakhir
dalam Alkitab - Kitab Wahyu.
'Akhir zaman' dapat pula merujuk semata-mata pada beralihnya suatu zaman atau masa yang
panjang tertentu dalam hubungan antara manusia dengan Allah. Para penganut pandangan ini
kadang-kadang mengutip Surat 2 Timotius, dan menarik analogi dengan akhir abad ke20/awal abad ke-21.
Kitab-kitab nubuatan Ibrani pasca-pembuangan seperti misalnya Kitab Daniel dan Kitab
Yehezkiel memperoleh penafsiran-penafsiran baru dalam tradisi Kristen ini, sementara
ramalan-ramalan apokaliptik muncul dalam Orakel Sibil Yahudi-Kristen dan dalam
keseluruhan lapangan sastra apokaliptik, yang mencakup Kitab Wahyu yang konon ditulis
oleh Yohanes, kitab-kitab apokrif Wahyu kepada Petrus, dan Kitab 2 Esdras.
Kebanyakan orang Kristen fundamentalis mengantisipasi nubuat Alkitab akan digenapi
secara harafiah. Mereka memandang perang di dunia dan regional, gempa bumi, badai, tan

bencana kelaparan sebagai permulaan dari sakit saat bersalin yang Yesus gambarkan dalam
Matius 24:7-8 dan Markus 13:8. Mereka percaya bahwa umat manusia dimulai di Taman
Eden, dan menuju ke Megido sebagai tempat berakhirnya kelak sistem dunia yang ada
sekarang ini, dengan datangnya Mesias yang akan memerintah selama 1.000 tahun.
Istilah akhir zaman dalam penggunaannya pada masa kini telah berkembang dari penggunaan
di sekitar sekelompok keyakinan harafiah dalam milenialisme Kristen. Keyakinan-keyakinan
ini biasanya mencakup gagasan-gagasan bahwa apokalips alkitabiah akan segera datang dan
bahwa berbagai tanda dalam kejadian-kejadian pada masa kini merupakan petunjuk dari
puncak sejarah dunia yang dikenal sebagai pertempuran Harmagedon. Keyakinan-keyakinan
ini secara luas dianut dalam suatu bentuk, oleh gerakan Adventis (Millerit), oleh Saksi-Saksi
Yehuwa, dan dalam bentuknya yang lain oleh kaum pra-milenialis dispensasional. Pada 1918
sebuah kelompok yang terdiri atas delapaon pengkhotbah terkenal menerbitkan sebuah
Manifesto London yang memperingatkan kedatangan Kristus kedua kali yang akan segera
terjadi tak lama setelah pembebasan Yerusalem pada 1917 oleh Inggris.
Gerakan-gerakan keagamaan yang mengharapkan bahwa kedatangan Kristus yang kedua
kalinya, akan terjadi dalam bentuk suatu peristiwa bencana hebat, yang umumnya disebut
adventisme, telah muncul di sepanjang era Kristen; tetapi mereka menjadi umum khususnya
pada masa Reformasi Protestan dan sesudahnya. Kaum Shakers, Emanuel Swedenborg (yang
menganggap kedatangan Kristus yang kedua kali itu simbolik, dan bahwa hal itu sudah
terjadi pada 1757), dan yang lain-lainnya telah mengembangkan seluruh sistem keagamaan di
sekitar suatu keprihatinan terhadap kedatangan Kristus yang kedua kalinya, yang
disingkapkan oleh nubuat baru atau karunia-karunia penyingkapan yang khusus. Kaum
Millerit adalah kelompok-kelompok keagamaan yang beraneka rupa yang memiliki kesamaan
untuk mengandalkan suatu karunia penafsiran yang khusus untuk menetapkan tanggal
kedatangan kembali Kristus.
Perbedaan antara gerakan-gerakan Millerit dan Adventis abad ke-19 dengan keyakinan
nubuat masa kini ialah bahwa William Miller dan para pengikutnya menetapkan waktu
kedatangan kembali Kristus dengan perhitungan-perhitungan kalender yang didasarkan pada
tulisan-tulisan apokaliptik di Alkitab. Mereka mulanya menetapkan tahun 1844 sebagai tahun
kedatangan kembali Kristus. Komputasi seperti ini juga muncul dalam sejumlah keyakinan
nubuat pada masa kini, tetapi sedikit saja nabi-nabi akhir zaman pada masa kini yang
menggunakannya untuk menetapkan suatu tanggal. Sebaliknya, jadwal mereka akan dipicu
oleh peperangan-peperangan pada masa depan dan bencana moral, dan dengan demikian
mereka percaya bahwa penghakiman Allah terhadap dunia yang dilanda konflik dan korup ini
sudah makin dekat.
Preterisme
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Preterisme
Sebuah pandangan lain tentang 'akhir zaman' yang dikenal sebagai Preterisme berbeda
dengan konsep tentang 'akhir zaman' dan 'kiamat', dan mengajukan suatu pemahaman lain
tentang nubuat-nubat ini. Menurut mereka, nubuat-nubuat ini terjadi pada abad pertama, lebih
tepatnya pada tahun 70 M., ketika Bait Suci Yahudi dihancurkan, dan kurban-kurban binatang
dihentikan. Menurut pandangan ini, konsep 'akhir zaman' merujuk kepada berakhirnya
perjanjian antara Allah dan Israel, daripada hari kiamat, atau hancurnya planet Bumi. Berbeda
dengan sistem-sistem teologis Kristen lainnya, Preterisme menganut suatu pandangan yang

eksklusif dan unik tentang alam dan masa 'akhir zaman', dalam pengertian bahwa kaum
Preteris mengajarkan bahwa 'akhir zaman' terjadi pada abad pertama Masehi.
Preteris percaya that nubuat-nubuat seperti misalnya Kedatangan Kristus yang kedua kali,
pemcemaran Bait Suci, penghancuran Yerusalem, Antikristus, Kesengsaraan Besar,
datangnya Hari Tuhan dan Penghakiman Terakhir telah digenapi pada atau sekitar tahun 70
M., ketika sang jenderal Romawi (dan belakangan Kaisar) Titus menjarah Yerusalem dan
menghancurkan Bait Suci Yahudi, dan mengakhiri untuk selama-lamanya persembahan
kurban binatang sehari-hari.
Para penganjur Preterisme Penuh tidak percaya akan kebangkitan orang mati dan
menempatkan kejadian ini serta kedatangan Kristus yang kedua kali pada 70 M., sementara
para penganjur Preterisme Parsial percaya akan kebangkitan orang mati secara jasmani pada
kedatangan Kristus yang kedua kali yang akan terjadi pada masa depan. Kaum preteris penuh
berpendapat bahwa orang-orang yang menganggap dirinya sebagai preteris parsial
sesungguhnya adalah futuris saja karena mereka percaya akan kedatangan Kristus yang kedua
kali, kebangkitan, pengangkatan dan penghakiman yang masih akan terjadi pada masa depan.
Banyak penganut preteris percaya orang-orang Kristen yang hidup di abad pertama secara
harafiah diangkat dari muka bumi untuk bersama-sama dengan Kristus. Pada saat itu, tubuh
mereka diubah hingga menjadi seperti tubuh Kristus. Kaum preteris juga percaya bahwa
istilah 'Hari-hari Terakhir' atau 'Akhir zaman' tidak merujuk kepada hari-hari terakhir dari
planet Bumi, atau hari-hari terakhir umat manusia, tetapi pada hari-hari terakhir dari
Perjanjian yang Lama, Perjanjian Musa yang Allah punyai secara eksklusif dengan Israel
hingga tahun 70 M.
Menurut Preterisme, banyak nas tentang waktu dalam Perjanjian Baru yang tampaknya
menunjuk dengan pasti bahwa kedatangan Kristus yang kedua kali, dan 'akhir zaman' yang
diramalkan dalam Alkitab seharusnya terjadi pada masa hidupnya murid-murid Kristus:
Matius 10:23, Matius 16:28, Matius 24:34, Matius 26:64, Roma 13:11-12, 1 Kor. 7:29-31, 1
Kor. 10:11, Flp. 4:5, Yakobus 5:8-9, 1 Pet. 4:7, 1 Yoh. 2:18.
Nubuat-nubuat Dispensasionalis
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Dispensasionalisme
Pembentukan kembali negara Israel pada 1948 telah menjadi pendorong utama bagi sistem
keyakinan dispensasionalis. Sejarah peperangan Israel setelah 1948 dengan negara-negara
Arab tetangganya telah menjadi dasar penelitian lebih jauh sepeti yang terlihat dalam
sekurang-kurangnya satu buku oleh John F. Walvoord[7]. Setelah Perang Enam Hari pada
1967, dan Perang Yom Kippur pada 1973, tampaknya banyak orang Kristen Fundamentalis
pada tahun 1970-an yang memahami bahwa gejolak Timur Tengah telah menyebabkan
penggenapan terhadap berbagai nubuat Alkitab dan Pertempuran Harmagedon.
Para pemimpin gerakan dispensasionalis seperti misalnya Hal Lindsey, J. Dwight Pentecost,
John Walvoord, yang semuanya berlatar belakang pendidikan Seminari Teologi Dallas, dan
sejumlah penulis lainnya, mengklaim lebih jauh bahwa Masyarakat Ekonomi Eropa yang
didirikan berdasarkan Perjanjian Roma adalah Kekaisaran Romawi yang dihidupkan kembali,
dan akan menjadi kerajaan dari Antikristus yang akan datang dan sang binatang buas.
Kekaisaran Romawi yang hidup kembali ini juga muncul dalam penglihatan penulis

Perjanjian Baru tentang masa depan. Kenyataannya ialah bahwa pada awal 1970-an, ada
(demikianlah pemikiran yang keliru) tujuh negara di Masyarakat Ekonomi Eropa yang
dianggap signifikan. Hal ini mengaitkan MEE dengan binatang berkepala tujuh yang
disebutkan dalam Kitab Wahyu. Nubuat yang spesifik ini telah membutuhkan revisi, tetapi
gagasan tentang Kekaisaran Romawi yang bangkit kembali tetap hidup. Ada keyakinan
bahwa kekaisaran ini akan terbentuk ketika Uni Eropa menjadi suatu satu negara dan muncul
sebagai sebuah negara adidaya. Dalam pemikiran ini, yang dimaksud dengan Antikristus
kemungkinan adalah Presiden Uni Eropa atau presiden penggantinya, kemungkinan dari
sebuah Eropa Serikat.
Pada 1 Juni 2000, Israel menjadi sebuah Anggota Asosiasi dari Uni Eropa. Perjanjian ini
dirundingkan pada 1995. Kedudukan sebagai anggota asosiasi ini memungkinkan Israel
bekerja sama dengan Eropa dalam industri, perdagangan, transporasi, komunikasi, dan
pemanfaatan energi. Israel kini resmi dikaitkan dengan apa yang disebut sebagai Kekaisaran
Romawi yang bangkit kembali. Ada klaim bahwa kedudukan anggota asosiasi Israel dengan
Eropa ini membangun hubungan yang akan dimiliki oleh Israel dengan Antikristus.
Binatang itu (Antikristus) diyakini sebagai pemimpin diktator dari "sebuah pemerintahan
dunia." Ia akan menjanjikan perdamaian kepada dunia sementara memimpin penduduk dunia
kepada kemurtadan, dan memaksakan "sebuah sistem keuangan dunia" berdasarkan angka
666.
Mengutip Wahyu 13:16-18:
"Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin,
merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak
seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda
itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang penting di sini ialah hikmat:
barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu
adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam."
Jadi, dengan pemahaman ini, diyakini – baik dahulu maupun sekarang – bahwa setiap orang,
agar dapat masuk ke dalam sistem ekonomi ini, harus memiliki Bilangan Sang Binatang
dalam bentuk tertentu yang dicapkan pada diri mereka. Hal ini membangkitkan spekulasi
tentang sifat tanda tersebut. Sebuah teori mengatakan itu adalah sebuah kepingan computer,
seperti misalnya sebuah sirkuit integrasi yang disisipkan atau disuntikkan dengan sebuah
jarum suntik ke bawah kulit, barangkali sebuah transponder, lihat pula Implan kepingan
mikro (manusia). Seperti halnya para kaisar Romawi pada zaman dahulu, ia akan
memaksakan kematian syahid atas mereka yang menolak mengenakan tanda ini. Pada suatu
saat setelah munculnya, ada sejumlah besar orang Yahudi yang akan beralih memeluk agama
Kristen dan memberitakan Injil setelah orang-orang Kristen disingkirkan melalui
Pengangkatan.
Sebagian orang yang percaya akan teori ini mulai membaca judul-judul berita di koran,
prihatin bahwa sejumlah pemimpin dunia mungkin memiliki ciri-ciri yang dinubuatkan
sebagai sang Antikristus, dan bertanya-tanya apakah kekerasan yang berlanjut di Timur
Tengah itu kemungkinan merupakan tanda dari Harmagedon yang segera akan terjadi.
Mereka juga prihatin dengan hal-hal seperti Nomor Keamanan Sosial dan barcode UPC,
prihatin bahwa nomor-nomor identifikasi pajak ini kemungkinan merupakan pendahulu dari
Bilangan sang Binatang. Penerimaan terhadap tanda in berarti bahwa jiwa kita akan dikutuk.

Sang Antikristus, (diyakini), akan menjadi pusat perhatian di ‘panggung dunia’ mula-mula
sebagai juru damari global yang disebut Daniel dalam Daniel 9:27. Raja yang akan datang ini
akan mengadakan perjanjian dengan Israel selama tujuh tahun. Mungkin dengan
menggunakan perlucutan senjata global, ia akan menjanjikan perdamaian di dunia setelah
suatu perang yang men ghancurkan pada masa depan (perang masa depan ini adalah
keyakinan dari kaum penganut pasca-Penderitaan; bukan kaum Dispensasionalis). Sekutunya
dalam kepemimpinan dunia adalah si Pelacur Babel yang dilihat dalam suatu penglihatan
oleh Yohanes, dan dicatat dalam Wahyu 17. Yohanes melihat pelacur misterius ini benarbenar menunggang sang Binatang dan menunjukkan kekuasaannya atasnya selama beberapa
waktu. Entitas ibu-pelacur ini mengepalai sebuah gereja yang murtad atau sistem global dari
agama palsu, yang mencakup gereja-gereja lainnya, yang kurang berpengaruh.
Pada pertengahan tujuh tahun terakhir, dunia yang diporak-porandakan oleh wabah dan
gejolak berpaling kepada sang Antikristus untuk memimpinnya. Pengharapan mereka ialah
bahwa seorang diktator dunia akan menjanjikan "perdamaian dan keamanan" dan ia akan
mengantarkan suatu zaman baru. Namun, sang Antikristus dikuasai langsung oleh Setan dan
pada akhirnya akan memperlihatkan rencananya yang sesungguhnya. Kembali, dalam Daniel
9:27, sang nabi menyatakan bahwa pada saat ini "raja" ini akan menghentikan kurban-kurban
harian, (yang telah dimulai kembali di Gunung Bait Suci). Ia kemudian melakukan suatu
pencemaran agama yang menghebohkan yang tidak berbeda dengan pencemaran yang
dilakukan oleh penguasa Seleukus Yunani Antiokhus IV Epifanes. Kini, setelah ia
menampakkan diri sepenuhnya sebagai sang Binatang, sang Antikristus akan memerintah di
seluruh dunia sebagai seorang diktator dan mendirikan sistem ekonominya berdasarkan tanda
bilangan '666'. Penganiayaannya terhadap orang-orang Kristen baru, maupun terhadap bangsa
Yahudi pada saat itu tidak akan ada tandingnya. Masa tiga setengah tahun penyiksaan yang
dahsyat ini dirujuk oleh nabi Yehezkiel, Yeremia, Yoel, Daniel dan nabi-nabi kitab suci
lainnya melalui tulisan-tulisan dalam Perjanjian Lama dan Baru. Hal ini juga diucapkan oleh
Yesus Kristus dalam Khotbah di Bukit Zaitun dan ucapan tentang domba dan kambing.
Dalam Wahyu 13, Rasul Yohanes menetapkan 'lamanya kesusahan ini' mencapai 42 bulan
Alkitab, atau tiga setengah tahun. Masa ini dirujuk oleh para eskatologis Alkitab sebagai
masa "Siksaan yang Dahsyat". Periode ini juga bersamaan dengan masa "Kesusahan Yakub"
(Yeremia 30:7) dan penghancuran Yerusalem dirujuk oleh Yohanes dalam Kitab Wahyu ps.
11.
Pada akhirnya, sang Antikristus, di bawah tekanan yang datang dari 'raja-raja di Timur',
memerintahkan pasukan-pasukannya untuk menyerang ancaman Asia ini. Peperangan ini
berlangsung di lembah Megiddo, yang menurut Kitab Wahyu merupakan tempat yang dikenal
sebagai lokasi Pertempuran Harmagedon yang akan datang. Lembah Megiddo adalah sebuah
lembah besar yang terletak di sebelah barat laut Israel. Pada puncak ceritanya, Yesus kembali
lagi dalam kedatangan-Nya yang kedua kali. Ia menghancurkan pasukan-pasukan yang
bekrumpul untuk perang melawan Yerusalem ini. Menurut Wahyu 19:19-21:
" Dan aku melihat binatang itu dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka telah
berkumpul untuk melakukan peperangan melawan Penunggang kuda itu dan tentara-Nya.
Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah
mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka
yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya.
Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.
Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu;
dan semua burung kenyang oleh daging mereka."

Nasib yang berbeda dari Gereja dan Israel, keyakinan yang inheren dalam dispensasionalisme
adalah suatu keprihatinan khusus bagi sebagian orang Yahudi dan sebagai orang Kristen
evangelikal. Kaum evangelikal yang menolak dispensasionalisme, seperti misalnya mereka
yang percaya akan Pengangkatan pasca-Siksaan Dahsyat, (atau lebih tepatnya KebangkitanPengangkatan pasca-Siksaan Dahsyat), melihat baik Gereja maupun Israel masuk ke dalam
konflik akhir zaman ini besama-sama. Kaum Pra-Milenialis tradisional ini, demikian
biasanya mereka disebut, menolak dispensasionalisme dan eskatologi akhir zamannya yang
dianggap menimbulkan sebuah eskatologi yang kabur yang bercirikan "apartheid orang-orang
Terpilih". Mereka menganggap doktrin Pra-Tribulation Pengangkatan dispensasionalis ini
hanya melayani diri sendiri dan sangat tidak mungkin merupakan kebijakan Hari-hari
Terakhir yang benar dari Allah Abraham, Ishak, dan Yakub. Mereka juga melihat "imamat
yang rajawi dan bangsa yang kudus" yang dirujuk oleh Musa dan oleh Rasul Petrus
disingkapkan dalam Apokalips sebagai sisa satu-satunya dari Yang Terpilih, yang diambil
dari Israel dan dari Gereja yang lebih luas di berbagai negara.
Berbeda dengan gerakan Adventis Millerit, Dispensasionalisme berawal pada abad ke-19,
ketika John Nelson Darby, pendiri denominasi keagamaan Plymouth Brethren,
menggabungkan ke dalam sistem penafsiran Alkitabnya sebuah sistem untuk menata masa
Alkitab ke dalam sejumlah dispensasi yang terpisah-pisah, yang masing-masing menandai
suatu perjanjian yang terpisah dengan Allah. Keyakinan Darby disebarluaskan dalam Alkitab
Rujukan Scofield, karya Cyrus I. Scofield, sebuah Alkitab beranotasi yang menjadi populer di
Amerika Serikat.
Karena kebanyakan nabi-nabi Alkitab itu menulis pada suatu masa ketika [Israel] umumnya
masih Yahudi, dan Bait Suci di Yerusalem masih berfungsi, mereka menulis seolah-olah
lembaga-lembaga itu masihakan beroperasi pada masa kejadian-kejadian yang dinubuatkan
itu. Menurut Preterisme inilah penggenapan dari nubuat-nubuat itu. Namun, menurut kaum
Futuris penghancuran mereka pada 70 M menyebabkan jadwal kenabian tersebut, kalau
memang ada, tertunda. Karena itu, banyak penganut keyakinan seperti ini mengantisipasikan
kembalinya orang-orang Yahudi ke Israel dan pembangunan kembali Bait Suci sebelum
Kedatangan Kristus yang kedua kali dapat terjadi. (Lihat Zionisme Kristen)
Gerakan-gerakan kenabian yang spesifik
Pada 1843, William Miller membuat ramalannya yang pertama dari serangkaian ramalan
lainnya bahwa dunia akan kiamat hanya dalam beberapa bulan. Ketika ramalannya tidak
terwujud, (dirujuk sebagai Kekecewaan Besar), para pengikut Miller keluar dan mendirikan
gereja-gereja yang terpisah, dan yang paling sukses di antaranya adalah Gereja Advent Hari
Ketujuh.
Orang-orang Suci Zaman Akhir dan Mormonisme
Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, juga dikenal sebagai Mormon,
telah mengajarkan bahwa umat manusia kini hidup pada Hari-hari Terakhir.
Sebagian dari Orang-orang Suci Zaman Akhir percaya bahwa masa keberadaan bumi
hanyalah 7000 tahun, dan bahwa masa kini kita sudah mendekati tahuh ke-6000. Mereka
tidak berspekulasi tentang waktu, hari atau tahun kedatangan Kristus yang kedua kali, tetapi
mereka mengamati petunjuk-petunjuk tentang kedatangan peristiwa tersebut.

Orang-orang Suci Zaman Akhir percaya bahwa gereja mereka dipimpin oleh nabi-nabi yang
menerima pengilhaman dan petunjuk dari Allah. Sejumlah pemimpin Mormon telah
mengajarkan bahwa bumi telah diberikan masa keberadaan selama tujuh ribu tahun, dan
bahwa bumi sedang menjelang akhir dari mileniumnya yang keenam. Pemimpin Mormon
Orson F. Whitney menyatakan bahwa umat manusia kini berada pada "Sabtu larut malam"
dari keberadaan bumi, dan bahwa tahun yang ke-7000 akan ditandai oleh kedatangan Kristus
yang kedua kali dan diantarkannya kerajaan seribu tahun, yang akan menjadi sabat Bumi dan
hari istirahat. Meterai ketujuh dan terompet ketujuh dari KItab Wahyu mengisahkan
milenium ketujuh yang diberikan kepada Bumi menjurut teologi Mormon.
Orang-orang Suci Zaman Akhir seringkali dinasihati agar waspada terhadap "tanda-tanda
zaman" tetapi tidak takut kepadanya. Pernyataan "bila engkau siaga, engkau tak perlu takut "
(dari Doktrin dan Perjanjian 38:30) telah menjadi semacam mantra di antara Orang-orang
Suci Zaman Akhir. Peperangan, wabah penyakit, kehancuran ekonomi, bencana alam dan
lain-lainnya adalah bagian dari apa yang dilihat oleh Orang-orang Suci Zaman Akhir sebagai
tanda-tanda zaman. Khususnya, sebuah gempa bumi besar disebutkan dalam semua kasus ini.
Kejadian-kejadian lain yang dianggap penting oleh Orang-orang Suci Zaman Akhir, dan yang
sebagian tanggal-tanggalnya konon telah terjadi:


Otoritas imamat yang telah hilang dalam kemurtadan besar, akan dipulihkan (ini
sudah terjadi pada Mei 1829).



Injil Yesus Kristus yang murni akan dipulihkan, dan diajarkan di gereja-Nya (sudah
terjadi, menurut keyakinan Mormon, pada 6 April 1830).



Elia akan datang kembali dan memberikan kunci-kunci imamat (sudah terjadi,
menurut keyakinan Mormon, pada 3 April 1836).



Kembalinya orang-orang Yahudi ke Yerusalem dan Israel, seperti yang didedikasikan
oleh Orson Hyde pada 24 Oktober 1841 (gelombang pertama imigrasi Yahudi ke
Israel, atau Aliyah (‫ )עלייה‬dimulai pada 1881).



Pembangunan sebuah Bait Suci di Israel (ini belum terjadi).



Pembangunan Bait Suci di Zion, Jackson County, Missouri (belum terjadi, meskipun
lokasinya telah ditandai).



Bait Suci akan "menjamur di bumi" (menurut sumber-sumber Mormon, 136 Bait Suci
(Gereja Mormon) telah berdiri hingga Desember 2006).



Pertemuan imamat para pemimpin dengan makhluk-makhluk surgawi dan Kristus di
Adam-ondi-Ahman (ini belum terjadi).



Kristus akan muncul di Bait Suci di Jackson County, Missouri (belum terjadi).



Peperangan akan merebak ke semua negara.



Negara-negara di dunia akan dikumpulkan untuk melawan Israel.



Yang jahat akan dimusnahkan oleh api (sejumlah tradisi merujuk kepada suatu
pemusnahan nuklir, dan yang lainnya berpendapat bahwa hal ini akan terjadi pada
kedatangan kembali Kristus.)



Injil yang dipulihkan akan diberitakan di semua negara, dalam berbagai puak, bahasa,
dan bangsa (menurut sumber-sumber Mormon, ada 53.000 misionaris di 165 negara
pada 2005).

Banyak Bait Suci Orang-orang Suci Zaman Akhir menampilkan sebuah patung Moroni pada
puncaknya yang tertinggi. Kebanyakan dari patung ini menghadap ke Timur, arah datangnya
Kristus kelak. Bait Suci di Salt Lake City mempunyai dua pintu yang besar di sisi Timur
bangunannya, yang tidak digunakan. Menurut tradisi Kristus akan memasuki Bait Suci
melalui pintu-pintu ini, ketika Ia datang kembali.
Setelah kedatangan Kristus ke Bukit Zaitun, dan penghancuran terhadap yang jahat, orangorang benar will akan hidup di bumi adalam suatu perdamaian dan kemakmuran yang relatif
selama milenium, di bawah pimpinan Kristus. Gereja-gereja lain mungkin masih ada pada
masa ini, dan tidak semua orang yang hidup akan menjadi Mormon, tetapi orang-orang itu
akan mewakili bagian dari orang-orang yang "lebih benar" di muka bumi. Pekerjaan misi dan
pekerjaan Bait Suci untuk mereka yang sudah mati (lihat Baptisan untuk orang mati) akan
berlanjut selama masa seribu tahun ini dan pekerjaan misi serta penelusuran silsilah akan
menjadi pusat perhatian utama dari anggota-anggota Gereja dan orang-orang benar lainnya
yang akan hidup pada masa hingga penghakiman terakhir.
Joseph Smith menerbitkan sebuah versi yang diilhami dari Matius 24, yang berkaitan dengan
akhir zaman.
Anggota-anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir percaya bahwa,
pada permulaan zaman Kerajaan Seribu Tahun, Yesus Kristus Tuhan akan muncul dalam
kedatangan-Nya yang kedua kali dan mengantarka suatu masa kedamaian selama seribu
tahun, yang disebut Milenium atau Kerajaan Seribu Tahun, di mana Setan akan diikat
(Doktrin dan Perjanjian 88:110), yang jahat akan disingkirkan dari muka bumi, dan orangorang benar akan "dicegat untuk menemuinya ". Kebangkitan orang-orang benar yang telah
mati akan terjadi – mereka juga akan "dicegat untuk menemuinya." (Doktrin dan Perjanjian
88:96-97). Selama Kerajaan Seribu Tahun ini, setiap orang yang pernah hidup di muka bumi
akan dibangkitkan. Orang-orang yang benar akan dibangkitkan pada permulaannya, dan akan
dapat mengunjungi bumi untuk memulihkan pengetahuan tentang sejarah keluarga; yang
jahat akan dibangkitkan pada akhir Milenium (Doktrin dan Perjanjian 76:85).
Pada saat kebangkitan setiap orang, Penghakiman Terakhir mereka akan terjadi, dan pada saat
itu setiap orang akan ditempatkan dalam salah satu dari tiga kerajaan: Kerajaan Surgawi,
Kerajaan Bumi, dan Kerajaan yang Jauh. Dalam Doktrin dan Perjanjian, Joseph Smith Jr.,
yang dipercayai sebagai penerjemah Kitab Mormon dan nabi Mormon, pemimpin, dan
pelihat pertama untuk Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir,
mengungkapkan bahwa kerajaan-kerajaan ini akan dipisahkan ke dalam berbagai tingkat
kemuliaan yang sebanding dengan matahari, bulan, dan bintang-bintang. Matahari, sebagai
yang paling terang di antara benda-benda langit ini, setara dengan kemuliaan kerajaan
surgawi, yang disediakan bagi mereka yang menaati perintah-perintah, hidup dengan benar,
dan dibaptiskan. Bulan, yang cahayanya kedua paling terang di antara benda-benda langit,
setara dengan kerajaan bumi, yang disediakan bagi mereka yang benar dalam pengertian

tertentu, tetapi tidak terus-menerus menaati perintah-perintah dan/atau tidak dibaptiskan.
Bintang-bintang, yang cahayanya paling redup di antara semua benda langit, sebanding
dengan kerajaan telestial yang jauh, yang disediakan untuk orang-orang yang jahat dan
melakukan dosa-dosa besar tanpa bertobat, termasuk para pembunuh. Sekelompok kecil
orang yang menolak Yesus Kristus setelah menerima pengetahuan yang penuh dan tidak
terbantahkan tentang keilahiannya, akan dimasukkan ke dalam apa yang disebut sebagai
kegelapan luar, yaitu tempat untuk Setan dan pada akhirnya akan ditempatkan untuk selamalamanya dengan balatentara malaikatnya.(Doktrin dan Perjanjian 76:43-46)
Sementara kapan tepatnya Kristus akan datang kembali tidak diketahui dalam teologi
Mormon, ada tanda-tanda tertentu yang diterima sebagai petunjuk bagi kedatangannya
kembali:


Gunung rumah Tuhan akan didirikan di puncak gunung-gunung, Yesaya 2: 2-3.



Tuhan akan mengangkat sebuah panji dan mengumpulkan Israel, Yesaya 5: 26 (2 Nefi
15: 26-30).



Matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak akan bercahaya, Yesaya 13: 10 (Yoel 3:
15; Doktrin dan Perjanjian 29: 14).



Manusia akan melanggar hukum dan melanggar perjanjian yang kekal, Yesaya 24: 5.



Kaum Nefi (bangsa kuno di benua Amerika yang telah jatuh ke dalam dosa, keturunan
Yusuf di Mesir) akan berbicara sebagai suara dari debu, Yesaya 29: 4 (2 Nefi 27).



Israel akan dikumpulkan dengan kuasa, Yesaya 49: 22-23 (1 Nefi 21: 22-23; 3 Nefi
20-21).



Allah akan mendirikan sebuah kerajaan yang tidak akan dapat dihancurkan, Daniel 2:
44 (Doktrin dan Perjanjian 65: 2).



Perang, mimpi, dan penglihatan akan mendahuli kedatangan Kristus yang kedua kali,
Yoel 2.



Semua negara akan bersatu melawan Yerusalem dalam pertempuran , Zakharia 14: 2
(Yehezkiel 38-39).



Akan datang harinya yang panas seperti sebuah oven, Maleakhi 4: 1 (3 Nefi 25: 1;
Doktrin dan Perjanjian 133: 64; JS-H 1: 37).



Bencana-bencana besar akan mendahului kedatangan Kristus yang kedua kali, Matius
24 (JS-M 1).



Paulus menggambarkan kemurtadan dan saat-saat berbahaya dalam Hari-hari
Terakhir, 2 Timotius 3-4.



Dua orang nabi akan dibunuh dan dibangkitkan di Yerusalem, Wahyu 11 (Doktrin dan
Perjanjian 77: 15).



Injil akan dipulihkan pada Hari-hari Terakhir oleh pelayanan malaikat, Wahyu 14: 6-7
(Doktrin dan Perjanjian 13; 27; 110: 11-16; 128: 8-24).



Babel akan didirikan dan jatuh, Wahyu 17-18.



Israel akan dikumpulan dengan kuasa, 1 Nefi 21: 13-26 (Yesaya 49: 13-26; 3 Nefi 2021).



KItab Mormon akan muncul oleh kuasa Allah, Morm. 8.



Kaum Lamani (para penduduk asli di benua Amerika) akan muncul, Doktrin dan
Perjanjian 49: 24-25.



Tuhan akan memusnahkan yang jahat, Doktrin dan Perjanjian 63: 32-35 (Wahyu 9).



Perang akan menyebar ke semua negara di dunia, Doktrin dan Perjanjian 87: 2.



Tanda-tanda, pergolakan berbagai unsur, dan malaikat-malaikat mempersiapkan jalan
bagi kedatangan Tuhan, Doktrin dan Perjanjian 88: 86-94.



Kegelapan akan menutupi bumi, Doktrin dan Perjanjian 112: 23-24.

Kaum Rastafari
Gerakan Rastafari percaya bahwa akhir zaman dimulai dengan penobatan Haile Selassie
sebagai Kaisar Ethiopia pada 1930, dan bahwa ia akan segera menyatakan dirinya sebagai
Allah.
Kaum Rastafarian mempunyai suatu penafsiran yang unik tentang akhir zaman, yang
didasarkan pada Perjanjian Lama dan Kitab Wahyu. Mereka percaya Kaisar Haile Selassie
dari Ethiopia adalah Allah yang menjelma, Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala
tuhan yang disebutkan dalam Wahyu 5:5. Sementara di satu pihak penobatan Selassie
dipandang sebagai kedatangan Kristus yang kedua kali, dan kejadian-kejadian seperti
misalnya Perang Italia-Ethiopia Kedua dipandang sebagai penggenapan atas nubuat-nubuat
Alkitab dan khususnya Wahyu, ada juga pengharapan bahwa Selassie akan menyerukan hari
penghakiman, ketika ia membawa pulang anak-anak Israel yang telah hilang (kaum kulit
hitam yang dibawa keluar dari Afrika pada masa perdagangan budak) untuk hidup
bersamanya dalam perdamaian, cinta-kasih dan keserasian yang sempurna di Bukit Sion di
Afrika. Bukit Sion bukanlah sebuah tempat, tetapi kaum Rasta percaya bahwa mereka akan
hidup di sana bersama Selassie dalam pengertian fisik. Di sana mereka tidak akan pernah
mati.
Saksi-Saksi Yehuwa
Saksi-Saksi Yehuwa mempunyai eskatologinya sendiri, yang mencakup Kedatangan Kristus
yang kedua kali dan permulaan Hari-hari Terakhir. Para anggota Saksi-Saksi Yehuwa percaya
Alkitab yang Kudus adalah firman Allah dan merupakan sarananya untuk berkomunikasi
dengan kita. Mereka percaya bahwa nubuat Alkitab telah selalu digenapkan dengan tepat
pada masa lalu. Oleh karenanya mereka juga percaya bahwa nubuat tentang masa depan juga

akan terjadi dengan tepat. Saksi-Saksi Yehuwa