Kajian Representasi Tubuh dalam Film Fik

, Kajian Representasi Tub uh dalam Film Fiksi Ilm iah 45-60

Kajian Representasi Tubuh dalam Film Fiksi Ilm iah

ABSTRACT

t he m ain fact or t o visualize or t o creat e an im age of hum an being t ow ards t he universe.
Surrogates

person t hat it is represent ed. Surrogates, t his m ovie is t rying t o recreat e and represent t he

m essage t o t he audience. The t heory is based on

t heor y. This approach gives t he w rit er an opport unit y t o break dow n t he com ponent in a

Surrogates
body of hum an beings in t he 21st cent ury. Appearances and behavior of hum an body has
been successfully sent t he m essage t o t he audience about t he st ory of t his m ovie. By t he
t he m ovie as a unit y, so t hat t he w rit er can decide t he com ponent s and st ruct ures t o create
it .


Key w ords

45

W imba,

1. Pendahuluan
Dalam perkem bangan t eknologi inform asi
dan kom unikasi yang sangat pesat , m uncul
sebuah konsep atau sistem yang disebut
dengan sist em avatar . Dalam kont eks
int eraksi m elalui m edia yang m em anfaat kan
fasilit as ant arm uka secara visual ( visual
interface), sist em avatar m erupakan salah
sat u fasilit as dim ana m anusia bisa bebas
m enam pilkan ke-diri-annya t anpa dibat asi
oleh t ubuh lahirnya. Ia m enjadi kanal
pem bebas bagi hasrat karena m enaw arkan
kem ungkinan yang t erbat as bagi m anusia
unt uk m erepresent asikan w ujud paling


t am pan, lebih kurus, lebih m uda, lebih
seksi, lebih fashionable
m isterius, lebih lucu, lebih berw ibaw a, dan
set erusnya. Belakangan m uncul pem ikiran/
gagasan bahw a kelak avatar
dalam w ujud dua dim ensi saja (dunia

avatar bahkan
dengan segala sifat

Tam pak adanya usaha unt uk m erangkum
beragam gagasan dan pem ikiran m engenai
bagaim ana kehidupan dim asa dat ang ke

Surrogat es
relevan dengan fenom ena t eknologi saat

“ very near fut ure” .
siapapun yang ia inginkan. Robot surrogat es

m erupakan solusi yang nyaris sem purna
bagi siapapun yang berhasrat m enjadi ‘sang
“...

become anyone you w ant t o be from t he
comfort and safet y of your ow n home... do
w hat you want , be w hat you want ”.
Sebagaim ana
Turner; “

yang

diut arakan

Graem e

t anpa m engubah realitas it u. Sem entara
membent uk dan ‘menghadirkan kembali’
realit as berdasarkan kode-kode, konvensikonvensi, dan ideologi dari kebudayaannya.”


m erepresent asikan t ubuh.
Perkem bangan t eknologi inform asi dan
kom unikasi juga ikut m em pengaruhi karya-

yang dapat diuraikan berdasarkan kont eks
kebudayaannya. Elem en audiovisual yang

genre
perkem bangan teknologi pada zam annya.
Pada pert engahan tahun 2009 t erdapat
Surrogat es, Avat ar ,
dan Gam er , yang sam a-sam a m engangkat
sebuah t em a besar; avatar
m engam bil
di m asa depan dim ana
m anusia digam barkan t elah m em iliki
avatar , at au avatar yang

sist em represent asi yang m engandung
pesan tent ang t ubuh avatar. Di dalam nya

t erdapat
usaha
unt uk
m enjelaskan
bagaim ana represent asi t ubuh t ersebut
penont onnya.

Pada

prakt eknya

dapat

m em iliki ket erkait an dengan unsur-unsur
m em bent uk panduan yang ditam pilkan

lepas dari fenom ena avatar yang m ew abah
secara global dalam kehidupan m anusia.

46


represent asi kesem purnaan t ubuh.

, Kajian Representasi Tubuh dalam Film Fiksi Ilm iah 45-60

Tent unya hal t ersebut bergant ung pada
int erpret asi penont on dalam menafsirkan
dan mem ahami represent asi t ubuh di balik
Penont on m ut lak m emerlukan pengetahuan
dan referensi t erhadap hal-hal yang relevan

unt uk

m emaham i

Surrogat es,

represent asi

t ubuh


khususnya

yang berkait an
avatar . Akan
m enarik m engkaji bagaimana kont ruksi
bekerja sekaligus menget ahui bagaim ana ia
t erkom unikasikan kepada penont onnya.
1.1 Deskripsi Film Surrogat es
Surrogat es
dirilis pada tahun 2009, disut radarai oleh
Jonat han M ost ow dan dibint angi oleh Radha
M itchell, Rosam und Pike, Boris Kodjoe, dan
Bruce W illis sebagai pem eran ut ama pria.
Film ini diadapt asi dari seri komik yang

ke dalam robot surrogat es, ia m elakukan
proses psikis yang disebut alienasi, yait u
pem isahan diri dari corporeal t ubuhnya
sendiri, dan menjadi t ubuh lain , yait u t ubuh

dalam w ujud cit raan , yang dikosongkan dari

diri lain (Piliang, 2008: 266). Operat or robot
surrogat es hidup di luar dirinya sendiri dan
m enjadi sang lain.
dunia Surrogat es melakukan hampir sem ua
yang dapat m anusia lakukan di dalam
m em baw a t ubuh m ereka di dalamnya.

avatar yang digam barkan
perkem bangan
m utakhir
sains
dan
t eknologi dim asa depan dimana m anusia
akhirnya mam pu mew ujudkan ram alan
M cLuhan, yang m enurut pandangan
Baudrillard kelak akan mam pu m encipt akan
duplikat m anusia. Robot yang pada aw alnya
dicipt akan sebagai perpanjangan badan dan

sist em syaraf m anusia, m enjelma m enjadi
saingan manusia it u sendiri (Piliang, 2004).

2006 dari penerbit Top Shelf, Am erika.
Secara keseluruhan,
Surrogat es
m em perlihat kan
kepada
penont on sebuah dikotomi kehidupan
m anusia menjadi dua zona, yait u zona ‘t ubuhavatar unt uk

m engakomodasi sifat-sifat ragaw i dari
t ubuh m anusia, bekerja dan berpikir lebih
peran dari keberadaan manusia it u sendiri.
erkem bangan teknologi robot m em ang
cenderung
menghasilkan
robot-robot

peran dan fungsinya. Sat u-sat unya organ

yang masih dipergunakan adalah ot ak.
Selebihnya, t ubuh biologis manusia t elah
digadaikan, disimpan, diabaikan, diat as
sebuah kursi pengendali yang bent uknya
lahiriah seakan terasingkan dari kehidupan

Surrogat es,
t ernyat a kelak m anusia it ulah yang m elebur
m enjadi robot . Kit alah robot it u. Robot dan
nam un m enjadi sat u kesat uan organisme
yang dengan radikal m engubah pemaknaan
t erhadap t ubuh; t ubuh m anusia adalah

m engoperasikan dan m eleburkan dirinya

47

W imba,

Gam bar 1: Adegan Tom Greer berjalan di t engah keram aian (Sum ber: Film Surrogat es 00:40:51 dan 00:41:18)


di

keram aian t rot oar dit engah-tengah
surrogat es, sem akin mem perkuat
kesan bahwa dunia sudah m enjadi t erlalu
t ubuh dewa-dew i. Sebaliknya t ubuh organik
yang rent an dan rapuh.
dan ket erbatasan, sehingga layak unt uk
lagi m em adai unt uk m enjalani kehidupan
m anusia. Tampak pula dalam beberapa
surrogat es
m em berikan dampak yang begit u besar
pada psikologis manusia dalam menjalani
berbagai resiko kehidupan. Kehadiran
seseorang yang t erwakili oleh sarana
dalam m elakukan apapun, kapanpun,
dimanapun. “ Surrie have jum ped from
bridges... been shot ... even blow n t o
bit s w it hout t he least bit s harm t o t heir
operat ors” (00:21:23).

dan t ersaji secara visual. Dalam represent asi
Surrogat es t erdapat
t anda-t anda yang dapat m engundang
m akna int erpret asi yang beragam . Salah
sat unya bagaim ana penggunaan t ubuh
dan segala pencit raannya m enandakan
sebuah relasi individu, sosial, dan budaya.
Jika berangkat dari lingkup yang paling
kecil, yait u bagaim ana relasi ant ara m asingbagaim ana

m ereka

merepresent asikan

dapat dikaji dari beberapa cont oh t okoh
Sebuah pernyat aan m ut lak bahwa kejadian
surrogat es
bahaya t erhadap t ubuh m anusia yang
m engendalikannya. Cont oh lain t erlihat
pada dilema yang dialami pasangan Tom dan

Surrogat es m uncul pula dalam w ujud
asli at au t ubuh manusia, sehingga ant ara
avatar dan t ubuh biologis mereka
dapat diperbandingkan.

Dari sini dapat diket ahui beberapa hal
anak akibat kecelakaan m obil yang m em buat
M agie begit u t erobsesi dan t ak bisa lepas
dari surrogat es-nya, t urut m enggam barkan

m asing-masing t okoh t ersebut

(sebagai

unt uk m erepresent asikan versi t erbaik diri
kerent anan t ubuh lahir m anusia. Adegan
Tom yang kesulit an dan kesakit an berjalan

48

adalah sebagai berikut :

, Kajian Representasi Tubuh dalam Film Fiksi Ilm iah 45-60

a.
b.
c.

M enghapus bat asan usia.
M enghapus bat asan gender.

t erlihat dari anat om i t ubuh yang m emiliki

d.

M enghapus bat asan ras.

1.2

m enguraikan unsur

represent asi t ubuh
Surrogat es. Unt uk

variabel yang diperbandingkan.
a. M at a. Pada t okoh laki-laki, sebagian
besar m em iliki m at a dengan selaput
pelangi yang besar dan kelopak m at a
yang cenderung tert ut up. Semua t okoh
perem puan m emiliki binar m at a yang
ham pir sem ua mem iliki kelopak m at a
yang cenderung t erbuka dan sudut m at a

,
dimana ia t erpusat pada pert anyaan t entang
represent asi, yait u bagaimana dunia ini
dikont ruksi dan direpresent asikan m elalui
dengan

aspek

t eknis dari

pem buat an

dengan represent asi t ubuh.
Pendekat an

yang

dilakukan

unt uk

t elaah gam bar dinamis yang merujuk
pada t eori bahasa rupa. Pendekat an ini

dijabarkan menjadi kom ponen-kom ponen
unit represent asi. Pendekat an t ersebut
lit erat ur pendukung yang berhubungan
dengan represent asi t ubuh. Dengan
begit u akan diket ahui bagaimana st rukt ur
represent asi t ubuh yang t erdapat dalam
Surrogat es.
2. ‘Tubuh’
Avat ar

Robot

Surrogates

Sebagai

2.1 Representasi Fisikal dalam Surrogat es
Secara um um dapat diket ahui beberapa ciri

dalam .
b. Alis. Sebagian besar t okoh laki-laki
m em iliki alis yang jaraknya cenderung
dekat dengan m at a. Sebagian besar
t okoh perem puan m emiliki alis bagian
atas yang berbent uk bulan set engah.
c. Hidung. Sebagian besar t okoh lakilaki m emiliki hidung yang cenderung
m em bulat , dan baik t okoh laki-laki
m aupun perempuan rat a-rat a m emiliki
lubang hidung yang besar.
d. Bibir. Sebagian besar t okoh laki-laki
t okoh perempuan berbibir at as t ebal,
dan ham pir sem uanya mem iliki bibir
bawah yang t ebal pula. Baik t okoh lakilaki dan perem puan rat a-rata m em iliki
yang panjang.
e. Rahang. Baik t okoh laki-laki dan
perem puan, rata-rat a mem iliki rahang
yang cenderung lebar, bent uk pipi yang
m engkot ak, jarak ant ara dasar hidung
dan dasar pipi yang panjang, sert a
dan m enonjol.
f. Telinga. Baik t okoh laki-laki dan
perem puan, m em iliki cuping telinga
yang lebar dan besar, sert a lubang
hidung.
g. Rambut . Sebagian besar t okoh laki-laki

kom unal dan ham pir selalu m uncul pada
t okoh

beram but

pirang dan

t okoh

49

W imba,

Secara keseluruhan represent asi ‘t ubuhsurrogat es
sert a jenis t ubuh yang dianggap m ew akili
langsung t eredukasi dan m engedukasi
pandangan global t erhadap apa it u yang

surrogat es sebagai avat ar t ubuh
biologis

berambut hit am sam a. Pada t okoh
perem puan, sebagian besar berambut
lurus dan beram but pirang.
h. Kaki. Baik t okoh laki-laki m aupun
perem puan sam a-sama m em iliki ukuran
kaki yang cenderung panjang.

t okoh surrogat es
yang mem apankan dan dimapankan oleh
konvensi sosial yang berlaku saat ini. Pada
cerita dimana operat or robot surrogat es
m em iliki kebebasan t ak t erbat as unt uk
m erepresent asikan
t ubuhnya,
pilihanpilihan t ersebut dirangkum, direduksi,
dibat asi dan dikembalikan kepada ‘norm a-

Pada laki-laki; mat a yang t ajam, rahang yang
kokoh, ram but yang t ebal, bahu yang lebar,
dada yang bidang, dan perut yang rat a. Pada
perem puan; mat a yang berbinar, t ulang pipi
sempurna, pinggang yang ram ping, dan
kaki yang jenjang. Secara general, m ereka
m enujukkan bahwa wajah yang bersih, kulit
bent uk w ajah yang rupaw an, rambut yang
berlem ak, m erupakan nilai ‘t ubuh yang
inilah yang m ewakili apa yang tam paknya
akan dipilih oleh m ayorit as manusia bagi
t ubuh m ereka.
Namun robot-robot surrogat es ini juga
dapat dilihat sebagai
dari segala upaya
dan usaha manusia unt uk m erekont ruksi

serta jenis t ubuh yang lain berhubungan
dengan konsep adanya t ubuh yang
dianggap universal, yang kem udian
menjadi t olak ukur atas t ubuh-t ubuh
lain, sedem ikian sehingga t ubuh lain it u
dihirarkikan dan dibandingkan dengan

dinormalisasikan m enjadi t ubuh yang
disukai secara universal, yang dalam hal

(Prabasmoro,2003:89).

50

perem puan dalam Surrogat es

, Kajian Representasi Tubuh dalam Film Fiksi Ilm iah 45-60

w ilayah at au membuat orang t erpisahkan
menghadirkan enigma bahw a segala yang
ada pada mereka merupakan hasil rekayasa.
M anusia yang menstandarkan t ubuhnya
sejajar dengan cit ra kesempurnaan tert ent u
dan berusaha mencapainya pada dasarnya
t elah terjerumus dalam ekst asi yang tak
berujung. Kesempurnaan it u hanya bisa
didapat dengan merubah diri kit a menjadi
dari kondisi alamiah. Dan pada akhirnya
t ubuh-t ubuh kita hanya t ak lebih dari
sebuah komodit as, sebuah hasil dari
st andarisasi komunal, yang lama kelamaan

perbedaan-perbedaan
it u
t et aplah
berbeda. Sebaliknya jembat an digunakan
unt uk memadukan at au menghubungkan
w ilayah-w ilayah,
yang
memungkinkan
manusia unt uk bert emu, bergabung, dan
fashion dan
pakaian melukiskan sat u kelompok dari
kelompok lain, unt uk menjamin adanya

fashion dan pakaian memungkinkan
para anggot a kelompok unt uk berbagai

atau ruang bagi perjumpaan.
2.2 Atribut dalam Surrogat es
Unt uk ciri dominan yang t erdapat pada

surrogat es

ciri dominan yang cukup mencolok
yang t erlihat pada 20 tokoh t ersebut .
Keseragaman komunal maksudnya karena
t ercermin di sini dari 20 t okoh t ampak ada
kecenderungan-kecenderungan
t ert ent u
dari penampilan yang berhubungan dengan
at ribut . Dengan menget ahui keseragaman
komunal t ersebut , diharapkan akan t erlihat
peran dan fungsi dari at ribut t ersebut
sebagai penanda t ubuh dalam skala individu
maupun kelompok. Dijelaskan oleh Douglas
dan Isherwood dalam Barnard (1996:56),
guna at au fungsi fashion dapat t erbagi
menjadi dua bent uk dasar ke dalam bent uk
met afora pagar dan jembat an.
M et afora it u unt uk menggambarkan makna
yang ada unt uk mengekspresikan aspekbarang-barang dan

bisa dibandingakan

a. Keseragaman kom unal pada atribut
tokoh ‘tubuh’ laki-laki
Semua t okoh robot surrogat es laki-laki
dalam kemunculannya t ampak selalu
mengenakan kemeja dan jas, walaupun
dalam berbagai varian. Delapan t okoh
mengenakan set elan lengkap kemeja, jas,
dan jas, yait u; Tom Greer, Lionel Cant er
dewasa, Lionel Cant er anak-anak, Andrew
St one, Jared Cant er, Armando, Vict or Welch,
dan M ale Newscast er. Selebihnya, t okoh
Set h St einberg mengenakan kemeja dan jas
laborat orium, Colonel Brendon mengenakan
kemeja, dasi, dan jas milit er, dan kedua
t eman laki-laki M agie mengenakan kemeja
dan jas semi formal.

Di sini kemeja dan jas pada masing-masing
t okoh dapat memiliki fungsi dan makna
yang berbeda-beda. Ia bisa digunakan
unt uk mengkont ruksi, menandai, dan
sekedar unt uk keseragaman dalam sebuah
lingkup sosial. Fungsi yang t ampak pada
surrogat es adalah sebagai berikut :
Pagar pembeda kelompok dan hirarki

51

W imba,

unt uk menghilangkan pembat as yang
sat u kelompok maupun dari kelompok
yang lain. Cont oh yang pert ama pada
busana yang dikenakan agen-agen dalam
kant or FBI. Di sini set elan kemeja, celana,
jas dan dasi adalah unt uk menst andarkan

Gam bar 2: Kem eja dan jas sebagai pem beda kelom pok dan hirarki ter tentu. Sum ber: Film Surrogat es

t ertent u. Di sini kemeja dan jas berfungsi
sebagai pagar pembat as at au unt uk
membuat orang-orang dalam suat u
lingkup t et ap berbeda dan t erpisahkan.
Perbedaan di sini bisa berupa perbedaan
sat u kelompok dengan kelompok lain,
bisa juga perbedaan yang menyangkut
hirarki at au kekuasaan dalam sat u
kelompok. Cont oh yang paling jelas
t ampak pada kemeja dan jas yang
dikenakan oleh Colonel Brendon. Pada
adegan dalam markas t entara, t ampak
perbedaaan busana yang dikenakan
para t okoh menunjukkan suat u sist em
kelembagaan dan hirarki kepangkat an
t ertent u. Busana yang dikenakan para
t ent ara
menunjukkan
perbedaan
kelompok dari t amunya (Tom Greer dan
Jennifer Pet er. Dua t okoh di sebelah
kanan pada gambar 2), yait u ‘kemeja-jas
bisa saja sama-sama mengenakan
busana yang serupa, namun t et ap
berasal dari kelompok yang berbeda.
Pada level individu, busana Brendon
mempengaruhi respon sekit ar at asdirinya
karena secara langsung menandakan
kedudukannya sebagai seorang kolonel.
Busana Brendon merepresent asikan
kekuasaan yang dimilikinya at as orangorang dengan busana yang lain.
Jembatan penyeragaman kelas set elan
kemeja dan jas (ditambah dasi dan celana)

52

orang masih memiliki kesempat an unt uk
mengekspresikan perbedaan dirinya
(melalui perbedaan w arna, bahan,
t ampak lagi perbedaan nilai pangkat dan
jabatan, pendidikan, ekonomi, budaya,
dan set erusnya, melebur menjadi sat u
kesamaan, yait u; orang yang bekerja di
FBI.
Hal yang sama juga t erlihat pada adegan
berkumpulnya
t eman-t eman
M agie
dengan busana semi formal yang sama;
kemeja dan jas. Di sini kesamaan t ersebut

konsep-diri dan konsep-kelompok. Karena
yang t ampil pada t ubuh juga mempengaruhi
respon sosial t erhadap masing-masing
individu, sehingga dapat lebih dit erima
dan
menyat u
dengan
kelompoknya.
Cont oh
lainnya t erlihat dalam adegan
pert emuan ant ara Tom Greer dan Vict or
Welch dalam sebuah ruangan. Jelas bahwa
dua t okoh tersebut merepresent asikan

Gam bar 3: Kem eja dan jas sebagai jem batan penyeragam an kelas (1). Sum ber: Film Surrogat es

, Kajian Representasi Tubuh dalam Film Fiksi Ilm iah 45-60

Gam bar 4: Kem eja dan jas sebagai jem batan penyeragam an kelas (2).
Sum ber: Film Surrogates

Gam bar 5: Kem eja dan jas untuk m enyat ukan kelom pok yang berbeda. Sum ber: Film Surrogates

kelompok yang berbeda; FBI dan VSI.
Namun melalui kesamaan busana, masih

b . Keseragaman pada atribut tokoh

profesional, dan set erusnya.
Kedua fungsi fashion sebagai jembatan juga
muncul pada saat yang bersamaan, yait u
pada adegan pert emuan ant ara Tom Greer
dengan Lionel Cant er. Di sini set elan kemeja,
jas, dasi dan celana yang digunakan Lionel
Cant er meniadakan perbedaan ant ara dirinya
dengan baw ahannya Armando (dalam hal
ini dapat disebut sebagai sat u kelompok).
Sekaligus meniadakan perbedaan ant ara
dirinya dengan t amunya; agen-agen FBI
(dua kelompok yang berbeda).

‘tubuh’ perempuan.
Pakaian w anit a karir
Beberapa
t okoh
wanit a
t ampak
mengenakan blazer
at au jas yang
dipadukan dengan dalaman sederhana dan
rok pendek. M enurut M olloy dalam The
Wom an’s Dress for Success Book, pakaian

t ergolong ciri-ciri pakaian wanit a karir.
Fraser menyederhanakan dan merangkum
dengan merujuk pada “ set elan yang dijahit
agak ket at , rok ket at , yang ujungnya sekit ar
lut ut ... (dan) bahu yang diberi bant alan at au
t okoh yang sesuai dengan deskripsi t ersebut
adalah; M agie Greer, Jennifer Pet er, Fem ale
counsel, Female law yer, dan M agie friend
ke-4.
Sekalipun serupa, namun masih dapat
ditemukan perbedaan pada pakaian
masing-masing tokoh t ersebut . Dalam hal
ini perbedaan t ersebut dapat dikait kan
dengan penokohan yang berkait an dengan
lat ar belakang masing-masing t okoh. M agie

Gam bar 6: Kedua fungsi kem eja dan jas dapat m uncul bersam aan. Sum ber: Film Surrogates

merah muda dan magent a yang lebih
merepresent asikan
feminit as
(khusus

53

W imba,

cir i pakaian w anita karir. Sum ber: Film Sur rogat es

kesenangan dan kegembiraan). Begit u juga
dengan t emannya, ia mengenakan pakaian

Pakaian yang menonjolkan lekuk t ubuh.
Semua t okoh perempuan mengenakan
pakaian yang menonjolkan lekuk at au
bagian-bagian t ert ent u dari t ubuh mereka.

pada pencit raan merek t ert ent u yang dekat
bukaan dada yang rendah dan ukuran
t okoh lain berkarir di bidang yang lebih
formal dan didominasi oleh laki-laki; agen
FBI dan pengacara. M ereka menggunakan
warna-w arna yang cenderung gelap dan
Fraser, pada 5 tokoh ini fashion dan
pakaian digunakan unt uk mengkont ruksi,
memandai, dan
mereproduksi
versi
feminit as yang t erlibat dalam melakukan
pekerjaan yang begit u serius, yakni w anit a
mendapat gaji besar (Barnard,1996:167).

54

kedua, 7 t okoh t ampak mengenakan
bawahan berupa t erusan at aupun rok
pendek dan ket at dalam berbagai model
yang kesemuanya menonjolkan bagian
high
heels) dalam berbagai model, bahan, dan
warna. N amun kesemuanya bert ujuan
menonjolkan
bagian
t ungkai
sert a
memberikan efek kaki yang panjang dan

, Kajian Representasi Tubuh dalam Film Fiksi Ilm iah 45-60

masing t okoh unt uk mempert ont onkan
keindahan t ubuhnya. Secara psikologis
surrogat es mampu memanifestasi

harus juga memiliki hasrat unt uk menjadi,
dan dipandang sebagai, t erlepas dari
keseluruhan yang lebih besar it u. “ kita ingin

dan menarik. Payudara, panggul, dan kaki
merupakan bagian-bagian t ubuh yang
sering diekspos unt uk memunculkan image
seksi dan menggoda. Hal ini mengingat kan

M engenai perbedaan ant ara at ribut laki-laki
dan perempuan, t erlihat bahwa at ribut laki-

makhluk yang harus selalu tampil memikat
dengan menonjolkan ciri-ciri biologis.
Sesempurna apapun t ubuh perempuan,

t erutama bagi law an jenis. Sejalan dengan
Berger dalam Barnard (1996: 163), “ pria
memandang wanita. Wanita memandang

Dari keseragaman yang t erlihat pada at ribut
t okoh surrogat es dapat disimpulkan bahw a
fashion berperan besar dalam kont ruksi
sosial. Ia bisa menjadi jembat an pemersat u
atau pagar pemisah ant ar individu maupun
kelompok, sebuah bent uk ekspresi diri,
sebuah pernyat aan st at us, dan pemikat
lawan jenis. Dalam prakt eknya t ent u nilai
yang berlaku t erhadap masing-masing
at ribut t ersebut berpijak pada kesepakat an

peran dan fungsinya jika ia sesuai dengan
norma yang berlaku pada lingkungannya.
Sekalipun begit u, unsur warna, model,

personal. Sejalan
dengan
pemikiran
Simmel dalam Barnard (1996: 16), dua
kecenderungan fashion , yait u kebut uhan
unt uk menyat u dan kebut uhan unt uk
t erisolasi; individu haruslah memiliki hasrat
unt uk menjadi bagian dari keseluruhan
yang lebih besar, masyarakat , dan individu

sedangkan at ribut perempuan cenderung
laki dalam beberapa adegan berperan unt uk
menyat akan perbedaan dan persamaan
hirarki, baik yang bersifat individu maupun
kelompok. Pakaian t okoh perempuan dalam
berbagai adegan tampak lebih bert ujuan
unt uk menarik, memikat , dan menggoda
secara seksual dengan menonjolkan bagianbagian t ubuh t ertent u. M enurut Barnard,
pakaian perempuan lebih bert ujuan unt uk
membuat pemakainya lebih menarik bagi
lawan jenisnya, karena laki-laki memilih
perempuan.
Sedangkan pakaian laki-laki lebih bert ujuan
perempuan memilih pasangan hidupnya
berdasarkan kemampuan unt uk ‘menjaga
perempuan menunjukkan daya tarik seksual
dan pakaian laki-laki menunjukkan st at us
sosial (Barnard,1996).
3. Struktur Representasi Tubuh dalam Film
Surrogat es
Surrogat es
secara keseluruhan, st rukt ur represent asi

sebagai berikut :
Sekuen
Imaji yang disusun sedemikian rupa hingga
menimbulkan ilusi bergerak, namun belum
membent uk sat u rangkaian gerakan yang

55

W imba,

(SM ), skor musik (M ), silence (S),
dan hyper-sign
t erdapat unsur-unsur lain. Jangkar adegan
t unggal t urut berperan unt uk menent ukan
bagaimana ungkapan raga diint erpret asikan
oleh penont on. Cont ohnya apakah t okoh
t ersebut melompat dengan cepat , dahsyat ,

Gam bar 8. Sekuen dalam Surrogates

ut uh. Dengan kata lain ungkapan raga
masih berupa pot ongan-pot ongan at au
merupakan bagian dari sebuah pergerakan.
Umumnya diambil dalam sat u kali shot
(lihat gambar 8).
Sehingga

sebuah

sekuen

t erdiri

dari

Adegan Tunggal
Sekuen yang disusun sedemikian rupa
hingga membent uk sat u gerakan t ubuh
yang ut uh. Sebuah adegan t unggal dapat
t erdiri dari beberapa kali shot . Cont ohnya
sebuah adegan t unggal melompat , t erdiri
dari: sekuen mat a menut up, sekuen
t angan t erentang, sekuen kaki melayang,
dan seterusnya. Di sini t erdapat ‘jangkar
gambar yang mendukung ungkapan raga
pada sebuah adegan t unggal. Jangkar

Cara
mengambil
merupakan
cara
pengambilan gambar oleh kamera yang

jauh, dilihat jauh, dilihat normal, dilihat
dekat , dan dilihat sangat dekat ).dan sudut
mengambil (mat a burung, mat a manusia
merupakan unsur yang digunakan unt uk

Surrogat es

56

slow-

Adegan Jamak
Adegan t unggal yang disusun sedemikian
rupa berdasarkan alur cerit a. Pada karya
umumnya rangkaian adegan t unggal
atau kejadian. Cont ohnya adegan jamak
pembunuhan, terdiri dari: adegan t unggal
melompat , adegan t unggal berdansa,
adegan t unggal merayu, adegan t unggal
t ertembak, dan seterusnya. Di sini t erdapat
di luar gambar yang mendukung ungkapan
raga pada sebuah adegan jamak. Jangkar
memot ong dan menyambung adegan,
suara, t ulisan) dan adegan jangkar. Cont oh
memot ong dan menyambung adegan
(M p) adalah fade t o black, fade t o whit e ,
dissolve, dan sebagainya. Contohnya
layar berangsur menghit am. Suara (Su)
berhubungan dengan musik dan sound
. Contohnya adegan penyerangan
yang diiringi dengan masuknya musik met al
secara bersamaan. Sedangkan t ulisan (T)
adalah ket erangan t ambahan yang dapat
digunakan unt uk menerangkan sesuat u.

Turki, FBI Headquart ers, dan sebagainya.
Adegan alih
merupakan adegan yang
berperan unt uk menyat akan sesuat u,
mood, dan
sebagainya. Umumnya digunakan sebagai
pengant ar sebuah adegan jamak. Cont ohnya

, Kajian Representasi Tubuh dalam Film Fiksi Ilm iah 45-60

perjalanan hidup tokoh: babak t okoh remaja,
babak t okoh dewasa, dan babak t okoh t ua.
Babak yang dibagi berdasarkan
t empat : babak bumi, babak luar angkasa,
dan babak bulan. Adapula babak yang dibagi

adegan jamak yang akan bercerit a t entang
diaw ali dengan adegan yang menampilkan
gedung kant or t ersebut dari luar. Di
sini terlihat jangkar adegan jamak lebih

Surrogat es): babak
masalah, babak pengembangan masalah,
babak penyelesaian masalah. Sebuah babak

atau kejadian. Sehingga sebenarnya ia lebih
bersandar pada unsur narasi at au alur cerit a
dibanding ungkapan raga.

penont on set elah menont on keseluruhan
Babak
Adegan jamak yang disusun sedemikian
rupa berdasarkan alur cerit a. Jika adegan
jamak bisa diset arakan dengan sub bab,
maka sat u babak merupakan sat u bab.
Babak dapat dibagi berdasarkan beberapa
hal, t ergant ung pada unsur narasinya.
Cont ohnya babak yang dibagi berdasarkan

t erdapat pula unsur-unsur yang mendukung
ungkapan raga pada sebuah babak.
Namun pada t at aran ini ia dapat disebut

UNGKAPAN RAGA SEKUEN A
Ungkapan Raga Im aji A1

Ungkapan Raga Im aji A2

Ungkapan Raga Im aji A3

UNGKAPAN RAGA ADEGAN TUNGGAL A
Ungkapan
Raga Sekuen
A1

Ungkapan
Raga Sekuen
A2

Ungkapan
Raga Sekuen
A(n)

Jangkar Adegan Tunggal
Cara M engam bil
Jarak

Sudut

SM

M

S

HS

UNGKAPAN RAGA ADEGAN JAM AK A
Ungkap
Raga Adegan
Tunggal A1

Ungkap
Raga Adegan
Tunggal A1

Ungkap
Raga Adegan
Tunggal A1

Jangkar Adegan Jam ak
Adegan Alih
Mp

Su

T

57

W imba,

UNGKAPAN RAGA BABAK A
Ungkapan
Raga Adegan
Jam ak A1

Ungkapan
Raga Adegan
Jam ak A2

Ungkapan
Raga Adegan
Jam ak A(n)

Jangkar Babak
Adegan Alih
Mp

-

FILM

siaw i

T

Ungkapan Raga Babak

BABAK

Ungkapan Raga Adegan Jam ak
Ungkapan Raga Adegan
Tunggal

ADEGAN JAM AK

ADEGAN TUNGGAL

Represent asi
Khas Tubuh

Su

SEKUEN

Ungkapan Raga
Adegan Sekuen

Jangkar Babak

Jangkar Adegan
Jam ak
Jangkar Adegan
TUnggal

Ungkapan Raga Im aji
Im aji Ut uh Dinam is

IM AJI
Sub Imaji Dinam is
Bagan 7: Variabel ungkapan representasi t ubuh

jangkar adegan jamak, jangkar babak juga
atau

penanda

yang

ini imaji-imaji t elah menimbulkan ilusi
bergerak. Pada t ahap ini pergerakan t ubuh

menunjukkan

berdasarkan tahapan-t ahapannya, mulai
dari sekuen hingga babak.

berdasarkan representasi t ubuh adalah
sebagai berikut :

Surrogat es, represent asi t ubuh

Analisa represent asi t ubuh pada t at aran
imaji dilakukan unt uk mengkaji sub-sub
imaji dan imaji ut uh yang berkait an dengan
penampilan masing-masing t okoh. Pada

dapat ditent ukan melalui adegan t unggal,
karena di sinilah pesan yang disampaikan
melalui ungkapan raga t elah dapat
diterjemahkan sebagai sebuah gerakan yang
ut uh. Pada penerapannya, ungkapan raga
akan didukung dengan unsur-unsur diluar

t okoh dapat dideskripsikan berdasarkan
kategori yang telah dit ent ukan. Analisa
t ubuh secara dinamis dilakukan mulai
dari t ahapan sekuen, karena pada t ahap

adegan t unggal, ungkapan raga sekuen dan
jangkar adegan t unggal merupakan unsur
yang saling bert aut an. Keduanya sangat
menent ukan dan saling bergant ung sat u

58

, Kajian Representasi Tubuh dalam Film Fiksi Ilm iah 45-60

sama lain dalam menyampaikan pesan
kepada penont on. Sedangkan pada t ahap
adegan jamak dan babak, jangkar adegan
jamak dan jangkar babak lebih berfungsi
sebagai pelengkap at au pembatas, sehingga

adegan tampak lebih bert ujuan unt uk
menarik, memikat , dan menggoda secara
seksual dengan menonjolkan bagianbagian t ubuh t ertent u. Pakaian perempuan
lebih bert ujuan unt uk membuat menarik

yang disampaikan melalui ungkapan raga

laki lebih bert ujuan unt uk ‘meningkat kan

4. Kesimpulan

bahwa pakaian perempuan menunjukkan
daya t arik seksual dan pakaian laki-laki
menunjukkan st at us sosial.

berperan besar dalam mengkomunikasikan
Represent asi
t ersebut
diant aranya
adalah represent asi penampilan yang
yang dikenakan. Unt uk mengkaji lebih
jauh represent asi penampilan, gambar
memperoleh unit-unit analisis yang dapat
dikat egorikan berdasarkan masing-masing
unsur pembent uknya. Pada kajian mengenai
bagian t ubuh, diperoleh kesimpulan
Surrogat es
mindset mit os-mit os kesempurnaan yang
kerap dimapankan oleh berbagai media
pada masyarakat modern.

b. Pada kajian mengenai at ribut diperoleh
kesimpulan bahw a apa yang dikenakan

c. Kajian represent asi perilaku dalam
Surrogat es menjadi fakt or kunci dalam

Secara bert ahap, st rukt ur represent asi
t ubuh berdasarkan ungkapan raga adalah:
imaji, sekuen, adegan t unggal, adegan
jamak, dan babak. Pada dasarnya unt uk
memahami represent asi t ubuh yang
melalui t ahapan sekuen. Karena pada
t ahap inilah pergerakan t ubuh mulai dapat
diterjemahkan sebagai sebuah gerakan.
Pada Surrogat es
manusiaw i dapat dit ent ukan pada t ahapan
adegan t unggal.
Di sini pesan yang disampaikan
memperlihat kan

fungsi dan perannya masing-masing dalam
menyampaikan pesan kepada penont on.
M engenai perbedaan ant ara at ribut laki-laki
dan perempuan, t erlihat bahwa at ribut lakisedangkan at ribut perempuan cenderung

Pakaian t okoh laki-laki dalam beberapa
adegan berperan unt uk menyat akan
perbedaan dan persamaan hirarki, baik
yang bersifat individu maupun kelompok.
Pakaian t okoh perempuan dalam berbagai

bagaimana

oleh
t ubuh

surrogat es

lahiriah manusia. Keberadaannya sebagai
avat ar, dinilai mampu mew ujudkan impian

mengalahkan kecint aan t erhadap t ubuh

dan pemiliknya, t etapi dipandang rendah

59

W imba,

dan

diabaikan. Hal-hal

yang dianggap
surrogat es

kebebasan usia, kebebasan ras.
Apa

yang

dit aw arkan
sebagai
surrogat es sangat
berkiblat pada cara pandang yang sangat

kelent uran, daya t ahan, dan seterusnya.

surrogat es
ragaw i dari

t ubuh

biologis

manusia.

mengikis naluri alamiah manusia unt uk
mendapat kan dan memberikan sent uhan
t erhadap sesamanya, naluri alamiah unt uk
bersahabat dengan alamnya, kerinduan

Barnard,
M.
sebagai

(1996)
:
Komunikasi:

Fashion
Cara

Sosial, Seksual, Kelas, dan Gender .

Robot surrogat es hanya ‘meng-upgrade’ hal-

beban melebihi berat t ubuhnya sendiri,
melempar dan melompat lebih jauh,
berlari dan memanjat dengan cepat pada
permukaan yang sulit , dan lain sebagainya.

religius, dan set erusnya.

Prabasmoro, A.P. (2003) : Becoming W hit e:
Represent asi Ras, Kelas, Feminit as,
dan Globalit as dalam Iklan Sabun .

Dunia yang
Dilipat : Tamasya M elampaui Bat asbat as Kebudayaan
Jalasut ra.

__________. (2008) :
penggunaan t eknologi pada abad 21 yang
cenderung memicu seseorang unt uk
mengisolasikan diri. M isalnya pada adegan
surrogat es
keluar dari rumah mereka. Penampilan
dan perilaku mereka seakan menunjukkan
bahwa manusia berpot ensi kehilangan
yang menghabiskan sebagian besar wakt u
dengan gadget
kehilangan kemampuan unt uk berinteraksi
secara langsung dengan sesama. M isalnya
kesulit an membaca bahasa t ubuh dan
ekspresi wajah, kepekaan t erhadap suasana,
dan set erusnya. Dilema yang dialami Tom

60

Teknologi,

dan

Humanit as.

M emahami Film.

Sobur, A. (2009) :
Bandung: Remaja Rosdakarya.

.

Tubuh Sosial:
Simbolism e, Diri, dan M asyarakat .

Tabrani, Primadi. (2005) : Bahasa Rupa .
Bandung: Kelir