Kajian Pengelolaan Sampah di Kawasan Perkotaan Lahomi Kabupaten Nias Barat

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI WILAYAH PERKOTAAN
LAHOMI KABUPATEN NIAS BARAT
ABSTRAK
Penelitian bertujuan menggambarkan kondisi pengelolaan sampah di
wilayah perkotaan Lahomi Kabupaten Nias Barat. Penelitian dilakukan dengan
pendekatan kuantitatif yaitu dengan melakukan pengukuran timbulan sampah
yang mudah membusuk (garbage) dan sampah yang tidak membusuk (rubbish).
Selanjutnya melakukan analisa statistik menggunakan metode chi square terhadap
hasil kuisioner untuk dapat mengetahui ada tidaknya hubungan antara demografi
terhadap perilaku dan pengetahuan masyarakat. Dengan demikian akan diketahui
juga jenis perilaku dan pengetahuan masyarakat terhadap pengelolaan sampah.
Rekomendasi pengelolaan sampah dirumuskan berdasarkan komposisi sampah
serta perilaku dan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, jumlah timbulan sampah yang berasal
dari rumah tangga adalah 0,42 kg/orang/hari dan yang berasal dari non rumah
tangga adalah 0,15 kg/orang/hari. Berdasarkan analisa statistik diketahui bahwa
antara variabel demografi yaitu pendidikan, pekerjaan, pendapatan terdapat
hubungannya terhadap perilaku dan pengetahuan masyarakat. Sedangkan variabel
demografi yaitu umur dan perilaku tidak terdapat hubungan terhadap perilaku dan
pengetahuan masyarakat. Perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah adalah
tidak memilah sampah (54 %) dengan alasan utama tidak tersedianya fasilitas

pemilahan sampah (46,4 %). Perilaku masyarakat yang dominan dilakukan
terhadap sampah yang mudah membusuk (garbage) adalah dijadikan makanan
ternak (39,1 %), dibuang sembarangan (24,5 %), dan membuat kompos/pupuk
(12,7 %). Perilaku masyarakat yang dominan dilakukan terhadap sampah yang
tidak membusuk adalah dibakar (42,7 %), dibuang sembarangan (20,9 %), dan
ditimbun/dikubur (15,5 %). Pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah
yaitu masyarakat mengetahui pemanfaatan sampah yang mudah membusuk
sebagai pupuk/kompos (90 %), mengetahui pengelolaan sampah secara 3 R yaitu
tentang reduce (25 %), reuse (32 %), dan recycle (43 %). Masyarakat juga
mengetahui bahwa sangat diperlukan tersedianya tempat pembuangan akhir
sampah (85 %) dan mengetahui bahwa peran pemerintah daerah belum maksimal
dalam pengelolaan sampah (81 %). Disamping itu juga, masyarakat mengetahui
bahwa pemerintah telah melakukan penyediaan tong sampah (56 %) dan
sosialisasi (44 %) terkait program pengelolaan sampah. Berdasarkan hasil
penelitian dirumuskan bahwa rekomendasi pengelolaan sampah di Kabupaten
Nias Barat adalah dengan cara pengurangan sampah, penanganan sampah,
pemanfaatan sampah, peningkatan kapasitas, dan kelembagaan, serta
pembentukan bank sampah.
Kata kunci : pengelolaan sampah, perilaku, pengetahuan, sampah yang membusuk
(garbage), dan sampah tidak membusuk (rubbish).


i

Universitas Sumatera Utara

STUDY ON WASTE MANAGEMENT IN LAHOMI
URBAN AREA, NIAS BARAT REGENCY
ABSTRACT
The objective of this research was to describe waste management in Lahomi
urban area of Nias Barat Regency. It was done quantitatively by measuring the
pile of garbage and rubbish and analyzing it statistically by using chi square test
on the result of questionnaires to find out whether there was the correlation
between demography and people’s behavior and knowledge of waste
management. Recommendation for waste management was formulated according
to waste composition and people’s behavior and knowledge of waste
management.
The result of the research shows that the number of piles of waste from
household is 0.42 kg/day and from non-household is 0.15 kg/day. The statistic
analysis shows that there is the correlation of demographic variables (education,
occupation, and income) with people’s behavior and knowledge, while there is no

correlation of the other demographic variables (age and behavior) with people’s
behavior and knowledge. People’s behavior in waste management is that they do
not discriminate the waste (54%) because, they argue, there is no facility for that
(46.4%). Their dominant behavior in garbage is that it is used for cattle fodder
(39.1%), throw it out haphazardly (24.5%), and make it compos/fertilizer
(12.7%). Their dominant behavior in rubbish is that it is burned up (42.7%),
throw it haphazardly (20.9%), and bury it (15.5%).Their knowledge of waste
management is that they know that rubbish is used for compos/fertilizer (90%), its
management in 3R (reduce = 25%, reuse = 32%, and recycle = 43%). They also
know the need for garbage dump (85%) and the regional government is not
maximal in waste management (81%), the government has provided trash cans
(56%) ad socialization (44%) about waste management. It is recommended that
Nias Barat District Government do their activities in waste reduction, waste
management, waste utility, capacity enhancement, institutional, and establishment
of waste bank.
Keywords: Waste Management, Behavior, Knowledge, Garbage, Rubbish

ii

Universitas Sumatera Utara