Analisis Permasalahan Hukum Perbankan Berkaitan Dengan Transaksi E-Banking (Studi Kasus Pada Bank BNI-1946 Kantor Cabang USU-Medan)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan

dunia

perbankan

tengah

berjalan

sangat

pesat.

Perkembangan dunia perbankan yang berlangsung sangat pesat tersebut banyak
sekali dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah faktor
teknologi. Penggunaan teknologi di dalam dunia perbankan saat ini sudah

merupakan suatu keharusan. Kebutuhan akan informasi yang cepat menuntut
vi
perbankan untuk menciptakan sebuah teknologi
yang dapat meningkatkan kinerja
perbankan dari bank tersebut. Pada perkembangannya dunia perbankan
menciptakan sebuah teknologi atau sebuah sistem yang menggunakan pemanfaatan
internet sebagai media perantara yang bernama E-Banking.1
E-Banking adalah sarana strategi baru pada sektor perbankan global untuk
menarik nasabah dan meningkatkan kepuasan nasabah dibidang pelayanan jasa
keuangan.2 Seiring berjalannya waktu dan zaman perkembangan teknologi
informasi, telekomunikasi menyebabkan mulai munculnya aplikasi bisnis yang
berbasis e-banking. E-banking adalah salah satu pelayanan jasa bank yang
memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi dan
melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet, dan bukan merupakan
bank yang hanya menyelenggarakan layanan perbankan melalui internet. Ebanking membuka paradigma baru, struktur baru dan strategi yang baru bagi retail

1

Ronaldo Egan & Hudi Prawoto, Pengaruh Internet Banking Terhadap Kinerja
Perbankan di Indonesia (Studi Empiris Pada Bank yang Listing di BEI), Jurnal Akuntansi Bisnis,

Vol. XI No. 22 Maret 2013, hal 138
2
Himani Sharma. Bankers’ Perspectives on E-Banking and Its Challenges : Evidance from
North India. The IUP Journal of BankManagement, Vol X No 4 2011.

1
Universitas Sumatera Utara

bank, dimana bank menghadapi kesempatan dan tantangan yang baru. Adapun
Keuntungan Electronic Banking dapat digunakan kapan saja dan di mana saja.
Hanya dengan menggunakan perintah melalui komputer dan/atau alat komunikasi
yang digunakan, dapat langsung melakukan transaksi perbankan tanpa harus
datang ke kantor bank atau ke ATM (kecuali untuk ambil uang tunai). Electronic
banking bagi nasabah, menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan
transaksi perbankan. 3
Melihat manfaat dan peluang yang dapat diraih melalui penerapan
teknologi ini, industri perbankan juga memafaatkannya yang sebut diatas dengan ebanking. Dewasa ini perangkat yang digunakan secara luas untuk menyalurkan
produk dan jasa e-banking mencangkup point of sale terminals, automatic
machines, telephone banking, smarts cards, and personal computer. Dalam
perkemabngannya, inovasi dalam penggunaan teknologi informsi yang diiringi

dengan meningkatnya pengguna personal computer serta adanya tuntutan
masyarkat unutuk memperoleh kemudahan dlam melakukan transaksi telah
memangkitkan inisatif perbankan nasional meawarkan pelayanan melalui jaringan
internet yang dikenal dengan internet banking. Dalam satu sisi fenomena ini
memberiakn dampak positif namun disisi lain produk layanan yang berbasis
teknologi ini berpotensi menimbulkan masalah operasional bagi bank, antara lain
veriifikasi dan keabsahan informasi nasabah bank pemantauan terhadap nasabah
proteksi terhadap teknologi informasi sistem prosedur, internal control dan aspek
hukum. Sebagaimana lazimnya pembaharuan teknologi, internet, selain memberi
manfaat

juga

menimbulkan

ekses

negatif

dengan


terbukanya

peluang

3

Wulan Pinontoan, Pengaruh E-banking, kualitas pelayanan, kualitas komunikasi dan
kepercayaan terhadap loyalitas nasabah pada PT. Bank Mandiri Cabang Manado, Jurnal EMBA
Vol.1 No.4 Desember 2013, hal 193

2

Universitas Sumatera Utara

penyalahgunaan teknologi tersebut. Hal itu terjadi pula untuk data dan informasi
yang dikerjakan secara elektronik. Begitu juga dalam dunia perbankan saat ini
mulai berlomba lomba untuk memafaatkannya untuk menarik dana pihak ketiga
agar lebih besar lagi. 4
Layanan


Perbankan

Elektronik

(electronic

transaction/e-Banking)

merupakan salah satu bentuk delivery channel utama layanan perbankan. Salah
satu risiko yang terkait dengan penyelenggaraan layanan perbankan elektronik (ebanking) adalah fraud atau tindak kejahatan pada layanan perbankan elektronik,
yang terjadi karena maksud jahat seseorang/sekelompok orang yang memiliki
kemampuan dalam bidang teknologi informasi dan/atau memanfaatkan kelengahan
pihak bank maupun pihak nasabah, sehingga menjadikan pihak bank atau nasabah
sebagai korban yang dirugikan.5
Dalam Perkembangannya, E-banking telah memberikan manfaat bagi dunia
perbankan namun disisi lain terdapat pula risiko-risiko yang melekat pada layanan
tersebut. Bank Indonesia sebagai regulator dan pengawas kegiatan perbankan di
Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/15/PBI/2007 tentang
Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi Pada Bank

Umum, agar setiap bank yang menggunakan teknologi informasi khususnya Ebanking, dapat meminimalisir risiko-risiko yang timbul sehubungan dengan
kegiatan tersebut sehingga mendapatkan manfaat yang maksimal dari penggunaan
teknologi informasi. 6
4

http://iqtishod.blogspot.co.id/2010/02/analisis-yuridis-hukum-e-banking-dalam.html,
diakses tanggal 1 November 2016
5
Muhammad Irsyad, Internet banking: Sistem informasi perbankan yang bernilai tambah,
http://irsyadmemoirs.wordpress.com/2008, diakses tanggal 2 November 2016
6
Budi Rahadjo, Aspek tehnologi dan keamanan dalam internet banking, Makalah Seminar
Internet Banking: “Internet banking: Implementasi dan Tantangannya ke depan, Jakarta, 2001, hal
13

3

Universitas Sumatera Utara

E-banking tidak hanya memberikan keuntungan bagi pihak yang

menyelenggarakannya, namun terdapat pula risiko yang akan dihadapi dari
penyelenggaraan E-banking. Risiko tersebut adalah risiko dari tingkat kehandalan
teknologi E-banking dan risiko dari tingkat perlindungan hukum yang dapat
diberikan akibat penyelenggaraan E-banking.7
Bank adalah lembaga kepercayaan, dalam menjalankan kegiatan electronic
banking (e-banking) harus pula diselenggarakan dengan memperhatikan ketentuan
maupun

prinsip-prinsip

kehati-hatian

dan

manajemen

risiko

terkait


penyelenggaraan e-banking khsusunya risiko reputasi dan risiko hukum. 8 Ebanking merupakan delivery channel dalam industri perbankan, dan hubungan
keperdataan yang timbul terkait e-banking berupa hubungan rekening antara bank
dan nasabahnya. Dalam hal ini, permasalahan hukum akan timbul apabila
transaksi elektronik yang dilakukan gagal. Pemahaman mengenai bentuk tanggung
jawab para pelaku dimulai dari adanya hubungan hukum yang terjadi diantara
kedua belah pihak dalam suatu perikatan. Hubungan hukum antara penyedia jasa
dan konsumen (nasabah) pada akhirnya melahirkan suatu hak dan kewajiban yang
mendasari terciptanya suatu tanggung jawab. 9
Di Indonesia, selain perjanjian yang mengatur hubungan keperdataan,
hukum positif yang mengatur tentang tanggung jawab penyelenggaraan transaksi
elektronik adalah Undang Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik. Dalam rangka perlindungan konsumen, Undang Undang
7

Budi Agus Riswandi. Hukum dan Internet di Indonesia. (Yogyakarta: Penerbit UII
Press.2003). hlm 77
8
Vyctoria. Bongkar Rahasia E-Banking Security dengan Teknik Hacking dan Carding.
Yogyakarta: Andi, 2013, hal 74
9

Brian A.P., Diskusi Permasalahan Hukum Terkait Internet Banking dan Solusi
Penyelesaiannya. Buletin Hukum Perbankan dan Kebanksentralan Volume 3, Nomor 2. Tahun
2005

4

Universitas Sumatera Utara

Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik mengatur
adanya teknologi netral yang dipergunakan dalam transaksi elektronik serta
mensyaratkan

adanya

kesepakatan

penggunaan

sistem


elektronik

yang

dipergunakan. Selain itu setiap penyelenggara sistem elektronik diwajibkan untuk
menyediakan sistem elektronik secara andal dan aman serta bertanggung jawab
terhadap beroperasinya sistem elektronik sebagaimana mestinya. Penyelenggara
sistem

elektronik

bertanggung

jawab

terhadap

penyelenggaraan

sistem


elektroniknya. Namun demikian ketentuan tersebut tidak berlaku dalam hal dapat
dibuktikan terjadinya keadaan memaksa, kesalahan, dan/atau kelalaian pihak
pengguna sistem elektronik (vide Pasal 15 Undang Undang Nomor 11 tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik).
Dengan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membuat karya tulis
dalam bentuk skripsi dengan judul “Analisis Permasalahan Hukum Perbankan
Berkaitan Dengan Transaksi E-Banking (Studi Kasus Pada Bank BNI-1946
Kantor Cabang USU-Medan).”

B. Perumusan Masalah
Adapun yang merupakan permasalahan yang timbul dalam penulisan ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Pelaksanaan/prosedur transaksi melalui e-banking pada Bank BNI1946 Kantor Cabang USU-Medan?
2. Bagaimana Hambatan-hambatan yang terkait dengan transaksi e-banking di
Bank BNI-1946 Kantor Cabang USU-Medan?

5

Universitas Sumatera Utara

3. Bagaimana Upaya penyelesaian terhadap permasalahan hukum yang timbul
dalam transaksi Perbankan melalui e-banking pada Bank BNI-1946 Kantor
Cabang USU-Medan?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulis melaksanakan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan/prosedur transaksi melalui e-banking pada
Bank BNI-1946 Kantor Cabang USU-Medan
2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang terkait dengan transaksi ebanking di Bank BNI-1946 Kantor Cabang USU-Medan.
3. Untuk mengetahui upaya penyelesaian terhadap permasalahan hukum yang
timbul dalam transaksi Perbankan melalui e-banking pada Bank BNI-1946
Kantor Cabang USU-Medan.

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penelitian skripsi yang akan penulis lakukan adalah:
1. Secara teoretis
Sebagai bahan masukan teoritis bagi penulis untuk menambah pengetahuan
dan pemahaman hukum transaksi Perbankan melalui e-banking.
2. Secara Praktis
Untuk menerapkan pengetahuan penulis secara praktis agar masyarakat
mengetahui transaksi Perbankan melalui e-banking pada Bank BNI-1946
Kantor Cabang USU-Medan.

6

Universitas Sumatera Utara

E. Keaslian Penulisan
Adapun judul tulisan ini adalah Analisis Permasalahan Hukum Perbankan
Berkaitan Dengan Transaksi E-Banking (Studi Kasus Pada Bank BNI-1946 Kantor
Cabang USU-Medan), judul skripsi ini belum pernah ditulis, sehingga tulisan ini
asli dalam hal tidak ada judul yang sama. Dengan demikian ini keaslian skripsi ini
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

F. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Jenis Data Penelitian
Ditinjau dari sudut tujuan penelitian hukum, maka dalam penelitian ini,
penulis menggunakan jenis penelitian hukum normatif. Pada penelitian hukum
normatif yang diteliti hanya bahan pustaka atau data sekunder, yang mungkin
mencakup bahan hukum primer, sekunder, dan tersier.10
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
(secondary data), yaitu data yang tidak diperoleh langsung dari sumbernya atau
yang tidak diperoleh secara langsung dari masyarakat tetapi dari bahan pustaka.
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, mencakup
dokumen-dokumen resmi, buku-buku, jurnal, hasil-hasil penelitian yang berwujud
laporan, dan seterusnya.
2. Sumber Data
Penelitian ini mempergunakan sumber data sekunder yang terdiri dari :

10

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Universitas Indonesia Press,
2008), hal. 52.

7

Universitas Sumatera Utara

a. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mempunyai kekuatan
secara yuridis dan mengikat yang terdiri dari kaidah dasar, peraturan dasar,
perundang-undangan, bahan hukum yang tidak dikodifikasi, jurisprudensi,
traktat, dan bahan hukum dari zaman penjajahan yang sampai saat ini masih
berlaku11, sedangkan yang menjadi bahan hukum primer dalam penelitian
hukum ini adalah Undang‐Undang No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November
1998 tentang perbankan Undang‐Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang
Bank Indonesia, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik, Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/15/PBI/2007
Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh
Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/18/DPNP Tanggal
20 April 2004 tentang Penerapan Manajemen Risiko pada Aktivitas
Pelayanan Jasa Bank melalui Electronic Banking.
b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap
bahan hukum primer berupa pendapat para ahli, surat kabar, majalah, internet
dan jurnal, hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan terhadap
bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti : Kamus bahasa,
Kamus hukum dan Ensiklopedia.
3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini
adalah studi kepustakaan. Identifikasi isi dengan metode studi kepustakaan,
dimana metode ini digunakan dalam rangka memperoleh data sekunder, yaitu

11

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan
Singkat. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009), hal. 13.

8

Universitas Sumatera Utara

mengumpulkan data berupa buku-buku ilmiah yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti, dokumen-dokumen, peraturan perundangan yang sesuai
dan lain sebagainya dengan membaca dan mengkajinya. Beberapa data juga
diperoleh dari Bank BNI-1946 Kantor Cabang USU-Medan.
4. Analisa Data
Pengolahan data menggunakan metode diskriptif analitis artinya
penelitian yang didasarkan atas satu atau dua variabel yang saling berhubungan
yang didasarkan pada teori/konsep yang bersifat umum yang diaplikasikan
untuk menjelaskan tentang seperangkat data atau menunjukkan komparasi atau
hubungan. Data yang diperoleh berdasarkan kenyataan yang ada di Bank BNI1946 Kantor Cabang USU-Medan, kemudian dikaitkan dengan penerapan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dibahas, dianalisa, kemudian
ditarik kesimpulan yang akhirnya digunakan untuk menjawab permasalahan
yang ada.

G. Sistematika Penulisan
Skripsi ini diuraikan dalam 5 bab, dan tiap-tiap bab berbagi atas beberapa
sub-sub bab, untuk mempermudah dalam memaparkan materi dari skripsi ini yang
dapat digambarkan sebagai berikut :
BAB I

:

PENDAHULUAN, bab ini merupakan gambaran umum yang berisi
tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan
Penulisan dan Manfaat Penulisan, Keaslian Penulisan, Metode
Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II :

TINJAUAN

UMUM

MENGENAI

HUKUM

PERBANKAN

DALAM TRANSAKSI E-BANKING, Bab ini berisikan tentang

9

Universitas Sumatera Utara

Landasan hukum dan fungsi perbankan, Pengertian dan peraturanperaturan terkait dengan e-banking, Jenis-jenis dan manfaat
tekhnologi elektronik banking (e-banking), Layanan

elektronik

banking (e-banking), Sistem keamanan dan data pribadi nasabah
dalam layanan e-banking.
BAB III

:

RESIKO/MASALAH YANG DIHADAPI E-BANKING PADA
PERUSAHAAN

PERBANKAN.

Bab

ini

berisikan

tentang

Kerusakan fasilitas teknologi sebagai penunjang layanan e-banking,
Bobolnya sistem keamanan dan data pribadi nasabah dalam layanan
e-banking, Proses pelayanan sistem online ketika mengakses web ebanking saat server mengalami kerusakan atau maintenance dan
Kesalahan pada sistem sehingga data yang dihasilkan tidak sesuai
dengan yang diinput oleh nasabah.
BAB IV

:

ANALISIS

PERMASALAHAN

HUKUM

PERBANKAN

BERKAITAN DENGAN TRANSAKSI E-BANKING (STUDI
KASUS PADA BANK BNI-1946 KANTOR CABANG USUMEDAN). Bab ini berisi tentang Pelaksanaan/prosedur transaksi
melalui e-banking pada Bank BNI-1946 Kantor Cabang USUMedan, Hambatan-hambatan yang terkait dengan transaksi ebanking di Bank BNI-1946 Kantor Cabang USU-Medan dan Upaya
penyelesaian terhadap permasalahan hukum yang timbul dalam
transaksi Perbankan melalui e-banking pada Bank BNI-1946 Kantor
Cabang USU-Medan.

10

Universitas Sumatera Utara

BAB V

:

KESIMPULAN DAN SARAN. Merupakan bab penutup dari
seluruh rangkaian bab-bab sebelumnya, yang berisikan kesimpulan
yang dibuat berdasarkan uraian skripsi ini, yang dilengkapi dengan
saran-saran.

11

Universitas Sumatera Utara