Analisis Startegi Peningkatan Pengetahuan , Keterampilan dan Sikap Dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi Perawat Ruang Rawat Inap RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Chapter III VII

30
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL

3.1.

Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah sebuah konsep berpikir sistematis yang

didasarkan kepada analisis yang menjadi alur proses dari suatu penelitian.
Berdasarkan permasalahan penelitian dan kajian teoritis sebagaimana telah dijelaskan
maka kerangka konseptual yang diajukan dapat di gambarkan seperti pada Gambar
3.1
Variabel terikat

Pengetahuan (X1) :
rx1, y
Variabel bebas
Keterampilan (X2)

rx2, y


Sikap (X3)

KOMPETENSI
(Y)

rx3, y

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual

Keterangan :
-

Variabel pengetahuan (X1), keterampilan (X2), dan sikap (X3) adalah sebagai variabel
bebas ( Independent Variable)

-

Kompetensis (Y) adalah variabel terikat (dependent variable)


18
Universitas Sumatera Utara

31
3.2 Rumusan Hipotesis
Hipotesis didefenisikan sebagai suatu pernyataan tentang hubungan logis antara dua
variabel atau lebih yang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diuji
kebenarannya (Sekaran, U., 2006). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hipotesis
korelatif, yaitu hipotesis yang digunakan untuk mengetahui asosiasi atau korelasi antara
variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumusan hipotesis terhadap masalah yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya adalah sebagai berikut :
H1: Apakah pengetahuan berpengaruh terhadap kompetensi
H2: Apakah keterampilan berpengaruh terhadap kompetensi
H3 : Apakah sikap berpengaruh terhadap kompetensi
H4 :Apakah pengetahuan,keterampilan dan sikap secara simultan berpengaruh terhadap
kompetensi

Universitas Sumatera Utara

32

BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian korelasional
(Correlational Research), yaitu suatu penelitian yang dilaksanakan dengan tujuan
mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan (berkorelasi) dengan
satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisen korelasi (Sinulingga,2015). Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survey. Data
dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner kemudian diolah menggunakan analisis
regresi berganda.

4.2 Lokasi dan waktu penelitian
4.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi jalan
Kumpulan Pane no 49 Kota Tebing Tinggi Provinsi Sumatera Utara

4.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian berlangsung selama 7 (tujuh) bulan dimulai dari Juni 2016
sampai dengan Desember 2016


20

Universitas Sumatera Utara

33
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1 Populasi
Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh perawat ruang rawat inap yang

berstatus pegawai negeri sipil (PNS) baik laki-laki atau perempuan dengan tingkat
pendidikan D3 Perawat, dan memiliki surat tanda register (STR)di RSUD Dr. H
Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi yang berjumlah 20orang .

4.3.2 Sampel
Dikarenakan jumlah perawat yang relatif sedikit, maka peneliti menggunakan
seluruh populasi yang berjumlah 20 orang sebagai sampel atau yang disebut dengan
sensus, yaitu survey yang dilakukan pada seluruh anggota populasi ( Sekaran, 2006).


4.4. Pengumpulan Data
4.4.1. Jenis Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh peneliti secara langsung dari sumber
utamanya dengan cara melakukan survey menggunakan kuesioner, wawancara dan
pengamatan langsung oleh peneliti
b. data sekunder, yaitu data yang bersumber dari laporan yang telah dibuat pihak lain,
hasil laporan yang telah dibuat pihak lain tersebut masih dapat digunakan untuk
suatu penelitian yang lain.

4.4.2 Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah :

Universitas Sumatera Utara

34
a. Kuesioner, yaitu kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan variabelvariabel penelitian
b. Studi pustaka, yaitu segala usaha yang dilakukan peneliti untuk memperoleh
informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang diteliti.


4.4.3 Metode Pengumpulan Data
a. Menyebarkan kuesioner berupa daftar pertanyaan yang telah diberikan alternatif
jawaban untuk menjawab kepada responden yang terpilih.
b. Mengumpulkan dan mempelajari informasi dan data-data yang diperoleh dari jurnal,
buku-buku literatur, majalah, internet, dan laporan tahunan rumah sakit yang terkait
penelitian.

4.5 Defenisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini, pengetahuan, keterampilan dan sikap merupakan variabel
independen, sedangkan kompetensi sebagai variabel dependen. Pada tabel 4.2 diuraikan
definisi dan indikator dari kelima variabel tersebut.
Tabel 4.2 Definisi Variabel Operasional
Variabel

Definis Operasional

Indikator

Skala

Pengukuran

Pengetahuan

Informasi yang dimiliki 1. Pengkajian

Likert

seseorang untuk bidang 2. Diagnosa Keperawatan
tertentu

(Vathanophas, 3. Perencanaan

2007)

4. Implementasi
5. Evaluasi

Keterampilan


Kemampuan

untuk 1.setiap perawat mampu Likert

mengerjakan serangkaian membuatasuhan
tugas fisik dan mental keperawatan pada pasien

Universitas Sumatera Utara

35
(Nasution, 2012)

2.asuhankeperawatan
dikerjakan secara mandiri
3.perawatmampu
memberikandukungan
secara moril kepada pasien
4. mampu berkomunikasi
dengan baik
5.


mampu

memberikan

promosi kesehatan
Sikap

Sikap

petugas

menjalin

dalam 1.

bersikap

ramah


hubungan sopan

kepada

pasien

penuh

perhatian

keramahan

dan

dan Likert

kepada

dengan pasien/keluarga
atau 2. bersikap tanggap atas

bisa kebutuhan

dipercaya ( Putra, 2016)

dan

keluhan

pasien
3. perhatian (empaty)
4. tidak mudah terbawa
emosi dan kecewa
5.

berpenampilan

yang

menarik
Kompetensi

Cerminan

dari 1. kemampuan teknis yang Likert

kemampuan

dimiliki

untuk

profesionalisme

menyelesaikan tugasnya

petugas/karyawan dalam 2.kemampuan interpersonal
melaksanakan fungsinya 3. kemampuan konseptual
(Putra, 2016)

4.6 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis
Analisis data yang digunakan meliputi analisis regresi berganda dan pengujian
hipotesis dilakukan baik secara serentak maupun secara parsial. Untuk menjamin bahwa
metode yang dipilih telah sesuai dan memenuhi asumsi-asumsi yang dipersyaratkan

Universitas Sumatera Utara

36
dalam penggunaannya maka sebelum dilakukan analisis regresi, akan dilakukan
pengujian terhadap alat ukur (kuesioner) dan uji asumsi klasik terlebih dahulu
Kuesioner yang disebar kepada responden menggunakan skala Likert. Skala ini
merupakan skala yang dirancang untuk memungkinkan responden menjawab berbagai
tingkatan pada setiap butir yang menggunakan produk dan jasa (Sugiyono, 2010).
Dalam kuesioner ini digunakan skala Likert yang terdiri dari sangat setuju, setuju,
netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Boone dan Boone (2012) menyatakan bahwa skala likert adalah merupakan skala
yang paling sesuai untuk digunakan apabila sebuah keputusan yang diambil adalah
merupakan bagian dari jenis keputusan yang dapat diperoleh dengan pertanyaan yang
digunakan kepada responden yang bersifat kuesioner dan mencerminkan kombinasi
berbagai sifat dan pandangan dari respondenJawaban dari kuesioner tersebut diberi bobot
skor atau nilai sebagai berikut :

Sangat tidak setuju

Tidak setuju

1

2

Netral
3

Setuju

Sangat setuju

4

5

Boone dan Boone (2012)

4.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument
Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi syaratsyarat alat ukur yang baik, sehingga menghasilkan data yang sesuai dengan apa yang
diukur, sebelum dilakukan analisis data berdasarkan hasil data yang terkumpul terlebih
dahulu dilakukan pengujian data melalui uji validat dan reliabilitas data.
Keberhasilan alat ukur menjalankan fungsinya sebagai alat ukur apabila alat ukur
tersebut dapat menunjukkan hasil ukur dengan cermat dan akurat. Alat ukur telah

Universitas Sumatera Utara

37
memiliki kualitas yang tinggi jika alat ukur memiliki item-item kuesioner yang
berkualitas tinggi. Untuk memastikan hal terebut dilakukan uji reliabilitas dan uji
validitas terhadap 20 orang responden yang merupakan total sampel dalam penelitian ini.

4.6.1.1 Uji Validitas
Validitas data ialah suatu ukuran yang mengacu kepada derajad kesesuaian antara
data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data ( Sinulingga, 2015). Uji
validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan (indikator) pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut ( Ghozali, 2013).
Analisis validitas yang digunakan adalah Uji Korelasi Pearson Product Moment
yang diolah menggunakan SPSS . dengan formula sebagai berikut :

Dimana :
rxy= koefisien korelasi antara X dan Y
Xi = skor variabel independen X
Yi = skor variabel dependen Y
n = Jumlah/ responden

Validitas suatu butir pertanyaan diukur dengan cara menghitung angka koefisien
korelasi antara skor butir dengan skor totalnya . pernyataan dalam kuesioner dikatakan valid
nilai korelasi untuk seluruh indikator untuk mengukur seluruh variabel mempunyai nilai

Universitas Sumatera Utara

38
rhitung> r

tabel

dengan tingkat signifikan (derajat kepercayaan) korelasi 95% atau p = 0.05.

Dengan demikian, pertanyaan dalam kuesioner tersebut dapat digunakan dalam penelitian
(Juliandi, 2013).

4.6.1.2 Uji Reliabilitas Instrument
Realibilitas data adalah suatu ukuran yang menunjukkan derajat konsistensi /
kestabilan instrumen terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan instrumen tersebut
(Sinulingga, 2015).
Pengujian stabilitas instrumen yaitu Test – Retest Reliability dan Parallel – Form
Realibility.Test – Retest Reliabilityadalah suatu metode pengujian realibilitas instrumen yang
dilakukan dengan cara menggunakan instrumen tersebut kepada subjek yang sama secara
berulang – ulang tetapi pada waktu yang berbeda. Parallel-Form Realibility adalah metode
pengujian konsistensi instrumen dengancara menggunakan dua instrumen yang paralel
kepada subjek yang sama dan pada waktu yang sama. Jika koefisien korelasi positif dan
signifikan maka instrumen tersebut dapat dinyatakan cukup reliabel (Sinulingga, 2015).
Pengujian konsistensi internal instrumen pengumpulan data dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu interitemconsistency reliability dan split – half reliability. Interitem
consistency reliability adalah sebuah tes konsistensi terhadap jawaban responden mengenai
pertanyaan yang ditanyakan. Sedangkansplit – half reliability adalah separuh dari instrumen
ganjil, dan berdasarkan pertanyaan bagian awal dan pertanyaan bagian akhir (Sinulingga,
2015).
Pengujian stabilitas dan konsistensi instrumen memiliki berbagai metode antara lain
seperti Formula Spearman-Brown, Formula Flanagan, Formula Rulon, Formula K-R 20,
Formula Kuder-Richardson 21, Formula Hoyt, Koefisien Alpha Cronbach dan sebagainya.

Universitas Sumatera Utara

39
Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengujian realibilitas instrumen dengan
menggunakan metode koefisien Alpha Cronbach untuk menentukan realibilitas instrument
atas hasil jawaban dari pertanyaan kuesioner yang telah diberikan kepada sampel.Rumus
untuk mendapatkan koefisien Alpha Cronbach adalah sebagai berikut :

�11

∑ σ2�

=�
� �1 − 2 �
(� − 1)
σ�

Dimana :
r11

=

realibilitas instrument (koefisien Alpha Cronbach)

k

=

jumlah butir pertanyaan dalam instrument

∑ σ2�

=

jumlah varians butir – butir pertanyaan

=

varians total

σ2�

Jika hasil dari perhitungan koefisien Alpha Cronbach atas data yang diperoleh adalah

sama ataupun diatas nilai r kritis dari jumlah sampel yang digunakan, maka dapat dikatakan
bahwa data tersebut adalah reliabel.

4.6.2

Model Analisis Data
Suatu penelitian membutuhkan analisis data dan interpretasi yang bertujuan

menjawab pernyataan – pernyataan penelitian dalam rangka mengungkapkan fenomena sosial
tertentu.Menurut Siregar (2015), analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam
bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan
Teknik yang dipilih untuk menganalisis data harus sesuai dengan pola penelitian dan
variabel yang akan diteliti. Teknik analisis dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik
analisis regresi linear berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat

Universitas Sumatera Utara

40
pengaruh yang positif dari variabel independen (X1,X2,X3) terhadap variabel dependen(Y)
dengan model regresi sebagai berikut
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana :
Y = kompetensi perawat rawat inap
a = konstanta
b= koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan
variabeldependen yang didasarkan pada variabel independen
X= variabel independen yang terdiri dari :
X1 = pengetahuan
X2 = keterampilan
X3 = sikap
e = error

4.6.3 Uji Hipotesis
Untuk menjawab hipotesis yang ada, akan digunakan analisa regresi linear berganda.
Regresi linear berganda adalah regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari
satu variabel independen.

4.6.3.1 Koefisien Determinasi dan Koefisien Korelasi
Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh
variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Koefisien ini menunjukkan
seberapa besar presentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu
menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai R2 sama dengan 0 berarti tidak ada pengaruh

Universitas Sumatera Utara

41
variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R2 sama dengan1, maka pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna (Priyanto, 2010).

4.6.3.2 Uji Hipotesis Simultan (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1 sampai dengan
X3) secara bersama-sama atau simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen (Y). atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel dependen atau tidak.

4.6.3.3 Uji Hipotesis Parsial (Uji t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen
(X1 sampai dengan X3) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen (Y).

4.6.4 Uji Asumsi Dasar dan Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis
regresi linear berganda. Pada penelitian ini, digunakan Uji Normalitas, Uji linearitas, serta Uji
Heterokedastisitas.

4.6.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas berguna pada tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika
data normal, maka digunakan statistik parametrik, dan jika data tidak normal digunakan
statistik non parametrik. Untuk mengetahui apakah hasil pengamatan menyebar normal atau
tidak, dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti uji histogram, uji normal P Plot, uji Chi
Square, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorov Smirnov(Situmorang dan Lufti, 2011).

Universitas Sumatera Utara

42
Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas pada penelitian ini adalah uji
histogram yaitu membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati
distribusi normal.

4.6.4.2 Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan
sudah benar atau tidak. Untuk menentukan apakah fungsi persamaan regresi yang digunakan
berbentuk linear, maka dapat dilihat dari P-Plot. Apabila titik-titik terdistribusi mengikuti
garis linear, maka model regresi dapat dinyatakan linear. Dalam penelitian ini, untuk uji
linearitas dipergunakan grafik P-P Plot .

4.6.2.3 Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan
asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk
semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi
adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas.
Pengujian apakah terdapat gejala tersebut dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
gambar hasil output SPSS.

Universitas Sumatera Utara

43
BAB V
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1

SEJARAH PERUSAHAAN
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi berdiri tahun

1958 yang sebelumnya bernama Rumah Sakit Kota Praja. Dibangun di atas areal tanah seluas
25.068,4 M2 dengan luas bangunan 18.635,18 M2.
Berdasarkan

Keputusan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor

:

233/Menkes/S.K/VI/1983 UPTD RSU Kota Tebing Tinggi ditetapkam sebagai Rumah Sakit
Umum Pemerintah Kelas C Non Pendidikan. Sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman
dan mengenang jasa salah seorang dokter pribumi pertama yang berparkatek di Kota Tebing
Tinggi dan merupakan tokoh masyarakat yang banyak bergerak di bidang kesehatan, maka
nama rumah sakit dirubah menjadi RSUD Dr. H. Kumpulan Pane. Perubahan ini ditetapkan
dengan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1013/Menkes/SK/IX/2007
tanggal 6 Desember 2007, tentang perubahan nama Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi
menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi. Pada
tanggal 28 Juli 2009 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi
ditetapkan menjadi kelas B non pendidikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 581/MENKES/VII/2009 tentang peningkatan kelas Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi. Tahun 2010 Rumah Sakit telah
terakreditasi sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
YM.0110/III/7960/10 tentang pemberian Status Akreditasi Penuh Tingkat Lanjut 12
Pelayanan, Rumah Sakit telah ditetapkan Pengelolaan Keuangannya dengan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) sesuai dengan surat keputusan
Walikota Tebing Tinggi Nomor : 900/832 Tahun 2010 tentang Penetapan Status Pola

31
Universitas Sumatera Utara

44
Pengelolaan Keuangan Badan Layann Umum Daerah (PPK-BLUD) pada RSUD Dr. H.
Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi.

5.2 Visi dan Misi RSUD Dr. H. Kumpulan Pane
5.2.1 Visi RSUD Dr. H. Kumpulan Pane
Visi RSUD Dr. H. Kumpulan Pane adalah Rumah Sakit Terpercaya, Profesional,
Terkini, Aman, Nyaman dan Terjangkau Oleh Masyarakat Kota Tebing Tinggi dan
Sekitarnya.

5.2.2 Misi RSUD Dr. H. Kumpulan Pane
Misi RSUD Dr. H. Kumpulan Pane adalah :
a. Menyelenggarakan pelayanan Rumah Sakit dengan didasari komitmen tinggi dan
partisipasi seluruh pegawai.
b. Meningkatkan mutu sumber daya manusianya melalui pendidikan dan pelatihan yang
berkelanjutan.
c. Mengembangkan Pelayanan unggulan
d. Meningkatkan sarana dan prasarana yang mengikuti perkembangan ilmu kesehatan
dan teknologi secara terus-menerus.
e. Menyelenggarakan pelayanan rumah sakit yang berorientasi dan terdokus pada
kepuasan pelanggan termasuk masyarakat miskin.
f. Meningkatkan efektivitas, efisiensi dan fleksibilitas pengelolaan keuangan.
g. Penghargaan professional kerja dengan peningkatkan kesejahteraan pegawai.

Universitas Sumatera Utara

45
5.3 Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit
Pengembangan SDM dilaksanakan melalui peningkatan kuantitas dan kualitas,
dimana peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan pendidikan dan pelatihan
partisipatif, melaluiIn House Training dan pendidikan berkelanjutan. Kondisi SDM di RSUD
Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada tabel 5.3. dibawah ini.
Tabel 5.3 Jumlah SDM RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Tahun 2015
NO
1
2
3
4
5

JENIS SDM

Dokter Spesialis
Dokter Umum
Dokter Gigi
Magister Kesehatan
Magister Kesehatan Tropmed
(MKT)
6
Sarjana Kesehatan Masyarakat
7
Sarjan Umum lainnya
8
Sarjana Keperawatan
9
Tenaga Kefarmasian
10
Fisioterapi
11
D3 Keperawatan
12
D3 Gigi
13
D3 Kebidanan
14
Analis Kesehatan
15
Sarjana Biologi
16
AMRO
17
Teknisi Medik
18
D3 lainnya
19
Diploma Rekam Medis
20
Gizi
21
Bidan
22
SPK
23
SPRG
24
SLTA/SMEA/SMK
25
SD
TOTAL
Sumber : Sub Bag Hukum dan Diklat, 2015

PNS

NON PNS

JUMLAH

13
39
3
2
1

8
-

21
39
3
2
1

7
20
27
8
6
73
2
26
11
1
2
3
46
1
3
3
15
3
14
2
331

2
1
1
71
187

7
20
27
8
6
73
2
26
11
1
2
3
48
1
4
3
15
3
85
2
518

Universitas Sumatera Utara

46
5.4 PRODUK LAYANAN RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE
RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi memberikan pelayanan kepada
pasien umum, pasien peserta BPJS baik peserta yang dibiayai oleh Pemerintah maupun
peserta mandiri serta pasien Jamkesda (belum terdaftar sebagai peserta BPJS), baik untuk
rawat jalan maupun rawat inap serta dengan layanan pengunjung lainnya dengan jenis
pelayanan dan kemampuan medis yang professional.
RSUD Dr. H. Kumpulan Pane memiliki berbagai macam produk layanan yang
ditawarkan kepada masayarakat antara lain :
1. Pelayanan Medik Umum
- pelayanan medik dasar
- pelayanan medik gigi dasar
- pelayanan KIA/KB
2. Pelayanan Gawat darurat
3. Pelayanan Spesialis Dasar
- Penyakit Dalam
- Anak
- Bedah dan
- Obstetri dan Ginekologi
4. Pelayanan Spesialis Penunjang
- Anastesiologi
- Radiologi
- Rehabilitasi Medik
- Patologi Klinik
5. Pelayanan Medik Spesialis Lainnya
- Telinga Hidung Tenggorokan

Universitas Sumatera Utara

47
- Kesehatan Jiwa
- Penyakit Syaraf
- Penyakit Mata
- Penyakit Kulit dan Kelamin
- TB Paru
6. Pelayanan Sub Spesialis
- Bedah Onkologi
- Ginjal dan Hipertensi
7. Pelayanan Keperawatan
- VIP/Super VIP
- Kelas I, II, III
- Isolasi
- Haemodialisa
- Intensif Care Unit (ICU)
- Ruang Kebidanan
- Ruang Anak
8. Pelayanan Penunjang Klinik
- Pelayanan Gizi
- Pelayanan Farmasi
- Sterilisasi Instrumen /CSSD
- Rekam Medis
9. Pelayanan Penunjang Non Medik
- Laundry
- Instalasi Gizi/Dapur
- Instalasi Pemeliharaan Sarana RS (IPS RS)

Universitas Sumatera Utara

48
- Promosi
- K3 RS
- B 3 ( Bahan berbahaya beracun )
- IPAL dan Incenerator
- Tramsportasi Ambulance dan Mobil Jenazah
- Pemulasaran Jenazah
- Pemadam Kebakaran
- Penyediaan Air Bersih
- Lapangan Parkir
- Sarana MCK Umum
10. Pelayanan Administrasi
- MOU
- Personalia
- Keuangan
- SIM RS
- Keamanan/ SATPAM

5.5 Struktur Organisasi
Susunan organisasi dan tata kerja RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi
mengacu pada peraturan Daerah Kota Tebing Tinggi No 04 Tahun 2011 yang terdiri dari :
a. Direktur
b. Wakil Diektur Bidang Umum dan Keuangan, terdiri dari :
1. Bagian Keuangan :
- Sub bag Perbendaharaan dan Verifikasi
- Sub bag Pelaporan dan Akuntansi

Universitas Sumatera Utara

49
2. Bagian Program dan Rekam Medis :
- Sub Bag Program
- Sub Bag Rekam Medis dan Pengolahan Data
3. Bagian Tata Usaha :
- Sub bag Hukum, Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan
- Sub Bag Umum dan Humas
c. Wakil Direktur Pelayanan , terdiri dari :
1. Bidang Pelayanan :
- Seksi Pelayanan Medik
- Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Medik
2. Bidang Perawatan :
- Seksi Asuhan Keperawatan dan Logistik
- Seksi SDM dan Mutu Keperawatan
3. Seksi Penunjang Medik dan Non Medik :
- Seksi penunjang Medik
- Seksi Penunjang Non Medik

Universitas Sumatera Utara

50
BAB VI
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas hasil analisis dari pengolahan data yang dikumpulkan
melalui kuesioner dengan uji validitas dan uji reliabilitas, uji asumsi dasar dan uji asumsi
klasik serta uji hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda.

6.1

Hasil Uji Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang merupakan

sekumpulan pertanyaan yang digunakan untuk menanyakan hal-hal yang diukur dan
diketahui kepada sampel perawat rawat inap Rumah Sakit Kumpulan Pane Kota Tebing
Tinggi. Keberhasilan alat ukur menjalankan fungsinya sebagai alat ukur tersebut dapat
menunjukkan hasil ukur dengan cermat dan akurat.
Ketepatan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan variabel penelitian sangat
tergantung kepada kualitas data yang dipakai dalam pengujian. Uji validitas dan uji
realibilitas perlu dilakukan untuk menjamin bahwa data yang dikumpulkan tersebut sahih
(valid) dan dapat dipercaya (reliable).

6.1.1

Uji Validitas
Uji ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor variabel dengan

skor total yang merupakan penjumlahan dari keseluruhan variabel.
Pengujian ini menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikan 0,05, dengan kriteria
sebagai berikut :
1. jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig 0,05 ) maka instrument atau variabel pernyataan
berkorelasi signifikan terhadap skor total variabel (dinyatakan valid).
38
Universitas Sumatera Utara

51
2. jika r hitung < r tabel ( uji 2 sisi dengan sig 0.05) maka instrument atau variabel pernyataan
tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total variabel ( dinyatakan tidak valid) .
Hasil uji validitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 6.1. berikut :
Tabel 6.1. Hasil Uji Validitas Penelitian
Variabel
Pengetahuan (X1)

No Pernyataan
r hitung
1
0.679
2
0.665
3
0.706
4
0.680
5
0.714
Keterampilan (X2)
1
0.666
2
0,677
3
0,698
4
0,690
5
0,649
Sikap (X3)
1
0,720
2
0,702
3
0,711
4
0,642
5
0,715
Kompetensi (Y)
1
0,771
2
0,766
3
0,718
4
0,738
5
0,746
Sumber : hasil pengolahan SPSS, 2017 (data diolah)

r kritis
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Berdasarkan tabel 6.1. dari 20 data (n) dengan r tabel 0,444yang diolah diperoleh hasil
20 valid karena mempunyai nilai r hitung > r tabel atau dengan kata lain semua variabel
berkorelasi signfikan dengan skor total sehingga dapat digunakan untuk analisis
selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

52
6.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dipergunakan untuk mengetahui konsistensi/kestabilan instrument
terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan instrument tersebut (sinulingga, 2015).
Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengujian realibilitasi instrument dengan
menggunakan metode koefisien alpha cronbach untuk menentukan reliabilitas instrument
atau hasil jawaban dari pertanyaan kuesioner yang telah diberikan kepada sampel.
Jika hasil dari perhitungan koefisien alpha cronbach atas data yang diperoleh adalah
sama ataupun diatas nilai r kritis dari jumlah sampel yang digunakan dimana nilai alpha
cronbach adalah 0,60, maka dapat dikatakan bahwa data tersebut adalah reliable.
Tabel 6.2 Hasil Uji Reliabilitas Penelitian
NO
1
2
3
4

Variabel
Pengetahuan (X1)
Keterampilan (X2)
Sikap (X3)
Kompetensi (Y)

Alpha
Cronbach
0.716
0.702
0.727
0.782

N of Item

Keterangan

5
5
5
5

Reliabilitas
Reliabilitas
Reliabilitas
Reliabilitas

Berdasarkan tabel 6.2 diatas, koefisien alpha masing-masing variabel yang diukur
lebih dari 0,6 yang berarti semua variabel dalam penelitian ini adalah reliable atau andal.

6.2 Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini dibagai atas 4 (empat) kategori yakni :
jenis kelamin, usia, dan masa kerja responden. Berdasarkan jawaban responden atas
kuesioner yang telah disebarkan, maka karakteristik responden dapat dilihat pada tabel
berikut :

Universitas Sumatera Utara

53
Tabel 6.3. Data Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Jumlah (Orang)
Laki-Laki
3
Perempuan
17
Total
20
Sumber : Data Primer 2017 yang diolah

Persentase (%)
15
85
100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan jenis kelamin responden dalam
penelitian ini adalah responden mayoritas perempuan yaitu sebanyak 17 orang (85%)
sedangkan laki-laki hanya 3 orang (15%).
Tabel 6.4 Data Usia Responden
Usia (Tahun)
Jumlah (Orang)
20 s/d 25
1
26 s/d 30
5
Diatas 30
14
Total
20
Sumber : Data Primer 2017 yang diolah

Persentase (%)
5
25
70
100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini adalah
responden mayoritas berusia diatas 30 tahun yaitu sebanyak (70%) dan minoritas berusia 2025 tahun yaitu sebanyak 1 orang (5%).
Tabel 6.5 Data Pengalaman Kerja Responden
Pengalaman Kerja
Jumlah (Orang)
1 s/d 5 tahun
7
6 s/d 10 tahun
8
11 s/d 15 tahun
4
16 s/d 20 tahun
1
Total
20
Sumber : Data Primer 2017 yang diolah

Persentase (%)
35
40
20
5
100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini adalah
mayoritas responden yang memiliki pengalaman kerja 6-10 tahun sebanyak 8 orang (40%)
dan minoritas responden yang memiliki pengalaman kerja 16-20 tahun sebanyak 1 orang
(5%).

Universitas Sumatera Utara

54
6.3 Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian
Adapun yang dijadikan sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah
pengetahuan (X1), keterampilan (X2), dan sikap (X3) sedangkan terikat dalam penelitian ini
adalah kompetensi (Y). berikut ini akan diuraikan distribusi freskuensi jawaban respomdem
terhadap butir pertanyaan yang diajukan untuk mengukur variabel-variabel penelitian.

6.3.1 Pengetahuan
Pengetahuan adalah Informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang tertentu
(Vathanophas ,2007),indikatornya : (1) Pengkajian, (2) Diagnosa keperawatan, (3)
Perencanaan, (4) implementasi, dan (5) evaluasi. Kelima indikator dijabarkan kedalam 4 butir
pertanyaan.
Distribusi frekuensi jawaban responden terhadap butir pertanyaan variabel
pengetahuan dapatdilihat pada tabel berikut ini.

No

1

2

3

4

5

Distribusi frekuensi jawaban responden terkait dengan pengetahuan dapat dilihat pada
Tabel 6.6
Pernyataan
Nilai
SS (5)
S (4)
N (3)
TS (2)
STS (1)
Total
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
Data
dasar
pasien 9
45
diperlukan
sebagai
informasi
untuk
pengambilan
tindakan
medis pasien
Riwayat kesehatan pasien 13
65
sebagai
dasar
untuk
membuat diagnosis pasien
Proses
keperawatan 15
75
diawali
dengan
perencanaan yang matang
Implementasi merupakan 13
65
bagian
dari
tindakan
perencanaan keperawatan
Evaluasi
keperawatan 5
25
diperlukan
untuk
perbaikan perencanaan
Sumber : Data Primer 2017 yang diolah

5

25

6

30

0

0

0

0

20

100

4

20

2

10

1

5

0

0

20

100

5

25

0

0

0

0

0

0

20

100

1

5

6

30

0

0

0

0

20

100

6

30

4

20

5

25

0

0

20

100

Universitas Sumatera Utara

55
Berdasarkan tabel 6.6 dapat dilihat bahwa responden memberikan jawaban dengan
kategori sangat setuju untuk 5 pernyataan yang diajukan dengan persentase 55% , responden
memberikan jawaban setuju dengan persentase 21%, responden memberikan jawaban netral
dengan persentase 18%, dan responden memberikan jawaban tidak setuju dengan persentase
6%.Secara umum data ini menunjukkan bahwa responden mayoritas sudah memahami
tentang asuhan keperawatan tetapi ada responden yang menjawab netral dan tidak setuju yang
berarti tingkat pengetahuan dari responden perlu ditingkatkan lagi.

6.3.2 Keterampilan
Keterampilan merupakan kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu baik
secara fisik ataupun mental. Tugas fisik dan mental yang dilaksanakan sehari-hari oleh
perawat .
Distribusi frekuensi jawaban responden terhadap butir pertanyaan variabel
pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Distribusi frekuensi jawaban responden terkait dengan keterampilan dapat dilihat
pada Tabel 6.7
No

1

2

3

4

5

Pernyataan
SS (5)
F
%
setiap perawat mampu 4
20
membuat
asuhan
keperawatan pada pasien
asuhan
keperawatan 8
40
mampu dikerjakan secara
mandiri oleh perawat

Nilai
S (4)
F
%
7
35

N (3)
F
%
5
25

TS (2)
%
4
20

STS (1)
F
%
0
0

F
20

Total
%
100

4

20

5

25

3

15

0

0

20

100

perawat
mampu 5
25
7
memberikan
dukungan
secara moril kepada pasien
Perawat
mampu 6
30
6
berkomunikasi
dengan
baik
Perawat
mampu 9
45
4
memberikan
promosi
kesehatan
Sumber : Data Primer 2017 yang diolah

35

4

20

4

20

0

0

20

100

30

5

25

3

15

0

0

20

100

20

5

25

2

10

0

0

20

100

F

Universitas Sumatera Utara

56
Berdasarkan tabel 6.7 diperoleh hasil bahwa dari 20 responden memberikan jawaban
atas 5 pertanyaan dengan kategori sangat setuju 32%, setuju 28%, netral 24%, dan tidak
setuju 16%. Secara umum dari hasil yang diperoleh dapat digambarkan mayoritas responden
sudah memiliki keterampilan dalam menjalankan tugasnya untuk melayani pasien sesuai
dengan tanggung jawabnya tetapi masih ada responden yang menjawab netral dan tidak
setuju yang menggambarkan bahwa sebagian responden perlu diberikan pelatihan secara rutin
dan bergilir terkait dengan fungsi nya di dalam pelayanan keperawatan pada pasien rawat
inap.

6.3.3 Sikap
Sikap merupakan sikap petugas dalam menjalin hubungan kepada pasien dengan
penuh perhatian atau keramahan dan bisa dipercaya (Putra.2016). Sikap tersebut dapat
dikelompokkan menjadi empat karakteristik sikap yaitu :
a. keramahan , yaitu sikap ramah tamah kepada orang lain
b. kesopanan, yaitu sikap santun baik tutur kata maupun perilaku
c. perhatian, yaitu ketertarikan berkomunikasi dengan hangat dan harmonis
d. kestabilan, yaitu keadaan seimbang tidak mudak terbawa emosi dan kecewa.
Distribusi frekuensi jawaban responden terhadap butir pertanyaan variabel
pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Universitas Sumatera Utara

57
Distribusi frekuensi jawaban responden terkait dengan sikap dapat dilihat pada
Tabel 6.8
No
Pernyataan
Nilai
SS (5)
S (4)
N (3)
TS (2)
STS (1)
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
1
35
7
35
4
20
2
10
0
0
Perawat
mampu 7
bersikap ramah dan
sopan
kepada
pasien/keluarga
2
20
6
30
6
30
4
20
0
0
Perawat
mampu 4
bersikap tanggap dan
sigap dalam merespon
kebutuhan dan keluhan
pasien/keluarga
3
35
6
30
4
20
3
15
0
0
Perawat
mampu 7
menghibur
dan
memberikan dorongan
kepada pasien supaya
cepat
sembuh
dan
mendoakan mereka
4
40
6
30
2
10
4
20
0
0
Perawat
mampu 8
bersikap sabar dan tidak
mudah terbawa emosi
setiap keluhan yang
disampaikan
oleh
pasien/keluarga ataupun
rekan kerja
5
25
6
30
5
25
4
20
0
0
Perawat
mampu 5
menjaga
penampilan
saat bertugas
Sumber : Data Primer 2017 yang diolah

F

Total
%

20

100

20

100

20

100

20

100

20

100

Berdasarkan tabel 6.8. diperoleh hasil bahwa dari 20 responden memberikan jawaban
atas 5 pertanyaan dengan kategori sangat setuju 31%, setuju 31%, netral 21%, dan tidak
setuju 17%. Secara umum dari hasil yang diperoleh dapat digambarkan mayoritas responden
sudah menunjukkan sikap yang sesuai dengan etika keperawatan, tetapi ada sebagian
responden yang menjawab netral dan tidak setuju yang menggambarkan bahwa sebagian
responden perlu di lakukan pembinaan dan pemahaman tentang etika keperawatan sehingga
seluruh responden mampu untuk memberikan pelayanan prima kepada pasien.

Universitas Sumatera Utara

58
6.3.4 Kompetensi
Kompetensi (competence) merupakan cerminan dari kemapuan profesionalisme
petugas/karyawan dalam melaksanakan fungsinya. Kemampuan karyawan terdiri dari
kemampuan teknis yang dimiliki oleh setiap orang untuk menyelesaikan tugasnya,
kemampuan interpersonal (hubungan antar pribadi), dan konseptual, dengan kadar kebutuhan
yang berbeda.
Distribusi frekuensi jawaban responden terhadap butir pertanyaan variabel
pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Distribusi frekuensi jawaban responden terkait dengan kompetensi dapat dilihat pada
Tabel 6.9
No
Pernyataan
Nilai
SS (5)
S (4)
N (3)
TS (2)
STS (1)
Total
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
1
30
5
25
5
25
4
20
0
0
20
100
Perawat
mampu 6
mengerjakan tugas nya
sesuai dengan SOP
(standar
operational
procedur)
2
25
6
30
6
30
3
15
0
0
20
100
Perawat
mampu 5
mengoperasikan setiap
peralatan medis dengan
benar
3
30
5
25
5
25
4
20
0
0
20
100
Perawat
mampu 6
berpenampilan
yang
menarik saat bertugas
4
30
5
25
6
30
3
15
0
0
20
100
Perawat
mampu 6
melaksanakan
kewajiban nya dalam
memberikan
pertolongan
tanpa
mengharapkan imbalan
dari pasien
5
20
6
30
7
35
3
15
0
0
20
100
Perawat
mengetahui 4
setiap peranan dirinya
dalam organisasi
Sumber : Data Primer 2017 yang diolah
Berdasarkan tabel 6.9. diperoleh hasil bahwa dari 20 responden memberikan jawaban
atas 5 pertanyaan dengan kategori sangat setuju 27%, setuju 27%, netral 29%, dan tidak

Universitas Sumatera Utara

59
setuju 17%. Secara umum dari hasil yang diperoleh dapat digambarkan mayoritas responden
sudah memiliki kompetensi yang baik tetapi ada sebagian responden yang menjawab netral
sebanyak 29% dan tidak setuju sebanyak 17% yang menggambarkan bahwa sebagian
responden perlu di lakukan peningkatan kompetensi nya agar mampu memberikan pelayanan
yang baik sesuai dengan fungsinya.

6.4 Uji Regresi Linear Berganda
6.5.1 Hasil Analisa Regresi Linear Berganda
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y = 2.504 – 0.063X1 + 0.318X2 + 0.589X3

6.5.2 Nilai Koefisien Determinasi (R2)
Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh
variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Koefisien ini menunjukkan
seberapa besar presentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu
menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai R2 adalah antara angka 0 dan 1 dengan
ketentuan sama dengan 0 berarti tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen dan nilai R2 sama dengan 1 berarti pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen adalah sempurna (Priyanto, 2010). Nilai koefisien determinasi (R2) terletak pada
tabel model summary dan tertulis R Square.
Tabel 6.10 Nilai Koefisien Determinasi (R2)
b

Model Summary

Model
1

R

R Square
a

.588

.346

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate
.223

3.391

Durbin-Watson
2.721

a. Predictors: (Constant), sikap, keterampilan, pengetahuan
b. Dependent Variable: kompetensi

Universitas Sumatera Utara

60

-

Besarnya angka R square(R2) adalah 0,346. Angka tersebut dapat digunakan untuk
melihat besarnya pengaruh pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap kompetensi
perawat dengan cara menghitung Koefisien Determinasi (KD) dengan menggunakan
rumus sebagai berikut : KD = r2 x 100% dengan nilai sebesar 34,6 %. Angka tersebut
menerangkan bahwa pengaruh pengetahuan (X1), keterampilan (X2) dan sikap (X3)
terhadap kompetensi perawat (Y) secara gabungan adalah 34.6%, sedangkan sisanya
65,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam ruang lingkup
penelitian ini diantaranya pengalaman, budaya organisasi, motivasi, keyakinan dan
nila-nilai, isu emosional, dan lain-lainnya.

-

Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,588 menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang
kuat antara variabel pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap kompetensi
perawat.

6.6 Pengujian Hipotesis
6.6.1 Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)
Untuk mengetahui apakah pengetahuan, keterampilan dan sikap berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kompetensi perawat dapat dilihat dari tabel 6.11 (Anova)
Tabel 6.11 Nilai Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)
b

ANOVA
Model
1

Sum of Squares
Regression

df

Mean Square

97.182

3

32.394

Residual

184.018

16

11.501

Total

281.200

19

F
2.817

Sig.
a

.072

a. Predictors: (Constant), sikap, keterampilan, pengetahuan
b. Dependent Variable: kompetensi

Universitas Sumatera Utara

61
Dari 6.11 diatas dapat dilihat tingkat signifikan menggunaka alpha = 5% (signifikan
5% atau 0,05). Nilai F hitung sebesar 2,817 dan F tabel sebesar 3,59 , Jika nilai F hitung > F tabel
maka H0 di tolak dan H1 diterima. Dalam penelitian ini F hitung < F tabel : 2,817 < 3,59 maka
Ho diterima dan H1 ditolak yang berarti pengetahuan (X1), keterampilan (X2) dan sikap (X3)
tidak secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap kompetensi (Y).

6.6.2 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Untuk melihat besarnya pengaruh variabel pengetahuan, keterampilan dan sikap
terhadap kompetensi secara parsial dengan menggunakan Uji t, sedangkan untuk melihat
besarnya pengaruh digunakan angka β atau Unstandardized Coefficient dibawah ini.
Tabel 6.12 Coeffisien Hasil Penelitian

a

Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Std. Error

(Constant)

2.504

8.134

pengetahuan

-.063

.329

keterampilan

.318

sikap

.589

Coefficients
Beta

t

Sig.
.308

.762

-.041

-.192

.850

.269

.247

1.180

.255

.268

.488

2.198

.043

a. Dependent Variable: kompetensi

6.6.2.1 Analisis Pengaruh Pengetahuan Terhadap Kompetensi Perawat
Untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan dengan kompetensi perawat
dilakukan uji hipotesis parsial (Uji t) :
H0 : secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan pengetahuan dengan kompetensi
perawat
H1 : secara parsial ada pengaruh yang signifikan pengetahuan dengan kompetensi perawat

Universitas Sumatera Utara

62
Pengujian dilakukan dengan membandingkan besarnya angka thitung dengan angka ttabel,
dengan kriteria uji hipotesis sebagai berikut :
Jika thitung >ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika thitung 0,05 sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa
pengetahuan memberikan pengaruh yang positif terhadap kompetensi perawat ruang rawat
inap RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan sehariharinya tidak dapat diterima.

6.6.2.2 Analisis Pengaruh Keterampilan Terhadap Kompetensi Perawat
Untuk mengetahui apakah ada hubungan keterampilan dengan kompetensi perawat
dilakukan uji hipotesis parsial (Uji t) :
H0 : secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan keterampilan dengan kompetensi
perawat

Universitas Sumatera Utara

63
H1 : secara parsial ada pengaruh yang signifikan keterampilan dengan kompetensi perawat
Pengujian dilakukan dengan membandingkan besarnya angka thitung dengan angka ttabel,
dengan kriteria uji hipotesis sebagai berikut :
Jika thitung >ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika thitung 0,05 sehingga hipotesis kedua dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa
keterampilan memberikan pengaruh yang positif terhadap kompetensi perawat ruang rawat
inap RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan sehariharinya tidak dapat diterima.

6.6.2.3 Analisis Pengaruh Sikap Terhadap Kompetensi Perawat
Untuk mengetahui apakah ada hubungan sikap dengan kompetensi perawat dilakukan
uji hipotesis parsial (Uji t) :
H0 : secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan sikap dengan kompetensi perawat

Universitas Sumatera Utara

64
H1 : secara parsial ada pengaruh yang signifikan sikap dengan kompetensi perawat
Pengujian dilakukan dengan membandingkan besarnya angka thitung dengan angka ttabel,
dengan kriteria uji hipotesis sebagai berikut :
Jika thitung >ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika thitung ttabel sebesar 2,119
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada pengaruh positif dan signifikan sikap
terhadap kompetensi perawat.
Nilai koefisien β (dalam kolom Unstandardized Coefficient Beta ) sebesar 0,05
menunjukkan

bahwa

pengaruh

sebesar

ini

tidak

signifikan

karena

nilai

signifikansi/probabilitas hasil perhitungan yang tertera dalam kolom signifikansi sebesar
0,043 < 0,05 sehingga hipotesis ketiga dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa sikap
memberikan pengaruh yang positif terhadap kompetensi perawat ruang rawat inap RSUD Dr.
H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-harinya dapat
diterima.
Selanjutnya ke empat hipotesis dalam penelitian yang dikemukakan sebelumnya dapat
disimpulkan seperti pada tabel berikut :

Universitas Sumatera Utara

65
Tabel 6.13 Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian
Hipotesis
Bagian I :
Simultan

Pernyataan
1

1

Bagian II:
Parsial

2

3

Keputusan

Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
variabel pengetahuan, keterampilan, dan sikap
secara bersama-sama terhadap kompetensi
perawat RSUD Dr. H.Kumpulan Pane Kota
Tebing Tinggi
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
variabel pengetahuan secara parsial terhadap
kompetensi perawat RSUD Dr. H.Kumpulan Pane
Kota Tebing Tinggi
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
variabel keterampilan secara parsial terhadap
kompetensi perawat RSUD Dr. H.Kumpulan Pane
Kota Tebing Tinggi
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
variabel sikap secara parsial terhadap kompetensi
perawat RSUD Dr. H.Kumpulan Pane Kota
Tebing Tinggi

Tidak Diterima

Tidak Diterima

Tidak Diterima

Diterima

6.7 Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan

dari ketiga variabel, variabel sikap yang

paling berpengaruh terhadap kompetensi perawat, hal ini juga sejalan dengan hasil observasi
langsung peneliti saat melakukan penelitian di ruang rawat inap RSUD Dr. H. Kumpulan
Pane yaitu terlihat sikap dari perawat yang kurang responsif atau tanggap terhadap keluhan
pasien di ruang anak. Dimana terlihat jelas saat keluarga mengeluhkan rasa sakit di daerah
pemasangan infus pada anaknya, tanggapan dari salah satu perawat hanya memberikan
respon biasa saja dan menanggapi dengan memberikan kata lisan bahwa hal itu tidak masalah
dan menyarankan kepada ibu agar si anak sesekali menggerakkan tangannya biar tidak terasa
kaku pada tangannya tanpa melihat kondisi daerah sakit yang dirasakan si anak tersebut.
Berdasarkan kejadian diatas terlihat jelas bahwa perawat tidak menunjukkan etika profesi
yang sewajarnya di dalam melaksanakan pelayanan kepada pasien. Beberapa penyebab dari

Universitas Sumatera Utara

66
masalah etik yaitu kurangnya pendidikan formal, kurangnya tim etik yang menyelesaikan
masalah etik, kurangnya dukungan dari kelompok, dan kurangnya kewenangan dalam
pengambilan keputusan..
Sikap perawat ini dapat di tingkatkan dengan memberikan pengetahuan kepada
perawat mengenai etik dan legal dalam praktik keperawatan profesional.
Etik Profesi merupakan prinsip moral atau asas yang harus diterapkan oleh perawat
dalam hubungannya dengan pasien, teman sejawat dan masyarakat umumnya, Etik ini
mengatur tentang perilaku professional pada perawat dalam menjalankan pekerjaannya,
sebagaimana tercantum dalam lafal sumpah dan kode etik perawat yang disusun organisasi
professional bersama pemerintah.
Dalam hal meningkatkan sikap perawat ruang rawat inap RSUD Dr. H .Kumpulan
Pane Kota Tebing Tinggi di dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan, manajer
dapat menerapkan strategi EDM ( Ethical Decision Making )yaitu klarifikasi ethical dilemma,
mengumpulkan data tambahan, identifikasi pilihan, membuat suatu keputusan, action dan
evaluasi, sehingga perawat akan mampu menjalankan profesinya sesuai dengan kebutuhan
pasien dengan cepat, tepat, terpercaya dan akurat.
RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi juga sudah berupaya memberikan
pelayanan yang terbaik bagi pasien dengan menerapkan sistem model analisa keperawatan
professional (MAKP) secara tim yaitu pasien di layani dengan 2- 3 tim yang terdiri 8
perawat professional, perawat pelaksana, tenaga teknisi dan adminsitrasi. Di dalam
pelaksanaannya sehari-hari MAKP ini belum dilaksanakan secara semestinya yaitu untuk
rawat inap hanya terdiri 1-2 tim saja dengan 6 tenaga perawat pelaksana untuk 1 (satu) shift
saja yaitu shift pagi sedangkan untuk shift siang dan malam tidak ada tim sehingga pelayanan
yang ingin mengutamakan kebutuhan pasien belum terpenuhi dan hal ini juga yang
menyebabkan sikap perawat yang kurang tanggap dan ramah terhadap keluhan pasien.

Universitas Sumatera Utara

67
Berdasarkan hal tersebut diatas, manajer rumah sakit agar segera menindaklanjuti
penanganan yang semestinya seperti penerapan EDM harus di sosialisasikan kepada seluruh
perawat dan penerapan sistem MAKP harus dikaji ulang sistem pelaksanaannya sehingga
RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi dapat bersaing dengan Rumah Sakit
Pemerintah lainnya dan Swasta yang berada didaerah wilayah kerja RSKP TT.

Universitas Sumatera Utara

68
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bagian terkahir dari penulisan geladi karya yang terdiri dari sub bab
kesimpulan dan saran-saran penelitian. Berikut ini akan dikemukakan masing-masing sub bab
tersebut .

7.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa data, interpretasi hasil penelitian, dan pembahasan yang telah
disampaikan sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif
tetapi tidak signifikan antara pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap kompetensi
perawat.
2. Pada hasil hipotesis parsial pengaruh pengetahuan dan keterampilan dengan kompetensi
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengetahuan dan keterampilan
memberikan pengaruh positif tapi tidak signifikan kepada kompetensi perawat.
3. Pada hasil pengujian hipotesis secara parsial pengaruh sikap terhadap kompetensi perawat
menunjukkan ada hubungan, karena ada hubun

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap Di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi Tahun 2010-2011

1 69 109

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada RSUD Dr.H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi

0 5 48

Analisis Startegi Peningkatan Pengetahuan , Keterampilan dan Sikap Dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi Perawat Ruang Rawat Inap RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi

0 0 12

Analisis Startegi Peningkatan Pengetahuan , Keterampilan dan Sikap Dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi Perawat Ruang Rawat Inap RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi

0 0 1

Analisis Startegi Peningkatan Pengetahuan , Keterampilan dan Sikap Dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi Perawat Ruang Rawat Inap RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi

0 0 8

Analisis Startegi Peningkatan Pengetahuan , Keterampilan dan Sikap Dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi Perawat Ruang Rawat Inap RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi

0 0 9

Analisis Startegi Peningkatan Pengetahuan , Keterampilan dan Sikap Dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi Perawat Ruang Rawat Inap RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi

0 0 2

Analisis Startegi Peningkatan Pengetahuan , Keterampilan dan Sikap Dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi Perawat Ruang Rawat Inap RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi

0 0 2

Pengetahuan dan Sikap Perawat Pelaksana Dalam Memberikan Discharge Planning di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Chapter III VI

0 0 33

Karakteristik Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap Di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi Tahun 2010-2011

0 0 17