Analisis Yuridis Perjanjian International Criminal Police Organization (Icpo Interpol) Dengan Polri Dalam Menangkap Pelaku Kejahatan Korupsi Yang Melarikan Diri Ke Luar Negeri
ANALISIS YURIDIS PERJANJIAN INTERNATIONAL CRIMINAL
POLICE ORGANIZATION (ICPO INTERPOL) DENGAN POLRI
DALAM MENANGKAP PELAKU KEJAHATAN KORUPSI
YANG MELARIKAN DIRI KE LUAR NEGERI
AHMAD MUZANI
ABSTRAK
Kerjasama kepolisian telah menjadi hal penting dalam era globalisasi dan
lingkungan di mana terorisme dan jenis kejahatan transnasional serius lainnya
dapat dengan mudah melampaui batas-batas negara. Kerjasama internasional yang
erat antara aparat penegak hukum sangat penting untuk mencegah dan
menanggulangi keadaan bahaya di seluruh dunia. Ada banyak cara dalam
menjalin kerjasama kepolisian internasional. Hal ini dapat berlangsung atas dasar
perjanjian antar negara, baik bilateral maupun multilateral. Kerjasama juga dapat
mengambil bentuk kepatuhan terhadap perjanjian yang dibuat oleh Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) juga dapat berdasarkan resolusi, konvensi, protokol, dan
dokumen hukum lainnya yang disahkan oleh badan kepolisian masing-masing
negara.
Bentuk lain kerjasama datang sebagai akibat dari keanggotaan dalam
organisasi kepolisian sub-regional, regional, internasional ataupun global seperti
ICPO INTERPOL yang lebih dikenal sebagai INTERPOL. Fungsi utama
INTERPOL adalah untuk bertindak sebagai sistem komunikasi polisi global,
untuk mengumpulkan data intelijen tentang kegiatan organisasi criminal
internasional dan individu, untuk memberikan negara-negara anggota info berupa
database kriminal dan layanan analisis, dan memberikan dukungan proaktif untuk
operasi polisi di seluruh dunia.
INTERPOL di Indonesia juga memiliki peran penting untuk menangkap
pelaku kejahatan yang melarikan diri ke luar negeri dengan membantu POLRI
sebagai aparat penegak hukum yang sah di Indonesia. POLRI juga bekerja sama
dengan INTERPOL untuk menangkap tersangka dari negara anggota lain yang
bersembunyi di Indonesia. Jadi ada suatu keuntungan bersama di sini, baik bagi
POLRI maupun bagi INTERPOL.
Kata Kunci : Kerjasama Kepolisian, Interpol, Kejahatan Transnasional,
Universitas Sumatera Utara
POLICE ORGANIZATION (ICPO INTERPOL) DENGAN POLRI
DALAM MENANGKAP PELAKU KEJAHATAN KORUPSI
YANG MELARIKAN DIRI KE LUAR NEGERI
AHMAD MUZANI
ABSTRAK
Kerjasama kepolisian telah menjadi hal penting dalam era globalisasi dan
lingkungan di mana terorisme dan jenis kejahatan transnasional serius lainnya
dapat dengan mudah melampaui batas-batas negara. Kerjasama internasional yang
erat antara aparat penegak hukum sangat penting untuk mencegah dan
menanggulangi keadaan bahaya di seluruh dunia. Ada banyak cara dalam
menjalin kerjasama kepolisian internasional. Hal ini dapat berlangsung atas dasar
perjanjian antar negara, baik bilateral maupun multilateral. Kerjasama juga dapat
mengambil bentuk kepatuhan terhadap perjanjian yang dibuat oleh Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) juga dapat berdasarkan resolusi, konvensi, protokol, dan
dokumen hukum lainnya yang disahkan oleh badan kepolisian masing-masing
negara.
Bentuk lain kerjasama datang sebagai akibat dari keanggotaan dalam
organisasi kepolisian sub-regional, regional, internasional ataupun global seperti
ICPO INTERPOL yang lebih dikenal sebagai INTERPOL. Fungsi utama
INTERPOL adalah untuk bertindak sebagai sistem komunikasi polisi global,
untuk mengumpulkan data intelijen tentang kegiatan organisasi criminal
internasional dan individu, untuk memberikan negara-negara anggota info berupa
database kriminal dan layanan analisis, dan memberikan dukungan proaktif untuk
operasi polisi di seluruh dunia.
INTERPOL di Indonesia juga memiliki peran penting untuk menangkap
pelaku kejahatan yang melarikan diri ke luar negeri dengan membantu POLRI
sebagai aparat penegak hukum yang sah di Indonesia. POLRI juga bekerja sama
dengan INTERPOL untuk menangkap tersangka dari negara anggota lain yang
bersembunyi di Indonesia. Jadi ada suatu keuntungan bersama di sini, baik bagi
POLRI maupun bagi INTERPOL.
Kata Kunci : Kerjasama Kepolisian, Interpol, Kejahatan Transnasional,
Universitas Sumatera Utara