Analisis Perawatan Mesin Produksi dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Prima Indah Saniton
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Proses produksi mengalami peningkatan setiap waktu seiring dengan
tingginya kebutuhan hidup manusia yang mengharuskan perusahaan untuk
melakukan proses produksi secara terus menurus untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia yang berupa pangan, pakaian, elektronik, dll. Mesin produksi
merupakan salah satu komponen utama dalam bidang manufaktur yang menopang
proses produksi. Kerusakan mesin produksi mengakibatkan terhambatnya proses
produksi yang berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan dalam hal
memenuhi kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, diperlukan adanya perwatan
berkala untuk menjaga kondisi mesin tetap prima dalam menjalankan proses
produksi.
Perawatan (maintenance) dapat diartikan sebagai suatu kombinasi dari
berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga dan memelihara suatu
mesin/peralatan serta memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima
untuk menjamin kesiapan operasional yang diperlukan. (Corder, A.S. 1992.
Teknik Manajemen Pemeliharaan. Jakarta : Erlangga. Hal 1)
Reliability (Kehandalan) adalah suatu hal pokok dalam pengukuran
keandalan suatu alat atau komponen dari suatu peralatan baik dalam sistem
produksi maupun dalam sistem pelayanan. Reliability (Kehandalan) mesin
produksi yang tinggi dapat membantu kelancaran proses produksi. Reliability
Universitas Sumatera Utara
(Kehandalan) suatu peralatan atau komponen mesin dari waktu ke waktu akan
menurun atau berkurang dikarenakan adanya faktor keausan komponen, mekanik
dan faktor usia mesin, lama beroperasi, faktor kualitas komponen mesin dan
peralatannya, serta faktor lainnya yang berpengaruh. Salah satu perusahaan yang
membutuhkan metode perawatan guna memperlancar proses produksi adalah PT.
Prima Indah Saniton.
PT. Prima Indah Saniton merupakan perusahaan swasta yang bergerak
dalam bidang sanitary ware yang beralamat Jalan Medan Binjai Km 19 No. 19
Cengkeh Turi, Binjai Utara – Binjai 20747 Sumatera Utara. Perusahaan
memproduksi produk-produk sanitasi yaitu kloset, soap holder, dan wastafel dan
diberi merk Champion. Dalam kegiatan proses produksinya, PT. Prima Indah
Saniton didukung oleh sejumlah mesin dan peralatan produksi. Adapun mesin
produksi yang ada di PT. Prima Indah Saniton yaitu Ball Mill, Wilden Pump,
Cyclo Drive, Vibrating Sieve dan Kiln/Oven. Mesin-mesin produksi tersebut
diharapkan dapat bekerja secara fungsional sehingga kelancaran proses produksi
perusahaan dapat terjaga dengan baik.
Sistem pemeliharaan mesin yang diterapkan oleh perusahaan ini masih
bersifat corrective maintenance sehingga proses produksi sering menghalami
hambatan dikarenakan mesin produksi tidak dapat berfungsi dengan semetiny tau
rusak. Kerusakan mesin dapat mengakibatkan adanya breakdown pada saat proses
produksi yang berakibat kepada produktifitas perusahaan. Tingginya tingkat
downtime mesin produksi yang terjadi dapat dilihat selama periode Januari 2016
Universitas Sumatera Utara
hingga Desember 2016 dan menyebabkan kelancaran proses produksi menjadi
terganggu dapat dilihat pada Tabel 1.1. :
Tabel 1.1. Downtime Mesin Produksi PT. Prima Indah Saniton Tahun 2016
No
A
B
C
D
E
Komponen
Frekuensi
Tf
(menit)
Tp
(menit)
Waktu
Real
(menit)
Waktu
Standart
(menit)
Selisih
Waktu
(menit)
Selisih
(%)
Turnnion Bearing Seal
14
164
120
2296
1680
616
36.67
Drum Shell
4
119.25
90
477
360
117
32.50
Clamp Platen
8
116.625
100
933
800
133
16.63
Brass Air Valve
12
132
120
1584
1440
144
10.00
Upper Seal Ring
3
159
100
477
300
177
59.00
Lower Seal Ring
2
127
90
254
180
74
41.11
Pomp Hidrolik
12
123
90
1476
1080
396
36.67
Piston Ring
5
153
100
765
500
265
53.00
Bearing
7
119
80
833
560
273
48.75
Eccentric Cam
4
139
80
556
320
236
73.75
Labyrinth Ring
4
154.25
90
617
360
257
71.39
Bearing Housing
2
151
90
302
180
122
67.78
Bushing
11
138
100
1518
1100
418
38.00
Hose Clamp
5
153.8
80
769
400
369
92.25
Termostat
2
137.5
90
275
180
95
52.78
Tabular Heater
4
119.25
90
477
360
117
32.50
Heater Capacity
6
135.33
95
812
570
242
42.46
Seal Membran
Steam Clamp
13
152
100
154.25
80
1300
320
676
297
52.00
4
1976
617
122
2647
1785
17014
11990
5024
41.90
Mesin
Ball Mill
Wilden
Pump
Cyclo
Drive
Vibrating
Sieve
Kiln/Oven
Total
(Sumber : PT. Prima Indah Saniton)
Keterangan
Tf = Waktu yang diperlukan untuk penggantian komponen karena kerusakan.
Tp = Waktu yang diperlukan untuk penggantian komponen karena tindakan
preventive (komponen belum rusak).
Perawatan sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada
mesin produksi. Aktifitas perawatan akan lebih baik dari pada memperbaiki,
Universitas Sumatera Utara
92.81
namun dalam kenyataannya mesin tetap mengalami kerusakan. Oleh karena itu,
perlu adanya kebijakan perawatan dari manajemen perusahaan secara terstruktur.
Salah satu metode terstruktur yang digunakan untuk memaksimalkan perawatan
mesin adalah Reliability Centered Maintenance (RCM).
Reliability Centered Maintenance (RCM) adalah sebuah proses yang
digunakan untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan untuk memastikan
mesin bekerja sesuai dengan keinginan user dalam kondisi operasinya. Reliability
Centered Maintenance (RCM) berdasarkan paham bahwa setiap mesin digunakan
untuk memenuhi fungsinya dan perawatan itu berarti melakukan apapun yang
perlu untuk memastikan mesin terus berfungsi untuk kepuasan user. (Moubray,
Jhon. Reability Centered Maintenance Second Edition. 1997).
Berdasarkan Tabel 1.1., terlihat bahwa sistem perawatan yang selama ini
diterapkan oleh PT. Prima Indah Saniton kurang memperhatikan faktor
kehandalan/reliability dari mesin produksi. Akibatnya, terlihat pada besarnya
persentase downtime pada jam operasi selama satu tahun. Setiap ada kerusakan,
bagian perawatan hanya melakukan perbaikan dengan mencari kerusakannya dan
mengganti
komponen
yang
rusak
tanpa
memperhatikan
kehandalannya
(corrective maintenance). Berdasarkan data Tabel 1.1. diketahui bahwa persentase
kelebihan waktu downtime dibandingkan dengan waktu standart pengerjaan
pergantian setiap komponen selama periode tahun januari 2016 – desember 2016
adalah sebesar 41,90 % artinya terdapat selisih waktu downtime aktual dengan
downtime standart dari perusahaan pada setiap mesin selama satu tahun sebesar
5024 menit (84 jam) dari total masing-masing downtime. Oleh karena ini perlu
Universitas Sumatera Utara
dilakukan analisis kehandalan terlebih dahulu terhadap mesin yang diamati untuk
mengetahui sejauh mana kondisi mesin yang ditinjau.
Pendekatan
yang digunakan
adalah
metode Reliability Centered
Maintenance (RCM). Melalui pendekatan ini diharapkan RCM dapat menjadi
program perawatan yang dapat mengeliminasi kegiatan perawatan yang tidak
diperlukan, minimisasi frekuensi overhaul, minimisasi peluang kegagalan
peralatan secara mendadak, dapat memfokuskan kegiatan perawatan pada
komponen-komponen kritis dan dapat meningkatkan reliability komponen.
Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan mengenai pendekatan
perawatan mesin dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance
(RCM) yaitu penelitian terdahulu dari Evi Siswanti mengenai Perencanaan
Penjadwalan dan persediaan Spare Part dengan Metode Reliability Centered
Maintenance di PT.X, PT.X adalah perusahaan pemasok yang memproduksi botol
plastik. Saat ini PT.X memiliki kapasitas produksi 4,3 juta botol per hari.
Kapasitas produksi dapat dipenuhi jika Mesin produksi berjalan dengan baik dan
dalam keadaan handal.
PT.X saat ini belum memiliki jadwal perawatan mesin secara berkala
sehingga sering menyebabkan banyak kerusakan terjadi tidak terjadwal. Metode
yang digunakan dalam memecahkan masalah ini yaitu menggunakan analisis
Reliability Centered Maintenance dalam menentukan kebijakan di perusahaan.
Hasilnya didapat 8 komponen yang memiliki kategori kritis dengan setiap
kebijakan pemeliharaan terjadwal dalam penggantian usia komponen, dengan
perhitungan maka diperoleh peningkatan komponen keandalan sekitar 42% -64%.
Universitas Sumatera Utara
1.2.
Perumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas diketahui bahwa PT. Prima Indah
Saniton menerapkan sistem perawatan secara corrective maintenance. Hal ini
mengakibatnya seringnya terjadi kerusakaan pada saat kegiatan proses produksi
sedang berjalan. Kerusakan yang terjadi mengakibatkan tingginya tingkat
downtime dan breakdown mesin produksi. Oleh karena itu perlu dilakukan
pengembangan sistem perawatan berbasis Reliability Centered Maintenance
(RCM) untuk meminimalisir waktu downtime mesin produksi.
1.3.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang metode
perawatan menggunakan Reliability Centered Maintenance (RCM) untuk
meningkankan Reliability (kehandalan) setiap komponen mesin sehingga dapat
meminimisasi downtime pada proses produksi.
Tujuan khusus penelitian ini, yaitu :
1. Mengindentifikasi penyebab kerusakan komponen dan juga pengaruhnya
terhadap keseluruhan fungsi sistem produksi.
2. Menentukan komponen mesin yang paling kritis
3. Menentukan nilai Total Minimum Downtime
dari komponen mesin yang
paling kritis.
4. Menentukan interval pergantian dari masing-masing komponen kritis mesin
sebagai acuan pembuatan jadwal perawatan.
Universitas Sumatera Utara
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
Mampu menguasai metode perawatan mesin dengan metode RCM,
mengaplikasikannya dan memberikan masukan kepada perusahaan dalam
menyusun jadwal perawatan sehingga kerusakan mesin dapat dicegah sebelum
mesin tersebut mengalami kerusakan.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai masukan bagi pihak perusahaan dalam perbaikan sistem perawatan
yang diterapkan oleh perusahaan saat ini dan proses produksi dapat berjalan
dengan lancar.
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
a. Dapat mempererat kerja sama antara perusahaan dengan Fakultas Teknik,
Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara.
b. Departemen Teknik Industri dapat lebih dikenal secara luas sebagai forum
disiplin ilmu terapan yang sangat bermanfaat bagi perusahaan.
1.5.
Batasan Masalah dan Asumsi
Adapun batasan permasalahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Penelitian dilakukan pada keseluruhan mesin-mesin utama yang digunakan
dalam proses produksi pada PT. Prima Indah Saniton.
Universitas Sumatera Utara
2. Data kerusakan mesin yang digunakan merupakan data periode Januari 2016
hingga Desember 2016.
3. Penelitian tidak membahas mengenai aspek finansial pada perusahaan.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Selama penelitian dilakukan, tidak terjadi penambahan mesin baru.
2. Keadaan perusahaan tidak berubah selama penelitian.
3. Pola kerusakan mesin tidak mengalami perubahan.
4. Operator dianggap telah menguasai pekerjaannya dalam proses produksi dan
dianggap sebagai operator normal.
5. PT. Prima Indah Saniton mampu menyediakan komponen baru pada saat
jadwal pergantian komponen.
6. Data-data yang diperoleh dari perusahaan dianggap representatif untuk
diolah.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Proses produksi mengalami peningkatan setiap waktu seiring dengan
tingginya kebutuhan hidup manusia yang mengharuskan perusahaan untuk
melakukan proses produksi secara terus menurus untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia yang berupa pangan, pakaian, elektronik, dll. Mesin produksi
merupakan salah satu komponen utama dalam bidang manufaktur yang menopang
proses produksi. Kerusakan mesin produksi mengakibatkan terhambatnya proses
produksi yang berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan dalam hal
memenuhi kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, diperlukan adanya perwatan
berkala untuk menjaga kondisi mesin tetap prima dalam menjalankan proses
produksi.
Perawatan (maintenance) dapat diartikan sebagai suatu kombinasi dari
berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga dan memelihara suatu
mesin/peralatan serta memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima
untuk menjamin kesiapan operasional yang diperlukan. (Corder, A.S. 1992.
Teknik Manajemen Pemeliharaan. Jakarta : Erlangga. Hal 1)
Reliability (Kehandalan) adalah suatu hal pokok dalam pengukuran
keandalan suatu alat atau komponen dari suatu peralatan baik dalam sistem
produksi maupun dalam sistem pelayanan. Reliability (Kehandalan) mesin
produksi yang tinggi dapat membantu kelancaran proses produksi. Reliability
Universitas Sumatera Utara
(Kehandalan) suatu peralatan atau komponen mesin dari waktu ke waktu akan
menurun atau berkurang dikarenakan adanya faktor keausan komponen, mekanik
dan faktor usia mesin, lama beroperasi, faktor kualitas komponen mesin dan
peralatannya, serta faktor lainnya yang berpengaruh. Salah satu perusahaan yang
membutuhkan metode perawatan guna memperlancar proses produksi adalah PT.
Prima Indah Saniton.
PT. Prima Indah Saniton merupakan perusahaan swasta yang bergerak
dalam bidang sanitary ware yang beralamat Jalan Medan Binjai Km 19 No. 19
Cengkeh Turi, Binjai Utara – Binjai 20747 Sumatera Utara. Perusahaan
memproduksi produk-produk sanitasi yaitu kloset, soap holder, dan wastafel dan
diberi merk Champion. Dalam kegiatan proses produksinya, PT. Prima Indah
Saniton didukung oleh sejumlah mesin dan peralatan produksi. Adapun mesin
produksi yang ada di PT. Prima Indah Saniton yaitu Ball Mill, Wilden Pump,
Cyclo Drive, Vibrating Sieve dan Kiln/Oven. Mesin-mesin produksi tersebut
diharapkan dapat bekerja secara fungsional sehingga kelancaran proses produksi
perusahaan dapat terjaga dengan baik.
Sistem pemeliharaan mesin yang diterapkan oleh perusahaan ini masih
bersifat corrective maintenance sehingga proses produksi sering menghalami
hambatan dikarenakan mesin produksi tidak dapat berfungsi dengan semetiny tau
rusak. Kerusakan mesin dapat mengakibatkan adanya breakdown pada saat proses
produksi yang berakibat kepada produktifitas perusahaan. Tingginya tingkat
downtime mesin produksi yang terjadi dapat dilihat selama periode Januari 2016
Universitas Sumatera Utara
hingga Desember 2016 dan menyebabkan kelancaran proses produksi menjadi
terganggu dapat dilihat pada Tabel 1.1. :
Tabel 1.1. Downtime Mesin Produksi PT. Prima Indah Saniton Tahun 2016
No
A
B
C
D
E
Komponen
Frekuensi
Tf
(menit)
Tp
(menit)
Waktu
Real
(menit)
Waktu
Standart
(menit)
Selisih
Waktu
(menit)
Selisih
(%)
Turnnion Bearing Seal
14
164
120
2296
1680
616
36.67
Drum Shell
4
119.25
90
477
360
117
32.50
Clamp Platen
8
116.625
100
933
800
133
16.63
Brass Air Valve
12
132
120
1584
1440
144
10.00
Upper Seal Ring
3
159
100
477
300
177
59.00
Lower Seal Ring
2
127
90
254
180
74
41.11
Pomp Hidrolik
12
123
90
1476
1080
396
36.67
Piston Ring
5
153
100
765
500
265
53.00
Bearing
7
119
80
833
560
273
48.75
Eccentric Cam
4
139
80
556
320
236
73.75
Labyrinth Ring
4
154.25
90
617
360
257
71.39
Bearing Housing
2
151
90
302
180
122
67.78
Bushing
11
138
100
1518
1100
418
38.00
Hose Clamp
5
153.8
80
769
400
369
92.25
Termostat
2
137.5
90
275
180
95
52.78
Tabular Heater
4
119.25
90
477
360
117
32.50
Heater Capacity
6
135.33
95
812
570
242
42.46
Seal Membran
Steam Clamp
13
152
100
154.25
80
1300
320
676
297
52.00
4
1976
617
122
2647
1785
17014
11990
5024
41.90
Mesin
Ball Mill
Wilden
Pump
Cyclo
Drive
Vibrating
Sieve
Kiln/Oven
Total
(Sumber : PT. Prima Indah Saniton)
Keterangan
Tf = Waktu yang diperlukan untuk penggantian komponen karena kerusakan.
Tp = Waktu yang diperlukan untuk penggantian komponen karena tindakan
preventive (komponen belum rusak).
Perawatan sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada
mesin produksi. Aktifitas perawatan akan lebih baik dari pada memperbaiki,
Universitas Sumatera Utara
92.81
namun dalam kenyataannya mesin tetap mengalami kerusakan. Oleh karena itu,
perlu adanya kebijakan perawatan dari manajemen perusahaan secara terstruktur.
Salah satu metode terstruktur yang digunakan untuk memaksimalkan perawatan
mesin adalah Reliability Centered Maintenance (RCM).
Reliability Centered Maintenance (RCM) adalah sebuah proses yang
digunakan untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan untuk memastikan
mesin bekerja sesuai dengan keinginan user dalam kondisi operasinya. Reliability
Centered Maintenance (RCM) berdasarkan paham bahwa setiap mesin digunakan
untuk memenuhi fungsinya dan perawatan itu berarti melakukan apapun yang
perlu untuk memastikan mesin terus berfungsi untuk kepuasan user. (Moubray,
Jhon. Reability Centered Maintenance Second Edition. 1997).
Berdasarkan Tabel 1.1., terlihat bahwa sistem perawatan yang selama ini
diterapkan oleh PT. Prima Indah Saniton kurang memperhatikan faktor
kehandalan/reliability dari mesin produksi. Akibatnya, terlihat pada besarnya
persentase downtime pada jam operasi selama satu tahun. Setiap ada kerusakan,
bagian perawatan hanya melakukan perbaikan dengan mencari kerusakannya dan
mengganti
komponen
yang
rusak
tanpa
memperhatikan
kehandalannya
(corrective maintenance). Berdasarkan data Tabel 1.1. diketahui bahwa persentase
kelebihan waktu downtime dibandingkan dengan waktu standart pengerjaan
pergantian setiap komponen selama periode tahun januari 2016 – desember 2016
adalah sebesar 41,90 % artinya terdapat selisih waktu downtime aktual dengan
downtime standart dari perusahaan pada setiap mesin selama satu tahun sebesar
5024 menit (84 jam) dari total masing-masing downtime. Oleh karena ini perlu
Universitas Sumatera Utara
dilakukan analisis kehandalan terlebih dahulu terhadap mesin yang diamati untuk
mengetahui sejauh mana kondisi mesin yang ditinjau.
Pendekatan
yang digunakan
adalah
metode Reliability Centered
Maintenance (RCM). Melalui pendekatan ini diharapkan RCM dapat menjadi
program perawatan yang dapat mengeliminasi kegiatan perawatan yang tidak
diperlukan, minimisasi frekuensi overhaul, minimisasi peluang kegagalan
peralatan secara mendadak, dapat memfokuskan kegiatan perawatan pada
komponen-komponen kritis dan dapat meningkatkan reliability komponen.
Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan mengenai pendekatan
perawatan mesin dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance
(RCM) yaitu penelitian terdahulu dari Evi Siswanti mengenai Perencanaan
Penjadwalan dan persediaan Spare Part dengan Metode Reliability Centered
Maintenance di PT.X, PT.X adalah perusahaan pemasok yang memproduksi botol
plastik. Saat ini PT.X memiliki kapasitas produksi 4,3 juta botol per hari.
Kapasitas produksi dapat dipenuhi jika Mesin produksi berjalan dengan baik dan
dalam keadaan handal.
PT.X saat ini belum memiliki jadwal perawatan mesin secara berkala
sehingga sering menyebabkan banyak kerusakan terjadi tidak terjadwal. Metode
yang digunakan dalam memecahkan masalah ini yaitu menggunakan analisis
Reliability Centered Maintenance dalam menentukan kebijakan di perusahaan.
Hasilnya didapat 8 komponen yang memiliki kategori kritis dengan setiap
kebijakan pemeliharaan terjadwal dalam penggantian usia komponen, dengan
perhitungan maka diperoleh peningkatan komponen keandalan sekitar 42% -64%.
Universitas Sumatera Utara
1.2.
Perumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas diketahui bahwa PT. Prima Indah
Saniton menerapkan sistem perawatan secara corrective maintenance. Hal ini
mengakibatnya seringnya terjadi kerusakaan pada saat kegiatan proses produksi
sedang berjalan. Kerusakan yang terjadi mengakibatkan tingginya tingkat
downtime dan breakdown mesin produksi. Oleh karena itu perlu dilakukan
pengembangan sistem perawatan berbasis Reliability Centered Maintenance
(RCM) untuk meminimalisir waktu downtime mesin produksi.
1.3.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang metode
perawatan menggunakan Reliability Centered Maintenance (RCM) untuk
meningkankan Reliability (kehandalan) setiap komponen mesin sehingga dapat
meminimisasi downtime pada proses produksi.
Tujuan khusus penelitian ini, yaitu :
1. Mengindentifikasi penyebab kerusakan komponen dan juga pengaruhnya
terhadap keseluruhan fungsi sistem produksi.
2. Menentukan komponen mesin yang paling kritis
3. Menentukan nilai Total Minimum Downtime
dari komponen mesin yang
paling kritis.
4. Menentukan interval pergantian dari masing-masing komponen kritis mesin
sebagai acuan pembuatan jadwal perawatan.
Universitas Sumatera Utara
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
Mampu menguasai metode perawatan mesin dengan metode RCM,
mengaplikasikannya dan memberikan masukan kepada perusahaan dalam
menyusun jadwal perawatan sehingga kerusakan mesin dapat dicegah sebelum
mesin tersebut mengalami kerusakan.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai masukan bagi pihak perusahaan dalam perbaikan sistem perawatan
yang diterapkan oleh perusahaan saat ini dan proses produksi dapat berjalan
dengan lancar.
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
a. Dapat mempererat kerja sama antara perusahaan dengan Fakultas Teknik,
Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara.
b. Departemen Teknik Industri dapat lebih dikenal secara luas sebagai forum
disiplin ilmu terapan yang sangat bermanfaat bagi perusahaan.
1.5.
Batasan Masalah dan Asumsi
Adapun batasan permasalahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Penelitian dilakukan pada keseluruhan mesin-mesin utama yang digunakan
dalam proses produksi pada PT. Prima Indah Saniton.
Universitas Sumatera Utara
2. Data kerusakan mesin yang digunakan merupakan data periode Januari 2016
hingga Desember 2016.
3. Penelitian tidak membahas mengenai aspek finansial pada perusahaan.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Selama penelitian dilakukan, tidak terjadi penambahan mesin baru.
2. Keadaan perusahaan tidak berubah selama penelitian.
3. Pola kerusakan mesin tidak mengalami perubahan.
4. Operator dianggap telah menguasai pekerjaannya dalam proses produksi dan
dianggap sebagai operator normal.
5. PT. Prima Indah Saniton mampu menyediakan komponen baru pada saat
jadwal pergantian komponen.
6. Data-data yang diperoleh dari perusahaan dianggap representatif untuk
diolah.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara