Analisis Perawatan Mesin Produksi dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Prima Indah Saniton

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Proses produksi mengalami peningkatan setiap waktu seiring dengan

tingginya kebutuhan hidup manusia yang mengharuskan perusahaan untuk
melakukan proses produksi secara terus menurus untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia yang berupa pangan, pakaian, elektronik, dll. Mesin produksi
merupakan salah satu komponen utama dalam bidang manufaktur yang menopang
proses produksi. Kerusakan mesin produksi mengakibatkan terhambatnya proses
produksi yang berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan dalam hal
memenuhi kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, diperlukan adanya perwatan
berkala untuk menjaga kondisi mesin tetap prima dalam menjalankan proses
produksi.
Perawatan (maintenance) dapat diartikan sebagai suatu kombinasi dari
berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga dan memelihara suatu
mesin/peralatan serta memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima
untuk menjamin kesiapan operasional yang diperlukan. (Corder, A.S. 1992.

Teknik Manajemen Pemeliharaan. Jakarta : Erlangga. Hal 1)
Reliability (Kehandalan) adalah suatu hal pokok dalam pengukuran
keandalan suatu alat atau komponen dari suatu peralatan baik dalam sistem
produksi maupun dalam sistem pelayanan. Reliability (Kehandalan) mesin
produksi yang tinggi dapat membantu kelancaran proses produksi. Reliability

Universitas Sumatera Utara

(Kehandalan) suatu peralatan atau komponen mesin dari waktu ke waktu akan
menurun atau berkurang dikarenakan adanya faktor keausan komponen, mekanik
dan faktor usia mesin, lama beroperasi, faktor kualitas komponen mesin dan
peralatannya, serta faktor lainnya yang berpengaruh. Salah satu perusahaan yang
membutuhkan metode perawatan guna memperlancar proses produksi adalah PT.
Prima Indah Saniton.
PT. Prima Indah Saniton merupakan perusahaan swasta yang bergerak
dalam bidang sanitary ware yang beralamat Jalan Medan Binjai Km 19 No. 19
Cengkeh Turi, Binjai Utara – Binjai 20747 Sumatera Utara. Perusahaan
memproduksi produk-produk sanitasi yaitu kloset, soap holder, dan wastafel dan
diberi merk Champion. Dalam kegiatan proses produksinya, PT. Prima Indah
Saniton didukung oleh sejumlah mesin dan peralatan produksi. Adapun mesin

produksi yang ada di PT. Prima Indah Saniton yaitu Ball Mill, Wilden Pump,
Cyclo Drive, Vibrating Sieve dan Kiln/Oven. Mesin-mesin produksi tersebut
diharapkan dapat bekerja secara fungsional sehingga kelancaran proses produksi
perusahaan dapat terjaga dengan baik.
Sistem pemeliharaan mesin yang diterapkan oleh perusahaan ini masih
bersifat corrective maintenance sehingga proses produksi sering menghalami
hambatan dikarenakan mesin produksi tidak dapat berfungsi dengan semetiny tau
rusak. Kerusakan mesin dapat mengakibatkan adanya breakdown pada saat proses
produksi yang berakibat kepada produktifitas perusahaan. Tingginya tingkat
downtime mesin produksi yang terjadi dapat dilihat selama periode Januari 2016

Universitas Sumatera Utara

hingga Desember 2016 dan menyebabkan kelancaran proses produksi menjadi
terganggu dapat dilihat pada Tabel 1.1. :
Tabel 1.1. Downtime Mesin Produksi PT. Prima Indah Saniton Tahun 2016
No

A


B

C

D

E

Komponen

Frekuensi

Tf
(menit)

Tp
(menit)

Waktu
Real

(menit)

Waktu
Standart
(menit)

Selisih
Waktu
(menit)

Selisih
(%)

Turnnion Bearing Seal

14

164

120


2296

1680

616

36.67

Drum Shell

4

119.25

90

477

360


117

32.50

Clamp Platen

8

116.625

100

933

800

133

16.63


Brass Air Valve

12

132

120

1584

1440

144

10.00

Upper Seal Ring

3


159

100

477

300

177

59.00

Lower Seal Ring

2

127

90


254

180

74

41.11

Pomp Hidrolik

12

123

90

1476

1080


396

36.67

Piston Ring

5

153

100

765

500

265

53.00


Bearing

7

119

80

833

560

273

48.75

Eccentric Cam

4

139

80

556

320

236

73.75

Labyrinth Ring

4

154.25

90

617

360

257

71.39

Bearing Housing

2

151

90

302

180

122

67.78

Bushing

11

138

100

1518

1100

418

38.00

Hose Clamp

5

153.8

80

769

400

369

92.25

Termostat

2

137.5

90

275

180

95

52.78

Tabular Heater

4

119.25

90

477

360

117

32.50

Heater Capacity

6

135.33

95

812

570

242

42.46

Seal Membran
Steam Clamp

13

152

100

154.25

80

1300
320

676
297

52.00

4

1976
617

122

2647

1785

17014

11990

5024

41.90

Mesin

Ball Mill

Wilden
Pump

Cyclo
Drive

Vibrating
Sieve

Kiln/Oven

Total

(Sumber : PT. Prima Indah Saniton)
Keterangan
Tf = Waktu yang diperlukan untuk penggantian komponen karena kerusakan.
Tp = Waktu yang diperlukan untuk penggantian komponen karena tindakan

preventive (komponen belum rusak).
Perawatan sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada
mesin produksi. Aktifitas perawatan akan lebih baik dari pada memperbaiki,

Universitas Sumatera Utara

92.81

namun dalam kenyataannya mesin tetap mengalami kerusakan. Oleh karena itu,
perlu adanya kebijakan perawatan dari manajemen perusahaan secara terstruktur.
Salah satu metode terstruktur yang digunakan untuk memaksimalkan perawatan
mesin adalah Reliability Centered Maintenance (RCM).
Reliability Centered Maintenance (RCM) adalah sebuah proses yang
digunakan untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan untuk memastikan
mesin bekerja sesuai dengan keinginan user dalam kondisi operasinya. Reliability
Centered Maintenance (RCM) berdasarkan paham bahwa setiap mesin digunakan
untuk memenuhi fungsinya dan perawatan itu berarti melakukan apapun yang
perlu untuk memastikan mesin terus berfungsi untuk kepuasan user. (Moubray,
Jhon. Reability Centered Maintenance Second Edition. 1997).
Berdasarkan Tabel 1.1., terlihat bahwa sistem perawatan yang selama ini
diterapkan oleh PT. Prima Indah Saniton kurang memperhatikan faktor
kehandalan/reliability dari mesin produksi. Akibatnya, terlihat pada besarnya
persentase downtime pada jam operasi selama satu tahun. Setiap ada kerusakan,
bagian perawatan hanya melakukan perbaikan dengan mencari kerusakannya dan
mengganti

komponen

yang

rusak

tanpa

memperhatikan

kehandalannya

(corrective maintenance). Berdasarkan data Tabel 1.1. diketahui bahwa persentase
kelebihan waktu downtime dibandingkan dengan waktu standart pengerjaan
pergantian setiap komponen selama periode tahun januari 2016 – desember 2016
adalah sebesar 41,90 % artinya terdapat selisih waktu downtime aktual dengan
downtime standart dari perusahaan pada setiap mesin selama satu tahun sebesar
5024 menit (84 jam) dari total masing-masing downtime. Oleh karena ini perlu

Universitas Sumatera Utara

dilakukan analisis kehandalan terlebih dahulu terhadap mesin yang diamati untuk
mengetahui sejauh mana kondisi mesin yang ditinjau.
Pendekatan

yang digunakan

adalah

metode Reliability Centered

Maintenance (RCM). Melalui pendekatan ini diharapkan RCM dapat menjadi
program perawatan yang dapat mengeliminasi kegiatan perawatan yang tidak
diperlukan, minimisasi frekuensi overhaul, minimisasi peluang kegagalan
peralatan secara mendadak, dapat memfokuskan kegiatan perawatan pada
komponen-komponen kritis dan dapat meningkatkan reliability komponen.
Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan mengenai pendekatan
perawatan mesin dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance
(RCM) yaitu penelitian terdahulu dari Evi Siswanti mengenai Perencanaan
Penjadwalan dan persediaan Spare Part dengan Metode Reliability Centered
Maintenance di PT.X, PT.X adalah perusahaan pemasok yang memproduksi botol
plastik. Saat ini PT.X memiliki kapasitas produksi 4,3 juta botol per hari.
Kapasitas produksi dapat dipenuhi jika Mesin produksi berjalan dengan baik dan
dalam keadaan handal.
PT.X saat ini belum memiliki jadwal perawatan mesin secara berkala
sehingga sering menyebabkan banyak kerusakan terjadi tidak terjadwal. Metode
yang digunakan dalam memecahkan masalah ini yaitu menggunakan analisis
Reliability Centered Maintenance dalam menentukan kebijakan di perusahaan.
Hasilnya didapat 8 komponen yang memiliki kategori kritis dengan setiap
kebijakan pemeliharaan terjadwal dalam penggantian usia komponen, dengan
perhitungan maka diperoleh peningkatan komponen keandalan sekitar 42% -64%.

Universitas Sumatera Utara

1.2.

Perumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas diketahui bahwa PT. Prima Indah

Saniton menerapkan sistem perawatan secara corrective maintenance. Hal ini
mengakibatnya seringnya terjadi kerusakaan pada saat kegiatan proses produksi
sedang berjalan. Kerusakan yang terjadi mengakibatkan tingginya tingkat
downtime dan breakdown mesin produksi. Oleh karena itu perlu dilakukan
pengembangan sistem perawatan berbasis Reliability Centered Maintenance
(RCM) untuk meminimalisir waktu downtime mesin produksi.

1.3.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang metode

perawatan menggunakan Reliability Centered Maintenance (RCM) untuk
meningkankan Reliability (kehandalan) setiap komponen mesin sehingga dapat
meminimisasi downtime pada proses produksi.
Tujuan khusus penelitian ini, yaitu :
1. Mengindentifikasi penyebab kerusakan komponen dan juga pengaruhnya
terhadap keseluruhan fungsi sistem produksi.
2. Menentukan komponen mesin yang paling kritis
3. Menentukan nilai Total Minimum Downtime

dari komponen mesin yang

paling kritis.
4. Menentukan interval pergantian dari masing-masing komponen kritis mesin
sebagai acuan pembuatan jadwal perawatan.

Universitas Sumatera Utara

1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Mahasiswa
Mampu menguasai metode perawatan mesin dengan metode RCM,
mengaplikasikannya dan memberikan masukan kepada perusahaan dalam
menyusun jadwal perawatan sehingga kerusakan mesin dapat dicegah sebelum
mesin tersebut mengalami kerusakan.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai masukan bagi pihak perusahaan dalam perbaikan sistem perawatan
yang diterapkan oleh perusahaan saat ini dan proses produksi dapat berjalan
dengan lancar.
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
a. Dapat mempererat kerja sama antara perusahaan dengan Fakultas Teknik,
Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara.
b. Departemen Teknik Industri dapat lebih dikenal secara luas sebagai forum
disiplin ilmu terapan yang sangat bermanfaat bagi perusahaan.

1.5.

Batasan Masalah dan Asumsi
Adapun batasan permasalahan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:
1. Penelitian dilakukan pada keseluruhan mesin-mesin utama yang digunakan
dalam proses produksi pada PT. Prima Indah Saniton.

Universitas Sumatera Utara

2. Data kerusakan mesin yang digunakan merupakan data periode Januari 2016
hingga Desember 2016.
3. Penelitian tidak membahas mengenai aspek finansial pada perusahaan.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Selama penelitian dilakukan, tidak terjadi penambahan mesin baru.
2. Keadaan perusahaan tidak berubah selama penelitian.
3. Pola kerusakan mesin tidak mengalami perubahan.
4. Operator dianggap telah menguasai pekerjaannya dalam proses produksi dan
dianggap sebagai operator normal.
5. PT. Prima Indah Saniton mampu menyediakan komponen baru pada saat
jadwal pergantian komponen.
6. Data-data yang diperoleh dari perusahaan dianggap representatif untuk
diolah.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara