Penentuan Nilai Koefisien Tanaman dari Beberapa Spesies Tanaman Hortikultura pada Tanah Inceptisol dengan Pembenahan Kompos
63
Lampiran 1. Flowchart penelitian
Mulai
Pengambilan
sampel tanah
Inceptisol di
lapangan
- Tekstur tanah
Pelaksanaan
penelitian di
rumah kaca
- Bahan organik tanah
- Bulk Density
- Particle Density
Pengujian
sampel di
laboratorium
- Porositas tanah
- Kadar Air Kapasitas
Lapang
- Berat Kering Tanaman
Dianalisis
data yang
diperoleh
Ditentukan
koefisien dan
evapotranspirasi
tanaman
Ditentukan
kebutuhan air
tanaman
Selesai
Universitas Sumatera Utara
64
Lampiran 2. Tekstur Tanah Berdasarkan Segitiga USDA
Keterangan
= Pasir
= Debu
= Liat
Gambar 1. Segitiga USDA
Universitas Sumatera Utara
65
Lampiran 3. Hasil pengukuran Tekstur dan C-organik di Laboratorium
Universitas Sumatera Utara
66
Lampiran 4. Hasil Uji RISPA
Universitas Sumatera Utara
67
Lampiran 5. Data Suhu Harian Rumah Kaca
Fase tengah ( 16 – 30 hari)
Tanggal
19 April 2017
20 April 2017
21 April 2017
22 April 2017
23 April 2017
24 April 2017
25 April 2017
26 April 2017
27 April 2017
28 April 2017
29 April 2017
30 April 2017
01 Mei 2017
02 Mei 2017
03 Mei 2017
Rata-rata
Suhu (ºC)
Rata-rata
harian (ºC)
08.00
26,0
26,0
23,0
25,0
12.00
33,0
32,0
30,5
35,0
16.00
29,0
35,0
32,0
34,0
27,0
28,0
36,0
35,5
34,0
32,0
32,33
31,83
27,0
26,0
26,0
27,0
26,0
28,0
27,0
26,0
27,0
26,33
31,0
28,0
31,0
33,0
33,0
33,5
31,0
35,0
35,0
32,83
32,0
26,0
31,0
33,0
30,0
31,0
27,0
34,0
33,0
31,53
30,0
26,67
29,33
31,0
29,67
30,83
28,33
31,67
31,67
30,23
29,33
31,0
28,5
31,33
Fase akhir ( 31 – 45 hari)
Suhu (ºC)
08.00
12.00
16.00
Rata-rata
harian (ºC)
27,0
27,0
28,0
26,0
26,0
28,0
26,0
26,5
25,5
27,0
28,0
26,0
27,0
27,5
26,0
26,77
29,0
34,0
30,0
31,0
32,0
33,0
32,0
31,0
31,0
35,0
29,0
30,0
33,5
34,0
35,0
31,97
27,0
30,0
29,0
30,0
33,0
31,0
33,0
30,0
31,0
34,0
30,0
30,5
32,0
34,0
34,0
31,23
27,67
30,33
29,0
29,0
30,33
30,67
30,33
29,17
29,17
32,0
29,0
28,83
30,83
31,83
31,67
29,99
Tanggal
04 Mei 2017
05 Mei 2017
06 Mei 2017
07 Mei 2017
08 Mei 2017
09 Mei 2017
10 Mei 2017
11 Mei 2017
12 Mei 2017
13 Mei 2017
14 Mei 2017
15 Mei 2017
16 Mei 2017
17 Mei 2017
18 Mei 2017
Rata-rata
Universitas Sumatera Utara
68
Lampiran 6. Data Penurunan Tinggi Air Pada Evapopan (mm/hari)
Fase tengah (16 – 30 hari)
Tanggal
Evaporasi dari panci
(mm/hari)
19 April 2017
0
20 April 2017
2
21 April 2017
2
22 April 2017
2
23 April 2017
2
24 April 2017
4
25 April 2017
3
26 April 2017
2
27 April 2017
1
28 April 2017
2
29 April 2017
3
30 April 2017
2
01 Mei 2017
2
02 Mei 2017
2
03 Mei 2017
2
Jumlah
Rata-rata
Fase akhir (31 – 45 hari)
Tanggal
04 Mei 2017
05 Mei 2017
06 Mei 2017
07 Mei 2017
08 Mei 2017
09 Mei 2017
10 Mei 2017
11 Mei 2017
12 Mei 2017
13 Mei 2017
14 Mei 2017
15 Mei 2017
16 Mei 2017
17 Mei 2017
18 Mei 2017
Jumlah
Rata-rata
Evaporasi dari panci
(mm/hari)
2
1
2
1
2
3
3
2
2
2
2
2
1
1
1
Evaporasi
(mm/hari)
0
1,4
1,4
1,4
1,4
2,8
2,1
1,4
0,7
1,4
2,1
1,4
1,4
1,4
1,4
21,7
1,55
Evaporasi
(mm/hari)
1,4
0,7
1,4
0,7
1,4
2,1
2,1
1,4
1,4
1,4
1,4
1,4
0,7
0,7
0,7
18,9
1,26
Universitas Sumatera Utara
69
Perhitungan :
E = k x Ep
dimana :
E = evaporasi dari badan air (mm/hari)
K = koefisien panci (0,7)
Ep = evaporasi dari panci (mm/hari)
Universitas Sumatera Utara
70
Lampiran 7. Perhitungan Pemberian Air Awal Pada Masing-masing Tanaman
Data hasil analisa kadar air berdasarkan uji Pf menggunakan pressure
plate:
Tanaman
Ulangan
Pakcoy
KA KL
(%)
46,51
46,42
44,29
44,33
49,16
46,59
K1U5
K1U7
K2U1
K2U2
K3U4
K3U6
Caisim
Selada
Dimana :
KA KL
KA TLP
ΔW
KA TLP
(%)
31,00
32,56
33,61
30,84
42,74
30,88
ΔW
(%)
15,51
13,86
10,68
13,49
6,42
15,71
Rata-rata ΔW
(%)
14,68
12,08
11,06
= Kadar air pada saat kapasitas lapang
= Kadar air pada saat titik layu permanen
= Air tersedia di dalam tanah
Perhitungan Pemberian Air di awal :
a. Tanaman Pakcoy
Tanaman
Ulangan
Pakcoy
K1U5
K1U7
A
(cm2)
BTU
(g)
BTKO
(g)
314
314
126,89
135,73
75,43
79,10
Rata-rata
hT
(cm)
25,47
25,85
25,70
Wd
(%)
68,20
71,60
69,90
ρb
(%)
0,80
0,84
0,82
Pakcoy K1U5
-
Luas polybag (A)
1
A=
4
πd2
1
=
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
25,50+25,40+25,40+25,60
4
= 25,47 cm
Universitas Sumatera Utara
71
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
-
BTKU - BTKO
x 100%
BTKO
126,89 g – 75,43 g
75,43 g
x 100%
= 68,20%
Kerapatan massa (ρb )
Massa tanah
ρb =
Volume total
=
75,43 g
94,24 cm3
= 0,8 g/cm3
Pakcoy K1U7
-
Luas polybag (A)
1
A=
4
πd2
1
=
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
25,30+25,30+25,90+26,90
4
= 25,85 cm
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
135,73 g – 79,10 g
79,10 g
x 100%
= 71,60%
Universitas Sumatera Utara
72
-
Kerapatan massa (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
79,10 g
94,24 cm3
= 0,84 g/cm3
Sehingga diperoleh :
25,47+25,85
-
Ketinggian polybag rata-rata =
-
Bulk density rata-rata =
-
Kadar air basis kering rata-rata =
0,80+0,84
2
2
cm = 25,70 cm
g/cm3 = 0,82 g/cm3
68,20+71,60
2
% = 69,90 %
Pemberian air tanaman Pakcoy di awal (usia 15 hari) :
θ = ΔW x
ρb
ρw
= 14,68% x
0,82 g/cm3
1 g/cm3
= 12,04%
V = A x hT x Koefisien Polybag 10 kg x θ
= 314 cm2 x 25,70 cm x 0,5 x 12,04%
= 485,8 cm3
= 485,8 mL
Jadi, jumlah air yang harus diberikan pada tanaman Pakcoy sebanyak 485,8 mL.
Universitas Sumatera Utara
73
b. Caisim
Tanaman
Ulangan
Caisim
A
(cm2)
BTU
(g)
BTKO
(g)
314
314
114,90
128,42
68,84
77,83
K2U1
K2U2
Rata-rata
hT
(cm)
26,40
25,92
26,20
Wd
(%)
66,90
64,99
65,90
ρb
(%)
0,73
0,83
0,78
Caisim K2U1
-
Luas polybag (A)
1
A=
4
πd2
1
=
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
25,50+25,70+26,50+26,90
4
= 26,40 cm
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
114,90 g – 68,84 g
68,84 g
x 100%
= 66,90%
-
Kerapatan massa (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
68,84 g
94,24 cm3
= 0,73 g/cm3
Universitas Sumatera Utara
74
Caisim K2U2
-
Luas polybag (A)
1
A=
4
πd2
1
=
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
26,00+25,50+26,20+26,00
4
= 25,92 cm
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
128,42 g – 77,83 g
77,83 g
x 100%
= 64,99%
- Kerapatan massa (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
77,83 g
94,24 cm3
= 0,83 g/cm3
Sehingga diperoleh :
-
Ketinggian polybag rata-rata =
-
Bulk density rata-rata =
26,40+25,92
0,73+0,83
2
2
cm = 26,20 cm
g/cm3 = 0,78 g/cm3
Universitas Sumatera Utara
75
-
Kadar air basis kering rata-rata =
66,90+64,99
2
% = 65,90%
Pemberian air Tanaman Caisim di awal (usia 15 hari) :
θ = ΔW x
ρb
ρw
= 12,08% x
0,78 g/cm3
1 g/cm3
= 9,43%
V = A x hT x Koefisien Polybag 10 kg x θ
= 314 cm2 x 26,20 cm x 0,5 x 9,43%
= 387,89 cm3
= 387,89 mL
Jadi, jumlah air yang harus diberikan pada tanaman Caisim sebanyak 485,8 mL.
c. Selada
Tanaman
Ulangan
Selada
K3U4
K3U6
A
(cm2)
BTU
(g)
BTKO
(g)
314
314
116,74
122,07
70,92
74,34
Rata-rata
hT
(cm)
27,50
26,80
27,15
Wd
(%)
64,60
64,20
64,40
ρb
(%)
0,75
0,80
0,77
Selada K3U4
-
Luas polybag (A)
A=
=
1
4
πd2
1
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
27,50+28,00+27,50+27,00
4
Universitas Sumatera Utara
76
= 27,50 cm
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
116, 74 g – 70,92 g
70,92 g
x 100%
= 64,60%
-
Kerapatan massa (ρb )
Massa tanah
ρb =
Volume total
=
70,92 g
94,24 cm3
= 0,75 g/cm3
Selada K3U6
-
Luas polybag (A)
1
A=
4
πd2
1
=
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
26,50+27,50+26,50+26,70
4
= 26,80 cm
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
122,07 g – 74,34 g
74,34 g
x 100%
Universitas Sumatera Utara
77
= 64,20%
-
Kerapatan massa (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
74,34 g
94,24 cm3
= 0,80 g/cm3
Sehingga diperoleh :
27,50+26,80
-
Ketinggian polybag rata-rata =
-
Bulk density rata-rata =
-
Kadar air basis kering rata-rata =
0,75+0,80
2
2
cm = 27,15 cm
g/cm3 = 0,77 g/cm3
64,60+64,20
2
% = 64,40 %
Pemberian air Tanaman Selada di awal (usia 15 hari) :
θ = ΔW x
ρb
ρw
= 11,06% x
0,77 g/cm3
1 g/cm3
= 8,52%
V = A x hT x Koefisien Polybag 10 kg x θ
= 314 cm2 x 27,15 cm x 0,5 x 8,52%
= 363,17 cm3
= 363,17 mL
Jadi, jumlah air yang harus diberikan pada tanaman Selada sebanyak 363,17 mL.
Universitas Sumatera Utara
78
Lampiran 8. Perhitungan pemberian air setelah terjadi evapotranspirasi selama 2
hari
a. Pakcoy
Tanaman
Ulangan
Pakcoy
A
(cm2)
BTU
(g)
BTKO
(g)
314
314
131,27
139,87
78,17
83,26
K1U2
K1U4
Rata-rata
hT
(cm)
26,67
27,02
26,84
Wd
(%)
67,90
67,98
67,94
ρb
(%)
0,83
0,90
0,86
Pakcoy K1U2
-
Luas polybag (A)
1
A=
4
πd2
1
=
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
27,20+27,00+25,50+27,00
4
= 26,67 cm
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
131,27 g – 78,17 g
78,17 g
x 100%
= 67,90%
-
Kerapatan massa (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
78,17 g
94,24 cm3
Universitas Sumatera Utara
79
= 0,83 g/cm3
Pakcoy K1U4
-
Luas polybag (A)
1
A=
4
πd2
1
=
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
27,10+26,50+27,50+27,00
4
= 27,02 cm
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
139,87 g – 83,26 g
83,26 g
x 100%
= 67,98%
-
Kerapatan massa (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
83,26 g
94,24 cm3
= 0,90 g/cm3
Sehingga diperoleh :
26,67+27,02
-
Ketinggian polybag rata-rata =
-
Ketinggian polybag rata-rata sebelum dan sesudah terjadi evapotranspirasi
2
cm = 26,84 cm
Universitas Sumatera Utara
80
=
25,70+26,84
2
cm = 26,27 cm
0,83+0,90
g/cm3 = 0,86 g/cm3
-
Bulk density rata-rata =
-
Bulk density rata-rata sebelum dan setelah terjadi evapotranspirasi
=
-
0,82+0,86
2
2
g/cm3 = 0,84 g/cm3
Kadar air basis kering rata-rata =
67,90+67,98
2
% = 67,94%
Maka, pemberian air tanaman Pakcoy setelah terjadi evapotranspirasi :
-
Kadar air volumetrik
Konversi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi
yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure
plate.
X1 Y2 = X2 Y1
69,90% x Y2 = 67,94% x 46,46%
Y2 = 45,16%
ΔW = Wdawal – Wakhir
= 46,46% - 45,16%
= 1,3%
θ = ΔW x
ρb
ρw
= 1,3% x
0,84 g/cm3
1 g/cm3
= 1,09%
Universitas Sumatera Utara
81
-
Evapotranspirasi aktual
ET =
θ x hT
T
1,09 % x 26,27 cm
=
2 hari
= 0,143 cm/hari
= 1,43 mm/hari
-
Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg)
ET = 1,43 x 0,5 = 0,71 mm/hari
V = ET x A
= 0,071 cm/hari x 314 cm2
= 22,29 mL/hari
Maka, jumlah air yang hilang setelah terjadi evapotranspirasi pada
tanaman Pakcoy sebanyak 22,29 mL/hari.
b. Caisim
Tanaman
Ulangan
Caisim
K2U5
K2U8
A
(cm2)
BTU
(g)
BTKO
(g)
314
314
115,66
131,97
72,53
78,59
Rata-rata
hT
(cm)
26,77
25,50
26,13
Wd
(%)
59,46
67,90
62,68
ρb
(%)
0,77
0,83
0,80
Caisim K2U5
-
Luas Polybag (A)
A=
=
1
4
πd2
1
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
Universitas Sumatera Utara
82
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
26,50+27,00+27,00+26,60
4
= 26,78 cm
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
BTKU - BTKO
=
BTKO
x 100%
115,66 g – 72,53 g
72,53 g
x 100%
= 59,46%
-
Kerapatan massa (ρb )
ρb
Massa tanah
=
=
Volume total
72,53 g
94,24 cm3
= 0,77 g/cm3
Caisim K2U8
-
Luas polybag (A)
A=
=
1
4
πd2
1
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
26,00+25,50+25,50+25,00
4
= 25,50 cm
Universitas Sumatera Utara
83
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
131,97 g – 78,59 g
78,59 g
x 100%
= 67,90%
-
Kerapatan massa (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
78,59 g
94,24 cm3
= 0,83 g/cm3
Sehingga diperoleh :
26,77+25,50
-
Ketinggian polybag rata-rata =
-
Ketinggian polybag rata-rata sebelum dan sesudah terjadi evapotranspirasi
=
26,20+26,13
2
2
cm = 26,13 cm
cm = 26,16 cm
0,77+0,83
g/cm3 = 0,80 g/cm3
-
Bulk density rata-rata =
-
Bulk density rata-rata sebelum dan setelah terjadi evapotranspirasi
=
-
0,78+0,80
2
2
g/cm3 = 0,79 g/cm3
Kadar air basis kering rata-rata =
59,46+67,90
2
% = 62,68%
Universitas Sumatera Utara
84
Maka, pemberian air tanaman Caisim setelah terjadi evapotranspirasi :
-
Kadar air volumetrik
Konversi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi
yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure
plate.
X1 Y2 = X2 Y1
65,90% x Y2 = 62,68% x 44,31%
Y2 = 42,14%
ΔW = Wdawal – Wdakhir
= 44,31% - 42,14%
= 2,17%
θ = ΔW x
ρb
ρw
= 2,17% x
0,79 g/cm3
1 g/cm3
= 1,7%
-
Evapotranspirasi aktual
ET =
=
θ x hT
T
1,7 % x 26,16 cm
2 hari
= 0,22 cm/hari
= 2,2 mm/hari
-
Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg)
ET = 2,2 x 0,5 = 1,1 mm/hari
V = ET x A
Universitas Sumatera Utara
85
= 0,11 cm/hari x 314 cm2
= 34,54 mL/hari
Maka, jumlah air yang hilang setelah terjadi evapotranspirasi pada
tanaman Caisim sebanyak 34,54 mL/hari.
c. Selada
Tanaman
Ulangan
Selada
A
(cm2)
BTU
(g)
BTKO
(g)
314
314
129,93
127,13
79,84
78,62
K3U3
K3U5
Rata-rata
hT
(cm)
25,30
25,00
25,15
Wd
(%)
62,74
61,70
62,22
ρb
(%)
0,85
0,83
0,84
Selada K3U3
-
Luas Polybag (A)
1
A=
4
πd2
1
=
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
25,17+25,00+25,12+25,91
4
cm
= 25,30 cm
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
129,93 g – 79,84 g
79,84 g
x 100%
= 62,74%
Universitas Sumatera Utara
86
-
Kerapatan massa (ρb )
Massa tanah
ρb =
Volume total
=
79,84 g
94,24 cm3
= 0,85 g/cm3
Selada K3U5
-
Luas Polybag (A)
1
A=
4
πd2
1
=
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
25,13+24,98+24,76+25,13
4
= 25,00 cm
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
127,13 g – 78,62 g
78,62 g
x 100%
= 61,70%
-
Kerapatan massa (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
78,62 g
94,24 cm3
Universitas Sumatera Utara
87
= 0,83 g/cm3
Sehingga diperoleh :
25,30+25,00
-
Ketinggian polybag rata-rata =
-
Ketinggian polybag rata-rata sebelum dan sesudah terjadi evapotranspirasi
=
27,15+25,15
2
2
cm = 25,15 cm
cm = 26,15 cm
0,85+0,83
g/cm3 = 0,84 g/cm3
-
Bulk density rata-rata =
-
Bulk density rata-rata sebelum dan setelah terjadi evapotranspirasi
=
0,77+0,84
2
2
g/cm3 = 0,80 g/cm3
- Kadar air basis kering rata-rata =
62,74+61,70
2
% = 62,22%
Maka, pemberian air tanaman Selada setelah terjadi evapotranspirasi :
-
Kadar air volumetrik
Konversi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi
yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure
plate.
X1 Y2 = X2 Y1
64,40% x Y2 = 62,22% x 47,87%
Y2 = 46,25%
ΔW = Wdawal – Wdakhir
= 47,87% - 46,25%
= 1,62%
Universitas Sumatera Utara
88
θ = ΔW x
ρb
ρw
= 1,62% x
0,80 g/cm3
1 g/cm3
= 1,3%
-
Evapotranspirasi aktual
ET =
=
θ x hT
T
1,3 % x 26,15 cm
2 hari
= 0,165 cm/hari
= 1,65 mm/hari
-
Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10 kg)
ET = 1,65 x 0,5 = 0,82 mm/hari
V = ET x A
= 0,082 cm/hari x 314 cm2
= 25,75 mL/hari
Maka, jumlah air yang hilang setelah terjadi evapotranspirasi pada
tanaman Selada sebanyak 25,75 mL/hari.
Universitas Sumatera Utara
89
Lampiran 9. Perhitungan Nilai Kerapatan Massa (Bulk Density), Kerapatan
Partikel (Particle Density), Porositas, Evapotranspirasi Aktual, Dan
Koefisien Tanaman Fase Tengah (16-30 hari).
a. Pakcoy
Pakcoy
BTKO
(g)
VTKU
(cm3)
VTKO
(cm3)
(g/cm )
K1U3
134,85
80,00
101,96
44,00
K1U6
132,18
79,00
92,67
44,00
Rata-rata
Dimana:
BTKU =
BTKO =
VTKU =
VTKO =
K1U3
-
ρb
BTKU
(g)
ρs
(g/cm )
Pt
(%)
Wd
(%)
0,78
1,82
57,00
68,56
0,85
1,79
52,50
67,32
0,81
1,80
54,75
67,94
3
3
Berat tanah kering udara
Berat tanah kering oven
Volume tanah kering udara (volume total)
Volume tanah kering oven
Volume ring sampel
VTKU =
=
1
4
1
4
πd2 t
(3,14)(4,85 cm)2(5,52 cm)
= 101,96 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 344 mL – 300 mL
= 44 mL
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
80 g
101,96 cm3
= 0,78 g/cm3
Universitas Sumatera Utara
90
-
Particle density (ρs )
Massa tanah
ρs =
=
Volume tanah
80 g
44 cm3
= 1,82 g/cm3
-
Porositas (Pt)
ρb
Pt = 1 -
ρs
0,78
1–
=
x 100%
1,82
x 100%
= 57 %
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
134,85 g – 80 g
80 g
x 100%
x 100%
= 68,56%
K1U6
-
Volume ring sampel
VTKU =
=
1
4
1
4
πd2 t
(3,14)(4,90 cm)2(4,91 cm)
= 92,67 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 344 mL – 300 mL
Universitas Sumatera Utara
91
= 44 mL
-
�
� � � (ρb )
Massa tanah
ρb =
Volume total
=
79 g
92,67 cm3
= 0,85 g/cm3
-
Particle density (ρs )
Massa tanah
ρs =
=
Volume tanah
79 g
44 cm3
= 1,79 g/cm3
-
Porositas (Pt)
Pt = 1 -
1–
=
ρb
ρs
x 100%
0,85
1,79
x 100%
= 52,5%
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
132,18 g – 79 g
79 g
x 100%
x 100%
= 67,32%
Sehingga diperoleh :
-
Bulk density rata-rata =
0,78+0,85
2
g/cm3 = 0,81 g/cm3
Universitas Sumatera Utara
92
1,82+1,79
-
particle density rata-rata =
-
Porositas rata-rata =
-
Kadar air basis kering rata-rata =
57+52,5
2
2
g/cm3 = 1,80 g/cm3
% = 54,75 %
68,56+67,32
2
% = 67,94 %
Laju evapotranspirasi
-
Kadar air basis kering (Wd)
= 67,94%
-
Kerapatan massa tanah (ρb )
= 0,81 g/cm3
-
Berat jenis air (ρw )
= 1 g/cm3
-
Kedalaman tanah (hT)
= 26,26 cm
-
Waktu (T)
= 2 hari
-
Kadar air volumetrik
Konversi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi
yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure
plate.
X1 Y2 = X2 Y1
69,90% x Y2 = 67,94% x 46,46%
Y2 = 45,16%
ΔW = Wdawal – Wakhir
= 46,46% - 45,16%
= 1,3 %
= ΔW x
ρb
ρw
= 1,3% x
0,81 g/cm3
1 g/cm3
Universitas Sumatera Utara
93
= 1,04 %
-
Evapotranspirasi aktual
ET =
θ x hT
T
1,04 % x 26,26 cm
=
2 hari
= 0,136 cm/hari
= 1,36 mm/hari
-
Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg)
ET = 1,36 x 0,5 = 0,68 mm/hari
-
Koefisien tanaman
Kc =
ET
Et0
=
0,68 mm/hari
1,55 mm/hari
= 0,44
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwasannya
nilai Kc untuk tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) fase 16-30 hari pada penelitian
ini adalah 0,44.
b. Caisim
Caisim
ρb
BTKU
(g)
BTKO
(g)
VTKU
(cm3)
VTKO
(cm3)
(g/cm )
K2U6
135,69
83,00
91,86
45,00
K2U7
124,31
76,00
94,46
43,00
Rata-rata
ρs
(g/cm )
Pt
(%)
Wd
(%)
0,90
1,84
51,10
63,48
0,80
1,77
54,80
63,56
0,85
1,80
52,95
63,52
3
3
Dimana:
BTKU= Berat tanah kering udara
BTKO = Berat tanah kering oven
VTKU = Volume tanah kering udara (volume total)
VTKO = Volume tanah kering oven
Universitas Sumatera Utara
94
K2U6
-
Volume ring sampel
1
VTKU =
=
4
1
4
πd2 t
(3,14)(4,88 cm)2(4,91 cm)
= 91,86 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 345 mL – 300 mL
= 45 mL
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
83 g
91,86 cm3
= 0,90 g/cm3
-
Particle density (ρs )
ρs =
=
Massa tanah
Volume tanah
83 g
45 cm3
= 1,84 g/cm3
-
Porositas (Pt)
Pt = 1 -
=
1–
ρb
ρs
0,90
1,84
x 100%
x 100%
Universitas Sumatera Utara
95
= 51,1 %
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
135,69 g – 83 g
83 g
x 100%
x 100%
= 68,48%
K2U7
-
Volume ring sampel
VTKU =
=
1
4
1
4
πd2 t
(3,14)(4,93 cm)2(4,95 cm)
= 94,46 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 343 mL – 300 mL
= 43 mL
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
76 g
94,46 cm3
= 0,80 g/cm3
-
Particle density (ρs )
ρs =
Massa tanah
Volume tanah
Universitas Sumatera Utara
96
=
76 g
43 cm3
= 1,77 g/cm3
-
Porositas (Pt)
Pt = 1 -
1-
=
ρb
ρs
x 100%
0,80
1,77
x 100%
= 54,80%
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
124,31 g – 76 g
76 g
x 100%
x 100%
= 63,56%
Sehingga diperoleh :
0,90+0,80
g/cm3 = 0,85 g/cm3
-
Bulk density rata-rata =
-
particle density rata-rata =
-
Porositas rata-rata =
-
Kadar air basis kering rata-rata =
2
1,84+1,77
51,1+54,8
2
2
g/cm3 = 1,80 g/cm3
% = 52,95 %
63,48+63,56
2
% = 63,52 %
Laju evapotranspirasi
-
Kadar air basis kering (Wd)
= 63,52%
-
Kerapatan massa tanah (ρb )
= 0,85 g/cm3
-
Berat jenis air (ρw )
= 1 g/cm3
Universitas Sumatera Utara
97
-
Kedalaman tanah (hT)
= 26,15 cm
-
Waktu (T)
= 2 hari
-
Kadar air volumetrik
Konversi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi
yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure
plate.
X1 Y2 = X2 Y1
65,90% x Y2 = 63,52% x 44,31%
Y2 = 42,71%
ΔW = Wdawal – Wdakhir
= 44,31% - 42,71%
= 1,6%
= ΔW x
ρb
ρw
= 1,6% x
0,85 g/cm3
1 g/cm3
= 1,36%
-
Evapotranspirasi aktual
ET =
θ x hT
=
T
1,6% x 26,15 cm
2 hari
= 0,18 cm/hari
= 1,8 mm/hari
-
Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg)
ET = 1,8 x 0,5 = 0,90 mm/hari
Universitas Sumatera Utara
98
-
Koefisien tanaman
ET
Kc =
=
Et0
0,90 mm/hari
1,55 mm/hari
= 0,60
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwasannya
nilai Kc untuk tanaman Caisim (Brassica juncea L.) fase 16-30 hari pada
penelitian ini adalah 0,60.
c. Selada
Selada
ρb
BTKU
(g)
BTKO
(g)
VTKU
(cm3)
VTKO
(cm3)
(g/cm )
K3U1
146,99
90,00
94,30
46,00
K3U8
121,37
75,00
95,71
43,00
Rata-rata
ρs
(g/cm )
Pt
(%)
Wd
(%)
0,95
1,96
51,50
63,33
0,78
1,74
55,30
61,83
0,86
1,85
53,40
62,58
3
3
Dimana:
BTKU= Berat tanah kering udara
BTKO = Berat tanah kering oven
VTKU = Volume tanah kering udara (volume total)
VTKO = Volume tanah kering oven
K3U1
-
Volume ring sampel
VTKU =
=
1
4
1
4
πd2 t
(3,14)(4,80 cm)2(5,21 cm)
= 94,30 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 346 mL – 300 mL
Universitas Sumatera Utara
99
= 46 mL
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
90 g
94,30 cm3
= 0,95 g/cm3
-
Particle density (ρs )
Massa tanah
ρs =
=
Volume tanah
90 g
46 cm3
= 1,96 g/cm3
-
Porositas (Pt)
ρb
Pt = 1 -
ρs
0,95
1-
=
x 100%
1,96
x 100%
= 51,5%
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
146,99 g – 90 g
90 g
x 100%
x 100%
= 63,33%
K3U8
-
Volume ring sampel
VTKU =
1
4
πd2 t
Universitas Sumatera Utara
100
=
1
4
(3,14)(4,90 cm)2(5,07 cm)
= 95,71 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 343 mL – 300 mL
= 43 mL
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
79 g
95,71 cm3
= 0,78 g/cm3
-
Particle density (ρs )
Massa tanah
ρs =
=
Volume tanah
75 g
43 cm3
= 1,74 g/cm3
-
Porositas (Pt)
Pt = 1 -
=
1-
ρb
ρs
x 100%
0,78
1,74
x 100%
= 55,3%
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
Universitas Sumatera Utara
101
=
121,37 g – 75 g
75 g
x 100%
= 61,83
Sehingga diperoleh :
0,95+0,78
g/cm3 = 0,86 g/cm3
-
Bulk density rata-rata =
-
particle density rata-rata =
-
Porositas rata-rata =
-
Kadar air basis kering rata-rata =
2
1,96+1,74
51,5+55,3
2
2
g/cm3 = 1,85 g/cm3
% = 53,40 %
63,33+61,83
2
% = 62,58 %
Laju evapotranspirasi
-
Kadar air basis kering (Wd)
= 62,58%
-
Kerapatan massa tanah (ρb )
= 0,86 g/cm3
-
Berat jenis air (ρw )
= 1 g/cm3
-
Kedalaman tanah (hT)
= 26,15 cm
-
Waktu (T)
= 2 hari
-
Kadar air volumetrik
Subtitusi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi yang
diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure plate.
X1 Y2 = X2 Y1
64,40% x Y2 = 62,58% x 47,87%
Y2 = 46,52%
ΔW = Wdawal – Wdakhir
= 47,87% - 46,52%
Universitas Sumatera Utara
102
= 1,35 %
ρb
= ΔW x
ρw
= 1,35% x
0,86 g/cm3
1 g/cm3
= 1,16 %
-
Evapotranspirasi aktual
ET =
θ x hT
T
1,16 % x 26,15 cm
=
2 hari
= 0,152 cm/hari
= 1,52 mm/hari
-
Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg)
ET = 1,52 x 0,5 = 0,76 mm/hari
-
Koefisien tanaman
Kc =
ET
Et0
=
0,78 mm/hari
1,55 mm/hari
= 0,50
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwasannya
nilai Kc untuk tanaman Selada (Lactuca sativa L.) fase 16-30 hari pada penelitian
ini adalah 0,50.
Universitas Sumatera Utara
103
Lampiran 10. Perhitungan Nilai Kerapatan Massa (Bulk Density), Kerapatan
Partikel (Particle Density), Porositas, Evapotranspirasi Aktual, Dan
Koefisien Tanaman Fase Akhir (31-45 hari).
a. Pakcoy
Pakcoy
BTKU
(g)
BTKO
(g)
VTKU
(cm3)
VTKO
(cm3)
ρb
(g/cm3)
ρs
(g/cm3)
Pt
(%)
Wd
(%)
K1U1
145,22
86,50
97,70
47,00
0,88
1,84
52,00
67,88
K1U8
129,17
76,00
94,24
43,00
0,81
1,77
54,00
69,96
0,84
1,80
53,00
68,92
Rata-rata
Dimana:
BTKU= Berat tanah kering udara
BTKO= Berat tanah kering oven
VTKU= Volume tanah kering udara (volume total)
VTKO= Volume tanah kering oven
K1U1
-
Volume ring sampel
VTKU =
=
1
4
1
4
πd2 t
(3,14)(4,8 cm)2(5,4 cm)
= 97,70 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 347 mL – 300 mL
= 47 mL
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
86,50 g
97,70 cm3
= 0,88 g/cm3
Universitas Sumatera Utara
104
-
Particle density (ρs )
Massa tanah
ρs =
=
Volume tanah
86,5 g
47 cm3
= 1,84 g/cm3
-
Porositas (Pt)
ρb
Pt = 1 -
ρs
0,88
1-
=
x 100%
1,84
x 100%
= 52 %
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
145,22 g – 86,50 g
86,50 g
x 100%
= 67,88%
K1U8
-
Volume ring sampel
VTKU =
=
1
4
1
4
πd2 t
(3,14)(4,9 cm)2(5 cm)
= 94,24 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 343 mL – 300 mL
Universitas Sumatera Utara
105
= 43 mL
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
76 g
94,24 cm3
= 0,81 g/cm3
-
Particle density (ρs )
Massa tanah
ρs =
=
Volume tanah
76 g
43 cm3
= 1,77 g/cm3
-
Porositas (Pt)
Pt = 1
-
1-
=
ρb
ρs
0,81
1,77
x 100%
x 100%
= 54%
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
129,17 g – 76 g
76 g
x 100%
x 100%
= 69,96%
Sehingga diperoleh :
-
Bulk density rata-rata =
0,88+0,81
2
g/cm3 = 0,84 g/cm3
Universitas Sumatera Utara
106
1,84+1,77
-
Particle density rata-rata =
-
Porositas rata-rata =
-
Kadar air basis kering rata-rata =
52+54
2
2
g/cm3 = 1,80 g/cm3
% = 53 %
67,88+69,96
2
% = 68,92 %
Laju evapotranspirasi
-
Kadar air basis kering (Wd)
= 68,92%
-
Kerapatan massa tanah (ρb )
= 0,84 g/cm3
-
Berat jenis air (ρw )
= 1 g/cm3
-
Kedalaman tanah (hT)
= 26,26 cm
-
Waktu (T)
= 2 hari
-
Kadar air volumetrik
Konversi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi
yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure
plate.
X1 Y2 = X2 Y1
69,90% x Y2 = 68,92% x 46,46%
Y2 = 45,81%
ΔW = Wawal – Wakhir
= 46,46% - 45,81%
= 0,65 %
= ΔW x
ρb
ρw
= 0,65% x
0,84 g/cm3
1 g/cm3
Universitas Sumatera Utara
107
= 0,55 %
-
Evapotranspirasi aktual
ET =
θ x hT
T
0,55 % x 26,26 cm
=
2 hari
= 0,072 cm/hari
= 0,72 mm/hari
-
Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg)
= 0,72 x 0,5 = 0,36 mm/hari
-
Koefisien tanaman
Kc =
ET
Et0
=
0,36 mm/hari
1,26 mm/hari
= 0,30
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwasannya
nilai Kc untuk tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) fase 31-45 hari pada penelitian
ini adalah 0,30.
b. Caisim
Caisim
BTKU
(g)
BTKO
(g)
VTKU
(cm3)
VTKO
(cm3)
ρb
(g/cm3)
ρs
(g/cm3)
Pt
(%)
Wd
(%)
K2U3
119,89
77,00
88,62
44,00
0,87
1,75
51,00
55,70
K2U4
109,61
71,00
90,43
41,00
0,78
1,73
55,00
54,38
0,83
1,74
53,00
55,04
Rata-rata
Dimana:
BTKU= Berat tanah kering udara
BTKO= Berat tanah kering oven
VTKU= Volume tanah kering udara (volume total)
VTKO= Volume tanah kering oven
Universitas Sumatera Utara
108
K2U3
-
Volume ring sampel
1
VTKU =
=
4
1
4
πd2 t
(3,14)(4,8 cm)2(4,9 cm)
= 88,62 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 344 mL – 300 mL
= 44 mL
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
77 g
88,62 cm3
= 0,87 g/cm3
-
Particle density (ρs )
ρs =
=
Massa tanah
Volume tanah
77 g
44 cm3
= 1,75 g/cm3
-
Porositas (Pt)
Pt = 1 -
=
1-
ρb
ρs
0,87
1,75
x 100%
x 100%
Universitas Sumatera Utara
109
= 51%
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
119,89 g – 77 g
77 g
x 100%
x 100%
= 55,70%
K2U4
-
Volume ring sampel
VTKU =
=
1
4
1
4
πd2 t
(3,14)(4,8 cm)2(5 cm)
= 90,43 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 341 mL – 300 mL
= 41 mL
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
71 g
90,43 cm3
= 0,78 g/cm3
-
Particle density (ρs )
ρs =
Massa tanah
Volume tanah
Universitas Sumatera Utara
110
=
71 g
41 cm3
= 1,73 g/cm3
-
Porositas (Pt)
Pt = 1 -
1-
=
ρb
ρs
x 100%
0,78
1,73
x 100%
= 55%
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
109,61 g – 71 g
71 g
x 100%
x 100%
= 54,38%
Sehingga diperoleh :
0,78+0,87
g/cm3 = 0,83 g/cm3
-
Bulk density rata-rata =
-
particle density rata-rata =
-
Porositas rata-rata =
-
Kadar air basis kering rata-rata =
2
1,75+1,73
51+55
2
2
g/cm3 = 1,74 g/cm3
% = 53%
55,70+54,38
2
% = 55,04 %
Laju evapotranspirasi
-
Kadar air basis kering (Wd)
= 55,04%
-
Kerapatan massa tanah (ρb )
= 0,83 g/cm3
-
Berat jenis air (ρw )
= 1 g/cm3
Universitas Sumatera Utara
111
-
Kedalaman tanah (hT)
= 26,15 cm
-
Waktu (T)
= 2 hari
-
Kadar air volumetrik
Konversi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi
yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure
plate.
X1 Y2 = X2 Y1
65,90% x Y2 =55,04% x 44,31%
Y2 = 37,01%
ΔW = Wawal – Wakhir
= 44,31% - 37,01%
= 7,3%
= ΔW x
ρb
ρw
= 7,3% x
0,83 g/cm3
1 g/cm3
= 6,06%
-
Evapotranspirasi aktual
ET =
θ x hT
=
T
6,06% x 26,15 cm
2 hari
= 0,079 cm/hari
= 0,79 mm/hari
-
Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg)
= 0,79 x 0,5 = 0,39 mm/hari
Universitas Sumatera Utara
112
-
Koefisien tanaman
ET
Kc =
=
Et0
0,39 mm/hari
1,26 mm/hari
= 0,30
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwasannya
nilai Kc untuk tanaman Caisim (Brassica juncea L.) fase 31-45 hari pada
penelitian ini adalah 0,30.
c. Selada
Selada
BTKU
(g)
BTKO
(g)
VTKU
(cm3)
VTKO
(cm3)
ρb
(g/cm3)
ρs
(g/cm3)
Pt
(%)
Wd
(%)
K3U2
120,55
74,00
88,58
43,00
0,83
1,72
52,00
62,90
K3U7
138,80
85,00
94,05
46,00
0,90
1,85
53,00
63,29
0,87
1,78
52,50
63,09
Rata-rata
Dimana:
BTKU= Berat tanah kering udara
BTKO= Berat tanah kering oven
VTKU= Volume tanah kering udara (volume total)
VTKO= Volume tanah kering oven
K3U2
-
Volume ring sampel
VTKU =
=
1
4
1
4
πd2 t
(3,14)(4,9 cm)2(4,7 cm)
= 88,58 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 343 mL – 300 mL
= 43 mL
Universitas Sumatera Utara
113
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
74 g
88,58 cm3
= 0,83 g/cm3
-
Particle density (ρs )
ρs =
=
Massa tanah
Volume tanah
74 g
43 cm3
= 1,72 g/cm3
-
Porositas (Pt)
ρb
Pt = 1 -
ρs
0,83
1-
=
x 100%
1,72
x 100%
= 52%
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd=
BTKU - BTKO
=
BTKO
120,55 g – 74 g
74 g
x 100%
x 100%
= 62,90%
K3U7
-
Volume ring sampel
VTKU =
1
4
πd2 t
Universitas Sumatera Utara
114
=
1
4
(3,14)(4,8 cm)2(5,2 cm)
= 94,05 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 346 mL – 300 mL
= 46 mL
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
85 g
94,05 cm3
= 0,90 g/cm3
-
Particle density (ρs )
Massa tanah
ρs =
=
Volume tanah
85 g
46 cm3
= 1,85 g/cm3
-
Porositas (Pt)
Pt = 1 -
=
1-
ρb
ρs
x 100%
0,90
1,85
x 100%
= 53%
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
Universitas Sumatera Utara
115
=
138,80 g – 85 g
85 g
x 100%
= 63,29%
Sehingga diperoleh :
0,83+0,90
g/cm3 = 0,87 g/cm3
-
Bulk density rata-rata =
-
particle density rata-rata =
-
Porositas rata-rata =
-
Kadar air basis kering rata-rata =
2
1,72+1,85
52+53
2
2
g/cm3 = 1,78 g/cm3
% = 52,50%
62,90+63,29
2
% = 63,09%
Laju evapotranspirasi
-
Kadar air basis kering (Wd)
= 63,09%
-
Kerapatan massa tanah (ρb )
= 0,87 g/cm3
-
Berat jenis air (ρw )
= 1 g/cm3
-
Kedalaman tanah (hT)
= 26,15 cm
-
Waktu (T)
= 2 hari
-
Kadar air volumetrik
Subtitusi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi yang
diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure plate.
X1 Y2 = X2 Y1
64,40% x Y2 = 63,09% x 47,87%
Y2 = 46,90%
ΔW = Wawal – Wakhir
= 47,87% - 46,90%
Universitas Sumatera Utara
116
= 0,97 %
ρb
= ΔW x
ρw
= 0,97% x
0,87 g/cm3
1 g/cm3
= 0,84 %
-
Evapotranspirasi aktual
ET =
θ x hT
T
0,84% x 26,15 cm
=
2 hari
= 0,11 cm/hari
= 1,1 mm/hari
-
Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg)
= 1,1 x 0,5 = 0,55 mm/hari
-
Koefisien tanaman
Kc =
ET
Et0
=
0,55 mm/hari
1,26 mm/hari
= 0,44
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwasannya
nilai Kc untuk tanaman Selada (Lactuca sativa L.) fase 31-45 hari pada penelitian
ini adalah 0,44.
Universitas Sumatera Utara
117
Lampiran 11. Perhitungan Kadar Air Bagian Tanaman Pada Kedua Fase
Tanaman
Fase tanaman
Bagian tanaman
Fase Tengah
(16-30 hari)
Tubuh tanaman
Akar tanaman
Pakcoy
Fase Akhir
(31- 45)
Tubuh tanaman
Akar tanaman
Fase Tengah
(16- 30 hari)
Tubuh tanaman
Akar tanaman
Caisim
Fase Akhir
(31- 45)
Tubuh tanaman
Akar tanaman
Fase Tengah
(16- 30 hari)
Tubuh tanaman
Akar tanaman
Selada
Fase Akhir
(31- 45)
Tubuh tanaman
Akar tanaman
Ulangan
BA
(g)
BK
(g)
KA
(%)
K1U3
19,93
1,32
92,17
K1U6
17,38
1,02
92,48
K1U3
0,26
0,05
1,04
KIU6
K1U1
K1U8
0,31
70,00
80,00
0,03
8,66
5,11
1,58
85,87
91,36
K1U1
K1U8
K2U6
K2U7
1,43
1,97
13,31
29,23
0,16
0,24
1,01
2,14
1,78
2,11
90,70
90,48
K2U6
0,25
0,04
1,55
K2U7
0,71
0,10
2,04
K2U3
75,00
12,73
80,25
K2U4
95,00
7,41
89,37
K2U3
2,59
0,48
2,72
K2U4
3,01
0,41
2,65
K3U1
3,15
0,22
89,60
K3U8
5,25
0,31
90,48
K3U1
0,12
0,01
3,36
K3U8
K3U2
K3U7
0,21
40,00
30,00
0,02
1,66
3,00
3,48
94,83
87,74
K3U2
0,43
0,04
0,96
K3U7
0,77
0,07
2,27
Kadar Air Pakcoy K1U3 Fase 16 – 30 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman– Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
19,93 g – 1,32g
19,93 g + 0,26 g
x 100%
x 100%
= 92,17%
-
Akar tanaman
KA =
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
x 100%
Universitas Sumatera Utara
118
=
0,26 g – 0,05 g
19,93 g + 0,26 g
x 100%
= 1,04%
Kadar Air Pakcoy K1U6 Fase 16 – 30 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
17,38 g – 1,02 g
17,38 g + 0,31 g
x 100%
x 100%
= 92,48%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
0,31 g – 0,03 g
17,38 g + 0,31 g
x 100%
x 100%
= 1,58%
Kadar Air Pakcoy K1U1 Fase 31 – 45 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
70,00 g – 8,66 g
70,00 g + 1,43 g
x 100%
x 100%
= 85,87%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
1,43 g – 0,16 g
70,00 g + 1,43 g
x 100%
x 100%
Universitas Sumatera Utara
119
= 1,78%
Kadar Air Pakcoy K1U8 Fase 31 – 45 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
80,00 g – 5,11 g
80,00 g + 1,97 g
x 100%
x 100%
= 91,36%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
1,97 g – 0,24 g
80,00 g + 1,97 g
x 100%
x 100%
= 2,11%
Kadar Air Caisim K2U6 Fase 16 – 30 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
13,31 g – 1,01 g
13,31 g + 0,25 g
x 100%
x 100%
= 90,70%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
0,25 g – 0,04 g
13,31 g + 0,25 g
x 100%
x 100%
= 1,55%
Universitas Sumatera Utara
120
Kadar Air Caisim K2U7 Fase 16 – 30 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
29,23 g – 2,14 g
x 100%
x 100%
29,23 g + 0,71 g
= 90,48%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
0,71 g – 0,10 g
x 100%
x 100%
29,23 g + 0,71 g
= 2,04%
Kadar Air Caisim K2U3 Fase 31 – 45 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
75,00 g – 12,73g
75,00 g + 2,59 g
x 100%
x 100%
= 80,25%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
2,59 g – 0,48 g
75,00 g + 2,59 g
x 100%
x 100%
= 2,72%
Universitas Sumatera Utara
121
Kadar Air Caisim K2U4 Fase 31 – 45 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
95,00 g – 7,41 g
95,00 g + 3,01 g
x 100%
x 100%
= 89,37%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
3,01 g – 0,41 g
95,00 g + 3,01 g
x 100%
x 100%
= 2,65%
Kadar Air Selada K3U1 Fase 16 – 30 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
3,15 g – 0,22 g
3,15 g + 0,12 g
x 100%
x 100%
= 89,60%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
0,12 g – 0,01 g
3,15 g + 0,12 g
x 100%
x 100%
= 3,36%
Kadar Air Selada K3U8 Fase 16 – 30 Hari
-
Tubuh tanaman
Universitas Sumatera Utara
122
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
5,25 g – 0,31 g
5,25 g + 0,21 g
x 100%
x 100%
= 90,48%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
0,21 g – 0,02 g
5,25 g + 0,21 g
x 100%
x 100%
= 3,48%
Kadar Air Selada K3U2 Fase 31 – 45 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
40,00 g – 1,66 g
40,00 g + 0,43 g
x 100%
x 100%
= 94,83%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
0,43 g – 0,04 g
40,00 g + 0,43 g
x 100%
x 100%
= 0,96%
Kadar Air Selada K3U7 Fase 31 – 45 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
x 100%
Universitas Sumatera Utara
123
=
30,00 g – 3,00 g
30,00 g + 0,77 g
x 100%
= 87,74%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
0,77 g – 0,07 g
30,00 g + 0,77 g
x 100%
x 100%
= 2,27%
Universitas Sumatera Utara
124
Lampiran 12. Deskripsi Sawi Varietas Green Pakchoy, Sawi Varietas Tosakan,
dan Selada Varietas Grand Rapid
Nama varietas
: Green Pakchoy
Umur tanaman
: 35-40 HST
Tinggi tanaman
: 25 cm
Tangkai daun
: Lebar
Warna tangkai daun : Hijau muda
Bentuk daun
: Agak bulat ukuran 20-25cm
Warna daun
: Hijau
Anjuran
: Cocok ditanam di dataran rendah dan tinggi
Potensi produksi
: 150-200 g/ tanaman
Produsen benih
: PT. TAKI 1 SEED Indonesia, Yogyakarta
(KEPMENTAN 331/kpts/SR. 120/5/2006)
Nama varietas
: Caisim (Bangkok)
Umu tanaman
: 30 HST
Bentuk tanaman
: Besar, semi buka dan tegak
Batang
: Tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas
Tangkai daun
: Panjang dan langsing
Warna tangkai daun : Hijau tua
Bentuk daun
: Lebar, panjang, dan memiliki pinggiran daun rata
Warna daun
: hijau
Potensi Produksi
: 150-200 g/ tanaman
Produsen benih
: PT. East West Seed Indonesia, Purwekerto
(KEPMENTAN No. 253/kpt/TP. 240/ 5/ 2000)
Universitas Sumatera Utara
125
Nama Varietas
: Selada Grand Rapid
Waktu tanam
: 35-42 HST
Tinggi tanama
: 27-32 cm
Bentuk tanaman
: Pendek kompak
Warna daun terluar
: Hijau kekuningan
Bentuk daun
: Keriting
Bentuk batang
: Silindris pendek
Diameter batang
: 2-3 cm
Potensi produksi
: 570-635 g/ tanaman
Produsen benih
: Known You Seed Pte. Ltd, Taiwan
(KEPMENTAN 198/Kpts/SR.120/3/2006).
Universitas Sumatera Utara
126
Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian
1. Pengayakan Tanah Inceptisol Kering Udara dengan Ayakan 10 mesh
2. Pengayakan Kompos dengan Ayakan 10 mesh
Kompos
Universitas Sumatera Utara
127
3. Pencampuran 7 kg Tanah Inceptisol dengan 3 kg Kompos
4. Persiapan Untuk Pemantapan Tanah
5. Penanaman Bibit Setelah Pemantapan Tanah Selama 22 Hari
Bibit Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.)
Universitas Sumatera Utara
128
Bibit Tanaman Caisim (Brassica juncea L.)
Bibit Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)
6. Pengambilan Sampel Tanah Untuk Uji RISPA & Uji Kadar Air Secara
Manual
Universitas Sumatera Utara
129
7. Pemberian Air Sesuai Dengan Laju Evapotranspirasi
Panci Evapopan Klas A
Thermometer Ruangan
Universitas Sumatera Utara
130
a.
8. Pengambilan Sampel Untuk Fase 16-30 Hari dan 31-45 Hari
Fase 16-30 Hari
Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.)
Tanaman Caisim (Brassica juncea L.)
Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)
Universitas Sumatera Utara
131
b.
Fase 31-45 Hari
Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.)
Tanaman Caisim (Brassica juncea L.)
Tanaman Selada (Lactuca sativa L.
Universitas Sumatera Utara
132
Sample untuk Uji Tekstur & C-organik
Universitas Sumatera Utara
133
Sampel Untuk Uji Kadar Air Secara Manual, Bulk Density, Particle Density, &
Porositas
Universitas Sumatera Utara
134
9. Pengukuran Berat Basah, Berat Kering, & Kadar Air Tanaman
10.
Pengovenan Tanaman
Tanaman Kering Oven
Timbangan Digital
Universitas Sumatera Utara
135
10. Pengujian Tekstur Tanah
Pengadukan tanah yang telah diingkubasi untuk dishaker
Pengadukan tanah dengan shaker
Universitas Sumatera Utara
136
Pengukuran dengan Hygrometer
Pengukuran Suhu dengan Thermometer
Universitas Sumatera Utara
137
11.
Pengujian Bahan Organik
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Flowchart penelitian
Mulai
Pengambilan
sampel tanah
Inceptisol di
lapangan
- Tekstur tanah
Pelaksanaan
penelitian di
rumah kaca
- Bahan organik tanah
- Bulk Density
- Particle Density
Pengujian
sampel di
laboratorium
- Porositas tanah
- Kadar Air Kapasitas
Lapang
- Berat Kering Tanaman
Dianalisis
data yang
diperoleh
Ditentukan
koefisien dan
evapotranspirasi
tanaman
Ditentukan
kebutuhan air
tanaman
Selesai
Universitas Sumatera Utara
64
Lampiran 2. Tekstur Tanah Berdasarkan Segitiga USDA
Keterangan
= Pasir
= Debu
= Liat
Gambar 1. Segitiga USDA
Universitas Sumatera Utara
65
Lampiran 3. Hasil pengukuran Tekstur dan C-organik di Laboratorium
Universitas Sumatera Utara
66
Lampiran 4. Hasil Uji RISPA
Universitas Sumatera Utara
67
Lampiran 5. Data Suhu Harian Rumah Kaca
Fase tengah ( 16 – 30 hari)
Tanggal
19 April 2017
20 April 2017
21 April 2017
22 April 2017
23 April 2017
24 April 2017
25 April 2017
26 April 2017
27 April 2017
28 April 2017
29 April 2017
30 April 2017
01 Mei 2017
02 Mei 2017
03 Mei 2017
Rata-rata
Suhu (ºC)
Rata-rata
harian (ºC)
08.00
26,0
26,0
23,0
25,0
12.00
33,0
32,0
30,5
35,0
16.00
29,0
35,0
32,0
34,0
27,0
28,0
36,0
35,5
34,0
32,0
32,33
31,83
27,0
26,0
26,0
27,0
26,0
28,0
27,0
26,0
27,0
26,33
31,0
28,0
31,0
33,0
33,0
33,5
31,0
35,0
35,0
32,83
32,0
26,0
31,0
33,0
30,0
31,0
27,0
34,0
33,0
31,53
30,0
26,67
29,33
31,0
29,67
30,83
28,33
31,67
31,67
30,23
29,33
31,0
28,5
31,33
Fase akhir ( 31 – 45 hari)
Suhu (ºC)
08.00
12.00
16.00
Rata-rata
harian (ºC)
27,0
27,0
28,0
26,0
26,0
28,0
26,0
26,5
25,5
27,0
28,0
26,0
27,0
27,5
26,0
26,77
29,0
34,0
30,0
31,0
32,0
33,0
32,0
31,0
31,0
35,0
29,0
30,0
33,5
34,0
35,0
31,97
27,0
30,0
29,0
30,0
33,0
31,0
33,0
30,0
31,0
34,0
30,0
30,5
32,0
34,0
34,0
31,23
27,67
30,33
29,0
29,0
30,33
30,67
30,33
29,17
29,17
32,0
29,0
28,83
30,83
31,83
31,67
29,99
Tanggal
04 Mei 2017
05 Mei 2017
06 Mei 2017
07 Mei 2017
08 Mei 2017
09 Mei 2017
10 Mei 2017
11 Mei 2017
12 Mei 2017
13 Mei 2017
14 Mei 2017
15 Mei 2017
16 Mei 2017
17 Mei 2017
18 Mei 2017
Rata-rata
Universitas Sumatera Utara
68
Lampiran 6. Data Penurunan Tinggi Air Pada Evapopan (mm/hari)
Fase tengah (16 – 30 hari)
Tanggal
Evaporasi dari panci
(mm/hari)
19 April 2017
0
20 April 2017
2
21 April 2017
2
22 April 2017
2
23 April 2017
2
24 April 2017
4
25 April 2017
3
26 April 2017
2
27 April 2017
1
28 April 2017
2
29 April 2017
3
30 April 2017
2
01 Mei 2017
2
02 Mei 2017
2
03 Mei 2017
2
Jumlah
Rata-rata
Fase akhir (31 – 45 hari)
Tanggal
04 Mei 2017
05 Mei 2017
06 Mei 2017
07 Mei 2017
08 Mei 2017
09 Mei 2017
10 Mei 2017
11 Mei 2017
12 Mei 2017
13 Mei 2017
14 Mei 2017
15 Mei 2017
16 Mei 2017
17 Mei 2017
18 Mei 2017
Jumlah
Rata-rata
Evaporasi dari panci
(mm/hari)
2
1
2
1
2
3
3
2
2
2
2
2
1
1
1
Evaporasi
(mm/hari)
0
1,4
1,4
1,4
1,4
2,8
2,1
1,4
0,7
1,4
2,1
1,4
1,4
1,4
1,4
21,7
1,55
Evaporasi
(mm/hari)
1,4
0,7
1,4
0,7
1,4
2,1
2,1
1,4
1,4
1,4
1,4
1,4
0,7
0,7
0,7
18,9
1,26
Universitas Sumatera Utara
69
Perhitungan :
E = k x Ep
dimana :
E = evaporasi dari badan air (mm/hari)
K = koefisien panci (0,7)
Ep = evaporasi dari panci (mm/hari)
Universitas Sumatera Utara
70
Lampiran 7. Perhitungan Pemberian Air Awal Pada Masing-masing Tanaman
Data hasil analisa kadar air berdasarkan uji Pf menggunakan pressure
plate:
Tanaman
Ulangan
Pakcoy
KA KL
(%)
46,51
46,42
44,29
44,33
49,16
46,59
K1U5
K1U7
K2U1
K2U2
K3U4
K3U6
Caisim
Selada
Dimana :
KA KL
KA TLP
ΔW
KA TLP
(%)
31,00
32,56
33,61
30,84
42,74
30,88
ΔW
(%)
15,51
13,86
10,68
13,49
6,42
15,71
Rata-rata ΔW
(%)
14,68
12,08
11,06
= Kadar air pada saat kapasitas lapang
= Kadar air pada saat titik layu permanen
= Air tersedia di dalam tanah
Perhitungan Pemberian Air di awal :
a. Tanaman Pakcoy
Tanaman
Ulangan
Pakcoy
K1U5
K1U7
A
(cm2)
BTU
(g)
BTKO
(g)
314
314
126,89
135,73
75,43
79,10
Rata-rata
hT
(cm)
25,47
25,85
25,70
Wd
(%)
68,20
71,60
69,90
ρb
(%)
0,80
0,84
0,82
Pakcoy K1U5
-
Luas polybag (A)
1
A=
4
πd2
1
=
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
25,50+25,40+25,40+25,60
4
= 25,47 cm
Universitas Sumatera Utara
71
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
-
BTKU - BTKO
x 100%
BTKO
126,89 g – 75,43 g
75,43 g
x 100%
= 68,20%
Kerapatan massa (ρb )
Massa tanah
ρb =
Volume total
=
75,43 g
94,24 cm3
= 0,8 g/cm3
Pakcoy K1U7
-
Luas polybag (A)
1
A=
4
πd2
1
=
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
25,30+25,30+25,90+26,90
4
= 25,85 cm
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
135,73 g – 79,10 g
79,10 g
x 100%
= 71,60%
Universitas Sumatera Utara
72
-
Kerapatan massa (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
79,10 g
94,24 cm3
= 0,84 g/cm3
Sehingga diperoleh :
25,47+25,85
-
Ketinggian polybag rata-rata =
-
Bulk density rata-rata =
-
Kadar air basis kering rata-rata =
0,80+0,84
2
2
cm = 25,70 cm
g/cm3 = 0,82 g/cm3
68,20+71,60
2
% = 69,90 %
Pemberian air tanaman Pakcoy di awal (usia 15 hari) :
θ = ΔW x
ρb
ρw
= 14,68% x
0,82 g/cm3
1 g/cm3
= 12,04%
V = A x hT x Koefisien Polybag 10 kg x θ
= 314 cm2 x 25,70 cm x 0,5 x 12,04%
= 485,8 cm3
= 485,8 mL
Jadi, jumlah air yang harus diberikan pada tanaman Pakcoy sebanyak 485,8 mL.
Universitas Sumatera Utara
73
b. Caisim
Tanaman
Ulangan
Caisim
A
(cm2)
BTU
(g)
BTKO
(g)
314
314
114,90
128,42
68,84
77,83
K2U1
K2U2
Rata-rata
hT
(cm)
26,40
25,92
26,20
Wd
(%)
66,90
64,99
65,90
ρb
(%)
0,73
0,83
0,78
Caisim K2U1
-
Luas polybag (A)
1
A=
4
πd2
1
=
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
25,50+25,70+26,50+26,90
4
= 26,40 cm
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
114,90 g – 68,84 g
68,84 g
x 100%
= 66,90%
-
Kerapatan massa (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
68,84 g
94,24 cm3
= 0,73 g/cm3
Universitas Sumatera Utara
74
Caisim K2U2
-
Luas polybag (A)
1
A=
4
πd2
1
=
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
26,00+25,50+26,20+26,00
4
= 25,92 cm
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
128,42 g – 77,83 g
77,83 g
x 100%
= 64,99%
- Kerapatan massa (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
77,83 g
94,24 cm3
= 0,83 g/cm3
Sehingga diperoleh :
-
Ketinggian polybag rata-rata =
-
Bulk density rata-rata =
26,40+25,92
0,73+0,83
2
2
cm = 26,20 cm
g/cm3 = 0,78 g/cm3
Universitas Sumatera Utara
75
-
Kadar air basis kering rata-rata =
66,90+64,99
2
% = 65,90%
Pemberian air Tanaman Caisim di awal (usia 15 hari) :
θ = ΔW x
ρb
ρw
= 12,08% x
0,78 g/cm3
1 g/cm3
= 9,43%
V = A x hT x Koefisien Polybag 10 kg x θ
= 314 cm2 x 26,20 cm x 0,5 x 9,43%
= 387,89 cm3
= 387,89 mL
Jadi, jumlah air yang harus diberikan pada tanaman Caisim sebanyak 485,8 mL.
c. Selada
Tanaman
Ulangan
Selada
K3U4
K3U6
A
(cm2)
BTU
(g)
BTKO
(g)
314
314
116,74
122,07
70,92
74,34
Rata-rata
hT
(cm)
27,50
26,80
27,15
Wd
(%)
64,60
64,20
64,40
ρb
(%)
0,75
0,80
0,77
Selada K3U4
-
Luas polybag (A)
A=
=
1
4
πd2
1
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
27,50+28,00+27,50+27,00
4
Universitas Sumatera Utara
76
= 27,50 cm
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
116, 74 g – 70,92 g
70,92 g
x 100%
= 64,60%
-
Kerapatan massa (ρb )
Massa tanah
ρb =
Volume total
=
70,92 g
94,24 cm3
= 0,75 g/cm3
Selada K3U6
-
Luas polybag (A)
1
A=
4
πd2
1
=
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
26,50+27,50+26,50+26,70
4
= 26,80 cm
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
122,07 g – 74,34 g
74,34 g
x 100%
Universitas Sumatera Utara
77
= 64,20%
-
Kerapatan massa (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
74,34 g
94,24 cm3
= 0,80 g/cm3
Sehingga diperoleh :
27,50+26,80
-
Ketinggian polybag rata-rata =
-
Bulk density rata-rata =
-
Kadar air basis kering rata-rata =
0,75+0,80
2
2
cm = 27,15 cm
g/cm3 = 0,77 g/cm3
64,60+64,20
2
% = 64,40 %
Pemberian air Tanaman Selada di awal (usia 15 hari) :
θ = ΔW x
ρb
ρw
= 11,06% x
0,77 g/cm3
1 g/cm3
= 8,52%
V = A x hT x Koefisien Polybag 10 kg x θ
= 314 cm2 x 27,15 cm x 0,5 x 8,52%
= 363,17 cm3
= 363,17 mL
Jadi, jumlah air yang harus diberikan pada tanaman Selada sebanyak 363,17 mL.
Universitas Sumatera Utara
78
Lampiran 8. Perhitungan pemberian air setelah terjadi evapotranspirasi selama 2
hari
a. Pakcoy
Tanaman
Ulangan
Pakcoy
A
(cm2)
BTU
(g)
BTKO
(g)
314
314
131,27
139,87
78,17
83,26
K1U2
K1U4
Rata-rata
hT
(cm)
26,67
27,02
26,84
Wd
(%)
67,90
67,98
67,94
ρb
(%)
0,83
0,90
0,86
Pakcoy K1U2
-
Luas polybag (A)
1
A=
4
πd2
1
=
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
27,20+27,00+25,50+27,00
4
= 26,67 cm
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
131,27 g – 78,17 g
78,17 g
x 100%
= 67,90%
-
Kerapatan massa (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
78,17 g
94,24 cm3
Universitas Sumatera Utara
79
= 0,83 g/cm3
Pakcoy K1U4
-
Luas polybag (A)
1
A=
4
πd2
1
=
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
27,10+26,50+27,50+27,00
4
= 27,02 cm
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
139,87 g – 83,26 g
83,26 g
x 100%
= 67,98%
-
Kerapatan massa (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
83,26 g
94,24 cm3
= 0,90 g/cm3
Sehingga diperoleh :
26,67+27,02
-
Ketinggian polybag rata-rata =
-
Ketinggian polybag rata-rata sebelum dan sesudah terjadi evapotranspirasi
2
cm = 26,84 cm
Universitas Sumatera Utara
80
=
25,70+26,84
2
cm = 26,27 cm
0,83+0,90
g/cm3 = 0,86 g/cm3
-
Bulk density rata-rata =
-
Bulk density rata-rata sebelum dan setelah terjadi evapotranspirasi
=
-
0,82+0,86
2
2
g/cm3 = 0,84 g/cm3
Kadar air basis kering rata-rata =
67,90+67,98
2
% = 67,94%
Maka, pemberian air tanaman Pakcoy setelah terjadi evapotranspirasi :
-
Kadar air volumetrik
Konversi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi
yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure
plate.
X1 Y2 = X2 Y1
69,90% x Y2 = 67,94% x 46,46%
Y2 = 45,16%
ΔW = Wdawal – Wakhir
= 46,46% - 45,16%
= 1,3%
θ = ΔW x
ρb
ρw
= 1,3% x
0,84 g/cm3
1 g/cm3
= 1,09%
Universitas Sumatera Utara
81
-
Evapotranspirasi aktual
ET =
θ x hT
T
1,09 % x 26,27 cm
=
2 hari
= 0,143 cm/hari
= 1,43 mm/hari
-
Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg)
ET = 1,43 x 0,5 = 0,71 mm/hari
V = ET x A
= 0,071 cm/hari x 314 cm2
= 22,29 mL/hari
Maka, jumlah air yang hilang setelah terjadi evapotranspirasi pada
tanaman Pakcoy sebanyak 22,29 mL/hari.
b. Caisim
Tanaman
Ulangan
Caisim
K2U5
K2U8
A
(cm2)
BTU
(g)
BTKO
(g)
314
314
115,66
131,97
72,53
78,59
Rata-rata
hT
(cm)
26,77
25,50
26,13
Wd
(%)
59,46
67,90
62,68
ρb
(%)
0,77
0,83
0,80
Caisim K2U5
-
Luas Polybag (A)
A=
=
1
4
πd2
1
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
Universitas Sumatera Utara
82
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
26,50+27,00+27,00+26,60
4
= 26,78 cm
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
BTKU - BTKO
=
BTKO
x 100%
115,66 g – 72,53 g
72,53 g
x 100%
= 59,46%
-
Kerapatan massa (ρb )
ρb
Massa tanah
=
=
Volume total
72,53 g
94,24 cm3
= 0,77 g/cm3
Caisim K2U8
-
Luas polybag (A)
A=
=
1
4
πd2
1
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
26,00+25,50+25,50+25,00
4
= 25,50 cm
Universitas Sumatera Utara
83
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
131,97 g – 78,59 g
78,59 g
x 100%
= 67,90%
-
Kerapatan massa (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
78,59 g
94,24 cm3
= 0,83 g/cm3
Sehingga diperoleh :
26,77+25,50
-
Ketinggian polybag rata-rata =
-
Ketinggian polybag rata-rata sebelum dan sesudah terjadi evapotranspirasi
=
26,20+26,13
2
2
cm = 26,13 cm
cm = 26,16 cm
0,77+0,83
g/cm3 = 0,80 g/cm3
-
Bulk density rata-rata =
-
Bulk density rata-rata sebelum dan setelah terjadi evapotranspirasi
=
-
0,78+0,80
2
2
g/cm3 = 0,79 g/cm3
Kadar air basis kering rata-rata =
59,46+67,90
2
% = 62,68%
Universitas Sumatera Utara
84
Maka, pemberian air tanaman Caisim setelah terjadi evapotranspirasi :
-
Kadar air volumetrik
Konversi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi
yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure
plate.
X1 Y2 = X2 Y1
65,90% x Y2 = 62,68% x 44,31%
Y2 = 42,14%
ΔW = Wdawal – Wdakhir
= 44,31% - 42,14%
= 2,17%
θ = ΔW x
ρb
ρw
= 2,17% x
0,79 g/cm3
1 g/cm3
= 1,7%
-
Evapotranspirasi aktual
ET =
=
θ x hT
T
1,7 % x 26,16 cm
2 hari
= 0,22 cm/hari
= 2,2 mm/hari
-
Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg)
ET = 2,2 x 0,5 = 1,1 mm/hari
V = ET x A
Universitas Sumatera Utara
85
= 0,11 cm/hari x 314 cm2
= 34,54 mL/hari
Maka, jumlah air yang hilang setelah terjadi evapotranspirasi pada
tanaman Caisim sebanyak 34,54 mL/hari.
c. Selada
Tanaman
Ulangan
Selada
A
(cm2)
BTU
(g)
BTKO
(g)
314
314
129,93
127,13
79,84
78,62
K3U3
K3U5
Rata-rata
hT
(cm)
25,30
25,00
25,15
Wd
(%)
62,74
61,70
62,22
ρb
(%)
0,85
0,83
0,84
Selada K3U3
-
Luas Polybag (A)
1
A=
4
πd2
1
=
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
25,17+25,00+25,12+25,91
4
cm
= 25,30 cm
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
129,93 g – 79,84 g
79,84 g
x 100%
= 62,74%
Universitas Sumatera Utara
86
-
Kerapatan massa (ρb )
Massa tanah
ρb =
Volume total
=
79,84 g
94,24 cm3
= 0,85 g/cm3
Selada K3U5
-
Luas Polybag (A)
1
A=
4
πd2
1
=
4
(3,14)(20 cm)2
= 314 cm2
-
Ketinggian tanah di dalam polybag (hT)
hT =
25,13+24,98+24,76+25,13
4
= 25,00 cm
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
127,13 g – 78,62 g
78,62 g
x 100%
= 61,70%
-
Kerapatan massa (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
78,62 g
94,24 cm3
Universitas Sumatera Utara
87
= 0,83 g/cm3
Sehingga diperoleh :
25,30+25,00
-
Ketinggian polybag rata-rata =
-
Ketinggian polybag rata-rata sebelum dan sesudah terjadi evapotranspirasi
=
27,15+25,15
2
2
cm = 25,15 cm
cm = 26,15 cm
0,85+0,83
g/cm3 = 0,84 g/cm3
-
Bulk density rata-rata =
-
Bulk density rata-rata sebelum dan setelah terjadi evapotranspirasi
=
0,77+0,84
2
2
g/cm3 = 0,80 g/cm3
- Kadar air basis kering rata-rata =
62,74+61,70
2
% = 62,22%
Maka, pemberian air tanaman Selada setelah terjadi evapotranspirasi :
-
Kadar air volumetrik
Konversi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi
yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure
plate.
X1 Y2 = X2 Y1
64,40% x Y2 = 62,22% x 47,87%
Y2 = 46,25%
ΔW = Wdawal – Wdakhir
= 47,87% - 46,25%
= 1,62%
Universitas Sumatera Utara
88
θ = ΔW x
ρb
ρw
= 1,62% x
0,80 g/cm3
1 g/cm3
= 1,3%
-
Evapotranspirasi aktual
ET =
=
θ x hT
T
1,3 % x 26,15 cm
2 hari
= 0,165 cm/hari
= 1,65 mm/hari
-
Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10 kg)
ET = 1,65 x 0,5 = 0,82 mm/hari
V = ET x A
= 0,082 cm/hari x 314 cm2
= 25,75 mL/hari
Maka, jumlah air yang hilang setelah terjadi evapotranspirasi pada
tanaman Selada sebanyak 25,75 mL/hari.
Universitas Sumatera Utara
89
Lampiran 9. Perhitungan Nilai Kerapatan Massa (Bulk Density), Kerapatan
Partikel (Particle Density), Porositas, Evapotranspirasi Aktual, Dan
Koefisien Tanaman Fase Tengah (16-30 hari).
a. Pakcoy
Pakcoy
BTKO
(g)
VTKU
(cm3)
VTKO
(cm3)
(g/cm )
K1U3
134,85
80,00
101,96
44,00
K1U6
132,18
79,00
92,67
44,00
Rata-rata
Dimana:
BTKU =
BTKO =
VTKU =
VTKO =
K1U3
-
ρb
BTKU
(g)
ρs
(g/cm )
Pt
(%)
Wd
(%)
0,78
1,82
57,00
68,56
0,85
1,79
52,50
67,32
0,81
1,80
54,75
67,94
3
3
Berat tanah kering udara
Berat tanah kering oven
Volume tanah kering udara (volume total)
Volume tanah kering oven
Volume ring sampel
VTKU =
=
1
4
1
4
πd2 t
(3,14)(4,85 cm)2(5,52 cm)
= 101,96 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 344 mL – 300 mL
= 44 mL
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
80 g
101,96 cm3
= 0,78 g/cm3
Universitas Sumatera Utara
90
-
Particle density (ρs )
Massa tanah
ρs =
=
Volume tanah
80 g
44 cm3
= 1,82 g/cm3
-
Porositas (Pt)
ρb
Pt = 1 -
ρs
0,78
1–
=
x 100%
1,82
x 100%
= 57 %
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
134,85 g – 80 g
80 g
x 100%
x 100%
= 68,56%
K1U6
-
Volume ring sampel
VTKU =
=
1
4
1
4
πd2 t
(3,14)(4,90 cm)2(4,91 cm)
= 92,67 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 344 mL – 300 mL
Universitas Sumatera Utara
91
= 44 mL
-
�
� � � (ρb )
Massa tanah
ρb =
Volume total
=
79 g
92,67 cm3
= 0,85 g/cm3
-
Particle density (ρs )
Massa tanah
ρs =
=
Volume tanah
79 g
44 cm3
= 1,79 g/cm3
-
Porositas (Pt)
Pt = 1 -
1–
=
ρb
ρs
x 100%
0,85
1,79
x 100%
= 52,5%
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
132,18 g – 79 g
79 g
x 100%
x 100%
= 67,32%
Sehingga diperoleh :
-
Bulk density rata-rata =
0,78+0,85
2
g/cm3 = 0,81 g/cm3
Universitas Sumatera Utara
92
1,82+1,79
-
particle density rata-rata =
-
Porositas rata-rata =
-
Kadar air basis kering rata-rata =
57+52,5
2
2
g/cm3 = 1,80 g/cm3
% = 54,75 %
68,56+67,32
2
% = 67,94 %
Laju evapotranspirasi
-
Kadar air basis kering (Wd)
= 67,94%
-
Kerapatan massa tanah (ρb )
= 0,81 g/cm3
-
Berat jenis air (ρw )
= 1 g/cm3
-
Kedalaman tanah (hT)
= 26,26 cm
-
Waktu (T)
= 2 hari
-
Kadar air volumetrik
Konversi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi
yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure
plate.
X1 Y2 = X2 Y1
69,90% x Y2 = 67,94% x 46,46%
Y2 = 45,16%
ΔW = Wdawal – Wakhir
= 46,46% - 45,16%
= 1,3 %
= ΔW x
ρb
ρw
= 1,3% x
0,81 g/cm3
1 g/cm3
Universitas Sumatera Utara
93
= 1,04 %
-
Evapotranspirasi aktual
ET =
θ x hT
T
1,04 % x 26,26 cm
=
2 hari
= 0,136 cm/hari
= 1,36 mm/hari
-
Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg)
ET = 1,36 x 0,5 = 0,68 mm/hari
-
Koefisien tanaman
Kc =
ET
Et0
=
0,68 mm/hari
1,55 mm/hari
= 0,44
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwasannya
nilai Kc untuk tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) fase 16-30 hari pada penelitian
ini adalah 0,44.
b. Caisim
Caisim
ρb
BTKU
(g)
BTKO
(g)
VTKU
(cm3)
VTKO
(cm3)
(g/cm )
K2U6
135,69
83,00
91,86
45,00
K2U7
124,31
76,00
94,46
43,00
Rata-rata
ρs
(g/cm )
Pt
(%)
Wd
(%)
0,90
1,84
51,10
63,48
0,80
1,77
54,80
63,56
0,85
1,80
52,95
63,52
3
3
Dimana:
BTKU= Berat tanah kering udara
BTKO = Berat tanah kering oven
VTKU = Volume tanah kering udara (volume total)
VTKO = Volume tanah kering oven
Universitas Sumatera Utara
94
K2U6
-
Volume ring sampel
1
VTKU =
=
4
1
4
πd2 t
(3,14)(4,88 cm)2(4,91 cm)
= 91,86 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 345 mL – 300 mL
= 45 mL
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
83 g
91,86 cm3
= 0,90 g/cm3
-
Particle density (ρs )
ρs =
=
Massa tanah
Volume tanah
83 g
45 cm3
= 1,84 g/cm3
-
Porositas (Pt)
Pt = 1 -
=
1–
ρb
ρs
0,90
1,84
x 100%
x 100%
Universitas Sumatera Utara
95
= 51,1 %
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
135,69 g – 83 g
83 g
x 100%
x 100%
= 68,48%
K2U7
-
Volume ring sampel
VTKU =
=
1
4
1
4
πd2 t
(3,14)(4,93 cm)2(4,95 cm)
= 94,46 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 343 mL – 300 mL
= 43 mL
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
76 g
94,46 cm3
= 0,80 g/cm3
-
Particle density (ρs )
ρs =
Massa tanah
Volume tanah
Universitas Sumatera Utara
96
=
76 g
43 cm3
= 1,77 g/cm3
-
Porositas (Pt)
Pt = 1 -
1-
=
ρb
ρs
x 100%
0,80
1,77
x 100%
= 54,80%
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
124,31 g – 76 g
76 g
x 100%
x 100%
= 63,56%
Sehingga diperoleh :
0,90+0,80
g/cm3 = 0,85 g/cm3
-
Bulk density rata-rata =
-
particle density rata-rata =
-
Porositas rata-rata =
-
Kadar air basis kering rata-rata =
2
1,84+1,77
51,1+54,8
2
2
g/cm3 = 1,80 g/cm3
% = 52,95 %
63,48+63,56
2
% = 63,52 %
Laju evapotranspirasi
-
Kadar air basis kering (Wd)
= 63,52%
-
Kerapatan massa tanah (ρb )
= 0,85 g/cm3
-
Berat jenis air (ρw )
= 1 g/cm3
Universitas Sumatera Utara
97
-
Kedalaman tanah (hT)
= 26,15 cm
-
Waktu (T)
= 2 hari
-
Kadar air volumetrik
Konversi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi
yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure
plate.
X1 Y2 = X2 Y1
65,90% x Y2 = 63,52% x 44,31%
Y2 = 42,71%
ΔW = Wdawal – Wdakhir
= 44,31% - 42,71%
= 1,6%
= ΔW x
ρb
ρw
= 1,6% x
0,85 g/cm3
1 g/cm3
= 1,36%
-
Evapotranspirasi aktual
ET =
θ x hT
=
T
1,6% x 26,15 cm
2 hari
= 0,18 cm/hari
= 1,8 mm/hari
-
Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg)
ET = 1,8 x 0,5 = 0,90 mm/hari
Universitas Sumatera Utara
98
-
Koefisien tanaman
ET
Kc =
=
Et0
0,90 mm/hari
1,55 mm/hari
= 0,60
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwasannya
nilai Kc untuk tanaman Caisim (Brassica juncea L.) fase 16-30 hari pada
penelitian ini adalah 0,60.
c. Selada
Selada
ρb
BTKU
(g)
BTKO
(g)
VTKU
(cm3)
VTKO
(cm3)
(g/cm )
K3U1
146,99
90,00
94,30
46,00
K3U8
121,37
75,00
95,71
43,00
Rata-rata
ρs
(g/cm )
Pt
(%)
Wd
(%)
0,95
1,96
51,50
63,33
0,78
1,74
55,30
61,83
0,86
1,85
53,40
62,58
3
3
Dimana:
BTKU= Berat tanah kering udara
BTKO = Berat tanah kering oven
VTKU = Volume tanah kering udara (volume total)
VTKO = Volume tanah kering oven
K3U1
-
Volume ring sampel
VTKU =
=
1
4
1
4
πd2 t
(3,14)(4,80 cm)2(5,21 cm)
= 94,30 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 346 mL – 300 mL
Universitas Sumatera Utara
99
= 46 mL
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
90 g
94,30 cm3
= 0,95 g/cm3
-
Particle density (ρs )
Massa tanah
ρs =
=
Volume tanah
90 g
46 cm3
= 1,96 g/cm3
-
Porositas (Pt)
ρb
Pt = 1 -
ρs
0,95
1-
=
x 100%
1,96
x 100%
= 51,5%
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
146,99 g – 90 g
90 g
x 100%
x 100%
= 63,33%
K3U8
-
Volume ring sampel
VTKU =
1
4
πd2 t
Universitas Sumatera Utara
100
=
1
4
(3,14)(4,90 cm)2(5,07 cm)
= 95,71 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 343 mL – 300 mL
= 43 mL
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
79 g
95,71 cm3
= 0,78 g/cm3
-
Particle density (ρs )
Massa tanah
ρs =
=
Volume tanah
75 g
43 cm3
= 1,74 g/cm3
-
Porositas (Pt)
Pt = 1 -
=
1-
ρb
ρs
x 100%
0,78
1,74
x 100%
= 55,3%
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
Universitas Sumatera Utara
101
=
121,37 g – 75 g
75 g
x 100%
= 61,83
Sehingga diperoleh :
0,95+0,78
g/cm3 = 0,86 g/cm3
-
Bulk density rata-rata =
-
particle density rata-rata =
-
Porositas rata-rata =
-
Kadar air basis kering rata-rata =
2
1,96+1,74
51,5+55,3
2
2
g/cm3 = 1,85 g/cm3
% = 53,40 %
63,33+61,83
2
% = 62,58 %
Laju evapotranspirasi
-
Kadar air basis kering (Wd)
= 62,58%
-
Kerapatan massa tanah (ρb )
= 0,86 g/cm3
-
Berat jenis air (ρw )
= 1 g/cm3
-
Kedalaman tanah (hT)
= 26,15 cm
-
Waktu (T)
= 2 hari
-
Kadar air volumetrik
Subtitusi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi yang
diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure plate.
X1 Y2 = X2 Y1
64,40% x Y2 = 62,58% x 47,87%
Y2 = 46,52%
ΔW = Wdawal – Wdakhir
= 47,87% - 46,52%
Universitas Sumatera Utara
102
= 1,35 %
ρb
= ΔW x
ρw
= 1,35% x
0,86 g/cm3
1 g/cm3
= 1,16 %
-
Evapotranspirasi aktual
ET =
θ x hT
T
1,16 % x 26,15 cm
=
2 hari
= 0,152 cm/hari
= 1,52 mm/hari
-
Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg)
ET = 1,52 x 0,5 = 0,76 mm/hari
-
Koefisien tanaman
Kc =
ET
Et0
=
0,78 mm/hari
1,55 mm/hari
= 0,50
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwasannya
nilai Kc untuk tanaman Selada (Lactuca sativa L.) fase 16-30 hari pada penelitian
ini adalah 0,50.
Universitas Sumatera Utara
103
Lampiran 10. Perhitungan Nilai Kerapatan Massa (Bulk Density), Kerapatan
Partikel (Particle Density), Porositas, Evapotranspirasi Aktual, Dan
Koefisien Tanaman Fase Akhir (31-45 hari).
a. Pakcoy
Pakcoy
BTKU
(g)
BTKO
(g)
VTKU
(cm3)
VTKO
(cm3)
ρb
(g/cm3)
ρs
(g/cm3)
Pt
(%)
Wd
(%)
K1U1
145,22
86,50
97,70
47,00
0,88
1,84
52,00
67,88
K1U8
129,17
76,00
94,24
43,00
0,81
1,77
54,00
69,96
0,84
1,80
53,00
68,92
Rata-rata
Dimana:
BTKU= Berat tanah kering udara
BTKO= Berat tanah kering oven
VTKU= Volume tanah kering udara (volume total)
VTKO= Volume tanah kering oven
K1U1
-
Volume ring sampel
VTKU =
=
1
4
1
4
πd2 t
(3,14)(4,8 cm)2(5,4 cm)
= 97,70 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 347 mL – 300 mL
= 47 mL
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
86,50 g
97,70 cm3
= 0,88 g/cm3
Universitas Sumatera Utara
104
-
Particle density (ρs )
Massa tanah
ρs =
=
Volume tanah
86,5 g
47 cm3
= 1,84 g/cm3
-
Porositas (Pt)
ρb
Pt = 1 -
ρs
0,88
1-
=
x 100%
1,84
x 100%
= 52 %
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
145,22 g – 86,50 g
86,50 g
x 100%
= 67,88%
K1U8
-
Volume ring sampel
VTKU =
=
1
4
1
4
πd2 t
(3,14)(4,9 cm)2(5 cm)
= 94,24 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 343 mL – 300 mL
Universitas Sumatera Utara
105
= 43 mL
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
76 g
94,24 cm3
= 0,81 g/cm3
-
Particle density (ρs )
Massa tanah
ρs =
=
Volume tanah
76 g
43 cm3
= 1,77 g/cm3
-
Porositas (Pt)
Pt = 1
-
1-
=
ρb
ρs
0,81
1,77
x 100%
x 100%
= 54%
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
129,17 g – 76 g
76 g
x 100%
x 100%
= 69,96%
Sehingga diperoleh :
-
Bulk density rata-rata =
0,88+0,81
2
g/cm3 = 0,84 g/cm3
Universitas Sumatera Utara
106
1,84+1,77
-
Particle density rata-rata =
-
Porositas rata-rata =
-
Kadar air basis kering rata-rata =
52+54
2
2
g/cm3 = 1,80 g/cm3
% = 53 %
67,88+69,96
2
% = 68,92 %
Laju evapotranspirasi
-
Kadar air basis kering (Wd)
= 68,92%
-
Kerapatan massa tanah (ρb )
= 0,84 g/cm3
-
Berat jenis air (ρw )
= 1 g/cm3
-
Kedalaman tanah (hT)
= 26,26 cm
-
Waktu (T)
= 2 hari
-
Kadar air volumetrik
Konversi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi
yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure
plate.
X1 Y2 = X2 Y1
69,90% x Y2 = 68,92% x 46,46%
Y2 = 45,81%
ΔW = Wawal – Wakhir
= 46,46% - 45,81%
= 0,65 %
= ΔW x
ρb
ρw
= 0,65% x
0,84 g/cm3
1 g/cm3
Universitas Sumatera Utara
107
= 0,55 %
-
Evapotranspirasi aktual
ET =
θ x hT
T
0,55 % x 26,26 cm
=
2 hari
= 0,072 cm/hari
= 0,72 mm/hari
-
Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg)
= 0,72 x 0,5 = 0,36 mm/hari
-
Koefisien tanaman
Kc =
ET
Et0
=
0,36 mm/hari
1,26 mm/hari
= 0,30
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwasannya
nilai Kc untuk tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) fase 31-45 hari pada penelitian
ini adalah 0,30.
b. Caisim
Caisim
BTKU
(g)
BTKO
(g)
VTKU
(cm3)
VTKO
(cm3)
ρb
(g/cm3)
ρs
(g/cm3)
Pt
(%)
Wd
(%)
K2U3
119,89
77,00
88,62
44,00
0,87
1,75
51,00
55,70
K2U4
109,61
71,00
90,43
41,00
0,78
1,73
55,00
54,38
0,83
1,74
53,00
55,04
Rata-rata
Dimana:
BTKU= Berat tanah kering udara
BTKO= Berat tanah kering oven
VTKU= Volume tanah kering udara (volume total)
VTKO= Volume tanah kering oven
Universitas Sumatera Utara
108
K2U3
-
Volume ring sampel
1
VTKU =
=
4
1
4
πd2 t
(3,14)(4,8 cm)2(4,9 cm)
= 88,62 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 344 mL – 300 mL
= 44 mL
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
77 g
88,62 cm3
= 0,87 g/cm3
-
Particle density (ρs )
ρs =
=
Massa tanah
Volume tanah
77 g
44 cm3
= 1,75 g/cm3
-
Porositas (Pt)
Pt = 1 -
=
1-
ρb
ρs
0,87
1,75
x 100%
x 100%
Universitas Sumatera Utara
109
= 51%
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
119,89 g – 77 g
77 g
x 100%
x 100%
= 55,70%
K2U4
-
Volume ring sampel
VTKU =
=
1
4
1
4
πd2 t
(3,14)(4,8 cm)2(5 cm)
= 90,43 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 341 mL – 300 mL
= 41 mL
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
71 g
90,43 cm3
= 0,78 g/cm3
-
Particle density (ρs )
ρs =
Massa tanah
Volume tanah
Universitas Sumatera Utara
110
=
71 g
41 cm3
= 1,73 g/cm3
-
Porositas (Pt)
Pt = 1 -
1-
=
ρb
ρs
x 100%
0,78
1,73
x 100%
= 55%
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
=
BTKU - BTKO
BTKO
109,61 g – 71 g
71 g
x 100%
x 100%
= 54,38%
Sehingga diperoleh :
0,78+0,87
g/cm3 = 0,83 g/cm3
-
Bulk density rata-rata =
-
particle density rata-rata =
-
Porositas rata-rata =
-
Kadar air basis kering rata-rata =
2
1,75+1,73
51+55
2
2
g/cm3 = 1,74 g/cm3
% = 53%
55,70+54,38
2
% = 55,04 %
Laju evapotranspirasi
-
Kadar air basis kering (Wd)
= 55,04%
-
Kerapatan massa tanah (ρb )
= 0,83 g/cm3
-
Berat jenis air (ρw )
= 1 g/cm3
Universitas Sumatera Utara
111
-
Kedalaman tanah (hT)
= 26,15 cm
-
Waktu (T)
= 2 hari
-
Kadar air volumetrik
Konversi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi
yang diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure
plate.
X1 Y2 = X2 Y1
65,90% x Y2 =55,04% x 44,31%
Y2 = 37,01%
ΔW = Wawal – Wakhir
= 44,31% - 37,01%
= 7,3%
= ΔW x
ρb
ρw
= 7,3% x
0,83 g/cm3
1 g/cm3
= 6,06%
-
Evapotranspirasi aktual
ET =
θ x hT
=
T
6,06% x 26,15 cm
2 hari
= 0,079 cm/hari
= 0,79 mm/hari
-
Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg)
= 0,79 x 0,5 = 0,39 mm/hari
Universitas Sumatera Utara
112
-
Koefisien tanaman
ET
Kc =
=
Et0
0,39 mm/hari
1,26 mm/hari
= 0,30
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwasannya
nilai Kc untuk tanaman Caisim (Brassica juncea L.) fase 31-45 hari pada
penelitian ini adalah 0,30.
c. Selada
Selada
BTKU
(g)
BTKO
(g)
VTKU
(cm3)
VTKO
(cm3)
ρb
(g/cm3)
ρs
(g/cm3)
Pt
(%)
Wd
(%)
K3U2
120,55
74,00
88,58
43,00
0,83
1,72
52,00
62,90
K3U7
138,80
85,00
94,05
46,00
0,90
1,85
53,00
63,29
0,87
1,78
52,50
63,09
Rata-rata
Dimana:
BTKU= Berat tanah kering udara
BTKO= Berat tanah kering oven
VTKU= Volume tanah kering udara (volume total)
VTKO= Volume tanah kering oven
K3U2
-
Volume ring sampel
VTKU =
=
1
4
1
4
πd2 t
(3,14)(4,9 cm)2(4,7 cm)
= 88,58 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 343 mL – 300 mL
= 43 mL
Universitas Sumatera Utara
113
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
74 g
88,58 cm3
= 0,83 g/cm3
-
Particle density (ρs )
ρs =
=
Massa tanah
Volume tanah
74 g
43 cm3
= 1,72 g/cm3
-
Porositas (Pt)
ρb
Pt = 1 -
ρs
0,83
1-
=
x 100%
1,72
x 100%
= 52%
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd=
BTKU - BTKO
=
BTKO
120,55 g – 74 g
74 g
x 100%
x 100%
= 62,90%
K3U7
-
Volume ring sampel
VTKU =
1
4
πd2 t
Universitas Sumatera Utara
114
=
1
4
(3,14)(4,8 cm)2(5,2 cm)
= 94,05 cm3
-
Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuhan
= 346 mL – 300 mL
= 46 mL
-
�
� � � (ρb )
ρb =
=
Massa tanah
Volume total
85 g
94,05 cm3
= 0,90 g/cm3
-
Particle density (ρs )
Massa tanah
ρs =
=
Volume tanah
85 g
46 cm3
= 1,85 g/cm3
-
Porositas (Pt)
Pt = 1 -
=
1-
ρb
ρs
x 100%
0,90
1,85
x 100%
= 53%
-
Kadar air basis kering (Wd)
Wd =
BTKU - BTKO
BTKO
x 100%
Universitas Sumatera Utara
115
=
138,80 g – 85 g
85 g
x 100%
= 63,29%
Sehingga diperoleh :
0,83+0,90
g/cm3 = 0,87 g/cm3
-
Bulk density rata-rata =
-
particle density rata-rata =
-
Porositas rata-rata =
-
Kadar air basis kering rata-rata =
2
1,72+1,85
52+53
2
2
g/cm3 = 1,78 g/cm3
% = 52,50%
62,90+63,29
2
% = 63,09%
Laju evapotranspirasi
-
Kadar air basis kering (Wd)
= 63,09%
-
Kerapatan massa tanah (ρb )
= 0,87 g/cm3
-
Berat jenis air (ρw )
= 1 g/cm3
-
Kedalaman tanah (hT)
= 26,15 cm
-
Waktu (T)
= 2 hari
-
Kadar air volumetrik
Subtitusi nilai kadar air basis kering setelah terjadi evapotranspirasi yang
diperoleh secara manual dengan hasil uji pF 2,54 menggunakan pressure plate.
X1 Y2 = X2 Y1
64,40% x Y2 = 63,09% x 47,87%
Y2 = 46,90%
ΔW = Wawal – Wakhir
= 47,87% - 46,90%
Universitas Sumatera Utara
116
= 0,97 %
ρb
= ΔW x
ρw
= 0,97% x
0,87 g/cm3
1 g/cm3
= 0,84 %
-
Evapotranspirasi aktual
ET =
θ x hT
T
0,84% x 26,15 cm
=
2 hari
= 0,11 cm/hari
= 1,1 mm/hari
-
Nilai ET dikalikan 0,5 (Koefisien polybag ukuran 10kg)
= 1,1 x 0,5 = 0,55 mm/hari
-
Koefisien tanaman
Kc =
ET
Et0
=
0,55 mm/hari
1,26 mm/hari
= 0,44
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwasannya
nilai Kc untuk tanaman Selada (Lactuca sativa L.) fase 31-45 hari pada penelitian
ini adalah 0,44.
Universitas Sumatera Utara
117
Lampiran 11. Perhitungan Kadar Air Bagian Tanaman Pada Kedua Fase
Tanaman
Fase tanaman
Bagian tanaman
Fase Tengah
(16-30 hari)
Tubuh tanaman
Akar tanaman
Pakcoy
Fase Akhir
(31- 45)
Tubuh tanaman
Akar tanaman
Fase Tengah
(16- 30 hari)
Tubuh tanaman
Akar tanaman
Caisim
Fase Akhir
(31- 45)
Tubuh tanaman
Akar tanaman
Fase Tengah
(16- 30 hari)
Tubuh tanaman
Akar tanaman
Selada
Fase Akhir
(31- 45)
Tubuh tanaman
Akar tanaman
Ulangan
BA
(g)
BK
(g)
KA
(%)
K1U3
19,93
1,32
92,17
K1U6
17,38
1,02
92,48
K1U3
0,26
0,05
1,04
KIU6
K1U1
K1U8
0,31
70,00
80,00
0,03
8,66
5,11
1,58
85,87
91,36
K1U1
K1U8
K2U6
K2U7
1,43
1,97
13,31
29,23
0,16
0,24
1,01
2,14
1,78
2,11
90,70
90,48
K2U6
0,25
0,04
1,55
K2U7
0,71
0,10
2,04
K2U3
75,00
12,73
80,25
K2U4
95,00
7,41
89,37
K2U3
2,59
0,48
2,72
K2U4
3,01
0,41
2,65
K3U1
3,15
0,22
89,60
K3U8
5,25
0,31
90,48
K3U1
0,12
0,01
3,36
K3U8
K3U2
K3U7
0,21
40,00
30,00
0,02
1,66
3,00
3,48
94,83
87,74
K3U2
0,43
0,04
0,96
K3U7
0,77
0,07
2,27
Kadar Air Pakcoy K1U3 Fase 16 – 30 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman– Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
19,93 g – 1,32g
19,93 g + 0,26 g
x 100%
x 100%
= 92,17%
-
Akar tanaman
KA =
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
x 100%
Universitas Sumatera Utara
118
=
0,26 g – 0,05 g
19,93 g + 0,26 g
x 100%
= 1,04%
Kadar Air Pakcoy K1U6 Fase 16 – 30 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
17,38 g – 1,02 g
17,38 g + 0,31 g
x 100%
x 100%
= 92,48%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
0,31 g – 0,03 g
17,38 g + 0,31 g
x 100%
x 100%
= 1,58%
Kadar Air Pakcoy K1U1 Fase 31 – 45 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
70,00 g – 8,66 g
70,00 g + 1,43 g
x 100%
x 100%
= 85,87%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
1,43 g – 0,16 g
70,00 g + 1,43 g
x 100%
x 100%
Universitas Sumatera Utara
119
= 1,78%
Kadar Air Pakcoy K1U8 Fase 31 – 45 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
80,00 g – 5,11 g
80,00 g + 1,97 g
x 100%
x 100%
= 91,36%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
1,97 g – 0,24 g
80,00 g + 1,97 g
x 100%
x 100%
= 2,11%
Kadar Air Caisim K2U6 Fase 16 – 30 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
13,31 g – 1,01 g
13,31 g + 0,25 g
x 100%
x 100%
= 90,70%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
0,25 g – 0,04 g
13,31 g + 0,25 g
x 100%
x 100%
= 1,55%
Universitas Sumatera Utara
120
Kadar Air Caisim K2U7 Fase 16 – 30 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
29,23 g – 2,14 g
x 100%
x 100%
29,23 g + 0,71 g
= 90,48%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
0,71 g – 0,10 g
x 100%
x 100%
29,23 g + 0,71 g
= 2,04%
Kadar Air Caisim K2U3 Fase 31 – 45 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
75,00 g – 12,73g
75,00 g + 2,59 g
x 100%
x 100%
= 80,25%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
2,59 g – 0,48 g
75,00 g + 2,59 g
x 100%
x 100%
= 2,72%
Universitas Sumatera Utara
121
Kadar Air Caisim K2U4 Fase 31 – 45 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
95,00 g – 7,41 g
95,00 g + 3,01 g
x 100%
x 100%
= 89,37%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
3,01 g – 0,41 g
95,00 g + 3,01 g
x 100%
x 100%
= 2,65%
Kadar Air Selada K3U1 Fase 16 – 30 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
3,15 g – 0,22 g
3,15 g + 0,12 g
x 100%
x 100%
= 89,60%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
0,12 g – 0,01 g
3,15 g + 0,12 g
x 100%
x 100%
= 3,36%
Kadar Air Selada K3U8 Fase 16 – 30 Hari
-
Tubuh tanaman
Universitas Sumatera Utara
122
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
5,25 g – 0,31 g
5,25 g + 0,21 g
x 100%
x 100%
= 90,48%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
0,21 g – 0,02 g
5,25 g + 0,21 g
x 100%
x 100%
= 3,48%
Kadar Air Selada K3U2 Fase 31 – 45 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
40,00 g – 1,66 g
40,00 g + 0,43 g
x 100%
x 100%
= 94,83%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
0,43 g – 0,04 g
40,00 g + 0,43 g
x 100%
x 100%
= 0,96%
Kadar Air Selada K3U7 Fase 31 – 45 Hari
-
Tubuh tanaman
KA =
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
x 100%
Universitas Sumatera Utara
123
=
30,00 g – 3,00 g
30,00 g + 0,77 g
x 100%
= 87,74%
-
Akar tanaman
KA =
=
Berat Awal Bagian Tanaman – Berat Kering BagianTanaman
Berat Awal Total
0,77 g – 0,07 g
30,00 g + 0,77 g
x 100%
x 100%
= 2,27%
Universitas Sumatera Utara
124
Lampiran 12. Deskripsi Sawi Varietas Green Pakchoy, Sawi Varietas Tosakan,
dan Selada Varietas Grand Rapid
Nama varietas
: Green Pakchoy
Umur tanaman
: 35-40 HST
Tinggi tanaman
: 25 cm
Tangkai daun
: Lebar
Warna tangkai daun : Hijau muda
Bentuk daun
: Agak bulat ukuran 20-25cm
Warna daun
: Hijau
Anjuran
: Cocok ditanam di dataran rendah dan tinggi
Potensi produksi
: 150-200 g/ tanaman
Produsen benih
: PT. TAKI 1 SEED Indonesia, Yogyakarta
(KEPMENTAN 331/kpts/SR. 120/5/2006)
Nama varietas
: Caisim (Bangkok)
Umu tanaman
: 30 HST
Bentuk tanaman
: Besar, semi buka dan tegak
Batang
: Tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas
Tangkai daun
: Panjang dan langsing
Warna tangkai daun : Hijau tua
Bentuk daun
: Lebar, panjang, dan memiliki pinggiran daun rata
Warna daun
: hijau
Potensi Produksi
: 150-200 g/ tanaman
Produsen benih
: PT. East West Seed Indonesia, Purwekerto
(KEPMENTAN No. 253/kpt/TP. 240/ 5/ 2000)
Universitas Sumatera Utara
125
Nama Varietas
: Selada Grand Rapid
Waktu tanam
: 35-42 HST
Tinggi tanama
: 27-32 cm
Bentuk tanaman
: Pendek kompak
Warna daun terluar
: Hijau kekuningan
Bentuk daun
: Keriting
Bentuk batang
: Silindris pendek
Diameter batang
: 2-3 cm
Potensi produksi
: 570-635 g/ tanaman
Produsen benih
: Known You Seed Pte. Ltd, Taiwan
(KEPMENTAN 198/Kpts/SR.120/3/2006).
Universitas Sumatera Utara
126
Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian
1. Pengayakan Tanah Inceptisol Kering Udara dengan Ayakan 10 mesh
2. Pengayakan Kompos dengan Ayakan 10 mesh
Kompos
Universitas Sumatera Utara
127
3. Pencampuran 7 kg Tanah Inceptisol dengan 3 kg Kompos
4. Persiapan Untuk Pemantapan Tanah
5. Penanaman Bibit Setelah Pemantapan Tanah Selama 22 Hari
Bibit Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.)
Universitas Sumatera Utara
128
Bibit Tanaman Caisim (Brassica juncea L.)
Bibit Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)
6. Pengambilan Sampel Tanah Untuk Uji RISPA & Uji Kadar Air Secara
Manual
Universitas Sumatera Utara
129
7. Pemberian Air Sesuai Dengan Laju Evapotranspirasi
Panci Evapopan Klas A
Thermometer Ruangan
Universitas Sumatera Utara
130
a.
8. Pengambilan Sampel Untuk Fase 16-30 Hari dan 31-45 Hari
Fase 16-30 Hari
Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.)
Tanaman Caisim (Brassica juncea L.)
Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)
Universitas Sumatera Utara
131
b.
Fase 31-45 Hari
Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.)
Tanaman Caisim (Brassica juncea L.)
Tanaman Selada (Lactuca sativa L.
Universitas Sumatera Utara
132
Sample untuk Uji Tekstur & C-organik
Universitas Sumatera Utara
133
Sampel Untuk Uji Kadar Air Secara Manual, Bulk Density, Particle Density, &
Porositas
Universitas Sumatera Utara
134
9. Pengukuran Berat Basah, Berat Kering, & Kadar Air Tanaman
10.
Pengovenan Tanaman
Tanaman Kering Oven
Timbangan Digital
Universitas Sumatera Utara
135
10. Pengujian Tekstur Tanah
Pengadukan tanah yang telah diingkubasi untuk dishaker
Pengadukan tanah dengan shaker
Universitas Sumatera Utara
136
Pengukuran dengan Hygrometer
Pengukuran Suhu dengan Thermometer
Universitas Sumatera Utara
137
11.
Pengujian Bahan Organik
Universitas Sumatera Utara