UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN U-LEAD | Angga | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 2554 5761 1 SM
Jupe UNS, Vol 1, No 3, Hal 1 s/d 12
Novi Tri Angga, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dengan Media Pembelajaran U-Lead, Juni, 2013.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN
PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA
PEMBELAJARAN U-LEAD
Novi Tri Angga, Sukirman dan Sri Sumaryati*
*Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
Ovimail.ya@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division
(STAD) dengan media pembelajaran U-Lead pada siswa kelas XI Akuntansi SMK MURNI 2
SURAKARTA Tahun Pelajaran 2012-2013.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Obyek penelitian ini adalah siswa kelas
XI Akuntansi SMK MURNI 2 SURAKARTA yang berjumlah 24 siswa. Penelitian ini
dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti dan guru yang melibatkan partisipasi siswa. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Penelitian ini
dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan
tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi atau pengamatan, dan (4) analisis dan refleksi.
Setiap siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, masing-masing siklus selama 7 x 45 menit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan diterapkannya pendekatan pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan media pembelajaran U-lead dapat meningkatkan hasil belajar
akuntansi. Peningkatan terjadi pada siklus I meskipun belum optimal. Perbaikan dilakukan pada
siklus II yang menyebabkan ketrampilan guru, hasil belajar akuntansi siswa meningkat dan
memenuhi indikator ketercapaian yang telah ditetapkan.
Simpulan penelitian ini adalah penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD
dengan media pembelajaran U-lead dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pada siswa kelas XI
Akuntansi SMK MURNI 2 SURAKARTA.
Kata kunci: hasil belajar, pembelajaran kooperatif, tipe STAD, dan media U-lead
ABSTRACT
The purpose of this research is to improve the learning result of accounting by using
approach of cooperative learning type Student Team Achievement Division (STAD) with U-Lead
media learning on students class XI Accountancy of SMK MURNI 2 SURAKARTA academic
year 2012-2013.
This research is classroom action research. Object of this research is students class XI
Accountancy of SMK MURNI 2 SURAKARTA totaling 24 students. This research was conducted
with collaboration between researcher and teacher who involving participation students. Technique
2 | Jupe UNS, Vol 1, No. 3, Hal 1 s/d 12
collection data was conducted with observation, interview, documentation, and test. This research
was conducted in two cycles, each cycle consist of four phases. They are: (1) Action planning, (2)
Implementation of the action, (3) Observation, and (4) Analysis and reflection. Each cycle was
conducted in three sessions, each cycle for 7 x 45 minute.
The result ot the research showed that the implementation of STAD cooperative learning
approach with u-lead learning media can improve learning outcomes accountancy. The
improvement happend in first cycle although it is not optimal yet. Improvements were made in the
second cycle leading to teacher skills, increased student learning outcomes and meet accounting
achievement of predetermined indicators.
The research conclusion that the applying application of STAD cooperative learning
approach with u-lead learning media can improve learning outcomes in class XI accountancy of
SMK MURNI 2 SURAKARTA.
Keyword: Learning outcomes, Cooperative learning, STAD type, and U-lead media
kooperatif, selain itu penerapan media
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan kebutuhan
pembelajaran dirasa mampu meningkatkan
setiap insan manusia, karena dengan pen-
kemauan
didikan seorang manusia dapat meng-
materi yang disampaikan oleh guru.
embangkan potensi yang ada di dalam
siswa
Menurut
memperhatikan
Sadiman
“Belajar
yang sangat penting untuk menjamin per-
kompleks yang terjadi pada semua orang
kembangan dan kelangsungan hidup suatu
dan berlangsung seumur hidup, sejak dia
bangsa, karena pendidikan merupakan
masih bayi hingga ke liang lahat nanti”.
suatu proses atau upaya untuk meningkat-
Tujuan belajar yang sebenarnya adalah
kan dan mengembangkan kualitas sumber
mendapatkan pengetahuan yang baru dan
daya manusia di suatu negara. Menurut
memanfaatkan pengetahuan tersebut untuk
Harnawita (2008) di dalam jurnalnya, pem-
menambah ilmu seseorang. Tujuan belajar
belajaran yang berpusat pada guru telah
yang eksplisit diusahakan untuk dicapai
menyebabkan murid kurang aktif mem-
dengan tindakan instruksional, lazim di-
bangun pengetahuannya. Agar pembelajar-
namakan instructional effects, yang biasa-
an dapat berlangsung dengan baik, me-
nya berbentuk pengetahuan dan ketrampil-
nyenangkan, menantang, serta dapat me-
an yang dimiliki siswa (Suprijono, 2012:5).
Mata
suatu
(2009:2)
dirinya. Pendidikan mempunyai peranan
motivasi peserta didik sehingga mencapai
adalah
untuk
pelajaran
proses
akuntansi
yang
me-
kompetensi yang diharapkan, maka dapat
rupakan mata pelajaran yang membutuh-
menggunakan pendekatan pembelajaran.
kan kesabaran, kecermatan, serta keteliti-
Pendekatan
satu
an. Akuntansi merupakan proses yang
contohnya yaitu pendekatan pembelajaran
terdiri dari identifikasi, pengukuran, dan
pembelajaran
salah
Novi Tri Angga, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Media Pembelajaran U-lead | 3
pelaporan informasi ekonomi (Soemarso,
Menurut Slavin (2008: 143-146)
2004: 3). Pembelajaran akuntansi yang se-
“STAD terdiri atas lima komponen utama
lama ini diterapkan oleh guru akuntansi
yakni presentasi kelas, tim, kuis, skor
SMK MURNI 2 SURAKARTA lebih
kemajuan
banyak
pembelajaran
Komponen tersebut dijelaskan sebagai
konvensional dengan metode ceramah.
berikut: (1) Presentasi kelas. Materi dalam
Pembelajaran konvensional ini dirasakan
STAD pertama-tama diperkenalkan dalam
kurang memotivasi siswa untuk mem-
presentasi di dalam kelas. Ini merupakan
perhatikan pelajaran yang disampaikan,
pengajaran langsung seperti yang sering
sehingga siswa kesulitan menyerap ilmu
kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang
yang disampaikan.
dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga
merupakan
individual,
rekognisi
tim”.
Menurut Sugiyanto (2009) pem-
memasukkan presentasi audiovisual. Beda-
belajaran kooperatif (Cooperatif Learning)
nya presentasi kelas dengan pengajaran
adalah pendekatan pembelajaran yang ber-
biasa hanyalah bahwa presentasi tersebut
fokus pada penggunaan kelompok kecil
haruslah benar-benar berfokus pada unit
untuk bekerja sama dalam memaksimalkan
STAD. Dengan cara ini, para siswa akan
kondisi belajar untuk mencapai tujuan
menyadari bahwa mereka harus benar-
belajar. Elemen-elemen pembelajaran koo-
benar memberi perhatian penuh selama
peratif tersebut yaitu: (1) Saling ke-
presentasi kelas, karena dengan demikian
tergantungan positif, (2) Interaksi tatap
akan
muka, (3) Akuntabilitas individual, (4) Ke-
ngerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka
trampilan menjalin hubungan antar pribadi.
menentukan skor tim mereka. (2) Tim. Tim
Salah satu pembelajaran tipe pem-
terdiri dari empat atau lima siswa yang
belajaran kooperatif adalah STAD. STAD
mewakili seluruh bagian dari kelas dalam
dikembangkan oleh Robert Slavin dan
hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras
kawan-kawan
John
dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini
Hopkins. STAD merupakan salah satu tipe
adalah memastikan bahwa semua anggota
dari pembelajaran kooperatif yang paling
tim
sederhana dan
merupakan pendekatan
khususnya lagi, adalah untuk memper-
pembelajaran yang paling baik digunakan
siapkan anggotanya untuk bisa mengerja-
untuk permulaan bagi para guru yang baru
kan kuis dengan baik. Setelah guru
menggunakan
menyampaikan materinya, tim berkumpul
dari
universitas
pendekatan
(Slavin, 2008: 154).
kooperatif
sangat
membantu
benar-benar
belajar,
mereka
dan
me-
lebih
untuk mempelajari lembar kegiatan atau
4 | Jupe UNS, Vol 1, No. 3, Hal 1 s/d 12
materi lainnya. Pembelajaran itu me-
rata mereka mencapai kriteria tertentu.
libatkan pembahasan permasalah bersama,
Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk
membandingkan jawaban, dan mengoreksi
menentukan dua puluh persen dari pe-
tiap kesalahan pemahaman apabila anggota
ringkat mereka.
tim ada yang membuat kesalahan. (3) Kuis.
Selain penerapan pendekatan pem-
Setelah sekitar satu atau dua periode
belajaran yang tepat penggunaan media
setelah guru memberikan presentasi dan
pembelajaran akan sangat membantu se-
sekitar satu atau dua periode praktik tim,
orang guru dalam menyampaikan materi.
para
kuis
Pemanfaatan media pembelajaran harus
individual. Para siswa tidak diperbolehkan
memperhatikan kecocokan media pem-
untuk saling membantu dalam mengerja-
belajaran yang digunakan dengan materi
kan kuis, sehingga tiap siswa bertanggung
yang akan disampaikan. Menurut Anitah
jawab secara individual untuk memahami
(2009) media pembelajaran dibedakan
materinya. (4) Skor kemajuan individual.
menjadi tiga macam, yaitu: (1) Media
Gagasan dibalik skor kemajuan individual
visual, (2) Media audio, (3) Media audio
adalah untuk memberikan kepada tiap
visual.
siswa
akan
mengerjakan
siswa tujuan kinerja yang akan dapat
Media pembelajaran u-lead ter-
dicapai apabila mereka bekerja lebih giat
masuk dalam contoh media pembelajaran
dan memberikan kinerja yang lebih baik
audio visual, melalui media ini peserta
daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat
tidak hanya bisa melihat melainkan dapat
memberikan
yang
mendengarkan sesuatu yang divisualisasi-
maksimal kepada timnya dalam sistem
kan. Kelebihan dari media ini yaitu dapat
skor ini, tetapi tak ada siswa yang dapat
memberikan gambaran yang jelas kepada
melakukannya tanpa memberikan usaha
siswa mengenai materi yang akan di-
mereka yang terbaik. Tiap siswa diberikan
sampaikan, karena materi akan disajikan
skor “awal”, yang diperoleh dari rata-rata
dalam bentuk video yang mendorong siswa
kinerja siswa tersebut sebelumnya dalam
untuk memperhatikan video yang di-
mengerjakan kuis yang sama. Siswa se-
berikan oleh guru.
konstribusi
poin
lanjutnya akan mengumpulkan poin untuk
Pada penelitian ini permasalahan
tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan
yang dirumuskan adalah “Apakah dengan
skor kuis mereka dibandingkan dengan
diterapkannya pendekatan pembelajaran
skor awal mereka. (5) Rekognisi tim. Tim
kooperatif tipe Student Team Achievement
akan mendapat sertifikat atau bentuk
Division (STAD) dengan media pem-
penghargaan yang lain apabila skor rata-
belajaran U-Lead dapat meningkatkan
Novi Tri Angga, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Media Pembelajaran U-lead | 5
hasil belajar mata pelajaran akuntansi pada
dalam menerima materi, keaktifan siswa
siswa kelas XI Akuntasi SMK MURNI 2
dalam tanya jawab, dan ketekunan siswa
Surakarta tahun pelajaran 2012-2013?”
dalam
Tujuan
dari
penelitian
yang
mengerjakan
observasi
kuis.
ketrampilan
dan
guru.
hasil
Data
hendak dicapai adalah untuk mengetahui
kuantitatif berupa hasil tes siswa pada
peningkatan hasil belajar mata pelajaran
setiap akhir siklus. Sumber data penelitian
akuntansi setelah diterapkan dengan meng-
ini diperoleh dari
gunakan pendekatan pembelajaran koo-
data/dokumen.
siswa,
guru,
dan
peratif tipe Student Team Achievement
Teknik pengumpulan data yang
Division (STAD) dengan media pem-
digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1)
belajaran U-Lead.
Observasi. Dalam penelitian ini teknik
METODE PENELITIAN
observasi digunakan untuk mengumpulkan
tindakan
kelas
ini
data mengenai keaktifan siswa dalam
SMK
MURNI
2
proses pembelajaran dan ketepatan guru
SURAKARTA yang dilaksanakan dari
dalam menerapkan metode dan media
bulan Desember sampai bulan Juni.
pembelajaran
yang
digunakan.
(2)
Wawancara.
Dalam
penelitian
ini
Penelitian
dilaksanakan
di
Subjek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI Akuntansi SMK MURNI 2
wawancara dilakukan terhadap guru dan
SURAKARTA dengan jumlah siswa 25
siswa untuk mengetahui ketepatan pe-
siswa yang terdiri dari laki-laki berjumlah
nerapan metode dan media yang digunakan
3 orang, dan perempuan berjumlah 21
terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
orang. Jenis data dalam penelitian meliputi
(3) Dokumentasi. Dalam penelitian ini
data kualitatif dan data kuantitatif. Data
dokumentasi digunakan untuk memperoleh
kualitatif adalah data yang tidak berbentuk
data mengenai proses pembelajaran pada
bilangan yang digunakan untuk permintaan
saat penelitian ini dilaksanakan. Data yang
informasi
menerangkan
diperoleh berupa foto-foto hasil dokumen-
dalam bentuk uraian. Data kuantitatif
tasi pada waktu pembelajaran berlangsung.
adalah data yang berbentuk bilangan yang
(4) Tes. Dalam penelitian ini, tes di-
digunakan untuk memperoleh ketepatan
gunakan untuk memperoleh data tentang
atau lebih mendekati eksak (Mahmud,
hasil belajar yang dicapai siswa selama
2011:147). Data kualitatif berupa hasil
proses pembelajaran baik kognitif, afektif,
observasi siswa yang diperoleh dari proses
maupun psikomotorik di siklus I dan siklus
pembelajaran
II.
yang
bersifat
berupa
perhatian
siswa
6 | Jupe UNS, Vol 1, No. 3, Hal 1 s/d 12
Validitas data adalah data pe-
Triangulasi metode yaitu membandingkan
nelitian yang telah terkumpul kemudian di-
data yang sama dari metode yang berbeda.
lakukan penganalisisan untuk melihat ke-
Peneliti akan membandingkan data yang
sahihan data tersebut. Menurut Sutopo
diperoleh dari hasil wawancara dengan
validitas data merupakan data yang telah
sumber data yang diperoleh dari hasil
berhasil digali di lapangan studi, di-
observasi, dan membandingkannya dengan
kumpulkan dan dicatat dalam kegiatan pe-
dokumen yang diperoleh peneliti selama
nelitian, harus diusahakan bukan hanya
penelitian berlangsung.
untuk
kedalaman
dan
kemantapannya
tetapi juga bagi kemantapan dan kebenaran
datanya (2006: 91). “Validitas ini merupakan
jaminan
bagi
kemantapan
simpulan dan tafsir makna sebagai hasil
penelitian” (Sutopo, 2006: 92).
Uji validitas data dapat dilakukan
dengan
berbagai
cara
yaitu
dengan
triangulasi, key informant review, dan
member check. Triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong,
2010: 330).
Analisis data kuantitatif menggunakan rumus statistik sederhana. Data
kualitatif
menggunakan
reduksi
data,
penyajian data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan.
Indikator kinerja penelitian dalam
penelitian ini meliputi: (1) Ketepatan guru
dalam
menerapkan
pendekatan
pem-
belajaran kooperatif tipe Student Team
Achievement Division (STAD) dengan
kriteria sekurang-kurangnya
baik atau
67%. (2) Ketepatan guru dalam menerapkan media pembelajaran U-Lead dengan
Dalam penelitian ini teknik tri-
kriteria sekurang-kurangnya
baik atau
angulasi yang digunakan yaitu triangulasi
67%. (3) Peningkatan hasil belajar siswa
data atau sumber dan triangulasi metode.
kelas XI Akuntansi SMK MURNI 2
Triangulasi data digunakan peneliti untuk
SURAKARTA
mencari informasi mengenai ketepatan
afektif, kognitif, dan psikomotorik. 80%
penerapan pendekatan pembelajaran koo-
untuk aspek afektif dan psi-komotorik,
peratif tipe STAD dengan media pem-
75% untuk aspek kognitif.
belajaran U-Lead yang diterapkan oleh
yang
meliputi
aspek
HASIL DAN PEMBAHASAN
peneliti pada kelas XI Akuntansi SMK
MURNI 2 SURAKARTA. Narasumber
Pratindakan digunakan untuk me-
yang peneliti gunakan yaitu guru dan
ngetahui kondisi awal siswa sebelum
beberapa
dilakukannya perbaikan pada setiap siklus.
siswa
kelas
XI
Akuntansi.
Novi Tri Angga, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Media Pembelajaran U-lead | 7
Dari hasil observasi yang dilakukan pada
seperti ini disebabkan karena merasa ke-
kegiatan pra tindakan diperoleh informasi
sulitan dalam mengerjakan latihan soal
sebagai berikut: (1) Metode pembelajaran
sendiri. (6) Hasil belajar siswa rendah.
yang diterapkan oleh guru dalam proses
Hasil belajar siswa cenderung rendah, hal
pembelajaran masih konvensional, guru
ini terlihat dari banyaknya siswa yang
dominan menggunakan metode ceramah
tidak tuntas belajar, yaitu:
dalam proses pembelajaran sehingga siswa
cepat bosan dan merasa kurang tertantang
dalam pembelajaran. (2) Dalam proses
pembelajaran guru kurang memanfaatkan
media pem-belajaran yang ada, sehinggga
Pratindakan
Jumlah Persentase
1. Tuntas
16
64%
2. Tidak Tuntas
9
36%
(Sumber: Data primer, 2013)
No.
Ketuntasan
Derkripsi hasil tindakan siklus I
pembelajaran berlangsung monoton. (3)
Siswa kurang memperhatikan guru pada
Berdasarkan hasil observasi
saat guru menjelaskan materi pelajaran.
peroleh informasi bahwa hasil belajar
Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang
siswa yang meliputi ranah afektif, kognitif,
berbicara dengan teman sebangkunya, tidur
dan psikomotorik. Pada tindakan siklus I
didalam kelas, bermain ponsel, melamun,
hasil belajar siswa dari ranah afektif dan
dan coret-coret kertas. Siswa-siswa ter-
psikomotorik
sebut merasa bosan karena mereka merasa
prosentase yaitu 62,5% untuk perhatian
tidak tertantang dalam proses pembelajaran
siswa dalam menerima materi yang di-
yang berlangsung. (4) Siswa kurang ter-
sampaikan, 60% untuk keaktifan siswa
libat dalam proses pembelajaran. Dalam
dalam melakukan tanya jawab, dan 58,3%
pembelajaran
untuk ketekunan siswa dalam mengerjakan
yang
berlangsung
guru
soal,
masing-masing
sedangkan
di-
memiliki
kurang melibatkan siswa dalam proses
latihan
untuk
ranah
pembelajaran, selain itu siswa belum me-
kognitif, siswa yang tuntas belajar sebesar
miliki keberanian untuk menjawab per-
70,83%. Hasil belajar siswa pada siklus I
tanyaan dari guru apabila sesekali guru
dapat dikatakan belum mencapai indikator
melakukan tanya jawab dengan siswa. (5)
yang ditetapkan oleh peneliti. Penelitian
Siswa kurang tekun dalam mengerjakan
dapat dikatakan berhasil apabila hasil
latihan soal yang diberikan oleh guru. Hal
belajar siswa dalam ranah afektif dan
ini terlihat dari banyaknya siswa yang
psikomotorik memiliki prosentase minimal
tidak mengerjakan latihan soal dan hanya
80%, dan ranah kognitif minimal 80%.
mencontek pekerjaan temannya. Keadaan
Tindakan pada siklus I ini dapat me-
8 | Jupe UNS, Vol 1, No. 3, Hal 1 s/d 12
ningkatkan hasil belajar siswa sebelumnya
Berdasarkan hasil pengamatan yang
pada saat sebelum dilakukan tindakan.
telah
Pada kondisi awal, siswa yang tuntas
bahwa pada siklus II penerapan pen-
belajar
dekatan
sebesar
64%
dan
meningkat
disebutkan,
dapat
pembelajaran
disimpulkan
kooperatif tipe
menjadi 70,83% setelah dilakukan pe-
STAD
nerapan pendekatan pembelajaran koo-
Division) dengan media pembelajaran U-
peratif tipe STAD dengan media pem-
lead dapat meningkatkan hasil belajar
belajaran U-lead.
siswa kelas XI Akuntansi. Indikator
Deskripsi hasil tindakan siklus II
(Student
Team
Achievement
ketercapaian yang sudah ditetapkan oleh
peneliti sudah tercapai pada siklus II ini.
Hasil pengamatan dari siklus II
yaitu: (1) Pada siklus II, ketrampilan guru
Pembahasan
mengalami peningkatan yaitu 94,4% untuk
ketrampilan
guru
dalam
Berdasarkan
hasil
pembelajaran
me-nerapkan
pada pra tindakan , siklus I, dan siklus II,
pendekatan pembelajaran kooperatif tipe
dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa
STAD, 83,3% untuk ketrampilan guru
kelas
menerapkan media pembelajaran U-lead.
ningkatan yang signifikan. Oleh karena itu,
Prosentase yang diperoleh pada siklus II
penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti
mengalami peningkatan dari siklus I. Pada
dapat dikatakan berhasil, karena indikator
siklus II ini ketrampilan guru dalam
ketercapaian yang telah ditetapkan peneliti
kategori baik. (2) Hasil belajar siswa untuk
telah tercapai. (1) Hasil pengamatan pada
ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik
setiap siklus untuk ketrampilan guru dalam
juga mengalami peningkatan yaitu 82,5%
menerapkan pedekatan pembelajaran koo-
untuk perhatian siswa dalam menerima
peratif tipe STAD dengan media pem-
materi, 80,8% untuk keaktifan siswa dalam
belajaran U-lead yaitu:
tanya jawab, 81,7% untuk ketekunan siswa
dalam mengerjakan latihan soal, dan
95,8% hasil tes individu siswa.
XI
Akuntansi
mengalami
pe-
Novi Tri Angga, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Media Pembelajaran U-lead | 9
Tabel 01. Peningkatan Ketrampilan Guru Dalam Menerapkan Pendekatan Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Dari Siklus I
Ke Siklus II
No
1.
Aspek yang Diamati
Skor
Skor
Peningkatan
siklus I
siklus II
skor
3
3
0
3
3
0
2
3
1
2
3
1
1
2
1
1
3
2
Jumlah skor yang diperoleh
12
17
5
Prosentase perolehan skor
66,7%
94,4%
27,7%
Ketrampilan guru dalam
menyampaikan materi
2.
Ketrampilan guru membagi
siswa berkelompok
3.
Ketrampilan guru sebagai
fasilitator dalam diskusi siswa
4.
Ketrampilan guru dalam
mengatur jalannya diskusi
5.
Ketrampilan guru dalam
membahas soal kuis
6.
Ketrampilan guru dalam
menyimpulkan materi
Tabel 02. Peningkatan Ketrampilan Guru Dalam Menerapkan Media Pembelajaran
U-lead
No
1.
Aspek yang diamati
Skor
Skor
Peningkatan
siklus I
siklus II
skor
3
3
0
1
2
1
Jumlah skor yang diperoleh
4
5
1
Prosentase perolehan skor
66,7%
83,3%
16,6%
Ketrampilan guru dalam
menyajikan materi dengan
media pembelajaran
2.
Ketrampilan guru
mengoperasikan media
pembelajaran U-lead
10 | Jupe UNS, Vol 1, No. 3, Hal 1 s/d 12
Pada tabel diatas dapat diketahui
nunjukkan indikator ketercapaian yang
bahwa ketrampilan guru dalam me-
ditetapkan oleh peneliti sudah ter-
nerapkan
penuhi dan penelitian dapat dikatakan
pendekatan
pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student Team
berhasil.
Achievement
mengalami
Belajar Siswa Antar Siklus. Hasil
peningkatan sebesar 27,7% dari siklus
belajar siswa terbagi menjadi tiga
I 66,7% dan siklus II menjadi 94,4%.
ranah yaitu ranah afektif, kognitif, dan
Ketrampilan guru dalam menerapkan
psikomotorik. Dari siklus I ke siklus II
media
juga
hasil belajar siswa mengalami pe-
mengalami peningkatan yaitu sebesar
ningkatan yang signifikan, hal ter-
16,6% dari siklus I 66,7% dan siklus II
sebut dapat dilihat dalam tabel berikut
menjadi
ini:
Division)
pembelajaran
U-lead
83,3%.
Peningkatan
(2)
Perbandingan
Hasil
prosentase ketrampilan guru ini me-
Tabel 03. Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif, Kognitif dan Psikomotorik
No
Aspek yang
Diamati
1.
Perhatian siswa
Siklus I
Siklus II
Peningkatan
Angka
%
Angka
%
Angka
%
75
62,5
99
82,5
24
20
72
60
97
80,8
25
20,8
70
58,3
98
81,7
28
23,4
17
70,8
23
95,8
6
25
dalam menerima
materi
2.
Keaktifans siswa
dalam melakukan
tanya jawab
3.
Ketekunan siswa
dalam
mengerjakan
latihan soal
4.
Siswa yang tuntas
belajar
Berdasarkan tabel diatas di-
siklus II. Perhatian siswa dalam
ketahui bahwa hasil belajar siswa me-
menerima
materi
mengalami
pe-
ngalami peningkatan dari siklus I ke
ningkatan sebesar 20% dari 62,5%
Novi Tri Angga, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Media Pembelajaran U-lead | 11
pada siklus I menjadi 82,5% pada
siklus II ketrampilan guru meningkat
siklus II. Keaktifan siswa dalam me-
menjadi 94,4% untuk ketrampilan guru
lakukan tanya jawab mengalami pe-
dalam menerapkan pendekatan pembelajar-
ningkatan sebesar 20,8% dari 60%
an kooperatif tipe STAD, dan 83,3% untuk
pada siklus I menjadi 80,8% pada
ketrampilan guru dalam menerapkan media
siklus II. Ketekunan siswa dalam
pembelajaran U-lead dengan kategori baik.
mengerjakan latihan soal meningkat
(2) Hasil belajar siswa meningkat setelah
sebesar 23,4% dari 58,3% pada siklus
diterapkan
I menjadi 95,8% pada siklus II. Dan
kooperatif tipe STAD dengan media
siswa yang tuntas belajar mengalami
pembelajaran U-lead. Pada pratindakan
peningkatan sebesar 25% dari 70,83%
hasil belajar siswa dalam kategori rendah
pada siklus I menjadi 95,8% pada
yaitu 64%, meningkat menjadi 70,8% pada
siklus II.
siklus I, dan meningkat lagi menjadi 95,8%
KESIMPULAN
pada siklus II. (3) Siswa terlihat lebih aktif
Berdasarkan hasil pengamatan pada
siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan
bahwa terdapat peningkatan hasil belajar
akuntansi pada siswa kelas XI Akuntansi
SMK MURNI 2 SURAKARTA tahun
pelajaran 2012/203 setelah guru menerapkan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement
Division (STAD) dengan media pembelajaran U-lead, dengan hasil sebagai
berikut: (1) Ketrampilan guru meningkat
setelah
menerapkan
pendekatan
pem-
belajaran kooperatif tipe Student Team
Achievement Division (STAD) dengan
media pembelajaran U-lead. Pada siklus I
ketrampilan guru dalam menerapkan pendekatan
pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD dengan media pembelajaran U-lead
dalam kategori cukup yaitu 66,7%, pada
pendekatan
pembelajaran
dan lebih memperhatikan pada saat guru
menerapkan
pendekatan
pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan media
pembelajaran U-lead, hal ini terlihat dari
hasil pengamatan pada siswa selama
pembelajaran berlangsung. Pada siklus I
prosentase perhatian siswa pada saat
menerima materi yaitu 62,5%, keaktifan
siswa dalam melakukan tanya jawab yaitu
60%,
dan
mengerjakan
ketekunan
siswa
dalam
soal
yaitu
58,3%.
kuis
Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II
terjadi peningkatan dengan prosentase
82,5%
untuk
perhatian
siswa
dalam
menerima materi, 80,8% untuk keaktifan
siswa dalam melakukan tanya jawab, dan
81,7% untuk ketekunan siswa dalam
mengerjakan soal kuis.
12 | Jupe UNS, Vol 1, No. 3, Hal 1 s/d 12
Soemarso, S.R. 2004. Akuntansi Suatu
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada pembimbing I
dan II yang telah dengan sabar mem-
Pengantar. Jakarta: PT Salemba
Empat.
Prodi
Sugiyanto.
2009.
Model-Model
Pembelajaran Inovatif. Surakarta:
Panitia Sertifikat Guru Rayon 13
FKIP UNS.
Pendidikan Ekonomi dan khususnya BKK
Suprijono, A. 2012. Cooperative Learning.
berikan bimbingan, arahan dalam penyusunan jurnal ini.
Terimakasih
kepada
Pendidikan Akuntansi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Terimakasih kepada segenap TIM
redaksi
Jurnal
Pendidikan
Ekonomi
Kualitatif. Surakarta: UNS.
(JUPE) FKIP UNS.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, S. 2009. Media Pembelajaran.
Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru
Rayon 13 FKIP UNS.
Harnawita.
(2008).
Pengaruh
Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Dan Motivasi Berprestasi
Terhadap
Hasil
Belajar
Matematika Murid Kelas IV
Sekolah
Dasar. Jurnal Pakar
Pendidikan, 6 (1), (27-40).
Mahmud, H. 2011. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Moleong,
Lexy.
Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian
2010.
Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Sadiman, A.S, R. Rahadjo, dan Anung
Haryono. 2009. Media Pendidikan.
Jakarta: Rajawali Pers.
Slavin, R.E. 2008. Cooperatif Learning.
Bandung: Nusa Media.
Novi Tri Angga, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dengan Media Pembelajaran U-Lead, Juni, 2013.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN
PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA
PEMBELAJARAN U-LEAD
Novi Tri Angga, Sukirman dan Sri Sumaryati*
*Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
Ovimail.ya@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division
(STAD) dengan media pembelajaran U-Lead pada siswa kelas XI Akuntansi SMK MURNI 2
SURAKARTA Tahun Pelajaran 2012-2013.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Obyek penelitian ini adalah siswa kelas
XI Akuntansi SMK MURNI 2 SURAKARTA yang berjumlah 24 siswa. Penelitian ini
dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti dan guru yang melibatkan partisipasi siswa. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Penelitian ini
dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan
tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi atau pengamatan, dan (4) analisis dan refleksi.
Setiap siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, masing-masing siklus selama 7 x 45 menit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan diterapkannya pendekatan pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan media pembelajaran U-lead dapat meningkatkan hasil belajar
akuntansi. Peningkatan terjadi pada siklus I meskipun belum optimal. Perbaikan dilakukan pada
siklus II yang menyebabkan ketrampilan guru, hasil belajar akuntansi siswa meningkat dan
memenuhi indikator ketercapaian yang telah ditetapkan.
Simpulan penelitian ini adalah penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD
dengan media pembelajaran U-lead dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pada siswa kelas XI
Akuntansi SMK MURNI 2 SURAKARTA.
Kata kunci: hasil belajar, pembelajaran kooperatif, tipe STAD, dan media U-lead
ABSTRACT
The purpose of this research is to improve the learning result of accounting by using
approach of cooperative learning type Student Team Achievement Division (STAD) with U-Lead
media learning on students class XI Accountancy of SMK MURNI 2 SURAKARTA academic
year 2012-2013.
This research is classroom action research. Object of this research is students class XI
Accountancy of SMK MURNI 2 SURAKARTA totaling 24 students. This research was conducted
with collaboration between researcher and teacher who involving participation students. Technique
2 | Jupe UNS, Vol 1, No. 3, Hal 1 s/d 12
collection data was conducted with observation, interview, documentation, and test. This research
was conducted in two cycles, each cycle consist of four phases. They are: (1) Action planning, (2)
Implementation of the action, (3) Observation, and (4) Analysis and reflection. Each cycle was
conducted in three sessions, each cycle for 7 x 45 minute.
The result ot the research showed that the implementation of STAD cooperative learning
approach with u-lead learning media can improve learning outcomes accountancy. The
improvement happend in first cycle although it is not optimal yet. Improvements were made in the
second cycle leading to teacher skills, increased student learning outcomes and meet accounting
achievement of predetermined indicators.
The research conclusion that the applying application of STAD cooperative learning
approach with u-lead learning media can improve learning outcomes in class XI accountancy of
SMK MURNI 2 SURAKARTA.
Keyword: Learning outcomes, Cooperative learning, STAD type, and U-lead media
kooperatif, selain itu penerapan media
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan kebutuhan
pembelajaran dirasa mampu meningkatkan
setiap insan manusia, karena dengan pen-
kemauan
didikan seorang manusia dapat meng-
materi yang disampaikan oleh guru.
embangkan potensi yang ada di dalam
siswa
Menurut
memperhatikan
Sadiman
“Belajar
yang sangat penting untuk menjamin per-
kompleks yang terjadi pada semua orang
kembangan dan kelangsungan hidup suatu
dan berlangsung seumur hidup, sejak dia
bangsa, karena pendidikan merupakan
masih bayi hingga ke liang lahat nanti”.
suatu proses atau upaya untuk meningkat-
Tujuan belajar yang sebenarnya adalah
kan dan mengembangkan kualitas sumber
mendapatkan pengetahuan yang baru dan
daya manusia di suatu negara. Menurut
memanfaatkan pengetahuan tersebut untuk
Harnawita (2008) di dalam jurnalnya, pem-
menambah ilmu seseorang. Tujuan belajar
belajaran yang berpusat pada guru telah
yang eksplisit diusahakan untuk dicapai
menyebabkan murid kurang aktif mem-
dengan tindakan instruksional, lazim di-
bangun pengetahuannya. Agar pembelajar-
namakan instructional effects, yang biasa-
an dapat berlangsung dengan baik, me-
nya berbentuk pengetahuan dan ketrampil-
nyenangkan, menantang, serta dapat me-
an yang dimiliki siswa (Suprijono, 2012:5).
Mata
suatu
(2009:2)
dirinya. Pendidikan mempunyai peranan
motivasi peserta didik sehingga mencapai
adalah
untuk
pelajaran
proses
akuntansi
yang
me-
kompetensi yang diharapkan, maka dapat
rupakan mata pelajaran yang membutuh-
menggunakan pendekatan pembelajaran.
kan kesabaran, kecermatan, serta keteliti-
Pendekatan
satu
an. Akuntansi merupakan proses yang
contohnya yaitu pendekatan pembelajaran
terdiri dari identifikasi, pengukuran, dan
pembelajaran
salah
Novi Tri Angga, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Media Pembelajaran U-lead | 3
pelaporan informasi ekonomi (Soemarso,
Menurut Slavin (2008: 143-146)
2004: 3). Pembelajaran akuntansi yang se-
“STAD terdiri atas lima komponen utama
lama ini diterapkan oleh guru akuntansi
yakni presentasi kelas, tim, kuis, skor
SMK MURNI 2 SURAKARTA lebih
kemajuan
banyak
pembelajaran
Komponen tersebut dijelaskan sebagai
konvensional dengan metode ceramah.
berikut: (1) Presentasi kelas. Materi dalam
Pembelajaran konvensional ini dirasakan
STAD pertama-tama diperkenalkan dalam
kurang memotivasi siswa untuk mem-
presentasi di dalam kelas. Ini merupakan
perhatikan pelajaran yang disampaikan,
pengajaran langsung seperti yang sering
sehingga siswa kesulitan menyerap ilmu
kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang
yang disampaikan.
dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga
merupakan
individual,
rekognisi
tim”.
Menurut Sugiyanto (2009) pem-
memasukkan presentasi audiovisual. Beda-
belajaran kooperatif (Cooperatif Learning)
nya presentasi kelas dengan pengajaran
adalah pendekatan pembelajaran yang ber-
biasa hanyalah bahwa presentasi tersebut
fokus pada penggunaan kelompok kecil
haruslah benar-benar berfokus pada unit
untuk bekerja sama dalam memaksimalkan
STAD. Dengan cara ini, para siswa akan
kondisi belajar untuk mencapai tujuan
menyadari bahwa mereka harus benar-
belajar. Elemen-elemen pembelajaran koo-
benar memberi perhatian penuh selama
peratif tersebut yaitu: (1) Saling ke-
presentasi kelas, karena dengan demikian
tergantungan positif, (2) Interaksi tatap
akan
muka, (3) Akuntabilitas individual, (4) Ke-
ngerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka
trampilan menjalin hubungan antar pribadi.
menentukan skor tim mereka. (2) Tim. Tim
Salah satu pembelajaran tipe pem-
terdiri dari empat atau lima siswa yang
belajaran kooperatif adalah STAD. STAD
mewakili seluruh bagian dari kelas dalam
dikembangkan oleh Robert Slavin dan
hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras
kawan-kawan
John
dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini
Hopkins. STAD merupakan salah satu tipe
adalah memastikan bahwa semua anggota
dari pembelajaran kooperatif yang paling
tim
sederhana dan
merupakan pendekatan
khususnya lagi, adalah untuk memper-
pembelajaran yang paling baik digunakan
siapkan anggotanya untuk bisa mengerja-
untuk permulaan bagi para guru yang baru
kan kuis dengan baik. Setelah guru
menggunakan
menyampaikan materinya, tim berkumpul
dari
universitas
pendekatan
(Slavin, 2008: 154).
kooperatif
sangat
membantu
benar-benar
belajar,
mereka
dan
me-
lebih
untuk mempelajari lembar kegiatan atau
4 | Jupe UNS, Vol 1, No. 3, Hal 1 s/d 12
materi lainnya. Pembelajaran itu me-
rata mereka mencapai kriteria tertentu.
libatkan pembahasan permasalah bersama,
Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk
membandingkan jawaban, dan mengoreksi
menentukan dua puluh persen dari pe-
tiap kesalahan pemahaman apabila anggota
ringkat mereka.
tim ada yang membuat kesalahan. (3) Kuis.
Selain penerapan pendekatan pem-
Setelah sekitar satu atau dua periode
belajaran yang tepat penggunaan media
setelah guru memberikan presentasi dan
pembelajaran akan sangat membantu se-
sekitar satu atau dua periode praktik tim,
orang guru dalam menyampaikan materi.
para
kuis
Pemanfaatan media pembelajaran harus
individual. Para siswa tidak diperbolehkan
memperhatikan kecocokan media pem-
untuk saling membantu dalam mengerja-
belajaran yang digunakan dengan materi
kan kuis, sehingga tiap siswa bertanggung
yang akan disampaikan. Menurut Anitah
jawab secara individual untuk memahami
(2009) media pembelajaran dibedakan
materinya. (4) Skor kemajuan individual.
menjadi tiga macam, yaitu: (1) Media
Gagasan dibalik skor kemajuan individual
visual, (2) Media audio, (3) Media audio
adalah untuk memberikan kepada tiap
visual.
siswa
akan
mengerjakan
siswa tujuan kinerja yang akan dapat
Media pembelajaran u-lead ter-
dicapai apabila mereka bekerja lebih giat
masuk dalam contoh media pembelajaran
dan memberikan kinerja yang lebih baik
audio visual, melalui media ini peserta
daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat
tidak hanya bisa melihat melainkan dapat
memberikan
yang
mendengarkan sesuatu yang divisualisasi-
maksimal kepada timnya dalam sistem
kan. Kelebihan dari media ini yaitu dapat
skor ini, tetapi tak ada siswa yang dapat
memberikan gambaran yang jelas kepada
melakukannya tanpa memberikan usaha
siswa mengenai materi yang akan di-
mereka yang terbaik. Tiap siswa diberikan
sampaikan, karena materi akan disajikan
skor “awal”, yang diperoleh dari rata-rata
dalam bentuk video yang mendorong siswa
kinerja siswa tersebut sebelumnya dalam
untuk memperhatikan video yang di-
mengerjakan kuis yang sama. Siswa se-
berikan oleh guru.
konstribusi
poin
lanjutnya akan mengumpulkan poin untuk
Pada penelitian ini permasalahan
tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan
yang dirumuskan adalah “Apakah dengan
skor kuis mereka dibandingkan dengan
diterapkannya pendekatan pembelajaran
skor awal mereka. (5) Rekognisi tim. Tim
kooperatif tipe Student Team Achievement
akan mendapat sertifikat atau bentuk
Division (STAD) dengan media pem-
penghargaan yang lain apabila skor rata-
belajaran U-Lead dapat meningkatkan
Novi Tri Angga, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Media Pembelajaran U-lead | 5
hasil belajar mata pelajaran akuntansi pada
dalam menerima materi, keaktifan siswa
siswa kelas XI Akuntasi SMK MURNI 2
dalam tanya jawab, dan ketekunan siswa
Surakarta tahun pelajaran 2012-2013?”
dalam
Tujuan
dari
penelitian
yang
mengerjakan
observasi
kuis.
ketrampilan
dan
guru.
hasil
Data
hendak dicapai adalah untuk mengetahui
kuantitatif berupa hasil tes siswa pada
peningkatan hasil belajar mata pelajaran
setiap akhir siklus. Sumber data penelitian
akuntansi setelah diterapkan dengan meng-
ini diperoleh dari
gunakan pendekatan pembelajaran koo-
data/dokumen.
siswa,
guru,
dan
peratif tipe Student Team Achievement
Teknik pengumpulan data yang
Division (STAD) dengan media pem-
digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1)
belajaran U-Lead.
Observasi. Dalam penelitian ini teknik
METODE PENELITIAN
observasi digunakan untuk mengumpulkan
tindakan
kelas
ini
data mengenai keaktifan siswa dalam
SMK
MURNI
2
proses pembelajaran dan ketepatan guru
SURAKARTA yang dilaksanakan dari
dalam menerapkan metode dan media
bulan Desember sampai bulan Juni.
pembelajaran
yang
digunakan.
(2)
Wawancara.
Dalam
penelitian
ini
Penelitian
dilaksanakan
di
Subjek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI Akuntansi SMK MURNI 2
wawancara dilakukan terhadap guru dan
SURAKARTA dengan jumlah siswa 25
siswa untuk mengetahui ketepatan pe-
siswa yang terdiri dari laki-laki berjumlah
nerapan metode dan media yang digunakan
3 orang, dan perempuan berjumlah 21
terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
orang. Jenis data dalam penelitian meliputi
(3) Dokumentasi. Dalam penelitian ini
data kualitatif dan data kuantitatif. Data
dokumentasi digunakan untuk memperoleh
kualitatif adalah data yang tidak berbentuk
data mengenai proses pembelajaran pada
bilangan yang digunakan untuk permintaan
saat penelitian ini dilaksanakan. Data yang
informasi
menerangkan
diperoleh berupa foto-foto hasil dokumen-
dalam bentuk uraian. Data kuantitatif
tasi pada waktu pembelajaran berlangsung.
adalah data yang berbentuk bilangan yang
(4) Tes. Dalam penelitian ini, tes di-
digunakan untuk memperoleh ketepatan
gunakan untuk memperoleh data tentang
atau lebih mendekati eksak (Mahmud,
hasil belajar yang dicapai siswa selama
2011:147). Data kualitatif berupa hasil
proses pembelajaran baik kognitif, afektif,
observasi siswa yang diperoleh dari proses
maupun psikomotorik di siklus I dan siklus
pembelajaran
II.
yang
bersifat
berupa
perhatian
siswa
6 | Jupe UNS, Vol 1, No. 3, Hal 1 s/d 12
Validitas data adalah data pe-
Triangulasi metode yaitu membandingkan
nelitian yang telah terkumpul kemudian di-
data yang sama dari metode yang berbeda.
lakukan penganalisisan untuk melihat ke-
Peneliti akan membandingkan data yang
sahihan data tersebut. Menurut Sutopo
diperoleh dari hasil wawancara dengan
validitas data merupakan data yang telah
sumber data yang diperoleh dari hasil
berhasil digali di lapangan studi, di-
observasi, dan membandingkannya dengan
kumpulkan dan dicatat dalam kegiatan pe-
dokumen yang diperoleh peneliti selama
nelitian, harus diusahakan bukan hanya
penelitian berlangsung.
untuk
kedalaman
dan
kemantapannya
tetapi juga bagi kemantapan dan kebenaran
datanya (2006: 91). “Validitas ini merupakan
jaminan
bagi
kemantapan
simpulan dan tafsir makna sebagai hasil
penelitian” (Sutopo, 2006: 92).
Uji validitas data dapat dilakukan
dengan
berbagai
cara
yaitu
dengan
triangulasi, key informant review, dan
member check. Triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong,
2010: 330).
Analisis data kuantitatif menggunakan rumus statistik sederhana. Data
kualitatif
menggunakan
reduksi
data,
penyajian data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan.
Indikator kinerja penelitian dalam
penelitian ini meliputi: (1) Ketepatan guru
dalam
menerapkan
pendekatan
pem-
belajaran kooperatif tipe Student Team
Achievement Division (STAD) dengan
kriteria sekurang-kurangnya
baik atau
67%. (2) Ketepatan guru dalam menerapkan media pembelajaran U-Lead dengan
Dalam penelitian ini teknik tri-
kriteria sekurang-kurangnya
baik atau
angulasi yang digunakan yaitu triangulasi
67%. (3) Peningkatan hasil belajar siswa
data atau sumber dan triangulasi metode.
kelas XI Akuntansi SMK MURNI 2
Triangulasi data digunakan peneliti untuk
SURAKARTA
mencari informasi mengenai ketepatan
afektif, kognitif, dan psikomotorik. 80%
penerapan pendekatan pembelajaran koo-
untuk aspek afektif dan psi-komotorik,
peratif tipe STAD dengan media pem-
75% untuk aspek kognitif.
belajaran U-Lead yang diterapkan oleh
yang
meliputi
aspek
HASIL DAN PEMBAHASAN
peneliti pada kelas XI Akuntansi SMK
MURNI 2 SURAKARTA. Narasumber
Pratindakan digunakan untuk me-
yang peneliti gunakan yaitu guru dan
ngetahui kondisi awal siswa sebelum
beberapa
dilakukannya perbaikan pada setiap siklus.
siswa
kelas
XI
Akuntansi.
Novi Tri Angga, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Media Pembelajaran U-lead | 7
Dari hasil observasi yang dilakukan pada
seperti ini disebabkan karena merasa ke-
kegiatan pra tindakan diperoleh informasi
sulitan dalam mengerjakan latihan soal
sebagai berikut: (1) Metode pembelajaran
sendiri. (6) Hasil belajar siswa rendah.
yang diterapkan oleh guru dalam proses
Hasil belajar siswa cenderung rendah, hal
pembelajaran masih konvensional, guru
ini terlihat dari banyaknya siswa yang
dominan menggunakan metode ceramah
tidak tuntas belajar, yaitu:
dalam proses pembelajaran sehingga siswa
cepat bosan dan merasa kurang tertantang
dalam pembelajaran. (2) Dalam proses
pembelajaran guru kurang memanfaatkan
media pem-belajaran yang ada, sehinggga
Pratindakan
Jumlah Persentase
1. Tuntas
16
64%
2. Tidak Tuntas
9
36%
(Sumber: Data primer, 2013)
No.
Ketuntasan
Derkripsi hasil tindakan siklus I
pembelajaran berlangsung monoton. (3)
Siswa kurang memperhatikan guru pada
Berdasarkan hasil observasi
saat guru menjelaskan materi pelajaran.
peroleh informasi bahwa hasil belajar
Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang
siswa yang meliputi ranah afektif, kognitif,
berbicara dengan teman sebangkunya, tidur
dan psikomotorik. Pada tindakan siklus I
didalam kelas, bermain ponsel, melamun,
hasil belajar siswa dari ranah afektif dan
dan coret-coret kertas. Siswa-siswa ter-
psikomotorik
sebut merasa bosan karena mereka merasa
prosentase yaitu 62,5% untuk perhatian
tidak tertantang dalam proses pembelajaran
siswa dalam menerima materi yang di-
yang berlangsung. (4) Siswa kurang ter-
sampaikan, 60% untuk keaktifan siswa
libat dalam proses pembelajaran. Dalam
dalam melakukan tanya jawab, dan 58,3%
pembelajaran
untuk ketekunan siswa dalam mengerjakan
yang
berlangsung
guru
soal,
masing-masing
sedangkan
di-
memiliki
kurang melibatkan siswa dalam proses
latihan
untuk
ranah
pembelajaran, selain itu siswa belum me-
kognitif, siswa yang tuntas belajar sebesar
miliki keberanian untuk menjawab per-
70,83%. Hasil belajar siswa pada siklus I
tanyaan dari guru apabila sesekali guru
dapat dikatakan belum mencapai indikator
melakukan tanya jawab dengan siswa. (5)
yang ditetapkan oleh peneliti. Penelitian
Siswa kurang tekun dalam mengerjakan
dapat dikatakan berhasil apabila hasil
latihan soal yang diberikan oleh guru. Hal
belajar siswa dalam ranah afektif dan
ini terlihat dari banyaknya siswa yang
psikomotorik memiliki prosentase minimal
tidak mengerjakan latihan soal dan hanya
80%, dan ranah kognitif minimal 80%.
mencontek pekerjaan temannya. Keadaan
Tindakan pada siklus I ini dapat me-
8 | Jupe UNS, Vol 1, No. 3, Hal 1 s/d 12
ningkatkan hasil belajar siswa sebelumnya
Berdasarkan hasil pengamatan yang
pada saat sebelum dilakukan tindakan.
telah
Pada kondisi awal, siswa yang tuntas
bahwa pada siklus II penerapan pen-
belajar
dekatan
sebesar
64%
dan
meningkat
disebutkan,
dapat
pembelajaran
disimpulkan
kooperatif tipe
menjadi 70,83% setelah dilakukan pe-
STAD
nerapan pendekatan pembelajaran koo-
Division) dengan media pembelajaran U-
peratif tipe STAD dengan media pem-
lead dapat meningkatkan hasil belajar
belajaran U-lead.
siswa kelas XI Akuntansi. Indikator
Deskripsi hasil tindakan siklus II
(Student
Team
Achievement
ketercapaian yang sudah ditetapkan oleh
peneliti sudah tercapai pada siklus II ini.
Hasil pengamatan dari siklus II
yaitu: (1) Pada siklus II, ketrampilan guru
Pembahasan
mengalami peningkatan yaitu 94,4% untuk
ketrampilan
guru
dalam
Berdasarkan
hasil
pembelajaran
me-nerapkan
pada pra tindakan , siklus I, dan siklus II,
pendekatan pembelajaran kooperatif tipe
dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa
STAD, 83,3% untuk ketrampilan guru
kelas
menerapkan media pembelajaran U-lead.
ningkatan yang signifikan. Oleh karena itu,
Prosentase yang diperoleh pada siklus II
penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti
mengalami peningkatan dari siklus I. Pada
dapat dikatakan berhasil, karena indikator
siklus II ini ketrampilan guru dalam
ketercapaian yang telah ditetapkan peneliti
kategori baik. (2) Hasil belajar siswa untuk
telah tercapai. (1) Hasil pengamatan pada
ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik
setiap siklus untuk ketrampilan guru dalam
juga mengalami peningkatan yaitu 82,5%
menerapkan pedekatan pembelajaran koo-
untuk perhatian siswa dalam menerima
peratif tipe STAD dengan media pem-
materi, 80,8% untuk keaktifan siswa dalam
belajaran U-lead yaitu:
tanya jawab, 81,7% untuk ketekunan siswa
dalam mengerjakan latihan soal, dan
95,8% hasil tes individu siswa.
XI
Akuntansi
mengalami
pe-
Novi Tri Angga, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Media Pembelajaran U-lead | 9
Tabel 01. Peningkatan Ketrampilan Guru Dalam Menerapkan Pendekatan Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Dari Siklus I
Ke Siklus II
No
1.
Aspek yang Diamati
Skor
Skor
Peningkatan
siklus I
siklus II
skor
3
3
0
3
3
0
2
3
1
2
3
1
1
2
1
1
3
2
Jumlah skor yang diperoleh
12
17
5
Prosentase perolehan skor
66,7%
94,4%
27,7%
Ketrampilan guru dalam
menyampaikan materi
2.
Ketrampilan guru membagi
siswa berkelompok
3.
Ketrampilan guru sebagai
fasilitator dalam diskusi siswa
4.
Ketrampilan guru dalam
mengatur jalannya diskusi
5.
Ketrampilan guru dalam
membahas soal kuis
6.
Ketrampilan guru dalam
menyimpulkan materi
Tabel 02. Peningkatan Ketrampilan Guru Dalam Menerapkan Media Pembelajaran
U-lead
No
1.
Aspek yang diamati
Skor
Skor
Peningkatan
siklus I
siklus II
skor
3
3
0
1
2
1
Jumlah skor yang diperoleh
4
5
1
Prosentase perolehan skor
66,7%
83,3%
16,6%
Ketrampilan guru dalam
menyajikan materi dengan
media pembelajaran
2.
Ketrampilan guru
mengoperasikan media
pembelajaran U-lead
10 | Jupe UNS, Vol 1, No. 3, Hal 1 s/d 12
Pada tabel diatas dapat diketahui
nunjukkan indikator ketercapaian yang
bahwa ketrampilan guru dalam me-
ditetapkan oleh peneliti sudah ter-
nerapkan
penuhi dan penelitian dapat dikatakan
pendekatan
pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student Team
berhasil.
Achievement
mengalami
Belajar Siswa Antar Siklus. Hasil
peningkatan sebesar 27,7% dari siklus
belajar siswa terbagi menjadi tiga
I 66,7% dan siklus II menjadi 94,4%.
ranah yaitu ranah afektif, kognitif, dan
Ketrampilan guru dalam menerapkan
psikomotorik. Dari siklus I ke siklus II
media
juga
hasil belajar siswa mengalami pe-
mengalami peningkatan yaitu sebesar
ningkatan yang signifikan, hal ter-
16,6% dari siklus I 66,7% dan siklus II
sebut dapat dilihat dalam tabel berikut
menjadi
ini:
Division)
pembelajaran
U-lead
83,3%.
Peningkatan
(2)
Perbandingan
Hasil
prosentase ketrampilan guru ini me-
Tabel 03. Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif, Kognitif dan Psikomotorik
No
Aspek yang
Diamati
1.
Perhatian siswa
Siklus I
Siklus II
Peningkatan
Angka
%
Angka
%
Angka
%
75
62,5
99
82,5
24
20
72
60
97
80,8
25
20,8
70
58,3
98
81,7
28
23,4
17
70,8
23
95,8
6
25
dalam menerima
materi
2.
Keaktifans siswa
dalam melakukan
tanya jawab
3.
Ketekunan siswa
dalam
mengerjakan
latihan soal
4.
Siswa yang tuntas
belajar
Berdasarkan tabel diatas di-
siklus II. Perhatian siswa dalam
ketahui bahwa hasil belajar siswa me-
menerima
materi
mengalami
pe-
ngalami peningkatan dari siklus I ke
ningkatan sebesar 20% dari 62,5%
Novi Tri Angga, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Media Pembelajaran U-lead | 11
pada siklus I menjadi 82,5% pada
siklus II ketrampilan guru meningkat
siklus II. Keaktifan siswa dalam me-
menjadi 94,4% untuk ketrampilan guru
lakukan tanya jawab mengalami pe-
dalam menerapkan pendekatan pembelajar-
ningkatan sebesar 20,8% dari 60%
an kooperatif tipe STAD, dan 83,3% untuk
pada siklus I menjadi 80,8% pada
ketrampilan guru dalam menerapkan media
siklus II. Ketekunan siswa dalam
pembelajaran U-lead dengan kategori baik.
mengerjakan latihan soal meningkat
(2) Hasil belajar siswa meningkat setelah
sebesar 23,4% dari 58,3% pada siklus
diterapkan
I menjadi 95,8% pada siklus II. Dan
kooperatif tipe STAD dengan media
siswa yang tuntas belajar mengalami
pembelajaran U-lead. Pada pratindakan
peningkatan sebesar 25% dari 70,83%
hasil belajar siswa dalam kategori rendah
pada siklus I menjadi 95,8% pada
yaitu 64%, meningkat menjadi 70,8% pada
siklus II.
siklus I, dan meningkat lagi menjadi 95,8%
KESIMPULAN
pada siklus II. (3) Siswa terlihat lebih aktif
Berdasarkan hasil pengamatan pada
siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan
bahwa terdapat peningkatan hasil belajar
akuntansi pada siswa kelas XI Akuntansi
SMK MURNI 2 SURAKARTA tahun
pelajaran 2012/203 setelah guru menerapkan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement
Division (STAD) dengan media pembelajaran U-lead, dengan hasil sebagai
berikut: (1) Ketrampilan guru meningkat
setelah
menerapkan
pendekatan
pem-
belajaran kooperatif tipe Student Team
Achievement Division (STAD) dengan
media pembelajaran U-lead. Pada siklus I
ketrampilan guru dalam menerapkan pendekatan
pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD dengan media pembelajaran U-lead
dalam kategori cukup yaitu 66,7%, pada
pendekatan
pembelajaran
dan lebih memperhatikan pada saat guru
menerapkan
pendekatan
pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan media
pembelajaran U-lead, hal ini terlihat dari
hasil pengamatan pada siswa selama
pembelajaran berlangsung. Pada siklus I
prosentase perhatian siswa pada saat
menerima materi yaitu 62,5%, keaktifan
siswa dalam melakukan tanya jawab yaitu
60%,
dan
mengerjakan
ketekunan
siswa
dalam
soal
yaitu
58,3%.
kuis
Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II
terjadi peningkatan dengan prosentase
82,5%
untuk
perhatian
siswa
dalam
menerima materi, 80,8% untuk keaktifan
siswa dalam melakukan tanya jawab, dan
81,7% untuk ketekunan siswa dalam
mengerjakan soal kuis.
12 | Jupe UNS, Vol 1, No. 3, Hal 1 s/d 12
Soemarso, S.R. 2004. Akuntansi Suatu
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada pembimbing I
dan II yang telah dengan sabar mem-
Pengantar. Jakarta: PT Salemba
Empat.
Prodi
Sugiyanto.
2009.
Model-Model
Pembelajaran Inovatif. Surakarta:
Panitia Sertifikat Guru Rayon 13
FKIP UNS.
Pendidikan Ekonomi dan khususnya BKK
Suprijono, A. 2012. Cooperative Learning.
berikan bimbingan, arahan dalam penyusunan jurnal ini.
Terimakasih
kepada
Pendidikan Akuntansi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Terimakasih kepada segenap TIM
redaksi
Jurnal
Pendidikan
Ekonomi
Kualitatif. Surakarta: UNS.
(JUPE) FKIP UNS.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, S. 2009. Media Pembelajaran.
Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru
Rayon 13 FKIP UNS.
Harnawita.
(2008).
Pengaruh
Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Dan Motivasi Berprestasi
Terhadap
Hasil
Belajar
Matematika Murid Kelas IV
Sekolah
Dasar. Jurnal Pakar
Pendidikan, 6 (1), (27-40).
Mahmud, H. 2011. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Moleong,
Lexy.
Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian
2010.
Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Sadiman, A.S, R. Rahadjo, dan Anung
Haryono. 2009. Media Pendidikan.
Jakarta: Rajawali Pers.
Slavin, R.E. 2008. Cooperatif Learning.
Bandung: Nusa Media.