Review Jurnal Peranan Negara dalam Glo

REVIEW JURNAL
Oleh :
Putu Aparajita Devi
135030107111105
Teori Governance | Kelas C
JURNAL : Peranan Negara dalam Globalisasi dan Demokratisasi Ekonomi (JURNAL
APLIKASI MANAJEMEN, Volume 3, Nomer 3, Desember 2005)
Oleh : Masjaya – Dosen FISIP Universitas Mulawarman, Samarinda – Kalimantan Timur

Globalisasi adalah era dimana manusia tidak dibatasi dengan ruang dan waktu.
Dampak dari globalisasi berdampak pada banyak hal mulai dari kehidupan politik, ekonomi,
social hingga budaya. Perubahan globalisasi bersifat cepat, maka dari itu negara manapun
baik negara berkembang maupun negara maju dituntu untuk cepat dan tanggap menghadapi
globalisasi. Globalisasi juga berkaitan erat dengan demokrasi. Dimana diera globalisasi ini
demokrasi terbilang bebas, HAM dan aspek-aspeknya sangat dijunjung tinggi.
Begitu banyaknya aspek yang berubah seiring jalannya arus globalisasi. Maka pemerintah
juga dituntut untuk cepat tanggap dalam menghadapi globalisasi tersebut. Osborne, dkk
(1995) mengungkapkan bahwa peran dari administrasi publik sangat penting dalam
menghadapi permasalah pelayanan birokrasi dan pemenuhan kebutuha masyarakat sesuai
dengan prinsip – prinsip good governance.
Sekarang ini tantangan yang dihadapi di Indonesia pada masa globalisasi ini adalah

proses liberalisasi. Liberalisasi sendiri berasal dari liberalise, dimana liberalisme mencitacitakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir dari tiap individu.
Paham ini menolak adanya pembatasan, khusunya dari pemerintah dan agama. Kemudian
liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi.
Maka dari itu muncullah istilah demokrasi ekonomi yaitu kedaulatan rakyat dibidang
ekonomi, pengutamaan kemakmuran rakyat. Kemudian muncul istilah demokrasi social
dimana memegang prinsip – prinsip seperti keadilan, kebebasan, solidaritas, persamaan,
kemerdekaan, rule of law dan pemilu. Demokrasi budaya dimana rakyat atau manusia
mencerminkan nilai – nilai demokrasi dan istilah demokrasi politik menurut Henry B Mayo

demokrasi politik adalah dimana kebijakan umum ditentukan atas dasar moyritas oleh wakil –
wakil yang diawasi oleh rakyat dalam pemilihan – pemilihan berkala yang didasarkan atas
prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.
Peran Negara Dalam Demokrasi
Sebelum proklamasi kemerdekaan tahun 1945, ketika perbincanan konstitsi Negara RI
akan di bentuk. Prof. Soepomo adalah tokoh satu – satunya yang menawarkan teori dan
konsep negara modern, yaitu :
1. Perspektif Liberal oleh John Locke (1632 – 1704) yang menyatakan bahwa keserakahan
individu diyakini untuk menemukan hukum – hukum alam dan melindungi hak – hak
kepemilikan dan pemerintah mempunyai peran hanya sebatas melindungi hak – hak
tersebut. Locke mendukung adanya kekayaan pribadi walaupun dengan adanya

pengklaiman akan kekayaan tersebut maka akan meperbesar jurang ketidaksamaan.
2. Perspektif Marxis oleh Karl Marx, bisa dianggap bahwa perspektif ini memihak pada
posisi orang tertindas dan juga dibenci oleh orang doktrin. Dalam pandangan Marx,
ekonomi adalah tempat eksploitasi dan juga peredaan kelas (Jackson & Sorensen, 1999 :
238). Marx juga meyakini suatu kesimpulan bahwa revolusi politik akan menggulingkan
tatanan kapitalis dan menciptakan sebuah masyarakat sosialis untuk meningkatkan derajat
kehidupan umat manusia (Bruchill & Linklater, 2009 : 161)
3. Perspektif Intergralism (terdapat teori Spinoza (Benedict de Spinoza (1632 – 1677) oleh
George Friedrich Wilhelm Hegel (19770 – 1831) dan Heinrich Muller (1779 - 1829))
Teori intergralistik adalah negara tidak memilhak pada suatugolongan yang paling kuat
atau paling besar, tidak menganggap kepentingan seseorang menjadi kepentingan pusat,
tetapi menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai persatuan yang tak dapat
dipisahkan.
Globalisasi dan Demokrasi Ekonomi
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, globalisasi juga berdampak dibidang ekonomi
hingga berdampak pada demokrasi ekonomi. Sistem ekonomi ini juga memeberikan banyak
dampak positif seperti perekonomian atas dasar kekeluargaan, kekayaan alam yang dikuasai
oleh negara namun diberikan untuk kemakmuran rakyat, warga negara meliki hak untuk
memilih dan memiliki pekerjaan, pengembangan kreasi tiap warga, fakir miskin dan anak –
anak terlantar yang dipelihara oleh negara. Namun kelebihan tersebut juga tidak lepas dari


kekurangan pula. Dimana peran negara seperti mencegah adanya monopoli, mencegah
dampak yang menimbulkan hal yang merugijan (externalities), menyediakan kebutuhan
umum (public goods), menegakkan hukum dan terjaminnya rule of law serta bertindak
sebagai wasit yang netral.
Proses keadialan seperti yang diungkapkan oleh John Rawls dengan pemikirannya
“justice as fairness” dimana prinsip paling mendasar dari keadilan adalah bahwa setiap orang
memiliki hak yang sama dari posisi – posisi mereka yang wajar. Latar belakang dari teori
prinsip tersebut adalah ketika John Rawls mengkritik secara keras tentang ekonomi pasar
bebas.
Di Indonesia, bentuk dari penegakan keadilan ditafsirkan dalam 2 interprestasi, yaitu :
1. Memberikan partisipasi ekonomi kepada semua lapisan masyarakat. Sehingga dalam
keadaan ekonomi pasar bebas tidak hanya kaum bermodal dan pengusaha besar yang
berpartisipasi dalam jalannya kegiatan ekonomi. Caranya dengan mewujudkan sistem
koperasi, mewujudkan bentuk usaha bersama dan menjamin partisipasi masyarakat yang
luas dalam kegiatan ekonomi.
2. Pemikiran ekonomi dari Prof. Dr. Widjojo Nitisastro yang diadobsi dari pemikiran
Keynes dimana system ekonomi yang menghimpun kerjasama semua sector dalam proses
pembangunan dan kegiatan berusaha. Sektor – sektor itu adalah sektor negara, sektor
swasta dan sektor koperasi.

Namun ada kritikan pada konsep pemikiran dari Nitisastro dimana sesuai dalam
pemikiran Karl Marx, bahwa ketiga sektor itu masih belum mencangkup 1 askpek lagi, yaitu
buruh. Dalam prespektif Karl Marx dimana buruh adalah pelaku ekonomi tunggal dalam
masyarakat sosialis.
Pandangan Karl Marx terhadap kaum kapitalis : kapitalis ini memperkerjakan kaum
buruh bahkan juga memperbudak untuk mendapatkan keuntungan tinggi. Maka dari itu teori
Marxian dianggap sangat berpihak pada kaum buruh, wanita dan anak-anak yang menjadi
korban penindasan kaum kapitalis.
Penolakan Akan Sistem Demokrasi Liberalisasi

Ketika banyak pihak menyatakan bahwa demokrasi liberal merupakan prinsip yang
tepat untuk diterapkan pada masa globalisasi ini, maka ada 2 tokoh yang menyatakan bahwa
ada prinsip yang lebih baik dari pada demokrasi liberal, yaitu Sosial Demokrasi. Mereka
adalah Edward Samuel Miliband (redaktur jurnal The Socialist Register di Inggris dan
Pemimpin Oposisi Inggris sebuah partai buruh) dan Anthony Giddens (Psikologi Inggris).
Prinsip Liberalisasi
Prinsip utama dari liberalisasi itu sendiri adalah kebebasan. Diamana liberalisasi ini
menganggap bahwa negara adalah suatu kejahatan karena kemungkinan dapat membatasi
kebebasan. Maka nari itu tindakan yang dilakukan pada prinsip liberalisasi ini adalah
mengurangi peran negara dan mengatur sendiri alokasi sumber daya.

Namun negara tidak bisa hanya diam dan melihat keadaan negara selayaknya seperti
anjing penjaga saja. Sehinggi peran negara yang dapat dilakukan dalam liberalisasi adalah
negara dapat bersifat normative dan negara berperan jika terjadi market failure.
Peran Negara dan Pasar
Peran negara Indonesia pasca kemerdekaan dalam membangun kembali keadaaan
ekonomi pada saat itu ada 3 cara.
1. Negara mencoba untuk mengambil peran swastaasing untuk menciptakan kelas
pengusaha agar menjadi tulang punggung ekonomi yang sebelumnya hanya dari
petani
2. Negara mendorong rakyat untuk melakukan usaha dan perbaikan ekonomi dengan
cara pemberian lapangan pekerjaan yang bersifat renumeratif dan memberikan modal
3. Mengatur keuangan negara dengan membuat Bank Indonesia (BI) menghimpun
modal dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyrakat yang membutuhkan.
Pada tahun 1950-an, pemerintahan Presiden Soeharto yang secara sadar membangun
Indonesia dalam bidang ekonomi seperti pembesaran kelompok konglomerat, pemberian
kebebasan yang besar kepada pengusaha potensial untuk mengembangkan usaha dan
mengundang kembali perusahan – perusahaan asing untuk berkerja sama atau berinvestasi.
Namun usaha tersebut memiliki dampak negatif, usaha tersebut secara tidak langsung bersifat
predatori yang menyingkirkan usaha – usaha kecil.


Pada saat ini negara Indonesia pun juga tetap berusaha menstabilkan sistem pasar
yang sesuai dasar – dasar demokrasi. Mencegah timbulnya monopoli dan memberdayakan
usaha kecil. Namun meskipun pemerintah sudah berusaha untuk membantu dan menaruh
perhatian pada koperasi dan usaha kecil, tetap saja koperasi dan usaha kecil tetap tertinggal
perkembangannya dengan sektor besar, seperti contohnya badan usaha yang dimiliki oleh
negara yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ataupun badan – badan usaha milik swasta
yang besar.
Maka dari itu seperti secara tidak langsung dalam prisip demokrasi ekonomi ini,
negara disudutkan dan diletakkan pada posisi yang sulit dan seolah – olah negara sebagai
suatu kejahatan yang tidak dibutuhkan dalam sistem ini, namun bagaimanapun juga negara
tetap diperlukan (necessary evil). Sehingga dalam posisi seperti ini negara perlu mengambil
keputusan tegas agar saat kedepan negara yang seharusnya dipimpin oleh pemerintah menjadi
dipimpin oleh pengusaha. Meskipun banyak pengusaha besar yang mendominasi pergerakan
ekonomi disuatu negara, tetap negara harus bisa mengkontrol pasar seperti harga barang agar
pihak swasta tidak dengan mudahnya memainkan harga pasar dan barang. Negara juga
berperan untuk menciptakan lapangan pekerjaan.