this PDF file PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMEGANG POLIS ASURANSI PASCA PAILIT (STUDI KASUS PT ASURANSI BUMI ASIH JAYA) | Ishak | Legal Opinion 1 PB

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMEGANG POLIS
ASURANSI PASCA PAILIT (STUDI KASUS PT ASURANSI BUMI ASIH
JAYA)
Winyharti Ishak
Nursiah Moh. Yunus
Moh Rusli Ayyub

ABSTRAK
Penulisan skripsi ini membahas mengenai pencabutan izin usaha asuransi Bumi Asih Jaya
karena tidak mampu lagi memenuhi ketentuan terkait kesehatan keuangan, namun Asuransi
Bumi Asih Jaya tidak melaksanakan penyelesaian kewajiban kepada seluruh pemegang polis,
sehingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengajukan gugatan pailit kepada PT Asuransi
Jiwa Bumi Asih Jaya melalui Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Melalui keputusan
Mahkamah Agung Nomor 408 K/Pdt.Sus-Pailit/2015 atas permohonan pernyataan pailit
yang diajukan oleh OJK terhadap PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya yang menyatakan
bahwa permohonan pailit dari Pemohon Pailit dikabulkan serta menyatakan PT Asuransi
Jiwa Bumi Asih Jaya Pailit. Rumusan masalah dalam skripsi ini yaitu Bagaimana
Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Polis Asuransi Pasca Asuransi Bumi Asih Jaya
Pailit dan mekanisme penyeleseaian tagihan yang diajukan para pemegang polis. Dengan
penelitian empiris.berdasarkan dari penelit Kesimpulan hasil penelitian ini diketahui sesuai
dengan Undang-Undang yang berlaku dalam Pasal 15 Ayat (1) Undang-Undang Kepailitan

dan PKPU, dalam putusan pernyataan pailit, harus diangkat Kurator dan seorang Hakim
Pengawas yang ditunjuk dari hakim pengadilan dan berdasarkan Pasal 52 Ayat (1) UndangUndang Perasuransian kedudukan Pemegang Polis Asuransi lebih tinggi daripada kreditor
lainnya, tetapi nyatanya berbeda dengan yang terjadi dilapangan adanya kesenjangan
antara Undang-Undang dan hasil penelitian bahwa sampai dengan April 2017 belum ada
nasabah yang mendapatkan pengembalian premi oleh kurator yang telah ditunjuk oleh
pengadilan. Disarankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga penga was lebih
memperhatikan perlindungan terhadap nasabah asuransi, dan OJK sebagai lembaga
perlindungan Konsumen yang berwenang untuk terus mengawasi sampai dimana proses
likuidasi perusahaan Bumi Asih Jaya agar hak-hak pemegang polis bisa terlindungi dan
mendapatkan pengembalian klaim sesuai dengan perjanjian.

Kata Kunci : Asuransi Bumi Asih Jaya, Kepailitan, Kurator, OJK

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

keadaan yang tidak pasti, yang mungkin

menguntungkan

tetapi

mungkin

saja

Manusia tidak dapat meramalkan apa

sebaliknya. Tentu saja sebagai manusia,

yang akan terjadi diwaktu yang akan

setiap orang selalu mengharapkan hal-hal

datang secara sempurna, terkadang dalam

yang baik terjadi pada dirinya, namun


kehidupan manusia dihadapkan pada suatu

manusia hanya dapat berencana

dan
137

berusaha, tetapi Tuhan Yang Maha Kuasa

semua akan hampir telanjang, orang yang

yang menentukan. Oleh karena itu, setiap

tanamannya musnah akibat banjir, akan

insan tanpa kecuali di alam fana ini selalu

jatuh miskin3

menghadapi


Menurut Pasal 1774 pengertian asuransi

berbagai

resiko

yang

merupakan sifat hakiki manusia yang

adalah

menunjukkan

untungan adalah suatu perbuatan yang

ketidak

berdayaannya


:

“suatu

perjanjian

untung-

Pencipta.

hasilnya, mengenai untung ruginnya,

Kemungkinan menderita kerugian yang

baik bagi semua pihak, maupun bagi

dimaksud disebut risiko 1

sementara pihak, bergantung pada suatu


dibandingkan

“Timbulnya

Sang

Maha

suatu

risiko

menjadi

kenyataan merupakan suatu yang belum
pasti,

sementara


kemungkinan

bagi

kejadian yang belum tentu4
Asuransi
kerugian

timbul

atau

pertanggungan

karena

kebutuhan

seseorang akan mengalami kerugian atau


manusia, Asuransi merupakan salah satu

kehilangan yang dihadapi oleh setiap

bentuk pengalihan risiko. Pertimbangan

manusia merupakan suatu hal yang tidak

yang timbul dalam pengambilan keputusan

diinginkan.

terhadap

Oleh

karena

itu,


bentuk

penanganan

risiko

apakah risiko

yang

kemungkinan timbulnya suatu risiko

didasarkan pada

menjadi kenyataan, adalah suatu hal yang

berhasil

diusahakan untuk tidak terjadi” 2


pastian tersebut dapat dicegah, dihindari,

tetapi saat terjadi suatu hal yang tidak

ditanggung sendiri atau harus dialihkan

diinginkan

suatu

kepada pihak lain. Perjanjian anatara

kerugian akibat kejadian tersebut, tentu

penanggung dan tertanggung sebagai suatu

saja manusia akan menanggung kerugian

perjanjian asuransi atas kejadian yang


tersebut. Jika kerugian tersebut dalam

dicatumkan dalam perjanjian yang timbul

jumlah yang kecil mungkin saja kerugian

tidak dapat dipastikan, ini tidak membatasi

dapat ditutupi dengan uang tabungan

kejadian yang diperjanjikan. Oleh karena

yang ada, tetapi saat terjadi suatu

itu, diperlukan kejelasan tentang risiko

kerugian yang besar seperti seseorang

yang dihadapi oleh tertanggung yang akan

yang rumahnya terbakar habis, akan

diambil alih oleh penanggung dengan

kehilangan tempat kediamannya, orang

imbalan pembayaran premi.

dan

mengalami

diidentifikasi

karena

ketidak

yang barang-barang pakaiannya dicuri
3

1

A. Junaedy Ganie, Hukum Asuransi
Indonesia , Sinar Grafika, Jakarta, 2011 hlm. 1
2
Ibid

Djoko Prakoso, Hukum Asuransi
Indonesia , PT Rineka Cipta, Jakarta, 2000 hlm. 14
4
H. Mulyadi Nitisusastro, Asuransi dan
Usaha Perasuransian di Indonesia Alfabeta,
Bandung, 2013 hlm 131

138

terhadap

diperlukan sebuah manajemen yang dapat

pertanggungan asuransi terus berkembang

mengelola atau mengolah harta kekayaan

mengikuti tingkat kompleksitas risiko

perusahaan asuransi dengan baik.

Tuntutan

kebutuhan

yang timbul dan mengancam pribadi

Kepailitan pada sebuah perusahaan

maupun dunia usaha. Perlindungan jasa

dapat terjadi karena ketidak mampuan

asuransi dalam mengatasi risiko telah

perusahaan

melahirkan usaha perasuransian sebagai

melunasi klaim dari nasabah yang sudah

suatu

dapat

jatuh tempo, maka saat terjadi perusahaan

bagi

asuransi pailit pihak yang dirugikan adalah

perekonomian suatu bangsa dalam bentuk

nasabah karena tidak dapat meminta

penyediaan jasa pengambil alihan risiko,

pembayaran klaim, sesuai Pasal 50 Ayat

sehingga

(1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun

bisnis.

memegang

Industri asuransi
peranan

penting

memungkinkan pribadi

atau

asuransi

tentang

tersebut

Perasuransian

dalam

(“UU

pelaku usaha membuat suatu perancanaan

2014

yang baik untuk perlindungan mereka

Perasuransian”) menyatakan Permohonan

terhadap resiko yang timbul dari ketidak

pernyataan pailit terhadap Perusahaan

pastian.

Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah,

Undang – Undang No. 40 Tahun 2014

Perusahaan Reasuransi, atau Perusahaan

tentang Perasuransian menyebutkan bahwa

Reasuransi Syariah berdasarkan Undang-

usaha perasuransian hanya dapat dilakukan

Undang ini hanya dapat diajukan oleh

oleh Perseroan Terbatas, Koperasi, Usaha

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Undang-

Bersama yang telah ada pada saat Undang-

Undang Nomor 40 Tahun 2014 memuat

Undang

di

kewenangan ekslusif yang dimiliki OJK,

dalam menjalankan kegiatan usahanya

apabila seorang ingin mengajukan pailit,

perusahaan- perusahaan tersebut dapat

jika

mengalami resiko yaitu seperti resiko

maka kewenangan boleh atau tidaknya ada

mengalami pailit, dibalik perlindungan

pada OJK yang dulu ada pada Menteri

akan rasa aman yang diberikan dari jasa

Keuangan”5

asuransi,

ini

diundangkan.Tentunya

perusahaan

perusahaan

asuransi

seperti

Bulan Oktober Tahun 2013, OJK

halnya perusahaan lainnya tidak terlepas

telah mencabut izin Perusahaan Asuransi

dari ancaman pailit. Perusahaan asuransi

Bumi Asih Jaya. Pencabutan itu dilakukan

tidak

lantaran perusahaan dikabarkan memiliki

selalu

berjalan

asuransi

menyangkut

dengan

mulus.

Perusahaan asuransi bisa pailit kapan saja
apabila manajemen perusahaan asuransi
tidak berjalan dengan baik. Untuk itu

5

Amir Syamsudin, Analisis Putusan
Mahkamah Konsititusi tentang Kepailitan, Jurnal
Konstitusi, Vol. 2 Nomor 2, September, 2005 hlm.
87

139

utang klaim kepada nasabah yang belum

2014

dibayar.

Dengan dicabutnya izin usaha

menyampaikan permohonan kepada OJK

perusahaan, maka PT Asuransi Jiwa Bumi

untuk mengajukan permohonan pernyataan

Asih Jaya dilarang melakukan kegiatan

pailit kepada pengadilan niaga. Kemudian

usaha

dalam Pasal 51 Ayat (2) menyebutkan,

di

bidang

asuransi

jiwa

dan

Pasal

diwajibkan menurunkan papan nama, serta

OJK

menyelesaikan utang dan kewajibannya

permohonan

51

Ayat

menyetujui
yang

(1),

Kreditor

atau

menolak

disampaikan

oleh

Pencabutan izin usaha Perusahaan

kreditor sebagaimana dimaksud pada Ayat

Asuransi Bumi Asih Jaya tentu saja

(1) paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak

nasabah/pemegang polis menjadi pihak

permohonan diterima secara lengkap.
Mahkamah Agung mengeluarkan

yang dirugikan karena tidak bisa meminta
claim ataupun pengembalian premi dari

keputusan

perusahaan tersebut, hal ini sungguh

Pailit/2015

mencederai nilai-nilai yang terkandung

pernyataan pailit terhadap PT Asuransi

dalam prinsip Utmost Good Faith (itikad

Bumi Asih Jaya (PT AJ BAJ) oleh OJK

6

sebagai pemohon pailit. Dalam Putusan

baik) dalam asuransi.
Dewan

Komisioner

Nomor

408

K/Pdt.Sus-

mengenai

permohonan

OJK

tersebut dinyatakan bahwa permohonan

mengeluarkan keputusan Nomor: KEP-

pailit dari Pemohon Pailit dikabulkan serta

112/D.05/2013 pada 18 Oktober 2013

menyatakan PT Asuransi Jiwa Bumi Asih

untuk mencabut izin usaha Asuransi Jiwa

Jaya

Bumi Asih Jaya. Berdasarkan keputusan

perusahaan bukan berarti menghilangkan

pencabutan izin usaha tersebut, perusahaan

kewajiban

asuransi ini seharusnya melaksanakan

mengembalikan

penyelesaian kewajiban kepada seluruh

dibayarkan oleh pemegang polis karena

pemegang polis. Akan tetapi, PT Asuransi

hal

Jiwa Bumi Asih Jaya belum melaksanakan

pemegang polis.

Pailit.

Dengan

tersebut

pailitnya

Perusahaan
premi

akan

yang

merugikan

suatu

untuk
telah

para

OJK

berdasarkan latar belakang yang

mengajukan gugatan pailit kepada PT

telah diuraikan, penulis tertarik untuk

Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya melalui

melakukan penelitian serta dituangkan

Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, sesuai

dalam suatu penulisan hukum (skripsi)

dengan Undang-Undang No 40 Tahun

dengan judul “Perlindungan Hukum

keputusan

6

tersebut

sehingga

Man Suparman Sastrawidjadja, Hukum
Asuransi: Perlindungan Tertanggung, Asuransi
Deposito, Usaha Perasuransian. PT Alumni,
Bandung, 2004 hlm 56

Terhadap Pemegang Polis Asuransi
Setelah Pailit (Studi Kasus PT Asuransi
Bumi Asih Jaya Palu)”
140

Pada Tahum 2009, Menteri Keuangan

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
Hukum

Perlindungan

Terhadap

Pemegang

Polis dari PT Asuransi

Bumi

telah

mengenakan

sanksi

pembatasan

kegiatan usaha pada Asuransi Bumi Asih
untuk mencegah bertambahnya pihakpihak yang kemungkinan dirugikan oleh

Asih Jaya Palu ?
2. Bagaimana

Mekanisme

permasalahan keuangan yang dihadapinya.

yang

Sanksi tersebut, dikeluarkan melalui surat

diajukan oleh Para Pemegang

nomor S-694/MK.10/2009 30 April 2009

Polis?

dengan batas waktu mengatasi masalah

Penyelesaian

II.

Tagihan

keuangan selama 12 bulan. Namun hingga

PEMBAHASAN

A. Perlindungan Hukum Terhadap

empat tahun Asuransi Bumi Asih tidak

Pemegang Polis Asuransi Pasca

dapat mengatasi penyebab dikenakannya

Pailit Bumi Asih Jaya Palu

sanksi, sehingga sesuai Undang-Undang
usaha

harus ditindak lanjuti dengan pencabutan

perasuransian dari PT Asuransi Bumi Asih

izin usaha, dengan dicabutnya izin usaha

Jaya melalui Surat Keputusan Dewan

maka menurunkan papan nama, baik di

Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

kantor pusat maupun kantor lainnya di luar

No.KEP-112/D.05/2013

kantor

OJK

mencabut

izin

tanggal

18

pusat,

menyelesaikan

seluruh

Oktober 2013 tentang Pencabutan Izin

kewajiban dan melakukan pembubaran

Usaha dibidang Asuransi Jiwa atas PT

badan hukum.

Jaya.

OJK mengajukan permohonan pailit

Pencabutan izin usahai disebabkan Bumi

atas perusahaan asuransi jiwa Bumi Asih

Asih

memenuhi

Jaya yang izin usahanya telah dicabut.

ketentuan terkait kesehatan keuangan.

Sayangnya, permohonan OJK ditolak oleh

Asuransi Bumi Asih Jaya tidak mampu

Pengadilan

memenuhi ketentuan kesehatan keuangan

dianggap tidak memenuhi salah satu syarat

baik

dikabulkannya permohonan pailit, yakni

Asuransi

Jiwa

tidak

risk

Bumi

mampu

bases

Asih

lagi

capital,

dan

rasio

Niaga,

debitur

teknis dan utang klaim. Sebelumnya OJK

dibuktikan dengan sederhana. Tidak terima

telah

untuk

dengan

Meski

mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung

demikian, aturan yang kesempatan yang

pada 10 Juni tahun lalu. Dua bulan

diberikan OJK tersebut nampaknya tidak

kemudian, MA mengabulkan kasasi dan

dapat dilaksanakan dengan baik.

menyatakan Bumi Asih Jaya dalam pailit.

memenuhi

kesempatan

ketentuan

tersebut.

putusan

utang

itu,

OJK

yang

OJK

perimbangan investasi terhadap cadangan

memberikan

memiliki

permohonan

bisa

kemudian

141

Perusahaan asuransi Bumi Asih Jaya yang

bahan masakan untuk tiga puluh hari

telah diputus pailit pada bulan Agustus

bagi debitur dan keluarganya;

tahun

2015.

mengeluarkan

Mahkamah
keputusan

K/Pdt.Sus-Pailit/2015

Agung

2. Segala sesuatu yang diperoleh debitur

408

dari pekerjaannya sendiri sebagai

mengenai

penggajian suatu jabatan atau jasa,

Nomor

pernyataan Pailit terhadap PT Asuransi

upah,

Bumi Asih Jaya (PT AJ BAJ) oleh Otoritas

tunjangan, sejauh yang ditentukan

Jasa Keuangan (OJK). Dalam Putusan

oleh hakim pengawas.

tersebut dinyatakan bahwa permohonan

uang

memenuhi

menyatakan PT Asuransi Jiwa Bumi Asih

nafkah. 7

kewajibannya

untuk

pemegang

dilindungi

penguasaan

atas

perusahaan

pengurusan,

penguasaan

penyelesaian

kewajiban

kepentingannya

akan
apabila

asuransi dinyatakan pailit.

uang

memberi

Bumi Asih Jaya juga kehilangan hak

dibuat aturan yang menyatakan bahwa
polis

dan

3. Uang diberikan kepada debitur untuk

pailit dari Pemohon Pailit dikabulkan serta

Jaya Pailit, terhadap putusan tersebut telah

tunggu

melakukan

pengurusan
bendanya,

dan
proses

harta

dan

kepada

para

Putusan pernyataan pailit yang

kreditur, pemegang polis dan pihak lain

telah diucapkan oleh hakim pengadilan

yang berhak dilakukan oleh kurator yang

niaga menimbulkan akibat hukum terhadap

telah ditetapkan Pengadilan. Pasal 69 Ayat

perbuatan hukum yang dilakukan oleh

1 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004

debitor, putusan tersebut mengakibatkan

tentang

seluruh kekayaan debitor serta segala

Kewajiban Pembayaran Utang mengatur

sesuatu yang diperoleh dalam kepailitan

tentang tugas kurator, yaitu melakukan

berada dalam sitaan umum, sejak putusan

pengurusan dan/ pemberesan harta pailit.

pailit diucapkan. Pada Pasal 22 Undang-

Bumi Asih Jaya yang dinyatakan pailit

Undang Nomor 37 tahun 2004 mengatur

oleh Pengadilan Niaga dengan putusan

pengecualian sitaan umum terhadap :

NOMOR

1. Benda, termaksud hewan yang benar-

/2015/PN.NIAGA.JKT.PST.Jo,

Kepailitan

:

dan

Penundaan

04/PDT-SUS-PAILIT

benar dibutuhkan sehubungan dengan

tertanggung

pekerjaannya, perlengkapannya, alat-

hukum berupa penunjukan kurator dan

alat medis yang dipergunakan dalam

hakim pengawas oleh hakim pengadilan

kesehatan,

tempat

tidur

diberikan

perlindungan

dan

perlengkapannya yang dipergunakan
oleh debitur dan keluarganya, dan

7

Zaeni Asyhadie&Budi Sutrisno, Hukum
Perusahaan&Kepailitan, PT Gelora Aksara
Pratama, Jakarta, 2012, Hlm 225

142

seperti yang disebutkan dalam Pasal 15

yang

lebih

Ayat (1) Undang-Undang Kepailitan dan

lainnya.

tinggi

dari

pihak

PKPU. Selanjutnya Pasal 16 Ayat (1)

2. Dalam hal perusahaan asuransi atau

Undang-Undang Kepailitan dan PKPU

perusahaan reasuransi dipailitkan

menyatakan bahwa semenjak putusan

atau dilikuidasi,

pailit diucapkan, hak Debitur pailit untuk

harus digunakan terlebih dahulu

menguasai dan mengurus kekayaan yang

untuk memenuhi kewajiban kepada

termasuk dalam harta pailit diambil alih

pemegang polis, tertanggung atau

oleh kurator.

pihak

Perusahaan Asuransi Bumi Asih Jaya
yang

telah

dinyatakan

Mahkamah

pailit

oleh

Agung

akibat

lain

dana

yang

asuransi

berhak

atas

ketentuan

asal

manfaat asuransi.
Berdasarkan

pada

tersebut tersebut, dalam kasus perusahaan

ketidakmampuannya memenuhi kewajiban

asuransi

solvabilitas minimal sesuai dengan aturan

kedudukan pemegang polis merupakan

kesehatan

perusahaan

kreditor

reasuransi

maka

kewajibannya

asuransi

harus

kepada

dan

memenuhi

kreditor

sesuai

mengalami

Preferen.

Undang

,

semata-mata

piutangnya,

berdasarkan

terlebih

yang

Preferen

karena

mendapatkan

dahulu.

Kreditor

sifat

pelunasan
preferen

merupakan kreditor yang mempunyai hak

berlaku.
Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40
Tahun

Kreditor

maka

merupakan kreditor yang oleh Undang-

dengan jenis kreditor yang telah diatur
Undang-Undang

kepailitan,

2014

tentang

Perasuransian

istimewa, yaitu suatu hak yang oleh
Undang-Undang diberikan kepada seorang

memberikan sinyal adanya perlindungan

berpiutang

terhadap pemegang polis, pada Pasal itu

tinggi daripada orang berpiutang lainnya,

disebutkan bahwa :

berdasarkan sifat piutangnya sebagaimana

1. Dalam hal perusahaan asuransi,
perusahaan
perusahaan
perusahaan

asuransi
reasuransi
reasuransi

sehingga

tingkatnya

lebih

disebutkan dalam Pasal 1134 Ayat (1)

syariah,

KUHPerdata, peraturan mengenai Kreditor

atau

Preferen diatur dalam 1139-1149 KUH

syariah

Perdata.

dipailitkan atau dilikuidasi, hak

Pasal 1134 Ayat (2) KUH Perdata

pemegang polis, tertanggung atau

disebutkan bahwa “ gadai dan hipotik lebih

peserta

harta

tinggi dari hak istimewa, kecuali dalam

kekayaan mempunyai kedudukan

hal-hal oleh undang-undang ditentukan

atas

pembagian

sebaliknya”. Kedudukan Pemegang Polis,
143

Tertanggung

atau

Peserta

Perusahaan

terhadap

specialis

KUHPerdata

pada

Asuransi sebagai pemegang hak istimewa

umumnya

karena

tidak ditentukan dalam KUH Perdata

ketentuan

yang

memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari

KUHPerdata adalah lex generalis. Selain

kreditor pemegang jaminan kebendaan

itu didalam Undang-Undang Kepailitan

atau kreditor seperatis, selain itu, didalam

dan PKPU juga tidak diatur secara khusus

Pasal 1139 dan Pasal 1149 KUH Perdata

kedudukan

menyebutkan piutang-piutang mana saja

sehingga Undang-Undang Kepailitan dan

yang harus didahulukan pembayarannya,

PKPU harus tunduk pada Undang-Undang

tetapi dalam Pasal 1139 dan Pasal 1149

Perasuransian.

KUH Perdata Pemegang Polis tidak

Perasuransian adalah undang-undang yang

termasuk dalam pasal tersebut sebagai

lebih baru dibandingkan dengan Undang-

kreditor

didahulukan

Undang Kepailitan dan PKPU sehingga

pembayarannya. Artinya apabila mengacu

berdasarkan asas lex posteriori derogat

pada KUH Perdata, kedudukan pemegang

legi priori dimana ketentuan peraturan

polis adalah sebagai kreditor konkuren,

perundang-undangan

dan

kreditor

mengesampingkan peraturan perundang-

pemegang jaminan atau kreditor separatis

undangan yang lama, maka ketentuan

karena kreditor seperatis adalah pemegang

didalam Undang-Undang Kepailitan dan

hak jaminan kebendaan, bisa berupa

PKPU akan dikesampingkan dan tunduk

hipotek, gadai, hak tanggungan maupun

pada

fidusia. 8

Sehingga berdasarkan Pasal 52 Ayat (1)

yang

juga

bukan

harus

termasuk

pada

umumnya

tercantum

Pemegang

Polis

dalam

Asuransi

Undang-Undang

yang

Undang-Undang

baru

Perasuransian.

Meskipun kedudukan Pemegang Polis

Undang-Undang Perasuransian kedudukan

tidak diatur dalam KUH Perdata, akan

Pemegang Polis Asuransi lebih tinggi

tetapi

daripada kreditor lainnya. Oleh karenanya

Undang-Undang

Perasuransian

bersifat lex specialis dibandingkan dengan

urutan

KUH Perdata. Artinya Undang-Undang

pelunasan dari debitor pailit (Perusahaan

Perasuransian harus dipandang sebagai lex

Asuransi) sebagai berikut :

kreditor

1. Kreditor
8

Hilda Fitfulia, Perlindungan Nasabah
Asuransi Dalam Kepailitan Perusahaan Asuransi
Pasca Lahirnya Undang-Undang OJK, Skripsi,
Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya,
2014

yang

yang

mendapatkan

memiliki

hak

istimewa yaitu nasabah asuransi
2. Kreditor yang memiliki piutang
yang dijamin dengan hak jaminan
3. Kreditor Konkuren

144

Bagi para pemegang polis asuransi

penyelesaian kewajiban PT Asuransi Jiwa

adanya hak utama yang diberikan oleh

Bumi Asih Jaya (Dalam Pailit), pemegang

Undang-Undang akan muncul apabila

polis dapat menghubungi kurator berikut:

Perusahaan Asuransi tersebut pailit, dan
dalam

pembagian

harta

dia

akan

mendapatkan urutan yang diutamakan.
Pemegang

Polis

Asuransi

akan

1. Raymond Bongard Pardede.
Telepon 08161858734. Email:
[email protected]
2. Lukman Sembada. Telepon

mendapatkan pembagian harta pailit dari

08179926268/081299230909.

Perusahaan

Email: [email protected]

Asuransi

sesuai

dengan

haknya, yaitu sebesar premi yang sudah
dibayarkan9

3. Gindo Hutahaean 081322283378

Subjek hukum yang sangat perlu

Kurator tersebut memiliki 2 tugas,

dilindungi hak – haknya adalah pihak

pertama untuk melikuidasi aset-aset dari

konsumen

jasa

atau

pihak

Bumi Asih Jaya seperti tanah, bangunan,

kreditur

dari

deposito dan segala macam aset yang

perusahaan asuransi, sebab konsumen jasa

dimiliki Bumi Asih Jaya. Hak utama atas

asuransi merupakan pihak yang memiliki

penjualan perusahaan asuransi

kedudukan yang sangat penting untuk

pemegang polis. saat ini telah ditunjuk tim

diperhatikan dalam perjanjian asuransi

likuidasi yang akan menginventaris aset

disamping

PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya (BAJ)

tertanggung

asuransi

sebagai

kedudukan

pelaku

usaha

perasuransian itu sendiri.

adalah

untuk kemudian di jual agar dapat

B. Mekanisme Penyelesaian

membayar sejumlah klaim yang diajukan

Tagihan yang diajukan oleh

oleh nasabah Bumi Asih Jaya dan tugas ke

Pemegang Polis

dua dari kurator yaitu memverifikasi

Sesuai peraturan perundang-undangan

dokumen para pemegang polis.

namun

penyelesaian

karena kurator-kurator tersebut berdomisili

kewajiban kepada para kreditur, pemegang

di Jakarta, yang sedikit menyulitkan

polis dan pihak lain yang berhak dilakukan

kurator dan nasabah untuk berkonsultasi,

oleh

maka karena Asuransi Bumi Asih Jaya

yang

berlaku,

kurator

proses

yang

telah

ditetapkan

Pengadilan. Kurator yang telah ditetapkan

merupakan

perusahaan

asuransi

yang

Pengadilan untuk melaksanakan proses

diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
maka kurator meminta bantuan untuk

Ali Sofian “Kepailitan Perusahaan
Asuransi”, Tesis, Fakultas Hukum Universitas
Airlangga, Surabaya, 2003, hlm. 78.
9

memfasilitasi

untuk

mempermudah

145

Nasabah Asuransi Bumi Asih Jaya yang

2016. Sedangkan pelaksanaan verifikasi

berada di Kota Palu untuk menklaim10

tagihan

kreditor

dilakukan

pada

15

Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

November 2016. Tim Kurator Bumi Asih

meminta para pemegang polis Asuransi

Jaya datang ke Kota Palu selama 3 hari

Jiwa Bumi Asih Jaya segera mendaftarkan

untuk mengadakan Rapat pencocokan

tagihan terhadap asuransi itu kepada

(verifikasi) dengan para pemegang polis di

kurator yang sudah ditunjuk setelah resmi

Kota Palu dan pertemuannya bertempat di

dinyatakan pailit, Awalnya para kurator

Kantor OJK Kota Palu dijalan Basuki

yang ditunjuk OJK menargetkan para

Rahmat, Palu Selatan. Berkas-berkas yang

kreditor dan pemegang polis mendaftarkan

harus disiapkan dalam mengajukan tagihan

tagihannya paling lambat pada 30 Agustus

diantaranya seperti surat tagihan kepada

lalu. Akan tetapi setelah dirasa masih

kurator PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya,

banyak kreditor dan pemegang polis belum

fotocopy polis asuransi, fotocopy KTP

rampung melakukan pendaftaran, maka

pemegang

batas akhir pendaftaran diundur hingga 3

pemegang polis memberikan kuasa kepada

Oktober

keputusan

orang lain yang disertai dengan fotocopy

pembubaran bumi asih dimulai setelah

KTP penerima kuasa, fotocopy surat

Otoritas Jasa Keuangan menerima Salinan

pernyataan klaim, fotocopy tanda terima

Putusan

dokumen

2016.

Dijelaskan

Mahkamah

Agung

Nomor

polis,

dari

surat

kuasa

perusahaan

jika

asuransi

tersebut

tersebut, fotocopy kwitansi dari Bumi Asih

Asuransi Bumi Asih telah dinyatakan

Jaya, dan beberapa dokumen pendukung

pailit.

lainnya, agar mempermudah kurator dalam

“Dengan ini diumumkan bahwa batas

memverifikasi11

408/2015.

Dalam

putusan

akhir pengajuan tagihan kreditor PT

Sampai dengan tanggal 3 Oktober

Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya (dalam

Tahun

2016

hanya

sekitar

200-300

pailit) yang semula pada tanggal 30

pemegang polis yang datang mendaftarkan

Agustus 2016 diundur menjadi 3 Oktober

tagihannya, sedangkan jumlah nasabah

2016”

Asuransi Bumi Asih Jaya di Kota Palu
Tim Kurator juga mengumumkan

diperkirakan kurang lebih sekitar 1000

pra verifikasi tagihan akan dilakukan

pemegang polis yang terbagi di beberapa

mulai 4 Oktober 2016 s/d 9 November

kabupaten, termasuk Poso, Ampana dan

10

Wawancara bersama Ibu fita, Kepala
sub bagian Administrasi OJK, Pada tanggal 13 Mei
2017

11

Wawancara Pak Zulfikar, Bagian
Edukasi Perlindungan Konsumen OJK, pada
tanggal 13 Mei 2017

146

Luwuk sehingga mungkin pemegang polis

mewujudkan

sistem

keuangan

yang

yang berada diluar kota Palu belum

tumbuh secara berkelanjutan dan stabil,

mendengar kabar dan tidak mengetahui

serta mampu

bahwa Asuransi Bumi Asih Jaya telah

konsumen maupun masyarakat, namun

dinyatakan pailit.12

dalam menjalankan kewenangannya OJK

melindungi kepentingan

OJK sampai sekarang masih mengurus

juga dibatasi oleh Undang-Undang agar

pengumpulan surat kuasa nasabah bagi

tidak menjadi lembaga super power. OJK

yang

hanya bisa melakukan sanksi administratif

dokumennya

sudah diverifikasi.

Surat kuasa yang dimaksud adalah surat

terhadap

yang berisikan Nama, Alamat, No Polis

ketentuan. Peran OJK dalam perlindungan

dan No Rekening Nasabah, Nasabah yang

konsumen tidak bersingunggan langsung

sudah

oleh

dengan konsumen karena OJK adalah

kurator telah mendapatkan intruksi melalui

lembaga pengawas dan regulator bukan

sms

lembaga eksekutor. Padahal besar sekali

diverifikasi

yang

dokumennya

tergolong

pembagian

pengembalian uang premi tahap satu.13
Pada ada bulan April tahun 2017,

perusahaan

yang

melanggar

harapan masyarakat terutama para nasabah
Asuransi Bumi Asih Jaya kepada OJK

proses

dalam

segera

terjadi mengenai Pengembalian klaim

dibayarkan dan dilunasi kepada Pemegang

terhadap perusahaan Asuransi Bumi Asih

Polis yang dokumen-dokumennya telah

Jaya dan Nasabah Asuransi, karena hingga

lengkap dan pemegang polis tersebut

saat ini proses pengembalian dana nasabah

masuk dalam pembagian tahap pertama.

belum tuntas. Sengketa semacam ini

pihak

kurator

pengembalian

Masalah

mengatakan
premi

akan

perlindungan

konsumen

mengatasi

diwaspadai

ketidakpastian

semua

pihak

yang

yang

dibidang lembaga keuangan maka sesuai

berkecimpung di industri asuransi maupun

dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 21

sektor keuangan lain. Pasalnya bukan tidak

Tahun 2011 tentang OJK menyebutkan

mungkin

bahwa OJK dibentuk dengan tujuan agar

menghilangkan kepercayaan masyarakat

keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa

terhadap layanan jasa keuangan, Polemik

keuangan terselenggara secara teratur, adil,

kasus PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya

transparan,

masih menjadi tantangan besar bagi pelaku

12

akuntabel

dan

mampu

Wawancara bersama Mbak fita, Kepala
sub bagian Administrasi OJK, pada tanggal 13 Mei
2017
13
Wawancara Pak Zulfikar, Bagian
Edukasi Perlindungan Konsumen OJK, pada
tanggal 13 Mei 2017

kasus

yang

terjadi

akan

industri maupun regulator untuk menjaga
serta

mengembalikan

kepercayaan

masyarakat pada jasa keuangan.

147

III.

semenjak

PENUTUP

yang

untuk menguasai dan mengurus

dilakukan penulis sesuai dengan

kekayaan dalam harta pailit

Undang-Undang No 40 Tahun

diambil alih oleh kurator. Dalam

2014

Perasuransian

kasus kepailitan Asuransi Bumi

pemegang polis mendapatkan

Asih Jaya, kurator yang ditunjuk

kepastian hak utama sebagai

memiliki

kreditur

artinya

melikuidasi aset-aset bumi asih

pemegang polis sudah harus

jaya untuk dibayarkan kepada

mendapat kepentingan utama

pemegang

saat terjadinya

memverifikasi

Dari

hasil

penelitian

tentang

preferen,

tetapi ternyata

2

tugas,

polis

yaitu

dan
dokumen-

berbeda dengan yang terjadi

dokumen

dilapangan sampai dengan bulan

asuransi. Dari hasil penelitian

April 2017 proses pengembalian

yang didapatkan nasabah yang

dana nasabah belum tuntas dan

telah diverifikasi dokumennya

belum

yang

masuk pembagian tahap satu

pengembalian

tetapi sampai April 2017 belum

ada

nasabah

mendapatkan
premi

asuransi,

kesenjangan
Undang

2.

pailit

diucapkan, hak Debitur pailit

A. Kesimpulan
1.

putusan

antara

adanya
Undang-

Perasuransian

ada

pemegang

realisasi

polis

untuk

pengembalian premi.

yang

terkait dan Hal-hal yang terjadi

B. Saran

dilapangan sehingga membuat

Besar

harapan

masyarakat

nasib para nasabah Asuransi

khususnya Nasabah Bumi Asih Jaya

Bumi

tidak

kepada Otoritas Jasa Keuangan sebagai

mendapatkan kepastian kapan

lembaga pengawas lebih memperhatikan

premi asuransi akan dibayarkan

perlindungan terhadap nasabah asuransi,

oleh kurator yang berwenang.

dan Otoritas Jasa Keuangan sebagai

Kasus ini dianggap sudah terlalu

lembaga perlindungan konsumen yang

lama dan berlarut-larut tanpa

berwenang untuk terus mengawasi sampai

adanya kepastian.

dimana proses likuidasi perusahaan Bumi

Sesuai dengan Pasal 16 Ayat (1)

Asih Jaya agar hak-hak para pemegang

Undang-Undang Kepailitan dan

polis bisa terlindungi dan mendapatkan

PKPU

pengembalian klaim sesuai dengan perjanj

Asih

Jaya

menyatakan

bahwa

148

DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
A. Junaedy Ganie, Hukum Asuransi Indonesia , Jakarta, Sinar Grafika, 2011.
Djoko Prakoso, Hukum Asuransi Indonesia , Jakarta, PT Rineka Cipta, 2000.
H. Mulyadi Nitisusastro, Asuransi dan Usaha Perasuransian di Indonesia Alfabeta,
Bandung, 2013.
Man Suparman Sastrawidjadja, Hukum Asuransi: Perlindungan Tertanggung,
Asuransi Deposito, Usaha Perasuransian . PT Alumni, Bandung, 2004.

Zaeni Asyhadie&Budi Sutrisno , Hukum Perusahaan&Kepailitan, PT Gelora Aksara
Pratama, 2012, Jakarta.

B. Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian. Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 337 Tahun 2014
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2007 tentang Kepailitan&PenundaanPembayaran
Kewajiban Utang. Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2007
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2011

C. Karya Ilmiah
Hilda Fitfulia, Perlindungan Nasabah Asuransi Dalam Kepailitan Perusahaan
Asuransi Pasca Lahirnya Undang-Undang OJK, Skripsi, Fakultas Hukum
Universitas Airlangga, Surabaya, 2014
Ali Sofian “Kepailitan Perusahaan Asuransi”, Tesis, Fakultas Hukum Universitas
Airlangga, Surabaya, 2003.

149

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45