KEHIDUPAN EKONOMI PETANI TANAMAN HIAS DI DESA BANGUN SARI KABUPATEN DELI SERDANG 1980-2008

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Di era globalisasi ini tampaknya kinerja karyawan sangat diminati oleh para

akademisi dan praktisi untuk dijadikan bahan reverensi. Setiap perusahaan
dituntut untuk lebih memperhatikan cara bagaimana mengatur hubungan dan
peran sumber daya manusia. Karyawan merupakan salah satu faktor produksi
yang sangat penting di dalam organisasi. Karena kinerja karyawanlah yang
menggerakan roda badan

usaha dengan seluruh fasilitasnya untuk mencapai

tujuan yang telah di tetapkan. Oleh karena itu perusahaan harus mampu
mendayagunakan sumber daya manusianya sesuai dengan tuntutan perkembangan
zaman dan teknologi. Kinerja karyawan secara umum mengemukakan bahwa
dimana suatu ilmu dan cara mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja yang
dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara
maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat

menjadi maksimal.
Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dilakukan oleh orang-orang
yang berada didalam perusahaan yang mengolah perusahaan. Kinerja yang baik
dapat dinilai dari kemampuan dan hasil kerja yang dimiliki karyawan. Dalam
merencanakan, mengolah dan mengoperasikan tujuan perusahaan tersebut.
Sehingga diharapkan tujuan organisasi haruslah dilaksanakan dengan sebaikbaiknya dan sebenar-benarnya.
“Kinerja merupakan implementasi dari rencana

yang telah disusun.

Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki

1
Universitas Sumatera Utara

kemampuan, kompetensi, motivasi dan kepentingan. Bagaimana organisasi
menghargai dan memperlakukan sumber daya manusianya akan mempengaruhi
sikap dan perilakunya dalam menjalankan kinerja.” (Wibowo,2007:4).
Untuk melihat suatu kinerja yang baik perlu disadari bahwa lingkungan
kerja adalah suatu faktor penting untuk kelangsungan proses bekerja. Lingkungan

kerja terbagi menjadi dua jenis yaitu; lingkungan kerja fisik dan non fisik.
Lingkungan kerja fisik ialah lingkungan kerja yang secara langsung berhubungan
dengan keadaan fisik kinerja, seperti lingkungan yang kondusif, kesesuaian
cahaya dan perlengkapan alat kerja. Sedangkan Lingkungan non fisik ialah,
dimana Lingkungan kerja yang tidak secara langsung berhubungan dengan fisik
kinerja tersebut, melainkan seperti hubungan baik antara atasan dengan bawahan
dan antara sesama karyawan. Lingkungan kerja adalah suatu tempat dimana
karyawan dapat berkreasi dan berinisiatif untuk melakukan aktifitas. Keadaan
lingkungan yang nyaman, menjadi suatu motivasi karyawan untuk melakukan
pekerjaan,

maka

perusahaan

haruslah

mengutamakan

kenyamanan


dan

memfasilitasi lingkungan kerja dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan
konsentrasi kerja karyawan, sehingga karyawan dapat lebih fokus terhadap
pekerjaannya. Suatu komunikasi yang formal dan baik merupakan alat informasi
sehingga dapat meningkatkan minat kerja karyawan.
“Menurut Cikmat dalam Nawawi (2003:292) menyatakan bahwa
Lingkungan kerja adalah serangkaian sifat kondisi kerja yang dapat diukur
berdasarkan persepsi bersama dari para anggota organisasi yang hidup dalam
bekerja sama dalam suatu organisasi”. Menurut Nitisemito (2001:183)

2
Universitas Sumatera Utara

mengemukakan bahwa:”Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada
disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
tugas-tugas yang dibebankan. Misalnya kebersihan, musik dan lain-lain”.
Jika lingkungan kerja sudah tertata dan terpenuhi dengan baik, bukan
berarti semua pekerjaan selalu berjalan mulus. Karena ada hal-hal lain yang bukan

merupakan lingkungan fisik dari perusahaan tersebut. Yaitu dengan suatu masalah
yang terjadi sehingga menyebabkan konflik dan berakibat negatif terhadap
karyawan yaitu stres kerja.
Banyak hal yang menjadi pemicu stres pada karyawan. Kendala dalam
melaksanakan pekerjaan juga sering didapati karyawan, sehingga karyawan hanya
dapat mengeluh dengan ketidak sesuaian antara tuntutan pekerjaan dengan
keadaan yang sebenarnya. Masalah seperti inilah yang menimbulkan stres yang
berat pada karyawan, karena dengan hal seperti ini karyawan mendapat teguran
dan kritikan oleh atasannya. Beban yang dialami karyawan berakibat tidak baik
untuk perusahaan. Karena stres yang dialami karyawan menyebabkan karyawan
tidak fokus dan konsentrasinya menurun. Sehingga hasil kerja yang diinginkan
perusahaan tidak dapat memberikan hasil yang baik dan tidak maksimal.
Usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan, diantaranya adalah dengan
memperhatikan stres kerja. Stress merupakan suatu kondisi keadaan seseorang
mengalami ketegangan karena adanya kondisi yang mempengaruhinya, kondisi
tersebut dapat diperoleh dari dalam diri seseorang maupun lingkungan diluar diri
seseorang. Stress dapat menimbulkan dampak yang negatif terhadap keadaan
psikologis dan biologis bagi karyawan. Ada baiknya jika seorang atasan selalu

3

Universitas Sumatera Utara

memberikan motivasi dan memberikan arahan kepada bawahan sebagai suatu
semangat kepada kinerja karyawan tersebut.
Stres kerja Menurut Robin (2006) stress didefenisikan sebagai suatu
kondisi yang dinamis dimana seorang individu dihadapkan pada suatu peluang,
tuntutan dan sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan individu
tersebut dan hasilnya dipandang tidak pasti tetapi penting.
Lingkungan kerja dan stres kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Jika diantara lingkungan kerja tidak sesuai dengan kebutuhan
karyawan maka akan dapat menurunkan kinerja karyawan. Begitu pula dengan
stress kerja, jika sesuatu hal yang menyebabkan stres kepada karyawan dapat
menurunkan konsentrasi kerja karyawan. Maka dari itu, ada baiknya jika
perusahaan harus mampu menyeimbangkan

antara lingkungan kerja dengan

fasilitas diruangan itu sendiri, Dan memahami kondisi karyawan dalam pebagian
tugas yang dibebankan agar tidak menyebabkan stres kerja untuk melancarkan
proses operasi dan mendapatkan hasil kerja karyawan yang baik sesuai dengan

tujuan perusahaan.
PT. Perkebunan Nusantara IV adalah perusahaan BUMN yang bergerak
dibidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit menjadi bahan mentah. Kantor
pusat PT. Perkebunan Nusantara IV berlokasi di Jl. Letjen Suprapto Medan yang
merupakan pusat pengendalian seluruh kegiatan operasional perusahan. Yang
secara garis besar bagian ini terdiri dari Sumber daya manusia, keuangan,
produksi,pemasaran dan lainnya. Karyawan yang bekerja dikantor pusat adalah
karyawan yang meliputi semua unit perkebunan. Dan karyawan di kantor pusat

4
Universitas Sumatera Utara

memiliki fungsi strategis yang sangat penting. Oleh karena itu, dibutuhkan
karyawan memenuhi kualifikasi tersebut, diperlukan pengembangan yang tepat,
karena pengembangan akan menentukan kualitas sumber daya manusia yang akan
bekerja pada perusahaan tersebut.
Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT.Perkebunan Nusantara IV,
peneliti tertarik untuk lebih mendalami bagian sumber daya manusia. Terdapat
sesuatu yang menarik minat peneliti untuk lebih mendeskripsikan mengenai divisi
sumber daya manusia. Untuk dapat mengetahui kinerja karyawan, kita dapat

melihat dari data kinerja karyawan pada Tabel 1.1 berikut :

No

Kriteria

1.
2.
3.
4.

Sangat Baik
Baik
Sedang
Kurang
Jumlah

Tabel 1.1
Data Penilaian Kinerja Karyawan
Uraian

Jumlah Kinerja Tahun (Karyawan)
2013
2014
2015
≥ 4,5 – 5,0
27
31
22
≥ 4,1 -4,4
3
0
7
≥3,0 – 4,0
0
0
2
< 3,0
0
0
0

30
31
31

Sumber : PT. Perkebunan Nusantara IV Medan

Pada Tabel 1.1 diatas dapat dilihat hasil kerja karyawan bagian sumber
daya manusia

sebagian besar mendapat nilai kerja yang sangat baik setiap

tahunnya. Dapat dijelaskan pada tahun 2013 karyawan mendapat nilai kerja sangat
baik sebanyak 27 orang dan mendapat nilai baik sebanyak 3 orang. Pada tahun
2014 terjadi kenaikan penilaian kinerja karyawan yang mencapai seluruh
karyawan bagian sumber daya manusia sebanyak 31 orang. Pada tahun 2015
karyawan yang mendapat nilai sangat baik sebanyak 22 orang, nilai baik sebanyak
7 orang dan nilai sedang sebanyak 2 orang. Kinerja karyawan pada bagian sumber
daya manusia hampir baik setiap tahunnya, tetapi pada tahun 2015 mengalami
penurunan kinerja. walaupun hanya mencapai nilai sedang, menunjukkan bahwa


5
Universitas Sumatera Utara

adanya penurunan kualitas kerja pada karyawan yang berdampak kepada
kinerjanya yang disebabkan karena aktifitas yang terlalu padat dan beban kerja
yang tinggi.
Menurut Mangkunegara (2005:9) Kinerja karyawan adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.Pada tahun 2015 kinerja karyawan bagian sumber daya manusia
menurun, yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian kuliatas kerja yang
diberikan karyawan kepada perusahaan tersebut. Faktor yang mempengaruhi
menurunnya kinerja karyawan merupakan suatu masalah dilingkungan kerja itu
sendiri ataupun beban kerja.
Menurut Sedarmayanti (2001:26), mengemukakan bahwa Lingkungan
kerja terdiri dari 2 sifat yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik
yang artinya : Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang
terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung. Sedangkan, Lingkungan kerja non fisik
adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik

hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun
hubungan dengan bawahan. Dengan demikian, semakin baiknya lingkungan kerja
maka semakin baik pula nilai kinerja karyawan. untuk mengetahui penyebab
menurunnya kinerja karyawan peneliti berikut data pra survei yang dilakukan
peneliti mengenai lingkungan kerja di bagian sumber daya manusia pada PT.
Perkebunan Nusantara IV medan yang tertera pada Tabel 1.2 berikut :

6
Universitas Sumatera Utara

No
1.

Tabel 1.2
Hasil Pra Survei Lingkungan Kerja
Bagian Sumber daya Manusia Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan
Jawaban
responden
Pernyataan
Ya
Tidak
53,3%

46,7%

2.

Ruangan kerja dilengkapi dengan peralatan kerja yang
memudahkan saya menjalankan tugas
Ruangan kerja saya tertata dengan rapi dan teratur

33,3%

66,7%

3.

Cahaya dirungan kerja saya baik

73,3%

26,7%

4.

Saya bekerja sama dengan semua rekan kerja

60%

40%

5.

Atasan selalu memberikan informasi penting untuk
kelangsungan kerja
Saya selalu memberikan pengarahan kepada bawahan

33,3%

66,7%

53,3%

46,7%

6.

Sumber : Hasil prasurvey karyawan pada karyawan bagian SDM PT. Perkebunan Nusantara IV

Pada Tabel 1.2 diatas menunjukkan hasil pra survei lingkungan kerja yang
dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada 15 orang karyawan di bagian
sumer daya manusia pada PT. Perkebunan Nusantara IV medan. Pada pernyataan
kedua 66,7% karyawan menyatakan bahwa ruangan kerja belum tertata dengan
rapi dikarenakan sempitnya ruangan kerja dan tumpukan berkas yang berserakan
karena kurangnya lemari untuk menyimpan berkas yang penting. Pada pernyataan
kelima 66,7% karyawan menyatakan bahwa atasan tidak selalu memberikan
informasi penting untuk kelangsungan kerja. Hal ini terjadi memungkinkan karena
atasan hanya memberikan kepada beberapa pegawainya saja tetapi informasi
tersebut tidak sampai kepada seluruh karyawan dibagian tersebut. sehingga
mengakibatkan karyawan lain mendapat informasi yang terlambat.
Pada dasarnya beban kerja yang tinggi dan lingkungan yang tidak sesuai
dengan kondisi fisik karyawan dapat berpengaruh buruk bagi kinerja karyawan
yang mengakibatkan stress pada karyawan. pada Tabel 1.3 dapat kita lihat hasil

7
Universitas Sumatera Utara

pra survei pada karyawan bagian sumber daya manusia pada PT. Perkebunan
Nusantara IV berikut :
Tabel 1.3
Hasil Pra Survei Stress Kerja
Bagian Sumber daya Manusia Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan
Jawaban
responden
Pernyataan
Ya
Tidak

No
1.

53,3%

46,7%

2.

Tugas yang diberikan sesuai dengan latar belakang
pendidikan saya
Beban kerja dikantor mempengaruhi saya secara mental

33,3%

66,7%

3.

Saya sering terlambat menyelesaikan pekerjan

26,7%

73,3%

4.

Aktifitas diluar kantor menunda pekerjaan pekerjaan
saya dikantor
Jam istirahat mampu mengembalikan semangat kerja
saya
Waktu yang ditentukan sesuai dengan beban kerja yang
saya terima

46,7%

53,3%

26,7%

73,3%

46,7%

53,3%

5.
6.

Sumber : Hasil prasurvey karyawan pada karyawan bagian SDM PT. Perkebunan Nusantara IV

Pada Tabel 1.3 diatas merupakan hasil pra survey pada 15 orang karyawan
di bagian sumber daya manusia menunjukkan bahwa dari pernyataan ke 5
sebanyak 73,3% karyawan menyatakan bahwa waktu istirahat tidak mampu
mengembalikan semangat kerja karyawan yang disebabkan adanya peraturan
atasan yang menuntut karyawan untuk tidak keluar dijam istirahat, sehingga
karyawan merasa jenuh. Hal ini disebabkan sebagian karyawan tidak kembali
diwaktu yang tepat ketika jam istirahat selesai dan ruangan kerja yang terlalu
kosong membuat ruangan kerja menjadi sunyi.
Pada pernyataan ke 6 sebanyak 53,3% menyatakan bahwa beban kerja yang
diterima tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa
beban kerja yang diberikan menggunakan target waktu sehingga mengahruskan
karyawan menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan waktu yang telah
ditentukan.

8
Universitas Sumatera Utara

Dari data diatas menjelaskan adanya stress yang dialami dari beban
pekerjaan yang tinggi, tuntutan pekerjaan yang diberikan perusahaan dapat
mengakibatkan karyawan merasa tertekan. kita dapat melihat uraian pekerjaan
yang dijelaskan di Tabel 1.4 berikut :
Tabel 1.4
TUJUAN PEKERJAAN KARYAWAN
PTPN IV Bagian SDM MEDAN
NO

BAGIA
N

JABATAN

• Krani Ur.
Pengelolaan
SDM

• Krani Ur.
Pengelolaan
CBHRMS

1

Bagian
Sumber
Daya
Manusia

• Krani Ur.
Pengemban
gan SDM
• Krani Ur.
HI dan
HAK

• Krani Ur.
Kesehatan
dan K3

URAIAN JABATAN
1.Mengerjakan administrasi personalia karyawan pimpinan dan kayawan
pelaksana
2.Menyelesaikan dan melaporkan semua kegiatan administrasi
personalia karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana kepada
Asisten Urusan
3.Menyusun dan menyimpan dokumentasi (arsip) administrasi personalia
karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana
1.Membuat sistem pendataan kompetensi SDM sesuai kebutuhan
perusahaan
2.Membuat pemetaan Kompetensi SDM
3.Merencanakan disain pelatihan dan pengembangan ,termasuk
identifikasi kebutuhan dan evaluasi hasil pelatihan
4.Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan siklus manajemen
kinerja mulai dari perencanaan ,pembimbing ,sampai dengan penilaian
kerja .
1. Mengerjakan administrasi diklat
2.Menyelesaikan dan melaporkan semua kegiatan administrasi diklat
kepada Asisten Urusan
3.Menyusun dan menyimpan dokumentasi (arsip) adminitrasi diklat
1.Mengerjakan administrasi hubungan industrial dan kesejahtraan/hak
2.Menyelesaikan dan melaporkan semua kegiatan administrasi hubungan
industrial dan kesejahtraan/hak kepada Asisten Urusan
3. Menyusun dan menyimpan dokumentasi (arsip) administrasi
hubungan industrial dan kesejahteraan/hak
1.Mengerjakan adminitrasi K3
2.Menyelesaikan dan melaporkan semua kegiatan administrasi K3
kepada Asisten Urusan
3.Menyusun dan menyiapkan dokumentasi (arsip) administrasi K3
4.Menyusun/merencanakan/Menyelesaikan kebijakan di bidang
kesehatan
5.Menyelesaikan dan menyusun pengajuan tagihan dari pengorangan
Apotik dan Rumah Sakit.
6.Membuat dan mengajukan kebutuhan obat dan alat kesehatan dari
rumah sakit

9
Universitas Sumatera Utara

1.Mengendalikan dan mengagendakan surat masuk dan keluar
2.Mengagendakan rencana kerja dan rapat Harian,Mingguan, Bulanan
Kepada Bagian
3.Menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan rencana kerja dan
• Sekretaris
Bagian
rapat Kepala Bagian yang secara substansial dan mengingatkannya
sesuai rencana yang telah diagendakan
4.Mempersiapkan form kunjungan tamu dan mengatur kunjungan tamutamu Kepala Bagian
Sumber Data : PT. Perkebunan Nusantara IV

Dari data yang telah dikemukakan pada Tabel 1.4 adalah tanggung jawab
penuh kepada setiap karyawan untuk melakukan pekerjaan. Struktur kerja yang
telah di tentukan menuntut karyawan agar selalu menyerahkan data atau pun
pekerjaannya kepada atasan untuk di dikirim kepada pimpinan perusahaan. Tetapi
belum tentu semua pekerjaan akan selalu berjalan mulus. Karena ada saja kendala
yang menimbulkan masalah antara pimpinan kepada karyawan bagian sumber
daya manusia.
Karyawan pada bagian sumber daya manusia sering mengalami
keterlambatan menyampaikan laporan kepada pimpinan sehingga mengakibatkan
ketidak sesuaian kerja. Keterlambatan tersebut dapat disebabkan dari terlambatnya
pengiriman data dari unit kebun kekantor pusat, ada juga suatu kendala yang
disebabkan oleh dinas keluar kota yang tidak bisa dihindari yang harus menunda
pekerjaan kantor. Dengan masalah yang terjadi tersebut, karyawan sering
mengeluh. Karena karyawan sering mendapat tekanan dari pimpinan. Dengan
tekanan yang dialami karyawan, karyawan mengalami stress yang mengakibatkan
karyawan semakin kesulitan untuk melakukan pekerjaan, komunikasi yang
memburuk, kurangnya motivasi kepada karyawan dan kinerja karyawan menjadi
menurun. Menurunnya kinerja karyawan ditunjukkan pada Tabel 1.1 yang
menunjukkan menurunnya kualitas kerja karyawan yang memungkinkan

10
Universitas Sumatera Utara

peraturan tersebut baru saja berlaku sehingga karyawan dibagian sumber daya
manusia belum terbiasa dengan peraturan yang berlaku. Disamping masalah dari
perusahaan, masalah pribadi dari karyawan juga mengganggu kinerja karyawan.
masalah pribadi tersebut tidak jauh didapatkan dari karyawan yaitu dengan
ketidak nyamanan karyawan untuk bekerja karena lingkungan pekerjaan yang
dapat merusak konsentrasi karyawan.
Informasi merupakan suatu alat untuk melancarkan pekerjaan. akan tetapi
bagaimana jika rahasia perusahaan tertalu ditutupi, hal ini sama dengan
kuranganya komunikasi antar bagian untuk saling berbagi ilmu dan informasi.
Selain dari lingkungan non fisik ternyata lingkungan kerja fisik tidak nyaman
membuat konsentrasi karyawan terganggu untuk melakukan pekerjaan. misalnya
seperti ruangan yang terlalu sempit yang tidak sesuai dengan jumlah karyawan
yang berada bagian sumber daya manusia, banyaknya berkas-berkas yang
berserakan dilantai, meja dan di atas lemari karena tempat/lemari berkas tidak
memadai, Sedangkan berkas yang begitu banyak semuanya penting untuk
perusahaan. Dengan tumpukan berkas-berkas, jika suatu waktu dibutuhkan,
karyawan sulit untuk mencarinya. Disamping itu adanya anak sekolah atau
mahasiswa yang PKL juga menyebabkan ruangan yang sempit tersebut menjadi
semakin berisik dan gaduh. Sehingga karyawan terganggu untuk

melakukan

pekerjaanya. Tekanan yang lain dari lingkungan pekerjaan ialah pimpinan yang
kurang membebaskan karyawan untuk menyegarkan fikiran diluar jam kerja
untuk beristirahat. Karyawan yang beristirahat diharuskan tetap berada dan
beristirahat didalam kantor. Hal ini bisa terjadi karena alasan kurang disiplinnya

11
Universitas Sumatera Utara

karyawan masuk diruangan di jam yang sudah ditentukan. Tetapi jika dengan
memandangi komputer saja, karyawan sudah sangat merasa bosan, bagaimana
jika di jam istirahat karyawan juga tidak bisa mendapat penyegaran dari udara
yang berada diluar ruangan kantor. Ada baiknya jika struktur kerja yang berlaku
saling dihormati dan dipatuhi sehingga tidak terjadi masalah yang mengakibatkan
menurunnya kinerja karyawan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan oleh peneliti diatas,
maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai faktor kinerja dengan
judul penelitian ” Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja terhadap
Kinerja karyawan bagian SDM pada PT. Perkebunan Nusantara IV”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah dalam penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Apakah lingkungan kerja dan stress kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan

bagian sumber daya manusia pada PT.Perkebunan Nusantara IV

Medan .”
1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mencari manfaat yang bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh dari lingkungan kerja dan
stress kerja terhadap kinerja karyawan bagian Sumber daya manusia

pada

PT.Perkebunan Nusantara IV Medan.

12
Universitas Sumatera Utara

1.3.2
1.

Manfaat Penelitian
Bagi perusahaan
Dapat memberikan ilmu dan wawasan yang bermanfaat mengenai
lingkungan kerja yang menjadi perhatian perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan dan memahami stress kerja karyawannya dengan baik
agar karyawan tersebut dapat lebih rileks untuk meningkatkan kinerjanya.

2.

Bagi pihak lain
Dimana peneliti selanjutnya mampu melakukan pengembangan
penelitian dan membandingkan hasil penelitian untuk masa yang akan
datang.

3.

Bagi penulis
Manfaat bagi penulis adalah menambah wawasan dan pengetahuan
lebih mendalam mengenai lingkungan pekerjaan dan stress kerja serta
pengaruhnya terhadap peningkatan kinerja karyawan pada suatu organisasi
maupun perusahaan.

4.

Bagi Kinerja
Manfaat bagi karyawan yaitu mampu mengendalikan diri mengenai
beban pekerjaan dan sepenuhnya serta mentaati peraturan yang diberikan
perusahaan dan bersama-sama menjaga kebersihan ruangan kerja sehingga
dapat menciptakan ruangan kerja yang baik.

13
Universitas Sumatera Utara