Penetapan Kadar Zat Aktif Pada Tablet Parasetamol 500 mg Di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Demam adalah kondisi saat suhu tubuh di atas 38oC. Meski bisa merupakan gejala
penyakit tertentu, pada umumnya demam menunjukkan bahwa tubuh sedang
melawan infeksi. Saat melawan infeksi, ada zat dalam tubuh yang meningkatkan
produksi panas sekaligus menahan pelepasan panas sehingga menyebabkan
demam. Seseorang dikatakan demam jika ia merasa gejala-gejala berikut:
menggigil, panas dan dingin bergantian, lemas, berkeringat, dan wajah kelihatan
memerah.(Sugani & Priandarini, 2010)
Demam ringan tidak selalu berbahaya, sebaliknya mampu meningkatkan
denyut nadi yang bisa menurunkan stamina. Dalam keadaan tertentu, demam
merupakan tanda adanya infeksi dan menunjukkan perlunya diadakan pemeriksaan
spesifik atau pemberian obat-obat antibiotik. Jika suhu tubuh naik hingga melebihi
40oC, tindakan-tindakan harus dilakukan untuk mencegah seizure (serangan

penyakit tiba-tiba) atau dehidrasi. Pencegahannya antara lain dengan aspirin dan
ibuprofen atau parasetamol secara bergantian setiap 2 jam. (Wallace, 2007)
Obat antinyeri dan antiradang meliputi obat antidemam (antiperetik) dan
antinyeri (analgesik). Keduannya bekerja dengan mengurangi gejala demam., rasa
nyeri dan radang. Asetosal dan parasetamol efek terapi antidemamnya lebih tinggi
dibandingkan efek antinyeri dan antiradangnya. (Aziz dkk, 2004)

Universitas Sumatera Utara

2

Demam

akan

meletihkan/melemahkan

penderita,

maka


harus

ditekan/dikurangi dengan obat penurun panas (antipiretika). Yang perlu
diperhatikan pada pemberian obat antipiretika pada penderita jangan sampai
pemberian obat analgetik tersebut menutupi gejala-gejala penyakit penderita.
(Widjajanti,1991)
Parasetamol merupakan analgesik bebas (“over the counter”) untuk orang
dewasa dan anak-anak yang paling popular di Inggris dan benar-benar aman jika
digunakan sesuai dengan dosis yang direkomendasikan (untuk orang dewasa,
biasanya tidak lebih dari delapan tablet 500 mg dalam waktu 24 jam ). (Cairns,
2004)
Parasetamol termasuk obat lama yang bertahan lama sebagai analgesik,
karena relatif aman terhadap lambung, juga merupakan analgesik pilihan untuk
anak-anak maupun ibu hamil/menyusui. Ada sedikit perbedaan mekanisme aksi
parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik.
Tapi bukan berarti parasetamol tidak punya efek samping. Efek samping
parasetamol larinya ke liver/hati. Ia bersifat toksik di hati jika digunakan dalam
dosis besar. Karena itu dosis maksimal penggunaan parasetamol adalah 4
gram/sehari atau 8 tablet 500 mg/hari. Melebihi itu, akan berisiko terhadap hati.

(Ikawati, 2010)
Untuk parasetamol, dosis 12 g (24 tablet) merupakan dosis yang berpotensi
menjadi fatal bagi sebagian besar pasien, sedangkat 7,5 g bisa mematikan pada
individu yang berisiko tinggi. Gejalanya baru timbul 3 hari setelah overdosis,
dimana dapat terjadi fulminant lanjut. Parasetamol dimetabolisme melalui proses

Universitas Sumatera Utara

3

konjugasi di hati: bila jalur ini menjadi jenuh akan terbentuk metabolit toksik,
biasanya diinaktivasi oleh glutation. Dosis yang lebih rendah menjadi toksik bagi
orang yang menggunakan obat penginduksi enzim (seperti fenitoin, karbamazepin,
rifampisin) dan orang dengan gizi buruk (anoreksia, alkoholisme, kelaparan).
(Davey, 2006)
Atas dasar inilah penulis ingin membuat tugas akhir berjudul “Penetapan
Kadar Zat Aktif pada Tablet Parasetamol 500 mg Di PT Kimia Farma (Persero)
Tbk Plant Medan”, untuk mengetahui apakah kadar zat aktif dalam tablet
parasetamol 500 mg sesuai dengan penetapan kadar dalam Farmakope Indonesia
Edisi IV.

1.2

Permasalahan

Permasalahannya adalah apakah kadar zat aktif dalam tablet parasetamol 500 mg
yang diproduksi oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan telah memenuhi
syarat sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) Edisi IV yang tidak kurang dari
90% tidak lebih dari 110,0%.
1.3

Tujuan

Untuk mengetahui apakah kadar parasetamol pada sediaan tablet parasetamol 500
mg yang terkandung di dalam tablet memenuhi syarat seperti yang tertera pada
Farmakope Indonesia Edisi IV.

Universitas Sumatera Utara

4


1.4

Manfaat

Dapat mengetahui apakah kadar parasetamol pada sediaan tablet parasetamol 500
mg yang terkandung di dalam tablet memenuhi syarat seperti yang tertera pada
Farmakope Indonesia Edisi IV.

Universitas Sumatera Utara