Pengaruh Pemberian Dosis Kompos Ternak Babi dan Interval Pemotongan Terhadap Kualitas Hijauan Ruzi (Brachiaria Ruziziensis)

TINJAUAN PUSTAKA
Kotoran Babi
Menurut Lazcano et al., (2008) dikatakan bahwa kotoran ternak
merupakan sumberdaya alam yang bernilai yang dapat digunakan sebagai pupuk,
karena mengandung unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan bagi
pertumbuhan tanaman.
Kotoran babi memiliki kandungan P yang cukup tinggi dikarenakan pakan
hewan ternak tersebut sangat kompleks dan bervariasi yang terdiri dari sayursayuran, dedak, ampas tahu, limbah rumah tangga dan konsentrat sehingga
kotoran yang dihasilkan juga banyak mengandung unsur hara. Di samping itu
kotoran babi yang dipakai sebagai bahan pembuatan bokashi berasal dari ternak
babi yang sudah tua sehingga kotorannya banyak mengandung unsur hara
(Hartatik, 2010).
Ternak babi biasanya diberi pakan yang mengandung bahan yang mudah
dicerna. Pupuk dari kotoran babi lebih banyak mengandung asam fosfor dan asam
belerang dibandingkan dengan pupuk kotoran hewan ternak lainnya. Kandungan
K dan Ca dari kotoran babi rendah. Pupuk kompos babi termasuk pupuk dingin,
jadi perubahannya berlangsung perlahan-lahan dan sesuai dipakai pada tanah yang
berstektur ringan. Karena didalam tanah tersebut perubahan bahan organik oleh
bakteri atau jasad-jasad renik lainnya terjadi secara intensif
(Damanik et al., 2010).
Lingga (2008) menyatakan bahwa kandungan kadar hara kotoran beberapa

jenis ternak digolongkan dalam pupuk panas dan pupuk dingin. Pupuk panas
merupakan pupuk yang penguraiannya berjalan secara cepat sehingga terbentuk

Universitas Sumatera Utara

panas. Sedangkan pupuk dingin merupakan pupuk yang penguraiannya berjalan
sangat lambat sehingga tidak terbentuk panas. Jenis dan kandungan hara yang
terdapat pada beberapa kotoran ternak padat dan cair dapat dilihat pada Tabel 1
berikut.
Tabel 1. Kandungan unsur hara kotoran dari beberapa jenis ternak
Nama
Ternak
Kuda
Kerbau
Sapi
Kambing
Domba
Babi
Ayam


Kelinci

Bentuk
Kotoran
Padat
Cair
Padat
Cair
Padat
Cair
Padat
Cair
Padat
Cair
Padat
Cair
Padat
dan
Cair
Padat

dan
Cair

Nitrogen
(%)
0,55
1,40
0,60
1,00
0,40
1,00
0,60
1,50
0,75
1,35
0,95
0,40
1,00

Fosfor

(%)
0,30
0,02
0,30
0,15
0,20
0,50
0,30
0,13
0,50
0,05
0,35
0,10
0,80

Kalium
(%)
0,40
1,60
0,34

1,50
0,10
1,50
0,17
1,80
0,45
2,10
0,40
0,45
0,40

Air
(%)
75
90
85
52
85
92
60

85
60
85
80
87
55

2,72

1,10

0,50

55,3

Keterangan
Pupuk panas
Pupuk dingin
Pupuk dingin
Pupuk panas

Pupuk panas
Pupuk dingin
Pupuk dingin

Pupuk dingin

Sumber: Lingga (2008)

Pupuk
Pupuk adalah hara tanaman yang umumnya secara alami ada dalam tanah,
atmosfer dan dalam kotoran hewan. Pupuk memegang peranan penting dalam
meningkatkan hasil tanaman, terutama pada tanah yang kandungan unsur haranya
rendah. Pupuk organik mampu menggemburkan lapisan permukaan tanah (top
soil), meningkatkan populasi jasad renik, mempertinggi daya serap dan daya
simpan air yang oleh karenanya kesuburan tanah menjadi meningkat
(Samekto, 2006).

Universitas Sumatera Utara

Kualitas pupuk organik harus memenuhi standar mutu atau persyaratan

teknis minimal pupuk organik. Persyaratan teknis minimal pupuk organik dapat
dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Persyaratan teknis minimal pupuk organik
Kandungan
Cair
4,5
4–8

No.

Parameter

Satuan

1
2
3
4

C-organik

C/N ratio
pH

%
%

Padat
>12
12-25
4–8

P2O5

%