Pengaruh Pemberian Dosis Kompos Ternak Babi dan Interval Pemotongan Terhadap Kualitas Hijauan Ruzi (Brachiaria Ruziziensis)

PENDAHULUAN

Latar belakang
Kebutuhan akan hijauan makan ternak merupakan salah satu yang
diperlukan dan besar manfaatnya bagi kehidupan dan kelangsungan populasi
ternak. Salah satu kendala utama dalam peningkatan produktivitas peternakan di
negara berkembang adalah kuantitas dan kualitas pakan yang berfluktuasi
khususnya dalam musim kemarau (Van et al., 2005).
Susetyo (1976) menyatakan bahwa kualitas dan kuantitas hijauan sangat
ditentukan oleh kesuburan tanah karena sel tanaman membutuhkan zat hara yang
lengkap untuk pertumbuhannya. Di samping itu, ketersediaan pakan ternak juga
dipengaruhi oleh musim, pada musim penghujan produksi berlimpah dan pada
musim kemarau terjadi kekurangan hijauan.
Terjadinya tanah yang kritis disebabkan oleh hilangnya pelindung tanah,
sehingga tanah tidak berdaya menahan air dengan deras sehingga tanah akan
kehilangan banyak unsur yang berguna bagi kehidupan tanaman. Sehingga
keterbatasan pakan hijauan dapat menjadi penyebab utama populasi ternak disuatu
daerah menurun, karena kemampuan peternak dalam penyediaan pakan akan
menentukan jumlah ternak yang dipelihara.
Permasalahan berikutnya yang dihadapi seperti penggunaan pupuk
anorganik secara terus menerus dapat menyebabkan kerusakan struktur tanah serta

menyebabkan penurunan pH tanah, mengganggu keseimbangan organisme di
dalam tanah dan mengganggu kualiatas air permukaan (Novizan, 2005).
Pembuangan limbah kotoran ternak babi secara sembarangan akan
menimbulkan pencemaran baik didalam air dan bau di udara. Oleh karena itu

Universitas Sumatera Utara

untuk mewujudkan lingkungan yang ramah dan lahan berproduksi, sehingga
kotoran ternak babi dapat diolah menjadi pupuk organik yang mempunyai efek
jangka panjang yang baik bagi tanah, yaitu dapat memperbaiki struktur kandungan
organik tanah dan juga menghasilkan hijauan yang berkualitas, karena Pupuk
kandang ini merupakan kotoran padat dari hewan yang tercampur dengan sisa-sisa
pakan dan alas kandang. Nilai pupuk kandang tidak saja ditentukan oleh
kandungan nitrogen, asam fosfat, dan kalium saja, tetapi karena mengandung
hampir semua unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman serta berperan dalam
memelihara keseimbangan hara dalam tanah.
Adapun sifat fisik limbah babi dapat dianggap sebagai bahan padat
(kurang dari 85% air) dan masih cukup mengandung nutrisi yang berpontesial
untuk mendorong kehidupan jasad renik dalam melakukan proses penguraian
dengan penambahan aktivaktor menggunakan EM4 (Effective Microorganisms 4).

Pada dasarnya aktivator ini adalah mikroorganisme yang berada dalam cairan
bahan penumbuh, apabila cairan yang berisi mikroorganisme dilarutkan air dan
dicampurkan kedalam bahan yang akan dikomposkan maka dengan cepat
mikroorganisme ini berkembang dan mempercepat proses pengomposan.
Nilai nutrisi hijauan kaitannya dengan tingkat kesuburan tanah dan umur
pemotongan. Pemotongan sebagian maupun seluruh pucuk tanaman yang berada
diatas permukaan tanah, secara umum dapat dinyatakan sebagai intensitas dan
interval pemotongan (Humphreys, 1978). Pengaturan interval pemotongan sangat
penting untuk menentukan produksi dan kualitas serta kemampuan tumbuh
kembali (regrowth) tanaman tersebut, agar dapat menghasilkan produksi hijauan
pakan yang berkualitas tinggi secara berkesinambungan.

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian pengaruh pemberian kompos ternak babi dengan dosis dan pemotongan
interval yang berbeda terhadap kualitas hijauan ruzi (Brachiaria ruziziensis).

Tujuan Penelitian
Mengetahui pemanfaatan dosis kompos ternak babi dan pengaruh interval

pemotongan terhadap kualitas hijauan (bahan kering, protein kasar, serat kasar,
dan lemak kasar) dari hijauan ruzi (Brachiaria ruziziensis).

Hipotesis Penelitian
Pemanfaatan dosis kompos babi dan pengaruh interval pemotongan dapat
meningkatkan kualitas hijauan (bahan kering, protein kasar, serat kasar, dan lemak
kasar) dari hijauan ruzi (Brachiaria ruziziensis).

Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mayarakat,
petani, peternak dan pemerintah dalam mengatasi masalah pakan ternak dan
memberikan nilai tambah bagi peternak/petani dari hasil pengolahan limbah
kotoran babi. Hasil penelitian ini juga diharapkan menjadi sumber informasi baik
kalangan akademis, peneliti, praktisi dan menjadi rekomendasi bagi petani
peternak.

Universitas Sumatera Utara