Prosedur Pelayanan Publik Pada Perusahaan Daerah Angkutan Kota Binjai (PD. Angkutan Kota Binjai) Ditinjau dari Hukum Administrasi Negara

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Indonesia adalah negara hukum. Hal ini tertuang dengan tegas dalam

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu dalam pasal
1 ayat (3) , “Negara Indonesia adalah negara hukum”.1 Sebagai negara hukum,
maka semua warga negara Indonesia wajib mematuhi hukum yang berlaku di
Indonesia yang dituangkan dalam berbagai peraturan-peraturan.
Atas kewajibannya untuk mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku di
Indonesia, seluruh warga negara Indonesia memiliki hak-hak tertentu sesuai
kodratnya sebagai manusia. Hal tersebut juga tercantum dalam konstitusi negara
Indonesia. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 mengamanatkan bahwa negara Indonesia didirikan dengan tujuan untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai
negara hukum yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan umum, setiap kegiatan
disamping harus diorientasikan pada tujuan yang hendak dicapai juga harus
didasarkan pada hukum yang berlaku sebagai aturan kegiatan kenegaraan,

pemerintahan, dan kemasyarakatan. Dalam tujuan negara Indonesia yang tertuang
dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tersebut
diatas terkandung makna bahwa negara berkewajiban memberikan pelayananpelayanan kepada setiap warga negara untuk memenuhi hak dan kebutuhannya
sebagai manusia. Untuk melindungi hak-hak setiap warga negaranya, pemerintah
1

Pasal 1 ayat (3) diatas merupakan hasil amandemen ketiga Undang-undang Dasar 1945 yang
diamandemen pada tahun 2001.

7

Universitas Sumatera Utara

harus memberikan pelayanan-pelayanan atas hak-hak warga negaranya dengan
baik agar terwujud cita-cita bangsa dan terbentuk negara yang sejahtera. Adanya
hak dan kewajiban yang disandang oleh warga negara berkaitan dengan kodrat
manusia sebagai pendukung hak dan kewajiban.
Pertumbuhan penduduk dalam suatu negara akan menuntut pemerintahnya
untuk mampu menyedikan berbagai sarana dan pemenuhan hajat hidup bagi
rakyatnya. Memberikan pelayanan kepada masyarakat merupakan kewajiban yang

paling fundamental bagi pemerintah di suatu negara. Kewajiban negara melalui
pemerintahnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakatnya, terutama
pada negara yang menganut paham “welfare state” seperti halnya Indonesia.
Sebagai konsekuensi dari konsep tersebut, negara dituntut untuk berperan lebih
jauh dan melakukan campur tangan terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat
dalam rangka mewujudkan kesejahteraan.
Dalam proses pemberian pelayanan, pemerintah berperan sebagai katalisator
yang dapat mempercepat suatu proses agar sesuai dengan apa yang seharusnya.
Namun demikian, bukan berarti rakyat sebagai warga negara lantas meninggalkan
partisipasinya dalam urusan ini. Dalam hal ini pemerintah merupakan pemegang
otoritas kebijakan publik yang harus memainkan peranan penting untuk
memotivasi kegaiatan dan partisipasi masyarakat melalui penyediaan berbagai
fasilitas, bagi perkembanagan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri dalam upaya melaksanakan kegiatan pembangunan baik ditingkat nasional
maupun daerah.
Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional
tidak dapat dilepaskan dari prinsip otonomi yang diberikan pada daerah tingkat
8

Universitas Sumatera Utara


provinsi dan tingkat kabupaten/kota. Sebagai daerah otonom, pemerintah daerah
yang terdiri dari tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota mempunyai
kewenangan dan tanggung jawab untuk menyelenggarakan kepentingan
masyarakat

berdasarkan

prinsip

keterbukaan,

menggerakkan

partisipasi

masyarakat, dan pertanggung jawaban kepada masyarakat.
Bagi pemerintah daerah (Pemda) yang memiliki tugas dalam pengelolaan
pemerintahan daerah, maka substansi otonomi daerah sangat penting karena
reformasi dalam sistem pemerintahan di daerah tentang pembangunan ekonomi

dapat dilihat dalam aspek sistem pengaturan kebijakan, politik, dan keuangan
yang menjadi tanggung jawab pemerintah kota dan kabupaten.
Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.2
Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum, juga
sebagai implementasi tuntutan globalisasi yang harus diberdayakan dengan cara
memberikan daerah kewenangan yang lebih luas, lebih nyata dan bertanggung
jawab, terutama dalam mengatur, memanfaatkan dan menggali sumber-sumber
potensi yang ada di daerah masing-masing.
Otonomi daerah yang diberikan kepada daerah-daerah otonom dapat
memaksimalkan pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan publik kepada
masyarakatnya. Pemberian pelayanan publik yang dilakukan pemerintah
khususnya pemerintah daerah adalah dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan

2

Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 1 angka 6.

9


Universitas Sumatera Utara

masyarakat serta dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundangundangan.
Masyarakat yang merupakan pelanggan dari pelayanan publik memiliki
kebutuhan dan harapan yag besar pada kinerja penyelenggara pelayanan publik.
Semua pemerintah daerah dituntut untuk memberikan pelayanan semaksimal
mungkin demi terciptanya kesejahteraan masyarakat. Manajemen pelayanan
publik di era otonomi daerah ini akan semakin mempermudah pemerintah daerah
untuk

melakukan

upaya

perbaikan

layanan.

Melalui


instansi-instansi

pemerintahan dan perusahaan-perusahaan daerah yang ada di suatu daerah dapat
membantu mewujudkan hal tersebut dengan lebih efisien. Misalnya saja pada
pemerintah Kota Binjai.
Pemerintah Kota Binjai terdiri dari beragam instansi/kantor yang berfungsi
memberikan pelayanan kepada masyarakatnya, misalnya Kantor Pelayanan
Terpadu Kota Binjai, Kantor Pertanahan Kota Binjai, Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Tirta Sari Kota Binjai, Perusahaan Daerah Angkutan Kota Binjai
(PD. Angkutan Kota Binjai), dan lain sebagainya.
Perusahaan daerah menjadi salah satu prajurit yang bertugas memberikan
pelayanan semaksimal mungkin, tak terkecuali di Kota Binjai. Di Kota Binjai
sendiri terdapat 2 Perusahaan Daerah (PD) yang merupakan Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) Kota Binjai yang berperan secara aktif dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat Kota Binjai. Kedua perusahaan daerah tersebut
adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sari Kota Binjai dan
Perusahaan Daerah Angkutan Kota Binjai (PD. Angkutan Kota Binjai). Sesuai
dengan nama perusahaannya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sari
10


Universitas Sumatera Utara

Kota Binjai adalah perusahaan milik daerah Kota Binjai yang bergerak dalam
distribusi air bersih untuk masyarakat Kota Binjai. Sementara perusahaan daerah
Kota Binjai lainnya adalah Perusahaan Daerah Angkutan Kota Binjai (PD.
Angkutan Kota Binjai) adalah perushaan daerah yang bergerak dalam bidang
transportasi daerah untuk masyarakat Kota Binjai. Keunikan dari Perusahaan
Daerah Angkutan Kota Binjai ini adalah mengenai fungsinya sebagai
penyelenggara transportasi umum di Kota Binjai. Tidak seperti Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) yang sudah ada disetiap daerah-daerah di Indonesia,
keberadaan Perusahaan Daerah Angkutan tidak dimiliki oleh setiap daerah di
Indonesia, hanya sedikit saja daerah yang memiliki BUMD yang bergerak di
bidang transportasi umum, dan Kota Binjai merupakan kota yang memiliki
BUMD dibidang transportasi tersebut dengan nama Perusahaan Daerah Angkutan
Kota Binjai.
Keunikan-keunikan yang telah disebutkan diatas akhirnya membuat penulis
tertarik untuk mengetahui bagaimana pelayanan publik yang diberikan oleh
pemerintah daerah Kota Binjai, khusunya pada Perusahaan Daerah Angkutan
Kota Binjai (PD. Angkutan Kota Binjai) yang merupakan salah satu perusahaan

daerah yang ada di Kota Binjai, dan merupakan perusahaan daerah yang bergerak
dibidang transportasi di Indonesia, sehingga penulis ingin melakukan sebuah
penelitian pada Perusahaan Daerah Angkutan Kota Binjai terkhusus dalam bidang
pelayanan publik, dan dengan hal tersebut penulis memilih judul dan
mengkhususkan

penelitian

tentang

“Prosedur

Pelayanan

Publik

Pada

Perusahaan Daerah Angkutan Kota Binjai (PD. Angkutan Kota Binjai)


Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara”.
11

Universitas Sumatera Utara

B.

Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah tinjauan umum pelayanan publik di Indonesia ?
2. Bagaimanakah prosedur pelayanan publik pada Perusahaan Daerah
Angkutan Kota Binjai ?
3. Apa saja potensi dan permasalahan Perusahaan Daerah Angkutan Kota
Binjai dalam memberikan pelayanan publik ?

C.

Tujuan Dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan
Selain untuk melengkapi persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Hukum


pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, tulisan ini juga bertujuan
untuk :
1.

Mengetahui tinjauan umum pelayanan publik di Indonesia.

2.

Mengetahui bagaimana prosedur pelayanan publik pada Perusahaan
Daerah Angkutan Kota Binjai.

3.

Mengetahui apa saja potensi dan permasalahan Perusahaan Daerah
Angkutan Kota Binjai dalam memberikan pelayanan publik.

2. Manfaat Penulisan
Nilai dari suatu penelitian ditentukan oleh besarnya manfaat yang dapat
diambil dari penelitian tersebut. Adapun manfaat yang penulis harapkan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

12

Universitas Sumatera Utara

a.

Secara Teoritis
Bagi ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan secara teoritis
dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan ilmu hukum,
khususnya dalam bidang Hukum Administrasi Negara.

b.

Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan umpan balik kepada
Pemerintah Kota Binjai khususnya Perusahaan Daerah Angkutan
Kota Binjai sehingga lebih dapat membuka diri menerima masukan
dari pihak lain dalam rangka mencari format kebijakan yang
diperlukan untuk kegiatan pemerintahan dalam pelayanan yang lebih
efektif, efisien, responsif, dan akuntabel.

D.

Keaslian Penulisan
Karya ilmiah ini disusun berdasarkan literatur yang diperoleh dari

perpustakaan dan dari media massa baik media cetak maupun media elektronik.
Karya ilmiah ini merupakan hasil karya yang belum pernah diangkat oleh
mahasiswa sebelumya. Keaslian penulisan karya ilmiah ini dapat dibuktikan
dengan melihat data-data yang telah terdaftar di sekretariat jurusan Hukum
Administrasi Negara Departemen Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.

13

Universitas Sumatera Utara

E.

Tinjauan Kepustakaan
1. Prosedur
Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi

yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang baku (sama) agar selalu
memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prosedur merupakan
tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Prosedur juga dapat diartikan
sebagai metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu
masalah.3

2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik terdiri dari 2 (dua) suku kata yaitu pelayanan dan
publik. Untuk dapat mengetahui pengertian dari pelayanan publik maka
terlebih dahulu akan dibahas mengenai pengertian kata demi kata.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayan sebagai hal, cara atau
hasil pekerjaan melayani. Sedangkan melayani adalah menyughi (orang)
dengan makanan atau minuman; menyediakan keperluan orang; mengiyakan;
menerima; menggunakan. Selanjutnya, Menurut Kotler, pelayanan adalah
setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan,
dan menawarkan kepuasan meskipin hasilnya tidak teikat pada suatu produk
secara fisik.
Sementara itu, istilah publik berasal dari Bahasa Inggris public yang
berarti umum, masyarakat, negara. Inu dan kawan-kawan mendefinisikan
3

http://kbbi.co.id/arti-kata/prosedur, diakses pada hari Senin, tanggal 22 Februari 2016, jam
10.00 WIB.

14

Universitas Sumatera Utara

publik adalah sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir,
perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilainilai norma yang merasa memiliki.
Dari penjelasan-penjelasan diatas, pelayanan Publik (public services)
dapat didefinisikan sebagai suatu pelayanan atau pemberian terhadap
masyarakat yang berupa penggunaan fasilitas-fasilitas umum, baik jasa
maupun non jasa yang dilakukan oleh organisasi publik sebagai bagian dari
pemerintah. Pendapat lain mengenai pengertian pelayanan publik diutarakan
oleh Dr.Ir. Juniarso Ridwan, M.Si., M.H. dan Achmad Sodik Sudrajat, S.H.,
M.H.; Penulis buku berjudul Hukum Administrasi Negara Dan Kebijakan
Pelayanan Publik ini berpendapat bahwa pelayanan publik adalah pelayanan

yang

diberikan

pemerintah

sebagai

penyelenggara

negara

terhadap

masyarakatnya guna memenuhi kebutuhan dari masyarakat itu sendiri dan
memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya,
Prof.Dr.Lijan Poltak Sinambela, dkk., mendefinisikan pelayanan publik
sebagai setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah
manusia yang memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu
kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak
terikat pada suatu produk secara fisik.4 Sementara itu dalam Ketetepan
Menteri Perdayagunaan Aparatur Negara No. 63/KEP/M.PAN/7/2003,
pelayanan publik diartikan sebagai segala kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan
4

Prof.Dr.Lijan Poltak Sinambela, dkk, Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan, dan
Implementasi (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2006), hlm. 5

15

Universitas Sumatera Utara

perundang-undangan. Dengan demikian, pelayanan publik adalah pemenuhan
keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara negara.
Pada hakikatnya negara dalam hal ini pemerintah haruslah dapat
memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Kebutuhan dalam hal ini bukanlah
kebutuhan

secara

individual

akan

tetapi

berbagai

kebutuhan

yang

sesungguhnya diharapkan oleh masyarakat, misalnya kebutuhan kesehatan,
pendidikan, dan lain-lain.
Untuk lebih jelas, pelayanan publik dibagi menjadi kelompokkelompok, yaitu :
a. Kelompok Pelayanan Administratif, yaitu pelayanan yang menghasilkan
berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik, misalnya
status

kewarganegaraan,

sertifikat

kompetensi,

kepemilikan

atau

penguasaan terhadap suatu barang dan sebagainya, misalnya Kartu Tanda
Penduduk (KTP), sertifikat kepemilikan/penguasaan tanah, akte kelahiran,
akte kematian, Surat Izin Mengemudi (SIM), paspor, Surat Ijin Mendirikan
Bangunan (SIMB), dan lain sebagainya.
b. Kelompok Pelayanan Barang, yaitu pelayan yang menghasilkan berbagai
bentuk/jenis barang yang digunakan oleh publik, misalnya jaringan
telepon, penyediaan tenaga listrik, air bersih, dan sebagainya.
c. Kelompok Pelayanan Jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai
bentuk jasa yang dibutuhkan oleh publik, misalnya pendidikan,
pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi, pos, dan lain
sebagainya.

16

Universitas Sumatera Utara

3. Perusahaan Daerah
Perusahaan Daerah ialah semua perusahaan yang didirikan berdasarkan
undang-undang ini yang modalnya untuk seluruhnya atau untuk sebagian
merupakan kekayan daerah yang dipisahkan, kecuali jika ditentukan lain dengan
atau berdasarkan undang-undang.5
Menurut Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara yang dimaksud dengan Perusahaan Daerah adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah.
Menurut Wikipedia.org, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di
Indonesia dapat berbentuk Perseroan Terbatas (PT) maupun Perusahaan Daerah
(PD). BUMD adalah perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah
daerah.6
Perusahaan Daerah adalah perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh
Pemerintah Daerah, serta pengaturannya diatur dalam peraturan daerah yang
bersangkutan. Yang dimaksud Perusahaan adalah semua perusahaan yang
didirikan berdasarkan Undang-Undang Perusahan Daerah, yang didirikan dengan
Peraturan Daerah dan merupakan badan hukum serta kedudukannya diperoleh
dengan berlakunya peraturan daerah tersebut. Perusahan Daerah adalah suatu
kesatuan produksi yang bersifat memberi jasa, menyelenggarakan kemanfaatan
umum dan memupuk pendapatan. Pemerintah Daerah dapat memiliki BUMD
yang

pembentukan,

penggabungan,

pelepasan

kepemilikan,

dan/atau

pembubarannya ditetapkan dengan Peraturan Daerah yang berpedoman pada

5
6

Undang-undang nomor : 5 tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah. Pasal 2.
https://id.m.wikipedia.org./wiki/Badan_usaha_milik_daerah. diakses pada hari Senin, tanggal
22 Februari 2016, jam 11.00 WIB.

17

Universitas Sumatera Utara

peraturan perundang-undangan. Tujuan Perusahaan Daerah adalah turut serta
melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi
nasional umumnya dalam rangka demokrasi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan
rakyat dengan mengutamakan industrialisasi dan ketentraman serta kegairahan
kerja dalam perusahaan, serta menuju masyarakat adil dan makmur.
Perusahaan Daerah bergerak dalam lapangan yang sesuai dengan urusan
rumah tangganya menurut peraturan perundang-undangan yang mengatur
pemerintahan daerah. Cabang-cabang produksi yang penting bagi daerah yang
bersangkutan diusahakan oleh Perusahaan Daerah

yang modalnya untuk

seluruhnya merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan. Dalam melaksanakan
tujuan tersebut Perusahaan Daerah bekerjasama dengan Perusahaan Negara,
Koperasi dan Swasta dalam hal ini lapangan usaha Perusahan Daerah dan
hubungannya dengan lapangan usaha koperasi. Dan kepada koperasi tetap
diutamakan.
Perusahaan Daerah pada hakikatnya mencari keuntungan yang nantinya
dapat dipakai untuk pembangunan daerah, atau berfungsi sebagai aset daerah, dan
salah satu sumber penghasilan daerah dengan sasaran untuk meningkatkan
pendapatan daerah. Jadi hasil atau penghasilan Perusahaan Daerah menjadi
sumber pendapatan Pemerintah Daerah dan dapat dilihat di dalam Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daearh (APBD) setiap daerah.
Lapangan kerja Perusahaan Daerah atau usahannya tidak sama dari setiap
daerah, tergantungan pada kebutuhan daerah masing-masing. Modal Perusahaan
Daerah terdiri dari seluruh atau sebagian dari kekayaan daerah yang dipisahkan.
Modal Perusahaan Daerah yang untuk seluruhnya terdiri atas kekayaan daerah
18

Universitas Sumatera Utara

dipishkan tidak terdiri atas saham. Sebaliknya modal perusahaan daerah yang
sebagian terdiri dari kekayaan daerah yang dipisahkan, modal itu terdiri atas
saham. Semua alat likuid disimpan dalam bank yang ditunjuk oleh Kepala Daerah
yang bersangkutan berdasarkan petunjuk-petunjuk menteri keuangan. Saham
perusahaan daerah terdiri atas saham priortitas hanya dapat dimiliki oleh
daerah, sedangkan saham biasa dapat dimiliki oleh daerah, warga negara
Indonesia dan atau badan hukum yang didirikan berdasarkan Undang-Undang
Indonesia.

Besarnya jumlah nominal saham

prioritas

dan saham biasa

ditetapkan dalam peraturan pendirian perusahaan daerah. Kedudukan hukum, gaji,
pensiun dan sokongan serta penghasilan dari direksi dan pegawai/pekerja
Perusahaan Daerah diatur dengan Peraturan Daerah yang berlaku setelah
mendapat pengesahan dari instansi atasan dengan meperhatikan ketentuanketentuan pokok peraturan gaji daerah yang berlaku. Direksi mengangkat dan
memberhentikan

pegawai/pekerja

Perusahaan

Daerah

menurut

Peraturan

Kepegawaian yang disetujui oleh Kepala Daerah/Pemegang saham-saham
prioritas berdasarkan peraturan pokok Kepegawaian Perusahaan Daerah tersebut.
Pengaturan

lebih

terinci

tentang

pembinaan

dan

pengawasan

Perusahaan Daerah diatur berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1
Tahun 1984 tentang Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan Perusahaan Daerah
di lingkungan Pemerintah Daerah. Contoh Perusahaan Daerah : PD Air Minum
(PDAM), PD.Pasar, PD.Parkir, PD.Kebun Binatang, PD. Angkutan, dan lain-lain.

19

Universitas Sumatera Utara

4. Angkutan
Angkutan adalah sarana untuk memindahkan orang atau barang dari
suatu tempat ke tempat lain. Tujuannya adalah untuk membantu orang atau
kelompok orang menjangkau

berbagai

tempat

yang dikehendaki,

atau

mengirimkan barang dari tempat asalnya ketempat tujuannya.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan
menjelaskan angkutan adalah pemindahan orang dan atau barang dari satu tempat
ketempat lain dengan menggunakan kendaraan.
Angkutan umum adalah salah satu media transportasi yang digunakan
masyarakat secara bersama-sama dengan membayar tarif. Sementara itu
kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk
dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran baik langsung maupun tidak
langsung.7
Tujuan utama keberadaan angkutan umum adalah dalam rangka
menyelenggarakan pelayanan angkutan yang baik dan layak bagi masyarakat,
aman, cepat, murah dan memberikan rasa nyaman kepada masyarakat.
Angkutan umum berperan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan
pergerakan atau mobilitas yang semakin meningkat untuk berpindah dari suatu
tempat ke tempat lain yang berjarak dekat, menengah ataupun jauh. Angkutan
umum juga berperan dalam pengendalian lalu lintas, penghematan bahan bakar
atau energi, dan juga perencanaan dan pengembangan wilayah.

7

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan
Orang di Jalan Dengan Kendaraan Umum, Pasal 1 angka 3.

20

Universitas Sumatera Utara

5. Hukum Administrasi Negara
Hukum administrasi negara merupakan terjemahan dari “Administratief
Recht” (Bahasa Belanda) yang juga dapat diterjemahkan menjadi istilah lain yaitu

hukum tata usaha negara dan hukum pemerintahan.
Hukum administrasi negara adalah seperangkat peraturan hukum yang
mengatur dan mengikat tentang bagaimana cara bekerjanya lembaga-lembaga atau
alat-alat administrasi negara dalam memenuhi tugas, fungsi, wewenang masingmasing, dan hubungan dengan lembaga atau alat perlengkapan negara lain serta
hubungan dengan masyarakat dalam melayani warga negara.
E.Utrecht menjelaskan bahwa hukum administrasi negara adalah hukum
yang mengatur sebagian lapangan pekerjaan administrasi negara. 8 Hukum
administrasi negara adalah hukum yang menguji hubungan hukum istimewa yang
diadakan para pejabat dalam melakukan tugas mereka yang khusus.
Prajudi Atmosudirdjo dalam bukunya Hukum Administrasi Negara
merumuskan definisi hukum administrasi negara adalah hukum yang secara khas
mengenai seluk beluk daripada administrasi negara, dan terdiri atas dua
tingkatan.9 Hukum administrasi negara memiliki 2 (dua) aspek, yaitu :
1. Aturan-aturan hukum yang mengatur dengan cara bagaimana alatalat perlengkapan negara itu melakukan tugasnya;

8

Philipus M. Hadjon, dkk, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia (Introduction To The
Indonesian Administrative Law) (Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 2008), hlm. 24
9
Ibid, hlm. 26.

21

Universitas Sumatera Utara

2. Aturan-aturan hukum yang mengatur hubungan hukum antara alat
perlengkapan administrasi negara atau pemerintah dengan para
warga negaranya.

F.

Metode penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penulisan sebuah karya ilmiah seperti
skripsi, data merupakan dasar utama agar tujuan dapat lebih terarah dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Dalam penulisan skripsi ini metode penelitian yang digunakan penulis
adalah yuridis normatif, yang antara lain sebagai berikut :
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor Perusahaan Daerah Angkutan Kota
Binjai.

2. Sumber Data
Sumber data dalam penulisan skripsi ini dikaji dari beberapa sumber,
antara lain :
a. Data Primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh penulis
sendiri yang diperoleh langsung dari informan yaitu Kepala
Bagian (Kabag) Tata Usaha Perusahaan Daerah Angkutan Kota
Binjai.
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui kepustakaan,
dengan menelaah buku-buku literatur, undang-undang, dan
22

Universitas Sumatera Utara

tulisan-tulisan lain yang berkaitan dengan permasalahan yang
diteliti.
c. Data Tertier, yaitu dengan menggunakan kamus hukum maupun
kamus umum dan media internet.
3. Metode Pengumpulan Data
a. Studi Kepustakaan
Metode pengumpulan data diperoleh dengan cara membaca
bahan-bahan kepustakaan atau buku-buku yang berkaitan dengan
topik yang diteliti. Dalam hal ini bahan-bahan hukum yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti adalah Undang-Undang
Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Peraturan
Daerah Kota Binjai Nomor 10 tahun 2007 tentang Perusahaan
Daerah Angkutan Kota Binjai, dan peraturan-peraturan lainnya
yang berkaitan dengan penelitian ini.

b. Studi Lapangan
Metode pengumpulan data dengan cara

studi lapangan

dimaksudkan agar memperoleh data yang dilakukan dengan cara
wawancara. Wawancara dilakukan untuk mengungkap data
mengenai prosedur pelayanan publik yang diberlakukan oleh
Perusahaan Daerah Angkutan Kota Binjai.

23

Universitas Sumatera Utara

G.

Sistematika Penulisan
Skripsi ini diuraikan dalam 5 (lima) bab, dan tiap-tiap bab terbagi atas

beberapa sub bab, untuk mempermudah dalam memaparkan materi dari skripsi ini
dapat digambarkan sebagai berikut :

BAB I :

PENDAHULUAN
Bab ini merupakan gambaran umum yang berisi tentang latar
belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan,
keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.

BAB II :

TINJAUAN UMUM PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA
Bab ini terdiri dari sub bab : landasan hukum pelayanan publik di
Indonesia, asas dan tujuan pelayanan publik di Indonesia, dan
transportasi publik sebagai bentuk pelayanan publik.

BAB III :

PELAYANAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN DAERAH
ANGKUTAN KOTA BINJAI
Bab ini terdiri dari sub bab : dasar hukum Perusahaan Daerah
Angkutan Kota Binjai, struktur organisasi Perusahaan Daerah
Angkutan Kota Binjai, dan prosedur pelayanan publik pada
Perusahaan Daerah Angkutan Kota Binjai.

BAB IV :

KENDALA

YANG

DIHADAPI

DALAM

MEMBERIKAN

PELAYANAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN DAERAH
ANGKUTAN KOTA BINJAI
24

Universitas Sumatera Utara

Bab ini terdiri dari sub bab : potensi dan masalah yang dihadapi
Perusahaan Daerah Angkutan Kota Binjai dalam memberikan
pelayanan publik, dan upaya Perusahaan Daerah Angkutan Kota
Binjai dalam memberikan pelayanan publik.

BAB V :

PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dari skripsi ini yang terdiri dari
kesimpulan dan saran.

25

Universitas Sumatera Utara