JURNAL BELAJAR Pertemuan Ke 6 (5)

JURNAL BELAJAR

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke- 6

1. IDENTITAS JURNAL

Nama
: Ummy Kalsum
NIM
: 201710070311112
Dosen
: Husamah, S.Pd,. M.Pd.
Kelas
: Biologi II-C
Pertemuan : ke-6 (Kamis, 29 Maret 2018 )
Topik
: Teori Belajar Revolusi Sosio-Kultural

2. KONSEP PENTING YANG DIPELAJARI
Teori belajar cultural merupakan suatu konsepsi yang menempatkan budaya kultur menjadi

bagian tak terpisahkan dalam proses pembelajaran.Teori ini tidak dijabarkan secara eksplisit.
3. KONSEP YANG BELUM DIPAHAMI
 Jelasaan pandangan Revolusi Sosio-Kultura!
 Pengertian teori Kognitif Sosial Bandura!
 Jelaskan evolusi dari teori Edward Bunett Tylor!

4. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN/PERTANYAAN BESERTA
PEMECAHANNYA

Pada bagian ini dikaji tentang pandangan teori belajar revolusi-sosiokultural
dan aplikasinya clalam kegiatan pernbelajaran. Pembahasan diarahkan pada hal-hal
seperti, pentingnya revolusi-sosiokultural dalam belajar, teori belajar Piagetian, dan
teori belajar Vygotsky. Kajian diakhiri dengan memaparkan aplikasi teori belajar
revolusi sosiokultural dalam kegiatan pembelajaran.

Pandangan yang mampu mengakomodasi sociocultural-revolution dalam teori
belajar dan pembelajaran dikemukakan oleh Lev Vigotsky. Ia mengatakan bahwa
jalan pikiran seseorang harus dimengerti dari latar sosial-budaya dan sejarahnya.
Artinya, untuk memahami pikiran seseorang bukan dengan cara menelusuri apa yang
ada dibalik otaknya dan pada kedalaman jiwanya, melainkan dari asal-usul tindakan

sadarnya, dari interaksi sosial yang dilatari sejarah hidupnya (Moll & Greenberg,
1990). Peningkatan fungsi-fungsi mental seseorang berasal dari kehidupan sosial
atau kelompoknya, dan bukan dari individu itu sendiri. Interaksi sosial demikian
antara lain berkaitan erat dengan aktifitas-aktifitas dan bahasa yang dipergunakan.
Kunci utama untuk memahami proses-proses sosial dan psikologis manusia adalah
tanda-tanda atau lambang yang berfungsi sebagai mediator (Wertsch, 1990). Tanda-



tanda atau lambang tersebut merupakan produk dari lingkungan sosial-kultural di
mana seseorang berada.
Pada tingkat tertua dalam evolusi religinya, manusia percaya bahwa makhlukmakhluk halus itulah yang menempati alam sekeliling tempat tinggalnya. Makhlukmakhluk halus yang tinggal dekat tempat tinggal manusia itu, yang bertubuh halus
sehingga tidak dapat tertangkap oleh pancaindera manusia., yang mampu berbuat
hal-hal yang tak dapat diperbuat manusia, mendapat tempat yang sangan
pentingdalam kehidupan manusia, sehingga menjadi objek penghormatan dan
penyembahannya, yang disertai berbagai upacara berupa doa, sajian, atau korban.
Religi itulah yang oleh Tylor di sebut Animisme.
Kemudian Tylor melanjutkan teorinya tentang asal mula religi dengan suatu
uraian tentang evolusi religi, yang berdasarkan cara berpikir evolusionisme. Katanya
animisme yang pada dasarnya merupakan keyakinan kepada roh-roh yang mendiami

alam semesta sekeliling tempat tinggal manusia, merupakan bentuk religi yang
tertua. Pada tingkat kedua dalam evolusi religi, manusia yakin bahwa gerak alam
yang hidup itu juga disebabkan adanya jiwa dibelakang peristiwa-peristiwa dan
gejala-gejala alam itu. Sungai-sungai yang mengalir dan terjun ke laut, gununggunung yang meletus, gempa bumi, angin taufan, gerak matahari, tumbuhnya
tumbuh-tumbuhan, pokoknya seluruh gerak alam. Disebabkan oleh makhlukmakhluk halus yang menempati alam.
Jiwa alam itu kemudian deparsonifiksikan dan dianggap seperti makhlukmakhluk yang memiliki suatu kepribadian dengan kemauan dan pikiran, yang
disebut dewa-dewa alam. Pada tingkat ketiga evolusi religi, bersama dengan
timbulnya susunan kenegaraan dalam masyarakat manusia, timbul pula keyakinan
bahwa dewa-dewa alam itu juga hidup dalam suatu susunan kenegaraan,serupa
dalam dunia makhluk manusia. Maka terdapat pula susunan pangkat dewa-dewa,
mulai dari raja dewa-dewa sebagai dewa trtinggi, sampai pada dewa-dewa yang
terendah pangkatnya. Susunan serupa itu lambat launmenimbulkan kesadaran bahwa
semua dewa itu pada hakekatnyahanya merupakan penjelmaandari satu dewa saja,
yaitu dewa yang tertinggi. Akibat dari keyakinan itu adalah berkembangnya
keyakinan pada satu Tuhan dan timbulnya religi-religi yang bersifat monotheisme
sebagai tingkat yang terakhir dalam evolusi religi manusia.

5. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Berjalanannya mata kuiah ini di kelas kami sangat berpengaruh besar bagi kami, suasana
kelas yang tidak terlalu tegang dan tidak terlalu membosankan karena selalu ada pembahasan

unik yang selalu dibahas didalam kelas yang menyebabkan kita tidak mudah bosan dan
bersemangat dalam menginkuti perkuliahan ini, menrut saya perkuliahan ini menyenangkan
bagi saya dan teman sekelas saya.
6. REFLEKSI DIRI

Saya adalah tipe yang sulit berbicara tentang pendapat saya kepada banyak orang di dalam
luar atau di dalam kelas tetapi saya merasa, sekarang sedikit demi-sedikit saya telah berubah
dan mulai memberanikan diri saya dalam bertanya, menanggapi walaupun itu hanya didalam
kelas. Sejauh ini mungkin kendala saya ada pada rasa sulit tersebut.

Dokumen yang terkait

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FK-UMM Dalam Pertemuan Occupational Health di Philippines

0 56 1

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 100 15

Perancangan Logo Ulang Tahun Kota Cimahi Ke Delapan Di Pemerintah Kota Cimahi

1 42 1

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KAB. PRINGSEWU

43 182 68

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62