REVISI Demokrasi Indonesia Sebagai Role

DEMOKRASI INDONESIA SEBAGAI ROLE MODEL DEMOKRASI DI ASIA
TENGGARA

Disusun Sebagai:
TUGAS MATA KULIAH KAJIAN HAM DAN DEMOKRASI
SEMESTER 5

Disusun Oleh :
Laila Rezvina Baswedan

20130510111

Raden Asep Bahtiar

20130510114

Ratna Anjani Saraswati

20130510126

Ayunda Kristamurti


20130510141

Rheza Aditya Gradianto

20130510135

M. Gagah Dirgantara

20130510167

Ade Yudha Prasetya

20130510244

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
TAHUN 2015


DAFTAR ISI

Abstrak

iii

Latar Belakang

1

Rumusan Masalah

1

Pengertian Demokrasi

1

Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia


2

Periode Demokrasi Parlementer

2

Periode Demokrasi Terpimpin (Orde Lama)

3

Periode Demokrasi Pancasila (Orde Baru)

3

Periode Pasca Orde Baru (Reformasi)

4

Pembahasan


Demokrasi Indonesia Berazas Pancasila

4

Kondisi Demokrasi di Kawasan Asia Tenggara:

studi kasus Thailand dan Myanmar

Kesimpulan

ii

5

6

Abstrak
Tanah surga dimana kayu bisa menjadi tanaman sebenarnya bukan hanya omongan
sejarah belaka. Negeri tempat kita sekarang berpijak ini adalah negeri dengan kekayaan
budaya dan suku yang hampir tidak terbatas, dengan masih banyak lagi keindahan yang

belum terjamah. Berpikir tentang semua hal ini mungkin bisa membuat kita kesusahan,
karena memang benar Indonesia adalah negara yang layak untuk kita banggakan. Apabila
kita bandingkan indonesia dengan negara lain, siapa bisa menunjuk dimana kurangnya
indonesia dari segi kebebasan berekspresi dengan terpenuhinya hampir semua hak demokrasi
setiap individu. Di indonesia, kebhinekaan bukan hanya slogan semata. Perbedaan yang ada
diantara warga negaranya jarang sekali menjadi kebencian dan malah menjadi kebanggaan.
Saking hebatnya, Thailand ingin berusah mereplikasi sistem demokrasi yang berjalan di bumi
pertiwi ini. Thank God Indonesia is Democratic, kita juga harus bangga menjadi Indonesia
yang demokrasi karena kita telah membuktikan terhadap Negara lain bahwa Indonesia adalah
negara dengan penduduk yang banyak, dengan wilayah yang luas, yang secara territorial
didominasi oleh perairan telah membuktikan bahwa Indonesia telah berhasil melakukan
pemilu yang “fair” walaupun seperti kita ketahui tetap adanya banyak kendala yang dihadapi
oleh Indonesia.

iii

Latar Belakang
Demokrasi sebagai bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara
tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga

kekuasaan politik negara yaitu eksekutif, yudikatif dan legislatif untuk diwujudkan dalam tiga
jenis lembaga negara yang saling lepas dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama
lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga
lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol.
Tanah surga dimana kayu bisa menjadi tanaman sebenarnya bukan hanya omongan
sejarah belaka. Negeri tempat kita sekarang berpijak ini adalah negeri dengan kekayaan
budaya dan suku yang hampir tidak terbatas, dengan masih banyak lagi keindahan yang
belum terjamah. Berpikir tentang semua hal ini mungkin bisa membuat kita kesusahan,
karena memang benar Indonesia adalah negara yang layak untuk kita banggakan. Indonesia
adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi, untuk di Asia Tenggara
Indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan demokrasinya, mungkin kita bisa
merasa bangga dengan keadaan itu. Di dalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal
kemerdekaan hingga saat ini, ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di
Indonesia terdiri dari beberapa model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan
lainnya. Dan dalam paper ini, penulis akan menjelaskan dari pengertian demokrasi, serta
sejarah perkembangan demokrasi dan keuntungan Indonesia menganut demokrasi.

Pengertian Demokrasi
Kata demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat,


dan

kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan
1

rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik.
Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator
perkembangan politik suatu negara.
Pengertian demokrasi secara istilah menurut para ahli, adalah sebagai berikut:


Menurut Abraham Lincoln :

Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
(government of the people, by the people, and for the people). (Dedy Ismatullah,
2007)
Hakikat demokrasi dalam sisitem pemerintahan memberikan penekanan pada
keberadaan kekuasaan di tanagan rakyat, baikdalam pemeritahan maupun dalam
penyelenggaraan Negara, yang mencangkup tiga hal: pertama, pemerintah dari rakyat

(government of the people) kedua, pemerintah oleh rakyat (government by people) ketiga,
pemerintahan untuk rakyat (government by people).
Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Sejarah demokrasi di Indonesia terbagi menjadi empat periode dan setiap periode
memiliki ciri demokrasi tersendiri, secara singkat antara lain ialah :


Periode Demokrasi Parlementer (1945-1965)

Periode ini merupakan awal perkembangan demokrasi di Indonesia. Namun sayangnya
demokrasi pada periode ini tidak mempunyai modal cukup untuk menjadi mapan dalam
implementasinya, entah dalam teori, konsep dan praktiknya. Demokrasi pada periode ini hanya
menjadi pemersatu dan alat koalisi antar suku dan agama yang beragam di Indonesia untuk
dapat menjadi bangsa. Namun demokrasi parlementer ini ternyata kurang begitu cocok
diterapkan di Indonesia karena dalam prosesnya timbul banyak perpecahan politik dan partai2

partai politik yang mendominasi terpecah belah. Sehingga Demokrasi Parlementer ini
digantikan menjadi Demokrasi Terpimpin (Guided Democracy). (Noer, 1986)



Periode Demokrasi Terpimpin / Orde Lama (1959-1965)
Ciri-ciri demokrasi ini adalah dominasi politik presiden dan berkembangnya

pengaruh komunis dan peranan tentara (ABRI) dalam panggung politik nasional.3
Dominasi kekuasaan politik presiden pada saat itu terbukti melahirkan tindakan dan
kebijakan yang menyimpang dari ketentuan Undang-Undang Dasar 1945. Misalnya,
pada tahun 1960 Presiden Soekarno membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
padahal dalam hal ini presiden tidak memiliki wewenang. Namun sejak pada tahun
1959 diberlakukannya dekrit presiden, setelah itu banyak penyimpangan konstitusi
oleh presiden atas dasar dominasi kekuatan politik presiden. (Mubarak, 2007)


Periode Demokrasi Pancasila / Orde Baru (1965-1998)
Periode ini merupakan masa pemerintahan Presiden Soeharto yang disebut

masa Orde Baru. Sebutan Orde Baru merupakan kritik terhadap periode sebelumnya,
Orde Lama. Demokrasi Pancasila pada periode ini secara garis besar menawarkan
tiga komponen demokrasi. Pertama, menegakkan kembali asas-asas negara hukum
dan kepastian hukum. Kedua, mengutamakan kehidupan yang layak bagi semua
warga negara. Ketiga, pengankuan dan perlindungan HAM, peradilan yang bebas

dan tidak memihak.


Periode Pasca Orde Baru / Reformasi (1998 – sekarang)
Periode pasca Orde Baru ini disebut Era Reformasi. Dalam periode ini

tuntutan-tuntutan rakyat mengenai pelaksanaan demokrasi dan HAM harus lebih
konsekuen. Tuntutan ini berawal dari lengsernya Presiden Soeharto yang telah
menjabat selama tiga puluh tahun lamanya dengan Demokrasi Pancasilanya. Dalam
3

periode ini cita-cita dari demokrasi yang mapan dan menjunjung tinggi HAM
menjadi tantangan utama, sehingga dalam periode ini banyak terjadinya perombakan
baik secara aturan, fungsi dan institusi. Wacana demokrasi pada pasca Orde Baru
atau Era Reformasi erat kaitanya dengan pemberdayaan masyarakat madani (civil
society) dan penegakan HAM secara sungguh-sungguh serta mengembalikan
kedaulatan sesungguhnya kepada rakyat. (Jankins, 2000)

Demokrasi Indonesia berazas Pancasila
Demokrasi Indonesia merupakan demokrasi yang khas dengan ciri pokok mengacu

pada nilai-nilai Pancasila. Rumusan formal demokrasi pancasila mendasarkan diri pada
kerakyatan dan juga mencakup demokrasi politik, ekonomi, hukum, dan kebudayaan.
Apresiasi yang patut dibanggakan dari Demokrasi di Indonesia adalah bahwa Indonesia
merupakan negara yang paling baik dalam menerapkan sistem Demokrasi di negaranya
setidaknya diantara negara-negara di Asia Tenggara. Adanya kebebasan media dalam
meredaksikan liputannya, pemilihan umum dengan banyaknya partai serta pemilih yang
berpartisipasi, serta kegiatan pemberantasan korupsi merupakan nilai yang patut dibanggakan
dari penerapan demokrasi di Indonesia. Sehingga bagaimana Indonesia menerapkan
demokrasinya terkadang menjadi contoh bagi negara lain di Asia Tenggara. (Yulianti, 2015)
Apabila kita bandingkan indonesia dengan negara lain, siapa bisa menunjuk dimana
kurangnya indonesia dari segi kebebasan berekspresi dengan terpenuhinya hampir semua hak
demokrasi setiap individu. Di indonesia, kebhinekaan bukan hanya slogan semata. Perbedaan
yang ada diantara warga negaranya jarang sekali menjadi kebencian dan malah menjadi
kebanggaan. Ada banyak keuntungan yang didapat oleh Indonesia karena menganut
demokrasi dalam pemerintahan nya.

4



Rakyat memilik kontrol terhadap kekuasaan politik yang ada



Demokrasi ini mampu meningkatkan kesadaran politik rakyatnya, serta
merangsang mereka untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas
pribadinya



Menurunkan ketergantungan rakyat kepada elit politik



Mudah diterapkan pada komunitas dengan jumlah kecil

Penerapan pancasila pada demokrasi Indonesia dapat dikatakan sudah berjalan dengan
baik. Contohnya pada nilai-nilai ketuhanan, Indonesia menganut kebebasan memeluk serta
mengaktualisasikan agama masing-masing. Alasan mengapa kita harus mempertahankan
demokrasi dalam Indonesia, karena hanya dalam sistem inilah, rakyat merasakak hak-hak nya
dan dapat memicu meningkatkan kapasitas rakyat terdahap dunia politik, ekonomi, hukum,
maupun kebudayaan.

Kondisi Demokrasi di Kawasan Asia Tenggara : studi kasus Thailand dan Myanmar
Salah satunya adalah kawasan Asia Tenggara yang mana hampir seluruh negara yang
ada di kawasan tersebut menganut sistem demokrasi ala barat, meskipun demikian bukan
berarti proses demokratisasi tersebut dapat berjalan mulus dan sesuai dengan apa yang
diharapkan, terdapat banyak hambatan-hambatan yang justru sifatnya adalah subtansial
seperti adanya pembatasan kebebebasan pers, adanya peran negara yang kuat dan lemahnya
peran rakyat dalam pemerintahan, serta masih adanya peran militer dalam kenegaraan seperti
yang terjadi di Myanmar di mana kusi pemerintahannya telah lama berada ditangan militer.
Pada pemilu 8 November kemarin di Myanmar merupakan salah satu bukti bahwa ada
keinginan dari Myanmar untuk berubah, kemengangan Aung San Suu kyi menandakan sudah
sedikit terbukanya gerbang demokrasi di Myanmar setelah berabad-abad lalu dikuasai oleh
junta militer. (Rinaldo, 2015)
5

Kudeta yang dilakukan oleh junta militer ternyata tidak hanya terjadi di Myanmar, hal
serupapun terjadi di Thailand, puncaknya adalah saat terjadi demonstrasi besar-besaran oleh
kelompok yang mengatas namakan dirinya sebagai “kaos merah”. Pada tahun 2006 terjadi
kudeta militer untuk menguligkan kekuasaan Thaksin Sinawatra yang mana setelah kejadian
tersebut kondisi serta stabilitas politik di thailand mulai tergangu. Militer yang ada tidak
percaya atas kepemimpinan sipil, hal ini dikarenakan militer melihat pemerintahan oleh sipil
belum bisa mengendalikan stabilitas negara dikarenakan maraknya praktek korupsi dan juga
terjualnya aset negara yang berupa saham The Shin Corp kepada Singapura dan ditambah
penjualan saham perusahaan keluarga itupun dibebaskan dari pajak penjualan sehingga
membawa keuntungan bagi keluarganya. Sehingga hal tersebut membuat PM Abhisit
Vejjajiva menggunakan kekerasan untuk memukul mundur aksi para demonstran.
Kesimpulan
Penerapan demokrasi di berbagai Negara di dunia memiliki ciri khas dan spesifikasi
masing-masing, lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagai rakyat dalam
suatu negara. Indonesia sendiri menganut demokrasi pancasila di mana demokrasi itu dijiwai
dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila sehingga tidak dapat diselewengkan begitu
saja. Perilaku budaya politik demokrasi yang perlu kita kembangkan dalam kehidupan seharihari antara lain menjunjung tinggi persamaan, menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban membudayakan sikap bijak dan adil, membiasakan musyawarah mufakat dalam
mengambil keputusan serta mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional. Penyaluran
Kedaulatan rakyat dilaksanakan secara langsung melalui pemilihan umum, pelaksanaan
referendum

(setuju

atau

tidak

setuju)

atas

rencana

perubahan

UUD.

Kedaulatan rakyat juga dapat disalurkan melalui hak atas kebebasan pers, kebebeasan
berpendapat, hak atas kebebasan beroganisasi dan berserikat, hak atas kebebasan informasi,
serta hak lain- nya yang dijamin dalam Konstitusi.
6

Bibliography
Dedy Ismatullah, A. A. (2007). Ilmu Negara Dalam Multi Perspektif. Bnadung: Pustaka
Setia.

E.Hara,

A.

(2000).

Pendekatan-pendekatan

dalam

Studi

Demokrasi

dan

Relevansinya untuk Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu politik , 1-2.
Inu Kencana, d. (2006). Sistem Politik Indonesia. Bandung: PT Refika Aditama.

Jankins, D. (2000). Runtuhnya Sebuah Rezim. In e. d. Edward Aspinal, Titik Tolak
Reformasi; Hari-hari Terakhir Presiden Soeharto (p. 102). Yogyakarta: LkiS.

Mubarak, M. Z. (2007). Demokrasi dan Kediktatoran: Seketsa Pasang Surut. Jurnal
Politika: Jurnal Pencerahan Politik Untuk , 61-88.

Noer, D. (1986). Perkembangan Demokrasi Kita. Jakrta: LP3ES.

Rinaldo. (2015, November 12). Liputan 6. Retrieved 11 27, 2015, from Liputan 6:
http://news.liputan6.com/read/2363546/aung-san-suu-kyi-menang-pemilu-presidenmyanmar- ucapkan-selamat
Yulianti, E. (2015). demokrasi pemerintahan di Indonesia. sistem pemerintahan demokrasi
pancasila 7-11

7

8

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111