T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Makan, Stres dan Aktivitas Fisik pada Wanita Usia Subur dengan Hipertensi di Desa Kopengecamatan Getasan Kabupaten Semarang

Lampiran 1
Panduan wawancara
1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.

Bisakah ibu ceritakan apa yang ibu ketahui tentang hipertensi atau
tekanan darah tinggi?
Bisakah ibu ceritakan seperti apa pengalaman dan riawayat selama
mengalami hipertensi?
Dapatkah ibu menceritakan tentang pola makan sehari-hari?
Dapatkah ibu ceritakan kepada saya seperti apa upaya yang dilakukan
untuk mengurangi penggunaan kadar garam pada makanan yang
dikonsumsi?
Bisakah ibu menceitakan kepada saya, hal-hal apa saja yang sering
membuat ibu marah dan merasa stres?

Dapatkah ibu menceritakan kepada saya aktivitas fisik seperti apa yang
sering dilakukan oleh ibu di rumah?
Dapatkah ibu menceritakan kepada saya tentang pengalaman ibu selama
menggunakan alat kontrasepsi?

Lampiran 2
Informend Consert
Penjelasan Penelitian Untuk Berpartisipasi sebagai partisipan
Judul Penelitian:FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHIHIPERTENSI PADA
WANITA USIA SUBUR YANG PRODUKTIF
DI KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN
SEMARANG
Nama Peneliti

:Lita Maria Limaheluw

No Kontak

:+62823-2617-1781


Saya adalah mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Fakultas
Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang melakukan
penelitian dengan tujuan untuk mengetahui “FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI HIPERTENSI PADA WANITA USIA SUBUR YANG
PRODUKTIF

DI

KECAMATAN

GETASAN,

KABUPATEN

SEMARANG”. Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan
secara luas dalam dunia nyata dalam meninjau faktor-faktor yang
mempengaruhi hipertensi pada wanita usia subur. Saya sangat mengharapkan
kesediaan Ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Jika Ibu bersedia,
maka saya akan memberikan pertanyaan kepada Ibu untuk dijawab yang

meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi hipertensi yang dialami oleh Ibu.
Ibu bebas memilih tempat dan posisi yang nyaman untuk menjawab
pertanyaan dan pembicaraan akan direkam untuk dipelajari dan dicari

maknanya. Peneliti akan menjamin kerahasiaan identitas dengan tidak
menyebarkan isi rekaman dan tidak menulis nama Ibu dalam wawancara
tersebut.
Partisipasi dari Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga Ibu
bebas mengundurkan diri tanpa sanksi apapun. Jika Ibu memahami dan
bersedia ikut berpartisipasi dalam penelitian ini, silahkan menandatangani
lembar persetujuan untuk menjadi responden pada lembar yang telah
disediakan.

Salatiga, November 2015
Peneliti,

Lita MariaLimaheluw (462011046)

Lampiran 3
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN

Judul Penelitian:

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI HIPERTENSI PADA
WANITA USIA SUBUR YANG
PRODUKTIF DI KECAMATAN
GETASAN, KABUPATEN SEMARANG

Nama Peneliti:

Lita Maria Limaheluw

No Kontak:

+62823-2617-1781

Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan oleh peneliti
tentang tujuan penelitian untuk mendapatkan informasi tentang faktorfaktor yang mempengaruhi hipertensi pada wanita usia subur yang
produktif di Kecamtan Getasan, Kabupaten Semarang, maka saya
memutuskan tanpa paksaan dari pihak manapun, bahwa saya bersedia

berpartisipasi dalam penelitian ini, dan saya juga mengerti bahwa
penelitian ini akan merahasiakan identitas saya dan tidak menyebarkan
isi rekaman. Demikian pernyataan ini saya buan untuk dapat digunakan
seperlunya.
Salatiga, Desember 2015
Responden

(…………………………)

Lampiran 4
Verbatim
Partisipan ke
Nama subjek
Pendidikan
Pekerjaan
Waktu (tanggal, jam)
Lokasi

:1
: Ny. S.A

: SMP
: Buruh
: Senin, 14 Desember 2015, jam 10.12
: Rumah Ny. S.A

Keterangan :
P
: Peneliti
PR1
: Partisipan 1
Inisial
P

PR1
P
PR1

P
PR1


P
PR1

Verbatim
“Selamat pagi ibu, saya datang kemari untuk melakukan wawancara
dengan ibu, seperti perjanjian kita kemarin dan saya akan
menanyakan beberapa hal yang terkait dengan hipertensi yang ibu
alami. Bisa kita mulai sekarang?”
“Selamat pagi juga mbak, iya silahkan.”
“Bisakah ibu ceritakan apa yang ibu ketahui tentang hipertensi atau
tekanan darah tinggi?”
“Hipertensi yang saya tahu itu tekanan darah tinggi mbak. Kalau
tekanan darah naik, rasanya kaya kemeng-kemeng, susah tidur,
lehernya agak tegang, dan agak pusing juga. kalau saya sedang marah
atau terlalu memikirkan sesuatu, darahnya naik, tapi tergantung beban
masalah saya juga, tapi kalau saya sudah rasakan gejalanya, saya
langsung minum obat dan beristirahat mbak. Kalau pas obatnya habis,
saya langsung minta diantarkan ke Puskesmas. Obat yang saya
konsumsi adalah captropil. Kadang saya takut kalau nanti saya harus
alami klestrol dan penyakit jantung mbak.

Bisakah ibu ceritakan seperti apa pengalaman dan riawayat selama
mengalami hipertensi?
Saya mengalami hipertensi sejak 2011, waktu itu umur saya 40 tahun
tapi tidak ada turunan dari orang tua saya. Kalau saya pergi ke
Puskesmas dan diukur darahnya biasanya 170/100 dan biasanya
dokter menyarankan untuk mengurangi makan daging, asin kopi dan
teh. Kalau kopi, saya tidak pernah minum, kalau teh juga palingan
sesekali saja kalau saya ingin.
Dapatkah ibu menceritakan tentang pola makan sehari-hari?
Sehari saya makan 3, porsinya sedang saja mbak. Biasanya dua
sendok nasi saja. Kalau pagi saya makannya nasi, tempe atau tahu,
kadang telur didadar, dan kerupuk. Kalau siang nasi, sayur kubis atau
sawi, lauknya tempe, tahu, dan telur. Kadang ikan asin, tapi yang
paling sering itu tempe, tahu, rolade dan ubi yang digoren karena saya
suka. Kadang tahu dan tempe dibacem juga. Tapi kalau sore, saat
suami saya pulang, saya membuat gorengan atau beli gorengan

Kode
1


5

10

15

20

25

30

P

PR1

P
PR1

P


sambil minum teh sore mbak. Malam menunya sama. Makanan
kesukaan saya lotek mbak. Daripada pergi ke pasar salatiga, mending
uangnya dipakai untuk beli bahan makanan yang lain saja. Tapi
sejauh ini saya makan seperti biasa saja mbak, tidak pernah punya
alergi makanan khusus juga mbak.
Dapatkah ibu ceritakan kepada saya seperti apa upaya yang dilakukan
untuk mengurangi penggunaan kadar garam pada makanan yang
dikonsumsi?
Saya memang disarankan untuk mengurangi makanan yang asin, tapi
saya belum bisa mbak. Karena sudah terbiasa kalau masak garamnya
satu setengah sendok teh, kadang bisa satu stengah sendok teh. Tapi
suami saya sering mengingatkan saya untuk mengurangi asin, tapi
sejauh ini kalau saya masak, sesuai dengan selera saya saja. Saya juga
dianjurkanya untuk tidak mengonsumsi gorengan juga, karena
takutnya kolestrol mbak, tpi kalau sehari masaknya bevariasi, kalau
sayurnya sudah yang berkuah pasti lauknya digoreng, pokoknya yah
gitu mbak.
Bisakah ibu menceitakan kepada saya, hal-hal apa saja yang sering
membuat ibu marah dan merasa stres?

Saya itu marah, pikiran kalau anak saya nakal mbak. Apa lagi kalau
ada masalah sama suami, atau sama orang lain. Namanya juga rumah
tangga mbak, banyak masalahnya. Pikiran masalah kebutuhan rumah
tangga, pikir kebutuhan anak, belum lagi masalah lainnya seperti
biaya sekolah anak. Saya itu masih pikiran mbak, karena dia minta
dibelikan hand phone. kalau tidak dituruti, nanti dia malah pergi, saya
tidak diajak bicara mbak. Padahal saya dan suami tidak punya
pendapatan yang lebih karena saya kan cuma bekerja sebagai buruh
saja. Saya jualan bungan di dekat sini mbak. Kalau suami saya kan
cuma petani, jadi harus menunggu hasil panennya saja untuk penuhi
kebutuhan sehari-hari. Saya itu stres mbak, pikiran, tapi yang
dipikirkan masalah kebutuhan hidup inilah. Kalau marah yang
membuat saya sampi terbeban dan stres tidak setiap harinya mbak.
Memikirkan hal-hal seperti kebutuhan hidup dan biaya sekolah anak
inilah yang membuat tekanan darah saya naik dan kalau sudah punya
masalah seperti ini, saya dan suami biasanya duduk bersama,
membicarakan masalahnya dan kalau sudah punya jalan keluarnya,
nanti suami saya yang bicara sama anak saya karena suami saya juga
tahu kalau saya ini mengalami tekanan darah tinggi.
Dapatkah ibu menceritakan kepada saya aktivitas fisik seperti apa
yang sering dilakukan oleh ibu di rumah?
Saya kalau dirumah, biasanya mencuci, memasak, bersih-bersih
rumah, kadang saya pergi mencari kayu bakar, yah saya melakukan
pekerjaan sehari-hari mbak, namanya juga ibu-ibu. Kalau dari
puskesmas, saya disarankan untuk melakukan olahraga ringan selama
30 menit seperti jalan pagi, lari keci-kecilan, tapi saya tidak punya
waktu mbak jadi saya tidak pernah berolahraga. Karena pagi-pagi
harus siapkan sarapan unuk anak sekolah, sorenya saya masih di
tempat jualan. Bagi saya, yang penting saya melakukan aktivitas
seperti memasak, berjalan sekitar sini itu sudah bagus mbak
ketimbang saya hanya duduk-duduk saja.

35

40

45

50

55

60

65

70

75

80

P
PR1

Dapatkah ibu menceritakan kepada saya tentang pengalaman ibu
selama menggunakan alat kontrasepsi?
Selama ini saya menggunakan alat kontrasepsi suntik tapi tidak ada
perubahan yang dirasakan. Palingan berubahnya cuma di berat
badannya saja karena dulu sebelum menikah berat saya 48Kg,
sekarang sudah menikah beratnya 55kg. Saya menggunakan alat
kontrasepsi ini setelah anak saya yang pertama lahir mbak, tapi berat
badannya sudah naik sebelum pakai alat KB itu. Memang waktu
hamil saya beratnya naik hampir 60kg, tapi setelah melahirkan tahun
1998 turun lagi karena mungkin dasarnya saya tidak gemuk mbak,
sampai sekarang beratnya Cuma segibi saja. palingan turun 1Kg
sebentar, naik lagi tapi yah pokoknya seperti itulah mbak. Saya dulu
belum mengerti tetang alat KB ini, cuma saya memilih sutik karena
disarankan sama mertua saya, katanya biar bisa diatur jarak anaknya
jadi saya dan suami ikut saja.

Partisipan ke
Nama subjek
Pendidikan
Pekerjaan
Waktu (tanggal, jam)
Lokasi

85

90

95

:2
: Ny. J.
: SMP
: Ibu rumah tangga
: Senin, 14 Desember 2015 jam 11:47
: Rumah Ny. J

Keterangan :
P
: Peneliti
PR2
: Partisipan 2
Inisial
P

PR2
P
PR2

P

Verbatim
“Selamat pagi ibu, saya datang kemari untuk melakukan wawancara
dengan ibu, seperti perjanjian kita kemarin dan saya akan menanyakan
beberapa hal yang terkait dengan hipertensi yang ibu alami. Bisa kita
mulai sekarang?”
“Selamat pagi juga mbak, iya silahkan.”
“Bisakah ibu ceritakan apa yang ibu ketahui tentang hipertensi atau
tekanan darah tinggi?”
“Tekanan darah tinggi itu tekanan darah yang lebih dari batas normal
yang biasanya bikin kemeng-kemeng. Tanda dan gejalanya yang saya
tahu kepalanya pening, lehernya tegang giitu mbak. Biasanya kalau
darah saya naik, saya langsung istirahat, tapi kalau masih merasa pusing,
saya langsug ke Puskesmas. Kalau di sana nanti saya disuruh kontrol
emosi, jangan terlalu capek, jangan makan gorengan, jangan minum
kopi. Tapi saya dasarnya memang tidak suka kopi, teh juga kalau saya
lagi ingin saja. Saya juga tahu kalau hipertensi ini bisa akibatkan
penyumbatan di pembuluh darah, kolestrol, jantung koroner.
Bisakah ibu ceritakan seperti apa pengalaman dan riawayat selama
mengalami hipertensi?

Kode
1

5

10

15

PR2

P
PR2

P

PR2

Saya tahu saya ini hipertensi sejak anak pertama saya lahir mbak, waktu
itu tahun 1999 jadi sudah 16 tahun saya alami hipertensi ini. Penyebab
pastinya saya tidak tahu mbak, karena waktu itu saya hanya merasa tidak
enak badan, lalu saat ditensi, dokternya bilang darah saya tinggi, lalu
saya dikasih obat untuk turunkan daranya itu. Obatnya captropil. Selain
minum obat dari puskesmas itu, saya juga biasanya merebus daun seledri
dan daun apukat untuk diminum airnya. Saya tahu cara itu dari temanteman yang alami hipertensi juga saat bertemu di Puskemas.

20

Dapatkah ibu menceritakan tentang pola makan sehari-hari?
Saya kalau makan sehari cuma dua kali mbak, siang dan malam.
Nasinya dua sendok nasi, lauknya tempe-tahu, sayur kubis atau sayur
adas. Untuk olahanya, tempe dan tahu di goreng, kalau sayur adas di
bikin santan, atau urap, kubis paling dibikin berkuah. Kalau bosan
sesekali telur digoreng, kalau daging saya dirang juga, mungkin saat ada
acara saja baru saya makan daging. Dagingnya juga Cuma ayam. Sayur
kesukaan saya, adas yang disantan. Kalau pantangan makanan, saya
dilarang mengonsumsi yang asin, berlemak, daging, gorengan. saya mah,
apa saja dimakan mbak. Tidak pernah ada rasa gatal, atau alergi
makanan tertentu.
Dapatkah ibu ceritakan kepada saya seperti apa upaya yang dilakukan
untuk mengurangi penggunaan kadar garam pada makanan yang
dikonsumsi?
Saya kalau masak, garam yang saya pakai biasanya satu sendok makan
mbak. Sejauh ini, saya belum bisa mengurangi garamnya, karena kalau
kurang sedikit itu rasanya tawar jadiya gak enak. Saya suka makan
makanan yang rasanya gurih seperti kerupuk, sesekali ikan asin, kadang
kalua pindang kan tidak telalu gurih, jadi saya tambahkan lagi sedikit
garam, sama saya suka gorengan juga, walaupun asin, tapi saya suka.

30

25

35

40

45

50
P
PR2

P
PR2

P

Bisakah ibu menceitakan kepada saya, hal-hal apa saja yang sering
membuat ibu marah dan merasa stres?
Aduh mbak, saya itu setiap hari pasti marah, karena suami saya tidak
bekerja mbak. Saya kan kerjanya Cuma mencuci bajunya tetangga kalau
ada yang panggil mbak, kalau tidak ada ya saya tidak punya penhasilan
mbak. Saya itu pikran mbak, stres sekali. Saya harus berpikir keras
darimana mendapatkan uang untuk biaya anak sekolah, untuk makan
sehari-hari. Untuk mengatasi stres saya pasti akan bernyanyi atau
menonton TV untuk menghibur hati saya. Kadang saya pergi ke tempat
kaka saya untuk menceritakan apa yang saya rasakan.
Dapatkah ibu menceritakan kepada saya aktivitas fisik seperti apa yang
sering dilakukan oleh ibu di rumah?
Saya biasanya mencuci baju keluarga saya, kadang kalau diminta untuk
mencuci baju tetangga, ya saya cucikan juga. Kegiatan setiap hari saya
memasak, bersih-bersih rumah, mengantar anak yang bungsu kesekolah
tapi saya hampir tidak pernah olahraga seperti yang disuruh oleh dokter
karena saya tidak sempat mbak, sibuk mengurus rumah tangga ini.
Dapatkah ibu menceritakan kepada saya tentang pengalaman ibu selama
menggunakan alat kontrasepsi?

55

60

65

PR2

Saya menggunakan alat kontrasepsi suntik sejak anak saya yang pertama
lahir, itu tahun 1999 tapi tidak ada berubahan. Saya malah duluh
sebelum menikah beratnya 65, setelah menikah beratnya cuma 48. Tapi
sejak menggunakan alat Kb, biasa saja, tidak ada flek hitam di wajah,
tidak gemuk juga, normal saja.

Partisipan ke
Nama subjek
Pendidikan
Pekerjaan
Waktu (tanggal, jam)
Lokasi

:3
: Ny. R
: SMA
: Buruh
: Senin, 14 Desember 2015, jam 13.02
: Rumah Ny. R

Keterangan :
P
: Peneliti
PR3
: Partisipan 3
Inisial
Verbatim
P
“Selamat pagi ibu, saya datang kemari untuk melakukan wawancara
dengan ibu seperti perjanjian kita kemarin dan saya akan menanyakan
beberapa hal yang terkait dengan hipertensi yang ibu alami. Bisa kita
mulai sekarang?”
PR3
“Selamat pagi juga mbak, iya silahkan.”
P
“Bisakah ibu ceritakan apa yang ibu ketahui tentang hipertensi atau
tekanan darah tinggi?”
PR3
“Hipertensi yang saya tahu itu tekanan darah tinggi yang lebih dari
batas normal. Kalau tekanan darah naik, rasanya kaya kemengkemeng, rasanya badan saya tidak enak, pusing. Akibat dari
hipertensi ini yang sya tahu, penyakit jantung dan kolestrol mbak.
P
PR3

P
PR3

70

Bisakah ibu ceritakan seperti apa pengalaman dan riwayat selama
mengalami hipertensi?
Saya mengalami hipertensi sejak anak saya lahir tahun 2004 mbak,
waktu itu umur saya 23 jadi sudah 12 tahun ini mbak. Dulu bapak
saya juga hipertensi mbak dan selama ini saya mendapatkan obat
captropil dari puskesmas, tapi saya juga sering merebus daun seledri
dan daun apukat untuk diminum karena waktu saya membaca majala,
disana tertulis khasiat dari daun seledri dan apukat jadi saya coba.
Saat darah saya naik, saya langsung beristirahat mbak. Saya
dianjurkan untuk mengurangi konsumsi daging, santan, minyak dan
asin.
Dapatkah ibu menceritakan tentang pola makan sehari-hari?
Saya makan sedikit tapi sering mbak porsinya satu setengan sendok
nasi. Sehari bisa sampai 4 atau 5 kali makan. Kalau masak sehari-hari
palingan sayur sup, kubis, kangkung, lauknya tempe, tahu, telur,
kadang ayam juga. Saya tidak punya alegi terhadap makanan tertentu
juga. Tapi saya sudah mengurangi makanan yang di goreng dan
santan, kecuali sesekali jika saya ingin sja. Saya juga sudah lama
sekali mengurangi makanan yang asin. Pokokny kalau masak, yah
biasa mbak palingan masak sayuran, lauk-pauk. Makanan favorit
saya, nasi goreng.

Kode
1

5

10

15

20

25

30

P

PR3

P
PR3

P
PR3

P
PR3

Dapatkah ibu ceritakan kepada saya seperti apa upaya yang dilakukan
untuk mengurangi penggunaan kadar garam pada makanan yang
dikonsumsi?
Saya kan jualan bungan di Yogyakarta mbak, jdi kalau disana saya
masak makanan yang direbus saja, maknan yang asin saya kurangi
juga, tapi kalau kerupuk pasti ada mbak. Orang jawa kalau makan
pasti ada kerupuk sebagai pelengkap saja. Pokoknya saya sudah
mengurangi asin, garamnya palingan 1 sendok teh, tergantung
rasanya, kalau sudah pas, ya tidak saya tambahkan lagi, sama saya
juga kurangi santan dan minyak mbak. Takutnya nanti kolestrol.
Bisakah ibu menceitakan kepada saya, hal-hal apa saja yang sering
membuat ibu marah dan merasa stres?
Saya marah kalau anak saya nakal, keras kepala, keluyuran. Saya
pusing pikirkan masalah kebutuhan sehari-hari. Belum lagi anak saya
minta dibelikan sepeda motor sedangkan saya dan suami bekerja
sebagai penjual bunga saja. Kadang pas mau beli kebutuhan rumah
tangga, tapi sepatu anak saya rusak, saya harus pikir keras lagi, harus
membeli yang mana. Pusing mbak. Stres saya kalau pikirkan masalah
kebutuhan ini, namanya juga orang tua mbak. Memikirkan hal
kebutuhan ini sudah biasa, tapi kalau marah, saya kurangi juga.
Takutnya darah saya tinggi lagi. Jika punya masalah, saya
mengalihkan rasa marah atau stres dengan menonton TV, atau
mendengarkan musik. Biasanya saya menceritakan kepada ibu saya.
Dapatkah ibu menceritakan kepada saya aktivitas fisik seperti apa
yang sering dilakukan oleh ibu di rumah?
Saya sering sekali pulang-pergi Yogyakarta mbak, jadi kadang yang
masak ibu saya. Kalau pulang kesini biasnya saya cuma bersih-bersih
rumah saja, jadi yang mengurus semuanya ibu saya. Saya memang
disarankan untuk melakukan aktivitas ringan atau olahraga biar
keringatnya keluar, tapi saya tidak punya waktu karena harus ke
Yogyakarta lagi, balik ke sini cuman kalau punya urusan sebentar
atau periksa ke Puskesmas kalau obatnya habis.
Dapatkah ibu menceritakan kepada saya tentang pengalaman ibu
selama menggunakan alat kontrasepsi?
Sejak anak saya lahir, saya menggunakan alan KB PIL mbak. Kata
ibu saya bagus, jadi sara disuruh pakai PIL, dan sampai sekarang ini
PIL terus, tidak pernah saya ganti dan sejauh ini tidak ada perubahan
yang berarti mbak mungkin cuman brat badannya saja yang naik 4Kg
karena saya dulu sebelum menikah beratnya 48, pas hamil agak
gemuk tapi setelah melahirkan beratnya 52Kg smpai sekarang mbak.

Partisipan ke
Nama subjek
Pendidikan
Pekerjaan
Waktu (tanggal, jam)
Lokasi

:4
: Ny. S.B
: SMA
: Buruh
: Senin, 14 Desember 2015, jam 13.02
: Rumah Ny. R

35

40

45

50

55

50

55

70

75

Keterangan :
P
: Peneliti
PR3
: Partisipan 3

Inisial
P

PR4
P
PR4

P
PR4

P
PR4

P

Verbatim
“Selamat pagi ibu, saya datang kemari untuk melakukan wawancara
dengan ibu, seperti perjanjian kita kemarin dan saya akan
menanyakan beberapa hal yang terkait dengan hipertensi yang ibu
alami. Bisa kita mulai sekarang?”
“Selamat pagi juga mbak, iya silahkan.”
“Bisakah ibu ceritakan apa yang ibu ketahui tentang hipertensi atau
tekanan darah tinggi?”
“Hipertensi itu yang biasanya bikin pusing, lehernya terasa kencang,
sama pegal-pegal mbak dan biasanya kalau tekanan darah saya naik,
yang saya rasakan adalah sakit kepala, pusing, sudah untuk tidur dan
lehernya seperti tegang gitu, tapi saya juga tahu akibat dari hipertensi
adalah stroke dan gangguan di jantung.”
Bisakah ibu ceritakan seperti apa pengalaman dan riawayat selama
mengalami hipertensi?
Seya mengalami hipertensi ini sudah sejak 2011 mbak, sudah 4 tahun
ini. Memang dulu ibu saya juga hipertensi. Saya tidak terlalu tahu
awal mengalami hipertensi, yang saya ingat waktu itu saya merasa
pusing, lehernya pegal, kalau tidur malam itu sulit, lalu akhirnya saya
memutuskan untuk periksa ke puskesmas, ternyata saat darah saya
diukur 170/100 dan mulai saat itu saya mulai rutin ke Puskesmas.
Sampai sekarang ini, kalau tekanan darah saya naik, saya langsung
minum obat. Kadang kalau sudah minum obat, saya juga mrebus daun
seledri untuk diminum air rebusannya untuk bantu menurunkan
tekanan darah.
Dapatkah ibu menceritakan tentang pola makan sehari-hari?
Selama mengalami hipertensi ini, saya disarakan untuk tidak
mengonsumsi makan makanan yang digoreng, asin, santan, daging.
Tapi kalau ada yang bisa saya lakukan ya saya lakukan, jika tidak
maka saya akan tetap mengonsumsi seperti biasanya. Contohnya
daging. Karena penghasilan saya dan suami hanya pas-pasan, jadi
saya tidak mengonsumsi daging, tapi kalau bersantan, tidak setiap
hari juga. saya selalu mau masak yang asin mbak, karena dilidah
saya, rasa makanannya pas, tapi kalau untuk anak dan suami saya,
memang yang saya masak asin mbak. Untungnya saya juga tidak
pernah punya alergi untuk makanan. Apa saja yang dimasak, saya
pasti makan. Saya sehari bisa 2 atau 3 kali makan. Porsinya
tergantung lapar atau tidak, tapi rata-rata dua sendok nasi saja.
Lauknya setiap hari tempe dan tahu yang di goreng karena suami dan
anak suka, kalau diolah dalam bentuk lain, paling saya bikin bacem
mbak. Sayurnya kadang sup, kadang kol, sawi, daun singkong.
Makanan yang saya sukai soto mbak.
Dapatkah ibu ceritakan kepada saya seperti apa upaya yang dilakukan

Kode
1

5

10

15

20

25

30

35

40

PR4

P
PR4

P
PR4

P

PR4

untuk mengurangi penggunaan kadar garam pada makanan yang
dikonsumsi?
Sejauh ini belum ada upaya yang dengan langsung dan cepat untuk
saya kurangi asinnya mbak karena saya selalu mau mau yang asin
mbak. Kadang saya juga mengikuti maunya anak saya kalau soal
asinnya.
Bisakah ibu menceitakan kepada saya, hal-hal apa saja yang sering
membuat ibu marah dan merasa stres?
Memang dokter menyarankan untuk mengurangi stres dan pikiran
mbak. Tapi dengan keadaan rumah tangga seperti ini, bagaimana saya
bisa bersikap biasa” saja mbak? Saya pusing kalau memikirkan biaya
dan tuntutan hidup setiap hari karena kesulitan memenuhi kebutuhan
sehari-hari karena penghasilan yang minim. Suami saya tidak bekerja,
sedangkan saya hanya joki/ hotel, jika ada yang menginap saya diberi
upah, jika tidak, yah saya juga tidak dieri upah. Kalau stres, saya
duduk merenungkan permasalahannya saja. Saya harus tenang dan
pikir jalan keluarnya. Kadang saya meminta pendapat dari anak saya.
Dapatkah ibu menceritakan kepada saya aktivitas fisik seperti apa
yang sering dilakukan oleh ibu di rumah?
Kalau pekerjaan rumah tangga, saya pikir wajar untuk seorang ibu,
memasak, mencuci, membersihkan rumah, menjaga cucu,
mengantarkan ke sekolah juga saya pikir itu aktivitas mbak. Tapi
kalau olahraga yang khusus, saya tidak pernah. palingan seminggu 2
kali tapi saya hanya jalan-jalan disekitar sini saja mbak. Memang
tidak bekeringat karena disini udaranya juga dingin. Saya memang
takut olahraga berat karena saya pikir saya bisa encok, keseleo.
Dapatkah ibu menceritakan kepada saya tentang pengalaman ibu
selama menggunakan alat kontrasepsi?
Saya dari dulu pakainya suntik mbak, sejak tahun 1992. Waktu itu
anak pertama saya lahir, lalu saya memilih pakai suntik saja mbak.
Tidak ada berubahan selain berat badan saya saja yang bertambah.
Saya dulu waktu masih muda beratnya 48 Kg, sekarang saya 54Kg
saja.

Partisipan ke
Nama subjek
Pendidikan
Pekerjaan
Waktu (tanggal, jam)
Lokasi

45

50

55

60

65

70

:5
: Ny. S.N
: SMP
: Buruh
: Senin, 14 Desember 2015, jam 13.02
: Rumah Ny. S.N

Keterangan :
P
: Peneliti
PR5
: Partisipan 5
Inisial
Verbatim
P
“Selamat pagi ibu, saya datang kemari untuk melakukan wawancara
dengan ibu, seperti perjanjian kita kemarin dan saya akan
menanyakan beberapa hal yang terkait dengan hipertensi yang ibu

Kode
1

PR5
P
PR5

P
PR5

P
PR5

P

PR5

P
PR5

P
PR5

alami. Bisa kita mulai sekarang?”
“Selamat pagi juga mbak, oh iya silahkan.”
“Bisakah ibu ceritakan apa yang ibu ketahui tentang hipertensi atau
tekanan darah tinggi?”
“hipertensi itudarah tinggi, leher cengang-cengang, lemas, kalau kerja
sdikit biasanya kecapean, bawaannya ingin marah terus. Akibat dari
darah tinggi bisa mengakibatkan atau mempengaruhi jantung, dan
kolestrol. Kalau saya merasa tekanan darah saya meningkat, saya
langsung mengonsumsi obat yang dierikan, dan saya juga langsung
merebus daun seledri untuk diminum.
Bisakah ibu ceritakan seperti apa pengalaman dan riawayat selama
mengalami hipertensi?
Selama mengalami hipertensi ini sejak 2003, waktu itu mur saya 33
tahun. Biasanya kalau darahnya sedang tinggi, saya merasakan nyeri
dari pinggul hingga kaki. Tapi tidak ada riwayat dari keluarga saya,
dari ibu sama bapak saya juga tidak ada mbak, mungkin pola makan
saya yang tidak bagus mbak. Saya sering disarankan untuk tidak
mengonsumsi maknan berlemak atau berminya, santan, daging.
Dapatkah ibu menceritakan tentang pola makan sehari-hari?
Saya kalau makan sehari 3 kali, masakannya juga ganti tiap hari
seperti sawi, kubis, wortel, lauknya tempe, tahu, kadang lauknya di
goreng, dibacem, di bikin balado. Pokoknya tergantung selera mbak.
Kalau saya, saya sukanya makan gorengan mbak, memang dilarang
tapi sejauh ini saya belum bisa berhenti. Saya tidak punya alergi
terhadap makanan juga mbak, cuman kalau seafood saya memang
tidak terlalu suka.
Dapatkah ibu ceritakan kepada saya seperti apa upaya yang dilakukan
untuk mengurangi penggunaan kadar garam pada makanan yang
dikonsumsi?
Saya kalau garam juga belum bisa kurangi samapi sekarang mbak.
Sedikit-sedikit tapi memang belum bisa total sekalian. Kalau
gorengan mungkin bisa dikurangi, tapi kalau garam tidak bisa mbak.
Saya selalu coba tapi kalau garam yang dikurangi, pasti rasanya tidak
enak mbak.
Bisakah ibu menceitakan kepada saya, hal-hal apa saja yang sering
membuat ibu marah dan merasa stres?
Setiap hari saya pasti marah-marah karena memikirkan hidup ini.
Saya punya anak, punya menantu, punya cucu, tapi anak saya dan
suaminya tidak bekerja mbak. Jdi saya harus berpikir keras dari mana
dapatkan uang. Saat punya masalah, saya akan bercerita kepada
suami saya, saudara, supaya saya merasa legah sedikit mbak atau saya
jalan-jalan disekitar kompleks sini, ke tempat tetangga.
Dapatkah ibu menceritakan kepada saya aktivitas fisik seperti apa
yang sering dilakukan oleh ibu di rumah?
Saya palingan masak, nyuci, setrika, bersihkan rumah. Saya memang
disarankan untuk berolahraga ringan jogging, tapi saya tidak berani
olahraga mbak, karena saya pernah melakukan olahraga tapi langsung
sesak nafasnya. Sejak saat itu, saya tidak olahraga lagi mbak.

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

P
PR5

Dapatkah ibu menceritakan kepada saya tentang pengalaman ibu
selama menggunakan alat kontrasepsi?
Saya tidak menggunakan kontrasepsi mbak. Sejak melahirkan anak
saya satu-satunya itu, saya langsung melakukan oprasi untuk
mengangkat kandungan mbak, dan selama ini juga tidak ada
berubahan apa-apa mbak.

55

LAMPIRAN 5
Daftar Gambar dan Tabel
Gambar 1.1Prevalensi Kasus Hipertensi di Kabupaten Semarang
(hal. 5)

Prevalensi Kasus Hipertensi di
Kabupaten Semarang
49.00%
48.00%
47.00%
46.00%
45.00%
44.00%
43.00%
42.00%
41.00%

48.30%
46.80%

42.90%
42.20%

Tahun 2007

Tahun 2008

Tahun 2010

Tahun 2011

Tabel 1.2 :Data penderita hipertensi di Puskesmas Getasan
(secara keseluruhan) menurut tahun 2013 hingga
2015 (Januari-Oktober)
Tahun
2013
2014
2015

Jumlah Penderita hipertensi
Laki-laki
Perempuan
362
518
210
434
182
345

Jumlah
880
664
527

Gambar 4.1 Peta Wilayah Kecamatan Getasan, kabupaten
semarang (hal. 41)

No.
1

2

Tabel 3.1 Unit analisa dan indikator
Unit
Pengertian
Indikator
analisa
Pola
Suatu cara dalam
1. Jenis makanan
makan pengaturan jumlah 2. Porsi makanan
dan
3. Makanan kesukaan
jenis makanan den 4. Pantangan makanan
gan maksud
5. Frekuemsi makan dalam
tertentu seperti
sehari
mempertahankan
6. Jumlah konsumsi garam
kesehatan, status
dalam sendok/hari
nutrisi, mencegah
7. Konsumsi buah-buahan
atau membantu
8. Jenis sayuran yang
kesembuhan
dikonsumsi
penyakit (Depkes
9. Konsumsi alkohol, soda,
RI, 2009).
kopi
10. Jenis lauk yang di
konsumsi
11. Minuman dan makanan
tradisional yang di
konsumsi selama
hioertensi
12. Makanan pemiku
kenaikan tekanan darah
Stres
Bentuk
1. Stres dalam satu tahun
terakhir
ketegangan dari
fisik, psikis, emosi 2. Stres yang paling berat

3

Aktivit
as Fisik

maupun mental.
Bentuk
ketegangan ini
mempengaruhi
kinerja keseharian
seseorang (WHO,
2013)
Setiap gerakan
tubuh yang
dihasilkan oleh
otot rangka yang
memerlukan
pengeluaran
energi
(WHO,2010)

3.
4.
5.
6.

Stresor
Frekuensi stres
Pengalihan stres
Stres yang mempengaruhi
tekanan darah

1. Jenis aktivitas fisik yang
dilakukan
2. Waktu melakukan
aktivitas fisik
3. Frekuensi melakukan
aktivitas fisik
4. Durasi melakukan ativitas
fisik
5. Pengaruh aktuvitas fisik
terhadap kesehatan
Tabel 4.1 Penderita Hipertensi Wanita Usia Subur Yang
Produktif Di Kecamatan Getasan (hal. 45)
No.

Desa

1.

Kopeng

Jumlah Penderita
Hipertensi
19

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Getasan
Bumiayu
Nogosaren
Batur
Ngrawan
Tolokan
Wates
Sumogawe
Jumlah
Tabel. 4.2 Karakteristik Partisipan Penelitian

Partisipan

Inisial

Usia
(tahun)
41
40

PR1
PR2

Ny. S.A
Ny. J

PR3
PR4

Ny. R
Ny. S.B

35
44

PR5

Ny. S.N

45

Pekerjaan
Buruh
Ibu rumah
tangga
Buruh
Ibu rumah
tangga/calo
Ibu rumah
tangga

Status

18
3
3
3
2
2
4
2
56

Pendidikan

Pengalaman
Hipertensi

Menikah
Menikah

SMP
SMP

4 tahun
16 tahun

Menikah
Menikah

SMA
SMP

12 tahun
4 tahun

Menikah

SMA

12 tahun