MATERI SEJARAH IMPERIALISME

MATERI IMPERIALISME EROPA KE
INDONESIA

Nama kelompok:
1. Ayu kinanti
2. Fauziah
3. Melinda salsabila putri
4. Muhammad Dhirgam
5. Oscar
6. Sandra Wahyudi

 Kolonialisme dan imperialisme
Akhir abad ke-15, di Eropa timbul suatu peristiwa gerakan Renaissance dan Humanisme
yang bertujuan untuk mempelajari, menyelidiki dan menggali ilmu pengetahuan. Semangat
untuk dapat lebih dari masa lampau menimbulkan gerakan kemajuan.
Dengan semangat kemajuan tersebut, maka pada abad ke-15 di Eropa melahirkan temuantemuan baru, misalnya temuan Nicolaus Copernicus bahwa bumi itu bulat. Hal ini
mendorong pelaut-pelaut dari Spanyol, Portugis dan negara-negara Eropa lainnya untuk
berlayar menjelajahi samudera mencari daerah baru.
Selain itu, jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke Turki Utsmani dan terjadinya
perang salib mengakibatkan pasokan rempah-rempah ke wilayah Eropa terputus. Hal ini
dikarenakan boikot yang dilakukan oleh Turki Utsmani. Situasi ini mendorong orang-orang

Eropa menjelajahi jalur pelayaran ke wilayah yang banyak memiliki bahan rempah-rempah.
Dalam perkembangannya, mereka tidak saja berdagang, tetapi juga menguasai sumber
rempah-rempah di negara penghasil. Adanya semboyan imperalisme kuno: Gold (mencari
kekayaan), Glory (mencari kejayaan), Gospel (menyebarkan agama kristen). Semboyan
tersebut menjadi tujuan penjelajahan samudera. Selain dengan Keinginan Berpetualang
Disertai dengan keadaan Eropa pada tahun 1450 M sampai 1650 M menemui masa
penemuan (Age of Discovery) dan masa perluasan kekuasaan (Age of Expansion) Mereka
berlomba-lomba mengarungi samudra, dengan tujuan mencari daerah baru bagi
perkembangan perdagangan dan kebutuhan mereka sendiri. Inilah masa yang disebut sebagai
“Masa penjelajahan samudera dan penemuan daerah-daerah baru.”
Keberhasilan penjelajahan samudera yang dilakukan oleh bangsa barat dimanfaatkan
oleh mereka untuk mengusai daerah yang didatanginya. Hal inilah yang melahirkan dua
istilah yaitu Kolonisme dan Imperialisme.
Kolonialisme adalah penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan
maksud untuk memperluas negara itu.
Imperialisme adalah sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapat
kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar.
Kolonialisme dan imperialisme ditumbuhkembangkan bangsa-bangsa Eropa di seluruh
dunia, termasuk di Nusantara.


 Penyebab Dilakukan Penjelajahan Samudra
Ramainya perdagangan di Laut Tengah, terganggu selama dan setelah berlangsungnya Perang
Salib (1096 – 1291). Dengan jatuhnya kota Konstantinopel (Byzantium) pada tahun 1453 ke
tangan Turki Usmani, aktivitas perdagangan antara orang Eropa dan Asia terputus. Sultan
Mahmud II, penguasa Turki menjalankan politik yang mempersulit pedagang Eropa
beroperasi di daerah kekuasannya. Bangsa Barat menghadapi kendala krisis perdagangan
rempah-rempah. Oleh karena itu bangsa Barat berusaha keras mencari sumbernya dengan
melakukan penjelajahan samudra

Eropa pada tahun 1450 sampai 1650 menemui masa penemuan (Age of Discovery) dan masa
perluasan kekuasaan (Age of Expansion). Ketika itu bangsa-bangsa Eropa sudah dapat
mengembangka ilmu pengetahuan di bidang geografi dan teknologi. Memang mereka
tertinggal oleh bangsa Romawi dan bangsa Islam selama berabad-abad lamanya. Namun
rupanya, bangsa-bangsa Eropa memiliki keinginan yang kuat untuk mengejar ketertinggalan
itu. Mereka berlomba-lomba mengarungi samudra, padahal mereka belum yakin apakah
dunia ini bulat seperti bola atau datar seperti meja. Mereka pun ingin berekspansi,
membangun wilayah-wilayah pendudukan atau koloni-koloni. Inilah awal kolonialisme
Eropa Akhir abad ke-15, di Eropa timbul suatu peristiwa gerakan Renaissance dan
Humanisme yang bertujuan untuk mempelajari, menyelidiki dan menggali ilmu pengetahuan.
Semangat untuk dapat lebih dari masa lampau menimbulkan gerakan kemajuan.


Dengan semangat kemajuan tersebut, maka pada abad ke-15 di Eropa melahirkan temuantemuan baru, misalnya temuan Nicolaus Copernicus bahwa bumi itu bulat dan ditemukanya
teknologi kompas. Hal ini mendorong pelaut-pelaut dari Spanyol, Portugis dan negara-negara
Eropa lainnya untuk berlayar menjelajahi samudera mencari daerah baru.

Selain itu, jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke Turki Utsmani mengakibatkan
pasokan rempah-rempah ke wilayah Eropa terputus. Hal ini dikarenakan boikot yang
dilakukan oleh Turki Utsmani. Situasi ini mendorong orang-orang Eropa menjelajahi jalur
pelayaran ke wilayah yang banyak memiliki bahan rempah-rempah, Dalam
perkembangannya, mereka tidak saja berdagang, tetapi juga menguasai sumber rempahrempah di negara penghasil. Adanya semboyan imperalisme kuno Yang diirigi dengan
semagat kekalahan perang salib juga menimbulkan semboyan 3G : Gold (mencari kekayaan),
Glory (mencari kejayaan), Gospel (menyebarkan agama kristen). Semboyan tersebut menjadi
tujuan penjelajahan samudera. Selain dengan keinginan berpetualang yang diilhami dari kisah
perjalanan Marcopolo pada 1254-1324

Kekuatan kolonial utama bangsa eropa pada saat itu adalah Perancis, Inggris, Belanda,
Portugis, dan Spanyol. Bangsa-bangsa ini begitu tertinggal, sehingga baru pada tahun 1350

mereka bisa melayari laut Tengah dan ujung barat di Spanyol dan ujung timur di Turki.
Padahal, orang-orang Romawi telah melakukan hal yang sama lebih dari 1000 tahun

sebelumnya. Bahkan pada abad ke-15, orang-orang Eropa hanya tahu sedikit tentang
permukaan bumi. Peta dunia dibuat pada tahun 1511 oleh Vessente Maggioli, masih
berdasarkan pada teori bumi sebagai tanah yang sambung menyambung. Teori yang sudah
usang ini diciptakan pada abad ke-2 oleh Ptolomeus, orang Yunani-Mesir. Akibat anggapan
tentang bumi yang salah. Maggioli menggambarkan Amerika sebagai kelanjutan dari Asia.
Dia tidak tahu bahwa beberapa benua dipisahkan oleh laut.

Untunglah para pelaut eropa tidak menunggu peta yang tepat untuk pergi berlayar. Mereka
melakukan pelayaran dengan peta seadanya. Mengapa mereka begitu nekad Berlayar dengan
peta yang buruk? Rupaya mereka cukup percaya diri karena menguasai teknologi pelayaran
dan persenjataan. Selain itu, mereka sangat bernafsu untuk mendapatkan kekayaan, seperti
emas dan rempah-rempah yang mahal.

Teknologilah yang memungkinkan bangsa-bangsa Eropa melakukan penjelajahan dunia.
Selai kapal laut, Eropa Barat telah menyempurnakan meriam. Senjata ini mengeluarkan
dentuman yang menakutkan. Pelurunya bisa merusak benteng kayu bahkan kota. Kisah
keberhasilan Sultan Muhammad II menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 adalah
bukti kedahsyatan meriam. Sang sultan sangat beruntung, karena para insinyur Eropa mau
diupah untuk membuat 56 peluru meriam kecil dan 1 pucuk meriam raksasa yang mampu
melontarkan peluru seberat 800 pon (363,2 Kg).


Teknologi meriam sangat membantu para pelaut karena mereka kekurangan prajurit untuk
melindungi kapal. Kala itu, Eropa baru saja dilanda wabah kematian yang disebut “Black
Death”. Selain kekurangan prajurit, mereka juga kekurangan pendayung yang biasanya
menggunakan para budak atau orang-orang terpidana.

Keberhasilan menempatkan meriam di kapal akan percuma apabila para pembuat kapal tidak
menemukan cara memanfaatkan tenaga angin untuk menggantikan tenaga pendayung.
Semula, kendaraan perang di laut hanyalah perahu besar terbuka berawak puluhan pendayung
dan tenara. Kapal-kapal berlambung tertutup dan digerakan angin yang ditangkap layar pada
tiang, berhasil mengatasi masalah kekurangan pendayung dan keseimbangan akibat tambahan
bobot meriam dan hempasan ombak besar. Walau lebih lamban daripada kapal dayung, kapal
layar ini memuat lebih banyak barang dan lebih lincah.

Pada abad ke-15, para pelaut Eropa mulai mengenal kompas yang dibawa para pedagang
muslim dari Cina. Kompas sangat membantu untuk menentukan arah pelayaran. Orang-orang
Islam telah menemukan astrolobe pada abad ke-12, juga berjasa bagi para pelaut Eropa. Alat
itu dapat mengukur ketinggian matahari dan benda langit lainnya. Dengan demikian, para

pelaut dapat mengetahui letak kapal dari gais khatulistiwa. Peralatan navigasi ini lambat laun

membantu menyempurnakan peta.

Jika teknologi membantu pelayaran para penjelajah Eropa, apakah yang mendorong mereka
menempuh bahaya mengarungi lautan yang ganas, berkumpul dengan saingan penduduk
pribumi yang primitif? Pada dasarnya mereka mencari keuntungan material. Para penjelajah
itu terus terang mengakui motif itu. Bartholomeus Diaz berkata motif utamanya adalah untuk
menjadi kaya. Pelaut lainnya, Vasco da Gama, motif utamanya adalah untuk menyebarka
agama dan mencari rempah-rempah. Para pelaut dan penjelajah itu religius sebagaimana
orang zaman pertengahan, nyatanya perilaku mereka tergolong modern dan materialistik.

Faktor Pendorong Penjelajahan Samudra dan Penemuan
Derah baru
Ada beberapa faktor yang mendorong bangsa Eropa melakukan pelayaran dan penjelajahan
samudra. Di bawah ini akan dijelaskan perkembangan ilmu pengetahuan, eknomi, politik, dan
idealisme masyarakat Eropa pada abad pertengahan.

1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Perkembangan ilmu pengetahuan pada akhir abad pertengahan, menimbulkan perubahan
besar dan cepat (revolusi). Hal itu diperlihatkan dengan munculnya penemuan Nicolaus
Copernicus dengan teori Heliosentris (helios=matahari, centrum=pusat), artinya tata surya ini

berpusat pada matahari. Teori heliosentris ini membantah teori lama yang bersifat geosentris
(geos=bumi, centrum=pusat). Ajaran geosentris ini pada perkembangannya melahirkan suatu
pandagan bahwa bumi ini datar seperti meja. Ajaran geosentris didukung dan disahkan oleh
gereja sebagai salah satu ajaran resmi para penganut gereja khatolik.

Kemudian, teori heliosentris dipertegas dan diperjelas oleh ilmuwan dari Italia, Galileo
Galilei. Karya ciptanya berupa teleskop, yang dapat mempelajari gugusan bintang. Akan
tetapi, gagasan Galileo dianggap bertentangan dengan ajaran gereja dan dinyatakan sebagai
ajaran sesat.

Perkembangan pemikiran baru dari Copernicus dan Galileo di Eropa mengubah pandangan
masyarakat Eropa tentang keberadaan bumi. Pemikiran Copernicus dan Galileo menyatakan
bahwa bumi ini bula dan matahari sebagai pusat tata surya. Pernyataan itu mendorong orangorang Eropa untuk mengarungi lautan mencari daerah baru.

Keinginan untuk mengarungi samudra semakin besar, ketika muncul buku karangan Marco
Polo yang berjudul “Imago Mundi” (Citra Dunia) dan”Il Milline” (Sejuta Keajaiban). Pada
kedua buku ini dijelaskan tentang kekayaan yang melimpah di negeri timur (Cina dan
Jepang). Kekayaan itu berupa emas, perak, dan sutra. Kisah dalam buku Marcopolo itu
memberikan dorongan bagi para pelaut Eropa untuk mengarungi samudra.


2. Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor paling kuat yang mendorong bangsa Eropa melakukan
penjelajahan samudra. Sebelum menemukan daerah pusat rempah-rempah, bangsa Eropa
hanya mendapatkan hasil dagangan di pusat-pusat perdagangan Asia Barat. Barang dagangan
yang diperoleh berasal dari India, Cina, Jepang, dan Asia Tenggara.

Keuntungan yang diperoleh oleh bangsa Eropa dengan membeli barang dagangan dari
pelabuhan Asia Barat sangat sedikit. Apalagi para pedagang Asia Barat menjual barang
dagangan dengan harga yang mahal. Karena itu orang-orang Eropa berkeinginan mencari
barang dagangan dari pusatnya. Dengan begitu, mereka berharap memiliki keuntungan yang
berlipat ganda.

3. Politik
Faktor berikutnya yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra adalah
peristiwa jatuhnya Konstantinopel ke tangan penguasa Turki Usmania tahun1453. Peristiwa
ini menyebabkan orang-orang Eropa tidak mau berdagang di wilayah perdagangan Asia
Barat. Akibatnya, perdagangan antara dunia timur dan barat terputus.

Perkembangan beikutnya, bangsa Eropa mencari arah lain untuk menuju dunia timur.
Keadaan ini menimbulkan gerakan pelayaran dan penjelajahan samudra secara besar-besaran.


4. Idealisme
Keberhasilan para pelaut Portugis dan Spanyol merintis jalan laut menuju Nusantara,
mendorong gelombang pelayaran berikutnya. Tidak hanya ekspedisi dari Portugis dan
Spanyol, meliainkan juga dari Inggris dan Belanda. Bangsa Eropa yang datang ke dunia timur
pun pada dasarnya dilatarbelakangi oleh beberapa faktor idealisme, dan merupakan tujuan
utama mereka. Tujuan mereka sama yaitu Gold, Glory, dan Gospel.

Gold secara harfiah berarti emas. Namun selain emas, orang-orang Eropa secara khusus
mencari rempah-rempah, yang merupakan sumber kekayaan yang sangat penting dan laku
dipasaran Eropa. Hasil pertanian ini mereka perlukan untuk obat-obatan dan penyedap serta

pengawet makanan. Terlebih setelah terjadi Perang Salib, orang-orang Eropa lebih terdorong
untuk mendapatkan sumber kekayaan itu langsung dari tempat asalnya.

Selain bermotifkan Gold, para penjelajah Eropa pun mengharapkan Glory, atau kejayaan.
Hampir setiap orang ingin berjaya. Hanya anak kecil, orang tua yang pikun dan orang gila
yang tidak memikirkan kejayaan. Bukan orang Eropa saja yang mengejar kejayaan di
Nusantara. Bahkan kata “Nusantara” merupakan lambang kejayaan Majapahit yang berhasil
menundukan kerajaan-kerajaan yang lemah. Setelahmendapatkan daerah rempah-rempah,

bangsa-bangsa Eropa mempunyai idealisme penguasaan daerah tersebut guna mencapai
kejayaan.

Idealisme terakhir dari para penjelajah Eropa adalah menyebarkan agama Nasrani (gospel).
Salah seorang tokoh penyebar agama Nasrani di Indonesia bagian timur seperti di Makassar,
Ambon, Ternate, dan Morotai adalah Franciscus Xaverius atau Santo Francis Xavier (15061552). Xaverius bersama Santo Ingatius de Loyola mendirikan Ordo Yesuit.

Dampak Pejelajahan Samudra
Dampak penjelajahan samudra dan penemuan daerah baru yakni berupa sisi positif dan
negatif, sisi postifnya antara lain yakni adanya uji coba terhadap kebenaran suatu ilmu
pengetahuan. Seperti pembuktian terhadap kebenaran bumi bulat serta penerapan ilmu-ilmu
navigasi dan maritim yang berguna bagi dunia pelayaran hingga saat ini,berkembangnya
agama katolik dan protestan di berbagai belahan dunia yang di bawa dan disebarkan oleh para
penjelajah dan penemu daerah baru ( Gospel ). Serta berubhanya pola perdagangan yang
semula bersumber langsung dari daerah asal menjadi sistem perdagangan transito yang
mengakibatkan berbaurnya kebudayaan lokal dengan kebudayaan yang baru atau asing yang
dibawa oleh para pejelajah samudra terserbut.

Namun semua sisi baik atau positif tersebut tidak terbayar mahal dengan sisi negatif yang
ditimbulkan oleh penjelajahan samudra dan penemuan daerah baru tersebut segi negatifnya

yakni kebencian terhadap kaum muslim. Dilandasi Semangat reconguesta, yaitu semangat
pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut
dari Perang Salib. Selain itu dampak atau sisi negatif lain dari penjelajahan dan penemuan
daerah baru yakni adanya suatu faham yang berkembang dan cenderung menyimpang yakni
Kolonialisme dan Imperialisme dimana pengertiannya bahwa Kolonialisme adalah suatu
usaha untuk melakukan sistem permukiman warga dari suatu Negara diluar wilayah Negara
induknya atau Negara asalnya.sedangakan Imperialisme sendiri adalah usaha memperluas

wilayah kekuasaan atau jajahan untuk mendirikan imperium atau kekaisaran. Atau secara
implisit dapat diartiakan sebagai sebuah penjajahan yang dilakukan oleh bangsa barat
terhadap bangsa atau daerah baru yang telah ditemukan bahkan dikuasainya baik secara moril
ataupun materil atau kekayaan dan eksploitasi terhadap kekayaan alamnya dengan semboyan
Glory dan Goldnya. Disamping monopoli perdagangan yang diterapkanya.

Hal-hal tersebut diatas adalah contoh dan dampak serta akibat yang ditimbulkan oleh
penjelajahan samudra dan penemuan daerah baru yang dilakukan oleh bangsa-bangsa barat
baik Portugis, Spanyol ,Belanda maupun Inggris.

Latar Belakang Kedatang Bangsa Barat/Eropa

Kolonialisme adalah penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan
maksud untuk memperluas negara itu, sedangkan Imperialisme adalah sistem politik yang
bertujuan menjajah negara lain untuk mendapat kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar.

Latar belakang kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia diantaranya:

a) Adanya Perang Salib (1070-1291); Perang ini mengakibatkan kota Konstantinopel
(Byzantium) jatuh ke tangan Turki Utsmani pada tahun 1453. Sehingga penguasa
Turki pada saat itu yakni Sultan Mahmud II menutup pelabuhan Konstantinopel bagi
orang-orang Eropa. Hal ini membuat orang-orang Eropa kesulitan mendapat rempahrempah.
b) Keinginan mencari rempah-rempah; Keadaan ini karena adanya hal-hal di atas,
sehingga rempah-rempah sulit dicari dan mahal harganya. Oleh sebab itu orang-orang
Eropa berupaya untuk mencari daerah asal rempah-rempah.
c) Penjelajahan samudra; Faktor pendorong penjelajahan samudra diantaranya keinginan
mencari kekayaan, keinginan menyebarkan agama, keinginan mencari kejayaan,
adanya semangat reconguesta (semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di
mana pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib), perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, adanya buku Imago Mundi yang menceritakan
perjalanan Marco Polo (1271-1292), adanya teori Heliosentris dari ajaran Copernicus
yang menyatakan bahwa bumi itu bulat.

Adapun tujuan kedatangan bangsa-bangsa Barat/Eropa ke dunia timur membawa tujuan
khusus yang dikenal dengan 3G yaitu:
1) Gold, bertujuan mencari sebanyak-banyaknya logam mulia berupa emas, perak, dan
batu permata seperti intan dan berlian, juga termasuk disini adalah hasil bumi atau
rampah-rempah.
2) Gospel, membawa tujuan suci yaitu untuk menyebarkan agama yang dianutnya yakni
Kristen Katolik dan Kristen protestan.
3) Glory, bertujuan mendapatkan kekayaan negeri asalnya dengan memperluas wilayah
kekuasaannya di negeri yang baru ditemukan dan dikuasainya.

Proses Perkembangan Kolonialisme Dan Imperialisme
Barat Di Indonesia

Bangsa barat yang pertama kali tiba di Indonesia adalah bangsa Portugis. Setelah itu disusul
oleh Spanyol, Inggris, dan Belanda.

A. Portugis
Pada tahun 1511 Portugis dibawah kepemimpinan Alfonso d'Albuquerque berhasil menguasai
Malaka. Setelah ditaklukan Portugis, pusat pusat perdagangan baru bermunculan seperti Aceh
dan Banten. Pada tahun 1512 Alfonso mengirim ekspedisi ke Maluku, Kep. Aru, Banda, dan
Ambon. Pada tahun 1522 dibawah pimpinan Antonio de Britto mendirikan benteng Saint
John di Maluku.

B. Spanyol
Setelah Magelhaens terbunuh di Filiphina. pelayaran Spanyol dilanjutkan oleh Del Cano. Del
Cano tiba di Maluku pada tahun 1521. Spanyol memusatkan kedudukannya di Tidore.
Kedatangan Spanyol ditentang oleh pihak Portugis karena Spanyol dianggap melanggar
perjanjian Todesillas. Karena menurut Portugis, Maluku berada di garis timur Todesillas yang
menjadi wilayah Portugis.

C. Belanda
Belanda merupakan negara terlama yang menguasai Indonesia. Awal kedatangan mereka
adalah untuk mencari rempah-rempah.

D. Inggris
Pada tahun 1580 terjadi permusuhan antara Portugis-Spanyol dengan Belanda-Inggris. Pada
tahun 1600 para pelaut dagang Inggris tiba di India dan mendirikan persekutuan dagang yang
disebut dengan East Indische Compagnie ( EIC ).

Pemerintah Daendels di Indonesia (1808-1811)
Kemenangan Prancis yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte berimplikasi pada penguasaan
negara-negara jajahan Belanda menjadi dikuasai oleh Prancis. Pada tahun 1808, Daendels
diangkat menjadi gubernur jenderal atas wilayah Indonesia. Tujuan utamanya untuk
mempertahankan Pulau Jawa dari serangan pasukan lnggris. Selain itu Daendels juga diberi
tugas untuk mengatur pemerintahan Indonesia.
Dalam rangka menjalankan tugas tersebut, Daendels melakukan beberapa upaya berikut:

a. Membangun jalan dari Anyer sampai Panarukan yang panjangnya kurang lebih 1.100 km,
tujuannya untuk melancarkan mobilitas militer di Pulau Jawa dan untuk mengangkut hasil
pertanian.
b. Membangun pabrik senjata di Surabaya dan Semarang.
c. Melaksanakan sistem kerja rodi untuk pekerjaan yang bersifat umum, termasuk
pembangunan jalan.
d. Membangun angkatan perang, misalnya armada laut di Ujung Kulori, Banten.
e. Mencampuri urusan intern kerajaan-kerajaan Indonesia dan memengaruhi raja-raja di
Indonesia.
f. Menjalankan sistem pemerintah diktator agar rakyat Indonesia tidak mengadakan
perlawanan.
g. Mencari keuntungan besar melalui perdagangan budak.

Awal Perkembangan Pengaruh Barat dan Terbentuknya
Kekuasaan Kolonial
a. Portugis
Portugis menggunakan cara licik untuk mencapai tujuannya. Contohnya Portugis menandai
setiap tempat tempat yang disinggahi dengan Batu Padrao. untuk mengakui tempat itu
sebagai wilayah kekuasaan Portugis, Portugis juga memonopoli perdagangan di Maluku

b. Spanyol
Kedatanggan Spanyol di Maluku merupakan kesempatan mereka untuk mengadu domba
kerajaan Ternate dan Tidore. Portugis mendukung Ternate dan Spanyol mendukung Tidore.

c. Belanda
Pada tanggal 20 Maret 1602, Belanda mendirikan organisasi yang disebut dengan VOC
( Vereenigde Oost Indische Compagnie ) Pimpinan VOC terdiri atas 17 orang sehingga
disebut dengan Heren Zeventien.

Tujuan VOC adalah :
a. Menghindari persaingan yang tidak sehat diantara sesama pedagang Belanda
b. Memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan perdagangan barat
c. Membantu pemerintah Belanda menghadapi Spanyol

Hak kekuasaan VOC yaitu :
a. Memonopoli perdagangan
b. Mengadakan perjanjian dengan raja setempat
c. Membentuk angkatan perang sendiri
d. Membuat mata uang sendiri
e. Mengangkat pegawai yang dibutuhkan
f. Berhak mengumumkan perang

Tindakan VOC :
Pieter Both ( 1610-1614 ) diangkat sebagai gubernur jendral pertama VOC. Ia berkuasa di
Jayakarta. Saat itu Jayakarta di perintah oleh seorang adipati, Pangeran WIjayakrama.
Awalnya hubungan VOC dengan kerajaan kerajaan di Indonesia berjalan baik. Namun semua
memburuk ketika masa pemerintahan J.P Coen ( Jan Pieterzoon Coen ). Pada tahun 1619
Jayakarta jatuh ke tangan VOC. Tepatnya tanggal 30 mei 1619 Jayakarta berubah nama
menjadi Batavia. Nama Batavia digunakan untuk mengabdikan nama nenek moyang bangsa
Belanda, yaitu bangsa Bataaf.

Dalam monopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia, VOC memberlakukan hal-hal
berikut.
a. Hak Eksteerpasi, yaitu hak untuk mengurangi hasil rempah-rempan dengan cara menebang
atau memusnahkannya bila perlu. Tujuannya agar penawaran rempah-rempah terkendali
dengan harga yang tetap menguntungkan VOC.
b. Pelayaran Hongi (Hongi Tochtan), yaitu pengawasan terhadap pelaksanaan monopoli
perdagangan Indonesia. Jika petani menjual rempah-rempahnya kepada pihak selain VOC,
maka petani tersebut ditangkap dan rempah-rempahnya dibakar.

Namun, kejayaan VOC tidak berlangsung lama. VOC mengalami kemunduran pada akhir
abad XVIII. Sebab-sebab kemunduran VOC sebagai berikut.
a. Banyak pegawai VOC melakukan penyelewengan untuk memperkaya diri sendiri
(korupsi).
b. Wilayah Indonesia yang luas memerlukan biaya besar untuk mengelolanya.
c. Biaya perang untuk menumpas perlawanan sporadic suku-suku di Indonesia sangat besar.
d. Persaingan dengan kongsi dagang negara lain, misalnya EIC milik pemerintah Inggris,
semakin tajam.

Pengaruh Kolonialisme dan Imperialisme pada Indonesia
1. Pengaruh dalam bidang Sosial
Dalam bidang sosial, pemerintah kolonial membentuk Indische Staatsregeling (IS) yang
mengatur adanya stratifikasi sosial dalam masyarakat indonesia. Penduduk indonesia di
bedakan menjadi beberapa golongan, yaitu sebagai berikut.

Golongan Eropa, merupakan golongan atas walaupun jumlahnya sedikit, namun
mendominasi berbagai bidang kehidupan dalam masyarakat indonesia. Golongan eropa ,
seperti orang-orang belanda, portugis, dan spanyol.

Golongan indo dan timur asing, merupakan orang Indo (peranakan) merupakan hasil
pencampuran antara peranakan antara orang-orang eropa dengan pribumi. Sementara timur
asing merupakan orang-orang asia yang berdagang di Indonesia, seperti orang cina dan orang
arab.

Golongan pribumi (Bumiputera), merupakan orang-orang asli Indonesia (pribumi), seperti
tukang kayu, buruh tani,dan pekerja rendahan lainnya.

2. Pengaruh dalam bidang Pendidikan
Diskriminasi juga dilakukan di bidang pendidikan. Pemerintah kolonial sengaja menerapkan
prinsip dualisme dalam sistem pendidikan di tanah jajahan. Warisan pendidikan kolonial yang
masih digunakan di Indonesia, antara lain pembagian jenjang pendidikan, dan pengenalan
macam-macam ilmu pengetahuan (ilmu alam, ilmu bumi, astronomi, filsafat dan hukum).

3. Pengaruh dalam bidang Ekonomi
Pemerintah kolonial belanda sengaja mewariskan sistem perekonomian dengan menggunakan
uang, yang sebelumnya belum digunakan masyarakat Indonesia. Sistem tersebut semakin
memacu masyarakat untuk bersaing menciptakan produk-produk baru. Meskipun pada
kenyataanya produk-produk tersebut kalah bersaing dengan produk impor.

4. Pengaruh dalam bidang Budaya
Pengaruh praktek kolonialisme di Indonesia juga terlihat dalam bidang kebudayaan. hal ini
dapat kita lihat dalam seni bangunan, seni musik, seni sastra, seni tari dan adat istiadat.

5. Pengaruh dalam bidang Politik/Pemerintahan
Belanda selalu menggunakan politik devide at impera (politik adu domba), yaitu dengan
menghasut dan mencampuri urusan-urusan internal kerajaan-kerajaan sehingga kerajaan
tersebut menjadi terpecah belah dan dengan mudah dikuasai belanda. Dalam bidang hukum
dan pemerintahan, belanda meninggalkan warisan yang sampai sekarang masih digunakan di
Indonesia. contohnya, burgerlijk wetboek (kitab undang-undang hukum perdata).

Sistem pemerintahan belanda mengacu pada paham yang dibuat oleh montesquieu (16891755). Paham tersebut membagi negara dalam tiga tingkatan, yaitu badan legislatif (pembuat
undang-undang), eksekutif (pelaksana undang-undang) dan yudikatif (pengawas pelaksana
undang-undang).

Dampak Negatif
a. Mengakibatkan penderitaan psikis dan kesengsaraan fisik
b. Adanya pengambilan hak penduduk di Indonesia secara paksa
c. Hilangnya harta benda dan jiwa akibat adanya paksaan untuk bekerja dan menyerahkan
harta penduduk pada saat itu
d. Peramapasan kekayaan sumber daya alam terutama sumber daya alam yang berupa
rempah-rempah
e. Munculnya kemerosotan dalam bidang sosial ekonomi, politik dan lain-lain

Dampak Positif
a. Mendapat kata-kata serapan baru dari negara-negara yang menjajah Indonesia
b. Terdapat beberapa bangunan yang merupakan bentuk peninggalan dari negara-negara yang
pernah menjajah Indonesia berupa sarana dan prasarana seperti pabrik gula, jalan raya ,
benteng dan lain-lain
c. Adanya reformasi dalam bidang pendidikan lokal yang disebabkan oleh adanya interaksi
antara sarjana-sarjana Belanda yang tidak memiliki kepentingan dengan penjajahan.
d. Meninggalkan peraturan perundang-undangan
e. Munculnya pemikiran baru mengenai cara menanam tumbuhan yang lebih modern

Dokumen yang terkait

DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK) SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DI SMP

1 60 18

PENGAJARAN MATERI FISIKA DASAR UNTUK MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

9 106 43

MAKALAH SEJARAH BULUTANGKIS DAN TENIS

0 2 6

RANGKUMAN MATERI PEMBELAJARAN INEZ

2 50 4

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

DAMPAK PERBEDAAN URAIAN MATERI YANG DISAMPAIKAN GURU DENGAN MATERI SOAL DALAM LKS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA KELAS VII DI MTs AL-MUHAJIRIN

2 70 88

THE DEVELOPMENT OF THE INTERACTIVIE LEARNING MEDIA OF UNIFROMLY ACCELERATED MOTION (GLBB) IN CLASS X BASED-GENERIC SCIENCE SKILLS USING FLASH ANIMATION OF SENIOR HIGH SCHOOL IN WEST LAMPUNG REGENCY PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATERI GERAK L

0 35 131

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY DI KELAS VB SD NEGERI 5 SUMBEREJO KECAMATAN KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

7 63 30

EFEKTIVITAS MODEL LEARNING CYCLE 6E PADA MATERI KOLOID DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN MENGKOMUNIKASIKAN

2 37 45

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60